Anda di halaman 1dari 8

PERCAKAPAN

PASTORAL (1)
Pdt. Retni Mulyani. M.Si
 Percakapan perkenalan diri. Misalnya:jemaat baru yang baru
pindah memperkenalkan diri dan mengungkapkan harapan
mereka berjemaat di tempat yang baru.
 Percakapan tematis: percakapan yang sudah ditentukan temanya.
Misalnya tentang dosa, baptisan ulang, keselamatan, dll.
BENTUK-
 Percakapan dalam bentuk diskusi: terjadi percakapan yang saling
BENTUK beda pendapat namun dalam upaya menuju titik simpul untuk
PERCAKAPAN memahami sebuah pengajajaran Kristen yang terdapat dalam
Alkitab.
 Percakapan membantu: ini yang kemudian disebut percakapan
pastoral
 Percakapan antara Pendeta dan Anggota
Jemaat
 Percakapan sebagai partner
APAKAH  Percakapan yang membantu
PERCAKAPAN  Percakapan yang berpusat pada cerita yang
disampaikan dan orangnya.
PASTORAL?
 Percakapan empati: mendengarkan dengan
penuh perhatian setiap percakapan yang
disampaikan, bahkan mendengarkan perasaan
dibalik perasaan.
Percakapan yang berupaya menolong
seseorang dalam menghadapi masalah.
PERBEDAAN - Tidak sama dengan percakapan
PERCAKAPAN psikologis dan percakapan psikoterapis
PASTORAL Secara sepintas hampir tidak terlihat
DENGAN perbedaan dengan percakapan psikologis
PERCAKAPAN maupun psikoterapi
PSIKOLOGIS Hampir sama karena membicarakan
persoalan-persoalan kejiwaan,
seksualitas, keluarga & pendidikan.
 Bukanlah percakapan yang mendiagnosa gejala-gejala
kejiwaan (contohnya: seorang remaja berperangai
temperamen, berdasarkan assesment psikologis
mengalami gangguan mental)
PERBEDAAN  Percakapan pastoral sebuah percakapan tentang
PERCAKAPAN kesesakan/penderitaan yang paling esensi/terdalam
dan menuju kepada pembebasan dari
PASTORAL kesesakan/penderitaan.
DENGAN  Contohnya: remaja yang berperangai temperamen
membutuhkan relasi yang baik dalam keluarga dan
PERCAKAPAN lingkungannya terutama dengan Tuhan.
Penderitaan/kesesakannya adalah mengatasi relasi di
PSIKOLOGIS dalam diri dan luar dirinya.
 Intinya penderitaan/kesesakan yang sebenarnya dari
manusia bukanlah penyakit dalam arti somatis-psikis,
tetapi relasi yang rusak dengan Tuhan dan kehidupan.
 Fleksibel: percakapan dapat dilakukan di rumah jemaat,
rumah pendeta, atau tempat yang membuat konseli (Ki)
merasa nyaman dan aman dalam proses percakapan
 Kesetaraan: percakapan bukanlah menjadi objek Konselor
(Ko) untuk menggurui Ki, lalu Ko mengambil masalah Ki.
 Suatu Proses: dalam percakapan terjadi pembimbingan,
penopangan, & pendamaian. Bukan percakapan mekanis.
SIFAT
 Perspektif integratif terhadap Kehidupan Masa Lampau –
PERCAKAPAN Masa Kini – Masa Depan: bukan hanya mempercakapkan
PASTORAL masa lalu tetapi apa yang terjada pada saat ini yang harus
diperbaiki, masa lalu diperdamaikan untuk memiliki
harapan di masa kini dan akan datang.
 Percakapan Trialog: percakapan yang menghadirkan Tuhan
di antara Ko dan Ki.
 Suksesnya percakapan karena Kehadiran Tuhan.
 Di gereja
 Di rumah anggota jemaat

TEMPAT Dalam dunia Timur, rumah tangga (keluarga) mempunyai arti


yang sangat besar bagi orang-orang didalamnya. Namun, tidak
PERCAKAPAN terlepas dari kelemahannya yaitu ketiadaan ruang privasi untuk
menyampaika persoalan yang sebenarnya.
 Pada masa kini bisa di cafe/tempat yang suasana nyaman untuk
bercerita.
Bersambung

Anda mungkin juga menyukai