Anda di halaman 1dari 29

RINGKASAN KASUS DAN RESUME KELOLAAN

N Kasus Kelolaan/Resume Diagnosa Preseptor Preseptor


Diagnosa Medis Tujuan (SLKI) Intervensi (SLKI) Ruangan
o Inisial Pasien NRM Keperawatan Akademik Klinik
1 Ny O.D 20-52-38 1. TB Paru 1. Bersiha Bersihan Jalan MANAJEMEN JALAN Tropik Ns. Sakinah Ns. Fadli
(Kasus Utama) 2. Dispepsia n jalan napas Nafas NAPAS Mootalu, Syamsuddin,
3. SVT tidak efektif Meningkat 1. Monitor pola nafas S.Kep, M.Kep S.Kep, M.Kep,
4. Peningkat 2. Nausea hasil: 2. Monitor bunyi nafas Sp.Kep. MB
an enzim Hati 3. Risiko 1. Batuk tmbahan
gangguan efektif 3. Posisikan semi
sirkulasi spontan menigkat fowler atau fowler
2. Produk 4. Berikan air hangat
si sputum 5. Lakukan fisioterapi
menurun dada, jika perlu
3. Frekue 6. Berikan oksigen, jika
nsi nafas perlu
membaik 7. Ajarkan teknik batuk
efektif
Tingkat nausea
menurun hasil : MANAJEMEN
1. Keluhan MUNTAH
Mual Menurun 1. Identifikasi
2. Perasaan Karakteristik Muntah
Ingin Muntah 2. Identifikasi
Menurun Faktor Penyebab
3. Nafsu Muntah
makan 3. Periksa volume
meningkat muntah
4. Kurangi Atau
Hilangkan Penyebab
perfusi serebral Muntah (Misalnya
meningkat hasil Kecemasan Dan
: Ketakutan)
1. Tingkat 5. Atur posisi untuk
kesadaran mencegah aspirasi
meningkat 6. Bersihkan mulut
2. Tekanan dan hidung
intrakranial 7. Anjurkan
meningkat Memperbanyak
3. Nilai rata- Istirahat
rata tekanan 8. Kolaborasi
darah membaik Pemberian
Antiemetik.

PERAWATAN
JANTUNG AKUT
1. Monitor EKG
2. Monitor saturasi
oksigen
3. Pertahankan tirah
baring minimal 12
jam
4. Pasang akses
intravena
5. Anjurkan segera
melapor jika nyeri
dada
6. Ajarkan teknik
menurunkan
kecemasan
7. Kolaborasi
pemberian
antiplatelet
8. Kolaborasi
pemberian morfin,
jika perlu
2 Ny. N.K 20-08-94 COR Nyeri akut Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(kasus menurun hasil : 1. Identifikasi n Bedah Paputungan, Wahab
Pengkajian) 1. Mering lokasi, karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
is menurun derasi nyeri dan kualitas MM, M.Kep
2. Gelisa nyeri
h menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulit nyeri
an tidur 3. Berikan teknik
menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
3 Ny E.K.D 08-29-74 DM Tipe II 1. Ganggu integritas PERAWATAN LUKA Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(kasus Askep) an integritas kulit/jaringan 1. Monitor karakteristik n Bedah Paputungan, Wahab
Kulit meningkat hasil luka S.Kep Pakaya, S.Kep,
2. Ganggu : 2. Melepaskan plester MM, M.Kep
an pola tidur 1. Hidrasi secara perlahan
menngkat 3. Cukur rambut
2. Perfusi didaerah yang luka
jaringan 4. Bersihkan dengan
meningkat cairan NACL atau
3. Kerusakan pembersih nektoksik
jaringan 5. Bersihkan jaringan
4. Kerusakan nekrotik
lapisan kulit 6. Berikan salep yang
menurun sesuai dengan kulit
5. Nekrosis pasien
menurun 7. Pasang balutan sesuai
Pola tidur jenis luka
membaik hasil : 8. Pertahankan teknik
1. Keluhan steril saat melakukan
sulit tidur perawatan luka
meningkat 9. Ganti balutan sesuai
2. Keluhan dengan jumlah
sering terjaga eksudat dan drainase
meningkat 10. Jelaskan tanda dan
3. Keluhan gejala infeksi
tidak puas tidur 11. Anjurkan prosedur
meningkat perawatan luka
4. Keluhan secara mandiri
pola tidur 12. Kolaborasi
berubah 13. Kolaborasi
meningkat pemberian anti biotik,
5. Keluhan jiika perlu
istrahat tidak
cukup DUKUNGAN TIDUR
meningkat 1. Identifikasi Pola
Aktivitas Dan Tidur
2. Identifikasi Faktor
Pengganggu Tidur
3. Modifikasi
Lingkungan
4. Jelaskan Pentingnya
Tidur Cukup Selama
Sakit
5. Anjurkan Menepati
Kebiasaan Waktu
Tidur
4 Nn A.D 20-43-85 APP 1. Nyeri Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(kasus Askep) Akut menurun hasil : 6. Identifikasi lokasi, n Bedah Paputungan, Wahab
2. Ganggu 4. Meringis karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
an Pola Tidur menurun derasi nyeri dan MM, M.Kep
5. Gelisah kualitas nyeri
menurun 7. Identifikasi skala
6. Kesulitan nyeri
tidur 8. Berikan teknik
Menurun nonfarmakologis
9. Ajarkan teknik
Pola tidur nonfarmakologis
membaik hasil : 10. Kolaborasi
6. Keluhan pemberian analgetik
sulit tidur
meningkat DUKUNGAN TIDUR
7. Keluhan 3. Identifikasi Pola
sering Aktivitas Dan Tidur
terjaga 4. Identifikasi Faktor
meningkat Pengganggu Tidur
8. Keluhan 4. Modifikasi
tidak puas Lingkungan
tidur 6. Jelaskan Pentingnya
meningkat Tidur Cukup Selama
9. Keluhan Sakit
pola tidur 7. Anjurkan Menepati
berubah Kebiasaan Waktu
meningkat Tidur
10. Keluhan
istrahat
tidak cukup
meningkat
5 Ny F.S 01-90-02 Kholitiasis 1. Nyeri Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(kasus Askep) Akut menurun hasil : 1. Identifikasi n Bedah Paputungan, Wahab
7. Meringis lokasi, karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
menurun derasi nyeri dan kualitas MM, M.Kep
8. Gelisah nyeri
menurun 2. Identifikasi skala
9. Kesulitan nyeri
tidur 3. Berikan teknik
Menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
6 Ny R.L 20-43-37 Kolik Abdomen 1. Nyeri Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(Kasus Askep) Akut menurun hasil : 1. Identifikasi lokasi, n Bedah Paputungan, Wahab
2. Ganggu 1. Meringis karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
an Pola Tidur menurun derasi nyeri dan MM, M.Kep
2. Gelisah kualitas nyeri
menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulitan nyeri
tidur 3. Berikan teknik
Menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
Pola tidur nonfarmakologis
membaik hasil : 5. Kolaborasi
1. Keluhan pemberian analgetik
sulit tidur
meningkat DUKUNGAN TIDUR
2. Keluhan 1. Identifikasi Pola
sering Aktivitas Dan Tidur
terjaga 2. Identifikasi Faktor
meningkat Pengganggu Tidur
3. Keluhan 5. Modifikasi
tidak puas Lingkungan
tidur 8. Jelaskan Pentingnya
meningkat Tidur Cukup Selama
4. Keluhan Sakit
pola tidur 9. Anjurkan Menepati
berubah Kebiasaan Waktu
meningkat Tidur
5. Keluhan
istrahat
tidak cukup
meningkat
7 Tn. A.R 20-020-67 Suspek SNH 1. Resiko perfusi serebral MANAJEMEN HCU Ns. Ns. Fadli
(kasus Askep) perfusi serebral meningkat PENINGKATAN Nikmawati Syamsuddin,
tidak efektif dengan kriteria TEKANAN Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
2. Resiko hasil INTRAKRANIAL S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
penurunan curah 1. Tingkat 1. Identifikasi penyebab
jantung kesadaran peningkatan TIK
3. Ganggu meningkat 2. Monitor tanda dan
an mobilitas 2. Tekanan gejala TIK
fisik intrakranial (kesadaran, ttv)
4. Resiko meningkat 3. Monitor intake dan
defisit nutrisi 3. Nilai rata- output cairan
5. rata 4. Berikan posisi semi
tekanan fowler
darah 5. Cegah terjadinya
membaik kejang
4. Kesadaran 6. Kolaborasi
membaik pemberian sedasi dan
5. Refleks anti konvulsan
saraf
membaik PERAWATAN
JANTUNG AKUT
Curah jantung 9. Monitor EKG
meningkat 10. Monitor saturasi
dengan criteria oksigen
hasil : 11. Pertahankan tirah
1. Kekuatan baring minimal 12
nadi perifer jam
meningkat 12. Pasang akses
2. Dispnea intravena
menurun 13. Anjurkan segera
3. Pucat melapor jika nyeri
menurun dada
mobilitas fisik 14. Ajarkan teknik
meningkat menurunkan
dengan kriteria kecemasan
hasil 15. Kolaborasi
1. Pergerakan pemberian
ekstremitas antiplatelet
meningkat 16. Kolaborasi
2. Kekutan pemberian morfin,
otot jika perlu
meningkat
3. Rentang DUKUNGAN
gerak ROM MOBILISASI
meningkt 1. Identifikasi adanya
4. Gerakan nyeri atau kelemahan
terbatas fisik
menurun 2. Monitor kondisi
5. Kelemahan umum selama
fisik melakukan mobilisasi
menururn 3. Fasilitasi mobilisasi
dengan alat bantu
status nutrisi (pagar tempat tidur)
membaik, 4. Libatkan keluarga
dengan hasil : untukmembantu
1. Kekuatan pasien dalam
otot meningkatkan
menelan pergerakan
meningkat 5. Jelaskan tujuan dan
2. Berat prosedur mobilisasi
badan 6. Anjurkan mobilisasi
membaik dini
3. Frekuensi
makan MANAJEMEN NUTRISI
membaik 1. Monitor asupan
4. Membran makanan
mukosa 2. Monitor berat badan
membaik 3. Lakukan oral hygiene
sebelum makan
4. Ajarkan diet yang di
programkan
5. Kolaborasi dengan
ahli gizi
8 Ny. D.Y.I 04-34-19 Kolik Renal 1. Nyeri Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Interna Ns. Ns. Fadli
(kasus Askep) akut menurun hasil : 6. Identifikasi lokasi, Nikmawati Syamsuddin,
2. Nausea 4. Meringis karakteristik nyeri, Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
3. Konstip menurun derasi nyeri dan S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
asi 5. Gelisah kualitas nyeri
4. Ganggu menurun 7. Identifikasi skala
an pola tidur 6. Kesulitan nyeri
tidur 8. Berikan teknik
Menurun nonfarmakologis
Tingkat nausea 9. Ajarkan teknik
menurun hasil : nonfarmakologis
4. Keluhan 10. Kolaborasi
Mual pemberian analgetik
Menurun
5. Perasaan MANAJEMEN
Ingin MUNTAH
Muntah 9. Identifikasi
Menurun Karakteristik Muntah
6. Nafsu 10. Identifikasi
makan Faktor Penyebab
meningkat Muntah
Eliminasi fekal 11. Periksa volume
membaik muntah
dengan kriteria 12. Kurangi Atau
hasil : Hilangkan Penyebab
Muntah (Misalnya
1. Kontrol Kecemasan Dan
pengeluara Ketakutan)
n feses 13. Atur posisi untuk
meningkat mencegah aspirasi
2. Keluhan 14. Bersihkan mulut
defekasi dan hidung
lama dan 15. Anjurkan
sulit Memperbanyak
menurun Istirahat
3. Konsistensi 16. Kolaborasi
feses Pemberian
membaik Antiemetik.
4. Frekuensi
defekasi MANAJEMEN
membaik ELIMINASI FEKAL
5. Peristaltik
usus 1. Monitor tanda dan
membaik gejala diare,
konstipasi, impaksi
Pola tidur 2. Berikan air hangat
membaik hasil : setelah makan
6. Keluhan 3. Sediakan makanan
sulit tidur tinggi serat
meningkat 5. Anjurkan konsumsi
7. Keluhan makanan tinggi serat
sering 6. Anjurkan
terjaga meningkatkan asupan
meningkat cairan
8. Keluhan 7. Kolaborasi
tidak puas Pemberian obat
tidur suposutoria anal, jika
meningkat perlu
9. Keluhan
pola tidur DUKUNGAN TIDUR
berubah 3. Identifikasi Pola
meningkat Aktivitas Dan Tidur
10. Keluhan 4. Identifikasi Faktor
istrahat Pengganggu Tidur
tidak cukup 6. Modifikasi
meningkat Lingkungan
10. Jelaskan Pentingnya
Tidur Cukup Selama
Sakit
11. Anjurkan Menepati
Kebiasaan Waktu
Tidur
9 Ny. L.W 20-37-32 Sectio Caesarea 1. Ansieta Tingkat ansietas REDUKSI ANSIETAS IBS Ns. Asni Ns. Nurliah,
(Resume OK) G2P1A0 s menurun hasil : 4. Monitor tanda-tanda Ayuba, S.Kep, S.Kep, M.Kep
2. Resiko 1. Perilaku ansietas MM
perdarahan gelisah 5. Temani pasien utk
3. Resiko menurun mengurangi kecemasan
infeksi 2. Perilaku 6. Jelaskan prosedur,
tegang termasuk sensasi yang
menurun mungkin dialami
7. Kolaborasi
Tingkat pemberian obat
perdarahan antiansietas, jika perlu
menurun :
1. Hemoptisis PENCEGAHAN
menurun PERDARAHAN
Hematemes 1. Monitor tanda
is menurun perdarahan
Hematuria 2. Monitor nilai HB
menurun sebelum/setelah
2. Hemoglobi kehilangan darah
n membaik 3. Gunkan kasur
3. Hematokrit pencegah dekubitus
membaik 4. Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
Tingkat infeksi 5. Kolaborasi obat
menurun : pengontrol perdarahan
1. Demam
menurun PENCEGAH INFEKSI
2. Kemerahan 1. Montor tanda dan
menurun gejala infeksi Lokal
3. Nyeri 2. Pertahankan teknik
menurun aseptik
4. Bengkaka 3. Ajarkan cara
menurun memeriksa kondisi luka
operasif
10 Ny R.L 17-74-70 Hernia/Herniatom 1. Ansieta Tingkat ansietas REDUKSI ANSIETAS IBS Ns. Asni Ns. Nurliah,
(Resume OK) y s menurun hasil : 8. Monitor tanda-tanda Ayuba, S.Kep, S.Kep, M.Kep
2. Resiko 3. Perilak ansietas MM
infeksi u gelisah 9. Temani pasien utk
3. Resiko menurun mengurangi kecemasan
jatuh 4. Perilak 10. Jelaskan prosedur,
u tegang termasuk sensasi yang
menurun mungkin dialami
11. Kolaborasi
Tingkat infeksi pemberian obat
menurun : antiansietas, jika perlu
5. Dema
m menurun PENCEGAH INFEKSI
6. Kemer 4. Montor tanda dan
ahan menurun gejala infeksi Lokal
7. Nyeri 5. Pertahankan teknik
menurun aseptik
8. Bengk 6. Ajarkan cara
aka menurun memeriksa kondisi luka
operasif
Tingkat Jatuh PENCEGAHAN JATUH
menurun hasil : 1. pastikan roda
1. Jatuh tempat tidur dan kursi
dari tempat roda selalu dalam kondisi
tidur terkunci
2. pasang handrail
tempat tidur
3. anjurkan
memanggil perawat jika
membutuhkan bantuan
untuk berpindah
11 Tn. H.O 01-11-98 CKD ON HD 1. Ganggu Setelah 1. kaji ttv setiap jam HD Ns. Wijoyo Ns. Iskandar,
(Resume HD) an dilakukan 2. Timbang BB sesudah Mohune, S.Kep, M.Kep
keseim tindakan selama HD dan sebelum S.Kep
bangan 1x10 jam 3. Beri edukasi tentang
cairan gangguan diit
dan keseimbangan 4. Kolaborasi untuk
elektrol cairan dan tindakan HD selama 4
it elektrolit dapat jam
berhubu teratasi dengan
ngan kriteria hasil : 1. meminimalisir
penurun 1. Pasien daarah ( misalnya
an BAK normal pengambilan sampel
fungsi 2. Ttv sesuai darah saat tindakan Hd )
ginjal kenyamanan 2. ajarkan pasien
2. Risiko pasien untuk meningkatkan pola
perfusi 3. BB tidak nutrisi ( nutrisi
perifer bertambah seimbangan )
tidak 3. kolaborasi untuk
efektif Setelah pemberian terapai ESA
berhubu dilakukan
ngan tindakan selama 1. lakukan tindakan
dengan 1x10 jam septik aseptik sesudah HD
produk diharapkan 2. ajarkan pasien
hormon tidak terjadi dan keluarga mengenal
3. Resiko penurunan tanda dan gejala inspeksi
infeksi perfusi perifer 3. ajarkan pasien
berhubu dengan kriteria dan keluarga cara
ngan hasil : perawatan luka insisi
dengan 1. Pasien untukmencegah infeksi
tindaka mengeluh tidak 4. kaji tanda-tanda
n pusing infeksi sesudah HD
infasif 2. Tidak ada
keluhan saat
berkaktifitas
3. Ttv sesuai
kenyamanan

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selam 1x/10
jam diharapkan
tidak terjadi
infeksi dengan
kriteria hasil :
1. Tidak ada
kemerahan
diarea insisi
2. Tidak ada
edema
3. Dresing
dalam keadaan
bersih dan
kering
4. Tidak ada
nyeri di daerah
insisi
12 Ny H.A 01-05-10 CKD ON HD 4. Ganggu Setelah 5. kaji ttv setiap jam HD Ns. Wijoyo Ns. Iskandar,
(Resume HD) an dilakukan 6. Timbang BB sesudah Mohune, S.Kep, M.Kep
keseim tindakan selama HD dan sebelum S.Kep
bangan 1x10 jam 7. Beri edukasi tentang
cairan gangguan diit
dan keseimbangan 8. Kolaborasi untuk
elektrol cairan dan tindakan HD selama 4
it elektrolit dapat jam
berhubu teratasi dengan
ngan kriteria hasil : 4. meminimalisir
penurun 4. Pasien daarah ( misalnya
an BAK normal pengambilan sampel
fungsi 5. Ttv sesuai darah saat tindakan Hd )
ginjal kenyamanan 5. ajarkan pasien
5. Risiko pasien untuk meningkatkan pola
perfusi 6. BB tidak nutrisi ( nutrisi
perifer bertambah seimbangan )
tidak 6. kolaborasi untuk
efektif Setelah pemberian terapai ESA
berhubu dilakukan
ngan tindakan selama 5. lakukan tindakan
dengan 1x10 jam septik aseptik sesudah HD
produk diharapkan 6. ajarkan pasien
hormon tidak terjadi dan keluarga mengenal
6. Resiko penurunan tanda dan gejala inspeksi
infeksi perfusi perifer 7. ajarkan pasien
berhubu dengan kriteria dan keluarga cara
ngan hasil : perawatan luka insisi
dengan 4. Pasien untukmencegah infeksi
tindaka mengeluh tidak 8. kaji tanda-tanda
n pusing infeksi sesudah HD
infasif 5. Tidak ada
keluhan saat
berkaktifitas
6. Ttv sesuai
kenyamanan

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selam 1x/10
jam diharapkan
tidak terjadi
infeksi dengan
kriteria hasil :
5. Tidak ada
kemerahan
diarea insisi
6. Tidak ada
edema
7. Dresing
dalam keadaan
bersih dan
kering
8. Tidak ada
nyeri di daerah
insisi
13 Ny. L.W 20-37-32 Osteoma 1. nyeri Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(Resume) akut menurun hasil : 1. Identifikasi lokasi, n Bedah Paputungan, Wahab
2. ansietas 1. Meringis karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
3. ganggu menurun derasi nyeri dan MM, M.Kep
an pola tidur
2. Gelisah kualitas nyeri
menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulitan nyeri
tidur 3. Berikan teknik
Menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
Tingkat ansietas nonfarmakologis
menurun hasil : 5. Kolaborasi
1. Perilaku pemberian analgetik
gelisah
menurun REDUKSI ANSIETAS
2. Perilaku 1. Monitor tanda-tanda
tegang ansietas
menurun 2. Temani pasien utk
mengurangi
Pola tidur kecemasan
membaik hasil : 3. Jelaskan prosedur,
1. Keluhan termasuk sensasi
sulit tidur yang mungkin
meningkat dialami
2. Keluhan 4. Kolaborasi
sering pemberian obat
terjaga antiansietas, jika
meningkat perlu
3. Keluhan
tidak puas DUKUNGAN TIDUR
tidur 1. Identifikasi Pola
meningkat Aktivitas Dan Tidur
4. Keluhan 2. Identifikasi
pola tidur Faktor Pengganggu
berubah Tidur
meningkat 3. Modifikasi
5. Keluhan Lingkungan
istrahat 4. Jelaskan
tidak cukup Pentingnya Tidur
meningkat Cukup Selama Sakit
5. Anjurkan
Menepati Kebiasaan
Waktu Tidur
14 Ny. R.L 02-20-06 Giant V Hernia Nyeri akut Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(Resume) menurun hasil : 1. Identifikasi n Bedah Paputungan, Wahab
1. Mering lokasi, karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
is menurun derasi nyeri dan kualitas MM, M.Kep
2. Gelisa nyeri
h menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulit nyeri
an tidur 3. Berikan teknik
menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
15 Ny. T.H 14-54-59 Abses Mandibula 1. Nyeri Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(Resume) akut menurun hasil : 1. Identifikasi lokasi, n Bedah Paputungan, Wahab
2. Resiko 7. Meringis karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
infeksi
menurun derasi nyeri dan MM, M.Kep
3. Ganggu
an pola tidur 8. Gelisah kualitas nyeri
menurun 2. Identifikasi skala
9. Kesulitan nyeri
tidur 3. Berikan teknik
Menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
Tingkat infeksi nonfarmakologis
menurun : 5. Kolaborasi
9. Demam pemberian analgetik
menurun
10. Kemerahan PENCEGAH INFEKSI
menurun 7. Montor tanda dan
11. Nyeri gejala infeksi Lokal
menurun 8. Pertahankan teknik
Bengkaka aseptik
menurun 9. Ajarkan cara
memeriksa kondisi
Pola tidur luka operasif
membaik hasil :
1. Keluhan DUKUNGAN TIDUR
sulit tidur 5. Identifikasi Pola
meningkat Aktivitas Dan Tidur
2. Keluhan 6. Identifikasi Faktor
sering Pengganggu Tidur
terjaga 7. Modifikasi
meningkat Lingkungan
3. Keluhan 12. Jelaskan Pentingnya
tidak puas Tidur Cukup Selama
tidur Sakit
meningkat 13. Anjurkan Menepati
4. Keluhan Kebiasaan Waktu
pola tidur Tidur
berubah
meningkat
5. Keluhan
istrahat
tidak cukup
meningkat
16 Tn E.L 19-88-29 Fraktur 1. Nyeri Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Perawata Ns. Telisa Ns. Abdul
(Resume) akut menurun hasil : 1. Identifikasi lokasi, n Bedah Paputungan, Wahab
2. Ganggu 1. Meringis karakteristik nyeri, S.Kep Pakaya, S.Kep,
an pola tidur
menurun derasi nyeri dan MM, M.Kep
2. Gelisah kualitas nyeri
menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulitan nyeri
tidur 3. Berikan teknik
Menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
Pola tidur nonfarmakologis
membaik hasil : 5. Kolaborasi
1. Keluhan pemberian analgetik
sulit tidur
meningkat DUKUNGAN TIDUR
2. Keluhan 7. Identifikasi Pola
sering Aktivitas Dan Tidur
terjaga 8. Identifikasi Faktor
meningkat Pengganggu Tidur
3. Keluhan 8. Modifikasi
tidak puas Lingkungan
tidur 14. Jelaskan Pentingnya
meningkat Tidur Cukup Selama
4. Keluhan Sakit
pola tidur 15. Anjurkan Menepati
berubah Kebiasaan Waktu
meningkat Tidur
5. Keluhan
istrahat
tidak cukup
meningkat
17 Tn. U.T 18-42-25 Kolelitiasis Nyeri Akut Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Interna Ns. Ns. Fadli
(Resume) menurun hasil : 1. Identifikasi Nikmawati Syamsuddin,
1. Mering lokasi, karakteristik nyeri, Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
is menurun derasi nyeri dan kualitas S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
2. Gelisa nyeri
h menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulit nyeri
an tidur 3. Berikan teknik
menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
18 Ny. I.A.H 11-64-16 Asites Nyeri Akut Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Interna Ns. Ns. Fadli
(Resume) menurun hasil : 1. Identifikasi Nikmawati Syamsuddin,
1. Mering lokasi, karakteristik nyeri, Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
is menurun derasi nyeri dan kualitas S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
2. Gelisa nyeri
h menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulit nyeri
an tidur 3. Berikan teknik
menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
19 Nn. A.H 17-49-25 Dispepsia + Febris Nausea Tingkat nausea MANAJEMEN Interna Ns. Ns. Fadli
(Resume) menurun hasil : MUNTAH Nikmawati Syamsuddin,
1. Keluhan 1. Identifikasi Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
Mual Menurun Karakteristik Muntah S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
2. Perasaan 2. Identifikasi Faktor
Ingin Muntah Penyebab Muntah
Menurun 3. Periksa volume
3. Nafsu muntah
makan 4. Kurangi Atau
meningkat Hilangkan Penyebab
Muntah (Misalnya
Kecemasan Dan
Ketakutan)
5. Atur posisi untuk
mencegah aspirasi
6. Bersihkan mulut dan
hidung
7. Anjurkan
Memperbanyak Istirahat
8. Kolaborasi
Pemberian Antiemetik.
20 Ny. S.A.K 20-58-77 Cystitis Nyeri Akut Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI Interna Ns. Ns. Fadli
(Resume) menurun hasil : 1. Identifikasi Nikmawati Syamsuddin,
1. Mering lokasi, karakteristik nyeri, Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
is menurun derasi nyeri dan kualitas S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
2. Gelisa nyeri
h menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulit nyeri
an tidur 3. Berikan teknik
menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
21 Ny. N.D 02-06-63 Dyspneu + CKD Gangguan Setelah 1. meminimalisir Interna Ns. Ns. Fadli
(Resume) perfusi perifer dilakukan daarah ( misalnya Nikmawati Syamsuddin,
tindakan selama pengambilan sampel Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
1x10 jam darah saat tindakan Hd ) S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
diharapkan 2. ajarkan pasien
tidak terjadi untuk meningkatkan pola
penurunan nutrisi ( nutrisi
perfusi perifer seimbangan )
dengan kriteria 3. kolaborasi untuk
hasil : pemberian terapai ESA
1. Pasien
mengeluh tidak
pusing
2. Tidak ada
keluhan saat
berkaktifitas
3. Ttv sesuai
kenyamanan

22 Tn. R.H 08-54-10 Stroke non Resiko perfusi perfusi serebral MANAJEMEN HCU Ns. Ns. Fadli
(Resume) hemoragik serebral tidak meningkat PENINGKATAN Nikmawati Syamsuddin,
efektif dengan kriteria TEKANAN Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
hasil INTRAKRANIAL S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
1. Tingkat 1. Identifikasi
kesadaran penyebab peningkatan
meningkat TIK
2. Tekanan 2. Monitor tanda
intrakranial dan gejala TIK
meningkat (kesadaran, ttv)
3. Nilai rata- 3. Monitor intake
rata tekanan dan output cairan
darah membaik 4. Berikan posisi
4. Kesadaran semi fowler
membaik 5. Cegah terjadinya
5. Refleks kejang
saraf membaik Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti konvulsan
23 Ny. A.S 01-22-08 Asites + Sirosis Nyeri Akut Tingkat nyeri MANAJEMEN NYERI HCU Ns. Ns. Fadli
(Resume) Hepatis menurun hasil : 1. Identifikasi Nikmawati Syamsuddin,
1. Mering lokasi, karakteristik nyeri, Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
is menurun derasi nyeri dan kualitas S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
2. Gelisa nyeri
h menurun 2. Identifikasi skala
3. Kesulit nyeri
an tidur 3. Berikan teknik
menurun nonfarmakologis
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
5. Kolaborasi
pemberian analgetik
24 Tn. R.N 15-89-27 Asites+ Bersihan jalan Bersihan Jalan MANAJEMEN JALAN HCU Ns. Ns. Fadli
(Resume) Pneumonia napas tidak Nafas NAPAS Nikmawati Syamsuddin,
efektif Meningkat 1. Monitor pola Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
hasil: nafas S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
1. Batuk 2. Monitor bunyi
efektif nafas tmbahan
menigkat 3. Posisikan semi
2. Produk fowler atau fowler
si sputum 4. Berikan air
menurun hangat
3. Frekue 5. Lakukan
nsi nafas fisioterapi dada, jika perlu
membaik 6. Berikan oksigen,
jika perlu
7. Ajarkan teknik
batuk efektif
25 Tn. M.I 20-62-13 TB paru + Bersihan jalan Bersihan Jalan MANAJEMEN JALAN Tropik Ns. Sakinah Ns. Fadli
(Resume) Pneumonia nafas tidak Nafas NAPAS Mootalu, Syamsuddin,
efektif Meningkat 1. Monitor pola S.Kep, M.Kep S.Kep, M.Kep,
hasil: nafas Sp.Kep. MB
1. Batuk 2. Monitor bunyi
efektif nafas tmbahan
menigkat 3. Posisikan semi
2. Produk fowler atau fowler
si sputum 4. Berikan air
menurun hangat
3. Frekue 5. Lakukan
nsi nafas fisioterapi dada, jika perlu
membaik 6. Berikan oksigen,
jika perlu
7. Ajarkan teknik
batuk efektif
26 Tn. R.D 17-63-10 TB paru + Bersihan jalan Bersihan Jalan MANAJEMEN JALAN Tropik Ns. Sakinah Ns. Fadli
(Resume) Hemaptoe nafas tidak Nafas NAPAS Mootalu, Syamsuddin,
efektif Meningkat 1. Monitor pola S.Kep, M.Kep S.Kep, M.Kep,
hasil: nafas Sp.Kep. MB
1. Batuk 2. Monitor bunyi
efektif nafas tmbahan
menigkat 3. Posisikan semi
2. Produk fowler atau fowler
si sputum 4. Berikan air
menurun hangat
3. Frekue 5. Lakukan
nsi nafas fisioterapi dada, jika perlu
membaik 6. Berikan oksigen,
jika perlu
7. Ajarkan teknik
batuk efektif
27 Tn. N.I 20-60-60 TB paru + Bersihan jalan Bersihan Jalan MANAJEMEN JALAN Tropik Ns. Sakinah Ns. Fadli
(Resume) Bronkopneumonia nafas tidak Nafas NAPAS Mootalu, Syamsuddin,
efektif Meningkat 1. Monitor pola S.Kep, M.Kep S.Kep, M.Kep,
hasil: nafas Sp.Kep. MB
1. Batuk 2. Monitor bunyi
efektif nafas tmbahan
menigkat 3. Posisikan semi
2. Produk fowler atau fowler
si sputum 4. Berikan air
menurun hangat
3. Frekue 5. Lakukan
nsi nafas fisioterapi dada, jika perlu
membaik 6. Berikan oksigen,
jika perlu
7. Ajarkan teknik
batuk efektif
28 Tn. T.M 13-62-18 Hematemesis 1. Risiko Keseimbangan PEMANTAUAN Interna Ns. Ns. Fadli
(Kasus Melena ketidakseimbang elektrolit ELEKTROLIT Nikmawati Syamsuddin,
Seminar) an elektrolit meningkat hasil 1. Monitor kadar Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,
2. Pperfus
: elektrolit serum S.Kep, M.Kep Sp.Kep. MB
i prifer tidak
efektif 1. Serum 2. Monitor mual
3. Intolera natrium muntah dan diare
nsi aktivitas meningkat 3. Monitor
2. Serum kehilangan cairan
kalium 4. Monitor tanda
meningkat hiperkalemia
5. Atur interval
Perfusi perifer sesuai pemantauan
meningkat hasil 6. Dokumentasikan
: hasil
1. Warna 7. Informasikan
kulit pucat hasil
menurun PERAWATAN
2. Pengisi SIRKULASI
an capilari refill 1. Periksa sirkulasi
membaik perifer
3. Akral 2. Identifikasi
membaik factor resiko gangguan
4. Turgor sirkulasi
kulit membaik 3. Monitor panas
4. Hindari
Toleransi pemasangan infuse area
aktivitas keterbatasan perfusi
meningkat 5. Anjurkan
1. Keluha berhenti merokok
n lelah menurun
2. Dispne MANAJEMEN ENERGI
a saat 1. Identifikasi
beraktivitas gangguan fungsi
menurun tubuhyang mengakibatkan
3. Dispne kelelahan
a setelah 2. Sediakan
beraktivitas lingkungan nyaman
menurun 3. Lakukan gerak
pasif/aktif
4. Anjurkan tirah
baring

Anda mungkin juga menyukai