PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS

RS. ............................................

No STANDAR/ LANGKAH METODE PERBAIKAN INDIKATOR WAKTU PENANGUNG KETERA

ELEMEN PENILAIAN PEMENUHAN EP PENCAPAIAN JAWAB NGAN

HPK 1 Ada regulasi bahwa rumah Membuat regulasi Seluruh pegawai di Seluruh 6 bulan Unit Kerja
yang sesuai dengan pegawai OK
sakit bertanggung jawab dan standar hpk dan lakukan sosialisasi rumah sakit
mendukung sudah
mendukung hak pasien dan implementasi hak mengenai hak pasien menghormati
pasien selama dalam hak pasien
keluarga selama dalam asuhan selama dalam asuhan selama dalam
asuhan
asuhan.)
HPK 1.1 (Rumah sakit memberikan Agama,keyakinan dan Menjalin kerja sama Melengkapi 6 bulan Unit kerja
nilai-nilai pribadi dan rekam medik ok
asuhan dengan menghargai pasien teridentifikasi atau MOU di persatuan tentang
identifikasi
agama, keyakinan dan nilai- agama indonesia agama
keyakinan dan
nilai pribadi pasien, serta nilai-nilai
pribadi pasien
merespons permintaan yang

berkaitan dengan bimbingan

kerohanian.)
HPK 1.2 (lnformasi tentang pasien Rumah sakit Kembali melakukan Meleksanakan 6 bulan Unit kerja
menghormati kelengkapan
adalah rahasia dan rumah kerahasian informasi sumpah non klinis privasi pasien
kepada pasien pada seluruh
sakit diminta menjaga untuk setiap sdm baru lokasi
pelayanan
kerahasiaan informasi pasien

serta menghormati kebutuhan

privasinya.)
HPK 1.4 (Pasien yang rentan terhadap Daerah terpencil Menempatkan cctv di Meningkatkan 6 bulan Unit kerja
terisolasi dan rawan pengawasan
kekerasan fisik serta kelompok terjadinya kekerasandi lokasi-lokasi yang secara berkala
rumah sakit dimonitor dengan lembar
pasien yang berisiko menjadi potensi ceklis dan
 diidentifikasi dan dilindungi.) kekerasan fisik serta peletakan
monitor di
kelompok pasien lokasi
keamanan
berisiko
HPK 2 (Rumah sakit menetapkan Ada regulasi tentang rs Membuat regulasi Melaksanakan 6 bulan Unit kerja
mendorong partisipasi pelatihan
regulasi dan proses untuk pasien dan keluarga tentang mendorong untuk
pasien dalam proses mendukung
mendukung partisipasi pasien asuhan dan memberi partisipasi pasien dan hak pasien dan
kesempatan pasien keluarga
dan keluarga di dalam proses untuk melaksanakan keluarga dalam proses termasuk
second opinion tanpa pelaksanan
asuhan.) rasa hawatir akan asuhan secon opinion
mempenuhi proses
asuhannya