id
SKRIPSI
Agung Nugroho
G0008044
FAKULTAS KEDOKTERAN
Surakarta
2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Metode: Penelitian ini bersifat single blind eksperimental. Besar sampel sebanyak
30 pasien yang menjalani prosedur operasi elektif dengan anestesi umum.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara randomisasi sederhana untuk 2
kelompok, Kelompok A mendapatkan premedikasi diazepam 0,05 mg/kg BB IV
dan fentanil 1µg/kg BB IV. Kelompok B mendapatkan premedikasi midazolam
0,05 mg/kg BB IV dan fentanil 1µg/kg BB IV. Data penelitian diperoleh dari
monitor tekanan darah dan frekuensi denyut jantung di ruang operasi. Kemudian
data dianalisis menggunakan program SPSS.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Methods: This study was an analytical single blind experimental. Subject were 30
patients who were going to schedule for elective surgery using general anesthesia.
These samples were taken by using simple randomisation for 2 groups. Group A
received intravenous premedication of fentanyl 1 µg/kg and diazepam 0,05 mg/kg,
group B received intravenous premedication of fentanyl 1 µg/kg and midazolam
0,05 mg/kg. Data was obtained from blood pressure and heart rate monitors in the
operating room. Then it was analyzed by using SPSS.
Results: This study shows there was not a significant mean difference of
hemodynamic between fentanyl-diazepam and fentanyl-midazolam. Changes in
Mean Arterial Pressure (MAP) obtained was not a significant difference
(p = 0,279). Similarly, changes in heart rate obtained was not a significant
difference (0,216).
Conclusion: From this study it can be concluded that the giving of intravenous
fentanyl with diazepam and fentanyl with midazolam as premedication of general
anesthesia was not a significant changes in hemodynamic.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA....................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
A. Tinjauan Pustaka............................................................................ 5
C. Hipotesis ...................................................................................... 16
F. Identifikasi Variabel..........
commit ...........................................................
to user 19
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. Cara Kerja..................................................................................... 22
A. Simpulan............................................................. .......................... 34
B. Saran ............................................................................................ 34
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu: (1) anestesi lokal, yaitu
hilang rasa sakit tanpa disertai hilang kesadaran; (2) anestesia umum, yaitu
tindakan yang cepat dan tepat (Karyadi, 2000). Ada tiga fungsi vital yang
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
tanpa efek samping, dan waktu pemulihan harus cepat tanpa efek sisa.
Karena tidak dikenal obat yang mempunyai sifat ini, biasanya anestetikum
sebagai premedikasi lebih kurang satu jam sebelum induksi dimulai (Tjay
2005).
petidin, fentanil, dan morfin. Petidin yang juga dikenal sebagai meperidin
menimbulkan analgesia, sedasi, euforia, depresi nafas, dan efek sentral lain
(Santoso, 2003).
beberapa efek utama yakni anti ansietas, sedasi dan hipnotik, amnesia,
H., 1993).
fentanil memiliki efek analgesi sedatif yang lebih baik dengan peningkatan
heart rate (HR) yang tidak terlalu tinggi pada pasien bedah jantung.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
umum.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Premedikasi
operasi yang pada umumnya dilakukan pada satu atau lebih obat-
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
perkiraan lama operasi, macam operasi, dan rencana obat anestesi yang
2. Fentanil
a. Sifat Umum
lebih baik daripada morfin atau 750- 1250 lebih kuat daripada
b. Farmakokinetik
hati, kurang lebih 10% melewati bilier dan tergantung pada aliran
feses dan urin dalam bentuk metabolit yang lebih dari 72 jam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
c. Farmakodinamik
pada pasien yang memiliki fungsi ventrikel kiri yang lemah, hal ini
d. Efek Samping
1) Depresi pernapasan.
3. Benzodiazepin
a. Sifat Umum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
2007).
b. Farmakokinetik
c. Farmakodinamik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
1996).
4. Diazepam
a. Sifat Umum
yang tidak berwarna dan tidak larut dalam air (Wikipedia, 2011).
b. Farmakokinetik
c. Farmakodinamik
5. Midazolam
a. Sifat Umum
karena garam ini mudah larut dalam air dengan pH < 4, stabil
2000).
b. Farmakokinetik
bebas. Bentuk bebas ini lebih tinggi jumlahnya pada pasien dengan
c. Farmakodinamik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
6. Tekanan darah
Tekanan darah pada dinding arteri dapat terjadi akibat kontraksi otot
akibat perfusi yang kurang, bahkan dapat terjadi henti jantung karena
1997).
B. Kerangka Pemikiran
Penghambatan Sinap
Sistem Saraf
Uji t
C. Hipotesis
umum.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
Moewardi Surakarta.
C. Subjek Penelitian
dengan :
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi :
d. Pasien hamil.
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
3. Kriteria terminasi :
D. Teknik Sampling
kriteria inklusi di atas, dalam hal ini sampel dipilih dengan cara non
E. Rancangan penelitian
Sampel Sampel
Fentanil - Diazepam Fentanil - Midazolam
Tekanan Frekuensi
Darah Awal Denyut Jantung
Awal
3 Menit 3 Menit
commit to user
Tekanan Darah Frekuensi Frekuensi Tekanan Darah
Post Denyut Jantung Denyut Jantung Post
Premedikasi Premedikasi
Post Premedikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
(data 2)
midazolam;
dan frekuensi
denyut jantung;
3. Variabel pengganggu :
4. Variabel luar
a. Terkendali
1) Umur
2) Berat badan
b. Tidak terkendali
1) Emosi
2) Kecemasan
farmakokinetik)
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
jantung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
pengukuran :
denyut jantung yang diukur dalam hal ini adalah dari EKG, dimana
dikendalikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
dikendalikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
I. Cara Kerja
1. Pencatatan identitas dan data pasien yang memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan.
kelompok.
kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
fentanil-midazolam.
midazolam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
subjek sejumlah 30 pasien yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu 15 pasien
penelitian memenuhi kriteria inklusi, eksklusi, dan tidak ada yang mengalami
drop out.
Samples Test terhadap kedua kelompok menurut umur dan berat badan tidak ada
commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
bermakna pada uji statistik Independent Samples Test antara kedua kelompok baik
Jantung
Waktu
3. MAP
(ASA) dan jenis kelamin tidak ada perbedaan bermakna (p > 0,05) (Tabel 3).
Kelompok
n % n %
- ASA I 9 60 % 6 40 % 0,439
Perempuan 11 73,33 % 9 60 %
Mean Arterial Pressure (MAP) dan selisih frekuensi denyut jantung sebelum
menurut perubahan MAP tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (p > 0,05)
Nilai p 0,279*
Nilai p 0,216*
operasi tidak didapatkan kondisi kejang dan syok pada seluruh pasien.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini dapat dilihat penurunan rata-rata tekanan darah yang
tekanan darah.
kedua kelompok meliputi jenis kelamin, umur, berat badan, nilai tekanan sistolik,
Jenis kelamin kedua kelompok ini secara statistik tak berbeda bermakna
dengan p > 0,05. Umur rata-rata pada kedua kelompok ini secara statistik juga
berbeda tak bermakna dengan p > 0,05. Berat badan rata-rata pada kedua
kelompok ini secara statistik juga tidak berbeda bermakna dengan p > 0,05.
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
premedikasi, hal itu disebabkan akibat perlakuan premedikasi, dan bukan karena
perbedaan populasi.
premedikasi, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Dione et
tersebut disebabkan oleh pengaruh langsung dari diazepam dan midazolam dalam
menekan kerja otot-otot jantung pada level seluler. Fadhlina menyatakan bahwa
diazepam dalam dosis berat badan yang sama. Oleh karena itu dari hasil penelitian
fentanil memiliki nilai yang lebih besar dari kelompok diazepam dengan fentanil.
bahwa semua efek benzodiazepin sebagai hasil kerjanya pada reseptor inotropik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
GABA.
tambahan kerjanya pada sistem saraf pusat, benzodiazepin juga mempunyai efek
penelitian ini menunjukkan thitung < ttabel yang menunjukkan tidak ada perbedaan
sama-sama ditambah dengan fentanil. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan Lewis et al., yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang
menurunkan tekanan darah. Menurut Staretz et al., hanya sedikit sekali perbedaan
sampel uji, tidak ditemukan angka yang signifikan perbedaan kedua preparat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
statistik mengunakan uji t. Hasilnya menunjukkan thitung < ttabel, artinya tidak ada
denyut jantung dan sebagian yang lain terjadi penurunan denyut jantung.
penelitiannya adalah disebabkan penurunan tonus vagal pusat pada kedua preparat
otonom neurokardiak pada manusia. Kemungkinan, hal ini terjadi akibat interaksi
vagal pusat, sehingga terjadi peningkatan frekuensi denyut jantung. Dan yang
frekuensi denyut jantung dikarenakan peningkatan tonus vagal secara sentral dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Menurut Raza et al., tidak ada perbedaan secara statistik yang signifikan
yang dapat disebabkan penggunaan fentanil dan midazolam. Sementara utuk mual
Dari hasil penelitian ini tidak didapatkan perbedaan yang tidak bermakna
digunakan dengan efek hemodinamik yang tidak berbeda. Akan tetapi didalam
menyatakan bahwa efek sedasi midazolam yang lebih kuat daripada diazepam ini
midazolam secara klinis. Pada sedasi yang dalam terjadi penurunan kemampuan
jantung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
berguna untuk onset yang cepat dan prosedur tindakan yang singkat, efek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
B. Saran
luar.
denyut jantung.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
commit to user