Anda di halaman 1dari 7

Tetanus

dr.Neimy Novitasari Sp.S


Tetanus
• Definisi : Penyakit sistem saraf yang akut
ditandai dengan spasme otot tonik persisten
dan eksaserbasi singkat
Kriteria Dx :
• Hipertoni dan spasme otot
– Trismus, risus sardonikus, otot leher kaku,
opistotonus, dinding perut tegang, spastik anggota
gerak
– Sukar menelan, asfiksia, sianosis, nyeri pada otot
sekitar luka
• Kejang tonik dengan kesadaran tidak terganggu
• Umumnya ada luka / riwayat luka
• Retensi urin & hiperpireksia
• Tetanus lokal
Pemeriksaan penunjang
• Pm bakteriologik : C. tetani
• EKG
• Foto torak

DD :
• Kejang karena hipokalsemia
• Rx distonik
• Rabies
• Meningitis
• Abses mandibula, gigi, retrofaringeal
• Reaksi histeria
• Epilepsi
Tatalaksana
• IVFD dektrose 5% : RL : 1:1
• Tx umum
• Tx spesifik/ kausal :
– Antitoksin tetanus (ATS) dosis 20.000 IU/hari/i.m selama 3-5
hari (tes kulit sblnya)
– Human tetanus immunoglobulin(HTIG). Dosis 500-3000 IU/i.m
single dose
• Ab:
– Metronidazol 500mg /8 jam drips i.v
– Ampisillin dosis 1 gr / 8 jam i.v , jika alergi
– Eritromisin 500mg/6jam/oral atau tetrasiklin 500mg/6jam/oral
• Penanganan luka: cross incision dan irigasi H2O2
Tx simptomatis dan supportif
• Diazepam
– Segera : d: 10 mg i.v perlahan 2-3 menit
– Maintenance : 10 ampul= 100mg/500ml cairan
infus
– Atau 10-12mg/kg/hari  syringe pump
• U/ cegah mengkristal dikocok tiap 30 mnt
– Bila masih kejang : diasepam 1 ampul/ i.v diulang
tiga kali  gagal ICU
– Setelah bebas kejang 48 jam d/ diturunkan 10 %
tiap tiga hari p.o diasepam tiap 3 jam
Tx simptomatis dan supportif
• O2
• Nutrisi
• ↓ cahaya, suara
• Suction
• Mobilisasi
Penyulit :
Asfiksia
Pneumonia aspirasi
Kardiomiopati
Fraktur kompresi

Anda mungkin juga menyukai