Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Landasan Pemikiran yang menjadi prinsip / azas
dalam pengaturan mengenai desa adalah Rekognisi, Subsidiaritas,
keanekaragaman, Kebersamaan, Kegotongroyongan, Kekeluargaan, Musyawarah,
Demokratisasi, Kemandirian, partisipasi, Kesetaraan, Pemberdayaan, dan
Keberlanjutan.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan, atau dibentuk dalam sistem Pemerintah
Nasional dan bersifat otonom, maka sebuah desa diharuskan mempunyai
perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta
demokratisasi yang berkembang di desa. Sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Bab IX tentang Pembangunan Desa dan
Pembangunan Kawasan Perdesaan, Pasal 79 maka Desa diwajibkan menyusun
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun dan Dokumen Rencana Kerja Pemerintahan Desa
(RKPDesa) sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan daerah/
kabupaten secara partisipatif dan transparan.
RKPDesa adalah Rencana Kerja Pemerintahan Desa yang dibuat untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDesa, hasil
evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra
desa dan atau hal- hal yang karena keadaan darurat/ bencana alam. Sebagai
Rencana strategis pembangunan tahunan Desa, RKPDesa merupakan dokumen

1 | Page
RKPDesa BILANRENGI
perencanaan pembangunan yang bersifat regular yang pelaksanaannya dilakukan
oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) desa yang di beri mandat oleh Kepala Desa
atau sebutan lain sebagai lembaga yang bertanggung jawab di desa. RKPDesa
merupakan satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi
Pemerintah Desa dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukkan
dalam APBDesa tahun anggaran bersangkutan.

B. DASAR HUKUM
Peraturan perundangan yang dijadikan dasar dan acuan penyusunan
RKPDesa Desa Bilanrengi Tahun Anggaran 2019 antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun tahun 2014 Tentang Desa (
Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nmor 123, Tambahan
Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5539) Sebagaimana telah
diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun tahun 2014
Tentang Desa ( Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nmor
157, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5717).
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091) ;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun
2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun
2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

2 | Page
RKPDesa BILANRENGI
5. Peraturan Daerah Kabuaten Gowa Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Gowa Tahun 2016-2021
(Lembar Daerah Kabupaten Gowa Tahun ….. Nomor ….. Tambahan
Lembar Daerah Kabupaten Gowa Nomor …..);
6. Peraturan Desa Bilanrengi No. 01 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Bilanrengi Tahun
2016-2021 (Lembar Desa Bilanrengi Tahun 2016 Nomor 1);

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Sebagaimana amanah dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun tahun 2014 Tentang Desa (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nmor 123, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
Sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun tahun 2014 Tentang
Desa (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nmor 157, Tambahan
Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5717), maka dipandang perlu disusun
Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2019
1. Tujuan Penyusunan RKPDesa Bilanrengi yaitu:
a. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan
yang berkekuatan hukum tetap.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di
desa.
c. Menetapkan rancangan kerangka ekonomi desa
d. Menetapkan program dan kegiatan prioritas
e. Menetapkan kerangka pendanaan
2. Manfaat Penyusunan RKPDesa Bilanrengi antara lain:
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa.

3 | Page
RKPDesa BILANRENGI
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.
c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.
d. Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan
dipadukan dengan program pembangunan supra desa.
e. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

D. PROSES PENYUSUNAN
Berikut adalah proses penyusunan RKPDesa Bilanrengi Tahun Anggaran
2019
1. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa
2. Pembentukan Tim Penyusun RKPDesa
3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan Penyelarasan Program/ Kegiatan
yang masuk ke Desa
4. Pencermatan Ulang RPJMDesa
5. Penyusunan Rancangan RKPDesa
6. Penyusunan RKPDesa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Desa (Musrenbang)
7. Penetapan RKPDesa dengan Peraturan Desa (Perdes)
8. Perubahan RKPDesa
9. Pengajuan DU-RKPDesa.

E. SISTEMATIKA RKPDesa
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan dan Manfaat
D. Proses Penyusunan
E. Sistematika RKPDesa
BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN
A. Visi-Misi Kepala Desa
B. Data Kemiskinan dan Profil Desa

4 | Page
RKPDesa BILANRENGI
C. Kebijakan Pendapatan Desa
D. Kebijakan Pendapatan Desa
E. Kebijakan Belanja Desa
F. Kebijakan Pembiayaan Desa
BAB III RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
A. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada
RKPDesa Tahun Sebelumnya (2018)
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan RPJMDesa
C. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa
Keadaan Darurat Antara Lain Bencana Alam,
Krisis Politik, Krisis Ekonomi, dan Kerusuhan
Sosial yang Berkepanjangan
D. Identifikasi Masalah Berdasarkan Prioritas
Kebijakan Pembangunan Daerah
BAB IV ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
A. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan
Skala Desa Tahun Anggaran 2018
1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal-Usul
2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa
B. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan
Daerah Tahun Anggaran 2018
C. Pagu Indikatif Program dan Kegiatan masing-
masing Bidang/Sektor
BAB V PENUTUP
BAB VI LAMPIRAN-LAMPIRAN

5 | Page
RKPDesa BILANRENGI
BAB II
GAMBARAN UMUM PEMERINTAH DESA

A. VISI-MISI KEPALA DESA


1. VISI
Visi adalah suatu gambaran ideal tentang keadaan masa depan yang
diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi
Desa Bilanrengi dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan
pihak-pihak yang berkepentingan di desa seperti Pemerintah Desa, BPD,
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan masyarakat desa pada
umumnya. Berdasarkan hasil musyawarah bersama maka ditetapkan Visi
Desa bilanrengi adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA BILANRENGI
YANG BERSATU, MAJU MODERN, ADIL MAKMUR, BERIMAN,
BERTAQWA, BERKESADARAN HUKUM LINGKUNGAN,
BERPENDIDIKAN DAN BERMORAL ”
2. MISI
Selain penyusunan Visi juga ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu
pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar Visi desa dapat tercapai.
Pernyataan visi ini dijabarkan ke dalam misi agar dapat dioperasionalkan
dan dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misi pun dalam
penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan dengan
pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Bilanrengi.
Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa Bilanrengi adalah:
a. Mewujudkan tersedianya prasarana dan sarana publik yang
memadai.
b. Mendorong kemajuan sektor usaha di Bidang Pertanian (Padi dan
Holtikultura), Perkebunan, serta Peternakan.
c. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia dan pemahaman
masyarakat atas hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

6 | Page
RKPDesa BILANRENGI
d. Memberikan Pemahaman tentang pentingya kesehatan dan
pemeliharaan Lingkungan.
e. Menggiatkan kegiatan pembinaan keagamaan, budaya dan
olahraga.
f. Mendorong terlaksananya pemerintahan desa yang efektif dan
efisien.
g. Mewujudkan Masyarakat yang aman, tentram dan damai.

B. DATA KEMISKINAN DAN PROFIL DESA


1. Sejarah Desa

Pada tahun 1940-1958 Bilanrengi terdiri atas 3 kampung, yaitu


Kampung Bontopanno, Kampung Bilanrengi dan Kampung Tonrokombang.
Kampung Bilanrengi dipimpin oleh Gallarrang (Dg. Dolla) sedangkan
Kampung Bontopanno dikepalai oleh Dg. Garra dengan istilah sariang dan
Kampung Tonrokombang dipimpin oleh H. Nyaling dengan Istilah Kepala
Kampung. Sejak zaman pemerintahan Belanda sampai paska kemerdekaan.
Pada tahun 1959 Gerombolan DI/TII dan Permesta
membumihanguskan Bilanrengi. Rumah-rumah, dan baruga peninggalan
nenek moyang dibakar. Hanya Masjid saja yang tersisa. Sebagian penduduk
mengungsi ke hutan dan gunung-gunung selama dua tahun.
Pada tahun 1961 ketertiban dan keamanan dapat dipulihkan Karena
masyarakat sudah mulai masuk Kampung dan membuat perkampungan
baru. Di batumenteng, Bontopanno, Gallang dan Tonrokombang.
Tahun 1967, sesuai dengan aturan pemerintah pusat yang menghendaki
adanya keseragaman administrasi pemerintahan, Kampung Bilanrengi
akhirnya diubah menjadi Dusun Bilanrengi. Saat itu, Dusun Bilanrengi
terdiri atas beberapa RW. diantaranya Bontopanno, Gallang,
Tonrokombang. Kepala Dusun pertama adalah Dg. Ramli R s/d tahun 1989.

7 | Page
RKPDesa BILANRENGI
Pada tanggal 10 Nopember 1989 Dusun Bilanrengi dimekarkan dari
Desa Majannang menjadi Desa Pers. Bilanrengi dan yang menjadi Kepala
Desa Pers. Adalah Nakku Lantara yang terdiri dari Tiga (3) Dusun
Tahun 1989 Dusun Bilanrengi dimekarkan dari Desa Majannang
menjadi Desa Persiapan Bilanrengi dan yang menjadi Kepala Desa
PersiapanaAdalah Nakku Lantara yang terdiri dari Tiga (3) Dusun.
Gambaran sejarah perkembangan Bilanrengi setelah terbentuk menjadi
Desa dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1 Sejarah Desa dan Kepala Desa Bilanrengi dari Masa ke Masa
TAHUN PERISTIWA
Dusun Bilanrengi dimekarkan dari Desa Majannang
menjadi Desa Pers. Bilanrengi dan yang menjadi
1989-1991
Kepala Desa Pers. Adalah Nakku Lantara yang
terdiri dari Tiga (3) Dusun
Desa Bilanrengi sudah menjadi Desa Defenitif dan
1992-1993
masih dipimpin oleh Nakku Lantara
Pemilihan kepala Desa yang pertama kalinya yang
terdiri dari tiga Calon Kepala Desa dan terpilih
1994-2002
menjadi Kepala Desa adalah Nakku Lantara sampai
dengan tahun 2003.
Pemilihan Kepala Desa yang kedua Kalinya juga
2003-2007 terdiri dari tiga(3) calon dan terpilih adalah Nakku
Lantara periode 2003-2007
Pada tanggal 22 Mei 2008 dilaksanakan Pemilihan
Kepala Desa yang ke tiga yang terdiri dari 3 calon
2008-2014
Kepala Desa dan yang terpilih adalah Syamsul Bahri
untuk periode 2008-2014.
Kepala Desa Bilanrengi dijabat oleh Camat Parigi
2015-2016
selaku Plt. Kepala Desa Bilanrengi.

8 | Page
RKPDesa BILANRENGI
Pada Tanggal 15 Desember 2016 dilaksanakan
Pemilihan Kepala Desa Bilanrengi yang terdiri dari 3
2017-Sekarang
(tiga) calon Kepala Desa dan yang terpilih adalah
Syamsul Bahri, SE Dg. Sibali.
2. Kondisi Umum Desa
a. Peta Desa Bilanrengi
b. P
e
t
a

D
e
s
a

B
i
l
a
n
r
e
n
g
i

Gambar 1 Peta Desa Bilanrengi

9 | Page
RKPDesa BILANRENGI
b. Demografi

1) Batas Wilayah
Sebelah Timur : Desa Manimbahoi
Sebelah Utara : Desa Majannang
Sebelah Barat : Desa Sicini
Sebelah Selatan : Kec.Bontolempangan
2) Luas Wilayah
Luas Desa Bilanrengi sekitar 21,70 Km2. Pada umumnya
penduduk Desa Bilanrengi adalah Petani
3) Keadaan Topografi
Secara umum keadaan topografi Desa Bilanrengi adalah daerah
dataran Tinggi dan daerah perbukitan yang ketinggiannya ± 900 M
dari permukaan Laut,Keadaan suhu rata – rata 17,25ºC, letaknya
berada di Kaki Gunung Bawakaraeng dan Gunung Lompo battang.
Jarak Desa Bilanrengi yang menjadi Pusat Pemerintahan Desa
(Kantor Kepala Desa) Ke Kecamatan : 4 Km
4) Iklim
Iklim Desa Bilanrengi sebagaimana desa-desa lain di wilayah
Indonesia beriklim tropis dengan dua musim, yakni Kemarau dan
Hujan.
c. Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa
Desa Bilanrengi terdiri atas tiga (3) Dusun yakni Dusun
Pallantikang, Dusun Gallang , dan Dusun Tonrokombang dengan
jumlah Rukun Warga ( 09) Jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak
Tiga Puluh (21) buah. Berikut daftar nama Dusun dan RW dan jumlah
RT-nya.
Tabel 2.2 Daftar nama Dusun, nama RW, dan Jumlah RT di Desa
Bilanrengi

10 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
Nama Dusun Nama RW Jumlah RT

1. Bontopanno 3
Pallantikang 2. Bontobiraeng 2
3. Batumenteng 3
1. Campagogo 2
2. Gallang 3
Gallang
3. Bangkeng 2
Tabbing
1. Pattiro 2
Tonrokombang 2. Bissuhua 3
3. Turatea 2
Jumlah 9 22

3. Keadaan Ekonomi

A. Jumlah Penduduk

1) Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pengelompokan


Umur
Penduduk Desa Bilanrengi terdiri atas 625 KK dengan total jumlah
jiwa 2027 orang. Berikut perbandingan jumlah penduduk perempuan
dengan laki-laki dan pengelompokan umur.

Tabel 2.3 Jumlah Penduduk di Desa Bilanrengi

JENIS
N NAMA PENGELOMPOKAN UMUR
KELAMIN
O DUSUN
LK PR 0-5 6-15 16-21 22-59 60 >

1 Pallantikang 334 451 71 96 73 451 94

2 Gallang 259 311 68 91 27 321 63

11 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
3 Tonrokombang 281 391 65 99 64 366 78

JUMLAH 874 1153 204 286 164 1138 235

a) Dusun Pallantikang
Berdasarkan tabel 2.3, maka jumlah penduduk di Dusun
Pallantikang dari hasil klasifikasi berdasarkan jenis kelamin,
ditunjukkan dalam tabel 2.4
Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Dusun Pallantikang

NAMA RW LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

RW. Bontopanno 136 170 306


RW. Bontobiraeng 84 92 176
RW. Batumenteng 124 145 269
TOTAL 751

b) Dusun Gallang
Adapun jumlah penduduk di Dusun Gallang dari hasil klasifikasi
berdasarkan jenis kelamin, yaitu pada tabel 2.5

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Dusun Gallang

LAKI-
NAMA RW PEREMPUAN JUMLAH
LAKI

RW. Campagogo 72 67 139


RW. Gallang 102 137 239
RW. Bangkengtabbing 69 63 132
TOTAL 510

12 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
c) Dusun Tonrokombang
Jumlah penduduk di Dusun Tonrokombang dari hasil klasifikasi
berdasarkan jenis kelamin, yaitu pada tabel 2.6

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Dusun Tonrokombang

NAMA RW LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

RW. Pattiro 72 84 156

RW. Bissuhua 157 186 343

RW. Turatea 58 60 118

TOTAL 617

2) Jumlah Kepala Keluarga


a. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan
Berikut perbandingan jumlah KK Sejahtera dan Pra Sejahtera di
desa Bilanrengi.

Tabel 2.7 Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan di


Desa Bilanrengi

Sejah
N NAMA Praseja Sejahte Sejahtera tera
Sejahtera I
O DUSUN htera ra II III III
Plus
Pallantikang
1 54 KK 101 KK 57 KK 24 KK -
Gallang
2 44 KK 68 KK 48 KK 10 KK -
Tonrokomba
3 49 KK 98 KK 49 KK 23 KK -
ng

Jumlah 147 KK 267 KK 154 57 K

13 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
b. Jumlah Jiwa Berdasarkan Mata Pencaharian
Desa Bilanrengi adalah sebagian besar adalah Petani sehingga sektor
Pertanian, Perkebunan dan Peternakan menjadi tumpuan hidup atau mata
penacaharian utamanya. Berikut perbandingan persentase jenis mata
pencaharian penduduk.

Tabel 2.8 Jumlah Jiwa Berdasarkan Mata Pencaharian

NO Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase


1 Belum/Tidak Bekerja 568 Jiwa 30,24 %
2 Petani 1.115 Jiwa 59,37 %
3 Buru Tani 55 Jiwa 2,93 %
4 Pegawai Negeri Sipil 9 Jiwa 0,48 %
5 Pedagang 20 Jiwa 1,06 %
6 Peternak Ayam 5 Jiwa 0,27 %
7 Jasa 20 Jiwa 1,06 %
8 Tukang Kayu 35 Jiwa 1,86 %
9 Tukang Batu 25 Jiwa 1,33 %
10 Penisunan PNS 2 Jiwa 0,11 %
11 TNI dan POLRI 1 Jiwa 0,05 %
12 Penisunan LVRI 35 Jiwa 1,86 %
13 Industri Penggilingan Padi 8 Jiwa 0,43 %
Jumlah 1.878 Jiwa 100 %

c. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 2.9 Jumlah Kepala Keluarga Bedasarkan Tingkat Pendidikan

14 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
JUMLAH
NO PENDIDIKAN PRESENTASE
JIWA
1 Belum Sekolah (0-5) Tahun 187 Jiwa 9,96 %
Usia 5 - >60 Thn Tapi Tdak Pernah
2 263 Jiwa 14 %
Sekolah
3 Pernah Sekolah Tapi tidak Tamat SD 316 Jiwa 16,82 %
4 SD 671 Jiwa 35,72 %
5 SMP 167 Jiwa 8,89 %
6 SMA 195 Jiwa 8,46 %
7 D-2 10 Jiwa 0,53 %
8 D-3 15 Jiwa 0,80
9 S-1 53 Jiwa 2,82 %
10 S-2 1 Jiwa 0,05 %

TOTAL 1.878 Jiwa 100 %

Tabel 2.9 Jumlah Kepala Keluarga Bedasarkan Tingkat Pendidikan


B. Luas Lahan Produksi

Adapun lahan yang tersedia di Desa Bilanrengi, ditunjukkan dalam tabel


2.10

N NAMA LUAS JUMLA


O DUSUN H
SAWA PERKEBUN HUTAN
H AN
RAKYA LINDUN
T G

1 2 3 4 5 6 7

1 Pallantikang 159 Ha 53 Ha 53 Ha - 265 Ha

15 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
2 Gallang 140 Ha 200 Ha 260 Ha 200 Ha 800 Ha

3 Tonrokomba 101 Ha 221 Ha 283 Ha 320 Ha 925 Ha


ng

Jumlah 400 Ha 474 Ha 596 Ha 520 Ha 1.990 Ha

Tabel 2.10 Luas Lahan Produksi

C. Jenis Potensi Khusus Material

Potensi khusus yang tersedia di Desa Bilanrengi secara terperinci


digambarkan dalam tabel 2.11 berikut ini :

Tabel 2.11 Jenis Potensi Khusus Material Desa Bilanrengi

JENIS POTENSI KHUSUS

NO JENIS POTENSI KHUSUS VOLUME


MATERIAL
RUMAH

RUMAH MENURUT DINDING

- Tembok ................ buah


- Kayu
................ buah
- Bambu
1 RUMAH MENURUT LANTAI ................ buah

- Keramik ................ buah


- Semen
................ buah
- Kayu
- tanah ................ buah

................ buah

16 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
HEWAN TERNAK

- Sapi ................ ekor


- Ayam
- Ayam Kampung
2
- Ayam Pedaging
- Ayam Petelur
- Bebek
- Kuda
- Kambing
TANAH

- Sawah ................ Ha
a. Tanah Hujan
b. Tanah Irigasi
- Tanah Kering
1. Tegal / Ladang
3
2. Pemukiman
- Tanah Perkebunan Rakyat
- Tanah fasilitas umum
1. Kas Desa Bilanrengi
2. Lapangan
3. Perkantoran Pemerintah
4. Lainnya

D. Jenis Potensi Khusus Non Material

Daftar potensi khusus non material yang tersedia di Desa Bilanrengi secara
terperinci dapat dilihat pada tabel 2.12 berikut ini :

Tabel 2.12 Jenis Potensi Khusus Non Material Desa Bilanrengi

17 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
JENIS POTENSI KHUSUS

NO JENIS POTENSI KHUSUS VOLUME

NON MATERIAL

1 PENDIDIKAN
- Belum sekolah (0-5) thn 187 Jiwa
- Usia 6 – 60 thn ke atas tidak pernah 263 Jiwa
sekolah
- Pernah sekolah tapi tidak tamat sekolah 316 Jiwa
dasar
- SD 671 Jiwa
- SLTP 167 Jiwa
- SMA 195 Jiwa
- D-2 10 Jiwa
- D-3 15 Jiwa
- S-1 53 Jiwa
- S-2 1 Jiwa

2 PEKERJAAN

- Belum / Tidak bekerja 568 Jiwa


- Petani 1.115 Jiwa
- Buru tani 36 Jiwa
- Pegawai Negeri 9 Jiwa
- Pedagang 20 Jiwa
- Peternak ayam 5 Jiwa
- Jasa 20 Jiwa
- Tukang kayu 35 Jiwa
- Tukang batu 25 Jiwa
- Pensiun PNS/TNI/POLRI 3 Jiwa

18 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
- Pensiunan LVRI 35 Jiwa
- Industri / penggilingan padi 8 Jiwa
3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN

- Majelis Ta’lim 4 Kelompok


- Kelompok Tani 22 Kelompok
- Kelompok Sinoman 1 Kelompok
- Karang Taruna 1 Kelompok
- BPD 1 Kelompok
- Pengurus LKMD 1 Kelompok
4 KEPERCAYAAN

- Agama Islam (mayoritas) 1.878 Jiwa

5 BUDAYA

- Akballe Sumanga
- Assaukang
- Akjuru-juru
- Accerak Sapi
- Akballe-balle
- Accerak Pare
- Mata-mata Benteng
- Abbakrak

E. Jenis Potensi Umum

Tabel 2.13 Jenis Potensi Umum Desa Bilanrengi

19 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
JENIS POTENSI UMUM

NO JENIS POTENSI UMUM VOLUME

MATERIAL

1 JALAN

- Jalan tanah 3 km
- Jalan batu 350 m
- Jalan aspal 8 km
2 JEMBATAN

- Jembatan beton 5 unit


- Jembatan kayu -
- Jembatan bambu 1 unit
3 SUMBER AIR

- Mata air 15 titik


- Sumur gali -
- Sumur pompa -
- Terminal air -
- Sungai 5 buah
4 RUMAH IBADAH

- Masjid ... unit


- Mushallah
5 KANTOR

- Kantor Desa 1 unit


- Kantor BPD 1 unit
- Kantor Balai Pertemuan 1 unit
- Kantor Dusun 1 unit
- Kantor PKK 1 unit

20 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
- Kantor LKMD
6 PRASARANA KESEHATAN

- Pustu 1 unit
- Posyandu 3 unit
- Polindes -
7 SEKOLAH
- SD / MIS 3 unit
- SLTP 2 unit
- SPAS 1 unit
- TK 1 unit
- PAUD 2 unit
8 PRASARANA OLAH RAGA

- Lapangan Sepak Bola -


- Lapangan Volly -
- Lapangan Takrow 2 unit
- Meja Tennis Meja 1 unit

F. Deskripsi dan Statistik Kebudayaan Desa


Perspektik budaya masyarakat di Desa Bilanrengi masih sangat kental
dengan budaya Makassar, walaupun budaya-budaya dari suku lain misalnya
Bugis dan buday dari suku lainnya juga ada. Hal ini dapat dimengerti karena
hampir semua adesaa diKabupaten Gowa msih kuat pengaruh kerajaan Gowa.
Dari latar belakang, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang
berpengaruh dlam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan
agama yamg dianutmisalnya, Islam sebgai agama mayoritas yang dinut
masyrakat, dalam menjalankannya sangat kental tradisi budaya makassar.
Tradisi budaya Makassar sendiri berkembang dengan banyak dipengaruhi
ritual-ritual atau kepercayaan masyarakat sebelum agama Islam masuk.hlal ini
menjelaskan mengapa kegiatan peringatan-peringatan keagamaan yang

21 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
dimasyarakat terutama islam, karena dipeluk masyarakat, dalam
menjalankanya muncul kesan nuansa tradisinya. Atau kegiatan-kegiatan
budaya yng bercarpur dengan nuans agama Islam. Contoh yang kita biasa liaht
adalah peringatan Maulid, Isra’mi’raj, kegitan Assungka Bala, Appapole,
Ajjuru-juru, Appalili, Accera anrong pare, Appadekko, Ulu basa here (kegiatan
irigasi pertanian).
Secara idividual didalam keluarga masyarakat desa Bilanrengi, tradisi
makassar lama dipadu dengan agama islam, juga tetap dipegang. Tradisi ini
dilkukan selain sebagai kepecayaan yang masih diyakini sekaligus digunkan
sebagai bagian cara untuk bersosialisi dan berinteraksi dimasyarakat. Misalnya;
tradisi Appassili dan Assapu, dilaksanakan pada usia kehamialan memasuki
usia 5 bulan, Aqiqah pada bayi yang baru lahir (Attomppolo).
Tetapi yang perlu diwaspadai adalah muncul dan berkembangnya
pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan tidak berakar dari
pemahaman terahadap tardisi dan budaya masyarakat yang sudah ada. Hal ini
mengakibatkan munculnya kerenggangan sosial di masyarakat dan gesekan
antara masyarakat.
G. Deskripsi Dan Statistik Sarana Dan Prasarana Desa
Berikut gambaran sarana dan prasana yang ada di Desa Bilanrengi
1. Sarana Umum
Tabel 2.14 Sarana Umum Desa Bilanrengi

Sarana Jumlah

Pasar 1 Buah

Kantor Desa 1 Buah

Balai Desa 1 Buah

22 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
2. Sarana Pendidikan
Tabel 2.15 Sarana Pendidikan Desa Bilanrengi

Sarana Jumlah

TK dan PAUD 3 buah

SD / MIS 3 buah

SLTP 2 buah

SPAS 1 buah

TK/TPA 6 Kelompok

3. Sarana Keagamaan
Tabel 2.16 Sarana Keagamaan Desa Bilanrengi

Sarana Jumlah

Masjid 10 buah

Mushallah 1 buah

4. Prasarana Transportasi
Tabel 2.17 Prasarana Transportasi Desa Bilanrengi

Sarana Panjang

Jalan Desa 18 KM

Jembatan Beton 6 Buah

23 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
Plat Dekker 60 Buah

Jembatan Bambu 1 Buah

5. Kualitas Jalan
Tabel 2.18 Kualitas Jalan Desa Bilanrengi

Jalan Panjang

Aspal 10.000 m

Diperkeras 3.000 m

Tanah 5.000 m

Rabat Beton 800 m

6. Sarana Kesehatan
Tabel 2.19 Sarana Kesehatan Desa Bilanrengi

Sarana Buah

Pustu 1 Buah

Posyandu 1 Buah

7. Sarana Parawisata
Tabel 2.20 Sarana Parawisata Desa Bilanrengi

24 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
Sarana Buah

Air terjung BK.Tabbing 1 Buah

Gunung Pallantikang 1 Buah

Air Terjun Gallang 1 Buah

8. Sarana Pertanian
Tabel 2.21 Sarana Pertanian Desa Bilanrengi

Sarana Jumlah

Irigasi ... Buah

Jalan usaha tani ... Km

Gapoktan 22 Kelompok

2.3 Kelembagaan Desa


2.3.1 Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Kepala Desa mempunyai
wewenang :
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama BPD
b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa
c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama
BPD
d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa mengenai APB
Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.
e. Membina kehidupan masyarakat Desa.

25 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
f. Membina perekonomian Desa.
g. Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara pertisipatif.
Bagan 2.1 . Struktur Pemerintah Desa Bilanrengi

26 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
2.3.2 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Tugas BPD adalah menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat dan menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa.
Wewenang yang lain antara lain :
1. Menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. Mengawasi pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa.
Oleh sebab itu dalam kegiatan penyusunan perencanaan
pembangunan Desa, maka BPD berperan antara lain :
a. Menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
b. Mengawasi pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa.
Oleh sebab itu dalam kegiatan penyusunan perencanaan
pembangunan Desa, maka BPD berperan antara lain :
1. Menggali Aspirasi.
2. Merumuskan aspirasi
3. Menyalurkan aspirasi
4. Menetapkan Peraturan Desa yang berhubungan dengan hasil
Musrenbang Desa.
Bagan 2.2 Struktur Organisani Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa

27 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
2.3.3 RT/RW
RT/RW mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan. Dalam melaksanakan tugas, RT/RW
mempunyai fungsi :
a. Pendataan kependudukan dan pelayanan administrasi pemerintahan
lainnya.
b. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga.
c. Pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
d. Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di
wilayahnya.
Tabel 2.22 Daftar Nama-nama Ketua RW / RT Desa Bilanrengi

NO N A M A PEJABAT Ketua RW/RT DUSUN

1 2 3

1 Makmur Ketua RW Bontopanno

2 Numpa Ketua RW Bontobiraeng

3 Syamsuddin Ketua RW Batumenteng

4 Manra Ketua RW Campagogo

5 Loe Tepu Ketua RW Gallang

6 Ruma’ Ketua RW Bangkengtabbing

7 H. Kamaluddin Ketua RW Pattiro

8 Asri Gaji Ketua RW Bissuhua

28 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
9 Sumang Podda Ketua RW Turatea

10 H. Kulle Ketua RT A Bontopanno

11 H. mangnga Ketua RT B Bontopanno

12 Habibi Ketua RT C Bontopanno

13 Tola Ketua RT A Bontobiraeng

14 Kasmih Ketua RT B Bontobiraeng

15 Sabang Ketua RT A Batumenteng

16 Abd. Rauf Poto Ketua RT B Batumenteng

17 Nasir Mangung Ketua RT C Batumenteng

18 Subuh Ketua RT A Campagogo

19 Mangga Ketua RT B Campagogo

20 Nippa Sambang Ketua RT A Gallang

21 Jumba Salewa Ketua RT B Gallang

22 Suleman Ketua RT C Gallang

23 Ruddin Leha Ketua RT A Bangkengtabbing

24 Kalu Sampara Ketua RT B Bangkengtabbing

25 H. Soba Ketua RT A Pattiro

26 Ramli M Ketua RT B Pattiro

27 Daha Baso Ketua RT A Bissuhua

28 Abdullah HM Ketua RT B Bissuhua

29 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
29 Marsuki Ketua RT C Bissuhua

30 Basri Kammisi Ketua RT A Turatea

31 Amirullah S Ketua RT B Turatea

2.3.4 Lembaga Kemasyarakatan


Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain
adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan
dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.
a. Tugas Lembaga Kemasyarakatan.
Lembaga Kemasyarakatan di Desa adalah membantu Pemerintah
Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat Desa
antara lain :
1. Menyusun Rencana Pembangunan secara partisipatif.
2. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan
mengembangkan pembangunan secara partisipatif.
3. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat.
4. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
pemberdayaan masyarakat.
b. Fungsi Lembaga Kemasyarakatan
Fungsi Lembaga Kemasyarakatan di Desa yaitu :

1. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam


pembangunan.
2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
4. Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan
pengembangan hasil – hasil pembangunan secara partisipatif.

30 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
5. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi serta
swadaya gotong royong masyarakat.
6. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
7. Pemberdayaan hak politik masyarakat.
c. Lembaga Kemasyarakatan di Desa Bilanrengi
1) LKMD
Adapun fungsi LKMD, yaitu:
a) Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan.
b) Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c) Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada
masyarakat.
d) Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan
hasil – hasil pembangunan secara partisipatif.
e) Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta
swadaya gotong royong masyarakat.
Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya alam
serta keserasian lingkungan hidup.

Bagan 2.3 Struktur LKMD Desa Bilanrengi

31 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
2) Lembaga Adat
Lembaga Adat mempunyai tugas untuk membina dan
melestarikan budaya dan adat istiadat serta hubungan antar tokoh adat
dengan pemerintah Desa. Adapun fungsi Lembaga Adat adalah sebagai
berikut :

a) Penampung dan penyalur pendapat atau aspirasi masyarakat kepada


Pemerintah Desa serta menyelesaikan perselisihan yang menyangkut
hukum adat, adat istiadat dan kebiasaan – kebiasaan masyarakat.
b) Pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan
kebiasaan – kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya
budaya masyarakat serta memberdayakan masyarakat dalam
menunjang penyelenggaraan pemerintahan Desa.
c) Penciptaan hubungan yang demokratis dan harmonis serta objektif
antara Kepala Adat/Pemangku adat/ketua adat atau pemuka adat
dengan aparat pemerintahan Desa.
3) Tim Penggerak PKK Desa
Tim Penggerak PKK Desa mempunyai tugas membantu
pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam pemberdayaaan dan
peningkatan kesejahteraan keluarga. Adapun tugas Tim Penggerak PKK
meliputi :
a) Menyusun rencana kerja PKK Desa, sesuai dengan hasil Rakerda
Kabupaten.
b) Melaksanaka kegiatan sesuai jadwal yang disepakati.
c) Menyuluh dan menggerakkan kelompok – kelompok PKK
Dusun/Lingkungan, RW, RT dan Dasa Wisma agar dapat
mewujudkan kegiatan – kegiatan yang telah disusun dan disepakati.
d) Menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat,
khususnya keluarga yang meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

32 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
e) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga yang mencakup
kegiatan bimbingan dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga
sejatera.
f) Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai pelaksanaan
program kerja.
g) Berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang berkaitan
dengan kesejahteraan keluarga di Desa.
h) Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim Penggerak PKK
Kecamatan dengan tembusan kepada ketua dewan penyantun Tim
Penggerak PKK setempat.
i) Melaksanakan tertib administrasi
j) Mengadakan konsultasi dengan ketua dewan penyantun Tim
Penggerak PKK setempat.
Adapun fungsi dari Tim Penggerak PKK Desa, yaitu:
a) Penyuluh, motifator dan penggerak masyarakat agar mau dan mampu
melaksanakan program PKK.
Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing
gerakan PKK

Bagan 2.4 Struktur Organisasi TP-PKK Desa Bilanrengi

33 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
4) Badan Kerjasama Desa (BKD)
Badan Kerja Sma (BKD) merupakan lembaga di tingkat desa
yang dibentukuntuk mewakili desa dalam melaksanakan kerjasama desa
dan menjadi wadah kerjasama anta desa di tingkat kecamatan yang terdiri
atas anggota-anggota Badan Kerjasama Desa. Adapun tugas dan
tanggung jawab BKD yaitu:

a) Mengkoordinasikan dan menfasilitasi perencanaan program


pembangunan desa bersama masyarakat
b) Melakukan supervisi dan monitoring berkala terhadap pelaksanaan
program pembangunan desa
c) Mengkoordinasikan dan turut serta mengambil peran aktif dalam audit
antar desa
d) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tim pemelihara
sarana dan prasarana dan menyampaikan umpan balik dalam forum-
forum evaluasi kegiatan
e) Mengkoordinasikan dan berperan aktif dalam penanganan masalah
f) Berperan aktif dalam membimbing dan menfasilitasi preview
RPJMDesa
g) Berperan aktif dalam menfasilitasi proses Musrenbang Desa
h) Melakukan advokasi dan pengawalan usulan hasil Musrenbang Desa
ke tingkat Kecamatan
i) Membuat laporan pelaksanaan fungsi-fungsi kegiatan di atas
5) Karang Taruna
Karang Taruna mempunyai tugas menanggulangi berbagai
masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik
yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi
generasi muda di lingkungannya.Karang Taruna dalam melaksanakan
tugas mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial.
b) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.

34 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
c) Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di
lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta
berkesinambungan.
d) Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi
generasi muda di lingkungannya.
e) Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran
tanggungjawab sosial generasi muda.
f) Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa
kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai – nilai
kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g) Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan
tanggungjawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif,
ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan
mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di
lingkungannya secara swadaya.
h) Penyelenggara rujukan, pendampingan dan advokasi sosial bagi
penyandang masalah kesejahteraan sosial.
i) Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan
kemitraan dengan berbagai sektor lainnya.
j) Penyelenggara usaha – usaha pencegahan permasalahan sosial yang
aktual.
k) Pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan,
penyalahgunaan obat terlarang (Narkoba) bagi remaja.
l) Penanggulangan masalah – masalah sosial, baik secara preventif,
rehabilitatif, dalam rangka pencegahan kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat terlarang (Narkoba) bagi remaja.

35 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
Bagan 2.5 Struktur Organisasi Karang Taruna

6) Kader Posyandu
Tabel 2.24 Daftar Nama-nama Kader Posyandu Desa Bilanrengi

NO NAMA JABATAN

1 2 3

1 Suriani Ketua Posyandu Pallantikang

2 Sugiati Sekretaris Posyandu Pallantikang

3 Nursyamsi Bendahara Posyandu Pallantikang

4 Nurlinda Anggota Posyandu Pallantikang

36 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
5 Dahlia Anggota Posyandu Pallantikang

6 Haniati Ketua Posyandu Gallang

7 Niati Sekretaris Posyandu Gallang

8 St. Rohani Bendahara Posyandu Gallang

9 St. Bau Anggota Posyandu Gallang

10 Naharia Anggota Posyandu Gallang

11 St. Saenab Ketua Posyandu Tonrokombang

12 St. Syaifa Sekretaris Posyandu Tonrokombang

13 Hj. Nursia Bendahara Posyandu Tonrokombang

14 Hj. Hasma Anggota Posyandu Tonrokombang

15 Nurhidaya Anggota Posyandu Tonrokombang

7) Kader Pembedayaan Masyarakat


Upaya Pemberdayaan Masyarakat merupakan gerakan yang
bercirikan “dari, oleh, untuk masyarakat” (DOUM). Gerakan dari, oleh,
untuk masyarakat dapat terjadi apabila ada warga menjadi pelopor atau
penggerak. Oleh sebab itu di masing – masing Desa harus ada kader yang
disebut dengan Kader Pemberdayaan Masyarakat. Peran Kader
Pemberdayaan Masyarakat (KPM) secara umum menjadi fasilitatior dalam
proses pemberdayaan masyarakat. Adapun pokok-pokok peran Kader
Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut :
a) Pelopor, yaitu yang merintis atau melopori gagasan-gagasan kegiatan
pemberdayaan masyarakat.

37 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
b) Penggerak, yaitu yang memotivasi, mendorong dan menggerakkan
partisipasi, swadaya dan gotong royong masyarakat untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
c) Pembimbing, yaitu yang memfasilitasi, membelajarkan, memberi
masukan atau mendampingi kelompok sasaran kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
d) Perencana, yaitu memproses perencanaan kegiatan secara partisipatif,
mulai dari masalah kebutuhan, prioritas dan rencana kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
e) Perantara, yaitu yang menghubung-hubungkan antara berbagai
kepentingan atau antara kebutuhan dengan sumber daya untuk kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
f) Pelaksana, yaitu melaksanakan hal-hal teknis dalam pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang belum dapat dilakukan oleh
warga masyarakat.
g) Pembaharu, yaitu memperbaiki atau memperbaharui kegiatan
pemberdayaan masyarakat ke arah lebih baik atau lebih unggul.
Dari peran KPM tersebut di atas maka peran KPM dalam
perencanaan pembangunan Desa dapat sebagai :
a) Pencari Data.
b) Narasumber.
c) Pemandu proses perencanaan.
d) Mediator
B.
C. KEBIJAKAN PENDAPATAN DESA
Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan
asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya dan atau dengan kebijakan
umum anggaran 2017 (N+1) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintahan Daerah
Kabupaten Gowa serta mempertimbangkan perkiraan peningkatan berdasarkan

38 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa, Bagian Dana Perimbangan,
Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga.
Adapun asumsi Pendapatan Desa Bilanrengi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp1.987.330.826,00-, (Satu Miliar Sembilan Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta
Tiga Ratus Tiga Puluh Ribu Delapan Ratus Dua Puluh Enam Rupiah) yang
berasal dari :
1) Pendapatan Asli Desa (PADesa); Rp. 204.881.032-,
- Hasil Usaha Desa : Rp 0-,
- Hasil Kekayaan Desa : Rp 0-,
- Hasil Swadaya dan Partsipasi masyarakat : Rp 200.000.000-,
- Lain-lain pendapatan desa yang sah : Rp 4.881.032-,
2) Pendapatan Transfer: Rp. 1.763.090.829-,
- Alokasi Dana Desa : Rp 682.024.072-,
- Dana Desa : Rp 1.049.840.881-,
- Bagi Hasil Pajak/Retribusi Kabupaten : Rp 7.225.867-,
- Bagi Hasil Retribusi : Rp 0-,
3) Bantuan Keuangan pemerintah Provinsi :
- Bantuan jalin matra : Rp 0-,
4) Pos bantuan pemerintah Kabupaten
- Bantuan Keuangan Dari APBD Kabupaten : Rp 24.000.000-,
Surplus/Depisit (Silpa) : (Rp. 19.358.974-,)
JUMLAH : Rp 1.987.330.826-,
D. KEBIJAKAN BELANJA DESA
Belanja desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari
rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja sesuai
dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 terdiri dari Belanja Pegawai,
Belanja Barang atau Jasa dan Belanja Modal.

39 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
URAIAN JUMLAH ( Rp )

- Belanja Pegawai : Rp 331.690.200,00-,


- Belanja Barang dan Jasa : Rp 625.155.130,00 -,
- Belanja Modal : Rp 1.030.485.496,00-,
Jumlah perkiraan Belanja : Rp 1.967.971.852,00-,

E. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DESA


Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya. Namun demikian dalam RKPDesa Tahun 2019 ini, Pemerintah Desa
Bilanrengi belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan disebabkan disamping
sistem baru juga belum disusunnya perubahan dan atau perhitungan APBDesa
tahun sebelumnya. Sebagai tindak lanjut Pemerintah Desa Bilanrengi akan
memperhitungkan pada RKPDesa tahun berikutnya.

40 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
BAB III
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-mata


disebabkan oleh internal desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro
baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pemerintah. Permasalahan
yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah dilakukan identifikasi
permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat signifikasinya
secara partisipatif. Ketidakcermatan mengidentifikasi permasalahan sesuai suara
masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi
perencanaan program pembangunan yang pada akhirnya inefisiensi anggaran.
Dalam menyusun RKP Desa tahun 2018 berdasarkan 4 aspek pembahasan ,
sebagai berikut :
A. EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA RKPDesa
SEBELUMNYA (TAHUN ANGGARAN 2018)

B. IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN RPJMDesa


Berdasarkan Peraturan Desa Bilanrengi Nomor 01 Tahun 2016
tentang RPJMDesa Desa Bilanrengi Tahun 2016-2021 prioritas masalah yang
harus diselesaikan meliputi masalah Penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan Masyarakat, dan Pembinaan Kemasyarakatan Desa, maupun
Pemberdayaan masyarakat. Secara rinci permasalahan tersebut adalah :
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a. Pemenuhan Operasional Pemerintah Desa
b. Peningkatan Sarana Dan Prasarana Pemerintah Desa
c. Pembentukan BUMDesa
2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan
a. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Desa Untuk Pendidikan
Dan Kesehatan
b. Pembangunan Jalan Tani Desa
c. Pembangunan Jalan Lingkungan
d. Pembangunan Drainase Dan Saluran Irigasi Desa

41 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
e. Pembangunan Jaringan Air Bersih untuk Warga Desa
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
a. Operasional Lembaga Desa
b. Pembina Keamanan Dan Ketertiban
c. Penyuluhan Hukum
d. Pembinaan Kerukunan Dan Gotong-royong Masyarakat Desa
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. Peningkatan Kapasitas Lembaga desa (RT/RW, LPMD, Karang
Taruna, PKK, Posyandu, KPMD Dan Lembaga Desa Lainnya)
b. Percapatan Pengentasan Kemiskinan Dengan Proritas Usaha Mikro
Kelompok Warga Miskin
c. Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif Berdasar Potensi Lokal

C. IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN ANALISA KEADAAN


DARURAT ANTARA LAIN BENCANA ALAM, KRISIS POLITIK,
KRISIS EKONOMI, DAN ATAU KERUSUHAN SOSIAL YANG
BERKEPANJANGAN
Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai
permasalahan yang muncul secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana
alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak segera diatasi akan semakin
menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa pemerintah desa
dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah
mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah desa.
Masalah tersebut meliputi:
1. Tindakan medis kurang memadai apabila ada masyarakat yang sakit,
karena jarak tempuh dari lokasi ke sarana kesehatan jauh.
2. Jalan tergenang air dan Rusak di waktu musim penghujan
3. Jalan termakan air karena drainase jalan tidak baik.
4. Kerusakan akibat kejadian alam baik hujan (Tanah Longsor) dan angin
kencang.

42 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
D. IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
RKPDesa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam
proses penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas kebijakan
pembangunan daerah, mulai dari evaluasi Renja Kecamatan dan ataupun hasil
evaluasi pelaksanaan RKPDaerah tahun sebelumnya serta prioritas kebijakan
daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak diperlukan agar RKPDesa
benar-benar mendorong terwujudnya visi-misi daerah secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan terkait dengan prioritas kebijakan
pembangunan daerah, maka penekanan masalah diprioritaskan bagaimana
daerah secara efektif mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan
sektor ekonomi rakyat. Disamping itu untuk mendukung tercapainya prioritas
tersebut perlu didukung sumber daya manusia melalui peningkatan alokasi
pendanaan pada sektor pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat.

43 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA

Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Bilanrengi yang tersusun


dalam RKPDesa Tahun Anggaran 2019 sepenuhnya didasarkan pada berbagai
permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah di atas. Sehingga
diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun
2019 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di
masyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap
kebutuhan hak – hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan,
dan lain – lain. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara
langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level Desa.
Namun jika ada beberapa rencana kerja pembangunan karena sesuatu hal
keterbatasan dana baik yang bersumber dari pemerintah maupun swadaya
masyarakat sehingga tidak dapat terlaksana, maka akan terkaver dalam Rencana
Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) tahun berikutnya.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan desa Jadi secara detail
dikelompokkan, sebagai berikut :
A. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
SKALA DESA TAHUN ANGGARAN 2018
1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal-usul Desa
Prioritas program pembangunan skala desa merupakan program
pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh desa dan
berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa. Penilaian
tersebut meliputi atau mempertimbangkan aspek peningkatan kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan Desa, Peningkatan kualitas dan akses
terhadap pelayanan dasar, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur
dan lingkungan, Pengembangan ekonomi, Pemanfaatan Teknologi tepat
guna, pendayagunaan sumberdaya alam, pelestarian adat istiadat dan
sosial budaya desa, peningkatan kualitas ketertiban dan ketentraman
masyarakat desa dan peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan desa. adapun Kemampuan tersebut dapat diukur dari

44 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
ketersediaan anggaran desa, kewenangan desa dan secara teknis di
lapangan desa mempunyai sumber daya.

RKPDesa Tahun Anggaran 2019 Desa Bilanrengi skala desa adalah sbb :

BIDANG DAN
NO TUJUAN LOKASI
KEGIATAN
1 2 3 4
I Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Meningkatkan
Kesejahteraan Aparat
Pemerintah Desa Guna
1. Belanja Pegawai Desa
Meningkatkan
Kapasitas dan Kualitas
Pelayanan Publik
2. Tunjangan dan Meningkatkan Kinerja
Desa
Operasional BPD BPD
Meningkatkan Peran
3. (Operasional
serta RT/RW Dalam Desa
RT/RW)
Pembangunan Desa
Memenuhi Kebutuhan
Administrasi
4. Operasional Pemerintah Desa
Desa
Perkantoran Meningkatkan Pelayanan
Kepada Masyarakat
Desa
5. Peningkatan
Kwalitas Sarana Meningkatkan Kwalitas
Desa
Dan Prasarana Pelayanan Masyarakat
Pemerintah Desa
II Bidang Pelaksanaan Pembangunan
1. Pengelolaan Dan
Peningkatan Pelayanan
Pembinaan Desa
Posyandu Di Desa
Posyandu
2. Pemberian Meningkatkan Kwalitas
Makanan Kesehatan Balita dan
PAUD
Tambahan ( PMT) Anak dan Pencegahan
dan TK
Balita Dan Anak gizi buruk Pada Anak
Sekolah

45 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
3. Peningkatan
Penyelengaraan Peningkatan Pelayanan TK Nurul
Pendidikan TK/ Pendidikan Dasar Desa Ihsan
PAUD
4. Pembangunan
Pemenuhan kebutuhan Dusun
Gedung Posyandu
Pendidikan Dasar Desa Gallang
Desa Bilanrengi
5. Rehab Sedang
Meningkatkan Pelayanan Kantor
/Berat Kantor
Publik Desa
Desa Bilanrengi
6. Pembuatan Tapal
Penegasan Batas Desa Desa
Batas RT/RW
7. Peningkatan Jalan Peningkatan Sarana
Dusun
Tani Transportasi Pertanian
Peningkatan Mobilisasi
Dusun
8. Pembuatan Jalan Perekonomian Dan
Pallantika
Lingkar Sarana Transportasi Di
ng
Desa
Peningkatan Mobilisasi
9. Rabat Beton Jalan Perekonomian Dan
Desa
Usaha Tani Sarana Transportasi Di
Desa
Peningkatan Mobilisasi
10. Pembangunan Dusun
Perekonomian Dan
Irigasi Gallang
Saluran air
Peningkatan Pelayanan Dusun
11. Pembangunan
Pendidikan Dasar Desa Pallantika
Gedung TK
ng
III Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
1. Operasional Peningkatan Kapasitas
Lembaga Lembaga
Desa
Kemasyarakatan Kemasyarakatan Dalam
Desa Pembangunan Desa
Meningkatkan
2. Pembinaan Linmas Keamanan Dan Desa
ketertiban Didesa
3. Penyelengaraan Peningkatan Pemahaman Desa
Forum musyawarah Hukum Dan Keamanan
Tiga Pilar Desa
4.Peningkatan Sarana Meningkatkan Prestasi Desa

46 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
Peralatan dan Olahraga Di Desa
Perlengkapan
Olahraga.
IV Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. Pemberian Santunan Meningkatkan
Sosial Kepada Fakir Kesejahteraan Warga Desa
miskin Miskin
Meningkatkan Peran
2. Fasilitasi Bimbingan
serta Pembangunan Desa
Teknis LKMD
Partisipatif Di desa
3. Fasilitasi Meningkatkan Pelayanan
Bimbingan teknis Kepada Masyarakat Desa
RT/RW Desa
4. Pendidikan Peningkatkan Kwalitas
dan Latihan Bimtek Kader –Kader Desa
KPMD Pembangunan Di desa
V Bidang Lain Yang Tak Terduga
1. Penanganan
Perbaikan Sarana Memenuhi Kebutuhan
Desa
Dan Prasarana yang Mendesak
Mendesak
2. Penanganan Memenuhi Kebutuhan
Desa
Kejadian Bencana Mendesak

2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa


Prioritas program pembangunan Lokal Skala Desa merupakan program
dan kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat
Desa Bilanrengi tetapi pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal
ini disebabkan pertama kegiatan tersebut secara peraturan perundangan
bukan kewenangan desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu
membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga, secara
sumber daya di desa tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun
prasarana pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka prioritas pembangunan tersebut
akan dibawa melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di
tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh delegasi peserta Desa Jadi

47 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
yang dipilih secara partisipatif pada forum musrenbang desa dan
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Adapun program dan kegiatan tersebut adalah :

BIDANG DAN
NO TUJUAN LOKASI
KEGIATAN
1 2 3 4
I Bidang Pelaksanaan Pembangunan
1. Pembangunan Jalan Desa Memperlancar Arus
Desa
Lalu Lintas Desa
2. Pembangunan Jalan Memperlancar Arus
Kabupaten Lalu Lintas Desa Desa

II Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa


Memberikan
1. Bantuan RTLH bantuan fasilitas Desa
sandang
Memberikan
2. Bantuan Sosial Warga
Bantuan Sosial
Miskin
Beras Sejahtera
III Bidang Lain Yang Tak Terduga

B. PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN


DAERAH TAHUN ANGGARAN 2018
Prioritas program pembangunan Lokal Skala Desa merupakan program dan
kegiatan pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat Desa
Bilanrengi tetapi pemerintah desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini
disebabkan pertama kegiatan tersebut secara peraturan perundangan bukan
kewenangan desa. Kedua, secara pembiayaan desa tidak mampu membiayai
karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga, secara sumber daya di desa
tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun prasarana pendukung
lainnya.

48 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka prioritas pembangunan tersebut
akan dibawa melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan di
tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh delegasi peserta Desa Jadi yang
dipilih secara partisipatif pada forum musrenbang desa dan ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa.
Adapun program dan kegiatan tersebut adalah :

BIDANG DAN
NO TUJUAN LOKASI
KEGIATAN
1 2 3 4
I Bidang Pelaksanaan Pembangunan

1. Pembangunan Jalan Memperlancar

Desa Arus Lalu Lintas Desa


Desa

2. Pembangunan Jalan Memperlancar


Arus Lalu Lintas Desa
Kabupaten
Desa

II Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa


Memberikan
1. Bantuan RTLH bantuan fasilitas Desa
sandang
Memberikan
2. Bantuan Sosial Warga
Bantuan Sosial
Miskin
Beras Sejahtera
III Bidang Lain Yang Tak Terduga

C. PAGU INDIKATIF PROGRAM DAN KEGIATAN MASING-


MASING BIDANG/ SEKTOR
Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai program &
kegiatan pembangunan skala desa adalah perkiraan pendapatan desa yang
bersumber dari Pendapatan Asli Desa dan Pendapatan Transfer Tahun 2018.

49 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
Untuk Belanja Pembangunan dibiayai melalui sumber pendapatan
desa yang berasal dari :
1. Pendapatan Asli Desa
2. Pendapatan Transfer (sesuai dengan ketentuan PP 43 Tahun 2014 dan
Peraturan Bupati nomor 21 Tentang pedoman pengelolaan
keuangan desa)
Penetapan perkiraan anggaran pada masing-masing bidang dalam
RKPDesa Tahun 2018 ini dilakukan melalui kesepakatan saat pelaksanaan
Forum Musrenbang Desa RKPDesa. Hasil kesepakatan tersebut sebagai
berikut :
Belanja Pembangunan (Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan
Pemberdayaan masyarakat Desa) sebesar 100 % dari Total Belanja Desa
yang terbagi menjadi :
- Bidang Penyelenggaraan Pemerintah sebesar 26 %;
- Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa sebesar 64 %
- Bidang Pembinaan Kemasayarakatan Desa sebesar 7 %
- Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa sebesar 3 %
Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan visi – misi
desa terutama bagaimana mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dapat segera terwujud. Secara
lebih rinci perkiraan anggaran belanja dalam APBDesa Tahun Anggaran
2018 tercantum pada Lampiran II Peraturan Kepala Desa Bilanrengi.

50 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI
BAB V
PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya


ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan
masyarakat desa saling bekerjasama membangun desa. Keberhasilan
pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin
keberlangsungan pembangunan di desa. Sebaliknya permasalahan dan
ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh
komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Diharapkan proses penyusunan RKPDesa yang benar-benar partisipatif dan
berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan
pembangunan skala desa menuju kemandirian desa. Selain itu dengan akurasi
kegiatan yang dapat dengan mudah diakses masyarakat desa, maka diharapkan
dalam proses penyusunan APBDesa seluruhnya bisa teranggarkan secara
proporsional.

Ditetapkan di : Batumenteng
Pada Tanggal : 01 Oktober 2018
Kepala Desa Bilanrengi

SYAMSUL BAHRI, SE

51 | P a g e
RKPDesa BILANRENGI

Anda mungkin juga menyukai