Anda di halaman 1dari 8

Nama Peserta : dr.

Clarisa Monica
Nama Wahana: RSUD Rantau Prapat
Topik : Fibroadenoma
Tanggal (kasus) : 11 April 2019
Nama Pasien : Ny.S No. RM : 17.86.05
Nama Pendamping : dr H. Nauli Asdam
Tanggal Presentasi :
Simbolon/ dr. Eka Julianti
Tempat Presentasi : RSUD Rantau Prapat
Obyektif Presentasi :
 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka
 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa
 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil
Deskripsi :
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kanan sejak 5 bulan
yang lalu. Benjolan awalnya berukuran kecil dan semakin lama semakin membesar.
Benjolan tidak terasa nyeri. Benjola tidak berhubungan dengan menstruasi.
Demam(-). BAK(+)N, BAB(+)N

Tujuan :  Menegakkan diagnosis FAM


 Mengetahui klasifikasi FAM
 Mengetahui tatalaksana FAM

Bahan bahasan :  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit


Cara membahas :  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos

Data Pasien : Nama : Ny. S No Registrasi : 17.86.05


Data Utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
• Benjolan di payudara kanan sejak 5 bulan ini
• Ukuran benjolan semakin lama semakin membesar
• Nyeri(-)
2. Riwayat Pengobatan:
 Tidak ada konsumsi obat-obatan
3. Riwayat kesehatan/Penyakit:
-

1
4. Riwayat Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama
5. Riwayat Pekerjaan:
Ibu Rumah Tangga
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (Rumah, Lingkungan, Pekerjaan)
Interaksi dengan lingkungan sekitar baik. Pasien kebanyakan menghabiskan waktu di rumah.
7. Lain – lain : (pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium sesuai fasilitas wahana)
PemeriksaanFisik :
KU : tampak sehat Kesadaran : CM BB: 62 kg
TTV : TD: 120/80 mmHg N : 80x/menit RR : 20x/menit Temp: 36,7oC
Pemeriksaan Fisik
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Paru : Terdapat benjolan di payudara kanan, konsistensi kenyal, batas tegas, ukuran 2x1x2
cm, nyeri(-)
Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Soepel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), CRT <2 detik

Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium:
 Darah rutin
Hemoglobin : 12,3 mg/dl
Eritrosit : 4.8 jt unit
Leukosit : 9600 mg/dl
Trombosit : 329.000 mg/dl
Hematokrit : 38%
• Gula Darah Sewaktu : 100 mg/dl

• Fungsi Ginjal
Ureum: 24mg/dl
Creatinin: 0.5 mg/dl

Follow Up 11/04/2019
S: benjolan pada payudara kanan
O: Sens: CM, TD: 120/80, HR: 80x/i, RR: 20x/i, T: 36,5°C
A: FAM

2
P: - IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 1 ampul/12 jam
- Inj. Ranitidin 1 ampil/12jam

Follow Up 12/04/2019
S: benjolan pada payudara kanan
O: Sens: CM, TD: 110/80, HR: 84x/i, RR: 20x/i, T: 36,9°C
A: FAM
P: - IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Inj. Ketorolac 1 ampul/12 jam
- Inj. Ranitidin 1 ampil/12jam
- R/ Operasi hari ini

Daftar Pustaka

1. Kuijper Arno, Mommers Ellen CM, Van der Wall Elsken., Van Diest Paul J. Histopathology of
Fibroadenoma of The Breast. Available from: http://ajcp.ascpjournals.org/.
2. Crum Christoper P, Lester Susan C, Cotran Ramzi S. Sistem Genitalia Perempuan dan Payudara.
Dalam : Robbins, Stanley L, Kumar Vinay, Cotran Ramzi S. Robbins Buku Ajar Patologi. Volume 2.
Edisi 7. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2007. Hal. 793 – 794.
3. Farrow Joseph H. Fibroadenoma of The Breast. Available from: http://caonline.amcancersoc.org/.
4. Roubidoux Marilyn A. Breast, Fibroadenoma. Available from: http://emedicine.medscape.com/. Update
on July 26, 2009.
5. Sjamsuhidajat, R, De Jong Wim. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta. 2005. Hal. 388 – 393.
6. Zieve David, Wechter Debra G. Fibroadenoma - Breast. Available from:
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/. Update on: December 17, 2009.
7. Anyikam, A, Nzeqwu MA. 2008. Benign Breast Lesions in Eastern Nigeria. University of Nigeria
Teaching Hospital. Available from: http://www.mcbi.nlm.nih.gov/pubmed.

Hasil Pembelajaran

3
 Mengetahui klasifikasi FAM
 Menegakkan diagnosis FAM
 Mengetahui tatalaksana FAM

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:


1. Subyektif:
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara kanan sejak 5 bulan yang lalu.
Benjolan awalnya berukuran kecil dan semakin lama semakin membesar. Benjolan tidak terasa
nyeri. Benjola tidak berhubungan dengan menstruasi.
Demam(-). BAK(+)N, BAB(+)N

2. Objektif:

KU : tampak sehat Kesadaran : CM BB: 62 kg


TTV : TD: 120/80 mmHg N : 80x/menit RR : 20x/menit Temp: 36,7oC
Pemeriksaan Fisik
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Paru : Terdapat benjolan di payudara kanan, konsistensi kenyal, batas tegas, ukuran 2x1x2
cm, nyeri(-)
Suara napas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Soepel, bising usus (+) normal, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, sianosis (-), CRT <2 detik

Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium:
 Darah rutin
Hemoglobin : 12,3 mg/dl
Eritrosit : 4.8 jt unit
Leukosit : 9600 mg/dl
Trombosit : 329.000 mg/dl
Hematokrit : 38%
• Gula Darah Sewaktu : 100 mg/dL
• Fungsi Ginjal
Ureum: 24mg/dl
Creatinin: 0.5 mg/dl

4
3. Assesment:

A. Definisi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum ditemukan.
Fibroadenoma terbentuk dari sel – sel epitel dan jaringan ikat, dimana komponen epitelnya
menunjukkan tanda – tanda aberasi yang sama dengan komponen epitel normal. Etiologi penyakit
ini belum diketahui secara pasti. Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen.
Fibroadenoma pertama kali terbentuk setelah aktivitas ovarium dimulai dan terjadi terutama
pada remaja muda.1,2

B. Klasifikasi3,4
1.Common Fibroadenoma
Common fibroadenoma memiliki ukuran 1-3 cm, disebut juga dengan simpel fibroadenoma.
Sering ditemukan pada wanita kelompok umur muda antara 21-25 tahun. Ketika fibroadenoma
dapat dirasakan sebagai benjolan, benjolan itu biasanya berbentuk oval atau bulat, dan berbatas
tegas. Sekitar 80% dari seluruh kasus fibroadenoma yang terjadi adalah fibroadenoma tunggal.
2. Giant Fibroadenoma
Giant fibroadenoma adalah tumor jinak payudara yang memiliki ukuran dengan diameter lebih
dari 5cm. Secara keseluruhan insiden giant fibroadenoma sekitar 4% dari seluruh kasus
fibroadenoma. Giant fibroadenoma biasanya ditemui pada wanita hamil dan menyusui.

3. Juvenile Fibroadenoma

Juvenile fibroadenoma biasa terjadi pada remaja perempuan, dengan insiden 0,5-2% dari seluruh
kasus fibroadenoma. Sekitar 10-25% pasien dengan juvenile fibroadenoma memiliki lesi yang
multiple atau bilateral.

C. Diagnosis
1. Gambaran Klinis
Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi setelah
dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan fibroadenoma relatif lambat dan hanya menunjukkan
sedikit perubahan ukuran dan tekstur dalam beberapa bulan. Fibroadenoma memiliki gejala
berupa benjolan dengan permukaan yang licin dan merah. Biasanya fibroadenoma tidak
nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan.5

2. Pemeriksaan Fisik
Secara klinik, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai massa soliter, diskret, dan
5
mudah digerakkan, selama tidak terbentuk jaringan fibroblast di sekitar jaringan payudara,
dengan diameter kira-kira 1–3 cm, tetapi ukurannya dapat bertambah sehingga membentuknodul
dan lobus. Fibroadenoma dapat ditemukan di seluruh bagian payudara, tetapi lokasi tersering
adalah pada quadran lateral atas payudara. Tidak terlihat perubahan kontur payudara. Penarikan
kulit dan axillary adenopathy yang signifikan pun tidak ditemukan.2,3

SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri)


Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini apabila terdapat benjolan pada
payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat menurunkan angka kematian. Meskipun
angka kejadian kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk
diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua. Wanita premenopause
(belum memasuki masa menopause) sebaiknya melakukan SADARI setiap bulan, 1 minggu
setelah siklus menstruasinya selesai.3

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Histopatologi
Secara makroskopis, semua tumor teraba padat dengan warna cokelat putih pada irisan, dengan
bercak-bercak kuning merah muda yang mencerminkan daerah kelenjar.2

b. Radiologi4,6
- Mammografi
Pada pemeriksaan mammografi, fibroadenoma digambarkan sebagai massa berbentuk bulat atau
oval dengan batas yang halus. Fibrodenoma biasanya memiliki densitas yang sama dengan
jaringan kelenjar sekitarnya tetapi, pada fibroadenoma yang besar, dapat menunjukkan densitas
yang lebih tinggi. Kadang-kadang, tumor terdiri atas gambaran kalisifikasi yang kasar, yang
diduga sebagai infraksi atau involusi. Gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya di tepi
atau di tengah berbentuk bulat, oval atau berlobus-lobus.
- USG
Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk bulat, oval atau
berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan diameter anteroposteriornya.
Internal echogeniknya homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoik sampai hypoechoik.
Gambaran echogenik kapsul yang tipis, merupakan gambaran khas dari fibroadenoma dan
mengindikasikan lesi tersebut jinak. Fibroadenoma tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul
yang terlihat pada pemeriksaan USG merupakan pseudocapsule yang disebabkan oleh
penekanan dari jaringan di sekitarnya.

- MRI
Dalam pemeriksaan MRI, fibroadenoma tampak sebagai massa bulat atau oval yang rata
6
dan dibandingkan dengan menggunakan kontras. Fibroadenoma digambarkan sebagai lesi
yang hypointense atau isointense, jika dibandingkan dengan jaringan sekitarnya.

D. Tatalaksana7
Pilihan tatalaksana konservatif yang tersedia bagi perempuan yang didiagnosis fibroadenoma
meliputi observasi atau tindakan bedah. Fibroadenoma dapat dengan aman diobservasi jika
tingkat pertumbuhan volume kurang dari 16% pada mereka yang lebih muda dari 50 tahun dan
kurang 13% per bulan pada mereka berumur 50 tahun atau lebih. Dua pendekatan baru, eksisi
perkutan dan in situ cryoablasi telah dikembangkan dan kurang invasif dibandingkan eksisi
bedah. Studi terbaru menunjukkan bahwa sebagai terapi utama untuk fibroadenoma payudara,
cryoablasi perkutan aman dan efektif dengan hasil yang tahan lama dan segi estetik yang baik.
Eksisi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudar dan untuk
menghindari bekas luka. Eksisi bedah lebih disukai untuk menangani fibroadenoma, eksisi
sederhana dilakukan pada mayoritas kasus dan mastektomi dilakukan untuk fibroadenoma
berukuran besar. Selain estetika, bekas luka di payudara tidak pernah baik bahkan dari
perspektif dokter bedah. Bekas luk ini merupakan faktor resiko independen untuk keganasan.
Bekas luka seringkali menimbulkan rasa sakit selama menyusui

4. Plan :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Inj. Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Inj. Ketorolac 1 ampul/12 jam
- Rencana operasi eksisi pada benjolan
- Pemeriksaan histopatologi pada jaringan massa

7
8

Anda mungkin juga menyukai