Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat waktunya.
Dengan selesainya Makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kontribusi yang sangat membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis.
Penulis berharap makalah yang telah dibuat ini bisa bermanfaat serta menambah pengetahuan
pembaca.

Parittiga, November 2018

HESTYANA

i
Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 2
A. Sejarah Singkat Penyelaman..................................................................................... 2
B. Pengertian Menyelam............................................................................................... 2
C. Jenis-Jenis Penyelaman............................................................................................. 2
D. Manfaat Menyelam................................................................................................... 3
E. P3K Pada Penyelam.................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 12
Referensi............................................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong


pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial). Di
samping itu pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah
termasuk di Sekolah, karena pendidikan jasmani masuk dalam kurikulum pendidikan.
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara total.
Tujuan Pendidikan Jasmani untuk mengembangkan kebugaran fisik, mental, emosional
dan sosial melalui kegiatan fisik. Rusli Lutan (2009: 30), pendidikan jasmani merupakan
bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan meningkatkan individu secara
organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional melalui aktivitas jasmani. Sedangkan
guru selaku motivator dan fasilitator, memiliki peranan penting dalam memberikan arti
dan makna pembelajaran Penjas dan olahraga sebagai sarana atau alat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Penyelaman


Kegiatan penyelaman merupakan kegiatan yang sudah dilakukan sejak 5000 tahun
yang lalu. Penyelam zaman dulu mungkin tidak bisa mencapai kedalaman lebih dari 100
feet. Biasanya kegiatan ini dilakukan untuk mengambil kerang dan mutiara. Dalam
sejarah Yunani, Herodotus menceritakan seorang penyelam bernama Scyllis yang
dipekerjakan Raja Persia Xerxes untuk mengambil harta karun yang tenggelam pada abad
ke 5 SM.
Ada beberapa jenis alat yang digunakan para penyelam zaman dahulu yaitu:
1. Menggunakan Pipa Udara
2. Breathing Bag/ tanki udara terbuat dari kulit
3. Diving Bell/Lonceng selam
4. Diving Suit/pakaian selam (tong dari kayu yang dilapisi kulit)

B. Pengertian Menyelam
Menyelam adalah suatu kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air oleh
seseorang atau kelompok dengan menggunakan peralatan atau tanpa menggunakan
peralatan dengan tujuan tertentu.

C. Jenis – Jenis Penyelaman


Kegiatan menyelam merupakan kegiatan yang sangat bervariasi jenisnya, dimana
kegiatan penyelaman dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu
penyelaman berdasarkan kedalaman daerah menyelam dan penyelaman berdasarkan jenis
alat yang digunakan.
1. Penyelaman berdasarkan kedalaman daerah menyelam
Jenis penyelaman ini dapat dibagi atas 3 (tiga) daerah penyelaman yaitu sebagai
berikut:
a. Penyelaman Dangkal
Penyelaman dangkal merupakan daerah penyelaman dengan kedalaman maksimal
10 meter.

2
b. Penyelaman Sedang
Penyelaman Sedang merupakan daerah penyelaman dengan kedalaman di atas 10
meter sampai dengan kedalaman 30 meter.
c. Penyelaman Dalam
Penyelaman dalam merupakan daerah penyelaman dengan kedalaman di atas 30
meter.
2. Penyelaman berdasarkan jenis alat yang digunakan
Jenis penyelaman ini dapat dibedakan atas 2 (dua) macam yaitu sebagai berikut:
a. Skin Diving
Skin Diving merupakan jenis penyelaman dengan menggunakan peralatan –
peralatan dasar seperti masker, snorkel, dan fins, dll.
b. Scuba Diving
Scuba Diving merupakan jenis penyelaman dengan menggunakan peralatan –
peralatan lengkap atau Scuba ( seperti tabung oksigen, regulator, dll ).

D. Peralatan Selam
Peralatan–peralatan yang sering digunakan oleh para penyelam pada dasarnya
dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis yaitu Skin diving dan Scuba diving.
1. Skin diving
Skin diving merupakan penyelaman dengan menggunakan peralatan–peralatan dasar
selam yang. Peralatan–peralatan dasar tersebut yaitu seperti Masker, Snorkel,
Fins, Wet Suit, Weight belt dan Buoyancy Vest.
a. Masker
Masker adalah Peralatan selam yang menutupi sebagian wajah terutama
mata dan hidung. Alat tersebut memberikan rongga udara antara mata dan air
yang dibatasi oleh kaca dari masker tersebut, sehingga penglihatan kita di air akan
lebih jelas dan dapat melindungi mata terhadap iritasi. Berikut adalah bagian-
bagian serta ciri-ciri masker yang baik:
1) Safety tempered glass
2) Frame terbuat dari bahan anti karat
3) Double seal/skirt yang lentur untuk wajah
4) Nose pocket/kantung hidung
5) Ikat kepala/strap dilengkapai dengan buckles atau gesper pengencang

3
b. Snorkel
Snorkel adalah salah satu alat dasar selam yang sangat penting dalam proses
penyelaman. Snorkel berupa pipa yang dapat membantu pernapasan seorang
penyelam di permukaan air tanpa mengangkat kepalanya, sehingga seorang
penyelam dapat bebas mengamati keadaan atau keindahan panorama bawah laut.
c. Fins
Fins merupakan alat dasar selam yang dapat membantu daya kayuh
penyelam, sehingga lebih cepat bergerak. Fins tidak digunakan sebagai alat
kecepatan renang melainkan digunakan untuk alat yang mempermudah ayunan
kaki secara perlahan tapi kuat dan santai.
d. Wet Suit
Wet Suit merupakan jenis pakaian selam yang sering digunakan oleh
penyelam olah raga maupun penyelam profesional.
e. Weight Belt
Weigh Belt/sabuk pemberat merupakan alat selam yang membantu
penyelam untuk mengatur daya apung, serta agar dapat membantu penyelam
masuk kedalam air.
f. Buoyancy Vest
Buoyancy Vest Merupakan alat selam yang sangat membantu seorang
penyelam dalam mengatur daya apung di dalam air maupun di permukaan air
dengan positif dan stabil selama berenang maupun menyelam tanpa banyak
menghabiskan tenaga atau dapat beristirahat di dalam air, serta membantu
terapung secara netral.
2. Scuba Diving
Scuba Diving merupakan penyelaman menggunakan peralatan - peralatan
lengkap. Dengan peralatan ini para penyelam membawah sendiri persediaan udara
bersamanya tanpa adanya hubungan dengan permukaan air.
Berikut adalah macam-macam peralatan Scuba diving:
a. Tabung Udara
Tabung adalah peralatan yang dirancang khusus agar dapat menampung
udara yang bertekanan tinggi serta sebagai tempat persediaan udara pada waktu
menyelam.

4
b. Katup Tabung
Katup tabung merupakan salah satu bagian dari tabung, dipasang pada
leher tabung scuba, bekerja sebagai keran yaitu membuka dan menutup serta
sebagai tempat memasang regulator.
c. Regulator
Regulator merupakan suatu alat yang sederhana untuk mengubah udara
bertekanan tinggi dari sebuah tabung scuba menjadi udara bertekanan rendah
sesuai dengan kebutuhan penyelam dan hanya memberikan udara yang diperlukan
sesuai dengan tekanan sekelilingnya.
d. Cincin pengedap O (O - ring)
O-ring merupakan alat penahan kebocoran antara sambungan regulator dan
valve, berbentuk O terbuat dari karet / silikon. O-ring karet (gelang karet
berbentuk O) yang kecil terletak pada permukaan katup membuat suatu kedap
tekanan tinggi antara regulator dengan katup tabung.
e. Pipa Partikel
Pipa partikel merupakan alat yang digunakan Untuk mencegah
pencemaran yang masuk melalui lubang udara, terbuat dari bahan yang licin dan
tahan karat.
f. Penyandang Tabung (Back Pack)
Back Pack Adalah suatu sistem harness yang melekatkan tabung pada
punggung penyelam. Bentuknya bermacam-macam, Tetapi yang beredar sekarang
adalah BC yang sekaligus bergabung dengan back packnya, sehingga mudah
untuk memasang tabung pada BC nya.
g. Safety Plug/ Safety Disc
Safety Plug merupakan sumbat/pelat pengaman yang kecil bentuknya.
Terpasang pada valve (katup), akan pecah apabila tekanan melebihi tekanan
maksimal tabung. Hal ini untuk menghindari tabung meledak. Letak pelat ini
belakang katup tabung, berfungsi mencegah kerusakan pada saat pengisian udara
yang berlebihan atau apabila terjadi kebakaran.
h. Peralatan tambahan
Peralatan tambahan yaitu seperti, pisau, senter, kompas, jam selam,
kamera underwater, bag, cairan, dan alat bantu lain.

5
E. Manfaat Penyelaman
Kita ketahui bersama bahwa kegiatan penyelaman merupakan kegiatan yang sangat
menyenangkan walaupun juga dikatakan sebagai kegiatan yang membahayakan. Dalam
melakukan kegiatan penyelaman seorang penyelam akan banyak memperoleh manfaat
yang sangat banyak. Manfaat-manfaat penyelaman tersebut diantaranya yaitu sebagai
berikut:
1. Penyelaman Sebagai Penyaluran Hobi
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran
jiwa dan raga. Kegiatan penyaluran hobi ini diantaranya seperti:
a. Kegiatan Olahraga
b. Untuk refresing/bersantai
c. Dan sebagai kegiatan Fhotography bawah laut.
2. Penyelaman Komersial
Kegiatan ini merupakan penyelaman profesional, antara lain untuk kepentingan:
a. Salvage seperti: pencarian kapal dan harta karun
b. Untuk penelitian Konstruksi bawah air
c. Produksi laut seperti: SDA, dll.
3. Penyelaman Sebagai kegiatan Ilmiah
Kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan ilmiah seperti:
a. Penelitian Biologi
b. Penelitian Geologi
c. Penelitian Arkeologi
d. Serta penelitian Kelautan pada umumnya

F. P3K pada Penyelam


1. Kram
Apabila hal ini terjadi, berhentilah sejenak dari aktivitas hingga kram
reda, beritahukan teman anda! Bila kram tak kunjung reda, sebaiknya
pertimbangkan untuk menghentikan kegiatan snorkeling yang Anda lakukan.
Untuk pencegahan sebaiknya melakukan pemanasan secukupnya sebelum
snorkeling.
2. Hipotermia (kedinginan)
Bila ini terjadi, sebaiknya beritahukan teman anda dan segera hentikan
kegiatan. Bila dibiarkan berlanjut dapat berakibat fatal yaitu hilangnya koordinasi

6
tubuh sehingga kemungkinan tenggelam makin besar. Segera menuju daratan dan
usahakan menghangatkan diri.
3. Dehidrasi
Dehidrasi (kehilangan cairan tubuh berlebih) dapat terjadi bila tubuh
terlalu lama terkena pancaran sinar matahari. Tubuh yang mengalami dehidrasi
diawali dengan rasa lelah berlebih dan pusing-pusing. Jika kondisi tersebut terus
dibiarkan bisa mengakibatkan pingsan. Ada baiknya hentikan kegiatan
snorkeling, banyak minum air, ataupun oralit secukupnya, dan beristirahat
sejenak.
4. Buddy System
Hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan di laut (snorkeling atau pun
SCUBA DIVING) adalahBuddy System. Biasakan untuk selalu membawa
minimal seorang buddy (pasangan/teman) saat kamu melakukan kegiatan
snorkeling. Hal ini untuk mengantisipasi apabila tiba-tiba terjadi sesuatu terhadap
kamu (kram perut, kram kaki, hipotermia, dehidrasi, terkena racun biota laut, dll)
atau pun apabila kamu mengalami kelelahan, maka ada orang di dekat kamu yang
siap menolong. Selain itu, buddy juga berguna untuk berdiskusi tentang
keindahan panorama bawah laut yang kamu lihat.
5. Shallow Water Blackout
Pingsan di air dangkal. Hal ini dikarenakan penyelam melakukan
hiperventilasi berlebih sehingga kadar karbondioksida menurun tajam dan selama
penyelaman tubuh mengalami hipoksia sedangkan respon/keinginan tubuh untuk
bernapas belum ada. Hiperventilasi adalah upaya penyelam untuk
memperpanjang tahan napas pada skin diving dengan bernapas dalam dan
berlebihan. Hal ini dilakukan penyelam skin untuk bertahan napas lebih lama
dengan mengurangi/membuang gas CO2. Sebenarnya cara ini berbahaya karena
jika kadar CO2 turun, maka tidak akan terjadi perangsangan untuk bernapas ke
permukaan.
Penyelam skin yang melakukan over hiperventilasi di permukaan dan
kemudian menyelam pada kedalaman 10 feet (10 m) akan mengalami
peningkatan tekanan parsial O2 dalam darah dari 3 psi ke 6 psi. Bila diteruskan ke
yang lebih dalam lagi sehingga melewati batas dimana CO2 telah memberikan
peringatan untuk muncul. Dikarenakan CO2 kurang saat hiperventilasi,

7
sedangkan O2 yang digunakan sudah pada titik rendah ½ psi yang pada akhirnya
CO2 menumpuk hingga batasnya dan penyelam akan muncul ke permukaan.
Sesampainya di permukaan, peredaran darah menurun dan O2 menjadi
nol, maka akibatnya akan pingsan dekat permukaan. Biasanya penyelam pingsan
karena anoxia (kehabisan O2). Gejalanya yaitu denyut nadi dan tekanan darah
meningkat, biru pada bibir, jari dan kaki, serta pingsan. Segera berikan udara
segar/O2 murni dan jika pingsan berikan pernapasan mulut ke mulut.
Untuk itu bila penyelam melakukan snorkeling/ skin diving, bernapas
dalam dua kali sudah cukup untuk menyelam secara efisien. Jangan melakukan
hiperventilasi dan hindari menahan napas melewati peringatan CO2. Untuk
penyelam scuba jangan melakukan hiperventilasi.
6. Alternobaric Vertig
Merupakan barotaruma yang sangat jarang. Terjadi pada saat naik ke
permukaan yang disebabkan karena perubahan tekanan tiba-tiba pada telinga
tengah yang menyebabkan perangsangan ke telinga dalam dan menyebabkan
vertigo. Vertigo ini hanya sebentar dan tidak memerlukan penanganan dapat
membuat penyelam panik, yang dapat mengakibatkan tenggelam, kerusakan paru,
atau emboli udara, atau trauma lain yang sangat serius.
Gejalanya yaitu kehilangan orientasi terhadap sekeliling dan tiba-tiba mual
sekali. Pencegahannya yaitu:
 Jangan memaksakan diri bilamana rasa sakit menetap.
 Jangan melakukan penyelaman terlalu dalam dan hentikan penyelaman.
 Jangan menyelam sewaktu kepala sakit/pusing.
Bila mengalami hal ini berhenti atau berpegang pada sesuatu sampai
perasaan itu hilang. Jangan muncul kepermukaan selama masih ada reaksi dan
bernapas dengan wajar.
7. Emboli Udara
Adalah pecahnya dinding alveoli yang menyebabkan udara masuk dalam
peredaran darah, akibatnya terjadi penyumbatan peredaran darah oleh gelembung-
gelembung udara langsung dari paru-paru. Misalnya, jika penyelam naik ke
permukaan dari 100 FSW, udara dalam paru mengembang 4 kali volume awal.
Jika tidak dikeluarkan, maka menekan paru dan alveoli pecah bersaamaan dengan
pecahnya pembuluh darah. Udara terbawa ke kapiler paru dan dibawa ke

8
ventrikel kiri, kemudian di pompa kesuluruh tubuh lewat arteri. Adanya
kumpulan udara dalam arteri akan membentuk sumbatan sehingga jaringan
kekurangan oksigen. Jika otak mengalami hal tersebut maka akan berakibat
kematian.
Gejalanya yaitu lemas, pusing, kelumpuhan/ kelemahan yang hebat,
gangguan penglihatan, nyeri dada, kejang-kejang dan pingsan, terkadang disertai
busa bercampur darah di mulut.
Penanganannya adalah sebagai berikut;
Ø Tempatkan korban dengan posisi kepala dibawah, miring 15o pada bagian kiri
badannya.
Ø Gunakan oksigen, bila tersedia. Hal ini membantu mengecilkan gelembung-
gelembung udara dan memberikan suplai oksigen ke otak.
Ø Masukkan ke ruangan rekompressi jika tersedia, hal ini untuk mengurangi
besarnya gelembung-gelembung sehingga melancarkan peredaran darah ke
otak.
Pencegahan emboli udara yaitu penyelam harus bernapas secara wajar saat
memakai peralatan scuba dan tidak menahan napas saat muncul ke permukaan,
keluarkan napas secara terus menerus. Napas harus dikeluarkan minimal 10 feet
terakhir dari permukaan.

8. Oxygen Toxicity (Keracunan Okisgen)


Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme. Oksigen
yang dihirup adalah 1/5 dari semua oksigen yang ada. Bila campuran gas yang dihirup
terdiri dari O2 20 % maka oksigen yang terpakai oleh tubuh adalah hanya 4 % nya
sedangkan 16 % dihembuskan. Meskipun dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan
tekanan parsial oksigen menyebabkan keracunan. Sesuai dengan hukum Dalton,
tekanan yang tinggi pada penyelaman meningkatkan tekanan parsial oksigen.
Pada kedalaman 40 m (5 ATA), maka penyelam akan menghirup tekanan O2
1 ATA atau O2 100 % seperti menghirup udara murni di permukaan. Oksigen yang
tinggi menyebabkan terlalu cepatnya proses metabolisme, merusak protein tubuh dan
syaraf. Hal ini dapat terjadi pada penyelam yang menggunakan Nitrox. Manifestasi
gejala pada pernapasan yaitu batuk dan rasa sakit saat bernapas, pada sistem saraf
pusat gejalanya yaitu pelintiran pada otot muka sekitar bibir, gangguan penglihatan,
mual, banyak berkeringat dan kejang. Apabila terjadi di air maka berakibat fatal.

9
Penanganannya dengan diberikan udara segar, jangan oksigen murni. Oleh
karena itu jangan menyelam terlalu dalam dan gunakan udara biasa yang bersih bukan
O2 murni.

9. Tenggelam
Untuk pertolongan orang tenggelam diperlukan kemahiran dalam
pertolongannya. Latihan dan pengetahuan ahli medis sangatlah dibutuhkan untuk
dapat mengatasi hal tersebut. Bila korban tenggelam tindakan pertama adalah
membawa korban ke tempat yang aman (dapat dilakukan dalam air jika jarak ke
kapal/darat jauh) dan periksa pernapasan. Bila tidak bernapas lakukan bantuan napas
mulut ke mulut. Berikan awalan dua hembusan kemudian satu hembusan tiap lima
detik. Panggil orang lain untuk menolong/ memanggil ambulan.
Setelah memberikan bantuan napas, periksa denyut nadi. Bila tidak terdapat
denyut nadi maka harus dilakukan kompresi jantung cari luar. Kompresi jantung dari
luar harus dilakukan harus dilakukan oleh orang ahli/mengetahui cara. Seorang
penyelam diharuskan mengetahui hal ini. Kompresi jantung dikombinasikan dengan
pemberian napas mulut ke mulut. Berikan awalan dua hembusan dengan 30 kompresi.
untuk penolong dua orang, awalan dua hembusan, dan 15 kompresi kemudian diulang
sampai 3 siklus (hembusan + napas). Cek keefektifan kompresi dengan meraba nadi.

10. Pendarahan
Seorang yang mengalami pendarahan apabila tidak segera mendapatkan
pertolongan berakibat fatal. Penyelam yang melihat korban karena pendarahan harus
melakukan pertolongan awal .
Caranya yaitu:
Ø Menekan luka dengan kapas dan pakaian. Dapat dilakukan di darat karena di air akan
sia-sia.
Ø Menekan pembuluh darah dengan jari sehingga darah berhenti keluar.
Ø Dengan torniquet (melilitkan kain/apa saja) terutama pada daerah yang disebabkan
pendarahan arteri yang besar.
Dengan itu penyelam harus tahu letak pembuluh darah arteri sehingga darah yang
keluar berhenti. Setelah di darat, tekan pendarahan dengan kapas atau pakaian yang
kering.

10
11. Shock
Shock disebabkan kurangya aliran darah ke jaringan. Kurangnya darah bisa
disebabkan karena pendarahan atau dehidrasi. Tandanya yaitu penderita apatis, gelisah, muka
pucat dengan bibir kebiruan, keringat dingin, lemas, napas lambat, nadi cepat dan tidak
teratur dan tekanan darah rendah dan beda sistol diastol < 20 mmHg.
Penanganannya yaitu:
Ø Pastikan mendapat udara segar/oksigen yang cukup.
Ø Kontrol pendarahan
Ø Naikkan kaki dan paha sehingga darah yang mengalir ke otak dan jantung meningkat
walaupun sedikit. Tidak boleh menaikkan perut karena korban akan sulit bernapas.
Pada trauma kepala dan dada lebih baik, bagian tubuh atas dinaikkan. Tetapi posisi
yang baik adalah tetap telentang.
Ø Korban jangan terlalu banyak bergerak. Fiksasikan.
Ø Segera kirim ke petugas untuk mendapat perawatan lanjut.

11
BAB III
PENUTUP

Menyelam adalah suatu kegiatan yang dilakukan di bawah permukaan air oleh seseorang atau
kelompok dengan menggunakan peralatan atau tanpa menggunakan peralatan dengan tujuan
tertentu.

Dalam pengertian cabang olahraga, selam dapat dikategorikan sebagai berikut:

 menyelam tanpa alat bantu pernapasan, misalnya snorkeling dan selam bebas
 menyelam dengan alat bantu pernapasan, misalnya selam scuba dan surface supplied
diving

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Menyelam. http:// www.coremap.or.id/downloads/MENYELAM_ 1158562081.pdf


Anonim. Alat Selam. http://regional.coremap.or.id/alat_selam.pdf downloads/alat_selam.pdf
Anonim. Pengetahuan dasar peralatan snorkeling. http://www.
wisatakarimunjawa.web.id/2010/08/pengetahuan-dasar-peralatan-snorkeling.html
Anonim. Ikan laut Berbahaya. http:// www.coremap.or.id/downloads/
Ikan_laut_berbahaya.pdf
Anonim. Pengertian menyelam. http://id.wikipedia.org/wiki/Selam
Anonim. Jenis Penyelaman (anak laut). http://anaklauts.blogspot.com/ 2004/ 06/ penyelaman-
scuba-scuba-diving.html
Arfi, Laode Mardin. sejarah penyelaman. http://mardinarfi03.blogspot. com/2011/03/sejarah-
menyelam.html
Halili. Materi I (manfaat penyelaman ). http:// www.ziddu.com/download/
13976320/MateriI.ppt.html
Halili. Materi II ( peralatan selam ). http:// www.ziddu.com/download/
13976321/MateriII.ppt.html
Halili. Materi IV(Biota laut berbahaya ). http:// www.ziddu.com/download/
13993692/MateriIV.ppt.html
lizniar . sejarah penyelaman. http://lizniar.blogspot.com/2011/03/sejarah-
penyelaman.html

13

Anda mungkin juga menyukai