A. Pengertian HIV
Sistem kekebalan tubuh Rusak atau Lemah mudah terserang penyakit yang ada di sekitar
kita seperti TBC, Diare , Sakit kulit, dll.
HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti didalam
darah, Air Mani ( Cairan Sperma ) atau Cairan Vagina dan Air Susu Ibu.
Sebelum HIV berubah menjadi AIDS, penderitanya akan tampak sehat dalam
kurun waktu kira-kira 5 sampai 10 tahun.
Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan HIV pada orang lain melalui
hubungan seks yang tidak aman, transfusi darah atau pemakaian jarum suntik
secara bergantian.
B. Pengertian AIDS
AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME) adalah sindroma
menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit,
karena sistem kekebalan di dalam tubuhnya telah menurun.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan AIDS. Namun ada
obat yang digunakan untuk menekan virus tersebut sehingga penderitanya dapat
hidup lebih lama, yang disebut ARV ( Anti Retroviral)
Agar dapat terhindar dari HIV/ AIDS, anda harus tahu bagaimana cara penularan
dan pencegahannya.
D. Penularan HIV
HIV dapat ditularkan melalui 4 cara, yaitu:
Hubungan seks ( Anal, Oral, Vaginal ) yang tidak terlindung(menggunakan
kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian dengan orang yang
terinfeksi HIV.
1
Ibu hamil penderita HIV kepada bayi yang dikandungnya.
Kontak darah / luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV.
F. Pengujian HIV
Infeksi HIV dapat diketahui melalui sebuah pengujian antibodi mengenai HIV.
Ketika seseorang terinfeksi dengan HIV, antibodinya dihasilkan dalam jangka
waktu 3–8 minggu. Tahap berikutnya sebelum antibodi tersebut dapat dideteksi
dikenal sebagai "tahap jendela". (window period)
Pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan sampel darah, air liur atau air
kencing.
Pengujian yang cepat ada dan menyediakan suatu hasil diantara 10–20 menit.
Suatu hasil positif biasanya menuntut suatu test konfirmatori lebih lanjut.
Pengujian HIV harus dilakukan sejalan dengan bimbingan sebelum–selama–
dan sesudahnya.
G. Perkembangan HIV
Perkembangan dari HIV dapat dibagi dalam 4 fase:
1. Infeksi utama (Seroconversion), ketika kebanyakan pengidap HIV tidak menyadari
dengan segera bahwa mereka telah terinfeksi.
2. Fase asymptomatic, dimana tidak ada gejala yang nampak, tetapi virus tersebut
tetap aktif.
3. Fase symptomatic, dimana seseorang mulai merasa kurang sehat dan mengalami
infeksi–infeksi oportunistik yang bukan HIV tertentu melainkan disebabkan oleh
bakteri dan virus–virus yang berada di sekitar kita dalam segala keseharian kita.
4. AIDS, yang berarti kumpulan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV, adalah
fase akhir dan biasanya bercirikan suatu jumlah CD4 kurang dari 200.
H. Gejala AIDS
Biasanya tidak ada gejala khusus pada orang-orang yang terinfeksi HIV dalam waktu
5-10 tahun. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau
gejala-gejala seperti berikut :
• Kehilangan berat badan secara drastis
• Rasa lelah dan lesu
• Demam yang sering dan berkeringat diwaktu malam
• Kurang nafsu makan
• Bercak-bercak putih di lidah & di dalam mulut.
• Diare yang berkelanjutan
• Pembengkakan pada leher dan/ atau ketiak
• Batuk secara terus menerus
2
I. Pencegahan Infeksi HIV Melalui Hubungan Seksual
- Melakukan hubungan seksual hanya dengan seorang mitra seksual yang setia dan
tidak terinfeksi HIV (homogami)
- Mengurangi jumlah mitra seksual sesedikit mungkin
- Hindari hubungan seksual dengan kelompok rediko tinggi tertular AIDS.
- Gunakan kondom mulai dari awal sampai akhir hubungan seksual dengan
kelompok resiko tinggi tertular AIDS dan pengidap HIV.