Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dewi Renita Sari / 041611333123

Mata Kuliah Metode Penelitian

MENGIKUTI PERJALANAN PEMBAWA BENDERA : PENYEBARAN PEMIKIRAN


RADIKAL RISET AKUNTANSI MULTIPARADGIMA

Fokus masalah pada riset terletak pada bagaimana penyebaran pemikiran Riset Akuntansi
Multiparadigma yang kala itu dianggap non-mainstream, dilakukan oleh sang innovator
(Triyuwono). Metode penelitian kualitatif tepat digunakan untuk menjawab permasalahan
riset, karena penulis ingin memahami pemikiran seorang tentang RAM dan proses
penyebarannya. Disisi lain metode kuantitatif menggunakan data untuk diolah dalam
mengambil kesimpulannya serta melibatkan metod statistika, hal tersebut dianggap kurang
tepat apabila digunakan untuk mengetahui pemikiran seseorang. Dalam metode ini penulis
melakukan penelaahan literatur dan artikel juga melakukan wawancara mendalam pada
informan. Dari wawancara tersebut, penulis dapat mengetahui bagaimana perjalanan sang
innovator, Triyuwono, dalam menyebarkan RAM di Indonesia, serta latar belakang beliau
melakukan itu. Untuk melakukan analisis data penulis mengelompokkan dan mereduksi data
wawancara yang telah direkan sebelumnya, untuk memahami pemikiran informan lebih
dalam lagi. Dalam kesimpulannya, penulis dapat menjelaskan bagaimana Triyuwono
menyebarkan pemikirannya tentang Riset Akuntansi Multiparadigma serta keunikan dan hal-
hal yang membuat Twiyuwono berhasil dalam melakukan penyebaran pemikirannya pada
berbagai kalangan untuk selanjutnya dapat terdifusi oleh peneliti lain.

KETIKA PARADIGMA POSITIF MENDAMPINGI PARADIGMA NON-POSITIF


DALAM RISET AKUNTANSI

Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang alasan penolakan
(informan) terhadap pemikiran riset akuntansi non-positif. Untuk itu peneliti melakukan
wawancara mendalam terhadap para informan. Metode ini dinilai tepat digunakan karena
peneliti ingin mengetahui cara pandang (mindset) para periset akuntansi di Indonesia tentang
perubahan realitas akuntansi (realitas sosial) seolah merubah pandangan bahwa pendekatan
kualitatif mungkin lebih cocok untuk suatu penelitian akuntansi dengan permasalahan yang
berhubungan dengan orang-orangnya atau pelaku akuntansinya . Difusi pemikiran yang
dilakukan periset kualitatif melalui berbagai jalur-jalur difusi pemikiran dinilai belum cukup
untuk menghasilkan posisi yang pas bagi periset kualitatif dalam dunia riset akuntansi di
Indonesia. Instrumen utama dalam penelitian merupakan peneliti sendiri. Peneliti adalah
seorang yang memiliki stock of knowledge yang cukup untuk dapat tetap menganalisis hasil
dari wawancara meskipun hal tersebut bersifat subyektif sesuai stock of knowledge yang
dimilki. Dalam kesimpulannya, peneliti mendapatkan jawaban atas cara pandang para periset
tentang metode kualitatif dalam dunia akuntansi serta alasan mengapa para periset-periset
tersebut menerima kehadiran metode kualitatif atau yang disebut paradigma non positivistik.

Anda mungkin juga menyukai