Anda di halaman 1dari 2

PUISI PENGANTAR NAIK PANGGUNG

Lely : Sahabatku,
Seiring bersama waktu kita kan berpisah
Pasti, tinggalkan kebersamaan berselimut kenangan yang indah
Menuju jalan terang penuh asa jemput cita-cita
Namun jalanku tak lepas dari tetesan air mata

Imel : Alangkah…berat kaki melangkah


Tinggalkan kebersamaan
Persahabatan ini lekat di hati
Remuk redam gemuruh rasa jiwa terpisah
Ingin lepaskan semua sedih
Hilangkan sgala resah
Namun rasa sendiri berdiam menemani

…….. : Sahabat-sahabatku…..
Berat rasanya hari ini aku ucapkan kata berpisah
Namun detik demi detik
Menit demi menit telah menunggu kita

Bertahun-tahun kita bersama


Engkau mengajari tentang arti sahabat
Engkau mengajari tentang simpati
Engkau mengajari tentang peduli

Narasi Aku Bisa oleh Kayyis:


Enam tahun adalah waktu yang lama
Namun ku rasa baru kemarin aku berada di kelas 1
Ust Ustadzah ku lah yang membuatku bisa membaca, berhitung, menulis dan mencipta segudang prestasi
yang membanggakan hati
Terima kasih Ust Ustd ku, tak kan ku lupa semua jasa-jasamu….

=== AKU BISA ===

Narasi Senandung Perpisahan oleh :


Senandung perpisahan kini melebarkan sayapnya dan merengkuhku semakin kuat hingga aku tak kuasa
melepaskan diri darinya. Sebelum kami tinggalkan semua kenangan ini, kami mohon maaf kepadamu ustadz
Ustadzahku…
=== LAGU SENANDUNG PERPISAHAN ===
PUISI AKHIR
Naila : ustadz-Ustdzahku….
Dengan semua jiwa
Setulus hati
Aku meminta maaf kepadamu
Meski bibir ini kelu berucap
Sebenarnya ingin rasanya menangis tumpah ruah di pangkuanmu
Meminta ridho dan restumu
Agar jalan kami meniti esok tak ada aral menanti
Lely : ustadz-Ustadzahku…
Meski hati ini bergemuruh
Duka pisah ini tak lenyap hilang di lusuhnya seragamku
Meski aku sempat membuatmu menangis
Namun ku tahu engkau sayang padaku
Meski engkau marah
Namun ku tahu engkau sayang setulus hatimu padaku
Engkau sayang padaku…. Setulus hatimu
Engkau sayang padaku….
Engkau sayang padaku….
Ustadz maafkan aku…
Ustadzah maafkan salahku.. dengan setulus hatimu..

Anda mungkin juga menyukai