PENDAHULUAN
1
Pseudomonas, Klebsiella, Salmonella, dan Proteus. Pada Osteomielitis akut,
organisme tumbuh dan membentuk pus di dalam tulang, disertai edema,
kongesti vascular, thrombosis, dan nekrosis. Infeksi menyebar ke dalam
rongga medular dan kejaringan lunak dan sendi yang ada di dekatnya. Jika
terbentuk abses, maka area tersebut harus benar-benaar dikeringkan dan
dieksisisi untuk menyempurnkan penyembuhan. Jika pengobatan tersebut
tidak berhasil, abses akan kambuh kembali pada ostemielitis kronik.
Salah satu gangguan tersebut adalah osteomelithis. Osteomelithis dalah
radang tulang yang disebabkan oleh organisme piogenik, walaupun berbagai
agen infeksi lain juga dapat menyebabkannya, gangguan ini dapat tetap
terlokalisasi atau dapat tersebar melalui tulang, melibatkan sumsum, korteks,
jaringan kanselosa, dan periosteum (Dorland, 2002).
Dari penelitian yang dilakukan riset total insiden tahunan terjadinya
osteomelithis pada anak adalah 13 dari 100.000 orang. Osteomelithis paling
sering terjadi pada anak-anak dibawah 3 tahun. Dengan diagnosis dan
perawatan awal yang tepat, prognosis untuk osteomelithis adalah baik. Jika
ada penundaan yang lama pada diagnosis atau perawatan, dapat terjadi
kerusakan yang parah pada tulang atau jaringan lunak sekelilingnya yang
dapat menjurus pada deficit-defisit yang permanen. Umumnya, pasien-pasien
dapat membuat kesembuhan sepenuhnya tanpa komplikasi-komplikasi yang
berkepanjangan.
2
1.3 Tujuan Osteoartritis Dan Osteomielitis
1. Mengetahui pengertian osteoartritis dan osteomielitis
2. Mengetahui etiologi osteoartritis dan osteomielitis
3. Mengetahui patofisiologi osteoartritis dan osteomielitis
4. Mengetahui manifestasi klinis osteoartritis dan osteomielitis
5. Mengetahui pemeriksaan penunjang osteoartritis dan osteomielitis
6. Asuhan keperawatan osteoartritis dan osteomyelitis