Disusun oleh :
Alfu Rafdi
14711106
Pembimbing :
dr. Rahajeng Musy, Sp. KK
JOURNAL READING
Disusun oleh :
Alfu Rafdi
14711106
Mei 2019
Mengetahui,
INTISARI
Vitamin B12 merupakan agen neutrofik dan telah terbukti dapat digunakan
sebagai terapi nyeri kronik yang berbeda termasuk neuralgia, neuritis, neuropati
diabeticum, dan nyeri neuropati, meskipun mekanisme analgetiknya belum begitu
dimengerti. Beberapa percobaan dengan hewan telah membuktikan adanya bukti yang
kuat bahwa pemberian vitamin B12 dosis kuat dapat memberikan efek analgetik dan
anti-inflamasi. Injeksi intramuscular vitamin B12 diketahui memiliki efek distribusi
yang lebih cepat dan konsentrasi serum yang lebih tinggi dari pada pemberian via oral.
Gang et al. mendemonstrasikan bahwa injeksi metilcobalamin lokal efektif dalam
menurunkan neuralgia herpetic subakut dan gatal-gatal karena herpes pada percobaan
Single Center Randomized Controlled Trial.
Metode
Pencarian Literature
Pilihan Penelitian
Kami memilih RCT untuk menilai efikasi dari suplementasi vitamin B12
untuk terapi pada pasien PHN. Kriteria inklusi yang dipakai adalah terdapat neuralgia
herpetic, pemberian vitamin B12, dan terdapat data kuantitatif tentang keparahan
nyeri.
Kami mengeksklusi pasien yang tidak memiliki HZ. Kami menghubungi tim
pencari penelitian dengan e-mail jika diperlukan untuk mencari data yang hilang. Jika
terdapat kemiripan/duplikasi penelitian, dipilih penelitian dengan populasi penelitian
yang lebih besar.
Untuk mengevaluasi efikasi dari vitamin B12 kami menggunakan hasil dari 3
parameter berikut yaitu, skala penilaian numerik nyeri, Visual Analog Scale dari the
EuroQoL, dan penggunaan analgetik. Kami melakukan analisis dengan menggunakan
Review Manager Statistical Package, Version 5 ( Cochrane Collaboration, Oxford,
England). Meta analisis dilakukan berdasarkan rekomendasi dari guildeline PRISMA.
Saat diperlukan, standar deviasi/penyimpangan dinilai dari batas Confidence Interval,
standar eror, atau nilai kisaran. Kami menilai hasil dikotomus menggunakan risk
ratio (RR) sebagai ringkasan statistik. Hasil berkelanjutan dianalisis menggunakan
Weighted Mean Difference. Kedua jenis ringasan statistic dihitung dengan 95% CI.
Perkiraan gabungan dari RR dan WMD dihitung dengan model Der Simonian dan
Laird. Perhitungan ini memberikan perkiraan yang tepat ketika studi dilakukan secara
statistikal heterogen; menghasilkan CI yang relative luas, menghasilkan klaim
statistic yang relative konservatif. Heterogenitas dari studi dinilai menggunakan I2
dan uji hipotesis, yang mana p < 0,1 dianggap menunjukkan hasil yang signifikan.
Selain itu analisis subgroup dilakukan dengan mengumpulkan perkiraan untuk subset
pasien yang sama pada seluruh penelitian yang tersedia. Kami menggunakan
Guideline Developmental Tool dari GRADE Working Group untuk menentukan
kualitas dari bukti/ penilitian.
3. Hasil
Karakteristik pasien dan data demografi dari empat jurnal RCT yang terpilih
ditampilkan dalam tabel 1. Penelitian-penelitian ini dipublikasikan antara tahun 2013
hingga 2016, dan memiliki jumlah sampel antara 40 hingga 90 partisipan. Seluruh
penelitian merupakan RCT yang melaporkan nyeri dengan herpes zoster. Partisipan
penelitian didominasi dengan pasien dewasa. Dua penelitian menstratifikasi partisipan
penelitian mereka berdasarkan onset timbul ruam dalam hari (≤ 3 hari dan 4 hingga 7
hari); kedua grup termasuk di dalam meta analisis kami karena kedua penelitian
tersebut masuk dalam kriteria pemilihan yang membahas mengenai neuralgia herpetik.
Efikasi vitamin B12 dibandingkan dengan solusio lidocain.
Kualitas metodologi dari penelitian yang terpilih dirangkum dalam gambar 2.
Diagram tersebut menunjukkan risiko bias pada penelitian termasuk RCT. Semua
penelitian menggunakan alokasi random; satu penelitian menunjukkan hasil secara
sentral dan alokasi strategi yang tersembunyi, yang dimana tiga penelitian lainnya,
dokter secara mandiri melakukan randomisasi. Blinding antara pasien dengan penilai
dideskripsikan di semua penelitian. Analisis semua penelitian berprinsip intention-to-
treat dan memiliki angka loss to follow-up yang dapat diterima (< 20%). Bias lainnya
dikarenakan kurangnya nilai p data baseline.
Meta analisis dari keempat penelitian menujukkan bahwa skor NRS turun
secara signifikan setelah diberikan suplementasi vitamin B12 (perbedaan rerata = -
4,01; 95% CI = -4,70 hingga -3,33). Heterogenisitas seluruh penelitian signifikan (I2 =
69%, p < 0,01; gambar 3). Sebagai tambahan, kami menampilkan analisis subgrup.
EuroQoL meningkat secara signifikan pada grup yang diberikan suplementasi vitamin
B12 (perbedaan rerata = 43,51, 95% CI = 38,47-48,55, I2 = 0%). Tidak ada
heterogenitias yang signifikan secara statistik diantara penelitian (I2 = 0%, p = 0,82;
gambar 4).
Jenis penelitian termasuk RCT dan risiko bias tidak terlalu bermakna, kualitas
bukti penelitian mengenai administrasi vitamin B12 pada pasien PHN ini sedang.
4. Diskusi
Nyeri yang berhubungan dengan zoster dapat dibagi menjadi empat fase;
prodromal, akut, subakut, dan kronik. Neuralgia herpetik akut didefinisikan sebagai
nyeri yang terjadi dalam 30 hari setelah onset timbul ruam kulit dan dapat
menyebabkan gangguan pada kehidupan sehari-hari pasien baik secara fisik maupun
emosional. Keparahan neuralgia herpetik akut selama fase aktif penyakit bergantung
pada faktor risiko dari PHN. Meta analisis kami menginklusi seluruh fase penyakit
PHN, sehingga waktu terbaik untuk pemberian vitamin B12 butuh diinvestigasi lebih
lanjut. Tetapi, vitamin B12 menurunkan nyeri punggung bawah pada pasien yang
menderita nyeri lebih dari enam bulan dan dapat digunakan untuk meredakan nyeri di
penyakit kronis lainnya seperti neuropati diabetik, nyeri punggung bawah, dan
trigeminal neuralgia. Mekanisme analgesik yang mungkin dari vitamin B12 adalah
dengan memperbaiki kecepatan konduksi saraf, meningkatkan regenerasi saraf, dan
menghambat penghentian ektopik spontan saraf, serta vitamin B12 dapat meredakan
nyeri di fase apapun penyakit PHN.
Pemberian vitamin B12 dapat dilakukan dalam berbagai rute. Review dari
Cochrane menunjukkan bahwa pemberian secara oral dan injeksi intramuskular
vitamin B12 menyebabkan efek yang mirip dengan terapi pada defisiensi vitamin B12
meskipun kualitas buktinya rendah. Akan tetapi, pasien dengan nyeri punggung bawah,
injeksi intramukular vitamin B12 dilaporkan dapat mengurangi nyeri, namun
pemberian secara oral metilkobalamin tidak dapat digunakan untuk mengurangi nyeri.
Pada kasus neuropati diabetik, vitamin B12 efektif ketika diberikan secara intratekal,
intramuskular, dan injeksi intravena, serta secara oral. Meskipun pemberian vitamin
B12 hanya pereda simptomatik pada kasus neuropati diabetik yang tercantum dalam
satu review sistematik, review lainnya menunjukkan bahwa tidak ada bukti perbaikan
dengan pemberian secara oral vitami B12. Untuk penyakit PHN, beberapa penelitian
menunjukkan bahwa vitamin B12 efektif, sedangkan satu penelitian lain menunjukkan
bahwa pemberian vitamin B12 secara intramuskular tidak dapat digunakan untuk
menurunkan durasi ZAP. Meskipun RCT tersebut menunjukkan efek manfaat dari
suplementasi vitamin B12, dosis terbaik dan rute pemberian belum dapat ditentukan.
5. Keterbatasan
6. Kesimpulan
Materi tambahan yang berkaitan dengan artikel ini dapat diakses secara online pada
doi:https://doi.org/10.1016/j.ctim.2018.10.014.
TELAAH KRITIS JURNAL
Meta Analysis
3 Apakah Ya,
pencarian Pencarian data dilakukan secara sistematik dengan menggunakan
sistematis ? kata kunci sesuai dengan cara-cara pencarian literature yang baik.
(mis. Dicari
Penulis juga mencantumkan di dalam jurnal tersebut bagaimana saja
sumber
informasi kata kunci yang digunakan. Akan tetapi, ada sedikit kelemahan
terdaftar, karena ada data yang diambil secara manual dengan mencari tahu
apakah dari ahli di lapangan, hal ini dapat bersifat subyektif.
istilah Bukti :
pencarian
disediakan)
(2)
5 Apakah Ya,
kriteria Kriteria eksklusi dan inklusi pada penelitian ini ditampilkan secara
inklusi dan jelas.
eksklusi
Bukti :
didefinisikan
dengan jelas
(mis
populasi,
hasil yang
menarik,
desain
penelitian)
Bukti :
6 Apakah Ya,
kualitas
metodologi Penelitian ini menganalisis/menilai kualitas penelitian yang
dari setiap digunakan menggunakan “risk of bias method” dari Cochrane
studi dinilai Collaboration. Poin-poin yang dinilai yaitu alokasi
menggunaka penyembunyian; blinding peserta penelitian, personel, dan
n penilai hasil; kelengkapan data hasil; kebebasan dari pelaporan
kriteria
kualitas yang selektif; dan kebebasan dari bentuk bias lainnya.
telah Bukti:
ditentukan?
10 Seberapa Ya,
tepat Perkiraan hasil dari penelitian ini adalah heterogenitas dari setiap
perkiraan penelitian signifikan dengan tanda ada pelebaran CI (tanda wajik pada
efeknya? Co
grafik). Hasil peneltian ini menunjukkan terjadi heterogenitas yang
nvidence
Interval yang signigikan dengan (p<0,01).
diberikan? Bukti :