A. PengertianUmum
1. Definisi
Alinyemen horizontal adalah garis proyeksi sumbu jalan pada bidang peta, yang
dikenal dengan trase jalan. Trase jalan terdiri dari garis lengkung dan garis lurus.
2. Tujuan
Menyelaraskan dengan keadaan tofografi setempat, sehingga didapat nilai
keamanan, kenyamanan, danekonomi yang baik.
B. Tikungan
Bentuk bagian lengkung dapat berupa :
1. Full Circle ( C – C )
Bentuk ini dipakai untuk tikungan yang berjari – jari besar, sudut tangen yang
relative kecil dengan kecepatan rata –rata relative tinggi.
Dimana :
Rmin= jari – jaritikungan minimum ( m )
VR= Kecepatan Rencana( km / jam )
emaks= Super elevasi maksimum (10%)
f= Koefisien gesek untuk perkerasan aspal f = 0, 14 – 0, 24
Vr
120 100 80 60 50 40 30 20
(Km/jam)
Dari tabel di atas dengan Vr 100 km/jam didapat panjang jari-jari minimum
nya adalah 370 m
D. Jarak Pandang
Jarak Pandang adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi
pada saatmengemudi sedemikian sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang
membahayakan, pengemudi dapat melakukan sesuatu untuk menghidari bahaya
tersebutdengan aman. Dibedakan dua Jarak Pandang, yaitu Jarak Pandang Henti (Jh) dan
JarakPandang Mendahului (Jd).
1. Jarak Pandang henti (Jh) minimum
1) Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk
menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan
di depan. Setiap titik disepanjang jalan harus memenuhi Jh.
2) Jh diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105 cm
dan tinggi halangan 15 cm diukur dari permukaan jalan.
Tabel 2.2 Jarak Pandang Henti Minimum
Kelandaian
3 3 4 5 8 9 10 10
Maksimum (%)
Dimana :
C = perubahan percepatan (m/det3) yang bernilai 1-3 m/det3
e = didapat dalam tabel 4.1 Silvia Sukirman. 1999. Dasar-Dasar Perencanaan
Geometrik Jalan. Hal 76.
Dimana :
em = superelevasi maksimum
en = superelevasi normal
re = tingkat pencapaian perubahan kemiringan melintang jalan untuk VR ≤ 70
km/jamre-max = 0,035 m/m/det, untuk VR ≥ 80 km/jam re-max = 0,025
m/m/det.
36o18’18,5”x 2 π x 370
=
360
= 234,448 m > 25 m (S – C – S)
3. Perhitungan elemen-elemen pada tikungan
L total = Lc + 2.LS
= 234,448m+ 2 (23,1475)
= 280,743 m
P = P* × Ls
= 0,0029268× (23,1475)
= 0,0677 m
K = K* × Ls
= 0,499797 × 23,1475
= 11,569 m
Es = (Rc + P) sec(1/2 × ∆) – Rc
= (370+0,0677) sec( ½ ×39°53’22,6”)- 370
= 23,680 m
Ts = (Rc + P) tan1/2 × ∆ - K
= (370 + 0,0677) tan ( ½ ×39°53’22,6”)+11,569
= 145,859m
Dimana : nilai P* dan K* di dapat dari tabel besaran P*dan K* (silvia sukirman,
dasar perencanaan geometri jalan hal 129).
Elemen-elemen tikungan.
DATA LENGKUNG TIKUNGAN
Vr (km/jam) 100 km/jam
Rc (m) 370 m
Ep 10%
En 2%
Ls (m) 23,1475 m
Lc (m) 234,448 m
L total (m) 280,743m
Ts (m) 145,859m
Es (m) 23,680m
K 11,569 m
𝜃s 1,7922o
P 0,0677 m
= 0,0181 m
Tikungan A’
- Jarak lintasan keluar sampai terdalam kendaraan 𝜇
𝜇 = M + R – √𝑅 2 − 𝐿2