Anda di halaman 1dari 10

21

Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

PERENCANAAN SUMUR RESAPAN DAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI ALTERNATIVE


PENANGGULANGAN BANJIR DI MAN 1 SUMBAWA BESAR

TRI SATRIAWANSYAH1, DONI SETIAWAN2


Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Samawa Sumbawa Besar 1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Samawa Sumbawa Besar2

ABSTRAK
Di Kota Sumbawa khususnya di kawasan MAN 1 Sumbawa sering dihadapkan dengan
fenomena genangan banjir dan secara rutin menggenangi kawasan tersebut. Kedalaman air akibat
banjir bisa mencapai 20-50 cm dengan luas genangan 1.701 m2. Sumur resapan yang tersedia di
kawasan MAN 1 Sumbawa dinilai kurang maksimal dalam menanggulangi banjir. Dikarenakan
jumlahnya hanya 1 (satu) sehingga tidak bisa menanggulangi debit banjir yang ada. Penelitian ini
bertujuan untuk mengatasi genangan di MAN 1 Sumbawa. Penelitian dilakukan dengan metode
deskriptif kuantitatif. Penelitian berlokasi di kawasan MAN 1 Sumbawa Jl.Kepiting no.69 Kelurahan
Seketeng kecamatan Sumbawa. Prosedur penelitian : persiapan, pelaksanaan, pengambilan data
serta analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi sumur resapan hasil perencanaan diperoleh
diameter 1.5 m dan kedalaman 2 m dengan jumlah sumur resapan sebanyak 4 buah dengan jarak 7.5
meter. Dengan perencanaan 4 buah sumur resapan pada lahan MAN 1 Sumbawa akan bisa
menanggulangi genangan yang terjadi pada musim hujan dengan lama menyerap air ke dalam tanah
0,85 jam atau 51 menit. Hasil dari perencanaan untuk LRB diperoleh dimensi dengan diameter 10 cm
(0,1 m) dan kedalaman 100 cm (1 m) dengan jumlah pekerjaan LRB sebanyak 12 buah dengan jarak 6
meter. Dengan perencanaan 12 buah LRB bisa melindungi system air tanah (ground water system)
pada kawasan MAN 1 Sumbawa Besar. Bagi lingkungan pendidikan MAN 1 Sumbawa agar
membangun sumur resapan dan lubang resapan biopori. Bagi pemerintah terkait, yakni Dinas
Pendidikan Kabupaten Sumbawa agar segera membangun sumur resapan dan lubang resapan
biopori di kawasan MAN 1 Sumbawa. Bagi mahasiswa dan akademisi sebagai referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah penanggulangan banjir. Bagi
peneliti selanjutnya agar mengkombinasi sumur resapan dengan menambahkan isi didalamnya
berupa ijuk, batu kosong sebagai penyerap.

Kata Kunci : Banjir, MAN 1, Sumur Resapan, Lubang Resapan Biopori.

PENDAHULUAN
Tingginya tingkat curah hujan di Kota saluran pembuangan air seperti selokan serta
Sumbawa Besar dari tahun ke tahun telah sungai.
banyak menimbulkan dampak kerugian dalam Curah hujan yang tinggi di wilayah
segala aspek. Kenyamanan bagi masyarakat kota Sumbawa Besar menyebabkan
dalam melaksanakan aktifitas seperti mengumpulnya air semakin banyak dan
pekerjaan, sekolah serta rutinitas sehari-hari banyak menimbulkan genangan di beberapa
sangatlah terganggu. Semakin cepatnya laju titik hal ini dikarenakan kurangnya daerah
pembangunan yang tidak lagi terkontrol resapan air. Terutama di kawasan Sekolah
membuat tanaman kota tidak lagi rapi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumbawa
mengakibatkan semakin sempitnya wilayah Besar yang merupakan kawasan yang sangat
resapan air dan juga penyempitan saluran- vital, karena kawasan tersebut merupakan
tempat melakukan peroses belajar mengajar
22
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

tempat menimba ilmu bagi para pelajar para


penerus estapet pemimpin bangsa. Maka dari
itu sekolah MAN 1 Sumbawa Besar merupakan
kawasan yang diutamakan tidak boleh
tergenang oleh air hujan atau bila terdapat
genangan agar diminimalkan kemungkinan
tersebut. Perlu adanya penanganan cepat
apabila terjadi banjir maupun genangan di
sekolah MAN 1 Sumbawa Besar, sehingga Gambar 2. Kondisi halaman MAN 1
dapat meminimalkan dampak dari banjir pada saat musim hujan
maupun genangan yang terjadi. Oleh karena ( Foto Pribadi, 2016 )
itu pembuatan sistem informasi ini diharapkan
dapat membantu dalam menghitung daya Jenis Penelitian
tampung Sumur Resapan tehadap debit air Penelitian tentang perencanaan
saat menyerap air genangan , memperkirakan sumur resapan dan lubang resapa biopori
masih bisa menampung atau tidaknya Sumur sebagai alternative penanggulangan
Resapan tersebut pada lokasi genangan di banjir di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1
lokasi Sekolah MAN 1 Sumbawa Besar. Sumbawa Besar ini menggunakan metode
Melihat kondisi MAN 1 Sumbawa Besar penelitian deskriptif kuantitatif.
yang saat ini masih sering dijumpai genangan Penelitian deskriptif merupakan dasar
air di saat hujan, maka saya sebagai peneliti bagi semua penelitian. Penelitian
merasa terpanggil untuk mencegah dan deskriptif dapat dilakukan secara
mengatasinya dengan pembuatan sumur kuantitatif agar dapat dilakukan analisis
resapan dan Lubang Resapan Biopori (LRB). statistik.
Diharapkan dengan adanya sumur resapan
dan biopori, maka genangan air saat hujan Pengumpulan Data
dapat diminimalisir. Setelah mengidentifikasi dari
permasalahan yang ada di lapangan maka
METODE PENELITIAN langkah selanjutnya adalah mencari data
pendukung untuk menyelesaikan
Lokasi penelitian ini terletak di MAN 1 permasalahan tersebut. Data yang
Sumbawa Besar,jalan kepiting kelurahan digunakan dalam penulisan ini adalah
seketeng kecamatan Sumbawa besar. Adapun data primer dan data sekunder. Data
lokasi bisa dilihat pada gambar 1 di bawah ini. primer merupakan data yang diperoleh
secara langsung. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh
secara tidak langsung berupa catatan
maupun hasil penelitian dari pihak lain.
a. Data Primer
1. Luas lahan
2. Tinggi Genangan
b. Data Sekunder
1. Data curah hujan
2. Permeabilitas tanah
3. Tekstur tanah
Gambar 1. lokasi penelitian
(google earth, 2016)
23
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

2007,2008,2009 dan 2011 karena adanya


data hilang dan data yang tidak dapat
Mu diberikan oleh dinas terkait ). Untuk uji
lai kepanggahan data digunakan data hujan
Kajian
tahunan, sedangkan untuk analisis IDF
pustaka digunakan data hujan jam-jaman. Data
Survey hujan ini diperoleh dari Dinas Pertanian
Lokasi dan Holtikultura Kabupaten Sumbawa
Perumusuan Besar.
Masalah
Pengumpulan
Data
Tekstur Tanah
Jenis tanah dilokasi penelitian
Data primer : Data sekunder : mempunyai Berdasarkan teori di kajian
- Luas lahan - Data curah
pustaka tentang tekstur tanah pada poin
- Tinggi hujan
genangan Permeabilitas 13 tentang ciri-ciri tanah lanau yaitu
- bahan yang merupakan peralihan antara
lempung dan pasir halus. Kurang plastis
Analisis Data dan lebih mudah ditembus air dari pada
Primer Dan
data sekunder pada lempung dan memperlihatkan sifat
dilatansi yang tidak terdapat pada
Perencanaan lempung. Dan tanah dilokasi penelitian
Perencanaan dimensi
Dimensi LRB teridentikasi jenis tanah lanau.
Menghitung Selanjutnya bisa dilihat pada gambar 4 di
Menghitung
Jumlah LRB
Jumlah sumur bawah ini.

Pembahasan

Kesimpula
n
Sele

Gambar 3 : Skema Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4. Jenis tanah dilokasi MAN 1


Peta pos penangkar hujan (Foto pribadi,2016)
Peta lokasi penakar hujan Sumbawa
digunakan untuk mengetahui letak stasiun Permeabilitas Tanah
curah hujan. Dalam hal ini data hujan yang Berdasarkan ciri-ciri dari jenis tanah,
digunakan adalah data hujan harian. maka tanah di lokasi penelitian termasuk
Dalam penelitian ini stasiun hujan yang jenis tanah lanau. Maka permeabilitas
digunakan adalah stasiun Sumbawa dan tanah di lokasi penelitian berdasarkan
stasiun Unter Iwes. tabel 2.11. koefisien permeabilitas tanah
lanau adalah 0,001-0,00001 Cm/dt.
Data Hujan Artinya layak untuk dibangun sumur
Data yang digunakan adalah data resapan.
sekunder berupa data hujan dengan Luas Lahan
waktu pengamatan 10 tahun yaitu dari Luas lahan di lokasi MAN 1 Sumbawa
tahun 2006-2015, (kecuali tahun adalah 3.997 m2.
24
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

Tinggi Genangan Berdasarkan tabel 2.4, nilai kritis Q pada 90 %


Tinggi genangan di lokasi MAN 1 dan jumlah data (n)= 6 maka ,
Sumbawa adalah 20-50 cm. Q / √ n = 0,999; atau Qkritis = 0.999 x √ n =
0,999 x √ 6 = 2.447 ok !
Data Hujan Oleh karena Q terhitung < Qkritis maka seri
Data hujan yang digunakan adalah data pada tabel 1 adalah konsisten.
data hujan harian dari hasil pengamatan 2
stasiun hujan yang berpengaruh pada Tabel 2 : Uji konsistensi data stasiun Unter
lokasi MAN 1 Sumbawa yakni stasiun Iwes
hujan Sumbawa dan stasiun hujan Unter SK**
N TAHU HUJAN SK* DY²
Iwes. Data curah hujan yang digunakan O N (Xi) (Xi-X) (Xi-X)²/N
SK*/(DY
²)0,5
yaitu data curah hujan tahun 2006 s/d
1 2006 233 147.500 3626.04 2.449
2015. 2 2010 88.5 3.000 1.50 2.449
3 2012 28 -57.500 551.04 -2.449
Uji Konsistensi Data 4 2013 124 38.500 247.04 2.449
Uji konsistensi dilakukan dengan 5 2014 9.5 -76.000 962.67 -2.449
6 2015 30 -55.500 513.38 -2.449
menggunakan metode RAPS (Rescaled Σ 6 513 0.000 5901.6667 0
Adjusted Partial Sums).Metode ini menguji
ketidak panggahan data suatu stasiun X = Xi / n = 513/ 6 = 85.5
berdasarkan data dari stasiun itu sendiri Max Sk** = 2,449
dengan mendeteksi pergeseran nilai Min Sk** = -2,449
rerata (mean). Hasil uji konsistensi data Q = Max Sk**
curah hujan untuk stasiun Sumbawa dan = 2,449
stasiun Unter Iwes.Perhitungan uji Berdasarkan tabel 2.4, nilai kritis Q
konsistensi data curah hujan dapat dilihat pada 90 % dan jumlah data (n)= 6 maka ,
pada tabel 1 dan 2. Q/√n = 0,999; atau Qkritis = 0,999 x
√ n = 0,999 x √ 6 = 2,447 ok !
Tabel 1 : Uji konsistensi data stasiun Oleh karena Q terhitung < Qkritis maka
Sumbawa seri data pada tabel 2 adalah konsisten.
DY² SK**
N TAHU HUJA SK*
O N N (Xi) (Xi-X)
(Xi- SK*/(DY²)
0,5
Curah Hujan Rerata Daerah
X)²/n Perhitungan curah hujan rerata
121.66 2467.1
1 2006 daerah menggunakan metode rata-rata
233 7 3 2.449
- aljabar. Untuk urutan hujan harian
2 2010 maksimum tahunan dan hasil perhitungan
50 61.333 626.96 -2.449
3 2012
- hujan maksimum harian rata-rata tahunan
88 23.333 90.74 -2.449 Daerah disajikan pada tabel 3, 4 dan 5.
4 2013 116.5 5.167 4.45 2.449
5 2014 107 -4.333 3.13 -2.449
-
6 2015
73.5 37.833 238.56 -2.449
3430.9
Σ 6
668 0.000 7 -5

X =Xi/n =668/6=111,33
Max Sk** = 2,449
Min Sk** = -2,449
Q terhitung = Max Sk**
=2,449
25
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

Tabel 3 : Hujan harian maksimum tahunan Perhitungan Curah Hujan Rancangan


Stasiun Sumbawa Perhitungan curah hujan rancangan ini
STASIUN RATA menggunakan metode Gumbel
TANG
NO TAHUN BULAN
GAL
SUMBA – Adapun langkah – langkah perhitungannya
WA RATA
:
Februari 27 234 a. Menghitung rata – rata curah hujan (
1 2006 233
Februari 26 232 x)
Januari 8 0 b. Hitung besarnya Standar Deviasi (S)
2 2010 Desemb 50 dengan pers.2.6
12 100
er Hitung rata-rata X dengan rumus :
Maret 18 120 n
3 2012 Desemb 88
3 56 Σ Xi
er
Februari 28 127 i =1
4 2013 116.5
Januari 25 106 X=
Maret 20 120 n
5 2014 Desemb 107
er
18 94 = 590.5
Desemb 6
25 90
er = 98.42 mm
6 2015 73.5
Maret 11 57 Menghitung besarnya standar deviasi
dengan rumus :
Tabel 4 : Hujan harian maksimum tahunan
n
Stasiun Unter Iwes
N TAH
TA
NG
STASIUN RATA s = Σ (Xi − X )²
BULAN SUMBAW – i =1
O UN GA
A RATA n–1
L
Februari 27 234
1 2006 233
Februari 26 232 = 24864.708
Januari 8 177 6-1
2 2010 88.5
Desember 12 0
Maret 18 0 = 70.52
3 2012 28
Desember 3 56
Februari 28 142 Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 6
4 2013 124
Januari 25 106
Maret 20 8 Tabel 6 : Perhitungan Deviasi Standar
5 2014 9.5
Desember 18 11 Dan Koefisien Kemencengan (Cs)
Desember 25 29
6 2015 30
Maret 11 31
Hitung factor frekuensi gumbel (K)
No Curah hujan Xi (mm) (Xi – X) (Xi –X)2
Tabel 5 : Hujan Maksimum Harian Rata-Rata 1 233 134.583 18112.67
Tahunan Daerah 2 69.25 -29.167 850.69
TAHU 3 58 -40.417 1633.51
NO (Xi) (Xi-X) (Xi-X)² 4 120.25 21.833 476.69
N
5 58.25 -40.167 1613.36
1 2006 233 134.583 18112.67 6 51.75 -46.667 2177.78
2 2010 69.25 -29.167 850.69  590.5 24864.708

3 2012 58 -40.417 1633.51 Dengan jumlah data (n) = 10 maka


4 2013 120.25 21.833 476.69 didapat :
5 2014 58.25 -40.167 1613.36 Yn = 0.4952 (lihat tabel 2.4)
6 2015 51.75 -46.667 2177.78 Sn = 0,9497 (lihat tabel 2.4)
Σ 6 590.5 0.000 24864.708
26
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

Dengan periode ulang (T) =2 Tahun tidak, ada 2 jenis metode yang dipakai
didapat : dalam pengujian yaitu uji Chi – Kuadrat
Yt = 0,3065 (lihat tabel 2.5) dan uji Smirov Kolmogrov .
Dengan Yn, Sn dan Yt yang sudah Uji Chi Kuadrat
didapat diatas maka nilai K adalah : Urutkan data dari besar ke kecil atau
K = Yt – Yn sebaliknya.
Sn
= 0,3065- 0,4952 Tabel 7: Pengurutan data dari besar ke kecil
0,9497 Xi diurut
= 0,1986 No Xi (mm) dari besar ke
Dengan periode ulang (T) =5 Tahun kecil
didapat : 1 233 233
Yt = 1,4999 2 69.25 120.25
Dengan Yn, Sn dan Yt yang sudah 3 58 69.25
didapat diatas maka nilai K adalah : 4 120.25 58.25
K = Yt – Yn 5 58.25 58
Sn 6 51.75 51.75
= 1,4999- 0,4952
0,9497 Menghitung jumlah kelas
Jumlah data (n) = 6
= 1,0579
kelas distribusi ( K ) = 1 + 3,3 log n
Dengan periode ulang (T) =10 Tahun = 1 + 3,3 log 6
didapat : = 3,6 = 4 kelas
Yt = 2,2504 Menghitung derajat kebebasan (DK)
Dengan Yn, Sn dan Yt yang sudah dan x2cr
didapat diatas maka nilai K adalah : Parameter (p) = 2
K = Yt – Yn Derajat kebebasan (DK) = K –(p+1)
Sn = 5 – (2+1) = 2
= 2,2504 - 0,4952 nilai x2cr dengan jumlah data (n) =
0,9497 6, dan DK =2
= 1,8481 adalah = 5,9910 (lihat tabel 2.6)
Hitung nilai hujan rencana : Menghitung kelas distribusi
periode ulang 2 tahun (X2) Kelas distribusi = 1/5 x 100 % = 20 %
X2 = X + S x K interval distribusi adalah :
= 98.42 + 70.52 x 0.1986 20 % : 40 % : 60 % : 80 %
= 33.55 mm Persentase 20 %
periode ulang 5 tahun (X5) P(x) = 20 % diperoleh T = 1/Px = 1 / 0,20
X5 = X + S x K = 5 tahun
= 98.42 + 70.52 x 1,0579 P(x) = 40 % diperoleh T = 1/Px = 1 / 0,40
= 178.72 mm = 2,5 tahun
periode ulang 10 tahun (X10) P(x) = 60 % diperoleh T = 1/Px = 1 / 0,60
X10 = X + S x K = 1,67 tahun
= 98.42 + 70.52 x 1,8481 P(x) = 80 % diperoleh T = 1/Px = 1 / 0,80
= 312.22 mm = 1,25 tahun
Menghitung interval kelas
Uji Kesesuaian Distribusi Dihitung dengan metode gumbel.
Uji kesesuaian distribusi untuk Dengan jumlah data (n) = 6 maka
menguji apakah jenis distribusi yang didapatkan nilai :
dipilih sesuai dengan data yang ada atau Yn = 0.4952
27
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

Sn = 0,9497 Dimana K = f(t)


Yt = - Ln – Ln T-1 Nilai X = 98.42 mm
T
Nilai S = 70.52
f(t) = 233 – 98.42
K = Yt –Yn = Yt- 0,4952 70.52
Sn 0,9497 = 1.9084
Sehingga : Menghitung peluang teoritis P’( x )
T = 5; Yt = 1,4999 maka K = 1,0579 persamaan
T = 2,5; Yt = 0,6717 maka K = 0,1859 Untuk nilai ft =1.9084; Yn =0,4952 ; sn
T = 1,67; Yt = 0,0907 maka K = - = 0,9497 maka berdasarkan
0,4259 persamaan didapat nilai Yt = 1,999
T = 1,25; Yt = 0,4759 maka K = - kemudian berdasarkan persamaan
1,0225 atau interpolasi berdasarkan kertas
Nilai X = 98.42 probabilitas gumbel maka untuk Yt =
Nilai S = 70.52 1,999 dapat dihitung = 8,29 sehingga
I Xi P(Xi) F(t) P’(Xi) P peluang teoritis P’( x ) = 1/T =1/8,29 =
1 2 3 4 5 (6)=(5)-(3) 0,12. Selanjutnya bisa dilihat pada
1 233 7 1.908 0,12 -3.259 tabel 8 di bawah ini :
2 69.25 3,5 -0.414 0.241 -1.968
3 58 2,33 -0.573 0.362 -1.267
4 120.25 1,75 0.310 0.483 -0.797 Tabel 8 : Hasil perhitungan uji smirnov
5 58.25 1,4 -0.570 0.603 -0.446 kolmogrov
6 51.75 1,17 -0.662 0.724 -3.259
Maka interval kelas : Menghitng simpangan maksimum P
Xt = 98.42 + 70.52 x K = -3,259.
Sehingga Xtr = X + SK (derajat
X5 = 178.72 mm kepercayaan) adalah 5 % maka dari
X2,5 = 31.41 mm tabel di dapat P kritis = 0,56
X1,67 =-71.952 mm jadi P maksimum < P kritis = -3,259
X1,25 =-172.741 mm <0,56 ok!!!
Uji Smirnov-kolmogrov
Langkah – langkah perhitungan uji Intensitas Hujan
smirnov kolmogrov Karena data hujan jangka pendek
Mengurutkan data (Xi) dari yang tidak tersedia, maka peneliti
terkecil ke yang terbesar atau menggunakan rumus Van breen. Dalam
sebaliknya rumus van breen, durasi hujan harian
Menghitung peluang empiris (Pe) diasumsikan 4 jam, dan besarnya hujan
masing-masing data yang sudah diurut harian efektif adalah 90 % dari hujan
tersebut P(Xi) dengan rumus Weibull: harian maksimum.
P(Xi) = n + 1 Rumusnya adalah :
i I= 90 % x X24
= 6+1 4
1 Besar hujan rancangan untuk kala
= 7 ulang 2 tahun adalah X2= 33.55 mm/jam.
Tentukan peluang teoritis masing- untuk kala ulang 5 tahun adalah X5=
masing data yang sudah diurut P(Xi) 178.72 mm untuk kala ulang 10 tahun
menggunakan persamaan gumbel : adalah X10= 312.22 mm.
XT = X + S x K ; sehingga Hitungan intensitas hujan untuk kala ulang
K = XT – X ;atau K = Xi - X 2, 5 dan 10 tahun
S S
28
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

I2 = 90 % x X24 = 90 % x 266.129 Q = 0,278 . C .I . A


= 7.594 mm/jam Q = 0,278 . C .I . A
4 4 = 0,278 . 0,387 . 40,212. 1.701
= 14,696 m3 / det
I5 = 90 % x X24 = 90 % x 178,718 Perencanaan Sumur Resapan
= 40.212 mm/jam Besar debit banjir rancangan dalam
4 4 kala ulang 5 tahun adalah 14,696 m3 /
det.atau 14.696 liter.
I10 = 90 % x X24 = 90 % x 312,21 Direncanakan penggunaan sumur
= 70.250 mm/jam resapan untuk meresapkan air hujan
4 4 kedalam tanah, diasumsikan dimensi
Koefisien Aliran Permukaan (C) sumur resapan yang akan dipergunakan
Berdasarkan tabel 7 penggunaan adalah : diameter (d) :1,5 m dan tinggi (h)
lahan di MAN 1 Sumbawa, maka koefisien :2m
maka koefisien adalah sebagai berikut : Volume sumur resapan : V = (1/4 x 
Bangunan multiunit terpisah dengan x d2) x h
luas 1.696 m2 dan taman tempat bermain V = ( 1/4 x x 3,14 x 1,5 2) x 2
dengan luas 600 m2. Jadi untuk Volume sumur = 3,825m3
menghitung kooefisien dihitung dengan Volume sumur = 3825 liter
rumus : Jumlah Sumur Resapan
C = C1 . A1 + C2 . A2+ ........ + Cn . An Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan
A1 + A2 + ......... + An n = Q rancangan / Vol sumur
C = 0,4 x 1696 + 0,35 x 600 n = 14.696 liter / 3825
1696+ 600 n = 3,84  4 buah
C = 0,387 jadi jumlah sumur resapan yang
dibutuhkan dikawasan MAN 1 Sumbawa
Waktu Konsentrasi Besar adalah sebanyak 4 buah.
Panjang lintasan air dari titik terjauh Panjang kawasan yang mau ditempatkan
ke titik yang ditinjau (L) = 42,2 Meter sumur resapan adalah (P) 30 meter
Kemiringan rata-rata ( S ) = 2 % Karena jarak antar sumur resapan (s)
kondisi lahan datar berdasarkan tabel 9 (s) = P / n
Rumus menghitung waktu konsentrasinya (s) = 30 m / 4
adalah : (s) = 7.5 meter  7.5 m
Tc = 0,87 x L2 0,385 Jadi, sumur resapan dipasang dengan
1000 x S
jarak antar sumur (s) : 7.5 meter
= 0,87 x 42.22 0,385 Perencanaan Lubang Resapan Biopori
1000 x 0,02
(LRB)
= 0.85 jam atau 51 menit Dalam merencanakan sebuah LRB kita
Debit Rancangan harus menentukan dulu dimensi LRB.
Perhitungan debit banjir rancangan Adapun dimensi lubang resapan biopori
dihitung dengan menggunakan metode menurut (brata, 2008) adalah : diameter
rasional : (d) : 10 cm = 0,1 m dan tinggi (h) : 100 cm
Koefisien limpasan =1m
= 0,387
Volume LRB V = (1/4 x  x d2 ) x h
Intensitas hujan ( I)
V = (1/4 x 3,14 x 0.12 x 1
= 40.212 mm / jam
V = 0.00785 m3
Luas wilayah ( A )
V = 7.85 liter
= 1.701 m2
Sehingga diperoleh debit
29
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

Jumlah LRB
Luas bidang kedap yang mau
ditempatkan LRB adalah 74 m2 dan laju
resap air adalah 245 liter /jam.
Jumlah LRB yang perlu dibuat dapat
dihitung dengan rumus :
n =IxL
v
= 40.212 mm/jam x 74 m2
245
= 12.14 buah = 12 buah
Jarak antar LRB = L / n
Jarak antar LRB = 74/12 = 6,16
meter  6 meter
Jadi, jumlah LRB yang dibutuhkan adalah Gambar 6. Perencanaan sumur resapan
12 buah dengan jarak 6 meter.
Untuk tempat penempatan sumur Gambar perencanaan LRB
resapan dan LRB bisa dilihat pada gambar Untuk perencanaan LRB (Lubang
5 di bawah ini: Resapan Biopori) menggunakan pipa
paralon dengan diameter 10 cm dan
ketinggian 100 cm. Untuk gambarnya bisa
dilihat pada gambar 7 di bawah ini :

h=100 cm

Gambar 7. gambar perencanaan LRB

Gambar 5. site plane penempatan


sumur resapan dan LRB
KESIMPULAN
a. Hasil dari perencanaan sumur resapan
Keterangan Gambar: diperoleh dimensi sumur resapan
dengan diameter 1,5 m dan kedalaman
= Sumur Resapan 2 m dengan jumlah sumur resapan
= LRB sebanyak 4 buah dengan jarak 7.5
meter. Dengan perencanaan 4 buah
Gambar Perencanaan Sumur Resapan sumur resapan pada lahan MAN 1
Untuk perencaan sumur resapan yaitu Sumbawa akan bisa menanggulangi
menggunakan buis beton.dengan diameter genangan yang terjadi pada musim
1,5 m, dan ketinggiannya 2 m. Untuk hujan.
gambarnya bisa dilihat pada gambar 6 b. Hasil dari perencanaan untuk LRB
dibawah ini : diperoleh dimensi dengan diameter 10
30
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016

cm (0,1 m) dan kedalaman 100 cm (1 Buckman, H. 0. dan N. C. Brady. 1982. Ilmu


m) dengan jumlah pekerjaan LRB Tanah (terjemahan Soegiman).
sebanyak 12 buah dengan jarak 6 Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
meter. Dengan perencanaan 12 buah Djanuardi dan Setiawan. 2008. Cara Cepat
LRB bisa melindungi system air tanah
Membuat Kompos. PT Agro Media
(ground water system) pada kawasan
Pustaka. Jakarta.
MAN 1 Sumbawa Besar.
SARAN Foth, H.D., 1984. Dasar – Dasar Ilmu
a. Bagi lingkungan pendidikan MAN 1 Tanah.. Edisi VI. Erlangga, Jakarta.
Sumbawa agar membangun sumur Hanafiah, A.K., 2005. Dasar – Dasar Ilmu
resapan dan lubang resapan biopori. Tanah. Raja Grafindo Persada,
b. Bagi pemerintah terkait, yakni Dinas Jakarta.
Pendidikan Kabupaten Sumbawa agar Hardjowigeno. 2003. Ilmu Tanah. PT
segera membangun sumur resapan dan Media Tama Sapama. Jakarta.
lubang resapan biopori di kawasan Hidayat,Rian.2014.Perencanaan Sumur
MAN 1 Sumbawa. Resapan pada perumahan Griya
c. Bagi mahasiswa dan akademisi sebagai
Idola Sumbawa Besar, Skripsi tidak
referensi untuk penelitian-penelitian
diterbitkan, Universitas
selanjutnya yang berhubungan dengan
Samawa,Sumbawa Besar.
masalah penanggulangan banjir.
Purnama, A, 2011. STUDI KELAYAKAN
d. Bagi peneliti selanjutnya agar
mengkombinasi sumur resapan dengan PEMBANGUNAN PEMBANGKIT
menambahkan isi didalamnya berupa LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Studi
ijuk, batu gosong sebagai penyerap. Kasus: PLTMH Minggir pada saluran
irigasi Minggir di Padukuhan
Klagaran Desa Sendangrejo
DAFTAR PUSTAKA Kecamatan Minggir Kabupaten
Sleman, Jurnal Unsa Progress.
Anonim.2013.http://pengertiandanjenis-
Vol.10, No.15, Oktober, Universitas
jenistanah.blogspot.co.id. Diakses
Samawa, Sumbawa Besar.
pada 26 September 2016, 21.00
Purnama, A., Nuraini, E, dan Saputri, D. E.
WITA.
2016. STUDI KELAYAKAN SALURAN
Anonim. 2015, Data Curah Hujan. Dinas DRAINASE JALAN SULTAN
Pertanian dan Holtikultura KAHARUDDIN KM. 02 KABUPATEN
Kabupaten Sumbawa. SUMBAWA, Jurnal Saintek Unsa. Vol.1,
Anonim,Tim Biopori IPB, Jumlah yang No.1, Februari, Universitas Samawa,
Sumbawa Besar.
disarankan.
http://www.biopori.com/jumlah.php Purnama, A, 2015. Konsentrasi Sedimen
September 2016, 14.08 WITA. Suspensi pada Belokan 57° Saluran
Asdak, C. 2001. Hidrologi dan Pengelolaan Terbuka, Jurnal Unsa Progress. Vol.1,
Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada No.3, Oktober, Universitas Samawa,
University Press. Yogyakarta. Sumbawa Besar.
Brata, K. 2008. Lubang Resapan Biopori.
Swadaya, Jakarta.
Brata K.R dan Anne Nelistya .2011. Lubang
Resapan Biopori. Swadaya, Depok.

Anda mungkin juga menyukai