Anda di halaman 1dari 3

Sebuah konsep

Sepasang cewe cowo pacaran pas sma tapi pas kuliah putus.

Jadi alurnya maju mundur kaya reply 1988

Cowo: rajin belajar, osis, gasuka pedes, tsundere, diemdiem suka si cewe awalnya. Sahabatan
sama 1 org cowo dr kecil, gengsian, banyak yg nyukain tp dia gatau, kalo di rumah bantu ibu
beresin rumah karena anak tunggal, ga dekat sama ayahnya, dia punya konflik sama ayahnya,
jarang makan bertiga bareng, jarang di rumah.

Cewe: rajin belajar, siswi biasa, suka pedes, anak terakhir, punya kakak perempuan 1, gapekaan
orangnya, orangnya lovable dan ramah, gamau ekskul katanya gamau sibuk, kalo di rumah
kerjaannya baca buku atau ngga masak ngulik2 resep dari tiktok, punya sahabat 1 deh biar ga
sepi2 amat.

Sahabat si cowo: males belajar tapi pinter rajin ngeband, suka ngulik2 lagu, suka ngulik2 game
juga alias gamer. Ke rumah cowo karena numpang makan dan wifi HAHAHA, sahabstan sama
cowo dr kecil makanya bunda kenal, tp semenjak cowo sama ayah berantem jadinya kebalik yg
sering ngungsi si cowo. Dia awalnya suka sama cewe tp karena tau cowo suka juga jd ikhlasin.

Sahabat si cewe: ngambis jadi make up artist, model, ramah sama semua orang, Tpi lemot. Suka
curhat sama sj cewe tentang pacarnya, kalo sama si cewe kerjaannya bantuin masak resep2
tiktok.

Plot :

Si cewe ketemu cowo pertama pas ospek karena jd peserta terbaik. Si cowo daftarjadi osis, si
cewe biasa aja. Pas di tengah2 semester genap kelas 10 si cowo sama cewe jadi sering ketemu
karena bahas proker osis, kebetulan bapak si cewekerja di perusahaan spomsor buat proker
osis si cowo. Jadi sering contact2an. Si cowo dingim si cewenya anget aja ke dispenser. Trus
lama2 ya pacaran.

Konflikmya adalah tau kali sahabat si cowo suka sama si cewe juga.

Tisha Karaniya : Tisha = Seseorang yg berkeinginan kuat, Karaniya = Kesayangan


Angkasa Adinata : Angkasa, Adinata = Paling unggul.

Angkasa : Anak tunggal tinggal sama ayahnya karena bunda meninggal waktu kelas 4 sd. Kaku
sama ayahnya tapi sayang bgt sama ayahnya. Rajin belajar dan mengerjakan tugas. Di sekolah
aktif jadi osis tapi bagian belakang layar. Tsunder banget ke siapapun bahkan ke ayahnya
sendiri. Beberapa orang bilang angkasa terlalu tertutup dan kaku coba aja ramah dikit pasti jadi
primadona sekolahan. Bukannya angkasa gabisa tapi dianya aja yang gamau dan memilih diem
dan santai di sekolahan. Angkasa suka tisha dan tapi gapernah berani nembak tisha karena
takut. Hobinya angkasa menggambar, jadi dia suka open commission juga buat nambah uang
jajan. Kenal sama tisha awalnya waktu ospek jadi peserta terbaik di sekolah terus engga sekelas
ya.

Tisha : Tisha anak bungsu dari dua bersaudara, kakaknya perempuan namanya Tiara. Mereka
beda 3 tahun jadi waktu Tisha masuk SMA tiara uda lulus, dia kuliah ilmu komunikasi unpad.
Tisha anaknya shine bright like a diamond alias aktif banget di mana-mana. Pernah jadi utusan
lomba ini itu, delegasi sekolah untuk ini itu dan lainnya. Berprestasi bgt. Dan juga sangat ramah.
Cuma orang suka salah artiin dia jadi tukang pamer padahal emang anaknya aja yang ramah
dan plus aktif bgt. Tisha suka sama temen sekelas Angkasa yang ternyata sohib sebangku
angkasa. Tisha tau angkasa dari jaman ospek sekolahan tapi baru ngobrol pertama kali tuh
waktu proker pensi kelas 10.

Visualisasi:

Angkasa : Tinggi, putih, rambut hitam halus lurus, suka hoodie trus tangannya dimasukin ke
saku hoodienya. Kalo ngomong sama orang suka natap matanya. Alias renjun oke.

Tisha : rambut pendek sebahu warna hitam, kulitnya agak tanned sedikit trus pipinya gampang
merah kalo kena panas, suka pake jepitan rambut, selalu bawa bekal masakan bunda.

Bagaikan Langit

"Angkasa? Sudah bagun kah?"


Anak laki-laki bernama Angkasa itu langsung membuka matanya ketika mendengar suara
ayahnya dari balik pintu. Masih setengah sadar, Angkasa berjalan menuju pintu dan membuka
kenopnya menampakkan sang Ayah menunggu anaknya menyahuti perkataannya.

"Sudah yah" jawab Angkasa sekenanya.

"Ayah masak telur dadar sama roti bakar. Jangan lupa sarapan, ya?"

"Iya Ayah" jawab Angkasa sepintas sambil berlalu menuju kamar mandi.

Suasana rumah sudah sejak lama dingin meskipun ac hanya terpasang di kamar. Terakhir kali
Angkasa merasakan masakan ibunya adalah kelas 4 sd. Angkasa merengek minta digorengkan
nugget ayam padahal ibunya itu sudah memasakkan ayam goreng untuknya. Angkasa merengek
dan berontak tidak mau makan dan memaksa ibunya membeli nugget. Kalau saja Angkasa tahu
ayam goreng itu adalah ayam goreng buatan ibunya yang terakhir, mungkin Angkasa sudah
menghabiskan semua ayam goreng itu di depan ibunya dengan lahap. Nasi telah menjadi bubur
takdir tidak bisa diundur, Angkasa harus hidul tanpa ibu di usia semuda itu. Angkasa harus
menerima fakta bahwa mobil sedan itu sudah membawa Ibunya dan sekantung plastik nugget
ayam favouritenya pergi ke langit, ke surga-Nya.

Angkasa terburu-buru bersiap dan segera pergi ke dapur. Ia melihat telur dadar dan roti bakar
buatan Ayahnya itu. Demi meminimalisir waktu, segera ia ambil satu kotak bekal dan membawa
semua roti dan telur dadar itu ke dalamnya.

Tidak ada yang bisa meyakinkan Angkasa kalau itu bukan rotu bakar dan telur dadar
terakhirnya.

Sebelum berangkat, Angkasa duduk di sebelah Ayahnya sambil mengijat tali sepatu. Ayahnya
itu sedang membaca koran dengan ditemani secangkir kopi dan sepiring roti bakar pula.

"Ayah, Angkasa berangkat ya"

"Iya, nak. Belajar yang rajin, ya?"

Angkasa tersenyum mendengar perkataan ayahnya lalu berlalu menghidupi sepeda motor
matic dan bergegas ke berangkat ke sekolah.

Anda mungkin juga menyukai