Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Daun, Vol. 4 No.

2, Desember 2017 : 119-125

LAJU EROSI TERHADAP PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN KAWASAN


HUTAN LINDUNG PADA AREA PERTANIAN DESA SUMBER BRANTAS,
KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU

Tatag Muttaqin, S.Hut, M.Sc.1

Dosen Jurusan Kehutanan FPP-UMM

Abstrak

Keberadaan produktifitas tanah semakin hari semakin menurun, hal ini disebabkan
oleh laju erosi. Karakteristik lahan yang tidak sesuai peruntukannya juga akan
mengakibatkan produktifitas lahan tersebut menjadi menurun. Peningkatan laju erosi
dapat membuat sedimentasi pada sungai dan waduk semakin besar. Desa Sumber Brantas
termasuk desa yang berada dalam kawasan rawan longsor, kekeringan dan banjir
bandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai erosi pada lahan di Desa
Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji berdasarkan aplikasi WEPP serta untuk
mengidentifikasi nilai klasifikasi kelas bahaya erosi yang ditimbulkan dari hasil
pendugaan erosi dengan aplikasi WEPP.
Penelitian dilaksanakan di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu
pada bulan November 2016- Agustus 2017. Alat dan bahan yang digunakan untuk
mendukung keberhasilan penelitian ini yaitu alat tulis, cetok, plastik, kertas label, kamera,
clinometer, GPS, ArcGIS 9.3, WEPP versi 2012, dan, Microsoft Office. Pengambilan
data di lapangan yang diperlukan sebagai data primer adalah data sampel tanah berupa
tekstur tanah, kedalaman tanah, albedo, % pasir, % liat tanah, % bahan organik, nilai
Kapasitas Tukar Kation, % batuan, dan albedo. Data sekunder berupa data curah hujan,
topografi, jenis tanah dan penggunaan lahan.
Total nilai laju erosi yang terjadi pada Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji
adalah sebanyak 657,700 ton/ha. Total nilai erosi tersebut berasal dari 364,715 ton/ha
untuk lahan pertanian, sebanyak 8,898 ton/ha untuk lahan wanatani, sebanyak 283,200
ton/ha untuk pemukiman dan lahan hutan sebanyak 0,882 ton/ha. Total nilai erosi tanah
yang terjadi di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji adalah 657,700 ton/ha. Nilai
erosi tersebut tergolong ke Kelas Bahaya Erosi V yaitu sangat berat.

Kata kunci: Erosi, Perubahan tata guna lahan, Model WEPP

PENDAHULUAN menurunnya kesuburan tanah di lahan yang


terkena erosi (Sansakila, 2013).
Erosi tanah merupakan salah satu Tata guna lahan yang salah dapat
masalah lingkungan yang paling serius di menyebabkan kenaikan laju erosi di suatu
seluruh belahan bumi saat ini, dan dalam wilayah. Menurut Pratiwi (2013), bahwa
jangka panjang adanya peningkatan erosi karakteristik lahan yang sesuai
dan aliran permukaan dapat menyebabkan peruntukannya juga akan mengakibatkan

119
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 119-125

produktifitas lahan yang tersebut menjadi WEPP dan mengidentifikasi nilai


naik. Produktivitas lahan akan naik apabila klasifikasi kelas bahaya erosi yang
karakteristik lahan digunakan dengan baik, ditimbulkan dari hasil pendugaan erosi
sehingga menghasilkan hal-hal yang dengan aplikasi WEPP
berguna untuk masyarakat.
Peningkatan laju erosi yang ada
dapat membuat sedimentasi pada sungai METODE PENELITIAN
atau waduk akan semakin besar. Waktu dan Tempat Penelitian
Peningkatan laju erosi ini juga bersamaan Penelitian ini dilakukan pada bulan
dengan peningkatan sedimentasi. November 2016 hingga bulan November
Sedimentasi yang terjadi dapat berimbas 2017 yang berada di Desa Sumber Brantas
pada daya guna waduk maupun keberadaan Kecamatan Bumiaji , Kota Batu, Provinsi
sungai berkurang. Secara tidak langsung Jawa Timur.
juga sedimentsi yang ada dapat memicu
banjir dan kekeringan Alat dan Bahan
Peningkatan laju erosi yang ada Alat dan bahan yang digunakan untuk
dapat membuat sedimentasi pada sungai mendukung keberhasilan penelitian ini
atau waduk akan semakin besar. yaitu alat tulis, cetok, plastik, kertas label,
Peningkatan laju erosi ini juga bersamaan kamera, clinometer, GPS, ArcGIS 9.3,
dengan peningkatan sedimentasi. WEPP versi 2012, dan, Microsoft Office.
Sedimentasi yang terjadi dapat berimbas
pada daya guna waduk maupun keberadaan Metode Pengambilan Data
sungai berkurang. Secara tidak langsung Metode pengambilan data Dalam
juga sedimentsi yang ada dapat memicu penelitian pengambilan data di lapangan
banjir dan kekeringan yang diperlukan sebagai data primer adalah
Water Erosion Predict Project data contoh tanah, topografi dan
(WEPP) adalah aplikasi yang dapat penggunaan lahan. Data contoh tanah
digunakan untuk pendugaan nilai laju erosi berupa tekstur tanah, kedalaman tanah, %
tanah.Masukkan data untuk WEPP yaitu pasir, % liat tanah, % bahan organik, nilai
tanah, topografi, iklim dan penggunaan Kapasitas Tukar Kation, % batuan, dan
lahan. Keluaran seperti nilai erosi, albedo. Data topografi berupa panjang
sedimentasi dan run off membuat WEPP lereng (m) dan kemiringan lahan (%). Data
lebih unggul dari pendugaan erosi dengan penggunaan lahan langsung mencatat
metode lain. penggunaan lahan di lapangan. Data
Pemantauan yang diadakan secara sekunder yang digunakan ialah data iklim
berkelanjutan akan membuat membuat yang diperlukan adalah data temperatur
pengambilan kebijakan pengelolaan maksimum dan minimum, curah hujan,
lingkungan juga berkelanjutan, sehingga letak geografis dan elevasi stasiun hujan
diperlukan penelitian tentang laju erosi di
berbagai lahan berdasarkan empat Metode Analisis Data
parameter antara lain: kelerengaan, tanah, 1. Install program WEPP versi 2012,
iklim dan manajemen tanaman yang berada selanjutnya pilih use the default
pada Kecamatan Bumiaji dapat WEPP project untuk memulai
menimbulkan dampak erosi. pendugaan erosi secara langsung
Tujuan dari penelitian ini yaitu 2. Tampilan umum program yang
untuk mengidentifikasi nilai erosi pada memperlihatkan kondisi lahan
lahan di Desa Sumber Brantas Kota Batu secara melintang serta saling
Kecamatan Bumiaji berdasarkan aplikasi

120
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 119-125

bertumpukan. Tumpukan tersebut 7. Memasukan data tanah yang ada di


terdiri atas jenis tanah, penggunaan lapangan ialah komponen terakhir
lahan dan kemiringan lahan. yang diperlukan untuk memperoleh
3. Data klimatologi yang telah didapat hasil pengamatan aktual.
dibuat dalam format text dengan
cara memasukannya ke format text
HASIL DAN PEMBAHASAN
(notepad). Data klimatologi ini
berupa data curah hujan, temperatur Hasil Pengamatan
maksimum dan minimum terlebih
dahulu.
4. Langkah-langkah selanjutnya TOTAL EROSI
sebagai berikut :
 WEPP Tools - Add Climates WANATANI
 Pemberian nama stasiun hujan baru HUTAN
daerah penelitian > Next PEMUKIM… TOTAL
 Pemilihan lokasi stasiun hujan EROSI
PERTANIAN
Amerika yang tersedia tersedia,
memilih yang hampir sesuai 0 200 400
dengan stasiun hujan lokasi
penelitian > Next Gambar 1. Total Erosi di Lokasi
 Selanjutnya akan mucul pertanyaan
Penelitian
untuk membuat data .par > Yes >
Next, kemudian memasukan data Hasil dari pendugaan erosi ini
klimatologi aktual dengan format ditunjukkan dari hasil pendugaan erosi
text untuk membuat file .par > Next WEPP sebesar 364,715 ton/ha/tahun untuk
 Pada lembar kerja kemudian lahan pertanian, sebesar 8,898 ton/ha/tahun
memilih refresh data view sehingga untuk lahan wanatani, sebesar 283,200
data aktual akan ditampilkan dan ton/ha/tahun untuk pemukiman dan lahan
mengubah parameter sesuai dengan hutan sebesar 0,882 ton/ha/tahun. Total
satuan yang digunakan pada data dari 5 jenis tanah tersebut nantinya akan
aktual > Next dijumlahkan, sehingga akan memunculkan
 Mengoreksi data setiap parameter jumlah nilai erosi yang terjadi di
iklim yang tertera pada masing Kecamatan Bumiaji yaitu sebesar 657,700
masing kolom dengan data primer ton/ha/tahun.
yang diperoleh > Next
 Membangun input iklim dengan Lahan pertanian ini memiliki
CLIGEN versi 4.3 > Finish. tanaman seperti bawang merah, kubis, dan
5. Selanjutnya membentuk stasiun bawang prei. Tanaman-tanaman tersebut
hujan baru dengan menggunakan memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dari
data lapangan untuk mendapatkan tanah. Jarak rendah tersebut membuat
komponen iklim, kemudian pukulan air hujan akan menyentuh tanah
memasukkan komponen dengan keras. Hal tersebut membuat erosi
manajemen tanaman sesuai dengan percikan terjadi yang lama-lam akan
tipe penggunaan lahan. menjadi alur, sehingga akan membuat nilai
6. Memasukan data kelerengan dan laju erosi yang besar yaitu 362,175
panjang lereng sesuai dengan data ton/ha/tahun.
lapangan setiap segment.

121
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 119-125

Lahan hutan ini ditanami Pinus hujan akan langsung jatuh ke tanah,
(Pinus merkusii) dan Eucaliptus degulpta sehingga menyebabkan erosi yang tinggi di
kedua tanaman ini sering dijumpai di lahan pemukiman yaitu 283,200
beberapa lahan hutan. Pohon ini memiliki ton/ha/tahun.
kemampuan menahan pukulan air hujan ke Lahan wanatani adalah lahan yang
tanah. Ranting-ranting dan dedaunan akan diduga kerjasama antara perhutani dan
membuat air hujan turun dengan perlahan masyarakat. Lahan wanatani ditanami
ke tanah. Sehingga nilai erosi yang tanaman tahunan yaitu Eucaliptus deglupta
dihasilkan kecil yaitu sekitar 0,882 dan tanaman musiman yaitu bawang prei.
ton/ha/tahun. Lahan ini memiliki nilai erosi yang lebih
Lahan pemukiman adalah lahan rendah dari lahan pertanian yaitu 8,898
yang dimanfaatkan oleh manusia untuk ton/ha/tahun. Hal tersebut diduga karena
bertempat tinggal. Pada umumnya di adanya pohon Eucalpitus deglupta dapat
perkarangan tidak memiliki pohon atau menahan air hujan dengan daun ataupun
perkarangannya disemen sehingga air ranting.

Tabe1. l Klasifikasi Kelas Bahaya Erosi


Kelas bahaya Erosi Laju Erosi (ton/ha/tahun) Keterangan
I < 15 Sangat Ringan
II 15 - 60 Ringan
III 60 - 180 Sedang
IV 180 - 480 Berat
V > 480 Sangat Berat
Sumber: Suripin (2004)
Menurut tabel klasifikasi Kelas Menurut Pratiwi (2013)
Bahaya Erosi (Suripin, 2004) terbagi menyatakan bahwa besarnya curah hujan,
menjadi 5 kelas, yaitu kelas I, II, III, IV intensitas, dan kecepatan jatuhnya hujan
dan V. Setiap kelas memiliki besar erosi menentukan kekuatan penghancuran
masing-masing, sehingga nantinya dapat agregat-agregat tanah, jumlah, dan
disesuaikan dengan tabel klasifikasi Kelas kekuatan limpasan permukaan. Intensitas
Bahaya Erosi. Keberadaan nilai besaran hujan yang ada di Kecamatan Bumiaji
erosi yang ada tersebut akan dapat tergolong intenstas hujan yang rendah.
disesuaikan untuk nilai erosi yang telah Menurut klasifikasi intensitas hujan
terjadi di Kecamatan Bumiaji , sehingga (Arsyad, 2012) menyatakan bahwa
apabila disesuaikan, menjadi klasifikasi intensitas hujan di Kecamatan Bumiaji
Kelas Bahaya Erosi Kecamatan Bumiaji tergolong intensitas yang rendah. Intensitas
termasuk kedalam kelas V. Kelas tersebut hujan yang rendah masih mampu
menunjukkan bahwa erosi yang telah menghasilkan nilai laju erosi seberat
terjadi di Kecamatan Bumiaji termasuk 657,700 ton/ha/tahun. Hal tersebut
kedalam kategori yang sangat berat. menunjukkan bahwa nilai laju erosi sulit
mencapai titik terendah (nol), walaupun
Pembahasan manusia berusaha untuk menekan nilai laju
erosi tersebut.

122
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 119-125

Gambar 1. Grafik curah hujan harian tahun 2016 di Lokasi Penelitian

Topografi di Kecamatan Bumiaji pernyataan Dewi, Ni Made, Tatiek (2012),


bervariasi dengan panjang lereng dan panjang lereng berperan terhadap besarnya
kemiringan lahan yang berbeda. Panjang erosi yang terjadi, semakin panjang lereng
lereng ataupun kemiringan lahan yang maka semakin besar volume aliran
curam membuat nilai erosi yang besar permukaan yang terjadi. Kemiringan
pula. Faktor topografi membuat air lereng memberikan pengaruh besar
limpasan membawa lapisan tanah. terhadap erosi yang terjadi, karena sangat
Kemiringan lahan yang besar membuat air mempengaruhi kecepatan limpasan
limpasan semakin banyak membawa permukaan. Makin besar nilai kemiringan
lapisan tanah dan panjang lereng lereng, maka kesempatan air untuk masuk
menambah besar nilai laju erosi. Panjang kedalam tanah (infiltrasi) akan terhambat
lereng yang besar akan membuat air sehingga volume limpasan permukaan
limpasan semakin banyak membawa semakin besar yang mengakibatkan
lapisan tanah. Hal tersebut sesuai dengan terjadinya bahaya erosi.

Gambar 2 . Grafik kelerengan pada lokasi penelitian

Menurut Pratiwi (2013) air yang terabsorpsi oleh akar. Lahan


menyatakan bahwa vegetasi penutup lahan dengan penutupan yang baik memiliki
memegang peranan penting dalam proses kemampuan meredam energi kinetik hujan,
intersepsi hujan yang jatuh dan transpirasi sehingga memperkecil terjadinya erosi

123
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 119-125

percik, memperkecil koefisien aliran topografi, kemiringan lereng dan gangguan


sehingga mempertinggi kemungkinan oleh manusia (Suripin, 2002).
penyerapan air hujan, khususnya pada
lahan yang memiliki solum tebal. Penggunaan lahan akan tepat guna
jika lahan tersebut digunakan sesuai
Erodibilitas atau kepekaan tanah dengan kemampuan alami yang
adalah kemampuan tanah untuk mengalami dimilikinya. Kemampuan itu ditentukan
erosi. Nilai erodibilitas tanah sangat oleh sifat dan ciri lahan itu sendiri.
dipengaruhi data struktur tanah, bahan Pengelolaan dan pemanfaatan yang salah
organik, tekstur, dan permeabilitas tanah dapat menimbulkan kerusakan lahan.
(Segel dan Putuhena, 2005). Bahan organik Penggunaan lahan digunakan sebagai
ini didapatkan dari ranting ataupun daun strategi pengendalian erosi yang
tanaman. Tekstur tanah yang berupa liat memperhatikan faktor penutupan lahan
dan pasir membuat nilai laju erosi timbul. sebagai pelindung dari penghancuran
Permeabilitas tanah mempengaruhi besar butir-butir hujan, meningkatkan kapasitas
kecilnya erosi, air hujan yang sulit masuk infiltrasi tanah untuk mengurangi aliran
ke tanah membuat nilai laju erosi besar. permukaan, memperbaiki atau
Erodibilitas tanah, atau faktor kepekaan meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan
erosi tanah, yang merupakan daya tahan meningkatkan kekasaran permukaan untuk
tanah baik terhadap penglepasan dan mengurangi kecepatan aliran permukaan
pengangkutan, terutama tergantung pada dan angin (Pratiwi, 2013). Lahan yang ada
sifat-sifat tanah, seperti tekstur, stabilitas akan dapat dimanfaatkan secara optimal
agregat, kekuatan geser, kapasitas untuk kehidupan masyarakat tanpa
infiltrasi, kandungan bahan organik dan menimbukan dampak negatif seperti tanah
kimiawi juga tergantung pada posisi longsor dan banjir.

Gambar 3 . Diagram penggunaan lahan di kecamatan Bumiaji

KESIMPULAN berasal dari 364,715 ton/ha/tahun


untuk lahan pertanian, sebanyak 8,898
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ton/ha/tahun untuk lahan wanatani,
disimpulkan bahwa: sebanyak 283,200 ton/ha /tahun untuk
pemukiman dan sebanyak 0,882
1) Total nilai laju erosi tanah yang terjadi
ton/ha/tahun untuk lahan hutan.
pada Desa Sumber Brantas Kecamatan
2) Total nilai laju erosi tanah yang terjadi
Bumiaji adalah sebanyak 657,700
di Desa Sumber Brantas Kecamatan
ton/ha/tahun. Total nilai erosi tersebut

124
Jurnal Daun, Vol. 4 No. 2, Desember 2017 : 119-125

Bumiaji adalah 657,700 ton/ha/tahun. Kehutanan Universitas Gadjah


Nilai laju erosi tersebut tergolong ke Mada: Yogyakarta
Kelas Bahaya Erosi V yaitu sangat
berat. Suripin. 2002. Pengelolaan Sumber Daya
DAFTAR PUSTAKA Tanah dan Air. Andi offset:
Yogyakarta.
Arsyad,S. 2012. Konservasi Tanah dan
Air. Institut Pertanian Bogor Press: Suripin. 2004. Sistem Drainse Perkotaan
Bogor. yang Berkelanjutan. Andi offset:
Yogyakarta.
Dewi, I. G. A. S. U., Ni Made, T., Tatiek
K. 2012. Prediksi Erosi dan
Perencanaan Konservasi Tanah
dan Air pada Daerah Aliran Sungai
Saba. Jurnal Agroekoteknologi
Tropika ISSN: 2301-6515 Vol. 1,
No. 1.

Pratiwi, V. 2013. Aplikasi Model WEPP


untuk Pendugaan Erosi di Sub
Daerah Aliran Sungai Tinalah .
Skripsi tidak diterbtkan. Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah
Mada: Yogyakarta

Segel, H. G. dan Putuhena, W.M. 2005.


Estimasi Erosi Lahan di Daerah
Aliran Danau Tondano
Menggunakan Geographic
Information System (GIS). Jurnal
Sumber Daya Alam Vol. 1, No. 1:
hal. 65-69.

Sansakila, S., F. 2015. Analisis Laju Erosi


pada Area Pertanian terhadap
Perubahan Tata Guna Lahan di
Kawasan Hutan Lindung Desa
Sumber Brantas, Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu. Skripsi tidak
diterbitkan. Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Dan Peternakan
Universitas Muhammadiyah
Malang: Malang.

Pratiwi, V. 2013. Aplikasi Model WEPP


untuk Pendugaan Erosi di Sub
Daerah Aliran Sungai Tinalah .
Skripsi tidak diterbtkan. Fakultas

125

Anda mungkin juga menyukai