PENDAHULUAN
2012).
Menurut data Word Health Organization (WHO) 2018, sebanyak 15,4 juta
Amerika, risiko berkembangnya gagal jantung adalah 20% untuk usia ≥40
terjadinya penderita gagal jantung adalah merokok, diet yang tidak sehat,
tekanan darah tinggi, gula darah meningkat, kadar lemak dalam darah juga
tinggi dan obesitas. Jika semua faktor tersebut tidak dapat dicegah maka
saat beraktivitas terutama pada saat berolahraga, karena cardiac output dan
dan gejala gagal jantung adalah distress pernapasan dengan dispneu dan
Terapi yang dapat dilakukan untuk pasien gagal jantung meliputi terapi
fisik, terapi oksigen, terapi pernapasan, dan nutrisi. Jika gagal jantung
tidak ditangani dengan cepat maka kan menurunkan cara kerja jantung dan
darah tidak akan berfungsi dengan baik saat memompa darah (Sofia
Rhosma, 2014).
peranan penting secara fungsional dalam semua proses yang ada dalam
tubuh. Oksigen harus selalu ada dalam peranan fungsional tubuh karena
Manfaat oksigen dalam tubuh sangat fungsional pada otak, jika otak tidak
mendapat oksigen lebih dari lima menit maka akan terjadi kerusakan otak
nyeri dada (chest pain) pada pasien gagal jantung. Pemberian oksigen
secara rutin pada pasien dengan acute chest pain penyebab gagal jantung
sudah dilakukan sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. Tradisi dari
pemberian oksigen rutin ini juga didukung oleh AHA (American Heart
rasional dari tradisi pemberian terapi oksigen ini adalah ketika terjadi
Kennedy, 2013).
dan meningkatkan outcome pada pasien. Akan tetapi evidance yang bisa
atau terapi yang ada tidak didasarkan pada kemanfaatan intervensi tersebut
dan merupakan suatu tradisi yang sudah lama (Meier et al, 2013;
Pada saat ini pemberian oksigen berdasarkan tradisi lama pada semua
evidance based terbaru. Pemberian oksigen secara rutin pada semua pasien
arteri karena efek dari coronary artery tone dan juga dapat menyebabkan
hiperoxia yang dapat menurunkan aliran darah di arteri koroner. Efek yang
lain pada jantung adalah dapat menurunkan cardiac output, stroke volume
dan meningkatkan systemic vascular resistance serta tekanan darah
saturasi ≤94% atau terdapat tanda dan gejala distress pernafasan dan syok.
gagal jantung?”
kesehatan
sebagai berikut:
1.5.1. Dewi Rachmawati (2017) dengan judul “Pemberian Terapi
dengan nyeri dada tanpa tanda dan gejala hipoksia atau gangguan
maka tanpa terapi oksigen, jika pasien dengan satu atau semua
tanda dan gejala di atas dengan saturasi oksigen <94% maka terapi