Anda di halaman 1dari 78

dr.

Helario Hasibuan SpM


definisi

§ Trauma adalah cedera


ú Fisik
ú Psikis
§ Trauma pd mata menyebabkan
ú Monocular blindness
§ Eye ball / globe rupture (penetrating injuries)

§ Trauma Mata à Kedaruratan mata / Eye


Emergencies
§ Trauma pd mata merupakan
cedera fisik thdp organ mata yang
dapat menyebabkan terjadinya
kedaruratan mata
§ Kedaruratan mata à keadaan yg
mengancam visus berupa
penurunan visus sampai kebutaan.
Kedaruratan Mata

§ Disebabkan Trauma
ú Trauma Tembus bola mata/ globe rupture
ú Perdarahan retrobulbar
ú Benda asing didalam bola mata / IOFBs
ú Hyphema
§ Penyebab lain
ú Glaucoma Akut sudut tertutup
ú Ablasio Retina
Mata

§ It is said that “ Eyes are window to the soul


and to the outer world “
§ Ocular trauma is a major cause of
preventable monocular blindness and visual
impairment in the world, especially in the
developing countries
§ Ocular trauma and resultant loss of vision
leads to psychological, economical and
professional cripling of the patient.
Pendahuluan
§ Frekwensi cedera mata ⇧⇧
ú negara industri dan kota besar
ú 30 % kasus kedaruratan mata à trauma.
§ USA à ± 7 per 1000 cedera mata
§ Usia < 25 thn à penyebab utama kebutaan
§ Cedera mata à salah satu penyebab
kebutaan.
§ Kebutaan pd satu atau kedua mata
ú kesulitan kehidupan sosial
ú menimbulkan dampak
§ sosial, ekonomi dan psikologi
ú menjadi beban individu, masyarakat bahkan
negara.
Trauma Mata

§ Ringan
§ Berat sampai mengancam penglihatan
ú Dibutuhkan klasifikasi standar agar didapatkan
persamaan persepsi
  Penegakan diagnosa
  Perencanaan tindakan & terapi
  Penatalakasanaan serta evaluasi hasil tindakan & Th/
Terjadinya trauma
§ Tempat kerja à abrasi kornea, perforasi à 31,2 %
§ Perkelahian à laserasi, ablasio, ruptur à 22,4 %
§ KLL à laserasi, abrasi, ruptur jaringan mata. à 14,7 %
§ Bermain à hyphemaà 12, 1 %
§ Rumah tangga à 6,7 %
§ Olah raga à fraktur tulang orbita à 3,7 %
§ Unknown à 9, 2 %
TERMINOLOGI

§ Eye wall Sclera and Cornea


§ Closed Globe Injury No-Full Thickness
wound of eyewall
§ Open globe Injury Full- Thickness wound
of the eyewall
§ Contusion There is No ( Full-
Thickness) wound
ú Choroidal Rupture
ú Angle Recession
Term

§ Lamellar Laceration Partial – Thickness


wound of the eyewall
§ Rupture Full- Thickness wound
of the eyewall e.c a blunt object
§ Laceration Full-Thickness wounf
of the eyewall e.c a sharp object
§ Penetrating Injury Entrance wound
§ Perforating Injury Entrance & Exit
wound
Pemeriksaan / evaluasi trauma mata

§ Pemeriksaan visus
§ Pergerakan bola mata
§ Pupil / reflex patologis/ RAPD
§ Anterior dan Posterior segment
§ Lapangan pandang
§ Tekanan bola mata
§ Rujuk segera ke fasilitas yg lbh lengkap/
Ophthalmologis, utk mendapatkan prognosis
visus yg baik.
Ocular Trauma Score

§ Berdasarkan
ú Visus awal
ú RAPD
ú Lokasi Trauma

§ Tujuan
ú Perencanaan, Penatalaksanaan dan Monitoring/
evaluasi utk mencapai prognosa yg lbh baik.
Birmingham Eye Trauma Terminology
System
Klasifikasi
§ Non surgical trauma
ú Cedera yang diakibatkan oleh tindakan non bedah
§ Surgical trauma
ú Setiap tindakan bedah menimbulkan komplikasi
yg disebabkan prosedur bedah ataupun proses
penyembuhan luka
Non surgical trauma

§ Trauma mekanis

§ Trauma kimia

§ Trauma termis
Trauma mekanis

§ 1.Trauma tumpul./ Close Globe


§ Struktur bola mata intack / utuh
§ Hipema ; Blood in Anterior chamber
§ Ablasio retina, optic nerve contusion, glaukoma
§ 2. Trauma tembus./ Open Globe
§ Luka penetrasi
§ Penetration implies a single entry
§ Laserasi kornea, laserasi sklera
§ Luka perforasi
§ Ocular injury with an entry and exit wound
Trauma Mekanis
Intra Ocular Foreign Bodies
IOFBs
Trauma mekanis tumpul

§ 1.Trauma orbita
§ Blowout Fracture

§ 2.Trauma adneksa /
bulbus okuli
§ Damage to the ocular
contents
2.Trauma mekanis tumpul pd bulbus okuli
dan adneksa

Bulbus okuli
§ Abrasi kornea
§ Superfisial korpus alienum
§ Perdarahan subkonjungtiva
§ Trauma iris
ú Traumatik iritis
ú Robek pd area sphincter pupil à dilatasi
Mekanisme terjadinya

§ Mata terbentur / benda tumpul


ú Kornea datar
ú TIO meningkat
ú COA tertekan
ú Pupil dilatasi
ú Akuos tertekan ke perifer
ú Kerusakan pd sudut bilik mata
ú Perdarahan dari area yg banyak pmbl darah.
Trauma mekanis tumpul

§ Trauma korpus
siliaris(KS).
ú Angle recessions
§ Ruptur permukaan korpus siliaris
ú Iridodialysis
§ Ruptur diafragma iris pd basisnya di k.s.
ú Cyclodialysis
§ Disinsersi k. siliaris dgn skleral spur

ú Resiko à glaukoma
Trauma tumpul

§ Hipema traumatik
ú Lapisan darah di COA
Grd I < 1/3 ketinggian COA
Grd II 1/3 s/d ½ ketinggian COA
Grd III ½ s/d total ketinggian COA
Grd IV total hipema.
-- Umumnya diabsorbsi spontan 2-6 hari
-- Sekunder bleeding > hr ke 5 à kornea, N II.
Trauma mekanis tumpul

§ Trauma sklera
ú Laserasi sklera, disertai
§ Ruptur palpebra dan konjungtiva

§ Trauma koroid
ú Perdarahan subkoroid & koroid
ú Choroidal detachment
Trauma tembus/penetrasi

§ Ruptur palpebra
ú Laserasi tdk mengenai margo
ú Laserasi mengenai margo
ú Laserasi mengenai sudut kantus

§ Ruptur kornea
ú COA dangkal
ú Prolaps / inkarserasi iris
Trauma tembus

§ Ruptur sklera
ú Tdk terlihat pd pemeriksaan luar, krn tertutup
konjungtiva.
ú Lokasi yg sering terjadi
§ Limbus
§ Diantara insersi otot rektus dgn ekuator
§ Tegak lurus dgn limbus
§ Berlawanan dgn arah terjadinya impact
1.Trauma orbita
§ Rongga orbita terdiri atas 7 buah tulang yg
membentuk rongga dgn volume 30 ml
§ Fraktur tulang orbita:
§ - Fraktur zygomatik
ú Fraktur apex orbita
ú Fraktur orbita medial : 20 – 30 %
ú Fraktur atap orbita
ú Fraktur dasar orbita :
  Blow Out Fracture : > 70 %
The Seven Bones Of The Orbit and Their
Resistance
Strong Weak
Ethmoid +

Frontal +

Lacrimal +

Maxilla +

Palatine +

Sphenoid +

Zygomatic +
Bony Anatomy Of The Orbit
Trauma kimia

§ Semua bahan kimiawi yang bersifat toxic, akan


menyebabkan kerusakan pada jaringan mata,
misalnya; asam, basa dan detergent.
§ Kerusakan yang ditimbulkan zat kimia tersebut
berbeda terhadap masing-masing jaringan.
§ Trauma kimia merupakan kasus emergensi
mata.
Trauma kimia

§ Umumnya terjadi pd kecelakaan di;


ú Rumah tangga
ú Tempat kerja
ú Sekolah
§ Trauma kimia menyebabkan;
ú Penurunan visus à kebutaan.
§ Prognosa tergantung;
ú Beratnya cedera kimiaàpH dan konsentrasi
ú Tindakan cepat dan tepat yg diberikan.
ú Lamanya terpapar /durasi
Trauma kimia jenisnya

§ 1. Asam atau acid burns.

§ 2. Basa atau alkalià bersifat lebih


merusak jaringan bola mata.

§ 3. Detergent atau surfactan.


Trauma kimia (jenisnya)

§ Basaàatau alkali adlh suatu substansi dgn


basis pH yg dpt menyebabkan saponiofikasi
lemak à tjd penyabunan akibat zat kimiawi
(basa) bereaksi dgn lemak, merusak membran
sel dgn cara kation alkali akan mengikat
mukoprotein dan kolagen kornea, kemudian
melakukan penetrasi pd stroma kornea, dan
dengan cepat merusak jar. Intraokuler spt;
lensa; uvea; dan retina bahkan dpt berdifusi dgn
vitreus sampai ke nervus optikus. Basa dgn pH
>11 sgt merusak jar. mata.
Trauma basa

§ Trauma basa, edema


kornea, bayangan iris
tidak jelas

§ Trauma basa berat,


perilimbal blanching
and translucent cornea
Trauma alkali
Alkali

§ Acute alkali of greatest


Severe degree
§ Chemosis of the
conjungtiva
Scleral lens for irigating
Trauma kimia

§ Asamàadlh substansi yg dipisahkan dari air


yg membentuk ion hidrogen. Asam merusak
sifat protein jaringan ( koagulasi protein ) shg
menimbulkan presipitat dan menghambat difusi
protein pd kornea dan sklera shg terjadi nekrosis
jaringan. Ironisnya, presipitat protein ini
merupakan barrier utk mencegah penetrasi lebih
lanjut terhdp jaringan dibawahnya. Asam dgn pH
< 2,5 sangat merusak jar. Mata terutama bila
epitel kornea sdh rusak / non intack.
Trauma kimia

§ Detergentà atau surfactants terdiri atas 3 jenis (


cationic, anionic, dan nonionic) umumnya menyebabkan
iritasi epitel.Cationic lebih iritatif dibandingkan nonionic.
Cationic atau anionic yang mengenai mata dgn
konsentrasi yg tinggi akan menyebabkan kerusakan
epitel dan merupakan predisposisi ulserasi stroma
korneaàcontoh pd pengguna lensa kontak( hard lens ),
apabila detergen pembersih belum hilang sama sekali
saat diinsersikan pd mata.
komplikasi

§ Fase akut
ú Abrasi kornea
ú Infeksi
ú Glaukoma
§ Uveitis; trabekulitis
§ Peripheral anterior synechia
§ Steroid respons.
Komplikasi lanjutan

§ Jangka panjang
ú Permukaan mata
§ trikiasis; entropion
§ simbleparon
ú Kornea
§ Persistent epithelial defect
§ Stromal scar
ú Intra okular
§ Glaucoma
§ Katarak
Gambaran klinis

§ Ringan / mild burns;


ú Asam dan basa memberikan gambaran yg sama.
ú Hiperemis dan kemosis pd konjungtiva.
ú Perilimbal iskemia tidak ditemukan.
ú COA normal, sel & Flare (-)
ú Lensa jernih
ú Tekanan intra okuli tidak ada perubahan
Gambaran klinis

§ Sedang / Moderate burns


ú Periokular dermal injury
ú Epitel kornea terkelupas
ú Edema stroma kornea
ú Detail iris dan margin pupil terlihat sebagian.
ú COA sel / flare (+)
ú Intra okular pressure meningkat.
Gambaran klinis

§ Berat / severe burns


ú Keterlibatan kelopak, forehead,dagu,hidung
ú Kornea menebal.
ú Iris, pupil tidak dapat dinilai
ú COAà iridosiklitis, sel/flare tdk dpt dinilai.
ú Iskemia episklera
ú Peningkatan tekanan intra okuler.
Klasifikasi trauma kimia(Hughes)

§ Ringan
ú Erosi kornea
ú Kekeruhan ringan kornea
ú Tidak ditemukan iskemia dan nekrosis konjungtiva/kornea

§ Sedang
ú Kekeruhan kornea,shg detail iris tdk jelas
ú Iskemia dan nekrosis minimal pd kornea/konjungtiva

§ Berat
ú Kornea sgt keruh, pupil tdk terlihat
ú Konjungtiva dan sklera pucat.
Bahan kimia contohnya

§ Asamà as. Sulfat 25% (automotive battery) à lebih


cepat penetrasinya.; as.klorat dan as. Phospor.
§ Basaà ammonia,; Na OH,; Ca OH.
§ Detergentà pembersih pd rumah
tanggaà 3 jenis;
ú cationic,;anionic,; nonionic
Trauma radiasi
§ Ionizing
ú Radiasi terapi
§ Nonionizing
ú Radiasi yg dialami dlm kehidupan se-hari2
§ Gelombang radio, diatermi ( 30 – 300 m )
§ Microwave radiation (1mm – 1n ), oven mcr wv
§ Visible radiation ( 390 – 770 nm )à sunlight
§ UV radiation (180 - 390nm)
Trauma termis

§ Refleks menutup kelopak mata yang cepat dan Bell`s


phenomenon merupakan proteksi mata terhadap trauma termis,
terutama terhadap nyala api.

§ Ultraviolet burnsà unprotected exposure thdp sinar las, prolonged


sunlight exposure. Epitel kornea sangat peka terhadap sinar ultra violet,
terutama dgn gelombang dibawah 295 mikron. Gejala yang ditimbulkan
setelah beberapa lama terpapar terhadap sinar UV adlh rasa sakit akibat
luka pd eitel kornea.

§ Pada saat menggunakan alat pengering rambut,


pengeriting rambutà kerusakan terjadi pada epitel kornea.
Surgical trauma

§ Iris trauma pada


implantasi IOL yg
berhasil.
§ Continuous erosion of
iris pigment à dispersi
pigmen iris ke COA
§ Atropi iris bagian
posterior
Surgical Trauma
Penatalaksanaan trauma mata

§ Trauma tumpul;
§ A.Perdarahan sub konjungtiva/hematomaà kompres,
medikamentosa
§ B.Ruptur jaringan adneksa / bulbus okuli à repair ruptur
§ C. Abrasi kornea à bandage CL atau verban tekan
§ D. Corpus alienum kornea à ekstraksi corpus
§ E. Hifema à bed rest dan medikamentosa, bedah
§ F. Fraktur tulang orbita à evaluasi dan repair
Penatalaksanaan hipema

§ Rawat, bedrest, posisi kepala elevasi 30°.


§ Pelindung pd mata hipema
§ Atropine 1% tetes 3-4 X/hr
§ Hemostatis / anti perdarahan oral 3-4 tab/ hr
§ Analgesik ringan
§ Antiemetik
§ Bila TIO à 20 –30 mmhg à timolol 0,5% 2dd
v 50 mmhg à timolol + diamox 3-4 x/hr
Hipema / hyphema
§ Kriteria intervensi / bedah:
ú 5 % hipema à surgical intervention.
ú Indikasi klinis bedah
§ TIO :
­ > 50 mmHg selama 5 hari
­ > 35 mmHg selama 7 hari
§ Corneal status à imbibisi kornea
§ Tingginya hipema dan debris radang pd COA
Penatalaksanaan trauma mekanis

§ Trauma tembus
ú Singkirkan kemungkinan benda asing intra okuli
§ Pemeriksaan fundus; X-ray orbita; CT scan.
ú Bila benda asing (+)
§ Akutà segera dikeluarkan (24 –48 jam)
ú Bedah
§ Untuk mempertahankan integritas bola mata
§ Luka mata terbuka à repair segera.
Trauma kimia

§ Anamnese lengkap sgt diperlukan terhadap


bahan kimia, lamanya kejadian, à menentukan
diagnosa, terapi dan prognosa.
§ Irigasi bola mata dgn air bersih ataupun cairan
isotonis Immediateàprognosa lbh baik
§ Penatalaksanaan segera mungkin à hasil akhir
yg lbh baik.
§ Simptomatis, medikamentosa, verban tekan,
lensa kontak untuk mencegah simblefaron.
Penatalaksanaan trauma kimia

§ Fase akut
ú Segera irigasi mata
§ Ekstirpasi partikel
§ Debrideman jaringan yang rusak
ú Antimikroba terapi
ú Steroid terapi
§ Mengurangi inflamasi
§ Tapering off setelah 10 hari.
Penatalaksanaan trauma kimia

§ Defek epitel
ú Konservatif
§ Subtitusi airmata
§ Vit. C àkofaktor sintesa kolagen, antioxidan
§ Sodium EDTA àinhibitor kolagenase
§ Bandage/ theraupetic contact lense
ú Bedah
§ Tarsorraphy
§ Conjungtival flap
Penatalaksanaan trauma kimia

§ Jangka panjang
ú Permukaan bola mata
§ Ocular surface surgery (amniotic membrane
transplantation)
ú Kornea
§ Keratoplasty àlimbal,lamellar,penetrating
ú Intraokular
§ Penatalaksanaan glaukoma
§ Operasi katarak.
Trauma termis

§ Umumnya bersifat simptomatis, berupa medikamentosa


analgesik, steroid, artificial tear ataupun verban tekan
untuk mengurangi rasa sakit bila mata digerakkan
Trauma petasan

§ Meningkat dikaitkan dgn Lebaran, penderita


umumnya laki2, usia < 15 tahun (55,6%).
§ Kelainan yg ditimbulkan bervariasi;
ú Erosi kornea
ú Ruptur kornea sklera
ú Hifema
ú Katarak
ú Ruptur bulbi
ú Selulitis
Penatalaksanaan trauma petasan /
ledakan
§ Penanganan yang cepat, tepat, fasilitas
memadai serta tenaga profesional à visus
paska trauma.
§ Tindakan meliputi;
ú Penjahitan / repair ruptur
ú Perawatan konservatif
ú Eviserasi / enukleasi
GOLDEN RULES

§ Immediate treatment is directed at


preventing further injury/ vision loss
§ Record visual acuity à important
medicolegal implications
§ Avoid further manipulation
ú Requires urgent ophthalmic consult
selesai

Anda mungkin juga menyukai