Anda di halaman 1dari 3

Sharing: AIRWAY MANAGEMENT

Awake Tracheal Intubation: How We Do Prepare the Patient and the Airway

Speaker: Dr. Andi Ade Wijaya Ramlan

Tujuan:

1. Awake tracheal intubation


2. Persiapan pasien
3. Oksigenasi dan monitoring
4. Topical dan regional analgesi
5. Persiapan dalam kasus gagal

INTUBASI SADAR/ AWAKE TRACHEAL INTUBATION

 Guideline guideline yang ada hanya memandu pada pasien-pasien yang belum
terprediksi
 Intubasi sadar biasanya dilakukan ada pasien yang terprediksi dan biasanya
pada pasien anak, salah satu penggunaan yang aman jika sudah terprediksi
 Namun dapat terjadi gangguan hemodinamik dan tidak nyaman
 Tidak bias dilakukan pada pasien pasien yang memiliki gangguan
psikosomatik
 Sebelum melakukan tatalaksana jalan napas, perlu melakukan pemeriksaan
yang detail(pertahankan jalur napas dan oksigenasi)
 Tatalaksana jalur napas yang susah adalah ketika pasien sulit diberikan face
mask, ada massa di tiroid, adanya visualisasi di laring

Awake tracheal intubation membutuhkan ETT dalam keadaan sadar, bernapas


spontan, untuk memungkinkan jalan napas aman sebelum melakukan induksi anestesi
PERSIAPAN

1. Psikologi : Pasien harus diatur kesiapan secara psikis pasien untuk


menentukan plan saat melakukan anestesi
2. Mengamankan jalan napas pada kondisi sadar
3. Meminta konsen pasien dalam kondisi pasien sadar
4. Personal (pelaku tindakan): harus diatur dengan baik untuk menghindari
kesalahan dalam melakukan tindakan
5. Safety: tidak boleh terburu buru dengan waktu dan keadaan, skillful dalam
anestesi harus dipersiapkan
6. Teknik dalam Awake tracheal intubation
Digunakan guideline DAS ATI technique untuk meningkatkan teknik dalam
trakeal intubasi
7. Persiapan farmakologi: gunakan obat sedasi, anestesi dalam jumlah sedikit,
regional anestesi, memprovide jalan napas yg bersih, bias juga diberikan
analgesia sistemik
Minimal sedasi: masih bisa berespon secara verbal, dan fungsi
kardiovaskularnya tidak terganggu, menyebabkan obstruksi dalam jalan napas
dan harus dilakukan monitoring secara ketat.
Beberapa contoh obat: propofol, midazolam, dexmedetomidine, remifentanil,
fentanil
Topical analgesi; lidokain 2-10% yg efekti itu yg 4%, kopenilkain spray,
kokain
Yg harus di blok: glosoparingeal nerve, laryngeal superior, dan translaringeal.

MONITORING
Contoh: elektrokariograf, kapnograf
OKSIGENASI
Harus dilakukan terus selama pemberian intubasi, dipertahankan.

PERSIAPAN UNTUK KASUS YANG GAGAL PADA AWAKE


TRAKEAL INTUBATION

Failure: jumlah upaya nya harus 3x, jika operator bilang 3+1 maka awake
tracheal intubation dikatakan gagal.
Rekomenasi untuk awake tracheal intubation dapat didapatkan dari DAS

Anda mungkin juga menyukai