Anda di halaman 1dari 48

TUTORIAL 5

Serlie Anggriani
1661050158
Tujuan Pembelajaran
1. Definisi dan Etiologi Gangguan Mental Organik
2. Klasifikasi Gangguan Mental Organik
3. Patofisiologi Gangguan Mental Organik
4. Manifestasi Klinis Gangguan Mental Organik
5. Kriteria Diagnosis Gangguan Mental Organik
6. Tatalaksana Gangguan Mental Organik
DEFINISI DAN KLASIFIKASI NEUROTIC
DISORDER
C
Gangguan neurosis adalah suatu kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena

tidak diselesaikan suatu konflik tidak sadar (W.F. Maramis)

Neurotik merupakan suatu penyakit mental yang lunak, dicirikan dengan tanda-
tanda: wawasan yang tidak lengkap mengenai sifat – sifat kesukarannya, konflik-
konflik batin, reaksi-reaksi kecemasan, kerusakan parsial atau sebagian pada
struktur kepribadiannya, seringkali, tetapi tidak selalu ada, disertai pobia, gangguan
pencernaan, dan tingkah laku obsesif kompulsif (Chaplin).
Gejala gangguan neurosis membuat distres yang tidak dapat diterima oleh

penderitanya. Hubungan sosial mungkin akan sangat terpengaruh tetapi biasanya

tetap dalam batas yang dapat diterima. Gangguan ini relatif bertahan lama atau

berulang tanpa pengobatan.


Klasifikasi neurotic disorder
1. Neurosis cemas (anxiety neurosis atau anxiety state)

2. Histeria

3. Neurosis fobik

4. Neurosis obsesif-kompulsif

5. Neurosis depresi

6. Neurasthenia
ETIOLOGI NEUROTIK DISORDER
C
Teori kognitif-
Teori biologi Teori genetik
perilaku

Emosi yang
Lingkungan Penyebab fisik
ditekan
Teori biologi Teori Genetik

• Sistem serotonergik yang abnormal • Sekitar 25% dari keluarga


• Pada pemeriksaan PET terdapat
tingkat pertama penderita
penurunan metabolisme di ganglia
GAD juga menderita
basal dan massa putih otak
gangguan yang sama

• 50% kembar monozigotik

• 15% kembar dizigotik


Teori kognitif-perilaku Lingkungan

• Penderita berespons secara salah • adanya pengalaman yang tidak

dan tidak tepat terhadap menyenangkan pada individu

ancaman dengan keluarga, sahabat,

• Adanya distorsi pada pemrossesan ataupun dengan rekan kerja.

informasi dan pandangan yang Sehingga individu tersebut merasa

negatif terhadap kemampuan diri tidak aman terhadap

dalam menghadapi ancaman lingkungannya.


Emosi yang ditekan Penyebab fisik
• individu tidak mampu menemukan • Kehamilan

jalan keluar untuk perasaannya • semasa remaja dan


sendiri dalam hubungan personal
• sewaktu pulih dari suatu penyakit.
ini, terutama jika dirinya menekan

rasa marah atau frustasi dalam

jangka waktu yang sangat lama.


PATOFISIOLOGI NEUROTIK
DISORDER
C
MANIFESTASI KLINIS NEUROTIK
DISORDER
C
Manifestasi Klinis
Gangguan Kecemasan

Psikologik Somatik
PSIKOLOGIK
Kecemasan/kekhawatiran yang berlebihan
Sulit mengendalikan perasaan khawatir
Kecemasan/kekhawatiran disertai tiga atau lebih gejala berikut :
1. Kegelisahan
2. Merasa mudah lelah
3. Sulit berkonsentrasi
4. Iritabilitas
5. Ketegangan otot
6. Gangguan tidur
Fokus kecemasan tidak terbatas pada gangguan aksis I
Kecemasan atau gejala fisik menyebabkan penderitaan yang
bermakna secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial,
pekerjaan,dll
Gangguan yang terjadi adalah bukan karena efek fisiologis
langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum.
SOMATIK
MOTORIK AUTONOM
• Tremor • Diare
• Nyeri • Palpitasi
• Tegang • Hipertensi
• Pusing
• Berkeringat
• Pupil Midriasis
• Sinkop
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
NEUROTIK DISORDER (
C

ANAMNESIS )
Anamnesis Psikiatri

Auto anamnesis Allo anamnesis


Memperkenalkan Diri
● Perkenalkan diri dan jelaskan secara singkat tujuan dan
alasan dari pemeriksaan yang akan dilakukan ke pasien.
● Beritahu pasien bahwa dokter akan mencatat dan
kerahasiaannya terjamin.
● Beritahu pasien mengenai struktur anamnesis secara umum
dan waktu yang disediakan.
● Tanyakan kepada pasien kesediaannya untuk ditemani oleh
perawat dalam ruangan.
Identitas
Auto Anamnesis Allo Anamnesis

• Nama • Nama
• Jenis kelamin
• Usia • Umur
• Agama • Pendidikan
• Pendidikan • Hubungan dengan pasien
• Suku/warga negara
• Alamat
• Status perkawinan
• Pekerjaan
• Tanggal pemeriksaan
• No. CM
• Diperiksa oleh
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluhan utama = merasa ketakutan • Hendaya =
dan was-was berlebihan a. “Selama ini bagaimana makannya?
• Onset = “Sudah sejak kapan merasa Berapa kali sehari?”
takut dan was-was berlebihan?” b. “Selama ini bagaimana tidurnya?”
• Stressor = c. “Apa tetap bisa bekerja?”
a. “Ada peristiwa atau kejadian apa d. “Apa masih bisa bergaul dengan
sebelumnya? teman di kantor?”
b. “Apa sebelumnya ada demam?
Pernah jatuh atau kecelakaan?
Luka di kepala?”
Riwayat Penyakit Dahulu
● Psikiatri • Penggunaan obat-obatan
a. “Apakah pasien pernah dan NAPZA
sakit seperti ini a. Apakah pasien pernah
sebelumnya? Dibawa ke mengkonsumsi obat-
dokter atau tidak? Apa obatan tertentu atau obat
diagnosis yang didapat?” terlarang?
b. “Apakah pasien pernah
mendapat pengobatan? b. Apa jenisnya? Berapa
Obatnya dikonsumsi rutin banyak jumlahnya?
atau tidak?
Riwayat Pramorbid
Riwayat Pekerjaan Kehidupan Beragama & Perkawinan

• “Dimana tempat kerja pasien? Kapan • “Apakah pasien taat beribadah?”


saja pasien bekerja?”
• “Apakah pasien sudah menikah?
• “Berapa lama pasien telah bekerja Apakah memilih sendiri atau
disana?” dijodohkan?”
• “Bagaimana hubungan dengan • “Apa masalah yang dialami pasien
teman kerja dan atasan? “ dalam pernikahan?”
• “Apakah pasien pernah pindah
pekerjaan? Berapa kali? Kenapa?”
Status Mental
1. Deskripsi Umum
a. Penampilan Umum: Seorang perempuan usia…, kulit….,
gemuk/kurus, kebersihan dan kerapihan…., datang ke
poliklinik psikiatri.
b. Perilaku dan aktivitas psikomotor: selama pemeriksaan
berlangsung, pasien tampak …. saat membicarakan
permasalahan yang dihadapinya
c. Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif atau tidak?
d. Mood dan hidup emosi
Status Mental
2. Pembicaraan 4. Pikiran
• Bagaimana cara pasien
menjawab? • Proses berpikir: asosiasi longgar,
• Bagaimana intonasi, volume suara flight of ideas, tangensialitas,
dan artikulasi pasien?
blocking, sirkumstansialitas, atau
• Bagaimana ekspresi wajah pasien
inkoherensi
saat berbicara?
3. Gangguan Persepsi • Isi pikir: waham, obesesi dan
• Ilusi kompulsi, fobia
• Halusinasi
Status Mental
5. Sensorium dan Kognitif
6. Pengendalian impuls
• Kesadaran
7. Tilikan
• Orientasi: personal, tempat, waktu
8. Daya Nilai
• Daya ingat: segera, jangka pendek, jangka panjang 9. Reliabilitas
• Konsentrasi dan perhatian

• Kemampuan visuospasial

• Pikiran abstrak
KRITERIA DIAGNOSIS
NEUROTIK DISORDER
C
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
DIAGNOSIS MULTIAXIAL

AXIS I: gangguan klinis dan kondisi


lain yang menjadi fokus perhatian
klinis.

Pada skenario:
Ketakutan dan was-was
berlebihan.
F40 (Gangguan Anxietas Fobik)
DIAGNOSIS MULTIAXIAL

AXIS II: gangguan kepribadian,


retardasi mental

Pada skenario: Z03.2 (Tidak ada


diagnosis Axis II)
DIAGNOSIS MULTIAXIAL

AXIS III: kondisi medik umum

Pada skenario: Tidak ada diagnosis


DIAGNOSIS MULTIAXIAL

AXIS IV: masalah psikososial dan


lingkungan

Pada skenario: Melayat tetangga yang


meninggal
DIAGNOSIS MULTIAXIAL
DIAGNOSIS BANDING
NEUROTIK DISORDER
C
• Berhubungan dengan penggunaan Zat
• Intoksikasi kafein

• Penyalahgunaan stimulansia

• Kondisi putus obat (alkohol, hipnotik –sedatif, anxiolitik)


• Berhubungan dengan gangguan psikiatri
• Gangguan panik

• Fobia

• Obsesif kompulsif

• Hipokondriasis

• Gangguan somatisasi

• Gangguan penyesuaian dengan kecemasan

• Gengguan kepribadian
TATALAKSANA FARMAKOLOGI DAN NON
C
FARMAKOLOGI NEUROTIK DISORDER
Farmakoterapi
• Benzodiazepin
• Buspiron
• Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor
• Sertraline dan Paroxetin
• Fluoksetin kurang dipilih
Psikoterapi
• Terapi kognitif perilaku
• Bertatap muka dengan psikiater
• Mengubah pola pikir pasien
• Terapi suportif
• Psikoterapi berorientasi tilikan
Jenis Gangguan Obat lini pertama Dosis Obat Lini Kedua Alternatif

Gangguan Venlafaxin 75mg/hari Benzodiazepin Hidroksizin


kecemasan Paroksetin 20mg/hari Imipramin
umum Escitalopram 10mg/hari Buspiron

Gangguan Fluoksamin 20mg/hari Imipramin Fenelzin


kepanikan Fluoksetin 20mg/hari Klomipramin
Alprazolam
Klonazepam
Gangguan Paroksetin 20mg/hari Citalopram Busipron
kecemasan Sertralin 50mg/hari Escitalopram Gabapentin
social Venlafaxin XR 37,5/75mg/hari Fluvoxamin Fenelzin
Klonazepam
Non-farmakoterapi
• Olahraga Teratur
• Asupan Diet Berimbang
• Hindari minum alcohol atau menggunakan narkoba dan pengobatan yang
tidak dianjurkan
• Tidur yang cukup
• Bersabar dan bersikap baik pada diri sendiri
• Curhat
• Lakukan rutinitas
• Hindari kerja ekstra atau lembur
• Melakukan psikoterapi
PROGNOSIS NEUROTIK
C DISORDER
Gangguan cemas menyeluruh dapat berlangsung
seumur hidup

Baik ( jika pasien taat menjalani pengobatan)


Daftar Pustaka
1. Maramis, W F & Maramis, A A.2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa edisi 2. Surabaya:
Airlangga University Press
2. Hendra Utama. 2018. Buku Ajar Psikiatri Edisi Ketiga Jakarta: Badan Penerbit FKUI
3. Maslim, Rusdi. 2003. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-
III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya

Anda mungkin juga menyukai