Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

PROGRAM LINEAR

A. Pendahuluan
Ketrampilan membuat grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
dengan dua peubah sering dapat digunakan untuk membantu dalam pemecahan
sebagian masalah pada kehidupan kita sehari – hari, khususnya aplikasi perancangan
sederhana suatu usaha beserta kemungkinan penyelesaiannya.

B. Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear.


Untuk memahami grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear perlu
sejenak kita mengingat kembali grafik dan himpunan penyelesaian persamaan serta
pertidaksamaan linear. Ikuti paparan berikut sehingga akhirnya bisa diperoleh cara
menggambarkan Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear.
Contoh :
1. Persamaan 2x – 6 = 0 mempunyai :
a. Penyelesaian : x = 3, sebab nilai ”x = 3” jika kita subtisusikan ke :
2x – 6 = 0 akan diperoleh kalimat tertutup yang bernilai benar :
2.3–6=0
b. Himpunan penyelesaiannya di tulis dengan { 3 }
c. Grafiknya di gambar dengan :

2. Pertidaksamaan 2x – 6 < 0 dengan x  Bilangan Asli mempunyai :


a. Penyelesaian : x = 1 atau x = 2, sebab :
2 x  6  0
 2 .1 6  0   4  0 adalah benar atau
x 1 

2 x  6  0
 2. 2  6  0   2  0 adalah benar
x2 
b. Himpunan Penyelesaian : { 1 , 2 }
c. Grafiknya digambar dengan :

3. Pertidaksamaan 2x – 6 < 0 dengan x  Bilangan Real ( R ) mempunyai :


a. Penyelesaiannya x < 3
b. Himpunan Penyelesaian : { x  x < 3 , x  R }
c. Grafiknya digambar dengan :

1
4. Persamaan x + 2y = 10, untuk y  { 1 , 2 , 3 } mempunyai :
a. Penyelesaian :
y = 1 didapat x + 2 . 1 = 10  x = 8 dalam hal ini ditulis sebagai
pasangan koordinat x dan y menjadi ( 8 , 1 )
y = 2 didapat x + 2 . 2 = 10  x = 6 dalam hal ini ditulis sebagai
pasangan koordinat x dan y menjadi ( 6 , 2 )
y = 3 didapat x + 2 . 3 = 10  x = 4 dalam hal ini ditulis sebagai
pasangan koordinat x dan y menjadi ( 4 , 3 )
b. Himpunan Penyelesaian : { ( 8 , 1 ) , ( 6 , 2 ) , ( 4 , 3 ) }
c. Grafiknya digambar dengan :

5. Persamaan x + 2y = 10, untuk x,y  R mempunyai :


a. Penyelesaian yang didapat dengan mencari pasangan nilai x dan y
sehingga jika disubstitusikan ke x + 2y = 10 diperoleh kalimat tertutup
bernilai benar :
x + 2y = 10
Nilai x 0 1 2 … 10
1
Nilai y 5 4 4 … 0
2
Pasangan 1
(0,5) (1,4 ) ( 2 , 4 ) ( .. , .. ) ( 10 , 0 )
(x,y) 2
1
Sehingga penyelesaiannya : ( 0 , 5 ) , ( 1 , 4 ) , ( 2 , 4 ) , …
2
b. Himpunan Penyelesaian : { (x,y) x + 2y = 10, x,y  R }
c. Grafiknya digambar dengan :

2
6. Pertidaksamaan x + 2y > 10, untuk y  R mempunyai :
a. Penyelesaian dan himpunan penyelesaian yang susah di tuliskan kare-
na terlalu banyaknya kemungkinan penyelesaian yang ada, sehingga untuk
mempermudah pemahaman dinyatakan sebagai grafik himpunan penyele-
saian.
b. Grafik Himpunan penyelesaiannya :
Untuk mendapatkan grafik himpunan penyelesaiannya perlu kecermatan
langkah dan pemahaman yang benar. Perhatikan kembali contoh nomor 5.
tentang penyelesaian dan grafik himpunan penyelesaian dari x + 2y = 10
yaitu :
1) Ingat grafik himpunan penyelesaian persamaan linear x + 2y = 10 adalah
semua pasangan titik ( x , y ) yang terletak pada garis lurus yang menu-
njukkan hubungan x + 2y = 10.
2) Jika demikian maka Grafik Himpunan Penyelesaian dari Pertidaksamaan :
x + 2y > 10 adalah pasangan titik ( x , y ) yang tidak terletak pada garis
lurus yang menunjukkan hubungan x + 2y = 10
3) Dan daerah yang mempunyai pasangan titik ( x , y ) yang tidak terletak
pada garis lurus yang menunjukkan hubungan x + 2y = 10 ada dua daerah
yaitu :
a). daerah di kiri bawah garis x + 2y = 10 dan
b). daerah di kanan atas garis x + 2y = 10.
4) Untuk memastikan daerah mana yang memenuhi pertidaksamaan yang
dimaksud ( x + 2y > 10 ), ambilah pasangan nilai ( x , y ) dengan
pertimbangan posisi titik koordinatnya mudah dipantau (letaknya pasti)
pada masing – masing daerah ( kiri bawah dan kanan atas garis x + 2y =
10 ) dan
lakukan pemeriksanaan kebenaran pada tertidaksamaan x + 2y > 10 :
Misal kita ambil :
a) pasangan koordinat (0,0) untuk yang di bawah garis x + 2y = 10
Pemeriksaan :
x  2 y 10 
 0  2 . 0 10  0 10 adalah salah
(0,0) artinya x  0 dan y  0 
Artinya daerah yang memuat titik (0,0) tidak terletak pada daerah
himpunan penyelesaian x + 2y > 10

3
b) pasangan koordinat (11,0) untuk yang di atas garis x + 2y = 10
x  2 y 10 
(11,0) artinya 11 2 . 0 10 1110 adalah benar
x 11dan y  0 

Artinya daerah yang memuat titik (11,0) benar terletak pada daerah
himpunan penyelesaian x + 2y > 10
5) Bedakanlah antara daerah yang memenuhi dan daerah yang tidak meme-
nuhi pertidaksamaan x + 2y > 10 dengan :
a). Mengarsir (menandai) daerah yang memenuhi pertidaksamaan atau
boleh juga dengan
b). Mengarsir (menandai) daerah yang tidak memenuhi pertidaksamaan
kedua model arsiran ini masing – masing memiliki kelebihan dan keku-
rangan, yang akan bisa dirasakan pada pembicaraan selanjutnya.

Kali ini kita ambil grafik penyelesaian dengan diarsir pada daerah yang
memenuhi dan ingat pertidaksamaannya ”x + 2y > 10” artinya garisnya
(x+2y=10) tidak pada daerah penyelesaian sehingga digambar dengan
garis putus – putus.

7. Pertidaksamaan 3x – 2y  12 Grafik Himpunan Penyelesaian dapat dicari sebagai


berikut :
a. Gambarlah grafik persamaan 2x – 3y = 12 dengan :
Menentukan pasangan koordinat yang memenuhi 2x – 3y = 12
menggunakan bantuan :
2x – 3y = 12
x 0 2
y –4 0
(0,–4) (6,0)

4
b. Pemeriksaan daerah penyelesaian 2x – 3y  12
Dengan mengambil titik :
1). (0,0) untuk daerah di atas garis 2x – 3y = 12
2 x  3 y 12 

( 0 , 0 ) artinya  2 . 0  3. 0 12  0 12 adalah benar
x  0 dan y  0

Daerah yang terdapat titik ( 0 , 0 ) adalah daerah yang memenuhi


pertidaksamaan 2x – 3y  12
2). ( 0 , – 5 ) untuk daerah di bawah garis 2x – 3y = 12
2 x  3 y 12 

( 0 ,  5 ) artinya  2 . 0  3. (5) 12 15 12 adalah salah
x  0 dan y   5

Daerah yang terdapat titik ( 0 , – 5 ) adalah daerah yang tidak meme-


nuhi pertidaksamaan 2x – 3y  12

Selanjutnya untuk pemeriksaan daerah penyelesaian pertidaksamaan


cukup mengambil satu pasangan koordinat (satu titik) saja, apabila
hasil pemeriksaan tidak memenuhi pertidaksamaan yang bersangkutan
berarti daerah yang memuat titik tersebut bukan daerah penyelesaian-
nya, berarti pula daerah penyelesaiannya adalah daerah seberangnya
(daerah yang tidak memuat titik tersebut).

Pada kasus ini kita ambil grafik penyelesaian dengan diarsir pada daerah
yang memenuhi masih menguntungkan karena daerah yang dimaksud
nampak jelas. Dengan pertidaksamaannya ”2x – 3y  12” artinya garisnya
(2x – 3y =12) masuk pada daerah penyelesaian sehingga digambar dengan
garis penuh.

5
3x  5 y 15
8. Sistem pertidaksamaan  grafik himpunan penyelesaiannya dapat di-
 x  0; y  0
pahami sebagai berikut :
Proses sebenarnya adalah menggambarkan masing – masing grafik himpunan pe-
nyelesaiannya yaitu :
 Grafik himpunan penyelesaian dari 3x + 5y  15
 Grafik x  0 dan
 Grafik y  0
dan digabung menjadi satu grafik pada satu susunan sumbu XOY.

 Grafik himpunan penyelesaian dari 3x + 5y  15


Perhatikan langkah – langkah menggambar grafik himpunan penyelesaian
pertidaksamaan pada contoh 6 dan 7 di atas dan kita peroleh :
3x + 5y = 15 Pemeriksaan daerah grafik penyelesaian
x 0 5
3x + 5y  15 dengan mengambil titik (0 , 0)
y 3 0
(0,3) (5,0) 3x  5 y 15 3.0  2 . 0 15

x  0 : y  0  0 15 adalah benar
Kali ini kita masih memakai arsiran pada daerah yang memenuhi.

6
 x  0 Grafik daerah penyelesaiannya adalah sebatas x = 0 kekanan, dengan
nilai y yang tidak diatur (semua nilai y boleh)

 y  0 Grafik daerah penyelesaiannya adalah sebatas y = 0 keatas, dengan nilai


x yang tidak diatur (semua nilai x boleh)

Gabungan grafiknya, yang menjadi Grafik penyelesaian Sistem pertidaksamaan


3x  5 y 15
 adalah :
 x  0 ; y  0

7
sesuai apa yang kita ambil yaitu mengarsir daerah yang memenuhi, maka Daerah
3x  5 y 15
Penyelesaian Sistem pertidaksamaan  adalah daerah yang kena ar-
 x  0; y  0
siran 3 kali, yaitu daerah didalam segitiganya.
Sehingga semakin banyak pertidaksamaannya daerah penyelesaiannya semakin
”gelap” karena akan kena arsiran sebanyak – banyaknya, disini terlihat kelemahan
arsiran pada daerah penyelesaian.
3x  5 y 15
Coba bandingkan dengan penyelesaian Sistem pertidaksamaan  de –
 x  0; y  0
ngan mengarsir daerah yang tidak memenuhi, sebagai berikut :
 Grafik himpunan penyelesaian dari 3x + 5y  15

 x  0 Grafik daerah penyelesaiannya adalah :

 y  0 Grafik daerah penyelesaiannya adalah :

8
Gabungan grafiknya, yang menjadi Grafik penyelesaian Sistem pertidaksamaan
3x  5 y 15
 adalah :
 x  0; y  0 Daerah Penyelesaian
dari Sistem
pertidaksamaan

sesuai apa yang kita ambil yaitu mengarsir daerah yang tidak memenuhi, maka
3x  5 y 15
Daerah Penyelesaian Sistem pertidaksamaan  adalah daerah yang
 x  0; y  0
”paling bersih” (daerah yang tidak pernah kena arsiran yaitu daerah di dalam dan
pada segitiganya), disini bisa dirasakan kelebihan arsiran pada bukan daerah pe-
nyelesaian.

Catatan :
Selanjutnya untuk menggambarkan Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Perti-
daksamaan Linear tidak perlu masing – masing grafik pertidaksamaannya digam-
bar tersendiri baru digabung, tapi kita bisa langsung menggambar pada satu su-
sunan Sumbu XOY.
Agar memudahkan menggambar grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidak-
samaan Linear dengan benar ikuti langkah – langkah berikut :
1. Pasang susunan sumbu XOY
2. Pada susunan sumbu XOY tersebut gambarlah masing – masing grafik perti-
daksamaannya satu persatu sampai tuntas (menggambarkan garisnya, meme-
riksa daerah pertidaksamaan sampai dengan mengarsir, jangan beralih keperti-
daksamaan berikutnya sebelum satu pertidaksamaan selesai)
3. Sebagai saran arsirlah daerah yang tidak memenuhi pertidaksamannnya, se-
hingga selesai anda menggambar daerah pertidaksamaan terakhir sudah lang-
sung terlihat daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamannya (daerah yang
paling bersih karena tidak pernah kena arsiran)

C. Rangkuman
Untuk menggambarkan Grafik Himpunan Penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Li-
near dengan dua peubah langkah – langkahnya adalah :

9
1. Pasang susunan sumbu XOY
2. Pada susunan sumbu XOY tersebut gambarlah satu grafik persamaannya berupa
garis lurus (jangan menggambar grafik persamaannya beberapa sekaligus)
3. Periksalah daerah penyelesaian pertidaksamannya, dengan mengambil sebuah
pasangan koordinat (titik).
4. Arsirlah daerah yang tidak memenuhi pertidaksamaan tersebut.
5. Ulangi langkah 2 sampai dengan 4. untuk pertidaksaman linear berikutnya, sam-
pai semua pertidaksamaan pada sistem pertidaksamaan tersebut digambar.
Anda selesai menggambarkan daerah pertidaksamaan yang terakhir, grafik him-
punan penyelesaian (daerah penyelesaian) sistem pertidaksamaan tersebut segera
terlihat sebagai daerah yang ”bersih” (daerah yang tidak kena arsiran sama sekali.
Catatan :
Maksud pengarsiran suatu daerah adalah memberi tanda dan untuk membedakan bah-
wa daerah tersebut termasuk daerah yang memenuhi pertidaksamaan atau yang tidak
memenuhi pertidaksamaan, sehingga arsiran bisa dilakukan untuk :
1. Daerah yang memenuhi pertidaksamaan jika ini menguntungkan pada tahap selan-
jutnya. Biasanya baik untuk pertidaksamaan yang tunggal, tapi bila arsiran ini
kurang menguntungkan pada tahap selanjutnya maka ;
2. Daerah yang tidak memenuhi pertidaksamaan yang perlu diarsir, hal ini tidak me-
nyalahi prinsip matematika.

D. Soal Latihan
1. Tentukan grafik daerah penyelesaian dari pertidaksamaan berikut dengan mengar-
sir daerah yang memenuhi, masing – masing soal digambar pada satu susunan
sumbu XOY :
a. x + y < 5
b. 2x – y > 4
c. x > 4
d. x  3
e. y  – 2
f. y < 0
g. 3x + 2y  12
h. x + 3y  6
1
i. y  x+3
2
1 1
j. x+ y2
3 2

10
2. Tentukan grafik daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut dengan
mengarsir daerah yang tidak memenuhi, masing – masing soal digambar pada satu
susunan sumbu XOY :
x  y  4

a.  x  0
 y0

x  2 y  4

b.  x  6
 y4

 x y4

c.  x  2 y  6
x  0 ; y  0

 x y4

d.  x  2 y  6
x  0 ; y  0

3 x  2 y 18

e.  y  x  8
 y0

x  y  4

f.  x0
 y0

 x y4
5 x  2 y 10

g. 
 x 2y6
 x  0 ; y  0

 x y4
5 x  2 y 10

h. 
 x 2y6
 x  0 ; y  0

11
BAB II
MODEL MATEMATIKA

A. Pendahuluan
Dalam kegiatan kita sehari – hari, mungkin kita pernah dihadapkan pada penyelesaian
suatu masalah :
Dengan keterbatasan yang ada kita mengharapkan hasil sesuai yang kita harapkan
(hasil optimum).
Permasalahan terebut sebenarnya bisa diselesaikan tanpa melibatkan pemahaman
matematika yang baik, misalnya dengan coba – coba, tapi cara ini mungkin memer-
lukan waktu yang relatif lama dan mungkin memerlukan biaya yang tidak sedikit
pula.
Bila kita menggunakan tatacara dan pemahaman matematika yang baik, diharapkan
pemecahan masalah tersebut bisa lebih efektif dan efisien dalam arti penghematan
waktu dan biaya serta didapat kemungkinan penyelesaian sesuai yang diharapkan.
Khusus kali ini kita akan menggunakan tatacara peenyelesaian sistem pertidaksamaan
linear dengan dua peubah.

B. Model Matematika
Model matematika adalah terjemahan suatu peristiwa sehari – hari yang dinyatakan
dengan bahasa atau tatacara matematika.
Pada bab ini dikhususkan untuk kasus yang bisa diterjemahkan kedalam model mate-
matika yang terdiri dari persamaan, pertidaksamaan atau fungsi linear dengan dua
peubah, hal ini sering disebut Program linear.
Contoh 1 :
Suatu toko pada etalase tas terlihat kosong, pemilik toko akan mengisinya dengan dua
model tas. Sebuah tas model Asesoris harga belinya Rp. 75.000,00 dan sebuah tas ser-
ba guna harga belinya Rp. 150.000,00. Alokasi dana yang ada Rp. 4.500.000,00.
Kapasitas etalase 50 buah tas. Harapan keuntungan setiap tas asesoris Rp. 20.000,00
dan setiap tas serbaguna Rp. 30.000,00.
Berapa masing – masing model tas harus dibeli agar keuntungan didapat sebesar –
besarnya ?

Penyelesaian masalah ini bisa dengan coba – coba sebagai berikut :


Percobaan ke :
1. Modal yang ada kita belikan tas asesoris :
4.500.000
Jumlah tas yang diperoleh : buah = 60 buah
75.000

12
Karena kapasitas etalase hanya 50 buah maka maksimal jumlah tas yang dibeli
juga hanya 50 buah dan sisa uang Rp. 75.000,00 x 10 = Rp. 750.000,00
Keuntungan yang mungkin didapat maksimal = 50 x Rp. 20.000,00
= Rp. 1.000.000,00

2. Modal yang ada kita belikan tas serbaguna :


4.500.000
Jumlah tas yang diperoleh : buah = 30 buah
150.000
Karena kapasitas etalase hanya 50 buah maka maksimal jumlah tas yang dibeli
juga hanya 30 buah dan sisa uang Rp. 0,00
Keuntungan yang mungkin didapat maksimal = 30 x Rp. 30.000,00
= Rp. 900.000,00
Dari dua percobaan tersebut keuntungan maksimum yang mungkin adalah Rp.
1.000.000,00 yaitu membeli 50 buah tas asesoris saja.
Pertanyannya : apakah ada kemungkinan lain yang menyebabkan keuntungan dari
penjualan tas lebih dari Rp. 1.000.000,00 ?
Hal ini perlu dilanjutkan dengan percobaan ke – 3 dst. sehingga didapat keun-
tungan maksimal yang lebih dari Rp. 1.000.000,00
3. Misal membeli 25 tas asesoris dan dan 25 tas serbaguna, hal ini perlu dihitung
cukupkah uangnya ? dan seterusnya
Dan harus berapakali percobaan lagi yang harus dilakukan ?

Dengan menggunakan pola kerja dan pemahaman matematika, persoalan tersebut


akan relatif lebih singkat kita menemukan yang kita cari.
Langkah yang harus ditempuh adalah mengubah kasus verbal tersebut dengan
model matematika, lalu diselesaikan dengan cara matematika.

Langkah 1 :
Kasus / soal kita saring intinya dan kita tuangkan pada tabel :
Tas Tas
Kapasitas
Asesoris Serbaguna
Modal 75.000 150.000 4.500.000
Etalase 1 1 50
Keuntungan 20.000 30.000 ....
Misalkan :
Tas asesoris dibeli sebanyak x buah
Tas serbaguna dibeli sebanyak y buah
Langkah 2 :
Membuat model matematikanya (berupa sistem pertidaksamaan linear 2 peubah) :

13
Modal : 75.000 x + 150.000 y  4.500.000  x + 2 y  60
Etalase : 1 x + 1 y  50  x + y  50
Syarat lain yang tidak boleh lupa : x  0 dan y  0
(hal ini artinya banyak tas yang harus dibeli paling sedikit 0 buah/tidak boleh
negatif)
Kemungkinan keuntungan : 20.000 x + 30.000 y = ....
Hal ini akan tergantung pada nilai x dan y yang dipilih oleh karena itu menurut
istilah matematika ”kemungkinan keuntungan yang diharap merupakan fungsi
dari x dan y” dan ditulis dengan notasi :
f(x,y) = 20.000 x + 30.000 y atau
Z = 20.000 x + 30.000 y
Fungsi ini sering disebut “fungsi sasaran” atau fungsi obyektif karena perhitung-
annya berdasarkan kondisi obyektif (tidak memperhitungkan tasnya laku apa
tidak)
Langkah 3 :
 x  2 y  60

Mencari daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan  x  y  50 dengan cara
 x  0; y  0

yang telah dipelajari pada bab sebelumnya.

Langkah 4 :
Mencari nilai Optimum (kali ini nilai maksimum karena menghitung keuntungan)
dari fungsi sasaran : Z = 20.000 x + 30.000 y pada daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaannya.

Dengan cara ini percobaan dilakukan dengan perhitungan – perhitungan matema-


tika dan cukup dilakukan satu kali saja kita sudah bisa memperkirakan harus
berapa banyak masing – masing tas dibeli agar keuntungan maksimal.

Contoh 2 :
Tentukan model matematika dari :
Seorang yang bergerak dibidang jasa angkut barang menerima order untuk meng-
angkut 24 peti kemas ukuran kecil dan 6 peti kemas ukuran besar. Untuk itu ia
harus menyewa truk dan colt. Sebuah truk dapat mengangkut 6 peti kemas kecil
dan 3 peti kemas besar, sedangkan Colt dapat mengangkut 8 peti kemas kecil dan
1 peti kemas besar. Besar sewa sebuah truk Rp. 500.000,00 dan sebuah Colt Rp.
400.000,00.

14
Jawab :
Tabel :
Truk Colt Kapasitas
Peti Kemas Kecil 6 8 24
Peti Kemas Kecil 3 1 6
Ongkos Sewa 500.000 400.000 Z
Misalkan : Sewa truk sebanyak x buah
Sewa Colt sebanyak y buah
Langkah 2 :
Model matematikanya :
Peti kemas kecil : 6 x + 8 y  24  3x + 4 y  12
Peti kemas besar : 3x+ y6  3x + y  6
x  0 dan y  0
Fungsi Obyektif z = 500.000 x + 400.000 y atau z = 5x + 4y

C. Rangkuman
1. Model matematika adalah terjemahan suatu peristiwa sehari – hari yang dinyata-
kan dengan bahasa atau tatacara matematika.
2. Model matematika yang terdiri dari persamaan, pertidaksamaan atau fungsi linear
dengan dua peubah, sering disebut Program linear.
3. Langkah – langkah membentuk model matematika :
a. Kasus / soal kita saring intinya kita tuangkan pada tabel. Dan mengambil pe-
misalan dari sesuatu yang akan dicari dengan peubah (lazimnya x dan y).
b. Mengubah tabel dan pemisalan menjadi persamaan dan sistem pertidaksamaan
linear dua peubah.
4. Mendapatkan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan (model matemati-
ka)
5. Menentukan nilai optimum dari fungsi sasaran/fungsi obyektif.

D. Soal Latihan
1. Seorang perancang taman bermain anak – anak menerima pesanan dari suatu Play
Group dua tipe ruang kelas. Ruang kelas tipe A memerlukan 5 meja dan 20 kursi,
sedang ruang kelas tipe B perlu 4 meja dan 24 kursi. Play group tersebut sedikit-
nya memerlukan 20 meja dan 72 kursi. Jika banyak ruang kelas tipe A akan dibuat
x ruang dan ruang kelas tipe B sebanyak y ruang, tentukan model matematikanya.
2. Suatu kapal Feri cepat berkapasitas penumpang 150 tempat duduk dan bagasi ber-
daya tampung 2100 kg. Tiket penumpang kelas utama harganya Rp. 200.000,00
dengan fasilitas boleh membawa bagasi maksimal 30 kg sedang tiket kelas ekono-

15
mi harganya Rp. 100.000,00 dan kepadanya diijinkan membawa bagsi maksimal
10 kg. Tentukan model matematikanya bila banyaknya penumpang kelas utama
ada x orang dan banyaknya penumpang kelas ekonomi ada y orang.
3. Panitia seminar OSIS akan menghadirkan 210 orang peserta, untuk keperluan
menginap dan arena seminar dibutuhkan sebuah aula dan kamar penginapan pe-
serta. Hotel yang dihubungi memberikan keterangan bila menyewa paling sedikit
50 kamar akan memperoleh fasilitas aula gratis, jenis kamar yang ditawarkan tipe
I berkapasaitas 3 orang dan kamar tipe II berkapasitas 5 orang. Harga sewa kamar
tipe I Rp. 100.000,00 perhari dan kamar tipe II Rp. 150.000,00 perhari. Tentukan
model matematikanya.
4. Usaha pembuatan roti dengan bahan baku Terigu, mentega dan gula, akan mem-
produksi 2 jenis roti. Roti I memerlukan 100 gram terigu, 50 gram mentega dan
20 gram gula, Roti II bahan yang diperlukan 50 gram terigu, 75 gram mentega
dan 20 gram gula. Bahan – bahan untuk membuat roti semua cukup kecuali terigu
tinggal 6 kg, mentega 4,5 kg dan gula 1,4 kg. Tentukan model matemtikanya.
5. Tuliskan sistem pertidaksamaan yang sesuai dengan grafik daerah penyelesaian
berikut (daerah yang memenuhi adalah daerah yang diarsir) :
a.

b.

c.

16
BAB III
NILAI OPTIMUM

A. Pendahuluan
Nilai optimum atau nilai optimal atau nilai yang kita harapkan sebenarnya bisa dicari
dengan cara coba – coba, tetapi dengan matematika bisa dicari dengan lebih mantap
dan efisien.

B. Nilai Optimum
Fungsi obyektif suatu program linear adalah fungsi target atau sasaran dari program
tersebut yang harus dicapai dengan mengingat kendala – kendala atau keterbatasan –
keterbatasan yang ada.
Fungsi obyektif “z = ax + by” akan didapatkan nilainya dengan cara mengganti nilai x
dan nilai y sebagai pasangan koordinat yang terdapat pada daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan model matematikanya.
Nilai – nilai z tersebut tentu beragam dan diantaranya ada yang sesuai dengan nilai
yang kita cari/harapkan, misalnya nilai minimum apabila kita mencari besarnya biaya
dan nilai maksimum bila kita menghitung pendapatan atau keuntungan.

Contoh 1 :
Suatu toko pada etalase tas terlihat kosong, pemilik toko akan mengisinya dengan dua
model tas. Sebuah tas model Asesoris harga belinya Rp. 75.000,00 dan sebuah tas ser-
ba guna harga belinya Rp. 150.000,00. Alokasi dana yang ada Rp. 4.500.000,00.
Kapasitas etalase 50 buah tas. Harapan keuntungan setiap tas asesoris Rp. 20.000,00
dan setiap tas serbaguna Rp. 30.000,00.
Berapa masing – masing model tas harus dibeli agar keuntungan didapat sebesar –
besarnya ?

Permasalah ini akan kita selesaikan sampai tuntas mendapatkan jawabannya sebagai
berikut :
Langkah 1 :
Kasus / soal kita saring intinya dan kita tuangkan pada tabel :
Tas Tas
Kapasitas
Asesoris Serbaguna
Modal 75.000 150.000 4.500.000
Etalase 1 1 50
Keuntungan 20.000 30.000 ....
Misalkan : Tas asesoris dibeli sebanyak x buah
Tas serbaguna dibeli sebanyak y buah

17
Langkah 2 :
Model matematikanya :
Modal : 75.000 x + 150.000 y  4.500.000  x + 2 y  60
Etalase : 1 x + 1 y  50  x + y  50
x  0 dan y  0
Fungsi obyektif : Z = 20.000 x + 30.000 y

Langkah 3 :
 x  2 y  60

Daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan  x  y  50 adalah :
 x  0; y  0

x + 2y = 60 Pemeriksaan daerah grafik penyelesaian


x 0 60 x + 2y  60 dengan mengambil titik (0 , 0)
y 30 0
( 0 , 30 ) ( 60 , 0 ) x  2 y  60  0  2. 0  60

x  0: y  0  0  60 adalah benar

x + y = 50 Pemeriksaan daerah grafik penyelesaian


x 0 50
x + y  50 dengan mengambil titik (0 , 0)
y 50 0
( 0 , 50 ) ( 50 , 0 ) x  y  50  0  . 0  50

x  0: y  0  0  50 adalah benar
Titik potong garis x + 2y = 60 dan x + y = 50 adalah
x + 2y = 60
x + y = 50 (–)
y = 10
x  y  50 x 10  50

y 10  x  40

Untuk mendapatkan nilai optimum/maksimum dari fungsi obyektif :


Z = 20.000 x + 30.000 y adalah dengan mengganti nilai x dan y sebagai pasangan
koordinat yang terletak didalam dan pada daerah segiempat OABC penyelesaian
model matematikanya, dan kita pilih nilai z yang paling besar.
Agar lebih mudah kita buat tabel tentang nilai x , y dan z yang bersesuaian, dan
untuk menyingkat langkah kita boleh berasumsi bahwa nilai z maksimum akan

18
diperoleh pada titik – titik yang jauh dari titik O(0,0) tetapi masih pada daerah
penyelesaian.
x 50 49 48 … 40 39 … 0
y 0 1 2 … 10 10 … 30
Z=
20000x + 1000000 1010000 1020000 … 1100000 109000 … 900000
30000y
maksimum

Dari uraian tersebut didapat z maksimum 1.100.000 untuk x = 40 dan y = 10, hal
ini berarti :
Agar didapat keuntungan maksimum yaitu Rp. 1.100.000,00 maka jumlah tas
yang harus dibeli :
Tas Asesoris sebanyak 40 buah dan tas Serbaguna 10 buah.

Contoh 2 :
Seorang yang bergerak dibidang jasa angkut barang menerima order untuk meng-
angkut 24 peti kemas ukuran kecil dan 6 peti kemas ukuran besar. Untuk itu ia
harus menyewa truk dan colt. Sebuah truk dapat mengangkut 6 peti kemas kecil
dan 3 peti kemas besar, sedangkan Colt dapat mengangkut 8 peti kemas kecil dan
1 peti kemas besar. Besar sewa sebuah truk Rp. 500.000,00 dan sebuah Colt Rp.
400.000,00. Tentukan besar biaya minimum yang harus dibayarkan pengusaha
jasa angkut tersebut untuk menyewa truk dan colt agar order pengangkutan peti
kemas dapat diselesaikannya !
Jawab :
Tabel :
Truk Colt Kapasitas
Peti Kemas Kecil 6 8 24
Peti Kemas Kecil 3 1 6
Ongkos Sewa 500.000 400.000 Z
Misalkan : Sewa truk sebanyak x buah
Sewa Colt sebanyak y buah
Langkah 2 :
Model matematikanya :
Peti kemas kecil : 6 x + 8 y  24  3x + 4 y  12
Peti kemas besar : 3x+ y6  3x + y  6
x  0 dan y  0
Fungsi Obyektif z = 500.000 x + 400.000 y

19
Langkah 2 :
3 x  4 y 12

Daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan  3 x  y  6 adalah :
 x  0; y  0

3x + 4y = 12 Pemeriksaan daerah grafik penyelesaian


x 0 4 3x + 4y  12 dengan mengambil titik (0 , 0)
y 3 0
(0,3) (4,0) 3x  4 y 12 3.0  4. 0 12

x  0: y  0  0 12 adalah salah

3x + y = 6 Pemeriksaan daerah grafik penyelesaian


x 0 2
3x + y  6 dengan mengambil titik (0 , 0)
y 6 0
(0,6) (2,0) 3x  y  6  3.0  0  6

x  0: y  0  0  6 adalah salah

Titik potong garis 3x + 4y = 12 dan 3x + y = 6 adalah


3 x  4 y 12
3 x  y  6 ( )
3y  6
y2

3 x  y  6 3 x  2  6
 1
y  2  x 1
3

Nilai optimum/minimum dari fungsi obyektif : Z = 500.000 x + 400.000 y


x 4 3 2 1 0
y 0 1 2 4 6
Z=
500000 x
2000000 1900000 1800000 21000000 2400000
+
400000y
minimum

Dari uraian tersebut didapat z minimum 1.800.000 untuk x = 2 dan y = 2, hal ini
berarti :
Biaya minimum yang harus dibayar Rp. 1.800.000,00 dengan menyewa :
Truk sebanyak 2 buah dan colt 2 buah.

20
Catatan :
Pada kasus titik potong dua garis batas daerah penyelesaian bukan bilangan bulat
1
kita harus cermat, misal ( 1 , 2 ) hal ini bila diterjemahkan kekalimat biasa pada
3
1
soal tersebut berarti menyewa 1 buah truk dan 2 buah colt.
3
1
Menyewa truk tidak mungkin sebanyak 1 buah, tapi 1 buah atau 2 buah.
3
Hal ini memerlukan sedikit perhitungan, misalnya kalau :
- x = 1 nilai y yang sesuai tetap 2 atau (1 , 2) ?
Lihat pada grafik daerah penyelesaiannya titik (1 , 2) berada didaerah arsiran
berarti tidak boleh, sehingga jika x = 1 maka y = 3 titiknya (1 , 3).
Apabila gambar kurang meyakinkan kebenaran letak titiknya, dapat
diyakinkan dengan perhitungan :
pada x = 1 kalau ditarik garis vertikal akan memotong garis 3x + y = 6 sehing-
ga nilai y dapat dicari dengan subtitusi x = 1 kepada garis tersebut,
3 . 1 + y = 6 didapat y = 3, titik tersebut (1 , 3).
- x = 2 nilai y yang sesuai tetap 2 atau (2 , 2) ?
Lihat pada grafik daerah penyelesaiannya titik (2 , 2) sudah berada didaerah
penyelesaian, sehingga jika x = 2 maka y = 2 titiknya (2 , 2).
Apabila gambar kurang meyakinkan kebenaran letak titiknya, dapat diyakin-
kan dengan perhitungan :
pada x = 2 kalau ditarik garis vertikal akan memotong garis 3x + 4y = 12 se-
hingga nilai y dapat dicari dengan subtitusi x = 2 kepada garis tersebut,
1 1
3 . 2 + 4y = 12 didapat y =1 , tapi ingat tidak mungkin menyewa 1 buah
2 2
colt, agar masuk pada daerah penyelesaian diambil y = 2 sehingga titik terse-
but (2 , 2).

C. Rangkuman
1. Fungsi obyektif suatu program linear adalah fungsi target atau sasaran dari pro-
gram tersebut yang harus dicapai dengan mengingat kendala – kendala atau keter-
batasan – keterbatasan yang ada.
2. Nilai capaian dari bentuk obyektif disebut nilai optimum.
3. Nilai optimum ada 2 jenis :
a. Nilai maksimum
b. Nilai minimum
4. Bentuk umum fungsi obyektif : f(x,y) = ax + by atau z = ax + by

21
5. Fungsi obyektif “z = ax + by” akan didapatkan nilainya dengan cara mengganti
nilai x dan nilai y sebagai pasangan koordinat yang terdapat pada daerah penye-
lesaian sistem pertidaksamaan model matematikanya.
6. Nilai optimum biasanya dicapai pada atau di sekitar titik – titik sudut batas daerah
penyelesaian model matematikanya
7. Pada kasus titik potong dua garis batas daerah penyelesaian bukan bilangan bulat
perlu diambil titik – titik koordinat disekitarnya yang berupa bilangan bulat.

D. Soal Latihan
1. Suatu kapal Feri cepat berkapasitas penumpang 150 tempat duduk dan bagasi ber-
daya tampung 2100 kg. Tiket penumpang kelas utama harganya Rp. 200.000,00
dengan fasilitas boleh membawa bagasi maksimal 30 kg sedang tiket kelas ekono-
mi harganya Rp. 100.000,00 dan kepadanya diijinkan membawa bagsi maksimal
10 kg. Tentukan :
a. model matematikanya
b. Grafik daerah penyelesaiannya.
c. Banyaknya penumpang kelas utama dan kelas ekonomi pada 1 kali pelayaran
agar pendapatannya maksimum
d. Pendapatan maksimum dalam 1 kali pelayaran.

2. Panitia seminar OSIS akan menghadirkan 210 orang peserta, untuk keperluan
menginap dan arena seminar dibutuhkan sebuah aula dan kamar penginapan pe-
serta. Hotel yang dihubungi memberikan keterangan bila menyewa paling sedikit
50 kamar akan memperoleh fasilitas aula gratis, jenis kamar yang ditawarkan tipe
I berkapasaitas 3 orang dan kamar tipe II berkapasitas 5 orang. Harga sewa kamar
tipe I Rp. 100.000,00 perhari dan kamar tipe II Rp. 150.000,00 perhari.
Tentukan :
a. model matematikanya.
b. Grafik daerah penyelesaiannya
c. Jumlah kamar masing – masing tipe harus disewa agar biayanya minimum
d. Biaya minimum yang harus dibayar panitia seminar.

3. Usaha pembuatan roti dengan bahan baku Terigu, mentega dan gula, akan mem-
produksi 2 jenis roti. Roti I memerlukan 100 gram terigu, 50 gram mentega dan
20 gram gula, Roti II bahan yang diperlukan 50 gram terigu, 75 gram mentega
dan 20 gram gula. Bahan – bahan untuk membuat roti semua cukup kecuali terigu

22
tinggal 6 kg, mentega 4,5 kg dan gula 1,4 kg. Jika harga jual roti I Rp. 5.000,00
perbuah dan roti II Rp. 6.000,00 perbuah.
Tentukan :
a. Model matemtikanya.
b. Grafik daerah penyelesaiannya
c. Banyak masing – masing jenis roti harus dibuat agar diperoleh pendapatan
maksimum
d. Besarnya pendapatan maksimum.
4. Sebuah produk A dengan harga jual Rp. 200.000,00 diperlukan bahan baku 30 kg
dan waktu pengerjaan oleh mesin selama 18 jam. Produk B dengan harga jual Rp.
250.000,00 memerlukan bahan baku 20 kg dan lama pengerjaan mesin 24 jam.
a. Model matematikanya
b. Grafik daerah penyelesaiannya
c. Banyak masing – masing produk harus dibuat agar diperoleh pendapatan
maksimum.
d. Besarnya pendapatan maksimum.
5. Tentukan nilai minimum fungsi sasaran z = 2x + 5y pada daerah penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan : 4x + 3y  24 ; x + 2y  12 ; x  0 dan y  0.
6. Tentukan nilai maksimum fungsi sasaran z = 5x + y pada daerah penyelesaian
dari sistem pertidaksamaan : 4x + 3y  24 ; x + 2y  12 ; x  0 dan y  0.
7. Tentukan nilai minimum fungsi sasaran z = 3x + 5y pada daerah penyelesaian dari
sistem pertidaksamaan : 2x + y  8 ; x + 2y  8 ; x + y  6 ; x  0 dan y  0.
8. Tentukan nilai maksimum fungsi sasaran z = 3x + 5y pada daerah penyelesaian
dari sistem pertidaksamaan :
2x + y  12 ; 2x + 3y  18 ; x + y  7 ; x  0 dan y  0.

23
BAB IV
GARIS SELIDIK

A. Pendahuluan
Pada tatacara matematika, sesuatu pencarian nilai diharapkan dapat dilakukan seca
efektif dan efisien tanpa meninggalkan aturan main yang berlaku. Dalam menentukan
nilai optimum suatu fungsi obyektif yang telah kita lakukan sebelumnya masih diang-
gap kurang praktis karena masih harus menggunakan tabel untuk menjaring banyak
kemungkinan nilai yang satu diantaranya adalah nilai yang diharapkan . Cara lain
yang ditawarkan adalah menggunakan garis selidik.

B. Garis Selidik
Garis selidik sebenarnya gambar dari fungsi obyektif : z = ax + by yang kita ingin cari
nilai optimumnya, dengan cara menggambar sebuah garis untuk nilai z = k dengan k
suatu bilangan bulat dan diusahakan k merupakan bilangan kelipatan dari a dan b.
Kemudian garis tersebut kita geser – geser dengan posisi kemiringan yang tetap (ke-
miringan garis tidak boleh berubah).
Untuk mencari nilai maksimum garis tersebut kita geser menjauhi titik (0 , 0), usaha-
kan sejauh mungkin dari titik (0 , 0) tetapi masih dalam wilayah daerah penyelesaian,
pada posisi terakhir garis selidik ini akan didapat titik (pasangan nilai x dan y yang
menyebabkan nilai z maksimum.
Sebaliknya untuk mencari nilai minimum garis tersebut kita geser mendekati titik
(0,0), usahakan sedekat mungkin dari titik (0 , 0) tetapi masih dalam wilayah daerah
penyelesaian, pada posisi terakhir garis selidik ini akan didapat titik (pasangan nilai x
dan y yang menyebabkan nilai z minimum.

Contoh :
Suatu toko pada etalase tas terlihat kosong, pemilik toko akan mengisinya dengan dua
model tas. Sebuah tas model Asesoris harga belinya Rp. 75.000,00 dan sebuah tas ser-
ba guna harga belinya Rp. 150.000,00. Alokasi dana yang ada Rp. 4.500.000,00.
Kapasitas etalase 50 buah tas. Harapan keuntungan setiap tas asesoris Rp. 20.000,00
dan setiap tas serbaguna Rp. 30.000,00.
Gunakan garis selidik untuk menentukan berapa masing – masing model tas harus
dibeli agar keuntungan didapat sebesar – besarnya ?

24
Jawab :
Uraian mendapatkan model matematika sampai grafik daerah penyelesaiannya telah
kita ikuti pada bab sebelumnya.
Kali ini berdasarkan grafik daerah penyelesaiannya kita tentukan garis selidik dari
fungsi obyektifnya untuk menentukan nilai optimumnya.
Fungsi obyektif :
z = 20.000 x + 30.000 y atau
z = 2x + 3y kita ambil z = 6
sehingga didapat :
2x + 3y = 6
kita gambar garis ini
2x + 3y = 6
x 0 3
y 2 0
Penggaris segitiga
dideser – geser

Penggaris ini sebagai alas untuk


menggeser segitiga

Garis selidik terjauh adalah melalui titik B (40 , 10) dan disinilah akan didapat nilai
maksimum dari z = 20000x + 30000y  z = 40.20000 + 10.30000 = 1100000
Nilai maksimum keuntungan Rp. 1.100.000,00 dengan membeli :
Tas Asesoris sebanyak 40 buah dan
Tas Serbaguna sebanyak 10 buah.

Catatan :
1. Mencari nilai optimum suatu fungsi obyektif dengan metode garis selidik ini
memang relatif lebih singkat bila dibandingkan dengan metode penjaringan
dengan tabel, tetapi menuntut kerja yang ekstra cermat, khususnya cara
menggeser garis selidik agar tidak berubah kemiringannya memerlukan
ketrampilan sendiri dalam mengolah sepasang penggaris segitiga.
2. Pada metode garis selidik menuntut gambar grafik daerah penyelesaian
menggunakan ukuran yang cermat dan benar, karena penafsirannya titik – titiknya
akan sangat berpengaruh pada hasl akhir.

25
C. Rangkuman
1. Garis selidik di bentuk dari fungsi obyektif z = ax + by, dengan mengganti z
dengan suatu bilangan k yang merupakan kelipatan dari a dan b.
2. Untuk mendapatkan nilai optimum dari fungsi obyektif tersebut, garis selidik
digeser dengan kemiringan yang tetap :
a. untuk mencari nilai maksimum garis selidik digeser menjauhi titik (0 , 0)
sejauh – jauhnya tapi masih pada daerah penyelesaiannya, pada posisi
akhir garis selidik inilah didapat pasangan nilai x dan y yang menyebab-
kan nilai fungsi obyektif maksimum.
b. untuk mencari nilai minimum garis selidik digeser mendekati titik (0 , 0)
sedekat – dekatnya tapi masih pada daerah penyelesaiannya, pada posisi
akhir garis selidik inilah didapat pasangan nilai x dan y yang menyebab-
kan nilai fungsi obyektif minimum.
3. Agar dalam melakukan penggeseran garis selidik dengan mempertahankan kemi-
ringannya tidak berubah diperlukan ketrampilan menggunakan sepasang pengga-
ris segitiga.
4. Pada metode garis selidik menuntut gambar grafik daerah penyelesaian
menggunakan ukuran yang cermat dan benar, karena penafsirannya titik – titiknya
akan sangat berpengaruh pada hasl akhir.

D. Soal Latihan
1. Pada grafik daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan berikut tentukan nilai
maksimum fungsi obyektifnya dengan metode garis selidik !
a. fungsi obyektif z = x + 3y c. fungsi obyektif z = 3x + 2y

b. fungsi obyektif z = 3x + y d. fungsi obyektif z = 2x + 3y

26
2. Pada grafik daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan :
x + 3y  12 ; x + y  8 ; x  0 ; y  0. Tentukan nilai minimum dengan garis
selidik fungsi obyektif :
a. z = 4x + 5y
b. z = 4x + 3y
c. z = x + 5y
3. Kerjakan kembali soal latihan mencari nilai optimum diatas dengan metode garis
selidik !

27

Anda mungkin juga menyukai