Erfin Firmawati
Implementasi/Tindakan Tahap ke empat dari 5
Keperawatan proses keperawatan
Defini Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan
Implementasi adalah fase ketika perawat
mengimplimentasikan intervensi keperawatan (Kozier, 2011)
Implementasi keperawatan adalah melaksanakan
intervensi/aktivitas yang telah ditentukan
Hal yg dibutuhkan
perawat dalam
melakukan tindakan
keperawatan yg efektif
Psychomotor Interpersonal
skill skill
Cognitive Skill (intelectual)
Dengan cognitive skill, perawat mampu
• Melakukan observasi ynag tepat
• Memahami rasional dari tindakan keperawatan yang
dilakukan
• Mengapresiasi perbedaan setiap pasien dan
bagaimana pasien mempengaruhi dalam asuhan
keperawatan
Critical thinking adalah elemen yg penting dalam domain
cognitive karena dapat membantu perawat dalam
menganalisa data, mengorganisasi observasi,
mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman pada
pasien
Psychomotor Skill (Technical)
• Psychomotor skill dibutuhkan dalam tindakan
keperawan yang aman dan efektif
• Perawat harus mampu mennggunakan
peralatan medis dan melakukan skill seperti
membantu pasien dalam berubah posisi
Interpersonal Skill
Dibutuhkan kemampuan perawat dalam
komunikasi dengan pasien dan keluarga
Hubungan perawat dan pasien dibangun dengan
komunikasi terapeutik
Selain itu dibutuhkan kemampuan perawat
dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan
tim kesehatan lainnya dalam berkolaborasi
Aktivitas dalam Implementasi Keperawatan
a. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat
tanpa petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga
kesehatan lainnya
Contoh tindakan independent
✓ Menciptakan lingkungan yang terapeutik
✓ Mengatur posisi tidur
✓ Memberikan dorongan motivasi
✓ Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual
✓ Membantu dalam memenuhi activity daily living
(ADL)
• Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:
1. Tindakan Diagnostik
• Melakukan pemeriksaan laboratorium
sederhana,misalnya HB dan membaca hasil dari
pemeriksaan laboratorium tersebut.
• Observasi dan pemeriksaan fisik
• Wawancara dengan klien
2. Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah,mengurangi, dan
mengatasi masalah klien. Misalnya:
Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan
melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada
bagian tubuh yang tertekan.
3. Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien
melalui promosi kesehatan dan pendidikan
kesehatan kepada klien.
Misalnya:
Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi
insulin.
4. Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan
lainnya.
b. Interdependent /Collaborative
Kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan
tenaga kesehatan lainnya misalnya tenaga sosial, ahli gizi,
fisioterapi dan dokter, dll
Misalnya: pemberian obat oral, obat injeksi, infus,
kateter urin, naso gastric tube (NGT)
Jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab
dokter, tetapi pemberian obat sampai atau tidak menjadi
tanggung jawab perawat.
c. Dependent
Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi
lain. seperti ahli gizi, physiotherapi, psikolog dan
sebagainya.
Misalnya:
Pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang
telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik)
sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi
Metode Implementasi Keperawatan
1) Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang
biasanya dilakukan dalam sepanjang hari normal:
mencakup ambulasi, makan, berpakaian, menyikat gigi,
berhias.
2) Konseling
Konseling adalah metode implementasi yang mebantu
klien menggunakan proses pemecahan masalah untuk
mengenali dan menangani stres dan yang
memudahkan hubungan interpersonal antara klien,
keluarganya, dan tim perawatan kesehatan.
Tujuan untuk membantu klien menerima perubahan yang
akan terjadi yang diakibatkan stres berupa dukungan
emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
3) Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang
digunakan untuk menyajiakn prinsip , prosedur,
dan teknik yang tepat tentang perawatan
kesehatan untuk klien dan
untuk menginformasikan klien tentang status
kesehatannya.
4) Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5) Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan
menyiapkan klien untuk prosedur.
6) Mencapai tujuan perawatan.
7) Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota
staf lain
Dokumentasi
Tindakan Keperawatan
Petunjuk Pendokumentasian
Implementasi Keperawatan
• Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak
bila tulisan tidak jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex
tetapi dicoret saja, dan ditulis kembali diatas
atau disamping.
• Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
• Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis
kesamping untuk mengisi tempat yang tidak digunakan
• Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan
dilaksanakan guna menghin dari kealpaan (lupa)
• Gunakan kata kerja aktif (..Me….), untuk
menjelaskan apa yang dikerjakan.
• Dokumentasikan bagaimana respon pasien
terhadap tindakan yang dilakukan
• Dokumentesikan aspek keamanan, kenyamanan
dan pengawasan infeksi terhadap klien. Juga
tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
• Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu
merupakan bagian dari tindakan keperawatan.
• Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur
khusus dan tindakan invasif yang mempunyai resiko
tambahan.
• Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan
pendidikan kesehatan yang diberikan.
• Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti
semua kalimat harus ditulis,tetapi kata kata kunci dan
simbol¬-simbol / lambang-lambang sudah baku/lazim
dapat digunakan.
Ex; TD(tekanan darah), RR(respirasi), N(nadi), S(suhu)
• Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak
jelas,bila perlu tuliskan ungkapan klien untuk
memperjelas maksud
Dokumentasi Tindakan Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus di ikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu
kejadian dalam proses keperawatan.
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap
implementasi:
▪ Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
▪ Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang
dilakukan intervensi tersebut
▪ Mencatat semua jenis intervensi keperawatan
Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
Hasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
▪ Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim
kesehatan yang telah melakukan intervensi.
(Potter & Perry, 2010)
Pedoman Pengisian Format
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Nomor diagnosis keperawatan/masalah kolaboratif.
Tulislah nomor diagnosis keperawatan/masalah kolaboratif sesuai
dengan masalah yang sudah teridentifikasi dalam format diagnosis
keperawatan.
2. Tanggal/jam
Tulislah tanggal, bulan, dan jam pelaksanaan tindakan keperawatan.
3. Tindakan
• Tulislah nomor urut tindakan
• Tindakan dituliskan berdasarkan urutan pelaksanaan tindakan
• Tulislah tindakan yang dilakukan beserta hasil atau respon yang jelas
• Jangan lupa menuliskan nama/jenis obat, dosis, cara
memberikan, dan instruksi medis yang lain dengan jelas
• Jangan menuliskan istilah sering, kecil, besar, atau istilah
lain yang dapat menimbulkan persepsi yang berbeda atau
masih menimbulkan pertanyaan.
Contoh :memberi makan lebih sering dari biasanya. Lebih
baik tuliskan pada jam berapa saja memberikan makan dan
dalam berapa porsi makanan diberikan
• Untuk tindakan pendidikan kesehatan tulislah “melakukan
penkes tentang (…..) laporan penkes terlampir
• Bila pendidikan kesehatan dilakukan secara singkat tulislah
tindakan dan respon pasien setelah penkes dengan jelas
4. Paraf
Tuliskan paraf dan nama terang
N Diagnosis Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Paraf
o Keperawatan
NOC NIC RASIONAL (Referensi
Jurnal)
NOC Label: Tingkat nyeri Manajemen Nyeri:
Setelah diberikan asuhan • Kaji ulang karakteristik nyeri Skala nyeri pasien post A
keperawatan selama 3x24 jam, (skala) (Firma, 2019)
tingkat nyeri berkurang
dengan kriteria hasil: • Observasi ekspresi wajah Ekspresi wajah pasien jiw
• Melaporkan nyeri (Irawati, 2015)
berkurang dari skala 7
menjadi skala 2 • Pastikan pasien mendapat obat Efektifitas ketorolac dalam
• Frekuensi nafas dari analgesic (nama obat, dosis, nyeri skala sedang (Gugu
27x/menit menjadi 18- waktu, rute) 2020)
22x/menit • Ajarkan penggunaan tehnik
• Nadi dari 112x/menit nonfarmakologi (relaksasi nafas Relaksasi nafas dalam
menjadi <100x/menit dalam) merangsang keluarnya
• Menunjukkan ekspresi endorphin (Yati, 2017)
wajah dari meringis Monitor tanda-tanda vital:
menjadi bisa tersenyum • Monitor frekuensi nafas dan nadi
saat berbicara Dst….semua intervensi
• Melaporkan mampu Pemberian anagesik memiliki landasan jurnal
beistirahat dari tidak bisa • Cek resep dokter: dosis, frekuensi
tidur menjadi bisa tidur • Cek alergi obat
selama 3 jam • Evaluasi keefektifan pemberian
analgesic
IMPLEMENTASI per DIAGNOSA
Tgl dan No Dx IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam
Tanggal dan jam:
6 Juni 1 • Mengkaji ulang karakteristik nyeri (skala):S:
2017 Skala 6 Pasien mengaku masih nyeri
Jam 08.00 (tuliskan hasil disini….dan respon pasien) 5
• Mengukur tanda-tanda vital (frekuensi nafas
dan nadi) nafas 18x/mnt, nadi 80x/mnt O:
• Mengobservasi ekspresi wajah Ekspresi wajah tegang
Berhati-hati dalam merubah
Nafas 25x/menit
Jam 10.00 Nadi 98x/menit
• Mengecek resep analgesic dari dokter
• Mengajarkan relaksasi nafas dalam selama A:
Jam 12.00 15 menit Nyeri akut belum teratasi