3. Laporan Kinerja Keuangan: Laporan laba rugi komprehensip Laporan laba rugi
4. Laporan Laba/Rugi: Tidak memiliki format standar Sama seperti IFRS. Tetapi ,ada
meskipun pengeluaran harus disajikan perbedaan rincian pada item
dengan memilih salah satu dari dua yang disajikan pada laporan
format pendapatan yang diterima di
muka
5. laporan Arus kas(format Pos standar tetapi ketentuan terbatas Sama dengan IFRS tetapi dalam
dan metode): pada isinya. Menggunakan metode beberapa entitas harus
langsung atau metode tidak langsung menggunakan metode langsung
6. Pos Luar biasa: Didalam IFRS dilarang Item pos luar biasa masih harus
dilaporkan
7. Penyajian Keuntungan dan Menyajikan laporan keuangan yang Diakui adanya keuntungan dan
Kerugian yang diakui mengakui keuntungan dan kerugian kerugian yang disajikan dalam
/Pendapatan dalam catatan terpisah ataupun tidak laporan perubahan ekuitas
Komprehensif lainnya: pada laporan perubahan ekuitas pemegang saham
pemegang saham
9. Pengungkapan Signifikan Memberikan informasi yang rinci atau Pengungkapan yang kurang
Tentang Asosiasi: signifikan atas aktiva , kewajiban dibandingkan dengan IFRS
,pendapatan dan hasil .Informasi yang signifikan
aktiva , kewajiban ,pendapatan ,
dan hasil yang tidak diperlukan
10. Tanggung Jawab Laporan Tidak diatur Manajemen
Keuangan:
1. Judul Laporan. Standar auditing menyatakan , laporan harus diberi judul yang mengandung
kata independen. Contoh: “Laporan Auditor Independen”. Kewajiban ini dimaksudkan untuk
memberi tahu para pemakai laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan
secara tidak memihak.
1. Alamat Laporan Audit. Ditujukan kepada dewan direksi dan para pemegang saham untuk
menunjukkan bahwa auditor independen terhadap perusahaan.
1. Paragraph Pendahuluan. Paragraf ini menunjukkan, (1) laporan itu membuat suatu pernyataan
yang sederhana bahwa kantor akuntan publik bersangkutan telah melaksanakan audit. Ini untuk
membedakan laporan audit dari laporan kompilasi atau laporan review, (2) paragraph ini
menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit, termasuk tanggal neraca serta periode
akuntansi untuk laporan laba rugi dan laporan arus kas, (3) menyatakan bahwa laporan keuangan
merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah menyatakan
pendapat atas laporan keuangan itu berdasarkan audit.
1. Paragraph Ruang Lingkup. Merupakan pernyataan factual tentang apa yang dilakukan auditor
dalam proses audit. Paragraph ini menyatakan bahwa auditor melaksanakan audit berdasarkan
standar auditing yang berlaku umum. Paragraph ruang lingkup menyatakan bahwa audit
dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas
dari salah saji yang material (material misstatement). Kata material menunjukkan salah saji
yang signifikan, bukan salah saji kecil yang tidak mempengaruhi keputusan para pemakai
laporan keuangan. Paragraf ruang lingkup juga membahas bukti audit yang dikumpulkan dan
menyatakan bahwa auditor yakin bahwa bukti audit yang dikumpulkan itu sudah memadai guna
pernyataan pendapat. Kata dasar pengujian (test basis) menunjukkan sampling audit dan bukan
pelaksanaan audit setiap transaksi dan jumlah yang tersaji dalam laporan keuangan.
1. Nama KAP. Nama mengidentifikasi kantor akuntan public (KAP) atau praktisi yang
melaksanakan audit. Seluruh bagian dari kantor akuntan public mempunyai tanggung jawab
hukun dan professional untuk memastikan bahwa kualitas audit memenuhi standar professional.
2. Tanggal Laporan Audit. Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada laporan audit adalah
ketika auditor menyelesaikan prosedur audit di lokasi pemeriksaan.
OPINI AUDITOR
Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia. Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa pengecualian
diterbitkan oleh auditor jika kondisi berikut ini terpenuhi :
Semua laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
terdapat dalam laporan keuangan.
Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat dipenuhi oleh auditor.
Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor, dan auditor telah melaksanakan perikatan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk melaksanakan tiga standar pekerjaan lapangan.
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambah paragraf penjelas atau
modifikasi kata-kata dalam laporan audit.
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (Unqualified Opinion with
Explanatory Language)
Suatu audit lengkap telah dilaksanakan dengan hasil memuaskan dan laporan keuangan telah
disajikan secara wajar, tetapi auditor yakin bahwa penting/wajib untuk memberi informasi
tambahan. Paragraf penjelas dicantumkan setelah paragraf pendapat. Keadaan yang menjadi
penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf penjelas atau modifikasi kata-kata dalam
laporan audit baku adalah:
Auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan wajar, tetapi
lingkup audit telah dibatasi secara material atau prinsip akuntansi yang berlaku umum tidak
diikuti pada saat menyiapkan laporan keuangan.
Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan auditee tidak menyajikan
secara wajar laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Pernyataan ini layak diberikan, apabila ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik
oleh klien maupun karena kondisi tertentu dan auditor tidak independen terhadap klien.
Sebelum auditor memberikan pendapat (opininya), seseorang auditor harus melaksanakan tahap-
tahap audit. Adapun tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut: