Anda di halaman 1dari 5

Logo

PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA

RUMAH SAKIT INTAN MEDIKA LAMONGAN


DAN
RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

NOMOR : 266 / RSIM / SRD / VII / 2019

NOMOR : …………………………………

TENTANG
MITRA BESTARI UNTUK KREDENSIAL

Pada hari ini Senin, tanggal Dua Puluh Dua (22), bulan Juli (07) ,Tahun Dua Ribu
Sembilan Belas (2019), bertempat di Lamongan,yang bertandatangan dibawah ini :

I. Nama : dr. Kamal Mubarok.


Jabatan : Direktur Rumah Sakit Intan Medika
Alamat : Jl. Raya Utara Pasar Blawi, Karangbinangun,
Kabupaten Lamongan, 62293
yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.

II. Nama : dr. Hj. Umi Aliyah, MARS


Jabatan : Direktur RS Muhammadiyah Lamongan
Alamat : Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 76, Sarirejo,
Sukorejo, Kec. Lamongan, Jawa Timur 62252
yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Paraf Paraf
Pihak Pihak
Ke-I Ke-II
Dengan ini Kedua Belah Pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Mitra Bestari
Untuk Kredensial, yang diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagaimana
tercantum dalam pasal-pasal sebagai berikut :

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA
1. Maksud dan tujuan dari perjanjian ini adalah sebagai dasar pelaksanaan
kerja sama dalam memberikan pelayanan Kredensial Tenaga Para Medis
(Mitra Bestari) di RS Intan Medika Lamongan.
2. PIHAK PERTAMA dengan ini menunjuk PIHAK KEDUA sebagaimana
PIHAK KEDUA menerima penunjukan PIHAK PERTAMA untuk
melaksanakan pelayanan memberikan pelayanan Kredensial Tenaga Para
Medis (Mitra Bestari) di RS Intan Medika Lamongan, sesuai dengan syarat
dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup Kegiatan oleh PIHAK KEDUA meliputi Kredensial Tenaga:
1. Perawat
2. Bidan
3. Apoteker
4. Analis
5. Ahli Gizi
6. Rekam Medis
7. Radiografer
8. Kesehatan Lingkungan
9. Elektromedik

Paraf Paraf
Pihak Pihak
Ke-I Ke-II
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN
1. HAK & KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
a. PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan Jasa Kegiatan Kredensial
Tenaga Para Medis yang diajukan.
b. PIHAK PERTAMA berhak mendapat foto kopi sertifikat Pelatihan
Kredensial dan Pelatihan Clinical Instruktur dari Penguji
c. PIHAK PERTAMA berwajiban membayar biaya Kegiatan Kredensial
kepada PIHAK KEDUA sesuai ketentuan Pasal 5
2. HAK & KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
a. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan Jasa Kegiatan Kredensial
Tenaga Para Medis yang diajukan.
b. PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan foto kopi sertifikat
Pelatihan Kredensial dan Pelatihan Clinical Instruktur Penguji
a. PIHAK KEDUA berhak menerima biaya Kegiatan Kredensial Tenaga
Para Medis sesuai dengan ketentuan Pasal 5

Pasal 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku efektif tanggal 22 Juli 2019 sampai tanggal 22 Juli
2022
2. Selemabat-lambatnya 3 (tiga) bukan sebelum berakhirnya jangka wajtu
perjanjian, para pihak sepakat untuk saling mengkonfirmasi maksud apabila
hendak memperpanjang perjanjian ini.
3. Apabila selambat-lambatnya sampai dengan 1 (satu) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu perjanjian tidak ada surat pemberitahuan dari
PIHAK PERTAMA untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian, maka
perjanjian ini secara otomatis baerakhir.

Paraf Paraf
Pihak Pihak
Ke-I Ke-II
Pasal 5
PEMBIAYAAN
Besaran biaya yang harus dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA adalah sebesar
...................................................
Pasal 6
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa ( selanjutnya disebut “Force
Majeure” ) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan, kesalahan
atau kekuasaan para pihak dan yang menyebabkan pihak yang
mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau terpaksa menunda
pelaksanaan kewajiban dalam perjanjian ini. Force Majeure tersebut
meliputi bencana alam, banjir, wabah, perang (yang dinyatakan maupun
tidak dinyatakan ), pemberontakan, huru-hara, pemogokan umum,
kebakaran dan kebijaksanaan pemerintah, yang berpengaruh secara
langsung terhadap pelaksanaan perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure , maka pihak yang terhalang
untuk melaksakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh pihak lainnya.
Pihak yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa
Force Majeure tersebut kepada pihak lain secara tertulis paling lambat 7 (
Tujuh ) hari kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeure, yang
dikuatkan oleh surat keterangan dari pejabat yang berwenang yang
menerangkan adanya Force Majeure tersebut. Pihak yang terkena Force
Majeure wajib mengupayakan dengan sebaik-baiknya untuk tetap
melaksanakan kewajibannya sebagai mana diatur dalam perjanjian ini
segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
3. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga
melebihi atau diduga oleh Pihak yang mengalami Force Majeure akan
melebihi jangka waktu 30 ( Tiga puluh ) hari kelender, maka Para Pihak
sepakat untuk menijau kembali Jangka Waktu Perjanjian ini.

Paraf Paraf
Pihak Pihak
Ke-I Ke-II
4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat
terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung Jawab
pihak lain.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang timbul
sehubungan dengan Perjanjian ini akan dislesaikan terlebih dahulu secara
musyawarah dan mufakat oleh Para Pihak .
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1. Pasal ini tidak berhasil mencapai mufakat, maka Para pihak sepakat
menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui pengadilan.
3. Mengenai perjanjian ini dan segala akibatnya, Para Pihak memilih
kediaman hukum atau domisili yang tetap dan umum dikantor Panitera
Pengadilan Negeri Lamongan

Pasal 8
PENUTUP
Demikianlah, Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), asli masing-masing sama
bunyinya di atas kertas bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang
sama setelah ditanda tangani oleh Para Pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN RS. INTAN MEDIKA

………………………………….. dr. Kamal Mubarok


…………………………………….. Direktur

Paraf Paraf
Pihak Pihak
Ke-I Ke-II

Anda mungkin juga menyukai