OLEH:
NAMA : AMINAH
NIM : E1M017001
Perencanaan merupakan suatu langkah persiapan ila iam pelaksanaan suatu pekerjaan
untuk mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yang harus diperhatikan adalah
menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan,yaitu dengan
mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan keputusan. Satu hal
yang penting yang menentukan perencanaan adalah pembuatan keputusan yang merupakan
proses yang mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembuatan perencanaan.
Pola pengambilan keputusan yang dapat dilakukan adalah pengumpulan data yang diperoleh
dari pencatatan dan penelitian pengembangan data, penganalisisan data,pengambilan
Keputusan, pengoperasian data, dan penentuan data operasional.
Kegiatan ini ditujukan untuk menilai proses kerja secara keseluruhan, yaitu meliputi
pengontrolan terhadap keserasian dan ketepatan alat yang dipergunakan serta kemampuan
setiap orang yang terlibat dalam mewujudkan kerja. Selain itu, kegiatan ini diperlukan untuk
menentukan apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan mempergunakan
metode, alat, dan cara yang telah ditetapkan.Secara jelas, langkah-langkah untuk menentukan
perencanaan adalah:
B.PENGORGANISASIAN(ORGANIZING)
Definisi yang disebutkan di atas hanyalah sekadar contoh karena masih banyak definisi
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa
pada dasarnya semua definisi organisasi memiliki pengertian yang sama, yaitu suatu kerja
sama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama. Kerja sama tersebut hanya dapat terwujud bila orang-orang yang terlibat dalam
organisasi saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya dalam melaksanakan tugas-tugas
mereka. Selain itu, beban tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang diberikan kepada
mereka sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman mereka. Dengan adanya
komunikasi dan keselarasan di antara mereka maka tujuan organisasi dapat tercapai. Suatu
organisasi harus memenuhi beberapa prinsip umum, di antaranya:
1. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas dan kesamaan pandangan seluruh
personal yang terlibat dalam organisasi.
2. Organisasi harus memiliki pimpinan yang mampu mengarahkan para anggotanya
serta mendelegasikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada mereka sesuai
dengan bakat, pengetahuan dan kemampuan mereka.
3. Organisasi memiliki struktur organisasi yang disusun sesuai dengan kebutuhan
sehingga batasan wewenang pekerjaan antarpersonal menjadi jelas.
1. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai
dengan kebutuhan. Dengan demikian, perluasan aktivitas yang mengharuskan
penambahan jumlah satuan kerja hanya dilakukan bila tidak dapat ditampung dalam
satuan kerja yang ada.
2. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja.
Pengelompokan beban tugas yang sejenis harus dihubungkan dengan volume kerja.
Beban kerja setiap satuan kerja harus memiliki batas-batas yang jelas dan sebanding
pada tiap-tiap tingkatnya.
3. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab. Dengan
demikian, pimpinan organisasi hanya melakukan tugas yang penting saja. Setiap
anggota melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan beban tugas masing-masing.
4. Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol. Rentangan kontrol ini dipengaruhi
oleh jenis dan sifat pekerjaan, jarak antara unit yang dikontrol, volume tugas dan
stabilisasi organisasi.
5. Organisasi harus mengandung Kesatuan perintah. Kesatuan perintah ini harus jelas
antara pimpinan organisasi dengan anggota organisasi sehingga tidak terjadi tumpang
tindih dalam pelaksanaan kerja.
6. Organisasi harus fleksibel dan seimbang. Dalam arti bila terjadi perubahan atau
penambahan volume kerja maka struktur organisasi harus disesuaikan
C.PENGARAHAN
1. Kepemimpinan
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fugsi terpenting
dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini
benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin. Karena pemimpin adalah
manajemen pengarahan yang berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan dan saran
kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing, maka pengarahan ada
hubungannya dengan kepemimpinan atau seorang manager yang akan memberikan
pengarahan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Hal yang penting didalam fungsi pengarahan ialah bagaimana kepemimpinan berperan besar
untuk memotivasi dan tentu saja mengarahkan dan mendorong kepada setiap orang yang ia
pimpin untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kapasitasnya.
Pengarahan-pengarahan dapat berupa:
1. Penjelasan tentang apa, mengapa dan bagaimana tugas;
2. Urutan prioritas penyelesaian;
3. Prosedur kerja;
4. Sarana dan sumber yang dapat dirnanfaatkan;
5. Pihak-pihak yang berkait dengan urusannya, baik langsung maupun tidak langsung; dan
6. Bagaimana melakukan penilaian terhadap penyelesaian tugas tersebut.
1. Kebijakan
3.Koordinasi
Salah satu fungsi pokok administrasi adalah koordinasi. Organisasi tanpa koordinasi
sulit kiranya untuk mengatur seluruh rencana dan implementasi rencana kegiatan dalam
usaha mengejar tujuan bersama. Hubungan kerja yang telah diatur dalam proses
pengorganisasian dipengaruhi agar berfungsi sebagai satu kesatuan melalui kegiatan
pengorganisasian.
Organisasi sekolah yang di dalamnya terdapat pembagian tugas yang sangat subtansi,
maka pengkoorniasian mutlat diperlukan. Pembagian tugas mengajar dan pengaturan jadwal
pelajaran yang tidak dikoordinasikan dapat menyebabkan gagalnya seluruh program
perencanaan. Koordinasi yang baik tidak lepas dari peran kepala sekolah sebagai manajer.
Sagala (2009) menjelaskan, koordinasi yang baik dapat terwujud dengan beberapa syarat, di
antaranya pembagian kerja yang jelas, semangat kerja yang besar di antara personil,
tersedianya fasilitas kerja yang memadai, kontak hubungan yang lancar dan memulai suatu
tahapan pekerjaan dengan benar.
2) Proses Pengkoordinasian
4.Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu program
pendidikan. Aktivitas komunikasi ini mencakup penyebaran dan penyampaian gagasan dan
maksud, baik secara tertulis maupun lisan. Komunikasi memegang peranan penting dalam
suatu organisasi, khususnya, organisasi sekolah. Setiap personal yang terlibat harus saling
berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana per¬kembangan organisasi
dapat diketahui. Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu,
komunikasi mi juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari para personal untuk menemukan
pendapatyang dapat menyumbangkan solusi yang tepat.
Komunikasi dapat dilakukan dalam dua macam hubungan, yaitu:
1. Hubungan tegak (vertikal) iaiah proses penyampaian berita dari pimpinan kepada
bawahan (vertikal ke bawah) maupun dari bawahan kepada pihak atasan (vertikal ke
atas). Komunikasi dapat berjalan dilakukan dengan cara vertikal ke bawah, yaitu
pimpinan organisasi memberikan pengarahan kepada seluruh personal di bawahnya
secara langsung mengenai soal-soal kebijaksanaan prosedur dan pemberian
pengarahan yang bersifat umum. Dengan demikian, pihak bawahan dapat
memberikan pengarahan tersebut kepada orang-orang yang berada di bawah mereka.
Demikian seterusnya hingga tingkat yang paling bawah sehingga setiap personal
mengetahui pengarahan tersebut. Komunikasi juga dilakukan dengan cara vertikal ke
atas, yaitu dari para personal yang berada pada tingkat bawah hingga pimpinan
organisasi. Komunikasi dengan cara seperti ini pun sangat bermanfaat bagi
perkembangan organisasi karena para anggota bawahan lebih mengetahui
permasalahan yang ada secara iangsung sehingga mereka dapat memberikan jaian
pemecahan yang terbaik. Namun, hal ini terkadang tidak dapat berjaian mulus karena
ada juga pimpinan yang tidak bersedia menerima masukan dari para anggotanya.
Selain penyampaian komunikasi tersebut, yang lainnya.
2. Hubungan datar (horizontal) hubungan antara para anggota yang memiliki kedudukan
sejajar,yaitu pengomunikasian yang dilakukan di antara para anggota sendiri. Dalam
organisasi sekolah, misalnya, antara guru dengan guru, kepala sekolah dengan kepala
sekolah, dan sebagainya. Hal ini biasanya sangat efektif karena tidak ada pihak yang
merasa memiliki kekuasaan lebih tinggi dibandingkan dengan
5. Motivasi
1). Pengertian motivasi
Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan tertentu yang cenderung untuk
menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan
prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang
atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi
instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik.Motivasi adalah sebuah
kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain.
Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa
tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan
dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita
capai.
2). Peran motivasi dam supervise pendidikan
Supervisi pendidikan yang baik, diharapkan mampu untuk memberikan kontribusi
bagi terwujudnya guru yang berintelektual dan berprestasi kerja tinggi. Selain itu juga dengan
supervisi memungkinkan guru untuk mendapatkan umpan balik secara cepat dalam
memperbaiki aktivitas-aktivitasnya, memotivasi guru untuk meningkatkan pekerjaannya
sehari-hari. Supervisi juga dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi kerja guru
dalam memperbaiki pelaksanaan proses belajar-mengajar.
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai supervisor diharapkan mampu untuk memberikan
supervisi agar guru menjadi lebih termotivasi dan lebih profesional dalam bekerja dan kepala
sekolah juga diharapkan agar trampil untuk menentukan dan meneliti kegiatan-kegiatan apa
saja yang diperlukan untuk kemajuan sekolahnya, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Berikut peran kepala sekolah sebagai supervisor :
1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya kepada seluruh
bawahan dan groupnya
2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya
3. Memberikan tugas pada subordinatenya
4. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung
5. Memberikan training pada subordinate
6. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya
7. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan
8. Mendisiplinkan bawahan/subordinate
9. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin
10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya.
11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan
12. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan.
D.PENGENDALIAN
1.Monitoring/pengawasan
Monitoring merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program yang dibuat itu
berjalan dengan baik sebagaiman mestinya sesuai dengan yang direncanakan, adakah
hambatan yang terjadi dan bagaiman para pelaksana program itu mengatasi hambatan
tersebut. Monitoring terhadap sebuah hasil perencanaan yang sedang berlangsung menjadi
alat pengendalian yang baik dalam seluruh proses implementasi.Monitoring adalah proses
rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program atau memantau
perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa
yang kita lakukan dan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.
Komponen Sekolah yang Harus Dimonitoring
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang harus selalu dimonitor yang
mengatur tentang:
– Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus,
– Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan seluruh kategori aktivitas satuan
pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan,
– Struktur organisasi satuan pendidikan,
– Pembagian tugas di antara pendidik,
– Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan,
– Peraturan akademik,
– Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana,
– Kode etik hubungan antara sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan dan
hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat,
– Serta biaya operasional satuan pendidikan.
2.Penilaian/Evaluasi
Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas tiap kegiatan organisasi serta
dapat diketahui kelemahan dan kelebihan lama berlangsungnya proses administrasi.
Kelemahan yang ada dapat dicarikan jalan keluarnya dan kelebihannya dapat
dipertahankan bahkan ditingkatkan. Selain itu, dapat diketahui apakah seluruh
rangkaian kegiatan dalam organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan, apakah
seluruh proses administrasi telah berjalan dengan baik, apakah komunikasi
nntarpersonal telah menciptakan kerja sama yang baik, dan apakah tujuan yang
diharapkan telah tercapai.
Penilaian sebaiknya dilakukan secara berkala sehingga dapat dijadikan landasan untuk
melakukan perbaikan pada semua bidang administrasi. Penilaian ini juga harus
didukung oleh fakta-fakta yang dapat membawa ke arah perubahan yang positif serta
memberikan cara terbaik untuk membuat keputusan. Unsur objektivitas penilai juga
turut berperan dalam memberikan penilaian. Selain itu, penilai harus memiliki
pengetahuan tentang teknik-teknik penilaian yang baik, bersedia menerima kritikan
konstruktif dari pihak lain.
Beberapa tahap dalam penilaian adalah menentukan aspek-aspek yang akan dinilai,
menentukan kriteria penilaian, kemudian mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan kriteria tersebut. Semua data yang terkumpul diakumulasikan sehingga
diperoleh kesimpulan serta menyeluruh. Dari kesimpulan inilah dapat diketahui
bagian mana saja dari kegiatan organisasi yang perlu dihilangkan, ditambah atau
ditingkatkan dan bagian manakah yang perlu dipertahankan.
Dalam organisasi, pendidikan di sekolah, penilaian ini dilakukan oleh kepala sekolah
dengan bantuan guru, petugas tata usaha, atau pihak lainnya yang berkompeten.
Semua bagian yang dilibatkan dalam penilaian ini harus memiliki kesamaan
pandangan dan bertanggungjawab atas terwujudnya tujuan yang diharapkan oleh
sekolah. Setelah melakukan penilaian,masing-masing bagian memberikan hasil
penilaiannya kepada kepala sekolah, kemudian secara bersama-sama membahas
penilaian tei sebui dan membuat kesimpulan.
Dengan adanya penilaian ini, sekolah akan mampu menyediakan kebutuhan siswa,
menentukan program pendidikan yang sesuai dengan para siswanya, dan
menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
baik. Di samping itu, penilaian dalam organisasi pendidikan di sekolah dapat
mendeteksi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh personal di sekolah,
sehingga penyimpangan tersebut tidak bertambah luas. Keuntungan lainnya dalam
melakukan penilaian ini adalah dapat mengetahui apakah metode yang digunakan
sekolah telah dilaksanakan dengan baik dan berhasil guna, apakah kemajuan belajar
para siswa terus meningkat, apakah lulusannya memperoleh pengetahuan yang baik,
apakah kesukaran dan kelemahan yang ada dalam sekolah dapat teratasi, apakah perlu
mengubah metode yang telah digunakan, dan hal lainnya.
3.Pelaporan/reporting
Reporting adalah proses pencatatan atau pengumpulan data dari semua kegiatan
manajemen untuk kepentingan pemberian informasi kepada pimpinan, atasan pimpinan,
internal organisasi dan publik. Seluruh kegiatan administrasi dimulai dari perencanaan perlu
pencatatan dan pelaporan yang sangat bermanfaat sebagai penyedia data seluruh informasi
organisasi dan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Beberapa fungsi Reporting adalah
sebagai berikut:
Seluruh kegiatan yang direkam dalam bentuk pencatatan adalah sebagai sistem yang
memberikan informasi tentang gambaran kinerja suatu organisasi. Sistem informasi
manajemen menata data dengan mengklasifikasikan data berdasarkan jenis pekerjaan
dan waktu pelaksanaan sehingga lebih mudah mencari data ketika seseorang
membutuhkannya.
Data yang dihasilkan dari kegiatan Reporting dijadikan bahan pertimbangan seorang
manajer untuk membuat kebijakan dan keputusan.
Faktor-faktor penting dalam Reporting menurut Faghira (2014) adalah sebagai berikut:
Penyajian data yang baik adalah dengan menggunakan format yang mampu menjaring
sebanyak mungkin informasi namun tetap mudah dibaca.
Pencatatan dan pelaporan dengan menggunakan aturan yang berlaku menjadikan data
yang disajikan berbentuk resmi.
Dengan personil yang terampil, data yang dikerjakan akan tertata dengan baik dan selesai
sebagaimana waktu yang telah ditentukan. Recording & Reporting dalam lembaga sekolah
biasanya memuat berbagai macam jenis administrasi yang secara umum terdiri dari:
DAFTAR PUSTAKA
Amtu, O. (2011) Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah: Konsep, Strategi
dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
Sa’ud, U.S. dan Makmun, A.S. (2007) Perencanaan Pendidikan: Suatu Pendekatan
Komprehensif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://www.slideshare.net/irasafaghira/peran-dan-tanggungjawab-administrasi-
pendidikan.htm