1
Komnas Perempuan, Catatan Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2016, “Labirin Kekerasan Terhadap
Perempuan: Dari Perkosaan Berkelompok Hingga Femisida (Femicide), Alarm Bagi Negara Untuk Bertindak
Tepat (Jakarta: Komnas Perempuan, 2017)
Kekerasan Terhadap Perempuan Merupakan Fenomena Gunung Es
Gambaran data KTP diatas adalah jumlah kasus yang berhasil dilaporkan, sementara fakta
KTP yang terjadi di masyarakat diyakini jumlahnya jauh lebih banyak sehingga KTP pada
dasarnya merupakan fenomena gunung es, yang terlihat di permukaan hanya puncaknya saja.
Masih banyak kasus KTP yang terjadi namun tidak terlaporkan kasusnya. Hal ini terjadi
dikarenakan banyak faktor, misalnya perempuan korban tidak melaporkan karena kondisi
trauma atau ketidakberdayaan, atau tidak memiliki cukup informasi untuk melaporkan. Selain
itu, faktor lainnya adalah minimnya dukungan dari keluarga dan masyarakat. Bahkan tidak
jarang justru korban yang disudutkan atau dipersalahkan atas kejadian yang menimpanya,
menyebabkan korban semakin tidak berdaya untuk melaporkan kasusnya. Pertimbangannya
adalah bahwa jika melaporkan malah membuat situasinya lebih berat, karena rasa malu atau
aib yang bakal ditanggung bila diketahui orang lain. Disisi lain, proses hukum seringkali
menyulitkan korban dan menuntut pengorbanan yang tidak sedikit dari sisi waktu, biaya, dan
beban psikologis karena harus menceritakan ulang situasi yang traumatis, dan hasilnya tidak
selalu berakhir sebagaimana yang diharapkan.
Angka kekerasan seksual yang dilaporkan merupakan fenomena gunung es. Faktanya, 93%
korban pemerkosaan tidak pernah melaporkan kasus mereka ke aparat hukum. Hanya 1%
korban yang memilih jalur hukum (sumber: survey daring Lentera Sintas Indonesia,
Magdalena.co)2
2
Australia Indonesia Partnership for Justice & Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPi), Kekerasan
Seksual di Indoensia: Data, Fakta, & Realita, (Jakarta: Australia Indonesia Partnership for Justice & MaPPi
(Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia) Fakultas Hukum Universitas IndoensiaIndonesia, 2016), Hlm. 2.