Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
berkat, rahmat, taufik serta hidayah-nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar
Akhir kata penulis berharap semoga hasil laporan praktikum ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
hepatitis bisa bersifat asimtomatik. Hepatitis ini umumnya lebih ringan dan
lebih asimtomatik pada yang lebih muda dari pada yang tua. Penyakit
hepatitis pada dasarnya bisa menyerang siapa saja. Hepatitis juga tidak
dibatasi oleh usia dan jenis kelamin. Meskipun begitu, patut diwaspadai
bahwa ikterius atau gejala kuning dapat terjadi akibat hepatitis virus.
hepatitis virus karena persoalan sanitasi dan nutrisi yang kurang baik
(Wijayanti, 2016).
ilmu pengetahuan dan teknologi, sampai sekrang telah dikenal tujuh macam
hepatitis virus, yaitu virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus
disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), dan apabila VHB terus menyerang
hati penderita dalam jangka waktu yang lama maka bia berlanjut menjadi
sirosis hati atau kanker hati. Sekitar sepertiga dari populasi dunia atau lebih
1
dari 2 miliar orang, telah terinfeksi dengan virus hepatitis B. Penularan virus
terdapat VHB.
terdapat pada bagian pembungkus dari virus hepatitis B yang dapat dideteksi
dengan berbagai cara, yaitu dengan metode RIA (Radio Immuno Assay),
imunokromatografi?
2
1.4 Manfaat Praktikum
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sampai kira-kira 300 nm yang hanya mempunyai satu jenis asam nukleat
(DNA atau RNA) sebagai genom mereka. Asam nukleat terbungkus mentel
protein yang dikelilingi oleh membran dari lipid. Unit infeksius secara
mengalami replikasi di dalam sel hidup dengan menjadi parasit pada tingkat
replikasi menghasilkan asam nukleat dari mantel protein virus dalam jumlah
mempermudah penempelan serta penetrasi virus terhadap sel baru yang dapat
Hati merupakan salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan
sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi
4
berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian
tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu
(Sievert, 2014).
Salah satu penyakit yang sering menyerang organ hati yaitu penyakit
Penyakit ini merupakan peradangan dari organ hati karena toxin, seperti
kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi yang disebabkan oleh
5
hepatitis yang lainnya ini termasuk hepatitis autoimun dan hepatitis yang
alkohol. Hepatitis autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh Anda
menjadi penyakit yang lebih parah. Pada kasus tertentu, hepatitis dapat
2014).
Sel hati manusia merupakan target organ bagi virus Hepatitis B. Virus
Asam nukleat VHB akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel
adalah DNA VHB memerintahkan sel hati untuk membentuk protein bagi
Proses replikasi virus tidak secara langsung bersifat toksik terhadap sel,
6
penting terhadap kerusakan hepato seluler dan proses klirens virus,makin
lengkap respon imun, makin besar klirens virus dan semakin berat kerusakan
1. Hepatitis A
air yang terkontaminasi oleh feses dari seseorang yang terinfeksi hepatitis
A (Sulaiman, 2016).
2. Hepatitis B
menular, seperti darah, cairan vagina, atau air mani, yang mengandung
dengan pasangan yang terinfeksi, atau berbagi alat cukur dengan orang
7
3. Hepatitis C
adalah salah satu infeksi virus darah yang paling umum di Amerika
Serikat. Sekitar 2,7 hingga 3,9 juta orang Amerika saat ini hidup dengan
4. Hepatitis D
Juga disebut delta hepatitis, hepatitis D adalah penyakit hati yang serius
hepatitis B (Sulaiman,2016).
5. Hepatitis E
di daerah dengan sanitasi yang buruk dan biasanya disebabkan air yang
1. Plasma
Plasma darah Adalah cairan yang berwarna kuning jernih. Fungsi dan
8
pembahasan yang akan dikaji dalam plasma darah. Plasma darah
yakni sari makanan, hormon enzim, mineral, antibodi dan zat-zat sisa
dan PH darah. Protein yang terdapat dalam darah (protein darah) terdiri
benang fibrin berperan penting dalam proses pembekuan darah saat tubuh
kita terluka. jika larutan protein dalam plasma darah diendapkan dengna
9
2. Serum
ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh seorang
(Sunata, 2014).
yang muncul di dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1 sampai 12 minggu
3 – 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang antara 3 sampai
6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg akan tetap
terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten lebih dari
10
6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10% penderita yang
memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap positif selam
sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah
menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan
atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B
baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B (Sunata,
2014).
kali ditemukan oleh Blumberg pacta tahun 1965 dan di kenal dengan nama
antigen Australia. Virus ini termasuk DNA virus. Virus hepatitis B berupa
luar terdiri atas antigen HBsAg yang membungkus partikel inti (core). Pada
inti terdapat DNA VHB Polimerase. Pada partikel inti terdapat Hepatitis B
permukaan (HBsAg) terdiri atas lipo protein dan menurut sifat imunologik
11
proteinnya virus Hepatitis B dibagi menjadi 4 subtipe yaitu adw, adr, ayw dan
mempunyai masa inkubasi 45-80 hari, rata-rata 80-90 hari (Sunata, 2014).
1. Darah
2. Saliva
melalui tusuk jarum atau benda yang sudah tercemar virus hepatitis
12
Secara epidemiologik penularan infeksi virus hepatitis B dibagi
1. Umur
pada bayi dan anak (25 -45,9 %) resiko untuk menjadi kronis,
akan menjadi kronis, pada anak usia sekolah 23 -46 % dan pada
13
2. Jenis kelamin
3. Kebiasaan hidup
2014).
4. Pekerjaan
HBsAg, virus dibagi atas 4 subtipe yaitu adw, adr, ayw, dan ayr yang
14
menyebabkan perbedaan geografi dalam penyebarannya.Subtype adw
Utara dan Selatan. Subtype adw dan adr terjadi di Malaysia, Thailand,
2014).
penyakit,
15
4. serta pemberian pengobatan yang tepat
6. Usaha rehabilitasi
16
kontak dengan darah dan cairan tubuh, cuci tangan sebelum dan
dengan penderita
1. Immunisasi Aktif
pada bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif, sedang pada negara
setelah 6 bulan.
bulan.
17
2. Immunisasi Pasif
maupun Pre Expossure. Pada bayi yang lahir dari ibu, yang HBsAs
1. Metode ELISA
serologi) telah memuat variabel - variabel yang sering diperiksa. Tes - tes
yang sangat sensitif pun telah banyak dikembangkan secara luas untuk
atau yang menetap. Salah satunya adalah tes pemeriksaan yang tergolong
18
ELISA adalah suatu metode yang dikerjakan sebagai sarana mengukur
kadar antigen atau antibodi dalam suatu medium cair, seperti serum atau
Intensitas warna ini kemudian akan diukur pada ELISA reader. Prinsip
yaitu antigen atau antibodi yang dilabel enzim dan substrat akan terjadi
tambahan kecuali yang ada disertakan dalam test kit. Mereka dibaca
19
Tes HbsAg (serum/plasma) pada tes langsung untuk pemeriksaan
kualitatif adanya HbsAg pada spesimen serum atau plasma. Tes ini
melalui membran area tes yang telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian
20
BAB III
METODE PRAKTIKUM
WITA.
3.2 Metode
3.3 Prinsip
bantalan sampel bereaksi dengan partikel yang telah dilapisi dengan anti-
3.4.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu dispo 5 ml,
3.4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yatu strip test anti-
21
3.5 Analitik
3. Celupkan strip pada serum dan tunggu sampai garis merah pada control
Positif : Terbentuk 2 garis merah pada control (C) dan test (T), atau samar-
samar.
Invalid : Tidak timbul garis merah sama sekali atau timbul hanya bagian
test (T).
22
BAB IV
4.1 Hasil
mendeteksi adanya HBsAg dalam serum atau plasma membrane yang dilapisi
dengan anti HBsAg antibody pada daerah garis test selama proses
pemeriksaan, sampel serum atau plasma bereksi dengan partikel yang ditutupi
menghasilkan suatu hasil posotif pada daerah test, jika tidak menghasilkan
garis yang berwarna pada daerah test menunjukan hasil yang negatif
23
Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi virus hepatitis B, baik
yang diderita disebabkan oleh virus B atau superinfeksi dengan virus lain
(Hadi, 2017).
Deoxyribonucleic Acid (DNA)- VHB tetap ada walaupun dalam jumlah kecil,
baik dalam sirkulasi ataupun dalam hati. Demikian juga setelah penyembuhan
dari hepatitis B kronis, DNA-VHB masih terdapat di sel hati. Keadaan DNA-
VHB ditemukan dalam hati atau serum dari seseorang dengan HBsAg negatif,
disertai atau tanpa adanya anti-HBs disebut dengan infeksi hepatitis B occult
(HBO).
mengenai adanya VHB tersamar ditemukan sejak awal tahun 1980an, namun
teknik biologi molekular yang sangat sensitf. Kejadian VHB tersamar sering
terapi atau penyakit yang berhubungan dengan sistem imun. Infeksi VHB
24
Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan HBsAg dengan metode rapid
telah dilakukan sentrifus pada sampel darah vena. Kemudian strip HBsAg
dimasukan ke dalam serum tersebut dan amati hingga muncul garis berwarna
merah. Dari pemriksanaa yang telah dilakuna diperoleh hasil bahwa pasien
karena serum tersebut tidak berikatan dengan antibodi spesifik pada daerah
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
diperoleh hasil negative (-) dengan terbentuknya 1 garis control pada alat
yang menggunakan metode rapid test, hal ini menunjukan bahwa pasien
5.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
Wijayanti B Ika, 2016. ”Efektifitas HBsAg Rapid Screening Test untuk Deteksi
Dini Hepatitis B”. Jurnal Kesmadaska 29-34, 2016. pdf. (di akses tanggal
22 Sep 2019).
27