Saraf
Subdural Empyema
Disusun oleh:
Pembimbing:
dr. Anyeliria Sutanto, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK
I. Identitas Pasien
Nama : Nn. S
Usia : 19 tahun
Alamat : Tangerang
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
No. MR : 87-82-74
II. Anamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Keluarga
Riwayat keluhan serupa pada keluarga disangkal. Riwayat penyakit kronis
seperti diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, dan asam urat disangkal.
Riwayat epilepsi, stroke dan penyakit jantung disangkal.
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak Sakit Berat
Kesadaran : E2M3Vett
BB/TB : 50 kg/ 150 cm
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah: 90/60 mmHg
- Nadi: 90 bpm, kuat angkat
- Pernapasan: 12x/menit
- Suhu: 37,8 °C
- SpO2: 100% dengan ventilator
Kepala : Normocephal
Mata : Pupil bulat anisokor, 3 mm/ 5 mm, RCL -/-, RCTL -/-
Terdapat abses pada periorbital sinistra dengan ukuran 2 cm x 4 cm x 6 cm yang
ruptur dengan sendirinya pada tanggal 7 September 2019. Sebelum pecah abses
memiliki batas tidak tegas, mobile, lunak, fluktuatif pada palpasi. Tampak keluar
pus berwarna kekuningan.
THT : dalam batas normal. Tidak ditemukan deviasi trakea, kelainan septum
nasal, deformitas. Tidak ditemukan sekret maupun darah
Leher : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening
Thorax : kontur normal, kembang kempis dada simetris.
Paru:
Inspeksi: dalam batas normal
Perkusi: dalam batas normal
Palpasi: dalam batas normal
Auskultasi: Suara napas vesikuler +/+, Rhonchi -/-, wheezing -/-
Jantung:
Inspeksi: dalam batas normal
Perkusi: dalam batas normal
Palpasi: dalam batas normal
Auskultasi Suara jantung S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : supel, kontur normal
Perkusi : dalam batas normal
Palpasi : dalam batas normal
Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, pallor (+), edema (-), onikolisis (-)
Status Neurologis
GCS: E3M4Vett
- Brudzinski I (-)
- Brudzinski II (-)
- Brudzinski IV (-)
Saraf Kranialis
Nervus II :
- Nistagmus: (-)
Nervus V :
- Sensorik:
Nervus VII :
- Angkat alis, kerut dahi, dan tutup mata dengan kuat tidak dapat dikaji
Nervus VIII :
- Nervus Cochlearis:
- Nervus Vestibularis:
o Nistagmus (-)
o Berdiri dengan satu kaki, berdiri dengan 2 kaki tidak dapat dikaji
Nervus IX, X :
Motorik : pemeriksaan motorik kasar tidak dapat dilakukan, kesan lateralisasi dextra
Refleks fisiologis:
- Biceps ++/++
- Triceps ++/++
- Brachioradialis ++/++
- Patella ++/++
- Achilles ++/++
Refleks patologis:
- Babinski (-/-)
- Chaddock (-/-)
- Oppenheim (-/-)
- Gordon (-/-)
- Schaffer (-/-)
Otonom :
Pemeriksaan Penunjang
Hb 12,10
Ht 34,2 (L)
RBC 4,17
WBC 1,48 (LL)
Platelet 219
ESR 38 (H)
MCV 82
MCH 29
MCHC 35
Fungsi Liver
SGOT 17
SGPT 20
Fungsi Ginjal
Ureum 30
Creatinine 0,71
eGFR 123,5
RBG 170
Elektrolit
Na 131 (L)
K 4,1
Cl 94
Urinalisis
Makroskopis
Leukocyte esterase -
Nitrit -
Glucose -
Ketone (2+) 40
Urobilinogen ≥80
Bilirubin -
Occult blood -
Mikroskopis
Erythrocyte 3
Leucocyte 15
Epithel (1+)
Cast -
Crystal -
Bacteria (1+)
Epithel: <10/lpf
6 September 2019
- Lesi hipodens (HU: 21-24) dengan komponen udara pada subdural regio lobus fronto-
parieto-temporal kiri dengan ketebalan ±0,58- 1,49 cm midline shift ke kanan ±
0,82 cm subdural empyema
7 September 2019
CSF analysis:
Makroskopis:
- Color: colorless
- Clarity: clear
- Clot (-)
- Sediment (+)
Mikroskopis:
Chemicals:
- Glucose: 76,0
- Bacteria (-)
- Leucocyte 0-1/lpf
- Epithel 0-1/lpf
Fungus direct smear CSF:
- Spora (-)
- AFB (-)
8 September 2019
PT Ref
APTT
9 September 2019
Resume
Pasien wanita berusia 19 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 5 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pada awalnya, muncul keluhan berupa benjolan pada kelopak
mata kiri sejak 10 hari sebelum masuk rumah sakit. Benjolan muncul setelah pasien bangun
tidur, berukuran kecil dan terasa sedikit nyeri. Namun benjolan tersebut semakin membesar
secara progresif, dengan ukuran akhir sekitar 2 cm x 4 cm x 6 cm,kemudian pecah dengan
sendirinya pada tanggal 7 September 2019 pada saat pasien sudah dirawat di ICU Rumah
Sakit Umum Siloam. Pada 5 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mulai mengalami
penurunan kesadaran secara progresif. Awalnya pasien tampak gelisah, namun pada saat
masuk rumah sakit pasien sudah cenderung tidur. Pasien mengalami muntah satu kali,
muntah tidak menyembur. Keluhan sakit kepala dan demam dirasakan sejak 14 hari sebelum
masuk rumah sakit.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit berat dengan GCS E2M3Vett. Pupil bulat
anisokor, 3 mm/ 5 m, terdapat abses pada periorbital sinistra dengan ukuran 2 cm x 4 cm x 6
cm yang ruptur dengan sendirinya pada tanggal 7 September 2019. Sebelum pecah abses
memiliki batas tidak tegas, mobile, lunak, fluktuatif pada palpasi. Tampak keluar pus
berwarna kekuningan.
Pada pemeriksaan penunjang ditemukan hiponatremia, proteinuria.
Diagnosis:
A. Klinis
B. Topis
C. Etiologi: Infeksi
D. Patologis:
Diagnosis Kerja:
- Subdural empyema