Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATEMATIKA EKONOMI

“ SURPLUS PRODUSEN DAN


KONSUMEN “

Nama : Dewi Indriyarti

NPM : 1707501023

Semester : 6A

Makalah ini diajukan untuk memenuhi


tugas mata kuliah matematika ekonomi

Dosen pengampu
pengampu : M. Subali
Subali Noto, S.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

1
2010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya aktivitas-aktivitas dalam ekonomi seperti operasi produksi
dalam suatu perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang sebesar-
 besarnya dengan biaya sefesien mungkin. Perusahaan untuk melakukan kegiatan
operasinya memerlukan sumber daya-sumber daya yang memerlukan biaya yang
tidak sedikit.Konsumen pun sangat membutuhkan produsen,diantara produsen dan
konsumen terdapat hubungan timbal balik. Perusahaan tidak ingin merugi yang
diakibatkan akibat aktivitas-aktivitas penggunaan sumber daya yang kurang
efektif sehingga berpengaruh pada penetapan harga yang cenderung tinggi.
Perubahan harga akan mengakibatkan perubahan atau pergerakan kurva
 permintaan yang telah terbentuk, baik harga itu mengalami penurunan atau pun
kenaikan. Perubahan kurva permintaan yang diakibatkan oleh kenaikan harga
karna ketidakefesiennya produksi akan mengakibatkan perubahan interaksi
  permintaan dan penawaran yang terjadi dan keseimbangan pasar pun akan
  berubah. Perubahan keseimbangan pasar ini pada akhirnya berdampak pada
 pembentukan surplus perusahaan itu sendiri. Harga yang cenderung bergerak naik 
akan mengurangi surplus perusahaan(surplus produsen)yang telah dicapai dan
 juga sebaliknya.

Surplus konsumen pada dasarnya mengukur manfaat atau keuntungan


yang diterima pembeli dari suatu barang,berdasarkan penilaian konsumen itu
sendiri.Kunci untuk tetap menyadari pentingnya surplus konsumen adalah dengan
menghormati preferensi (pilihan atau kecenderungan perilaku) pembeli.Namun
sebagian besar pasar kita dapat menyimpulkan dengan aman bahwa surplus
konsumen meru[pakan cerminan kesejahteraan ekonomis para konsumen.Para
konsumen biasanya mengasumsikan bahwa para pembeli adalah para pembuat
keputusan yang rasional sehingga preferensi mereka harus dihormati.

2
Pemecahan masalah bagaimana suatu perusahaan mengatur suatu kegiatan
operasi produksi agar dapat meningkatkan keuntungan adalah bukan perkerjaan
yang mudah. Perusahaan memerlukan sejumlah teori yang dijadikan sebagai
 pedoman dalam membaca situasi dalan kegiatan produksi, situasi pasar untuk 
menetapkan harga yang tepat dan wajar dan harga yang sanggup dibayar oleh
konsumen. Hal inilah yang sebagai dasar pemahaman bagaimana surplus
 perusahaan terbentuk dari aktivitas-aktivitas operasi produksi perusahaan yang
mempengaruhi tingkat harga yang ditetapkan seminimal mungkin dan aktivitas-
aktivitas pasar yang membetuk keseimbangan pasar dan pada akhirnya mampu
mengantarkan perusahaan dalam meraih keuntungan yang maksimum.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka
rumusan masalah dari teori surplus perusahaan (surplus produsen) ini sebagai
 berikut: “Bagaimana surplus perusahaan (surplus produsen) itu akan tercapai?”

Masalah konsep surplus perusahaan (surplus produsen) tersebut menjadi


 beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1.Apa pengertian surplus produsen dan konsumen?

2.Bagaimana surplus perusahaan (surplus produsen) itu akan tercapai?

3.Bagaimana surplus perusahaan (surplus produsen) itu akan tercapai


sehingga perusahaan mampu mencapai keuntungan yang maksimum?

4.Bagaiman proses terbentuknya surplus perusahaan (surplus


 produsen) dalam pasar persaingan, monopoli, dan monopolistik?

5.Apa yang mempengaruhi surplus produsen(perusahaan) dan surplus


konsumen?

3
1.3.Tujuan Penulisan
1. Untuk manambah ilmu pengetahuan dan pemahaman lebih bagi para
 pembaca dan pengkaji makalah ini tentang surplus perusahaan (surplus
Produsen)dan surplus konsumen.
2. Untuk menambah pemahaman tantang bagaimana proses tebentuknya
surplus perusahaan (surplus produsen) dan surplus konsumen.
3. Untuk menambah pemahaman tantang bagaimana proses tebentuknya
surplus perusahaan (surplus produsen) sehingga perusahaan mampu
meraih keuntungan yang maksimum.
4. Untuk menambah pemahaman tantang bagaimana proses tebentuknya
surplus perusahaan (surplus produsen) pada perusahaan yang bergerak 
di dalam pasar persaingan sempurna, monopoli, dan monopolistik.
5. Sebagai bahan dasar pedoman pengambilan kebijakan dalam kegiatan
oparasi perusahaan dan penetapan harga yang wajar.

1.4.Metode Penulisan
Penulisan makalah ini ditulis berdasarkan kajian pustaka yang diambil dari
referensi beberapa buku dan sebagian referensi lain dari internet dengan
 perubahan-perubahan yang semestinya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN SURPLUS

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 Departemen Pendidikan


Nasional Penerbit Balai Pustaka :
Surplus adalah jumlah yang melebihi hasil biasanya; berlebihan ; sisa.

PENERAPAN EKONOMI
1.Pengertian Surplus Konsumen

Surplus Konsumen mencerminkan suatu keuntungan lebih atau surplus yang


dinikmati oleh konsumen tertentu berkenaan dengan tingkat harga pasar suatu
 barang.Selanjutnya,akan dijelaskan definisi-definisi surplus konsumen sebagai
 berikut:

• Surplus Konsumen adalah kepuasan atau kegunaan ( utility ) tambahan yang


diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih
rendah dari harga yang konsumen bersedia membayarnya.

• Surplus Konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total


atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari
mengkonsumsikan barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang
dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah
 barang tersebut.

Fungsi permintaan  P=f(Q) menunjukan jumlah sesuatu barang yang akan


dibeli oleh konsumen pada tingkat harga tertentu.Jika tingkat harga pasar adalah
Pe,maka bagi konsumen tertentu yang sebetulnya mampu dan bersedia membayar 
dengan harga lebih tinggi dari P e hal ini akan merupakan keuntungan baginya,
sebab ia cukup membayar barang tadi cukup membayar barang tadi dengan harga
Pe ,keuntungan lebih semacam inilah yang oleh  Alfred Marshal  disebut surplus

5
konsumen .Secara geometri ,besarnya surplus konsumen ditunjukkan oleh luas
area dibawah kurva perminttan tetapi diatas tingkat harga pasar.

Besarnya surplus konsumen adalah:

Cs =∫f(Q) dQ-Qe Pe

Dalam hal fungsi permintaan berbentuk P=f(Q) atau

Cs =∫f(P) d(P)

Dalam hal fungsi permintaan berbentuk P=f(Q) ;P adalah nilai P untuk Q=0
atau penggal kurva permintaan pada sumbu harga .

Daengan demikian:

Cs =∫f(Q) dQ-Qe Pe= Cs =∫f(P) d(P)

Contoh Kasus

Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q=48-


0,03P².Hitunglah surplus konsumen jika tingkat harga pasar adalah 30.

Q=48-0,03P².

Jika P=0, Q=48

Jika=0, P=40≡ P

Jika P≡ Pe=30, Q≡ Qe=21

Besarnya surplus produsen adalah:

Cs =Qe Pe-∫f(Q) d(Q)

Dalam hal fungsi penawaran berbentuk P=f(Q) atau

Ps =∫f(P) d(P)

Dalam hal fungsi penawaran berbentuk Q= f(P) ; P adalah nilai P untuk Q=0 atau
 penggal kurva penawaran pada sumbu harga

6
Dengan demikian:

Ps = Qe Pe-∫f(Q) d(Q)=∫f(P) d(P)

Contoh Kasus

Penawaran dan permintaan akan suatu barang di pasar masing-masing


ditunjukkan oleh Q=-30+5P dan Q=60-4P.Hitunglah masing-masing surplus yang
diperoleh konsumen dan produsen.

Penawaran:

Q=-30+5P

P=6+0,020Q

Permintaan:

Q=60-4P

P=15-0,25Q

Keseimbangan Pasar:

Qs= Qd

-30+5P=60-4P

9P=90

P=10≡ Pe

Q=60-4P=60-4(10)=20 ≡ Qe

Surplus konsumen:

Ps = Qe Pe-∫f(Q) d(Q)

=∫(15-0,25Q)dQ-(20)(10) ;dimana Q dari 0 sampai dengan 20

=[15Q-0,125Q²]-200;dimana Q dari 0 sampai dengan 20

=250-200 = 50

7
Surplus produsen:

Cs =Qe Pe-∫f(Q) d(Q)

=(20)(10)- -∫(6+0,20Q)dQ ;dimana Q dari 0 sampai dengan 20

=200-[6+0,10 Q²];dimana Q dari 0 sampai dengan 20

=200-160

=40

1.1.Kesediaan Membayar (willingness to pay)

Kesediaan membayar adalah jumlah maksimum yang bisa dibayar oleh


konsumen untuk memperoleh suatu barang.Sedangkan surplus konsumen adalah
selisih antara kesediaan membayar dengan nilai yang sesungguhnya.

Sebagai contoh,umpamakan seseorang memiliki motor Harley Davidson yang


sekarang sudah amat langka.Karena seseorang tersebut bukan penggemar berat
motor Harley Davidson,maka seseorang itu berniat menjualnya.Untuk 
memperoleh harga tertinggi ,maka ia mengadakan lelang.

Ada orang penggemar motor Harley Davidson ,mereka adalah Bambang,Jono,


Ringgo,dan Anton.Mereka mau membeli namun dengan dibatasi oleh jumlah
maksimum yang mau mereka bayarkan untuk membelinya.Tabel 1
memperlihatkan harga maksimum yang mau mereka bayarkan .Batas maksimal
yang mau dibayarkan oleh masing-masing pembeli itulah yang disebut kesediaan
membayar.

Tabel 1.

Calon pembeli Kesediaan membayar(S)


Bambang 100 juta
Jono 250 juta
Ringgo 175 juta
Anton 275 juta
Setelah dilakukan tawar menawar ,maka motor tersebut terjual pada Anton
yang mau membayar 275 juta ,namun kenyataannya ia hanya membayar 250 juta

8
karena penawar lain tidak mau membayar lebih dari 250 juta.Anton memiliki
keuntungan ekstra 25 juta,dan keuntungan inilah yang disebut surplus
konsumen.Sedangkan tiga penawar yang lain tidak mendapat surplus konsumen
karena mereka tidak memiliki motor dan juga tidak membayar apapun.
1.2.Apa yang diukur oleh surplus konsumen?
Tujuan mempelajari konsep surplus konsumen ini adalah untuk membuat
 penilaian normatif tentang diinginkan atau tidaknya hasil yang dibuahkan oleh
mekanisme pasar. Surplus konsumen pada dasarnya mengukur manfaat atau
keuntungan yang diterima pembeli dari suatu barang,berdasarkan penilaian
konsumen itu sendiri.Kunci untuk tetap menyadari pentingnya surplus konsumen
adalah dengan menghormati preferensi (pilihan atau kecenderungan perilaku)
  pembeli.Namun sebagian besar pasar kita dapat menyimpulkan dengan aman
  bahwa surplus konsumen meru[pakan cerminan kesejahteraan ekonomis para
konsumen.Para konsumen biasanya mengasumsikan bahwa para pembeli adalah
  para pembuat keputusan yang rasional sehingga preferensi mereka harus
dihormati.

2.Pengertian Surplus Produsen (perusahaan)


Surplus Produsen mencerminkan suatu keuntungan lebih atau surplus yang
dinikmati oleh produsen tertentu berkenaan dengan tingkat harga pasar dari suatu
 barang yang ditawarkanya.Selanjutnya,akan dijelaskan definisi-definisi surplus
 produsen sebagai berikut:

• Surplus Produsen adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh


seorang produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi
dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk 
ditawarkan

• Surplus produsen adalah jumlah produsen yang menguntungkan dengan


menjual pada mekanisme harga pasar yang lebih tinggi daripada harga
mereka yang bersedia untuk menjual.

Fungsi penawaran  P=f(Q) menunjukan jumlah sesuatu barang yang akan


dijual oleh produsen pada tingkat harga tertentu.Jika tingkat harga pasar adalah

9
Pe,maka bagi produsen tertentu yang sebetulnya mampu dan bersedia menjual
dengan harga lebih rendah dari P e hal ini akan merupakan keuntungan baginya,
sebab ia kini dapat menjual barang tadi dengan harga P e(lebih tinggi dari harga jual
semula yang direncanakan) ,keuntungan lebih semacam inilah yang disebut surplus
 produsen .Secara geometri ,besarnya surplus produsen ditunjukkan oleh luas area
dibawah tingkat harga pasar 

Besarnya surplus produsen adalah:

Ps =Qe Pe-∫f(Q) dQ

P=f(Q) maka:

Ps =∫f(P) d(P)

Dalam hal fungsipenawaran berbentuk Q=f(P);Padalah nilai P untuk Q=0


atau penggal kurva permintaan pada sumbu harga .

Daengan demikian:

Ps =Qe Pe-∫f(Q) dQ =∫f(P) d(P)

Contoh Kasus

Seorang produsen mempunyai fungsi penawaran P=0,8Q+4.Berapa surplusitu


 bila tingkat harga keseimbangan dipasar adalah 20?lakukan perhitungan dengan
dua cara!

Jawab:

P=0,8Q+4→Q= -5+1,25P

P=0 →Q= -5

Q=0 →P=4

Pe=16 →Qe=15

Cara pertama:

Ps= Qe Pe-∫f(Q) dQ =(15)(16)- ∫(0,8Q+4)dQ ; dimana Q dari 0 sampai dengan15

10
=240- [0,4 Q²+4Q]; dimana Q dari 0 sampai dengan 15

=240- [0,4 (15)²+4(15)]- - [0,4 (0)²+4(0)]

=240-(100-60)-0

=200

Cara kedua:

Ps=∫f(P) d(P)= ∫(-5+1,25P)dP

=[-5P+0,625P²];dimana P dari 4 sampai dengan 16

=[-5(16)+0,625(16)²] –{-5(4)+0,625(4)²]

=(-90+16)-(-20+10)

=200

Perhatikan bahwa surplus produsen umumnya mengalir melalui kepada


 pemilik faktor-faktor produksi: dalam persaingan sempurna, tidak ada surplus
  produsen timbul untuk perusahaan individual. Ini adalah sama dengan
mengatakan bahwa keuntungan ekonomi didorong menjadi nol. Bisnis dunia
nyata umumnya memiliki atau mengontrol beberapa masukan mereka, yang
  berarti bahwa mereka menerima surplus produsen karena mereka: ini dikenal
sebagai keuntungan normal, dan merupakan komponen biaya peluang perusahaan.
Jika faktor-faktor pasar persaingan sempurna juga, surplus produsen pada
akhirnya berakhir sebagai sewa ekonomi kepada pemilik input langka seperti
tanah.
Dalam beberapa aliran heterodoks ekonomi, surplus ekonomi
menunjukkan total pendapatan yang berasal dari kelas penguasa yang langka
kepemilikan faktor-faktor produksi yang baik diinvestasikan kembali.
Dalam ekonomi Marxis, istilah surplus mungkin juga merujuk kepada nilai
lebih, produk surplus dan surplus buruh.

2.1 Jenis–Jenis Kelompok Produsen (perusahaan)

11
Kelompok produsen dapat dibagi dalam tiga kelompok sehubungan
dengan kemampuan menjualnya, yaitu:
1. Penjual Supermarginal
Penjual supermarginal adalah penjual yang berani menjual produknya di
  bawah harga pasar. Produsen ini menggunakan konsep dan falsafah
  produksi dalam pemasarannya yaitu memproduksi barang sebanyak-
 banyaknya kemudian menjualnya dengan harga yang semurah-murahnya
tapi tetap masih peroleh keuntungan.
2. Penjual Marginal
Penjual marginal adalah produsen yang menjual produknya sama dengan
harga pasar. Biasanya produsen ini hanya menjual produknya di tempat-
tempat yang tawar-menawar tidak diberlakukan, sehingga mereka
menyiasatinya dengan memberi label harga produknya.
3. Penjual Submarginal
Penjual submarginal adalah kelompok penjual yang hanya menjual
 produknya di atas harga pasar. Produsen kelompok ini menganggap bahwa
  produknya sangat eksklusif, unik, produsennya sangat ternama dan
terkenal atau sejenisnya.

Analisis surplus konsumen dan produsen sebanarnya hanya ditujukan pada


kelompok konsumen dan produsen yang submarginal dan supermarginal, karena
dua kelompok ini yang mungkin dapatkan surplus dari pembelian dan atau
 penjualan produknya.
Konsumen akan dapatkan suplus jika preferensi harga yang
diperkirakannya lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar. Besarnya surplus
tentu saja bergantung pada berapa banyak jumlah kuantitas yang akan dibeli
dikalikan dengan selisih harga tersebut. Sedangkan produsen akan dapatkan
surplus penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari harga yang
mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan pasar.
2.2 Proses Terbentuknya Surplus Produsen

12
Gambar 1: Surplus Produsen
a (perusahaan) dan Konsumen

 b E

Standar pada penawaran dan permintaan (S & D) Diagram, surplus


konsumen (CS) adalah area berbentuk segitiga abE di atas tingkat harga dan di
 bawah kurva permintaan, karena intramarginal konsumen membayar lebih sedikit
untuk item daripada maksimum bahwa mereka akan membayar. Sebaliknya,
surplus produsen (PS) adalah area berbentuk segitiga bcE di bawah tingkat harga
dan di atas kurva penawaran, karena itu adalah jumlah minimum produsen dapat
menghasilkan.
Jika keseimbangan terjadi sehingga harga pasar telah terbentuk maka tentu
akan ada konsumen yang diuntungkan karena merasa bahwa harga itu terlalu
rendah. Demikian pula, tentu ada saja produsen yang merasa diuntungkan karena
setelah dipertimbangkan harga keseimbangan itu terlalu tinggi. Untuk memahami
ini perhatikan gambar 1.
Harga keseimbangan adalah E. di antara para konsumen, tentu ada
kemungkinan yang sebenarnya mampu membeli lebih tinggi dari harga yang telah
ditetapkan, misalnya titik E menggambarkan harga Rp.100. Karena harga hanya
Rp.100, maka ia merasa diuntungkan. ‘keuntungan’ yang diterima oleh masing-
masing konsumen itu disebut consumer surplus (surplus konsumen). Jika seluruh
surplus konsumen yang diterima oleh seluruh konsumen itu dijumlahkan, totalnya
adalah seluas segitiga abE.
Hal yang sama juga terjadi di antara para produsen. Di anatara mereka ada
yang sebenarnya -karena efesiensi produksinya- mampu menjual lebih rendah dari
harga keseimbangan itu. ‘keuntungan’ yang diterima oleh masing-masing
 produsen itu di sebut  producer surplus (surplus produsen). Jika seluruh surplus
 porodusen yang diterima oleh seluruh produsen itu dijumlahkan, totalnya adalah
seluas segi tiga bcE.

13
Jika pemerintah melakukan intervensi dengan menerapkan, misalnya,
 pajak atau subsidi, maka grafik permintaan dan penawaran menjadi lebih rumit
dan juga mencakup daerah surplus pemerintah mewakili. Dikombinasikan, surplus
konsumen, surplus produsen, dan pemerintah surplus (jika ada) membuat surplus
sosial atau total surplus. Total surplus adalah ukuran utama dalam ekonomi
kesejahteraan digunakan untuk mengevaluasi efisiensi kebijakan yang diusulkan.

2.3.Surplus Perusahaan Pada Pasar Persainagn Sempurna, Monopoli, dan


Monopolistik.
Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi biaya
 produksinya dan produsen akan mendapat surplus penjualannya jika harga jual
  produknya lebih rendah dari harga yang mampu dibeli oleh konsumen dalam
kondisi keseimbangan pasar. Suatu alokasi sumber-sumber daya yang
memaksimalkan nilai surplus produsen adalah alokasi yang efisien. Para pembuat
kebijakan sering kali sangat memperhatikan efisiensi dan juga pemerataan dari
hasil-hasil ekonomi, akan tetapi pasar tidak dapat mengalokasikan sumber-sumber 
daya secara efisien ketika terjadi kegagalan pasar seperti adanya kekuasaan pasar 
atau eksternalitas.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa surplus perusahaan pada dasarnya
adalah harga jual suatu barang dikurangi baiaya produksinya. Oleh karena itu,
dalam menganalisis proses terbentuknya surplus produsen (surplus perusahaan)
akan diterangkan melalui pendekatan biaya-biaya produksi dan tambahan
keuntungan marginal; dalam hal ini adalah biaya marginal (MC), biaya variabel
rata-rata (AVC), biaya rata-rata total (AC) dan tambahan keuntungan (MR).
2.4.Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna
Surplus perusahaan (surplus produsen) dalam pasar persaingan sempurna
akan terbentuk pada saat di mana MR=MC, yang ditunjukkan dalam gambar 2.
AC
C/P MC
AVC
c E
190

90
a
 b
7

14
Gambar 2: Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna
Kegiatan perusahaan akan mencapai surplus keuntungan maksimum
apabila jumlah produksi yang digambarkan dalam grafik tercapai keadaan di mana
MR=MC dan berlaklu pada waktu produksi adalah 7 unit. Denghan demikian
 perusahaan mencapai keuntungan maksimum apabila produksi adalah sebanyak 7
unit. Jika seluruh surplus porodusen atau perusahaan yang diterima oleh seluruh
 produsen itu dijumlahkan, totalnya adalah seluas Eabc.
2.2.1 Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli
Gambar 3 menunjukkan bagaimana surplus perusahaan dapat terjadi di
mana keuntungan maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan hasil
 penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
HARGA

MC

A AC
P

C B

MR  D=AR 
D=AR 
Q JUMLAH BARANG
0 Q

Gambar 3: Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli


Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan pada bentuk kurva-
kurva tersebut. Kemudian telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum atau
 bisa disebut juga surplus perusahaan maksimum dapat ditentukan dengan melihat
 pada tingkat produksi yang mana keadaan MR=MC ada. Kurva MR dan MC
 berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total
adalah OP x OQ, atau sama dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x
OQ, atau sama dengan OCBQ. Dengan demikian, surplus perusahaan maksimum
ditunjukkan oleh kotak PABC.
2.5.Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopolistik 
Surplus perusahaan yang dicapai dalam pasar monopolisttik adalah sama
dengan di surplus perusahaan pada pasar monopoli. Bedanya, di dalam monopoli
yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam pasar 
 persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian
dari keseluruhan pasar.

15
HARGA

MC

A AC
P

C B

AC
D=AR 
MR 
Q JUMLAH BARANG

Gambar 4: Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli


Gambar di atas menunujukkan keadaan bagaimana surplus perusahaan
 pada pasar monopolistik dapat dicapai. Grafik tersebut menunjukkan keadaaan di
mana keadaan MC=MR tercapai. Maka surplus keuntungan maksimum
 perusahaan tercapai apabila jumlah produksi adalah sebanyak Q unit dan pada
tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi tiga PABC menunjukkan jumlah
keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis.
3.Efisiensi Pasar
Surplus Konsumen dan Surplus Produsen adalah perangkat dasar yang
digunakan para ekonom untuk mengukur kesejahteraan ekonomis para penjual
dan pembeli pada pasar.
4.Pengatur Ekonomi yang Bijak 
Untuk mengevaluasi hasil-hasil pasar ,umpamakan seorang pejabat
  pemerintah yang serba bisa .Ia adalah diktator yang serba tahu,sangat
  berkuasa,dan juga memiliki niat baik dalam mengatur perekonomian.Ia ingin
memaksimalkan kesejahteraan ekonomi bagi segenap masyarakat.Apakah ia akan
membiarkan para penjual dan pembeli berusaha sendiri mencapai kondisi
ekuilibrium secara ilmiah?atau,haruskah ia melakukan sesuatu untuk 
mempengaruhi pasar?
Jawabannya ,si pejabat pertama-tama harus mengetahui cara pengukuran
kesejahteraan ekonomisbagi masyarakatnya.Salah satu caranya dengan
menghitung surplus produsen dan surplus konsumen yang disebut surplus
total(total surplus) .Jika kita rumuskan ,maka total surplus adalah sebagai berikut:
Total surplus=surplus Konsumen+Surplus Produsen
=(nilai barang bagi pembeli-jumlah yang dibayar pembeli) +
(jumlah yang diterima penjual-biaya produksi yang

16
dikeluarkan)
Jumlah yang dibayarkan pembeli sesungguhnya sama dengan jumlah yang
diterima penjual,sehingga rumus total surplus dapat disederhanakan menjadi:
Total surplus =nilai barang bagi pembeli-biaya produksi
Jika suatu alokasi sumber daya dapat memaksimalkan surplus total ,maka
alokasi tersebut dikatakan mempunyai efisiensi.selain efisiensi, pejabat
 pemerintah yang berkuasa itu juga harus memperhatikan kesamarataan (equality),
yakni aspek keadilan atau pemerataan distribusi kesejahteraan diantara segenap
 pembeli dan penjual.

17
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Pemecahan masalah bagaimana suatu perusahaan mengatur suatu kegiatan
operasi produksi agar dapat meningkatkan keuntungan adalah bukan perkerjaan
yang mudah. Perusahaan memerlukan sejumlah teori yang dijadikan sebagai
 pedoman dalam membaca situasi dalan kegiatan produksi, situasi pasar untuk 
menetapkan harga yang tepat dan wajar dan harga yang sanggup dibayar oleh
konsumen. Harga yang mahal mengakibatkan konsumen akan membayar terlalu
tinggi untuk membeli suatu barang dibanding benefit yang konsumen dapatkan,
  jelas berdasarkan hukum permintaan, permintaan perlahan akan turun dan
mempengaruhi keadaaan keseimbangan pasar serta secara tidak langsung surplus
  perusahaan yang telah tercapai sebelumnya akan mengalami penurunan dan
 berlaku juga sebaliknya. Hal inilah yang sebagai dasar pemahaman bagaimana
surplus perusahaan pada awalnya terbentuk dari aktivitas-aktivitas operasi
  produksi perusahaan yang mempengaruhi tingkat harga yang ditetapkan
seminimal mungkin dan aktivitas-aktivitas pasar yang membetuk keseimbangan
  pasar dan pada akhirnya mampu mengantarkan perusahaan dalam meraih
keuntungan yang maksimum.

1.2 Saran
Memahami tentang teori surplus perusahaan (surplus produsen) dan
surplus konsumen adalah penting untuk bagi siapa pun yang terlibat dalam
aktivitas operasi produksi, operasi pasar. Namun, dalam pemahaman teori ini
dibutuhkan juga pemahaman-pemahaman teori-teori lain yang secara langsung

18
  berhubungan, misalnya: teori permintaan, teroi penawaran, teori biaya dan
 produksi dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
• Black,J&J.F.Bradley .”Essential Mathematics for Economists ”,2nd edition,
 john wiley&sons , new york ,1980
• Desmizar,S.E ,M.M.” Matematika untuk Ekonomi dan Bisnis .Rineka
Cipta:2000
• Dumairy .”Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi”.BPFE
Yogyakarta:1983

19

Anda mungkin juga menyukai