Anda di halaman 1dari 21

PERILAKUORGANISASI

Hamsani
Hidayati

Fakultas Ekonomi
Universitas Bangka Belitung
2020
KONFLIK DAN
NEGOSIASI
Konflik dan Negosiasi
 Konflik adalah situasi di mana dua orang atau lebih menunjukkan
ketidaksetujuan terhadap isu yang berkembang dalam organisasi, situasi
yang menunjukkan antagonisme di antara satu dengan yang Lain.
 Konflik adl satu proses yang dimulai jika satu pihak beranggapan
bahwa pihak lain secara negatif telah mempengaruhi secara negatif
(Robbins dalam Munandar, 2001)
 Mazhab pemikiran lain, yakni human relation view, mengatakan
bahwa konflik merupakan hasil alamiah dan tak dapat dielakan dlm
kelompok manapun bahwa koflik bukanlah sesuatu yang “jahat”.
 Dengan kata lain pandangan ini mengaggap bahwa konflik memang
sesuatu yang harus “diterima”, krn koflik mempunyai potensi untuk
menjadi kekuatan yang positif dalam menentukan kinerja kelompok.
Empat tingkatan Konflik dalam Organisasi :

1. Intrapersonal : Konflik yang terjadi di internal individu,


konflik pada tingkatan ini terjadi apabila seorang individu
mendapatkan ketidaksesuaian antara sebuah kenyataan yang
terjadi di dalam organisasi dengan yang diharapkan.
2. Interpersonal, yaitu konflik yang terjadi diantara dua atau
lebih individu dalam organisasi.
3. Intergroup, yaitu konflik ayng terjadi diantara kelompok
yang ada di dalam organisasi.
4. Interorganizational, yaitu konflik yang tejadi diantara
organisasi.
Tahap-tahap munculnya Konflik
(Dimodifikasi Pondy”s Models)
Antecedent Conditions
(1)
Potensi-potensi Konflik selalu
ada dalam organisasi

Perceived Conflict Felt Conflict


(2) Manifest Conflict (3)
Konflik sudah dirasakan, masing- (4) Masing-masing unit saling membangun
masing pihak mengidentifikasi Satu unit dgn unit yang lain tanggapan emosional,
sumber munculnya konflik sudah melakukan perlawanan Polarisasi semakin kuat diantara unit yang ada

Dgn melakukan perusakan


tujuan-tujuannya

Conflict Resolution or Suppression

Conflict Aftermath
(5)
Penyelesaian konflik sesuai dgn menggunakan
beberapa metode yang ada
8–5
Penyelesaian konflik/Negosiasi

 Langkah pertama dalam penyelesaian konflik adl menemukan


atau mengetahui konflik itu dan mengangkatnya ke permukaan.

 Misalnya melalui pengamatan langsung thdp perilaku bawahan


atau kebiasaan mereka, menyediakan kotak saran, menjalankan
kebijaksanan dengan pintu terbuka (terbuka dgn semua masalah),
mewawancarai
 Berbagai aspek pencegahan dan pengendalian konflik yang perlu
di cermati pada tingkat individu dan organisasi.
1. Pengendalian diri
➢ Pertimbangkan dan pilih reaksi anda, jangan emosional
➢ Kembangkan kemampuan bertenggang rasa, dan menerima org lain dgn
segala kekurangan dan kelebihannya
➢ Setiap rangsangan yang kita terima, lakukan analisa rasional terlebih
dahulu shga bisa memilih tanggapan yang tepat

2. Hidup “sehat”
❑ Menciptakan hubungan yang sehat dengan org lain, pelihara iklim
emosional yang bersih
❑ Mencoba untuk tidak mendominasi, mengancam, menjelekan, atau
selalu menilai org lain
❑ Berlatih untuk mendengar secara efektif dan beritahu org lain apa yang
sebenarnya anda butuhkan atau harapkan. Dr pada membiarkan org menduga-duga

3. Struktur organisasi organisasi yang terpusat dan birokratis punya
potensi lebih besar melahirkan konflik

4. Kepribadian pemimpin seorang pemimpin yang terbuka dan
memberikan dukungan kepada bawahannya, cenderung akan
mengurangi konflik

5. Iklim dan Suasana kelompok persaingan yang berlebihan
dalam klpk atau antar kelompok terutama jika persaingan itu
berakibat adanya pihak yang menang dan kalah cenderung untuk
melahirkan konflik yang tidak sehat

6. Kebijakan dan prosedur yang memadai dan jelas
ketidakjelasan kebijakan dan prosedur dapat menyebabkan
interpretasi yang berbeda dikalangan karyawan atau unit kerja;
pada gulirannya kondisi ini akan memicu konflik
4 strategi penyelesaian konflik apabila sebuah konflik sudah
terjadi :
a) Menghindar (avoiding) : menarik diri secara fisik dan mental
dari konflik yang terjadi
b) Memperhalus (smoothing) : mengakomodasikan kepentingan
pihak lain
c) Memaksa (forcing) : menggunakan taktik kekuasaan untuk
memenangkan konflik
d) Mengahadapi konflik ( confronting) : menghadapi konflik
secara langsung dan menyelesaikannya dengan cara memuaskan
semua pihak.
TIGA PANDANGAN TENTANG KONFLIK

 Pandangan tradisional : keyakinan bahwa semua


konflik harus dihindari
 Pandangan relasi manusia : keyakinan bahwa konflik
adalah suatu hasil yang natural & tidak dapat dihindari
dalam suatu kelompok/organisasi
 Pandangan interaksionis : keyakinan bahwa konflik
tidak hanya kekuatan positif dalam suatu keluarga atau
orang, tetapi sangat diperlukan bagi keluarga untuk
berkinerja secara efektif
2 MACAM AKIBAT
KONFLIK
 Konflik Fungsional : Konflik yang menimbulkan
akibat positif.
Meningkatkan kreatifitas, semangat kerja, pengambilan keputusan
akan lebih baik, berusaha untuk mencari pendekatan baru,
memperjelas pandangan masing-masing individu
 Konflik Disfungsional/Destruktif : Konflik yang
menimbulkan akibat negatif
Menimbulkan kecemasan pada diri individu, meningkatkan
ketegangan dalam berhubungan dengan individu lain, menimbulkan
rasa tidak percaya dan curiga, individu cenderung hanya
memperhatikan kebutuhan pribadi, adanya penolakan dalam
bekerjasama
Negosiasi
 Proses pengambilan keputusan dengan mencoba
mencari trade of diantara beberapa pihak yang
mempunyai preferensi berbeda.
 Empat bentuk Negoisasi :
1. Two party Negotiation
2. Group Negotiation
3. Intergroup Negotiation
4. Constituency Negotiation
Hal-hal yang Harus dihindari dalam Negoisasi

 Profit Motive, di mana masing-masing pihak


harus mendaptkan sesuatu yang lebih dibanding
pihak yang lain.
 Sense Of Competition
 Concern for Justice, di mana masing-masing
pihak menterjemahkan “fairness” hanya dari
kaca mata masing-masing individu.
Syarat-syarat Negoisasi Berjalan efektif

 Quality adalah proses negosiasi menghasilkan


sebuah kesepakatan yang berkualitas dan
memberikan kepuasan dari semua pihak.
 Efficiency di mana proses negosiasi tidak
menghabiskan waktu and biaya yang tinggi. dan
 Harmony adalah proses negosiasi harus tetap
bisa mempertahankan hubungan yang baik di
antara individu yang sedang melakukan negosiasi.
Strategi Umum dalam Negosiasi
R.J. Lewicki & J.A. Litner dalam Robbins (2001 :155)
Karakteristik Negosiasi Distributif Negosiasi Integratif
(Kalah Menang) (Saling Menguntungkan)
Sumber daya Yang Jumlah Sumber Jumlah sumber daya untuk
Tersedia daya untuk dibagi dibagi merupakan variabel
tetap
Motivasi Primer Saya Menang;Anda Saya menang; Anda Menang
Kalah

Kepentingan Primer Saling Berlawanan Saling Cocok atau sama dan


sebangun

Fokus Pada Jangka Pendek Jangka Panjang


Hubungan
Proses Perundingan
PERSIAPAN DAN PERENCANAAN :
Apakah sifat dasar dari permasalahan, sejarah yang mendorong keperundingan
ini, siapa yang terlibat ? dan Bagaimana mereka mempersepsikan masalah yang
terjadi ?

DIFINISI ATURAN DASAR :


Menetapkan aturan-aturan dasar dan prosedur dgn pihak lain mengenai peundingan itu sendiri ?
Siapa yang akan melakukan perundingan ? Dimana akan diadakan ? Apakah waktu menjadi kendala?

PENJELASAN DAN PEMBENARAN :


Setelah pendirian awal dipertukarkan, maka amsing-masing pihak akan menerangkan, menegaskan,
Memperjelas, memperkuat, dan membenarkan permintaan asli anda. ( Tdk bersifat Konfrontasi)

TAWAR MENAWAR & PEMECAHAN MASALAH

PENUTUPAN & PELAKSANAAN


STRATEGI NEGOSIASI
INTERAKTIF
 Menetapkan tujuan yang lebih tinggi
 Memisahkan antara orang dan masalah
 Lebih difokuskan pada kepentingan, bukan pada
posisi
 Memunculkan pilihan-pilihan yang
menguntungkan kedua belah pihak
 Menggunakan kriteria yang objektif
KEGAGALAN MENANGANI
KONFLIK
 Kurangnya pemahaman sumber konflik
 Kurang menguasai cara-cara penyelesaian konflik
 Kurang percaya diri akan kemampuannya dalam
menyelesaikan konflik
 Kurang mampu mengelola ketegangan dan kondisi
emosi diri
 Kurang berani melakukan konfrontasi
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai