Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES SURABAYA No. Dokumen : IK.


Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.11
Pelaksanaan Bimbingan
KDM : Merawat Luka Tanggal : 17-06-2010
(Mengganti Balutan Kering)
Halaman : 1 / 3

Petugas : Pembimbing Lab.


KDM
UNIT : Layanan Laboratorium

1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan praktek laboratorium kebutuhan dasar
manusia (KDM) agar proses bimbingan berjalan secara terstruktur sesuai standart
khususnya merawat luka: mengganti balutan kering.

2. Ruang Lingkup
Semua tindakan mengobati serta merawat luka dengan tehnik aseptik sehingga membantu
mempercepat penyembuhan sebelum mahsiswa mendapatkan pengalaman nyata di
lapangan, wajib melaksanakan keterampilan ini secara individu di laboratorium
kebutuhan dasar manusia dengan bimbingan dari pembimbing laboratorium KDM.

3. Uraian Umum
3.1 Perawatan luka adalah tindakan mengobati serta merawat luka dengan tehnik aseptik
sehingga membantu mempercepat penyembuhan.
3.2 Dilakukan dengan tujuan mengkaji luka secara tepat dan akurat; mengkaji dan
membantu proses penyembuhan luka (termasuk proses granulasi jaringan); mencegah
kontaminasi mikroorganisme terhadap luka; mengurangi sampai membersihkan
drainase purulen; membantu menghilangkan jaringan nekrotik; mengobati luka;
melindungi luka dari trauma mekanik; mengganti balutan yang kotor.
3.3 Prosedur ini menggunakan prinsip steril.

4. Petugas
Pembimbing laboratorium KDM

5. Alat dan Bahan


Alat :
- Dalam bak instrumen steril berisi
1. Sarung tangan steril 1 (satu) pasang
2. Pinset anatomi 1 (satu) buah
3. Pinset chirurgi 1 (satu) buah
4. Gunting lurus 1 (satu) buah
5. Gunting necrotomi 1 (satu) buah
6. Gunting AJ (angkat jahitan) 1 (satu) buah
7. Cucing (mangkok kecil) sesuai dengan kebutuhan
8. Korentang dan tempatnya 1 (satu) buah
- Diluar bak instrumen
1. Pinset on untuk membuka balutan 1 (satu) buah
2. Gunting plester / gunting verband 1 (satu) buah
3. Bengkok untuk tempat kotoran 1 (satu) buah
4. Tirai/ sampiran Jika perl
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok berisi larutan desinfektan: merendam instrumen yang sudah dipakai
7. Wadah khusus untuk menempatkan wash bensin atau aseton
8. Selimut mandi 1 (satu) buah
9. Surgipad atau bantalan ABD Jika ada
10. Kantong plastik / kantong kedap air 1 (satu) lembar
Bahan :
- Dalam bak instrumen berisi :
1. Kasa penekan (depress) sesuai dengan kebutuhan
2. Kasa steril sesuai dengan kebutuhan
3. Lidi kapas steril sesuai dengan kebutuhan
- Diluar bak instrumen
1. Larutan antiseptik dalam tempatnya sesuai dengan jenis luka
2. Obat luka dalam tempatnya sesuai dengan jenis luka
3. Sarung tangan steril 1 (satu) pasang
4. Sarung tangan bersih 1 (satu) pasang
5. Cairan normal saline (PZ)
6. Plester sesuai kebutuhan
7. Verband sesuai kebutuhan
8. Cotton buds / Lidi kapas : mengoleskan wash bensin sesuai kebutuhan
9. Wash bensin / aseton : mempermudah membuka plester sesuai dengan kebutuhan

6. Instruksi Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien dengan menggambarkan langkah – langkah perawatan
luka, manfaat perawatan luka serta serta kemungkinanan timbulnya nyeri akibat
penggantian balutan
2. Bawa semua peralatan yang sudah disiapkan ke dekat pasien
3. Ambil kemudian letakkan kantong plastik dan / atau bengkok dalam jangkauan area
kerja anda sedemikian rupa sehingga sewaktu membuang kotoran atau balutan kotor
tangan anda tidak menyebrangi area steril. Note : jika menggunakan kantong plastik
buat lipatan diatasnya.
4. Tutup ruangan atau pasang tirai/sampiran disekitar tempat tidur pasien. Tutup semua
jendela terbuka yang berada disekitar pasien.
5. Atur posisi pasien dalam posisi nyaman kemudian ganti selimut pasien dengan
selimut mandi; buka hanya pada area luka; pasang pengalas
6. Instruksikan pada pasien untuk tidak menyentuh area luka maupun peralatan steril.
7. Cuci tangan secara menyeluruh.
8. Gunakan sarung tangan bersih, kemudian lepaskan plester, ikanan atau balutan. Note :
untuk mempermudah pelepasan plester atau balutan bisa menggunakan pinset on
steril khusus untuk membuka balutan.
9. Untuk melepas plester bisa menggunakan wash bensin atau aseton yang diletakkan
pada wadah khusus.
10. Lepaskan plester dengan melepaskan masing – masing ujungnya serta menariknya
dengan perlahan sejajar dengan kulit dan mengarah ke balutan (jika masih terdapat
sisa perekat plester dikulit bisa dibersihkan dengan wash bensisn atau asetan , bila
tidak ada kontroindikasi misal : alergi)
11. Dengan menggunakan sarung tangan atau pinset, angkat balutan kotor dengan hati-
hati. Jauhkan balutan tersebut dari pandangan pasien.
12. Note : jika terdapat drain angkat balutan satu persatu secara cermat dan hati - hati
13. Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan cairan normal saline.
14. Observasi karakteristik dan jumlah drainage pada balutan.
15. Buang balutan kotor langsung pada kantong sampah, hindari kontaminasi permukaan
luar kantong. Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam ke luar, letakkan
di tempat yang tepat.
16. Buka seperangkat alat steril yang telah disiapkan, letakkan di samping pasien
17. Buka botol atau wadah larutan yang akan digunakan untuk merawat agar tidak
tumpah / menetes pada peralatan steril lain. Note : sebelum menuangkan cairan
antiseptic dari wadahnya, buang sedikit larutan untuk mensterilkan ujung botol.
18. Bila cairan menetes atau tumpah pada duk pengalas alat steril atau pada kasa, ulangi
persiapan dari awal.
19. Gunankan sarung tangan steril.
20. Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain dan karakteristik drainasenya,
integritas jahitan atau penutupan kulit. Note : jika perlu palpasi luka dengan
menggunakan tangan yang tidak menyentuh bahan steril.
21. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan normal saline atau sesuai dengan larutan
antiseptic yang diresepkan.
22. Pegang kasa / depress yang telah dibasahi dengan larutan antiseptic dengan pinset.
Note : pinset yang digunakan untuk mengambil kasa / depress dari wadah steril
berbeda dengan pinset yang digunakan untu merawat luka, kasa/depress yang telah
dibasahi dengan larutan antiseptik diambil menggunakan pinset untuk alat dari wadah
steril kemudian dipindahkan ke pinset untuk merawat luka , jangan sampai kedua
pinset bersentuhan. Pinset untuk merwat luka (yang menyentuh) pasien tidak boleh
digunakan untuk mengambil alat dari wadah steril secara langsung.
23. Gunakan depress terpisah untuk tiap kali usapan. Bersihkan luka dari area yang
kontaminasinya minimal ke area yang terkontaminasinya maksimal, dengan gerakan
dalam tekanan progesif menjauh dari insisis atau tepi luka. Ulangi langkah diatas
sampai luka bersih. Note jika pada area luka terdapat drain, bersihkan bagian tersebut
paling akhir
24. Jika luka telah bersih, gunakan kasa / depress baru untuk mengeringkan luka atau
insisi. Usap dengan cara seperti digambarkan pada langkah nomor 20 diatas.
25. Jika pada luka terdapat jahitan yang sudah waktunya diangkat (ada indikasi), maka
lakukan angkat jahitan dengan menggunakan gunting AJ
26. Berikan obat sesuai dengan order dokter, gunakan tehnik seperti pada pembersihan.
Jangan dioleskan aiatas tempat drainase atau diatas kasa balutan , oleskan / taburkan
langsung ada luka.
27. Pasang balutan / kasa steril kering pasa insisi atau luka.
28. Pasang satu per satu sesuai luas luka.
29. Bila terpasang drain, ambil gunting lurus untuk memotong kasa sedemikian rupa
sehingga bisa dipasang mengelilingi drain.
30. Pasang lapisan kedua
31. Terakhir gunakan / berikan surgipad yang lebih tebal atau bantalan ABD : garis biru
ditengah bantalan menandai permukaan luar, jika tidak ada, bisa menggunakan kapas
secukupnya.
32. Amankan balutan dengan menggunakan plester (bisa yang biasa atau hipoallergik)
atau menggunakan pembalut sesuai dengan kebutuhan.
33. Rapikan peralatan, letakkan / rendam instrumen yang telah dipakai pada bengkok
berisi larutan desinfektan.
34. Lapaskan sarung tangan, letakkan pada tempat semestinya
35. Ganti selimut mandi dengan selimut pasien, rapikan pasien , atur pada posisi nyaman.
36. Observasi dan tanyakan respon pasien setelah luakanya dirawat.
37. Rapikan peralatan, kembalikan ke tempat semula, letakkan instrumen kotor pada
tempat pencucian.
38. Cuci tangan
39. Dokumentasikan hasil observasi terhadap karakteristik luka, drainase dan proses
penyembuhan, proses perawatan luka dan respon klien terhadap proses tersebut pada
catatan perawatan pasien

7. Indikator
Perawatan luka dilaksanakan dengan tepat sesuai prinsip steril.
Keterampilan dilaksanakan dengan sistematis, tanpa balutan dan tepat

8. Rekaman Mutu
1. Buku pendokumentasian keterampilan yang harus ditanda tangani oleh pembingbing
praktek laboratorium.
2. Lembar peminjaman alata untuk praktek laboratorium
3. Lembar penilaian keterampilan diisi oleh pembingbing praktek laboratorium
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SURABAYA No. Dokumen : IK.
Jurusan Keperawatan
INSTRUKSI KERJA No. Revisi : 00.11
Pelaksanaan Bimbingan
KDM : Merawat Luka Tanggal : 17-06-2010
(Mengganti Balutan Basah)
Halaman : 4 / 7

Petugas : Pembimbing Lab.


KDM
UNIT : Layanan Laboratorium

1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan praktek laboratorium kebutuhan dasar
manusia (KDM) agar proses bimbingan berjalan secara terstruktur sesuai standart
khususnya merawat luka: mengganti balutan basah.

2. Ruang Lingkup
Semua tindakan mengobati serta merawat luka dengan tehnik aseptik sehingga membantu
mempercepat penyembuhan sebelum mahsiswa mendapatkan pengalaman nyata di
lapangan, wajib melaksanakan keterampilan ini secara individu di aboratorium kebutuhan
dasar manusia dengan bimbingan dari pembimbing laboratorium KDM.

3. Uraian Umum
a. Perawatan luka adalah tindakan mengobati serta merawat luka dengan tehnik
aseptik sehingga membantu mempercepat penyembuhan.
b. Dilakukan dengan tujuan mengkaji luka secara tepat dan akurat; mengkaji dan
membantu proses penyembuhan luka (termasuk proses granulasi jaringan);
mencegah kontaminasi mikroorganisme terhadap luka; mengurangi sampai
membersihkan drainase purulen; membantu menghilangkan jaringan nekrotik;
mengobati luka; melindungi luka dari trauma mekanik; mengganti balutan yang
kotor.
c. Prosedur ini menggunakan prinsip steril

4. Petugas
Pembimbing laboratorium KDM

5. Alat dan Bahan


Alat :
- Dalam bak instrumen steril berisi
1. Sarung tangan steril 1 (satu) pasang
2. Pinset anatomi 1 (satu) buah
3. Pinset chirurgi 1 (satu) buah
4. Gunting lurus 1 (satu) buah
5. Gunting necrotomi 1 (satu) buah
6. Gunting AJ (angkat jahitan) 1 (satu) buah
7. Cucing (mangkok kecil) sesuai dengan kebutuhan
8. Korentang dan tempatnya 1 (satu) buah
- Diluar bak instrumen
1. Pinset on untuk membuka balutan 1 (satu) buah
2. Gunting plester / gunting verband 1 (satu) buah
3. Bengkok untuk tempat kotoran 1 (satu) buah
4. Tirai/ sampiran Jika perl
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok berisi larutan desinfektan: merendam instrumen yang sudah dipakai
7. Wadah khusus untuk menempatkan wash bensin atau aseton
8. Selimut mandi 1 (satu) buah
9. Surgipad atau bantalan ABD Jika ada
10. Kantong plastik / kantong kedap air 1 (satu) lembar
Bahan :
- Dalam bak instrumen berisi :
1. Kasa penekan (depress) sesuai dengan kebutuhan
2. Kasa steril sesuai dengan kebutuhan
3. Lidi kapas steril sesuai dengan kebutuhan
- Diluar bak instrumen
1. Larutan antiseptik dalam tempatnya sesuai dengan jenis luka
2. Obat luka dalam tempatnya sesuai dengan jenis luka
3. Sarung tangan steril 1 (satu) pasang
4. Sarung tangan bersih 1 (satu) pasang
5. Cairan normal saline (PZ)
6. Plester sesuai kebutuhan
7. Verband sesuai kebutuhan
8. Cotton buds / Lidi kapas : mengoleskan wash bensin sesuai kebutuhan
9. Wash bensin / aseton : mempermudah membuka plester sesuai dengan kebutuhan

6. Instruksi Kerja
1. Jelaskan prosedur pada pasien dengan menggambarkan langkah – langkah perawatan
luka, manfaat perawatan luka serta serta kemungkinanan timbulnya nyeri akibat
penggantian balutan
2. Bawa semua peralatan yang sudah disiapkan ke dekat pasien
3. Ambil kemudian letakkan kantong plastik dan / atau bengkok dalam jangkauan area
kerja anda sedemikian rupa sehingga sewaktu membuang kotoran atau balutan kotor
tangan anda tidak menyebrangi area steril. Note : jika menggunakan kantong plastik
buat lipatan diatasnya.
4. Tutup ruangan atau pasang tirai/sampiran disekitar tempat tidur pasien. Tutup semua
jendela terbuka yang berada disekitar pasien.
5. Atur posisi pasien dalam posisi nyaman kemudian ganti selimut pasien dengan
selimut mandi; buka hanya pada area luka; pasang pengalas atau bantalan tahan air di
bawah luka pasien. Note : untuk pengalas bisa disesuaikan dengan luas luka dan dibut
sedemikian rupa sehingga menyerupai talang air
6. Instruksikan pada pasien untuk tidak menyentuh area luka maupun peralatan steril.
7. Cuci tangan secara menyeluruh.
8. Gunakan sarung tangan bersih, kemudian lepaskan plester, ikanan atau balutan. Note :
untuk mempermudah pelepasan plester atau balutan bisa menggunakan pinset on
steril khusus untuk membuka balutan.
9. Untuk melepas plester bisa menggunakan wash bensin atau aseton yang diletakkan
pada wadah khusus.
10. Lepaskan plester dengan melepaskan masing – masing ujungnya serta menariknya
dengan perlahan sejajar dengan kulit dan mengarah ke balutan (jika masih terdapat
sisa perekat plester dikulit bisa dibersihkan dengan wash bensisn atau asetan , bila
tidak ada kontroindikasi misal : alergi)
11. Dengan menggunakan sarung tangan atau pinset, angkat balutan kotor dengan hati-
hati. Jauhkan balutan tersebut dari pandangan pasien. Note : jika terdapat drain angkat
balutan satu persatu secara cermat dan hati - hati
12. Bila balutan lengket pada luka dan masuk kedalam jaringan, jangan dibasahi,
bebaskan jaringan terserbut dari eksudat yang mengering dengan perlahan.
Beritahukan kepada pasien tetang timbulnya rasa tidak nyaman selama prosedur ini.
13. Observasi karakteristik dan jumlah drainage pada balutan.
14. Buang balutan kotor langsung pada kantong sampah, hindari kontaminasi permukaan
luar kantong. Lepaskan sarung tangan dengan menarik bagian dalam ke luar, letakkan
di tempat yang tepat.
15. Buka seperangkat alat steril yang telah disiapkan, letakkan di samping pasien
16. Buka botol atau wadah larutan yang akan digunakan untuk merawat agar tidak
tumpah / menetes pada peralatan steril lain. Note : sebelum menuangkan cairan
antiseptic dari wadahnya, buang sedikit larutan untuk mensterilkan ujung botol.
17. Bila cairan menetes atau tumpah pada duk pengalas alat steril atau pada kasa, ulangi
persiapan dari awal.
18. Gunankan sarung tangan steril.
19. Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain dan karakteristik drainasenya,
integritas jahitan atau penutupan kulit. Note : jika perlu palpasi luka dengan
menggunakan tangan yang tidak menyentuh bahan steril.
20. Bersihkan luka dengan menggunakan cairan normal saline atau sesuai dengan larutan
antiseptic yang diresepkan.
21. Pegang kasa / depress yang telah dibasahi dengan larutan antiseptic dengan pinset.
22. Note : pinset yang digunakan untuk mengambil kasa / depress dari wadah steril
berbeda dengan pinset yang digunakan untu merawat luka, kasa/depress yang telah
dibasahi dengan larutan antiseptik diambil menggunakan pinset untuk alat dari wadah
steril kemudian dipindahkan ke pinset untuk merawat luka , jangan sampai kedua
pinset bersentuhan. Pinset untuk merwat luka (yang menyentuh) pasien tidak boleh
digunakan untuk mengambil alat dari wadah steril secara langsung.
23. Gunakan depress terpisah untuk tiap kali usapan. Bersihkan luka dari area yang
kontaminasinya minimal ke area yang terkontaminasinya maksimal, dengan gerakan
dalam tekanan progesif menjauh dari insisis atau tepi luka. Ulangi langkah diatas
sampai luka bersih. Note jika pada area luka terdapat drain, bersihkan bagian tersebut
paling akhir
24. Berikan kasa basah langsung diatas permukaan luka (bisa dibasahi/ dikompres
menggunakan cairan normal saline). Jika luka tersebut dalam dengan perlahan lipat
kasa sampai berbentuk seperti kemasan dengan bantuan pinset, secara
perlahanmasukkan kasa kedalam luka sehingga semua permukaan luka kontok
dengan kasa basah
25. Pasang balutan / kasa steril kering diatas kasa basah (secukupnya)
26. Tutup dengan surgipad yang lebih tebal atau bantalan ABD : garis biru ditengah
bantalan menandai permukaan luar, jika tidak ada, bisa menggunakan kapas
secukupnya.
27. Amankan balutan dengan menggunakan plester (bisa yang biasa atau hipoallergik)
atau menggunakan pembalut sesuai dengan kebutuhan.
28. Rapikan peralatan, letakkan / rendam instrumen yang telah dipakai pada bengkok
berisi larutan desinfektan.
29. Lapaskan sarung tangan, letakkan pada tempat semestinya
30. Ganti selimut mandi dengan selimut pasien, rapikan pasien , atur pada posisi nyaman.
31. Observasi dan tanyakan respon pasien setelah luakanya dirawat.
32. Rapikan peralatan, kembalikan ke tempat semula, letakkan instrumen kotor pada
tempat pencucian.
33. Cuci tangan
34. Dokumentasikan hasil observasi terhadap karakteristik luka, drainase dan proses
penyembuhan, proses perawatan luka dan respon klien terhadap proses tersebut pada
catatan perawatan pasien

7. Indikator
Perawatan luka dilaksanakan dengan tepat sesuai prinsip steril.
Keterampilan dilaksanakan dengan sistematis, tanpa balutan dan tepat

8. Rekaman Mutu
1. Buku pendokumentasian keterampilan yang harus ditanda tangani oleh pembingbing
praktek laboratorium.
2. Lembar peminjaman alata untuk praktek laboratorium
3. Lembar penilaian keterampilan diisi oleh pembingbing praktek laboratorium

Anda mungkin juga menyukai