Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

NAMA : ERIKA

NIM : L041191017

PRODI : SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

RUANGAN : PB. 221

TUGAS :4

Soal:
1. Sejarah Maritim di Indonesia.
Jawab:

Sepertiga wilayah Indonesia terdiri dari bentangan perairan, mulai dari laut hingga danau
dan sungai. Secara khusus laut memiliki peranan penting dalam dinamika politik dan
masyarakat Indonesia. Dari sudut pandang masa kini, laut tidak lagi dipandang sebagai
pemisah daratan atau pulau-pulau tetapi lebih sebagai pemersatu. Selain itu, laut merupakan
urat nadi penting dalam komunikasi antar tempat di nusantara.

Dewasa ini di tengah-tengah persaingan ekonomi bangsa-bangsa yang semakin menajam,


konsep Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic state) perlu dimantapkan untuk
disebarluaskan dan diperjuangkan di tingkat internasional. Sudah tahun 1957, ketika
Deklarasi Juanda dicanangkan, gagasan itu muncul. Deklarasi ini menyatakan bahwa batas
territorial atau kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah garis terluar dari batas
pantai yang saling berhubungan dan tidak ada celahnya. Gagasan ini merupakan jawaban
terhadap pandangan Laut Bebas yang menimbulkan anggapan perairan di seluruh dunia
sebagai common property.

Pada tahun 1980-an muncul gagasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yang memberikan
kedaulatan kepada Negara kepulauan untuk menggarap sumber daya maritimnya. Belitung
termasuk dalam jajaran pulau-pulau terdepan (Zuhdi 2006: 8). Kemudian, perhatian terhadap
Sejarah Maritim membawa perubahan besar dalam metodologi Historiografi Indonesia. Sudut
pandang Sejarah Indonesia bertambah dengan “sudut pandang dari laut.” Maksudnya,
dinamika kelautan menjadi bagian perubahan di Indonesia terutama yang “berlangsung di
daratan.” Dengan begitu, penulisan sejarah Indonesia menjadi lengkap dan komprehensif.
Dalam pemikiran Susanto Zuhdi (2006), seorang Guru Besar Sejarah Indonesia di Universitas
Indonesia, perspektif Tanah Air perlu memperoleh pertimbangan dalam Historiografi
Indonesia. Penulisan Sejarah Maritim berawal dari karya A.B. Lapian (1987) yang
mengetengahkan trikotomi tipologi dalam konstelasi dan dinamika di laut, sebagai Raja Laut,
Bajak Laut dan Orang Laut.

1. Fakta Sejarah Kemaritiman di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Dunia. Negeri ini memiliki bentang
Laut wilayah 70% dibanding dengan luas daratan yang hanya 30%.
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia tidak pelak lagi terbukti dengan
pengakuan dunia yang tertuang dalam UNCLOS (United Nation Convention on the Law of
the Sea) yang diratifikasi oleh negara-negara sedunia, serta melalui Deklarasi Juanda yang
mengatur hal-hal yang berkaitan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan
adanya temuan-temuan situs prasejarah dibeberapa belahan pulau. Penemuan situs prasejarah
di gua-gua Pulau Muna, Seram dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan perahu-perahu layar,
menggambarkan bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia amerupakan bangsa pelaut.

2. Kerajaan Maritim Indonesia

Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu
ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan perdagangan dan agama dengan
Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan hindu dan budha telah tumbuh pada awal abad 7
Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam serta berbagai kekuatan Eropa
yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah semasa era
penjelajahan samudra.
 Kerajaan Sriwijaya
Sriwijaya adalah suatu kerajaan Maritim yang kuat di pulau Sumatra dan banyak memberi
pengaruh di Nusantara terutama masalah Maritim. Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
membentang dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga ke Kamboja, Thailand dan
Semenanjung Malaya.

 Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terkaya dan mempunyai jumlah perahu dan kapal
terbesar di dunia. Namun juga merujuk kitab-kitab “musuh Majapahit” misalnya Kidung
Sundayana, Hikayat Banjar, Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah
dan sebagainya
 Kerajaaan Gowa
Kerajaan Gowa adalah salahsatu kerajaan yang terkenal di Sulawesi Selatan .
Kerajaan Gowa menjadi kerajaan Islam berkat dakwah dari Datuk ri Bandang dan
Sulaeman dari Minangkabau, pada (1605).Kerajaan Gowa dan Tallo akhirnya dapat
menguasai kerajaan lainnya. Dua kerajaan itu lazim disebut Kerajaan Makassar. Makassar
tumbuh menjadi pelabuhan yang ramai karena letaknya di tengah- tengah antara Maluku,
Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan Malaka.

3. Kejayaan Kerajaan Maritim Nusantara

Wilayah nusantara Indonesia mengalami kejayaan pada masa kerajaan Sriwijaya,


Majapahit hingga Demak, Nusantara adalah negara besar yang disegani di kawasan Asia,
maupun di seluruh dunia. Sebagai kerajaan maritim yang kuat di Asia Tenggara, Sriwijaya
(683-1030 M) telah mendasarkan politik kerajaannya pada penguasaan alur pelayaran dan
jalur perdagangan serta menguasai wilayah-wilayah strategis yang digunakan sebagai
pangkalan kekuatan lautnya.
Ketangguhan maritim kita juga ditunjukkan oleh Singasari di bawah pemerintahan
Kertanegara pada abad ke-13. Dengan kekuatan armada laut yang tidak ada tandingannya,
pada tahun 1275 Kertanegara mengirimkan ekspedisi bahari ke Kerajaan Melayu dan Campa
untuk menjalin persahabatan agar bersama-sama dapat menghambat gerak maju Kerajaan
Mongol ke Asia Tenggara. Puncak kejayaan maritim nusantara terjadi pada masa Kerajaan
Majapahit (1293-1478).
4. Bukti – bukti kebesaran Budaya Maritim Indonesia

Arkeologi maritim menemukan banyak bangkai kapal di bawah laut negeri ini, dengan
tahun pembuatan mulai dari abad 7 SM, memiliki teknologi pembuatan yang belum ada
duanya di dunia.Catatan-catatan dari para penjelajah, geographer, atau sejarawan berbagai
belahan dunia (Mesir, Yunani, China), menggambarkan tentang penjelajahan pelaut-pelaut
Nusantara, dengan kapal, hasil bumi, dan hasil budaya tinggi, ke berbagai sudut dunia.

Penemuan artefak-artefak di berbagai belahan dunia, termasuk beberapa tempat di negeri


ini (misalnya di gua Pasemah, Sumatera Selatan, gua Made di Jombang, Jawa Timur, lembah
Mada di Sulawesi Selatan, Batujaya di Bekasi, atau banyak lokasi lain seperti Timor, Kutai,
Maluku, Halmahera) mengindikasikan bukan hanya terjadi perlintasan antar bangsa, tapi juga
kebudayaan advance yang telah dicapai.Penyebaran bahasa yang mencakup setengah dunia,
dan mengikutsertakan lebih dari 400 juta penutur membuktikan keberadaan bangsa-bangsa di
Nusantara di atas bumi ini.

Persenjataan, alat musik, hingga ilmu perbintangan dari berbagai kawasan, sejak dari
Afrika, Timur Tengah, India, hingga Polynesia, memperlihatkan bagaimana pengaruh
kultural sudah jauh lebih dulu sebelum bangsa asing datang ke negeri ini.

5. Maritim pada Masa Kolonial

Sejarah Maritim Indonesia (Masa Kolonial Hindia Belanda)Perdagangan di Asia sudah


berawal di masa Portugis dan VOC, bahkan telah ada berabad-abad sebelumnya, baik
perdagangan melalui darat (jalan sutra) maupun melalui laut Dalam masa modern awal itu
terjadi interaksi dagang antara para penguasa dan para penjajanya di Nusantara dan
organisasi-organisasi dagang besar dari Eropa seperti Estado da India dan East India
Company EIC) dari Inggris serta VOC dari Belanda. Banyak bangsa-bangsa yang memasuki
Indonesia seperti Portugis, Inggris dan Belanda motivasi bangsa Eropa ke wilayah Nusantara
disebabkan oleh faktor seperti Jatuhnya Konstatinopel ke tangan Turki Ottoman yang
merupakan pusat rempa-rempah dengan itu mereka mencari sumber rempah-rempah terbaru,
lali semangat 3G (Gold, Glory, Gospel), dan perkembangan teknologi dan sistem angin
seiring berjalannya waktu Belanda berhasil berkuasa tunggal di Indonesia dengan itu VOC
pun berkuasa di nusantara.
Seiring berjalannya waktu karena terus merugi VOC tidak sanggup membayar dividen
dari saham yang dibeli rakyat.Oleh sebab itu, dari tahun ke tahun perusahaan itu harus
berutang kepada negara untuk membayar kewajibannya.Namun tahun 1795 negara
mengambil alih seluruh kekayaan VOC sebagai pelunasan utang-utang tersebut.Tahun 1799
VOC dinyatakan failite dan bubar.Harta kekayaan VOC yang tidak bergerak seperti benteng-
benteng atau daerah-daerah produksi rempah di Nusantara, diambil alih oleh negara. Itulah
asset kerajaan Belanda yang menjadi cikal bakal dari negara lolonial Hindia Belanda yang
berdiri sejak tahun 1817. Wilayah yang dimiliki oleh Belanda kurang strategis karena
wilayah daratannya kecil dan wilayahnya daratnnya lebih rendah daripada laut maka
merekapun bekerja keras dan menjadi cikal bakal semangat kerja dan tuntunan hidup bagi
bangsa Belanda khususnya para Pelaut Belanda itu sendiri untuk mengembangkan jiwa
bahari karena lewat laut mereka dapat mengembangkan perekonomian negeri mereka sebagai
contoh dari semangat kerja mereka yaitu Bangsa Belanda pandai membuat Kapal-kapal Laut
yang kokoh dan kuat dalam menjelajahi perairan laut maupun samudera tidak ketinggalan
para pelautnya yang sangat tangguh di lautan.

6. Maritim Pada Era Kemerdekaan


Indonesia merdeka dan berusaha memanfaatkan keuntungan geografis yang
dimilikinya. Posisi silang Indonesia yang diapit oleh samudera Pasifik dan Hindia, serta
diapit benua Asia dan Australia, membuat Indonesia memiliki Semangat negara maritim ini
dituangkan pendiri Republik Indonesia di dalam Pancasila dan UUD 1945. Pemerintahan
Soekarno pun berusaha membuat Indonesia sebagai poros maritim.Banyak perusahaan
pelayaran Indonesia pun tumbuh.Salah satunya yakni Jakarta Lloyd yang didirikan oleh
beberapaorangTNIdariangkatanlautpada1950.

"Jadi sebenarnya konsep poros maritim itu sudah berusaha dibuat sejak zaman Presiden
Soekarno," kata purnawirawan Mayor Jenderal TNI TB Hassanudin saat berbincang
dengan metrotvnews.com.

Pemerintah juga berusaha menutup "lubang" di laut antar pulau dengan memperjuangkan
konsep negara kepulauan dengan mengeluarkan deklarasi Juanda. Berdasarkan hukum laut
yang berlaku saat itu, batas teritorial diukur dari garis pantai dan menyebabkan ada laut bebas
di antara pulau-pulau Indonesia. Indonesia terus mengupayakan konsep negara kepulauan
diterima negara lain dan menggunakan patokan pantai terluar sebagai titik ukur batas
teritorial. Konsep ini pun disetujui dalam PBB lewat UNCLOS (Konvensi Hukum Laut PBB)
1982 yang diratifikasi dalam UU 17 tahun 1985. Akhirnya luas laut Indonesia bertambah
hingga 2,5 kali. Industri maritim Indonesia pun semakin menggeliat.Beberapa perusahaan
pelayaran niaga bermunculan dan semakin makmur. Selain menguasai perniagaan di laut
Indonesia yang memiliki luas 5,8 juta km2, industri maritim Indonesia juga berhasil
menembus pasar dunia. "Para era saya masih berlayar tahun 80an, Indonesia bisa dibilang
menguasai ASEAN," kata Bobby. Kapal berbendera Indonesia pun bisa ditemui hampir di
seluruh pelabuhan negara Asia Tenggara.

7. Tujuh Pilar Berkaitan Dengan Kemaritiman Indonesia

Anda mungkin juga menyukai