BAB I
PENDAHULUAN
Landasan Hukum Pendampingan
Persoalan yang dihadapi oleh desa yang berada di wilayah Curugkembar dalam
pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan bidang pembangunan (sarana dan prasarana), sulitnya
pendistribusian barang/bahan material pendukung dikarenakan akses jalan yang kondisinya
sulit dilalui kendaraan dan berbarengan dengan datangnya musim penghujan. Sehingga
mengakibatkan terlambatnya penyelesaian kegiatan dan penyerapan anggarannya.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN INDIVIDUAL
2
Pendamping Desa dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 BAB I Ketentuan Umum
Pasal 1, Pendampingan Desa adalah kegiatan untuk melakukan tindakan pemberdayaan
masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan dan fasilitasi Desa. Oleh
karenanya Pendamping Desa memiliki tugas dan fungsi dalam pendampingan adalah:
a. Meningkatkan kapasitas, efektifitas dan akuntabilitas pemerintahan desa dan
pembangunan desa.
b. Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan desa yang partisipatif.
c. Meningkatkan sinergi program pembangunan desa antar sektor, dan
d. Mengoptimalkan aset lokal desa secara emancipator.
Berkaitan dengan itu maka dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2015 BAB II Tugas
Pendamping, Pasal 12 meliputi;
a. Mendampingi desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan terhadap
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
b. Mendampingi desa dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan sosial dasar,
pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan tekhnologi
tepat guna, pembangunan sarana prasarana desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
c. Melakukan peningkatan kapasitas bagi pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan
desa dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
d. Melakukan pengorganisasian didalam kelompok-kelompok masyarakat desa.
e. Melakukan peningkatan kapasitas bagi kader pemberdayaan masyarakat desa dan
mendorong terciptanya kader-kader pembangunan desa yang baru.
f. Mendampingi desa dalam pembangunan kawasan perdesaan secara partisipatif.
g. Melakukan koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan dan memfasilitasi laporan
pelaksanaan pendampingan oleh Camat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.
BAB III
RENCANA KEGIATAN BULAN BERIKUTNYA
3
1. Rencana Kegiatan Bulan Desember 2017
Dalam mengimplementasikan amanah UU Desa Nomor 6 Tahun 2014,
Permendesa nomor 3 tahun 2015, maka secara lebih spesifik di narasikan sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan kecamatan.
b. Koordinasi dengan Masyarakat.
c. Sosialisasi Program Kementrian Desa.
d. Koordinasi Dengan BPD.
e. Koordinasi dengan Pemerintah Desa.
f. Pendampingan administrasi pertangung jawaban pengguanan anggaran.
g. Monitoring lokasi kegiatan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Untuk mengoptimalkan fungsi pendampingan yang akan dilakukan di
Kecamatan Curugkembar dipandang perlu untuk melakukan hal – hal sebagai berikut:
a. Membangun komunikasi dan koordinasi yang sinergis dengan pemerintah
kecamatan dalam melakukan fasilitasi pembinaan sesuai dengan prosedur dan
kebutuhan desa.
b. Membangun komunikasi yang intens dengan pemerintah desa dan seluruh
kelompok masyarakat sebagai upaya system support dalam pembangunan.
c. Melakukan pemberdayaan peningkatan kapasitas aparatur desa, kelompok
masyarakat desa sehingga berdampak positif dalam pembangunan yang
partisipatif.
2. Rekomendasi
a. Tenaga Ahli tingkat kabupaten agar terus meningkatkan koordinasi dengan
DPMPD kabupaten sebagai upaya penyelarasan dan akselerasi kegiatan yang
sesuia dengan tugas dan fungsi
4
b. DPMPD perlu mendorong pemerintah daerah untuk segera membuat peraturan
tentang kewenangan lokal berskala desa.
c. Harus adanya satuan Kerja (SATKER) tingkat kabupaten
Curugkembar, 30 Nopember
2017