Anda di halaman 1dari 5

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DESA PROVINSI JAWA BARAT
LAPORAN INDIVIDU
PENDAMPING DESA PEMBERDAYAAN TAHUN 2017

Nama : Elip Slamet Taufik


Jabatan : Pendamping Desa Pemberdayaan
Lokasi Tugas : Kec. Curugkembar
Laporan Bulan : Nopember 2017

BAB I
PENDAHULUAN
Landasan Hukum Pendampingan

Dasar hukum dalam melakukan pendampingan oleh Pendamping Desa


(TA/PD/PDTI/PLD merupakan implementasi dari UU Desa nomor 6 tahun 2014. Dalam
melakukan tugas dan fungsi, Pendamping Desa mengacuh pada PERMENDESA Nomor 3
tahun 2015 BAB II tentang Tugas Pendamping, Pasal 12.

1. Gambaran Umum Wilayah Dampingan

Kecamatan Curugkembar terdiri dari 7 Desa diantaranya Desa Curugkembar, Desa


Sindangraja, Desa Tanjungsari, Desa Bojongtugu, Desa Mekartanjung, Desa Cimenteng dan
Desa Nagrakjaya. Dari 7 Desa di Wilayah Kecamatan Curugkembar, 4 Desa diantaranya Yaitu
Desa Sindangraja, Desa Tanjungsari, Desa Mekartanjung dan Desa Nagrakjaya merupakan
daerah yang sulit di akses transportasi. Dikarenakan jalannya masih jalan tanah merah,
berbatu dan berbatu cadas terutama pada musim hujan.

Kecamatan Curugkembar merupakan pemekaran dari Kecamatan Sagaranten. Yang


kebanyakan masyarakat nya bersumber penghasilan dari pengolahan lahan pertanian. Dengan
letak geografis wilayah sebagian besar bukit dan pegunungan sehingga sangat di butuhkan nya
sarana penghubung jalan - jalan desa yang baik agar menunjang terhadap masyarakat dalam
melakukan kegiatan masyarakat.

Waktu tempuh dari ibukota Kabupaten Sukabumi (PelabuhanRatu) ke Kecamatan


Curugkembar sekitar 3 jam perjalanan darat dan 2 jam dari KotaSukabumi.

Adapun batas-batas administratif Wilayah Kecamatan Curugkembar meliputi :

 Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sagaranten,


1
 Sebelah timur berbatasan dengan Sungai Cibuni (Batas dengan Kab. Cianjur)
 Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Takokak Kab. Cianjur
 Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cidadap

Persoalan yang dihadapi oleh desa yang berada di wilayah Curugkembar dalam
pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan bidang pembangunan (sarana dan prasarana), sulitnya
pendistribusian barang/bahan material pendukung dikarenakan akses jalan yang kondisinya
sulit dilalui kendaraan dan berbarengan dengan datangnya musim penghujan. Sehingga
mengakibatkan terlambatnya penyelesaian kegiatan dan penyerapan anggarannya.

Kurangnya sarana atau infrastruktur serta rendahnya tingkat kesejahteraan pada


Rumah tangga Miskin adalah salah satu masalah utama yang dihadapai oleh Propinsi Jawa
Barat, khususnya di Kabupaten Sukabumi termasuk di wilayah kecamatan Curugkembar yang
dinilai dalam aspek Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih tergolong rendah. Melalui
Program Pembangunan Dan PemberdayaanMasyarakatDesa (P3MD) dalam Jangka panjang
dengan mengedepankan dasar-dasar pemberdayaan diyakini akan mampu mengurangi
kemiskinan dan mendorong terciptanya masyarakat yang berdaya dan produktif.

Mengingat pemerintah telah menerbitkan Undang - Udang Desa NO 6 tahun 2014


dengan pola pengelolaan yang mengedepankan pemberdayaan yang sekarang sudah
menginjak tahun kedua pelaksanaan makadari itu diharapkan pelaksanaannya akan jauh lebih
baik dari tahun sebelumnya.

Tahun 2017 merupakan tahun ke 3 pelaksanaan Undang – Undang Desa,


berdasarkan arah kebijakan pembangunan Indonesia tahun 2015 – 2019. Pemberdayaan
Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,
serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan
pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN INDIVIDUAL

1. Kegiatan Tugas Pokok dan Fungsi

2
Pendamping Desa dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 BAB I Ketentuan Umum
Pasal 1, Pendampingan Desa adalah kegiatan untuk melakukan tindakan pemberdayaan
masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan dan fasilitasi Desa. Oleh
karenanya Pendamping Desa memiliki tugas dan fungsi dalam pendampingan adalah:
a. Meningkatkan kapasitas, efektifitas dan akuntabilitas pemerintahan desa dan
pembangunan desa.
b. Meningkatkan prakarsa, kesadaran dan partisipasi masyarakat desa dalam
pembangunan desa yang partisipatif.
c. Meningkatkan sinergi program pembangunan desa antar sektor, dan
d. Mengoptimalkan aset lokal desa secara emancipator.

2. Kegiatan Tugas – Tugas/ Dampingan Lainnya

Berkaitan dengan itu maka dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2015 BAB II Tugas
Pendamping, Pasal 12 meliputi;
a. Mendampingi desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan terhadap
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
b. Mendampingi desa dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan sosial dasar,
pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan tekhnologi
tepat guna, pembangunan sarana prasarana desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
c. Melakukan peningkatan kapasitas bagi pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan
desa dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
d. Melakukan pengorganisasian didalam kelompok-kelompok masyarakat desa.
e. Melakukan peningkatan kapasitas bagi kader pemberdayaan masyarakat desa dan
mendorong terciptanya kader-kader pembangunan desa yang baru.
f. Mendampingi desa dalam pembangunan kawasan perdesaan secara partisipatif.
g. Melakukan koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan dan memfasilitasi laporan
pelaksanaan pendampingan oleh Camat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota.

BAB III
RENCANA KEGIATAN BULAN BERIKUTNYA

3
1. Rencana Kegiatan Bulan Desember 2017
Dalam mengimplementasikan amanah UU Desa Nomor 6 Tahun 2014,
Permendesa nomor 3 tahun 2015, maka secara lebih spesifik di narasikan sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan kecamatan.
b. Koordinasi dengan Masyarakat.
c. Sosialisasi Program Kementrian Desa.
d. Koordinasi Dengan BPD.
e. Koordinasi dengan Pemerintah Desa.
f. Pendampingan administrasi pertangung jawaban pengguanan anggaran.
g. Monitoring lokasi kegiatan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Untuk mengoptimalkan fungsi pendampingan yang akan dilakukan di
Kecamatan Curugkembar dipandang perlu untuk melakukan hal – hal sebagai berikut:
a. Membangun komunikasi dan koordinasi yang sinergis dengan pemerintah
kecamatan dalam melakukan fasilitasi pembinaan sesuai dengan prosedur dan
kebutuhan desa.
b. Membangun komunikasi yang intens dengan pemerintah desa dan seluruh
kelompok masyarakat sebagai upaya system support dalam pembangunan.
c. Melakukan pemberdayaan peningkatan kapasitas aparatur desa, kelompok
masyarakat desa sehingga berdampak positif dalam pembangunan yang
partisipatif.
2. Rekomendasi
a. Tenaga Ahli tingkat kabupaten agar terus meningkatkan koordinasi dengan
DPMPD kabupaten sebagai upaya penyelarasan dan akselerasi kegiatan yang
sesuia dengan tugas dan fungsi

4
b. DPMPD perlu mendorong pemerintah daerah untuk segera membuat peraturan
tentang kewenangan lokal berskala desa.
c. Harus adanya satuan Kerja (SATKER) tingkat kabupaten

Curugkembar, 30 Nopember
2017

Elip Slamet Taufik


PD-Kec.Curugkembar

Anda mungkin juga menyukai