Anda di halaman 1dari 13

ILLEGAL LOGING DI SANDAI KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN

BARAT 2017

a. Tindakan yang dilakukan: Illegal logingdenganmemalsukandokumen


b. Waktu kejadian : 19 november 2017
c. Lokasi kejadian : Desa Bayur kecamatan Sandai
Kabupaten Ketapan,Kalimantan barat
d. Kayu yang disita sebanyak :390 kubik atau sekitar 40.959 batang kayu
Denganukuranbervariasidari 10x15,10x25,10x20,5x25
e. Cara penebangan :menggunakansinso
f. Jenis kayu : Meranti dan bengkirai
g. Tujuan : untuk dibawa ke Jakartadan Pontianak
h. Motif : Mencarikeuntunganuntukpribadi
i. Pelaku : Pemilik modal CV KaryaMandiri
j. Sumber : AduanMasyarakat

Pengertian Illegal loging ( Penebangan Liar ) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan
penjualan kayu yang merupakan bentuk ancamanfaktual di sekitar perbatasan yang tidak sah atau tidak
memiliki izin dari otoritas setempat.
Illegal loging pun dapat diartikan kegiatan penebangan liar yang dilakukan oleh pihak – pihak yang
mempunyai izin namun dalam melakukan kegiatan usahanya itu cenderung merusak hutan seperti
melakukan penebangan di luar konsesinya( over cuting ) melanggar persyaratan sebagaimana yang di
tetapkan dalam konsesnsinya, kolusi dengan pejabat atau aparat, memalsukan dokumen dan
memanippulasi kebijakan.
KRONOLOGIS
Bulan oktober 2017 ada aduan masyarakat tentang penebangan hutan secara liar ( IllegalLoging ),
kemudian di awalnovember 2017 dilakukan penulusuran. Selama 3 hari penulusuran ditemukan tenda –
tenda berwarna biru dan merah di sepanjang jalan yang di duga pekerja pemblak liar, suara mesin senso
terdengar memotong kayu dan banyak truk – truk menangkut kayu di pinggir jalan, dan proses
pembalakan liar berjalan dengan mulus tanpa ada aparat kepolisian dan pemerintahan setempat yang
terlihat di lokasi. karena diduga adanya keterlibatan dari aparat kepolisian setempat maka hasil
penelusuran langsung dilaporkan ke MABES POLRI.
Pada tanggal 19 November 2017 dilakukan penangkapan pada saat mereka melakukan proses
penebangan dengan barang bukti 300 buah mesin senso, 390 kubik atau sekitar 40.959 batang
kayuDenganukuranbervariasidari 10x15,10x25,10x20,5x25berjenisbengkiraidanmeranti yang
disembunyikan di anaksungaidansiapditarikpenambak liar menggunakan motor air yang
akandiangkutmenujupontianakmelewatiambawang.
Illegal loginginimerupakanKejahatanLingkungan Hidup danKehutanan (LHK)
initidakhanyamerugikannegaratapijugamerusakekosistem yang
mengancamkeselamatankehidupanmasyarakat dengan berkurangnya daerah resapan air dan sering terjadi
banjir.

UNDANG – UNDANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN ILLEGAL LOGING

1. UU No 41 tahun 1999 Tentang kehutanan.


2.UU No. 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
.
Illegal dan merusak lingkungan hidup di kawasan hutan lindung. Pasal-pasal yang dilanggar
diantaranya :

 Pasal 50 ayat
 (1) Setiap orang dilarang merusak prasarana dan sarana
perlindungan hutan.
 (2) Setiap orang yang diberikan izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha
pemanfaatanjasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan
kayu, serta izinpemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, dilarang melakukan
kegiatan yangmenimbulkan kerusakan hutan.
 (3) Setiap orang dilarang:
a. mengerjakan dan atau menggunakan dan atau menduduki kawasan hutan secaratidak
sah;
b. merambah kawasan hutan;
c. melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutan dengan radius atau jarak
sampai dengan:
1. 500 (lima ratus) meter dari tepi waduk atau danau;
2. 200 (dua ratus) meter dari tepi mata air dan kiri kanan sungai di daerah rawa;
3. 100 (seratus) meter dari kiri kanan tepi sungai;
4. 50 (lima puluh) meter dari kiri kanan tepi anak sungai;
5. 2 (dua) kali kedalaman jurang dari tepi jurang;
6. 130 (seratus tiga puluh) kali selisih pasang tertinggi dan pasang terendah
daritepi pantai.
d. membakar hutan;
e. menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di dalam hutan
tanpamemiliki hak atau izin dari pejabat yang berwenang;
f. menerima, membeli atau menjual, menerima tukar, menerima titipan,
menyimpan,atau memiliki hasil hutan yang diketahui atau patut diduga berasal dari
kawasanhutan yang diambil atau dipungut secara tidak sah;
g. melakukan kegiatan penyelidikan umum atau eksplorasi atau eksploitasi bahan
tambang di dalam kawasan hutan, tanpa izin Menteri;
h. mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi bersama-
sama dengan surat keterangan sahnya hasil hutan;
i. menggembalakan ternak di dalam kawasan hutan yang tidak ditunjuk secara
khususuntuk maksud tersebut oleh pejabat yang berwenang;
j. membawa alat-alat berat dan atau alat-alat lainnya yang lazim atau patut diduga
akan digunakan untuk mengangkut hasil hutan di dalam kawasan hutan, tanpa izin
pejabat yang berwenang;
k. membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong, atau
membelah pohon di dalam kawasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang;
l. membuang benda-benda yang dapat menyebabkan kebakaran dan kerusakan
sertamembahayakan keberadaan atau kelangsungan fungsi hutan ke dalam
kawasanhutan; dan mengeluarkan, membawa, dan mengangkut tumbuh-tumbuhan dan
satwa liar yangtidak dilindungi undang-undang yang berasal dari kawasan hutan tanpa
izin daripejabat yang berwenang.
 (4) Ketentuan tentang mengeluarkan, membawa, dan atau mengangkut tumbuhan dan
atausatwa yang dilindungi, diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.UU No. 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
Pasal 83
(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja:
a. memuat, membongkar, mengeluarkan, mengangkut, menguasai, dan/atau memiliki hasil penebangan di
kawasan hutan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf d;
b. mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama surat
keterangan sahnya hasil hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e; dan/atau
(4) Korporasi yang:
a. memuat, membongkar, mengeluarkan, mengangkut, menguasai, dan/atau memiliki hasil penebangan di
kawasan hutan tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf d;
b. mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama surat
keterangan sahnya hasil hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e;

 BAB XIV KETENTUAN PIDANA Pasal 78


1. Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (1) atau Pasal 50 ayat (2), diancam dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima
milyar rupiah).
(2) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf a, huruf b, atau huruf c, diancam dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
(lima milyar rupiah).
(3) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf d, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 (lima
belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
(4) Barang siapa karena kelalaiannya melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 ayat (3) huruf d, diancam dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.500.000.000,00 (satu milyar lima ratus
juta rupiah).
(5) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf e atau huruf f, diancam dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar
rupiah).
(6) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 ayat (4) atau Pasal 50 ayat (3) huruf g, diancam dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00
(lima milyar rupiah).
(7) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf h, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan denda paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).
(8) Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50
ayat (3) huruf i, diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) bulan dan
denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
(9) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf j, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
(10) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf k, diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
(11) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf l, diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
(12) Barang siapa dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50 ayat (3) huruf m, diancam dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
(13) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat
(4), ayat(5), ayat (6), ayat (7), ayat (9), ayat (10), dan ayat (11) adalah kejahatan,
dan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dan ayat (12) adalah
pelanggaran.
(14) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1), ayat (2), dan ayat
(3)apabila dilakukan oleh dan atau atas nama badan hukum atau badan usaha,
tuntutan dan sanksi pidananya dijatuhkan terhadap pengurusnya, baik sendiri-
sendiri maupun bersama- sama, dikenakan pidana sesuai dengan ancaman pidana
masing-masing ditambah dengan 1/3 (sepertiga) dari pidana yang dijatuhkan.
(15) Semua hasil hutan dari hasil kejahatan dan pelanggaran dan atau alat-alat
termasuk alat angkutnya yang dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan atau
pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dirampas untuk Negara.

2.UU No. 18/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan


Pasal 83
1. c. memanfaatkan hasil hutan kayu yang diduga berasal dari hasil pembalakan liar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf h dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 5 (lima) tahun serta pidana denda paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) dan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).
2. 4. c. memanfaatkan hasil hutan kayu yang diduga berasal dari hasil pembalakan liar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 huruf e dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun
dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta pidana denda paling sedikit Rp5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah) dan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
PPNSLH: A.1

SAMPUL BERKAS PERKARA


Nomor: BP-196/PPNSLH/XI/2017

Kejadian perkara atau tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan


lingkungan hidup pada tanggal 19 November 2017 di Desa Bayur kecamatan Sandai Kabupaten
Ketapang,Kalimantan barat yang dilaporkan pada tanggal sembilan belas November dua ribu tujuh belas.
Uraian singkat perkara atau tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
yang terjadi adalah Pembalakan Liar
• Melanggar
1. Pasal 83 Undang-Undang Nomor 18 tahun 2013
2. Pasal 50 Undang-undang Nomor 41 tahun 1999

No. Tangg
Laporan Identitas Tersangka al Keteran
Kejadian gan
Ditahan Dikeluarkan

Nama : Ardian Kusnadi


Nama kecil : Ardi alias Jagur
Jenis kelamin : Laki - Laki
tempat dan tanggalLahir : Siak, 2 januari 1965
Umur : 53 Tahun
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempattinggal : Ambawang Jalan Trans
Kalimantan KM21, dan; Pelabuhan Dwikora
Pontianak
Pekerjaan : Pemilik Modal CV Karya Mandiri
Sudah pernah dihukum berapa kali)
Belum Pernah Dihukum

Pontianak. 20 November 2017


Asisten Deputi/Kepala Bidang
Selaku Penyidik PPNSLH,

Yatimah. SKM.M.Mkes
NIP.19760502 200012 2 006.
PPNSLH: A.2

DAFTAR ISI BERKAS PERKARA


Nomor: BP-196/PPNSLH/XI/2017

No. Nama Surat Jumlah Lembar Keterangan

Sampul Berkas Perkara 1


1.
2.
3.
4.
dst

Pontianak. 20 November 2017


Asisten Deputi/Kepala Bidang
Selaku Penyidik PPNSLH,

Yatimah. SKM.M.Mkes
NIP.19760502 200012 2 006
PPNSLH: A.3

“Demi Keadilan”

RESUME

I. DASAR

1. Laporan Kejadian Nomor:LK-201/PPNSLH/XI/2017, tanggal 20 november 2017


2. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-201/Dik/PPNSLH/XI/2017,tanggal 20 november 2017
3. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor: S 203/PDP/
PPNSLH/ XI/2017, tanggal 23 November 2017

II. PERKARA

1. Tindak pidana Illegal loging yang melanggar UU No 41 tahun 1999 tentang


kehutanan pasal 50, pada tanggal 19 november 2017 yang mengakibatkan pasal
yang dilanggar, waktu, danmengakibatkan rusaknya ekosistem yang mengancam
keseelamatan kehidupan masyarakat dengan berkurangnya tanah resapan
sehingga mengakibatkan banjir.
2.Tindak pidana Illegal loging yang melanggar UU No 18 tahun 2013 tentang
pencehagan dan peberantasan perusakan hutan, pasal 83 , pada tanggal
19 november 2017 yang mengakibatkan pasal yang dilanggar, waktu,
danmengakibatkan rusaknya ekosistem yang mengancam keseelamatan
kehidupan masyarakat dengan berkurangnya tanah resapan sehingga
mengakibatkan banjir.
III. FAKTA-FAKTA

1. Penanganan Tempat Kejadian Perkara(TKP)


Kasus Ilegal loging di Desa Bayur kecamatan
SandaiKabupatenKetapang,Kalimantan barat

2. Pemanggilan
Dengan Surat Panggilan Nomor: S-203/Panggil/PPNSLH/XI/2017,
tanggal 23 november 2017 telah dipanggil Ardian Kusnadi beralamat
di AmbawangJalan Trans Kalimantan KM21, dan; PelabuhanDwikora Pontianak
untuk didengar keterangannya sebagai tersangka dalam perkara
pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
berupa Illegal Loging sebagaimana dimaksud dalam
1. Pasal 50 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
kehutanan pada tanggal 19 november 2017 di AmbawangJalan Trans
Kalimantan KM21, dan; PelabuhanDwikora Pontianak yang
mengakibatkan perusakan ekosistem yang mengancam
keselamatan kehidupan masyarakat dengan berkurangnya tanah
resapan sehingga mengakibatkan banjir.
2. Pasal 87 Undang – undang Nomor 18 tahun 2013 tentang
pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan pada tanggal
19 november 2017 di AmbawangJalan Trans Kalimantan KM21, dan;
PelabuhanDwikora Pontianak yang mengakibatkan perusakan
ekosistem yang mengancam keselamatan kehidupan masyarakat
dengan berkurangnya tanah resapan sehingga mengakibatkan
banjir.

3. Penangkapan
Dengan Surat Perintah Penangkapan Nomor: SP /Kap/
PPNSLH/XI/2017 tanggal 19 november 2017 telah dilakukan
penangkapan terhadap tersangka ardian kusnadidi AmbawangJalan
Trans Kalimantan KM21, dan; PelabuhanDwikora Pontianakpada tanggal 19
november 2017pukul 1 0 . 5 3 WIB/WITA/WIT)* dengan Berita Acara
Penangkapan tanggal 20 november 2017

4. Penahanan
Dengan Surat Perintah Penangkapan
Nomor: SP /Kap/
PPNSLH/XI/2017 tanggal 19 november 2017 telah dilakukan
penangkapan terhadap tersangka ardian kusnadi di AmbawangJalan
Trans Kalimantan KM21, dan; PelabuhanDwikora Pontianakpada tanggal 19
november 2017pukul 1 0 . 5 3 WIB/WITA/WIT)* dengan Berita Acara
Penangkapan tanggal 20 november 2017

5. PenggeledahanDengan Surat Perintah Penangkapan


Nomor: SP /Kap/
PPNSLH/XI/2017 tanggal 19 november 2017 telah dilakukan
penangkapan terhadap tersangka ardian kusnadi di AmbawangJalan
Trans Kalimantan KM21, dan; PelabuhanDwikora Pontianakpada tanggal 19
november 2017pukul 1 0 . 5 3 WIB/WITA/WIT)* dengan Berita Acara
Penangkapan tanggal 20 november 2017

6. Penyitaan
Dengan Surat Perintah Penangkapan Nomor: SP /Kap/
PPNSLH/XI/2017 tanggal 19 november 2017 telah dilakukan
penangkapan terhadap tersangka ardian kusnadi di AmbawangJalan
Trans Kalimantan KM21, dan; PelabuhanDwikora Pontianakpada tanggal 19
november 2017pukul 1 0 . 5 3 WIB/WITA/WIT)* dengan Berita Acara
Penangkapan tanggal 20 november 2017

7. KeteranganSaksi
a. Nama: Rohim, laki-laki/perempuan)*,lahirdibanjai, tanggal 12 agustus
1976, pekerjaan tukang kayu, agama islam, kewargane- garaan
Indonesia, alamat tinggal Desa Bayur kecamatan Sandai Kabupaten
Ketapang,Kalimantan barat
Menerangkan:
1) Bahwa pada saat pemeriksaan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,
serta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan yangsebenar-
benarnya;
2) Bahwa mengerti pada saat diperiksa dan tidak ada hubungan apapun
dengan paratersangka;
3) BahwaSaksi dan dalam memberiksan keterangan sama sekali tidak merasa
mendapat tekanan atau paksaan dari pemeriksa, serta bersedia dipanggil
kembali bila di kemudian hari diperlukanketerangannya.
b. Nama: Rohim, laki-laki/perempuan)*,lahir B an ja i tanggal
12 Agustus 1976, pekerjaan Tukang Kayu, agama Islam,
kewargane- garaan Indonesia, alamat tinggal Desa Bayur
Menerangkan:
1) Bahwa pada saat pemeriksaan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,
serta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan yangsebenar-
benarnya;
2) Bahwa mengerti pada saat diperiksa dan tidak ada hubungan apapun
dengan paratersangka;
3) Bahwa...............................................................................................................;
4) Bahwa...............................................................................................................;
5) Bahwa Saksi dan dalam memberiksan keterangan sama sekali tidak merasa
mendapat tekanan atau paksaan dari pemeriksa, serta bersedia dipanggil
kembali bila di kemudian hari diperlukanketerangannya.
c. danseterusnya.

8. KeteranganTersangka
Nama: ardian Kusnadi laki-laki/perempuan)*, lahir Siak tanggal 2 Januari
1965pekerjaan Pemilik Modal CV Karya Mandiri, Agama Islam, kewargane-
garaan Indonesia, alamat tinggalAmbawangJalan Trans Kalimantan KM21,
dan; PelabuhanDwikora Pontianak
Menerangkan:
1) Bahwa pada saat pemeriksaan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, serta
bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan yangsebenar-benarnya;
2) Bahwa mengerti pada saat diperiksa dan tidak ada hubungan apapun dengan
paratersangka;
3) Bahwa Tersangka dan dalam memberiksan keterangan sama sekali tidak
merasa mendapat tekanan atau paksaan dari pemeriksa, serta bersedia
dipanggil kembali bila di kemudian hari diperlukanketerangannya.

9. BarangBukti
Barang bukti sementara yang berhasil dikumpulkan dalam
penanganan perkara ini adalah sebagai berikut:
a. Dokumen/surat yang disita dariTKPtanggal19 november 2017berupa:
1) Surat Izin CVKarya Mandiri
2) Surat pejnjian CV Karya Mandiri
3) Buku catatan kayu

b. Benda-benda yang disita dari tersangka/saksi berupa: 1) ;


1) Mesin Senso
2) 390 kibik kayu
3) 40.959 batang kayu

c. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel limbah……………

d. Hasil pemeriksaan laboratorium forensik terhadap………………..

e. Hasil pemeriksaan ahli ……………….. dengan Berita Acara……………


IV. ANALISAYURIDIS

V. KESIMPULAN

Penyidik PPNSLH

Yatimah. SKM.M.Mkes
NIP.19760502 200012 2 006

)* Pilih salah satu


TUGAS MATA KULIAH

PENYIDIKAN LINGKUNGAN

DisusunOleh :
MIRA AMALIA HASANAH
TINA SUMIRAH
YATIMAH

Program D-IV AlihJenjangKesehatanLingkungan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai