PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan industri yang pesat pada saat ini telah
dan berakibat pada lingkungan, akan tetapi berakibat dan berpengaruh pula
yang berasal dari hasil kegiatan rumah tangga dan industri. Limbah cair
yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak negatif pada badan air.
No. 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah, Pasal 3 bahwa Setiap
Usaha dan / atau kegiatan yang menghasilkan air limbah wajib malakukan
pengolahan air limbah yang dihasilkannya. Air limbah terdiri dari parameter
COD, BOD,TSS, PH, amonia, minyak dan lemak serta debit yang apabila
pada tahun 2014 telah terjadi pencemaran air oleh limbah, yang terjadi di
industri yang berasal dari perusahaan di sidoarjo yaitu PT. Tjiwi Kimia, dari
COD 823 mg/l, TSS 883 mg/l, dampak lingkungan akibat buangan limbah
populasi mako invertebrata dari golongan yang sensitif dan itu didominasi
adalah biofilter. Biofilter merupakan salah satu proses yang paling penting
untuk menghilangkan polutan organik dari air, udara, air limbah. (Caudhary
yang kualitasnya lebih baik. Biofilter pertama kali diperkenalkan pada tahun
berkoloni. Media biofilter yang digunakan secara umum dapat berupa bahan
material organik atau bahan mateial anorganik. Untuk media biofilter dari
bahan organik misalnya dalam bentuk tali, bentuk jaring, bentuk butiran tak
teratur (random packing), bentuk papan (plate), bentuk sarang tawon , dan
lain – lain. Media dari bahan anorganik misalnya pasir beton, batu pecah
(split), kerikil, batu marmer, batu tembikar, batu bara ( kokas ) dan lainnya
(said,2005)
limbah cair industri. Limbah cair industri yang dimaksud adalah limbah
yang berasal dari proses produksi pembuatan tahu yang belum memiliki
yang berbeda yaitu pasir silikadengan variasi diameter media biofilter yang
pasir aktif yang digunakan yaitu dengan ukuran 3 mesh, 5 mesh, dan 10
penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan variasi diamete media biofilter
pelakuan.
TINJAUAN PUSTAKA
rumah tangga, industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya (
Sutapa DAI, 1999). Di dalam limbah cair terkandung zat – zat pencemar
makhluk hidup, enegi, zat – zat, atau komponen lain yang ada dalam air.
permukaan serta air permukaan lainnya. Air buangan ini bersifat kotor pada
umumnya ( Sugiarto 1987 :36 ). Sumber limbah cair terdiri dari dua sumber
jalan dan sumber non domestik ( industri, pertanian, peternakan, dan sumber
komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap waktu. Akan
tetapi secara gais besar zat – zat yang terdapat dalam air limbah dapat
Air Limbah
Air (90%)
Bahan Padat (0,1%)
Organik anorgani
k
protein susu kedelai, bahan yang digunakan adalah batu tahu ( Ca SO₄),
Asam cuka (CH₃COOH) dan MgSO₄. Secara umum proses pembuatan tahu
g kalori, protein 7,8g, lemak 4,6g, hidrat arang 1,6 g, kalsium 124g, fosfor
air
Pencucian Kedelai Kotoran Limbah
Penyaringa
Ampas Tahu
n
Penggumpalan
Pencetakan
Pemotonga
n
Tahu
Tahu
Gambar 2.2 Diagram Proses Pembuatan Tahu ( sumber : Potte dkk, 1994 )
perairan tersebut.
b. Kekeruhan
dan protein )yang mengalami peruraian serta bahan koloid yang sukar
mengendap.
c. Bau
Sifat bau Limbah disebabkan karena zat – zat organik yang telah berurai
dalam limbah mengeluarkan gas – gas seperti sulfida atau amoniak yang
dari nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein
d. Temperatur
dari pada suhu tinggi dan pembusukan jarang terjadi pada suhu rendah.
e. Warna
Warna dalam air disebabkan adanya ion – ion dalam logam besi dan
(Nurhidayat,2012)
1) Penapisan (Screening)
(Ratna,2009)
(Nurhidayat,2012).
2) Pengendapan
penyumbatan (Ratna,2009)
3) Sedimentasi
temperatur (Ratna,2009).
4) Flotasi
padatan dari air. Unit flotasi digunakan jika densitas air sehingga
(Ratna,2009)
pelumas dari industri olahan susu sapi / kerbau dan juga untuk
5) Filtrasi ( Penyaringan )
ganda misal pasir dan antrasit, dan media filtrasi multi pasir,
6) Adsorpsi
campuran gas atau cair, bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh
permukaan sorben padat dan diikat oleh gaya – gaya yang bekerja
(koloid), logam – logam berat, senyawa fosfor, dan zat – zat beracun,
(Nurhidayat,2012)
1) Netralisasi
syarat-syarat air yang harus dijaga atau jenis ai limbah yang harus
1) Lumpur aktif
aktif.
2) Tricking Filter
3) Proses Aerobik
akan bekerja dengan baik pada PH sekitar 7,0 dengan suhu yang
CO₂, NH₃, radikal anoganik seperti SO₄, PO₄ dan mikroba baru.
bahan makanan dan energinya diperoleh dari proses oksidasi (Alaerts dan
Santika, 1984 ).
sintesa sel serta oksidasi sel dari mikroorganisme. Oleh karena itu uji BOD
ini tidak dapat digunakan untuk mengukur jumlah bahan – bahan organik
yang sebenarnya terdapat di dalam air, tetapi hanya mengukur secara relatif
2002).
tersebut hanya dapat mengukur kira – kira 68% dari total BOD ( sasongko,
1990).
dilakukan penghitungan BOD dan penuunan BOD limbah tahu sebelum dan
2.7 Biofilter
atas susunan atau tumpukan bahan penyangga yang disebut dengan media
menguraikan bahan organik yang ada dalam air. Air yang diolah akan
satu kunci pada biofilter . efektifitas dari suatu media tergantung pada :
semakin besa kontak antara subtrat dalam air buangan dengan biomassa
tumbuh dan berkembang pada suatu media filter dan membentuk lapisan
yang didalamnya telah diisi dengan media penyangga yang berguna sebagai
fosfor, dan lainnya akan terdifusi ke dalam lapisan biofilm yang melekat
bentuk butiran tak teratur (random packing), bentuk papan (plate), bentuk
sarang tawon, dan lain – lain. Sedangkan untuk media dari bahan
1. Temperatur
bakteri dalam proses aerob dan anaerob adalah berkisar antara 5°C -
55°C. (Solihin,2012).
maka pengaturan sedini mungkin, sejak air limbah mulai diolah harus
pH yang paling baik, kaena tidak mempunyai efek samping yang negatif
(Sastrawijaya,2009).
untuk menentukan mutu air. Kehidupan di air dapat bertahan jika oksigen
limbah cair tersebut. Semakin lama waktu tinggal, maka penyisihan yang
terjadi akan semakin besar. Sedangkan waktu tinggal pada reaktor aerob
yang dicapai biofilter aerobik dalam pengolahan air limbah rumah makan
5. Ukuran Media
unggun media mempunyai volume rongga yang lebih kecil dari yang
dalam unngun media. Unggun media yang lebih padat dapat terjadi
yang dapat mengalirkan aliran air limbah. Hal ini dapat menuunkan
6. Diameter
(Said,2005)
dua kali lipat dari media B, maka media B memerlukan volume reaktor
dua kali lebih besar untuk dapat melakukan tugas yang sama yang
menggunakan reaktor yang lebih kecil. Jadi secara umum makin besar
reaktor yang diperlukan menjadi lebih kecil sehingga biaya reaktor juga
volume rongga yang besar . dengan demikian jumlah mikroba yang dapat
biofilter juga menjadi lebih besar. Selainitu, karena fraksi volume rongga
dibersihkan dan dapat diganti dengan usaha dan tenaga kerja yang
minimal (Said,2005)
Semakin kecil partikel pasir yang digunakan (halus), maka akan semakin
7. Nutrien
dan nitrogen serta posfor yang merupakan nutrien anorganik utama yang
Nitrogen (N), dan Fospor (P), unsur tesebut merupakan nutrien utama
lapisan biofilter lebih cepat tumbuh, perlu kondisi yang memadai pada
biofilter, dan langkah yang diambil adalah dengan penambahan zat yang
yang cukup dalam laju penanganan biologic yang tinggi adalah 100:10:1.
Salah satu media yang dapat digunakan dalam eaktor biofilter adalah
pasir. Media pasir dipilih karena butian pasir memiliki ukuran kecil
bifilmdengan air baku cukup luas. Selain itu, waktu kontak antara air baku
dengan pasir lebih intim. Hal ini meningkatkan efisiensi penyisihan polutan
(Baig dkk,2011).
sub tropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman
yang dapat tumbuh diatas pasir karena memiliki rongga – rongga yang
besar.
Pasir aktif adalah jenis pasir silika yang diolah dengan teknologi
kimia dan merupakan bahan padat yang biasa digunakan untuk menyaring
air karena mampu menetralkan zat kandungan besi, mangan, dan sulfida
yang berlebih dalam air. Air yang kelebihan zat – zat tersebut diatas
biasanya tidak dapat memenuhi syarat bagi pabrik atau industri pengolahan
makanan.
memisahkan senyawa kimia padat dan cair, dimana cairan dari limbah cair
dioxsida) yang dapat diperoleh dari silika mineral, nabati dan sintesis
kristal. Silika terbentuk secara alami, silika dengan struktur tridimit dapat
diperoleh dengan cara memanaskan pasir kuarsa pada suhu 870oC dan bila
struktur kristobalit.
Pasir Silika atau biasa disebut pasir kuarsa atau pasir kwarsa (SiO2)
pada air minum atau air tanah atau air PDAM atau air gunung pada industri
sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku
keramik, bahan baku fero silikon, silikon carbide bahan abrasit (ampelas
dan sand blasting). Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri
cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api (refraktori), dan
2. Pada industri bahan abrasit yaitu amplas/sand blasting (mesh 8-30, 16-
30)
3. Bahan utama industri bentuk silika tepung/silika flour (mesh 50-2500
nano silika)
(refraktori,mesh 200-325)
8 – 16 3,2 – 1,6
2 – 20 12,7 - 1,3
30 – 80 0,8 – 0,3
(Rahmi,2014)
limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja ,
dan bahkan suhu yang tinggi pada bahan – bahan lainnya yang mudah
terbakar.
badan air.
oksigen di dalam air masih tersedia. Jadi nilai BOD yang tinggi dari
METODE PENELITIAN
penelitian eksperimen dengan desain One Group Pre and Post Test
PENGOLAHAN LIMBAH
BIOFILTER
MEDIA PASIR
PENURUNAN
KADAR BOD
dan dipasang kran pada pipa efluent guna menjaga agar air tidak
4. Jenis Media
mesh.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
g pasir C=2-
silika 2,9mm
dengan (10mesh)
menggun
akan
saringan
(ayakan)
dan C
dari populasi adalah sebagian dari limbah cair industri tahu PT NJ.
sampel limbah cair industri tahu PT NJ. Pada setiap sampel diberi
r = pengulangan
maka perhitungannya :
3(r-1) ≥15
3r – 3 ≥15
3r ≥15 + 3
3r ≥18
r ≥ 18
r=6
perlakuan adalah :
sampel air limbah minimum sebesar 1 liter, hal tersebut diatur dalam
dibutuhkan yaitu :
(pretest)
waktu tertentu dalam satu lokasi dan sampel tesebut sudah mampu
sampel ini dilakukan pada waktu aktivitas industri pagi hari pada
dari data kadar BOD dalam swapantau air limbah industri tahu
PT NJ
PT NJ.
b) pH meter
c) Thermometer
d) DO meter
f) Blower
j) Kran air
k) Selang
l) Dudukan kayu
harinya .
0= 3 inchi
V = 4,6,8 m/jam
Q = AXV
A = π.r²
A = 3,14 x (3,81cm)²
A = 45,59 cm²
Q = AxV
Kecepatan 4m/jam
Q = 18,263 cm³/jam
Q = 304,38ml/menit
Q = 0,30 l/menit
c) Menentukan volume reaktor yang akan dibuat
pembuangan lumpur.
10 mesh.
selang.
ruang gelap pada suhu 20°C ± 1°C selama 5 hari. Nilai BOD
4. Pengujian Utama
thermometer.
pH meter.
DO meter
pengolahan
pengulangan ke 6.
efluent X 100%
BOD influent
b) Reaktor B% penurunan BOD = BOD influent – BOD
efluent X 100%
BOD Influent
efluent X 100%
BOD Influent
1. Pengolahan Data
b) Coding
diberi koding 3.
c) Cleaning
tedapat kesalahan.
d) Tabulasi Data
BOD.
2. Analisis Data
a) Analisa Univariat
(Notoatmodjo,2012)
keputusan didapat :
probabilitas
Tahu PT NJ