Anda di halaman 1dari 23

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG

ne
ng
memeriksa perkara perdata khusus gugatan actio pauliana pada pemeriksaan
peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:

do
gu RIANA TANSARI, bertempat tinggal di Jalan Bungur Besar Nomor
27 C, RT. 011, RW. 002, Kelurahan Gunung Sahari Selatan,

In
Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi
A
kuasa kepada IKRA’ RHAMA, S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para
Advokat, beralamat di Jalan Tegal Parang Selatan Nomor 86,
ah

lik
Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Juni 2015,
sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat
am

ub
II/Pemohon Kasasi II;
terhadap
TURMAN M. PANGGABEAN, S.H., M.H., ANDRA REINHARD
ep
k

PASARIBU, S.H., DR., S.H., M.H., & ALBA SUKMAHADI, S.H.,


ah

selaku Tim Kurator PT. Metro Batavia (Dalam Pailit), sebagai


R

si
Termohon Peninjauan Kembali dahulu Penggugat/Termohon
Kasasi;

ne
ng

d a n:
1. YUDIAWAN TANSARI, bertempat tinggal di Griya Sentosa Blok

do
B.1 Nomor 23, RT. 004, RW. 020, Kelurahan Sunter Agung,
gu

Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam hal ini memberi


kuasa kepada TRI HARTANTO, S.H., M.Kn., dan kawan-kawan,
In
A

Para Advokat, beralamat di Palma One Building, Lantai 7 Unit


709, Jalan HR Rasuna Said, Kavling X-2 Nomor 4, Setiabudi,
ah

lik

Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1


Juli 2015, sebagai Turut Termohon Peninjauan Kembali I dahulu
m

Tergugat I/Pemohon Kasasi I;


ub

2. IGNATIUS VENDY, bertempat tinggal di Jalan Pintu Air IV,


ka

Nomor 39A, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, sebagai


ep

Turut Termohon Peninjauan Kembali II dahulu Tergugat III/Turut


Termohon Kasasi I;
ah

3. TRI KOESMONO, S.H., bertempat tinggal di Graha Taman


es

Kebayoran Blok K Nomor 13 Tambun Selatan, Kabupaten


M

ng

on
gu

Hal.1 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bekasi, Turut Termohon Peninjauan Kembali III dahulu Turut

si
Tergugat/Turut Termohon Kasasi II;
Mahkamah Agung tersebut;

ne
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Tergugat II/Pemohon Kasasi II telah

do
gu mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah
Agung Nomor 388 K/Pdt.Sus-Pailit/2014 yang telah berkekuatan hukum tetap,

In
A
dengan posita sebagai berikut:
1. Bahwa berdasarkan ijin dari Hakim Pengawas PT. Metro Batavia (Dalam
ah

lik
Pailit) Perkara Nomor 77/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst., tertanggal 30 Januari
2013, Penggugat mengajukan gugatan actio pauliana terhadap Tergugat I,
Tergugat II, dan Tergugat III serta Turut Tergugat, atas tanah dan bangunan
am

ub
Gudang Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan
Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung
ep
Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,
k

dan menyerahkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196,
ah

160, 197, 161, 198, untuk dijadikan sebagai boedel pailit;


R

si
2. Bahwa Tergugat I adalah Direktur Utama PT. Metro Batavia yang
dinyatakan pailit pada tanggal 30 Januari 2013, berdasarkan Putusan

ne
ng

Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor


77/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst., tertanggal 30 Januari 2013 (vide bukti P-

do
gu

1);
3. Bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat Nomor 77/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst., tertanggal 30 Januari
In
A

2013, Penggugat ditunjuk sebagai Tim Kurator untuk melakukan pemberesan


atas asset-asset PT. Metro Batavia (Dalam Pailit) yang Direktur Utamanya
ah

lik

adalah Tergugat I;
4. Bahwa asset-asset berupa properti milik PT. Metro Batavia (Dalam Pailit),
m

ub

diatasnamakan Tergugat I yang berkapasitas sebagai Direktur Utama,


berdasarkan dokumen maupun sertipikat-sertipikat tanah;
ka

5. Bahwa PT. Metro Batavia (Dalam Pailit) yang Direktur Utamanya Tergugat I,
ep

PT. Metro Batavia untuk kegiatan operasionalnya memiliki Gudang


ah

Penyimpanan Logistik yang dikenal dengan Gudang Bandara Mas, Jalan


R

Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung


es

Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,


M

ng

on
gu

Hal.2 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,

si
198;
6. Bahwa Tergugat I selaku Direktur Utama PT. Metro Batavia, sepatutnya

ne
ng
mengetahui dan/atau Tergugat I wajib mengetahui tanah dan bangunan
Gudang Penyimpanan Logistik yang dikenal dengan Gudang Bandara Mas,
Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung

do
gu Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota
Tangerang, Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160,

In
A
197, 161, 198, adalah harta (boedel) pailit PT. Metro Batavia dan seharusnya
Tergugat I menyerahkan kepada Penggugat selaku Tim Kurator dalam
ah

lik
rangka pemberesan kepailitan PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);
7. Bahwa Tergugat I telah merencanakan dengan iktikad tidak baik atau akal-
akalan yaitu dengan cara mengalihkan tanah dan bangunan Gudang
am

ub
Penyimpanan Logistik yang dikenal dengan Gudang Bandara Mas, Jalan
Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung
ep
Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,
k

Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
ah

198, kepada Tergugat II (yang merupakan saudara kandung Tergugat I),


R

si
dan merupakan perbuatan melawan hukum, yang dapat merugikan Kreditor-
Kreditor PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);

ne
ng

8. Bahwa ternyata perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat I dan


Tergugat II diulangi kembali oleh Tergugat II, yang baru diketahui oleh

do
gu

Penggugat melalui surat yang dikirimkan oleh Tergugat II kepada


Penggugat selaku Tim Kurator PT. Metro Batavia (Dalam Pailit), tertanggal
26 November 2013 (P-2), yang isinya permintaan agar gudang tempat
In
A

penyimpanan logistik yang selama ini dipergunakan untuk kegiatan


operasional PT. Metro Batavia (Dalam Pailit), harus dikosongkan sebelum
ah

lik

tanggal 16 Desember 2013, karena Tergugat II telah mengalihkan tanah


dan bangunan yang dikenal dengan Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal
m

ub

Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan,


Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,
ka

Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
ep

198, kepada Tergugat III (yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I)


ah

berdasarkan Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 1 November


R

2013 (P-3), yang pada Perjanjian tersebut juga diketahui dan di paraf pada
es

setiap halamannya oleh Turut Tergugat selaku Notaris;


M

ng

on
gu

Hal.3 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa dalam Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli tanggal 1 November

si
2013, disebutkan harga jual atas tanah dan bangunan Gudang
Penyimpanan Logistik yang dikenal dengan Gudang Bandara Mas, Jalan

ne
ng
Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung
Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,
Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,

do
gu 198, adalah sebesar Rp21.232.500.000,00 (dua puluh satu miliar dua ratus
tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah), yang pembayarannya dilakukan

In
A
dengan perincian sebagai berikut:
(1) Pembayaran Tahap I oleh Pembeli sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus
ah

lik
juta rupiah), telah dilakukan pembayaran pada saat penandatanganan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli;
(2) Pembayaran Tahap II sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
am

ub
rupiah), pada tanggal 16 Desember 2013, pada saat pengosongan
gudang;
ep
(3) Pembayaran Tahap III sebesar Rp10.732.500.000,00 (sepuluh miliar
k

tujuh ratus tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dilakukan pada
ah

saat penandatanganan Akta Jual Beli pada tanggal 18 Desember 2013;


R

si
10. Bahwa Penggugat berkonsultasi dengan Hakim Pengawas yaitu Bapak
Nawawi Pomolango, S.H., tentang Tanah dan Bangunan Gudang

ne
ng

Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal


Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan,

do
gu

Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,


Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
198, dan Hakim Pengawas meminta Penggugat untuk meneliti dan
In
A

mencermati asal muasal tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan


Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma,
ah

lik

Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan


Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak
m

ub

Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198;
11. Bahwa Penggugat mendapatkan bukti-bukti bahwa tanah dan bangunan
ka

Gudang Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan


ep

Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung


ah

Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,


R

Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
es

198, yang dipergunakan untuk kegiatan operasional PT. Metro Batavia


M

ng

on
gu

Hal.4 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah asset (harta/boedel) pailit PT. Metro Batavia yang Direktur Utamanya

si
adalah Tergugat I;
12. Bahwa berdasarkan fakta hukum, Tergugat I dan Tergugat II, serta Tergugat

ne
ng
III (yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I) sepatutnya sudah
mengetahui atau mengetahui bahwa tanah dan bangunan Gudang
Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal

do
gu Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan,
Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,

In
A
Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
198, adalah asset (harta/boedel) pailit PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);
ah

lik
13. Bahwa perbuatan hukum Tergugat I dan Tergugat II yang dilakukan 1 (satu)
tahun sebelum PT. Metro Batavia yang Direktur Utamanya Tergugat I, yang
berdasarkan Pasal 42, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, dapat
am

ub
dibatalkan;
14. Bahwa berdasarkan Pasal 41, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004,
ep
tentang Kepailitan dan PKPU, yang berbunyi:
k

(1) Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat dimintakan


ah

pembatalan segala perbuatan hukum Debitor yang telah dinyatakan


R

si
pailit yang merugikan kepentingan Kreditor, yang dilakukan sebelum
Putusan Pernyataan Pailit diucapkan;

ne
ng

(2) Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat


dilakukan apabila dapat dibuktikan bahwa pada saat perbuatan hukum

do
gu

dilakukan, Debitor dan pihak dengan siapa perbuatan hukum tersebut


dilakukan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan
hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Kreditor”;
In
A

15. Bahwa bersandarkan pada Pasal 41, Undang-Undang Nomor 37 Tahun


2004, tentang Kepailitan dan PKPU, maka perbuatan hukum Tergugat I dan
ah

lik

Tergugat II, dan selanjutnya perbuatan Tergugat II kepada Tergugat III


(yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I), merupakan perbuatan
m

ub

hukum atau pengikatan-pengikatan/transaksi-transaksi yang dapat


dibatalkan, mengingat asset tanah dan bangunan yang dipergunakan
ka

sebagai Gudang Penyimpanan Logistik PT. Metro Batavia (Dalam Pailit),


ep

yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H
ah

Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang


R

Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak Guna


es

Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198 tersebut adalah
M

ng

boedel pailit PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);


on
gu

Hal.5 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa perbuatan hukum yang dilakukan Tergugat I dan Tergugat II, dan

si
selanjutnya perbuatan Tergugat II kepada Tergugat III (yang merupakan
orang kepercayaan Tergugat I), sepatutnya Tergugat I dan Tergugat II serta

ne
ng
Tergugat III mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan merugikan
bagi boedel pailit dan Kreditor, sehingga perbuatan hukum yang dilakukan
Tergugat I dan Tergugat II, dan perbuatan Tergugat II kepada Tergugat III

do
gu (yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I) dapat diklasifikasi sebagai
perbuatan dengan iktikad tidak baik dan wajib dibatalkan;

In
A
17. Berdasarkan Pasal 42, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, tentang
Kepailitan dan PKPU, yang berbunyi:
ah

lik
Apabila perbuatan hukum yang merugikan Kreditor dilakukan dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun sebelum Putusan Pernyataan Pailit diucapkan, sedangkan
perbuatan tersebut tidak wajib dilakukan Debitor, kecuali dapat dibuktikan
am

ub
sebaliknya, Debitor dan pihak dengan siapa perbuatan tersebut dilakukan
dianggap mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan
ep
kerugian bagi Kreditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2),
k

dalam hal perbuatan tersebut:


ah

d. Dilakukan oleh Debitor yang merupakan badan hukum, dengan atau


R

si
untuk kepentingan:
(1) Anggota Direksi atau pengurus Debitor, suami atau isteri, anak

ne
ng

angkat, atau keluarga sampai derajat ketiga dari anggota Direksi atau
pengurus tersebut”;

do
gu

18. Bahwa berdasarkan Pasal 42, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004,


tentang Kepailitan dan PKPU, pengalihan hak oleh Tergugat I dan Tergugat
II, adalah perbuatan hukum yang telah diketahui atau setidak-tidaknya
In
A

Tergugat I dan Tergugat II mengetahui bahwa asset tersebut adalah boedel


pailit, sehingga perbuatan hukum Tergugat I yang mengalihkan tanah dan
ah

lik

bangunan Gudang Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara


Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07,
m

ub

Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan


Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158,
ka

159, 196, 160, 197, 161, 198, kepada Tergugat II (Riana Tansari), yang
ep

secara nyata adalah saudara kandung dari Tergugat I sendiri, sangat


ah

merugikan kepentingan Kreditor;


R

19. Bahwa sesuai dengan ijin dari Hakim Pengawas PT. Metro Batavia (Dalam
es

Pailit) Perkara Nomor 77/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst., tertanggal 30


M

ng

Januari 2013, tanah dan bangunan yang dipergunakan sebagai Gudang


on
gu

Hal.6 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyimpanan Logistik PT. Metro Batavia (Dalam Pailit) yang dikenal

si
Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor
03/03A/05/06/ 07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya,

ne
ng
Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, harus dijadikan sebagai boedel
pailit PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);
20. Bahwa gugatan actio pauliana Penggugat diajukan untuk kepentingan harta

do
gu pailit, karena akibat perbuatan hukum Tergugat I dan Tergugat II yang
dilakukan dalam waktu 1 (satu) tahun sebelum Putusan Pailit diucapkan pada

In
A
tanggal 30 Januari 2013, dan selanjutnya perbuatan Tergugat II kepada
Tergugat III (yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I), secara jelas
ah

lik
merugikan Kreditor;
21. Bahwa bersandar pada Pasal 41 dan Pasal 42, Undang-Undang Nomor 37
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
am

ub
Utang (PKPU), secara jelas dan tegas, perbuatan hukum yang dilakukan
Tergugat I dan Tergugat II, dan selanjutnya perbuatan Tergugat II kepada
ep
Tergugat III (yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I), menjadi batal
k

karena sangat merugikan kepentingan Kreditor;


ah

22. Bahwa karena perbuatan hukum perbuatan hukum yang dilakukan Tergugat I
R

si
dan Tergugat II, dan selanjutnya perbuatan Tergugat II kepada Tergugat III
(yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I) menjadi batal, maka sudah

ne
ng

sepatutnya uang pembayaran hasil penjualan tanah dan bangunan Gudang


Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal

do
gu

Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan,


Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang,
Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
In
A

198, yang diterima oleh Tergugat I dikembalikan kepada Tergugat II dan


selanjutnya pembayaran yang diterima oleh Tergugat II dikembalikan kepada
ah

lik

Tergugat III, dan kemudian atas tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan
Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma,
m

ub

Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan


Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, beserta Sertipikat
ka

Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198 sudah
ep

sepatutnya dikembalikan kepada Penggugat selaku Tim Kurator PT. Metro


ah

Batavia (Dalam Pailit), mengingat tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan


R

Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma,
es

Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan


M

ng

Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak Guna


on
gu

Hal.7 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198 adalah boedel

si
(harta) pailit PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);
Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon

ne
ng
kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar
memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

do
gu 2. Menyatakan tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan Logistik yang
dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor

In
A
03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya,
Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak Guna Bangunan
ah

lik
Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198, termasuk dalam boedel pailit
PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);
3. Menyatakan bahwa perbuatan hukum Tergugat I dan Tergugat II yang
am

ub
mengalihkan tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan Logistik yang dikenal
Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor
ep
03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya,
k

Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak Guna Bangunan


ah

Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198, Tergugat I dan Tergugat II serta
R

si
Tergugat III (yang merupakan orang kepercayaan Tergugat I) mengetahui atau
sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan mengakibatkan

ne
ng

kerugian bagi boedel pailit dan Kreditor, merupakan perbuatan melawan hukum;
4. Memerintahkan Tergugat I dan Tergugat II, serta Tergugat III atau pihak lain

do
gu

yang menguasai untuk menyerahkan tanah dan bangunan Gudang


Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal
Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan,
In
A

Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, dan


menyerahkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196,
ah

lik

160, 197, 161, 198, kepada Penggugat selaku Tim Kurator PT. Metro Batavia
(Dalam Pailit). Apabila diperlukan maka Pengadilan Niaga Pada Pengadilan
m

ub

Negeri Jakarta Pusat dapat memerintahkan Juru Sita Pengadilan dibantu


oleh Pihak Kepolisian untuk menyerahkan tanah dan bangunan Gudang
ka

Penyimpanan Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal


ep

Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan,


ah

Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang beserta


R

Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
es

198, kepada Penggugat selaku Tim Kurator PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);
M

ng

on
gu

Hal.8 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Memerintahkan Tergugat I untuk mengembalikan uang pembayaran hasil

si
penjualan tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan Logistik yang dikenal
Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor 03/03A/

ne
ng
05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan
Neglasari, Kota Tangerang, dan menyerahkan Sertipikat Hak Guna Bangunan
Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198, kepada Tergugat II dan

do
gu selanjutnya dari Tergugat II mengembalikan uang pembayaran hasil penjualan
kepada Tergugat III;

In
A
6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II serta Tergugat III, membayar biaya
perkara;
ah

lik
7. Menghukum Turut Tergugat untuk mematuhi putusan ini;
Bahwa, terhadap permohonan tersebut di atas, Para Tergugat
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
am

ub
Tergugat I:
Eksepsi gugatan kurang pihak (plurium litis consortium);
ep
1. Bahwa Tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat dalam
k

gugatan, kecuali yang diakui secara tegas oleh Tergugat I dalam Jawaban
ah

ini;
R

si
2. Bahwa gugatan Penggugat pada pokok mengenai actio pauliana terhadap
penjualan asset tanah dan bangunan milik PT. Metro Batavia yang berupa

ne
ng

Gudang Penyimpanan Logistik yang dikenal dengan Gudang Bandara Mas,


yang beralamat di Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H

do
gu

Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang


Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, berdasarkan Sertipikat Hak
Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 160, 197, 161, 198 (“Tanah dan
In
A

Bangunan”) yang diwakili Tergugat I sebagai Direktur Utama PT. Metro Batavia
selaku Penjual kepada Tergugat II selaku Pembeli;
ah

lik

3. Bahwa penjualan tanah dan bangunan sebagaimana disebutkan di atas,


merupakan bagian dari asset PT. Metro Batavia yang dijual PT. Metro
m

ub

Batavia kepada Tergugat II senilai Rp39.069.132.165,00 (tiga puluh sembilan


miliar enam puluh sembilan juta seratus tiga puluh dua ribu seratus enam
ka

puluh lima rupiah). Penjualan tanah dan bangunan tersebut didasarkan pada
ep

Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) yang dibuat pada tanggal 12


ah

November 2012;
R

4. Bahwa selanjutnya terhadap tanah dan bangunan telah dibuatkan Akta Jual
es

Beli antara PT. Metro Batavia dalam hal ini diwakili Tergugat I dalam
M

ng

kapasitasnya sebagai Direktur Utama selaku penjual dengan Tergugat II


on
gu

Hal.9 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selaku pembeli, dimana keseluruhan Akta Jual Beli tersebut di atas dibuat di

si
hadapan PPAT Suhadi, S.H.;
5. Bahwa pembayaran atas penjualan tanah dan bangunan PT. Metro Batavia,

ne
ng
ditujukan untuk melunasi hutang PT. Metro Batavia atas fasilitas kredit yang
diberikan PT. Bank Bukopin Tbk. Adapun besaran kredit yang diterima PT.
Metro Batavia dari PT. Bukopin berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit

do
gu adalah sebagai berikut:
a. Pada tanggal 31 Mei 2011, PT. Metro Batavia mendapat pencairan dana

In
A
pinjaman dari PT. Bank Bukopin Tbk., sebesar USD2,500,000.00 (dua juta
lima ratus Dollar Amerika Serikat);
ah

lik
b. Pada tanggal 27 Juni 2011, PT. Metro Batavia mendapatkan pencairan
dana pinjaman dari PT. Bank Bukopin Tbk., sebesar USD2,500,000.00
(dua juta lima ratus Dollar Amerika Serikat);
am

ub
6. Bahwa pembayaran hutang PT. Metro Batavia kepada PT. Bank Bukopin
Tbk., dari penjualan asset PT. Metro Batavia yang di dalamnya termasuk
ep
Tanah dan Bangunan dibayarkan dengan cara sebagai berikut:
k

a. Pada tanggal 16 November 2012, dilakukan pembayaran dari Tergugat II


ah

kepada Tergugat I sebesar USD4,053,235.00 (empat juta lima puluh tiga


R

si
ribu dua ratus tiga puluh lima Dollar Amerika Serikat);
b. Pada tanggal 19 November 2012, dilakukan pembayaran dengan cara

ne
ng

pemindahbukuan dari rekening Tergugat I ke rekening pinjaman PT. Metro


Batavia;

do
gu

c. Pada tanggal 20 November 2012, PT. Bank Bukopin Tbk., melakukan


pemindahbukuan dari rekening PT. Metro Batavia sebagai pelunasan
pinjaman PT. Metro Batavia;
In
A

7. Bahwa berdasarkan uraian di atas, jelas dan tidak terbantahkan lagi,


penjualan asset PT. Metro Batavia yang di dalamnya termasuk tanah dan
ah

lik

bangunan tersebut ditujukan untuk pelunasan hutang PT. Metro Batavia di


PT. Bank Bukopin Tbk., dan oleh karenanya Penggugat seharusnya menarik
m

ub

PT. Bank Bukopin Tbk., sebagai pihak dalam gugatan a quo, mengingat hasil
penjualan tanah dan bangunan dibayarkan PT. Metro Batavia kepada PT.
ka

Bank Bukopin Tbk.;


ep

8. Bahwa berdasarkan uraian di atas, jelas dan tidak terbantahkan lagi dengan
ah

tidak memasukkan PT. Bank Bukopin Tbk., dalam gugatan maka gugatan
R

Penggugat menjadi kurang dan harus ditolak, atau setidak-tidaknya dinyatakan


es

tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);


M

ng

Tergugat II:
on
gu

Hal.10 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gugatan Penggugat kurang pihak:

si
1. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil Penggugat dalam
gugatan, kecuali yang diakui secara tegas oleh Tergugat II dalam jawaban

ne
ng
ini;
2. Bahwa Penggugat dalam gugatannya menerangkan yang menjadi pokok
gugatan actio pauliana adalah peralihan aset tanah dan bangunan Gudang

do
gu Penyimpanan Logistik yang dikenal dengan Gudang Bandara Mas, yang
beralamat di dengan Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma,

In
A
Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan
Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, berdasarkan
ah

lik
Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 160, 196, 197, 161,
198 (tanah dan bangunan) dari Tergugat I kepada Tergugat II;
3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 24
am

ub
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang menyatakan peralihan hak atas
tanah yang dilakukan melalui jual beli, hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan
ep
dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang;
k

4. Bahwa pada faktanya peralihan hak Tanah dan Bangunan antara Tergugat I
ah

dan Tergugat II telah dimuat/sesuai dengan Akta Jual Beli yang dibuat
R

si
dihadapan Suhadi, S.H., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT);
5. Bahwa Penggugat yang dalam gugatannya mendalilkan adanya peralihan

ne
ng

hak atas tanah dan bangunan dari Tergugat I kepada Tergugat II tersebut
tidak mengikutsertakan Suhadi, S.H., yang merupakan Pejabat Pembuat Akta

do
gu

Tanah (PPAT) selaku pihak dalam gugatan a quo padahal Suhadi, S.H.,
merupakan pihak yang memiliki wewenang untuk membuatkan Akta Jual Beli
peralihan hak atas tanah dan bangunan tersebut berakibat gugatan a quo
In
A

menjadi kurang pihak dan harus ditolak;


6. Bahwa Penggugat dalam gugatan a quo juga tidak memasukkan Kantor
ah

lik

Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang, yang memiliki kewenangan


untuk menerbitkan dan atau mencatat balik nama Sertipikat atas Tanah dan
m

ub

Bangunan;
7. Bahwa dengan tidak lengkapnya pihak dalam gugatan a quo maka
ka

sepatutnyalah gugatan a quo ditolak sebagaimana Yurisprudensi Mahkamah


ep

Agung Republik Indonesia di bawah ini:


ah

Putusan MA-RI Nomor 503 K/Sip/1974, tanggal 12 April 1977:


R

Bahwa karena yang berhak atas tanah tersengketa adalah ketiga orang
es

tersebut, maka mereka semuanya harus diikutsertakan dalam perkara ini,


M

ng

baik sebagai Penggugat maupun sebagai Tergugat;


on
gu

Hal.11 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa berdasarkan uraian di atas, jelas dan tidak terbantahkan lagi dengan

si
tidak memasukkan Suhadi, S.H., dan Kantor Badan Pertanahan Nasional
Kota Tangerang selaku PPAT dalam gugatan, maka gugatan Penggugat

ne
ng
menjadi kabur dan harus ditolak, atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima
(niet ontvankelijke verklaard);
Tergugat III:

do
gu Eksepsi error in persona;
1. Bahwa Penggugat dalam gugatannya, mendudukkan Ignatius Vendy yang

In
A
berdomisili di Jalan Pintu Air IV, Nomor 39A, Sawah Besar, Jakarta Pusat
sebagai “Tergugat III”;
ah

lik
2. Bahwa pada tanggal 1 November 2013, antara Tergugat II dengan Tergugat
III, mengikatkan diri dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (“PPJB”) atas
sebidang tanah dan bangunan di Kompleks Pergudangan Bandara Mas Jalan
am

ub
Marsekal Surya Darma Blok H Nomor 03, 03A, 05, 06, 07, Kampung
Kedaung Wetan, Selapajang Jaya, Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat
ep
HGB Nomor 157, 158, 159,160,161,196,197, dan 198, seluas 2831 M²;
k

3. Bahwa terkait PPJB tersebut di atas, Tergugat III telah menyerahkan dan
ah

membayarkan tanda jadi kepada Tergugat II;


R

si
4. Bahwa namun pada tanggal 19 Desember 2013, Tergugat III telah
membatalkan PPJB tersebut di atas, karena tidak terpenuhinya klausul yang

ne
ng

telah disepakati dalam PPJB;


5. Bahwa karena batalnya PPJB antara Tergugat II dan Tergugat III, maka pada

do
gu

tanggal 21 Desember 2013, Tergugat II telah mengembalikan uang muka


yang telah diterimanya dari Tergugat III;
6. Bahwa untuk itu, terhitung sejak tanggal 19 Desember 2013, Tergugat III
In
A

tidak lagi terikat dalam proses jual beli tanah dan bangunan tersebut di atas;
7. Bahwa sebagaimana diuraikan di atas, karena terbukti sejak tanggal 19
ah

lik

Desember 2013, Tergugat III tidak lagi terikat dengan PPJB tanggal 1
November 2013 (PPJB Batal), terkait rencana jual beli tanah dan bangunan
m

ub

di Kompleks Pergudangan Bandara Mas Jalan Marsekal Surya Darma Blok H


Nomor 03, 03A,05,06,07, Kampung Kedaung Wetan, Selapajang Jaya,
ka

Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat HGB Nomor 157, 158, 159, 160, 161,
ep

196, 197, dan 198, seluas 2831 M², atau jauh sebelum tanggal gugatan
ah

Penggugat diajukan pada 19 Maret 2014;


R

8. Bahwa karena Tergugat III bukan lagi pihak dalam rencana jual beli tanah
es

dan bangunan tersebut di atas sejak 19 Desember 2013, maka tidak


M

ng

on
gu

Hal.12 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terbantahkan lagi, bahwa diajukannya gugatan kepada Tergugat III adalah

si
telah salah alamat (error ini persona);
9. Bahwa berdasarkan apa yang telah Tergugat III kemukakan di atas, maka

ne
ng
sudah sepantasnya Yang Mulia Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat
atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima;
Bahwa, terhadap gugatan actio pauliana tersebut, Pengadilan Niaga

do
gu pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor
01/PDT.SUS/ACTIO PAULIANA/2014/PN.NIAGA.JKT.PST., tanggal 19 Mei 2014,

In
A
dengan amar sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
ah

lik
- Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
am

ub
2. Menyatakan tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan Logistik yang
dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor
ep
03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya,
k

Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak Guna Bangunan


ah

Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198, termasuk dalam boedel pailit
R

si
PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);
3. Menyatakan perbuatan hukum Tergugat I dan Tergugat II yang telah

ne
ng

mengalihkan tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan Logistik yang


dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma, Blok H Nomor

do
gu

03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan Selapajang Jaya,


Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Sertipikat Hak Guna Bangunan
Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198, Tergugat I dan Tergugat II
In
A

yang mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan hukum


tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi boedel pailit dan Kreditor,
ah

lik

merupakan perbuatan melawan hukum;


4. Memerintahkan/menghukum Tergugat I dan Tergugat II, atau pihak lain yang
m

ub

menguasai untuk menyerahkan tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan


Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma,
ka

Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan


ep

Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, dan menyerahkan


ah

Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161,
R

198, kepada Penggugat selaku Tim Kurator PT. Metro Batavia (Dalam Pailit).
es

Apabila diperlukan maka Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta


M

ng

Pusat dapat memerintahkan Juru Sita Pengadilan dibantu oleh Pihak


on
gu

Hal.13 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepolisian untuk menyerahkan tanah dan bangunan Gudang Penyimpanan

si
Logistik yang dikenal Gudang Bandara Mas, Jalan Marsekal Surya Darma,
Blok H Nomor 03/03A/05/06/07, Kampung Kedaung Wetan, Kelurahan

ne
ng
Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang beserta Sertipikat
Hak Guna Bangunan Nomor 157, 158, 159, 196, 160, 197, 161, 198, kepada
Penggugat selaku Tim Kurator PT. Metro Batavia (Dalam Pailit);

do
gu 5. Menghukum Tergugat III dan Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh
terhadap putusan ini;

In
A
6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya perkara
secara tanggung renteng sejumlah Rp616.000,00 (enam ratus enam belas
ah

lik
ribu rupiah);
7. Menolak gugatan Penggugat yang lain dan selebihnya;
Bahwa, amar Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 388 K/Pdt.Sus-
am

ub
Pailit/2014 tanggal 11 Agustus 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap
sebagai berikut:
ep
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: 1. YUDIAWAN
k

TANSARI dan 2. RIANA TANSARI tersebut;


ah

Menghukum Para Pemohon Kasasi/Tergugat I dan II untuk membayar


R

si
biaya perkara dalam tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00
(lima juta rupiah);

ne
ng

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum


tetap tersebut yaitu Putusan Putusan Mahkamah Agung Nomor 388 K/Pdt.Sus-

do
gu

Pailit/2014 tanggal 11 Agustus 2014 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi II


pada tanggal 21 Mei 2015, terhadap putusan tersebut, oleh Pemohon Kasasi II
melalui kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Juni 2015,
In
A

mengajukan permohonan pemeriksaan peninjauan kembali di Kepaniteraan


Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 26 Juni 2015,
ah

lik

sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 08


PK/Pdt.Sus/Pailit/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst., jo. Nomor 388 K/Pdt.Sus-Pailit/2014
m

ub

jo. Nomor 01/Pdt.Sus-Actio Pauliana/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 26 Juni


2015, permohonan tersebut disertai dengan memori peninjauan kembali yang
ka

diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Surabaya tersebut pada


ep

tanggal 26 Juni 2015 itu juga;


ah

Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada


R

Pemohon Kasasi I, Termohon Kasasi, Para Turut Termohon Kasasi pada


es

tanggal 26 Juni 2015, kemudian Pemohon Kasasi I dan Termohon Kasasi


M

ng

on
gu

Hal.14 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengajukan jawaban alasan peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan

si
Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat pada tanggal 6 Juli 2015;
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo

ne
ng
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297
Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan

do
gu Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena itu permohonan pemeriksaan
peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;

In
A
Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:
ah

lik
A. Alasan Pertama: Judex Juris memberikan pertimbangan yang tidak lengkap
dalam putusannya;
1. Bahwa Judex Juris dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 27 s.d.
am

ub
28 sama sekali tidak mempertimbangkan seluruh alat bukti dan fakta-
fakta yang terungkap di persidangan, khususnya keterangan ahli ibu
ep
Purnamawati, S.H., M.H., dan ibu Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H.,
k

yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah;


ah

2. Bahwa ahli ibu Purnamawati, S.H., M.H., menerangkan apabila Debitor


R

si
melakukan perbuatan hukum menjual aset dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun sebelum pailit, yang ditujukan untuk menyehatkan perseroan, maka

ne
ng

perbuatan hukum tersebut merupakan pengecualian sebagaimana


dimaksud dalam ketentuan Pasal 41 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor

do
gu

37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU (selanjutnya disebut


“Undang-Undang Kepailitan dan PKPU”);
3. Bahwa ibu Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H., juga menerangkan
In
A

dalam hal penjualan aset yang dijaminkan ke bank ditujukan untuk


pembayaran kepada bank dalam rangka penyehatan perseroan,
ah

lik

meskipun dilakukan kepada kerabat yang masih dekat, penjualan aset


tersebut tidak dapat dikatakan merugikan kepentingan Kreditor, karena
m

ub

penjualan tersebut dapat dilakukan kepada siapa saja;


4. Bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan, yakni Bukti
ka

T.I-19 mengenai Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat atas masuknya Air
ep

Asia Investment, Ltd, dan PT. Fersindo Nusa Perkasa, dimana hal ini
ah

bersesuaian dengan keterangan saksi Reza Bertoni Widjaja, yang


R

menerangkan perlu adanya persetujuan seluruh Kreditor termasuk Bank


es

Bukopin atas rencananya masuk Air Asia Investment, Ltd, dan PT.
M

ng

Fersindo Nusa Perkasa. Dimana sampai dengan tenggat waktu yang


on
gu

Hal.15 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberikan Air Asia Investment, Ltd, dan PT. Fersindo Nusa Perkasa, Bank

si
Bukopin selaku Kreditor satu-satunya yang belum memberikan jawaban/
persetujuan;

ne
ng
5. Bahwa atas alasan sebagaimana dijelaskan pada angka 3 di atas, PT.
Metro Batavia melakukan penjualan aset kepada Pemohon Peninjauan
Kembali, adalah semata-mata untuk menyelamatkan PT. Metro Batavia

do
gu dengan harapan masuknya investor, yakni Air Asia Investment, Ltd, dan
PT. Fersindo Nusa Perkasa. Hal ini juga diperkuat keterangan saksi

In
A
Djauhari Rahman yang menerangkan adanya pembayaran terhadap
hutang PT. Metro Batavia di Bank Bukopin;
ah

lik
6. Bahwa sesuai dengan Pasal 92 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang RI
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut
“Undang-Undang Perseroan Terbatas”) menerangkan bahwa Direksi
am

ub
memiliki kewajiban untuk menjalankan pengurusan perseroan untuk
kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan, yakni
ep
mempertahankan kelangsungan usaha perseroan. Dimana Direksi
k

berwenang melakukan pengurusan sesuai dengan kebijakan yang


ah

dipandang tepat dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang


R

si
Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar;
7. Bahwa sesuai dengan keterangan ahli ibu Purnamawati, S.H., M.H., dan

ne
ng

ibu Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H., dikaitkan fakta yang terungkap
di persidangan, yakni keterangan saksi Djauhari Rahman dan saksi Reza

do
gu

Bertoni Widjaja serta Bukti T.I-19, perbuatan hukum yang dilakukan oleh
Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon Peninjauan Kembali I dalam
kapasitasnya sebagai Direktur Utama PT. Metro Batavia, melakukan
In
A

penjualan aset PT. Metro Batavia kepada Pemohon Peninjauan Kembali


dalam rangka menyelamatkan PT. Metro Batavia sebagaimana tugas/
ah

lik

kewajiban Yudiawan Tansari Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon


Peninjauan Kembali I dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama PT.
m

ub

Metro Batavia, yang diamanatkan dalam ketentuan Pasal 92 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang Perseroan Terbatas;
ka

8. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 41 ayat (3) Undang-Undang


ep

Kepailitan dan PKPU dikaitkan dengan keterangan ahli ibu Purnamawati,


ah

S.H., M.H., justru menguatkan fakta bahwa perbuatan hukum yang


R

dilakukan oleh Yudiawan Tansari Yudiawan Tansari selaku Turut


es

Termohon Peninjauan Kembali I termasuk yang dikecualikan, oleh karena


M

ng

perbuatan hukum menjual aset PT. Metro Batavia kepada Pemohon


on
gu

Hal.16 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peninjauan Kembali dilakukan oleh karena terdapat kewajiban

si
sebagaimana diatur dalam undang-undang (vide Pasal 92 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang Perseroan Terbatas) untuk menyelamatkan

ne
ng
Perseroan (in casu PT. Metro Batavia);
9. Bahwa sesuai dengan ketentuan Hukum Acara Perdata, yakni Pasal 178
ayat (1) HIR, Pasal 189 ayat (1) Rbg, dan Pasal 50 RV, mewajibkan

do
gu Hakim karena jabatannya melengkapi segala alasan hukum yang tidak
dikemukakan oleh para pihak. Hal ini diperkuat oleh Putusan Mahkamah

In
A
Agung RI Nomor 638 K/Sip/1969 yang menegaskan putusan yang tidak
lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan menjadi alasan untuk
ah

lik
kasasi, dan putusan demikian harus dibatalkan dan Putusan Mahkamah
Agung RI Nomor 67 K/Sip/1972 juga mengandung kaidah hukum
mengenai Putusan Judex Facti harus dibatalkan jika Judex Facti tidak
am

ub
memberikan alasan atau pertimbangan yang cukup dalam hal dalil-dalil
tidak bertentangan dengan pertimbangan-pertimbangannya;
ep
10. Bahwa selanjutnya Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 49
k

Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, menegaskan Putusan


ah

Pengadilan harus memuat alasan dan dasar putusan. Juga memuat


R

si
pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang relevan dan
sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili. Hal ini

ne
ng

sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1860 K/Pdt/1984,


seperti dikutip M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya “Hukum Acara

do
gu

Perdata”, memuat kaidah hukum putusan yang disebut onvoldoende


gemotiveerd, kalau Hakim tidak mempertimbangkan secara saksama
fakta yang ditemukan dalam persidangan;
In
A

11. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Judex Juris telah
melakukan kekeliruan yang nyata dengan tidak juga memberikan
ah

lik

pertimbangan atas keterangan ahli ibu Purnamawati, S.H., M.H., dan ibu
Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H. Oleh karenanya, beralasan secara
m

ub

hukum bagi Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembali untuk membatalkan


Putusan Judex Juris yang mengakibatkan batalnya Putusan Judex Facti;
ka

B. Alasan Kedua: Judex Facti dan Judex Juris keliru dalam menerapkan hukum;
ep

12. Bahwa Judex Facti dan Judex Juris melakukan kekeliruan dalam membuat
ah

pertimbangan hukum menyangkut ketentuan Pasal 92 ayat (1) dan ayat (2)
R

Undang-Undang Perseroan Terbatas;


es

13. Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukum putusannya, halaman 57,
M

ng

menerangkan menyatakan menerima pendapat ahli ibu Purnamawati, S.H.,


on
gu

Hal.17 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
M.H., namun demikian Judex Facti tetap mempedomani syarat ketentuan

si
yang telah diatur dalam Pasal 41, Pasal 42, Pasal 55, Pasal 59 dan Pasal
60 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

ne
ng
Utang;
14. Bahwa adapun Judex Juris dalam pertimbangan hukum putusannya,
halaman 27, menerangkan perbuatan hukum yang dilakukan oleh Yudiawan

do
gu Tansari selaku Turut Termohon Peninjauan Kembali I dalam kedudukannya
sebagai Direktur Utama PT. Metro Batavia yang menjual tanah dan

In
A
bangunan yang menjadi obyek perkara a quo kepada Pemohon Peninjauan
Kembali bukanlah sesuatu yang wajib dilaksanakan, baik karena perjanjian
ah

lik
maupun karena perintah undang-undang sebagaimana ketentuan Pasal 41
ayat (3) jo. Pasal 42 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang;
am

ub
15. Bahwa Judex Facti dan Judex Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata
dalam pertimbangan hukumnya, mengingat perbuatan hukum yang
ep
dilakukan oleh PT. Metro Batavia yang dalam hal ini diwakili Direktur
k

Utamanya (in casu Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon Peninjauan


ah

Kembali I), telah melakukan penjualan aset PT. Metro Batavia yang menjadi
R

si
obyek perkara a quo, semata-mata untuk melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1) dan ayat (2) Undang-

ne
ng

Undang Perseroan Terbatas;


16. Bahwa secara hukum, PT. Metro Batavia adalah badan hukum berbentuk

do
gu

Perseroan Terbatas, yang tunduk pada Undang-Undang Perseroan


Terbatas. Oleh karenanya, jelas merupakan suatu kekeliruan yang nyata
yang dilakukan Judex Facti dan Judex Juris dengan mengesampingkan
In
A

Undang-Undang Perseroan Terbatas;


17. Bahwa PT. Metro Batavia melakukan penjualan aset kepada Pemohon
ah

lik

Peninjauan Kembali dalam rangka menyelamatkan perseroan (in casu


PT. Metro Batavia). Hal ini terbukti dari fakta bahwa PT. Metro Batavia
m

ub

melakukan penjualan aset kepada Pemohon Peninjauan Kembali, adalah


semata-mata untuk menyelamatkan PT. Metro Batavia dengan harapan
ka

masuknya investor yakni Air Asia Investment, Ltd, dan PT. Fersindo Nusa
ep

Perkasa. Hal ini juga diperkuat dengan keterangan saksi Djauhari


ah

Rahman yang menerangkan adanya pembayaran terhadap hutang PT.


R

Metro Batavia di Bank Bukopin;


es

18. Bahwa sesuai dengan Pasal 92 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
M

ng

Perseroan Terbatas, Direksi memiliki kewajiban untuk menjalankan


on
gu

Hal.18 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan

si
maksud dan tujuan, yakni mempertahankan kelangsungan usaha
perseroan. Dimana Direksi berwenang melakukan pengurusan sesuai

ne
ng
dengan kebijakan yang dipandang tepat dalam batas yang ditentukan
dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar;
19. Bahwa sesuai dengan keterangan ahli ibu Purnamawati, S.H., M.H., dan

do
gu ibu Dr. Susanti Adi Nugroho, S.H., M.H., dikaitkan fakta yang terungkap
di persidangan, yakni keterangan saksi Djauhari Rahman dan saksi Reza

In
A
Bertoni Widjaja serta Bukti T.I-19, perbuatan hukum yang dilakukan oleh
Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon Peninjauan Kembali I dalam
ah

lik
kedudukannya sebagai Direktur Utama PT. Metro Batavia, melakukan
penjualan aset PT. Metro Batavia kepada Pemohon Peninjauan Kembali
dalam rangka menyelamatkan PT. Metro Batavia sebagaimana tugas/
am

ub
kewajiban Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon Peninjauan Kembali
I dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama PT. Metro Batavia, yang
ep
diamanatkan dalam ketentuan Pasal 92 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
k

Undang Perseroan Terbatas;


ah

20. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 41 ayat (3) Undang-Undang


R

si
Kepailitan dan PKPU dikaitkan dengan keterangan ahli ibu Purnamawati,
S.H., M.H., justru menguatkan fakta bahwa perbuatan hukum yang

ne
ng

dilakukan oleh Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon Peninjauan


Kembali I termasuk yang dikecualikan, oleh karena perbuatan hukum

do
gu

menjual aset PT. Metro Batavia kepada Pemohon Peninjauan Kembali


dilakukan oleh karena terdapat kewajiban sebagaimana diatur dalam
undang-undang (vide Pasal 92 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang
In
A

Perseroan Terbatas) untuk menyelamatkan Perseroan (in casu PT. Metro


Batavia);
ah

lik

21. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Judex Facti dan Judex
Juris telah melakukan kekeliruan yang nyata dengan mengesampingkan
m

ub

Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan oleh karenanya beralasan


secara hukum bagi Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembali untuk
ka

membatalkan Putusan Judex Facti dan Putusan Judex Juris;


ep

C. Alasan Ketiga: Pembeli beriktikad baik harus dilindungi;


ah

22. Bahwa Judex Facti dan Judex Juris telah mempertimbangkan transaksi
R

jual beli atas obyek perkara adalah sah secara hukum, oleh karena telah
es

dituangkan dalam Akta Jual Beli yang dibuat oleh Suhadi, S.H., selaku
M

ng

PPAT, sehingga terbukti telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur


on
gu

Hal.19 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

si
Pendaftaran Tanah;
23. Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukum putusannya, halaman 50-

ne
ng
51, menyatakan terdapat hal-hal yang diakui dan tidak dibantah oleh para
pihak, diantaranya adalah:
“Bahwa Tergugat I benar telah menjual tanah dan bangunan tersebut

do
gu kepada Tergugat II berdasarkan PPJB tanggal 12 November 2013 dengan
harga Rp39.069.132.165,00”;

In
A
24. Bahwa Judex Juris dalam pertimbangan hukum putusannya, halaman 28,
menyatakan sebagai berikut:
ah

lik
“Bahwa sedangkan perlindungan hukum bagi Tergugat II diberikan
berdasarkan Perjanjian Jual Beli in casu Tergugat I dengan menjamin
mengembalikan uang Tergugat II bila ada tuntutan”;
am

ub
25. Bahwa pertimbangan-pertimbangan hukum Judex Facti dan Judex Juris
tersebut, jelas merupakan suatu kekeliruan yang nyata, oleh karena
ep
bagaimana mungkin Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan tuntutan
k

pengembalian uang kepada Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon


ah

Peninjauan Kembali I, sebagaimana pertimbangan Judex Juris, padahal


R

si
terungkap fakta di persidangan (vide Bukti T.II-1, Bukti T.II-3 sampai
dengan Bukti T.II-10 yang berkesesuaian dengan Bukti T.I-5, Bukti T.I-9

ne
ng

sampai dengan Bukti T.I-16), bahwa Yudiawan Tansari selaku Turut


Termohon Peninjauan Kembali I dalam kedudukannya sebagai Direktur

do
gu

Utama, untuk dan atas nama PT. Metro Batavia, bukan atas nama diri
pribadi. Selain itu, obyek jual beli (in casu obyek perkara a quo) adalah
milik PT. Metro Batavia dan bukan milik Yudiawan Tansari selaku Turut
In
A

Termohon Peninjauan Kembali I (vide Bukti T.II-11 sampai dengan Bukti


T.II-18);
ah

lik

26. Bahwa terungkap fakta di persidangan, berdasarkan Bukti P-1, PT. Metro
Batavia kini berada di bawah kepengurusan Tim Kurator PT. Metro
m

ub

Batavia (Dalam Pailit) selaku Termohon Peninjauan Kembali, kalaupun


quod non dalam rangka melindungi pembeli yang beriktikad baik, harus
ka

dikembalikan uang pembayaran atas pembelian aset PT. Metro Batavia


ep

(in casu obyek perkara a quo yang berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan
ah

Nomor 157, 158, 159, 160, 161, 196, 197 dan 198 (vide Bukti T.II-11
R

sampai dengan Bukti T.II-18)), maka yang harus mengembalikan adalah


es

Tim Kurator PT. Metro Batavia (Dalam Pailit) selaku Termohon


M

ng

Peninjauan Kembali, oleh karena yang menjual aset tersebut adalah PT.
on
gu

Hal.20 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Metro Batavia yang saat ini berada dalam status pailit dan bukan

si
Yudiawan Tansari selaku Turut Termohon Peninjauan Kembali I;
27. Bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Nomor 251 K/Sip/1958, tanggal 26

ne
ng
Desember 1958, mengatur sebagai berikut:
“Pembeli yang bertindak dengan iktikad baik harus dilindungi dan jual beli
yang bersangkutan haruslah dianggap sah”;

do
gu 28. Bahwa Yurisprudensi Nomor 1230 K/Sip/1980, tanggal 29 Maret 1982,
mengatur sebagai berikut:

In
A
“Pembeli yang beriktikad baik harus mendapat perlindungan hukum”;
29. Bahwa Judex Facti mengetahui jual beli atas obyek perkara a quo telah sah
ah

lik
menurut hukum, sehingga jelas dan nyata telah terdapat penerapan hukum
yang keliru dalam pertimbangan hukum Putusan Judex Facti serta Putusan
Judex Juris, dan oleh karenanya Pemohon Peninjauan Kembali mohon
am

ub
kepada Majelis Hakim Agung Peninjauan Kembali untuk membatalkan
Judex Facti dan Judex Juris tersebut;
ep
Bahwa Judex Facti dan Judex Juris terbukti telah mengabaikan peraturan
k

perundang-undangan serta ketentuan hukum yang berlaku, hal mana


ah

terlihat jelas dalam pertimbangan dan putusannya yang telah tidak


R

si
memperhatikan rasa keadilan bagi Pemohon Peninjauan Kembali;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut

ne
ng

Mahkamah Agung berpendapat:


Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena

do
gu

setelah meneliti secara saksama alasan peninjauan kembali tanggal 26 Juni


2015 dan jawaban alasan peninjauan kembali tanggal 6 Juli 2015 dihubungkan
dengan pertimbangan Judex Facti ternyata tidak ada pertimbangan yang tidak
In
A

lengkap serta kekeliruan dan atau kekhilafan yang nyata dengan pertimbangan
sebagai berikut:
ah

lik

Bahwa, terbukti bahwa obyek sengketa yang menjadi obyek jual beli
antara Tergugat I dan Tergugat II merupakan boedel pailit milik PT. Metro
m

ub

Batavia (Dalam Pailit), yang proses jual beli antara Tergugat I dan Tergugat II
merupakan perbuatan hukum yang dilarang oleh ketentuan Pasal 41 dan 42
ka

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


ep

Kewajiban Pembayaran Utang yaitu perbuatan hukum Debitor yang merugikan


ah

Kreditor, dengan demikian Penggugat telah berhasil membuktikan kebenaran


R

dalil gugatannya, sebaiknya Para Tergugat tidak dapat membuktikan kebenaran


es

dalil bantahannya, sebagaimana pertimbangan hukum Putusan Judex Facti dan


M

ng

Judex Juris telah tepat dan benar serta tidak bertentangan dengan hukum,
on
gu

Hal.21 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga dengan demikian Putusan Judex Facti dan Judex Juris tidak ternyata

si
adanya kekeliruan dan atau kekhilafan yang nyata;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah Agung

ne
ng
berpendapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang diajukan oleh
Pemohon Peninjauan Kembali RIANA TANSARI tidak beralasan, sehingga
harus ditolak;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemeriksaan peninjauan
kembali ditolak, Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat II/Pemohon Kasasi II

In
A
harus dihukum untuk membayar biaya perkara pada dalam pemeriksaan
peninjauan kembali;
ah

lik
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor
am

ub
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-
ep
Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang
k

bersangkutan;
ah

M E N G A D I L I:
R

si
Menolak permohonan pemeriksaan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali RIANA TANSARI tersebut;

ne
ng

Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat II/Pemohon Kasasi


II untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini

do
gu

yang ditetapkan sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
pada Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 oleh Prof.
In
A

Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua
Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H.,
ah

lik

M.Hum., dan H. Hamdi, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim Agung, masing-masing


sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk
m

ub

umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota
tersebut dan Reza Fauzi, S.H., C.N., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh
ka

para pihak.
ep

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,


ah

ttd./ ttd./
H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.Hum. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LLM.
es
M

ttd./
ng

H. Hamdi, S.H., M.Hum.


on
gu

Hal.22 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,
Biaya Peninjauan Kembali :

si
1. M e t e r a i.......................... Rp 6.000,00 ttd./
2. R e d a k s i......................... Rp 5.000,00
3. Administrasi PK…..…......... Rp 9.989.000,00 Reza Fauzi, S.H., C.N.

ne
ng
Jumlah.................................Rp10.000.000,00

do
gu

In
A
UNTUK SALINAN
MAHKAMAH AGUNG R.I
ah

lik
PANITERA
am

ub
Soeroso Ono, SH.,MH.
NIP.19490827 198303 1 002
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal.23 dari 23 hal. Put. Nomor 84 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Anda mungkin juga menyukai