Anda di halaman 1dari 14

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM


PT ACSET INDONUSA TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INI


DIBUAT DAN DITUJUKAN DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN OTORITAS JASA
KEUANGAN (“OJK”) NO. 14/POJK.04/2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL
PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU
(“POJK 14/2019”).

INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN


INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH
DAHULU (“PENAMBAHAN MODAL”) (“KETERBUKAAN INFORMASI”) PENTING UNTUK
DIPERHATIKAN OLEH PEMEGANG SAHAM PT ACSET INDONUSA TBK (“PERSEROAN”)
UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENAMBAHAN
MODAL.

JIKA ANDA MENGALAMI KESULITAN UNTUK MEMAHAMI INFORMASI SEBAGAIMANA


TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI ATAU RAGU-RAGU DALAM
MENGAMBIL KEPUTUSAN, SEBAIKNYA ANDA BERKONSULTASI DENGAN PERANTARA
PEDAGANG EFEK, MANAJER INVESTASI, PENASIHAT HUKUM, AKUNTAN PUBLIK ATAU
PENASIHAT PROFESIONAL LAINNYA.

PT ACSET INDONUSA TBK


Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kegiatan Usaha:
Jasa Pelaksana Konstruksi

Kantor Pusat:
ACSET Building, Jl. Majapahit No. 26

Petojo Selatan, Gambir, Jakarta 10160, Indonesia

Telepon: +62-21-3511961
Faksimili: +62-21-3441413
Website: http://www.acset.co
Email: corporate.secretary@acset.co

1
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN
BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN
KELENGKAPAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN
INFORMASI INI DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA,
MENEGASKAN BAHWA INFORMASI YANG DIMUAT DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI
ADALAH BENAR DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL DAN RELEVAN YANG TIDAK
DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG
DIBERIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU
MENYESATKAN.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) PERSEROAN AKAN


DISELENGGARAKAN PADA HARI RABU, TANGGAL 18 AGUSTUS 2021, YANG ANTARA LAIN
AKAN MENGUSULKAN PERSETUJUAN RENCANA PENAMBAHAN MODAL.

SELURUH INFORMASI YANG DIMUAT DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI HANYA


MERUPAKAN USULAN, YANG TUNDUK KEPADA PERSETUJUAN RUPSLB DALAM RANGKA
PENAMBAHAN MODAL.

KETERBUKAAN INFORMASI INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG


SAHAM PT ACSET INDONUSA TBK (“PERSEROAN”) UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN
DALAM RUPSLB PERSEROAN SEHUBUNGAN DENGAN PENAMBAHAN MODAL.

A. PENDAHULUAN

Dengan mengacu pada POJK 14/2019, Perseroan berencana untuk melakukan Penambahan Modal,
dengan syarat dan ketentuan sebagaimana diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini, setelah
mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) melalui RUPSLB yang akan
diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2021.

Sehubungan dengan rencana Penambahan Modal dan penyelenggaraan RUPSLB, Perseroan telah
melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. menyampaikan pemberitahuan kepada OJK melalui Surat No. 047/AI-HO/CRSL/VII/21, tanggal 5


Juli 2021 perihal Pemberitahuan Rencana Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT Acset Indonusa Tbk;

2. melakukan pengumuman RUPSLB melalui situs web PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”), situs web
penyedia e-RUPS yakni KSEI (eASY.KSEI) dan situs web Perseroan pada tanggal 12 Juli 2021;
dan

3. melakukan pemanggilan RUPSLB melalui situs web BEI, situs web penyedia e-RUPS yakni KSEI
(eASY.KSEI) dan situs web Perseroan pada tanggal 27 Juli 2021.

Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini, PT Karya Supra Perkasa (“KSP”) berencana untuk mengambil
bagian atas saham-saham baru Perseroan yang akan diterbitkan dalam rangka Penambahan Modal.

Berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 12 Juli 2021, KSP selaku pemegang 64,84% (enam puluh
empat koma delapan empat persen) saham Perseroan (yang juga merupakan pemegang saham utama
dan pemegang saham pengendali Perseroan) telah menyatakan keinginannya untuk mengambil
bagian sebanyak-banyaknya atau dengan jumlah maksimum 15.000.000.000 (lima belas miliar) lembar
saham dari saham-saham baru Perseroan tergantung pada pemenuhan persyaratan-persyaratan yang
dibutuhkan.

2
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan mengingat bahwa KSP merupakan pemegang saham utama
dan pemegang saham pengendali Perseroan, dan karenanya merupakan pihak terafiliasi dari
Perseroan, maka sebagaimana diatur dalam Pasal 44B POJK 14/2019, Perseroan dikecualikan untuk
mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam peraturan di sektor pasar modal yang mengatur
mengenai Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu sebagaimana diatur dalam
Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan
("POJK 42/2020"). Penambahan Modal juga merupakan Transaksi Material sebagaimana diatur dalam
POJK 17/POJK.04/2020 Tahun 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
(“POJK 17/2020”). Akan tetapi, berdasarkan Pasal 33 ayat (c) POJK 17/2020, Perseroan hanya wajib
memenuhi ketentuan POJK 14/2019.

Uraian detil dari rencana Penambahan Modal ini akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

B. PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU


("PENAMBAHAN MODAL")

1. Informasi Sehubungan dengan Penambahan Modal

Pengeluaran saham-saham baru oleh Perseroan dalam rencana Penambahan Modal ini
dilakukan dalam rangka memperbaiki kondisi keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8B POJK 14/2019, dikarenakan kondisi keuangan Perseroan saat ini memenuhi kondisi
perusahaan terbuka yang memiliki modal kerja bersih negatif dan memiliki liabilitas melebihi 80%
(delapan puluh persen) dari aset perusahaan terbuka pada saat RUPSLB yang menyetujui
penambahan modal tersebut.

Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan dengan opini wajar dalam semua hal yang material (“Laporan Keuangan”), modal kerja
bersih negatif Perseroan adalah sebesar Rp409.901 juta (empat ratus sembilan miliar sembilan
ratus satu juta Rupiah). Lebih lanjut, total liabilitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan
adalah sebesar Rp2.731.074 juta (dua triliun tujuh ratus tiga puluh satu miliar tujuh puluh empat
juta Rupiah), sedangkan total aset Perseroan adalah sebesar Rp3.055.106 juta (tiga triliun lima
puluh lima miliar seratus enam juta Rupiah) (“Total Aset”).

Sehubungan dengan hal tersebut, persentase riil atas jumlah liabilitas Perseroan terhadap Total
Aset Perseroan adalah sebesar 89,4% (delapan puluh sembilan koma empat persen), di mana
persentase jumlah liabilitas tersebut melebihi 80% (delapan puluh persen) dari Total Aset
Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam POJK 14/2019.

Jumlah saham yang akan diterbitkan dalam rencana Penambahan Modal yaitu sebanyak-
banyaknya atau dengan jumlah maksimum 15.000.000.000 (lima belas miliar) saham, masing-
masing bernilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), yang merupakan sebanyak-banyaknya 70,01%
(tujuh puluh koma nol satu persen) dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penambahan Modal ini.

Informasi lebih lanjut terkait jumlah saham, harga pelaksanaan dan periode pelaksanaan
Penambahan Modal akan disampaikan pada saat penerbitan Keterbukaan Informasi pelaksanaan
Penambahan Modal, yang akan diterbitkan paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan
Penambahan Modal mengikuti ketentuan Pasal 43A ayat (1) POJK 14/2019.

Sehubungan dengan rencana Penambahan Modal ini, Perseroan tidak memerlukan persetujuan
dari pihak ketiga lain berdasarkan perjanjian-perjanjian di mana Perseroan menjadi pihak, selain
persetujuan dari PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank BTPN Tbk,
persetujuan RUPSLB dan persetujuan dari atau pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia (“Menkumham”) sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundangan yang
berlaku.

3
Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini, Perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pihak-
pihak yang disebutkan di atas kecuali dari Menkumham yang berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku baru dapat diproses setelah Penambahan Modal selesai dilakukan dan tidak ada
keberatan dari pihak manapun terkait dengan pelaksanaan rencana Penambahan Modal oleh
Perseroan.

2. Perkiraan Rencana Penggunaan Dana

Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana yang diterimanya dari pelaksanaan
Penambahan Modal (setelah dikurangi dengan biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran
lainnya), untuk:

a) Pembayaran utang Perseroan

Sebesar kurang lebih Rp939.785 juta (sembilan ratus tiga puluh sembilan miliar tujuh ratus
delapan puluh lima juta Rupiah) akan digunakan untuk membayar utang Perseroan kepada
PT United Tractors Tbk sebagaimana yang dimaksud pada Butir B No. 3 Keterbukaan
Informasi ini.

Terkait dana hasil pelaksanaan Penambahan Modal yang akan digunakan Perseroan untuk
melunasi jumlah terutang Perseroan yang belum dibayarkan sampai pada tanggal RUPSLB
dilaksanakan, atas Fasilitas Pinjaman United Tractors (sebagaimana didefinisikan di bawah
ini), bukan merupakan atau tidak memenuhi definisi atau kriteria suatu Transaksi Afiliasi,
Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material dikarenakan pembayaran utang
tersebut merupakan bagian dan/atau kelanjutan dari pelaksanaan kewajiban Perseroan
berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman United Tractors dan bukan merupakan suatu
transaksi baru atau suatu transaksi yang berdiri sendiri. Saat Perseroan menerima Fasilitas
Pinjaman United Tractors, Perseroan telah memenuhi ketentuan-ketentuan mengenai
Transaksi Afiliasi, Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material yang diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan OJK yang berlaku saat Fasilitas Pinjaman
United Tractors diberikan.

b) Modal kerja

Sebesar kurang lebih Rp560.215 juta (lima ratus enam puluh miliar dua ratus lima belas juta
Rupiah) akan digunakan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada pemenuhan
modal kerja operasional untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan.

Terkait dana hasil pelaksanaan Penambahan Modal yang akan digunakan Perseroan untuk
keperluan modal kerja, Perseroan wajib dan akan memperhatikan ketentuan POJK 42/2020
dan POJK 17/2020 dalam hal implementasi dari penggunaan modal kerja tersebut merupakan
Transaksi Afiliasi, Transaksi Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material bagi
Perseroan.

3. Riwayat Utang yang akan Dilunasi dari Dana Hasil Pelaksanaan Penambahan Modal

Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham dengan PT United Tractors Tbk

Pada tanggal 1 Maret 2018, Perseroan menandatangani fasilitas pinjaman pemegang saham
dengan PT United Tractors Tbk (“United Tractors”) yang terdiri atas pinjaman berjangka dan
pinjaman revolving dengan total fasilitas sebesar Rp1.600.000.000.000,- (satu triliun enam ratus
miliar Rupiah). Fasilitas ini dikenakan bunga Jakarta Inter-bank Offered Rate (“JIBOR”) ditambah
3% (tiga persen) per tahun. Keterbuaan Informasi atas fasilitas tersebut diiklankan dalam surat
kabar harian Investor Daily, pada tanggal 5 maret 2018 dan 6 April 2018.

Pada tanggal 19 Agustus 2019, Perseroan menandatangani amandemen pertama atas fasilitas
pinjaman dari pemegang saham dengan United Tractors di mana Perseroan dan United Tractors
sepakat untuk menambah fasilitas pinjaman menjadi Rp4.000.000.000.000,- (empat triliun
Rupiah), jatuh tempo pada 30 April 2023. Selain itu, perubahan juga dilakukan terhadap tingkat
suku bunga sehingga menjadi bunga JIBOR ditambah 2,5% (dua koma lima persen) per tahun

4
(“Fasilitas Pinjaman United Tractors”). Keterbuaan Informasi atas fasilitas tersebut diiklankan
dalam surat kabar harian Investor Daily, pada tanggal 20 Agustus 2019 dan 20 September 2019.

Sejak tanggal 1 Maret 2018 sampai pada tanggal RUPSLB dilaksanakan, diperkirakan jumlah
terutang Perseroan yang belum dibayarkan berdasarkan Fasilitas Pinjaman United Tractors ini
adalah sejumlah Rp939.785 juta (sembilan ratus tiga puluh sembilan miliar tujuh ratus delapan
puluh lima juta Rupiah), yang terdiri dari:

a) Rp727.758 juta (tujuh ratus dua puluh tujuh miliar tujuh ratus lima puluh delapan juta Rupiah)
yang merupakan nilai pokok utang yang digunakan untuk: (i) modal kerja proyek (40%); (ii)
akuisisi aset serta pemenuhan modal kerja Grup (24%); (iii) biaya bunga (26%); dan (iv) biaya
umum lainnya (10%); dan
b) Rp212.027 juta (dua ratus dua belas miliar dua puluh tujuh juta Rupiah) yang merupakan
bunga terutang atas Fasilitas Pinjaman United Tractors.

4. Jumlah Saham Penambahan Modal

Sehubungan dengan Penambahan Modal, dalam Keterbukaan Informasi ini Perseroan


bermaksud untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya atau dengan jumlah maksimum
15.000.000.000 (lima belas miliar) lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
per saham (“Saham Baru”), yang mewakili sebanyak-banyaknya 70,01% (tujuh puluh koma nol
satu persen) Saham Baru dari jumlah saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh
dalam Perseroan per tanggal Keterbukaan Informasi ini, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 37 tanggal 6 April 2021, dibuat di hadapan Jose
Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, sebagaimana telah diberitahukan kepada
Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Anggaran Dasar No. AHU-
AH.01.03-0285975 tanggal 3 Mei 2021 (“Akta No. 37”).

Saham Baru tersebut akan diterbitkan dari portepel Perseroan dan akan dicatatkan di BEI sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk Peraturan BEI No. I-A Tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan
Tercatat, Lampiran Keputusan Direksi PT BEI No. Kep-00183/BEI/12-2018 tanggal 26 Desember
2018 (“Peraturan I-A”). Saham Baru akan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal termasuk hak atas dividen dengan saham Perseroan lainnya.

Penerbitan Saham Baru akan dilakukan melalui Penambahan Modal sesuai dengan POJK
14/2019, dan oleh karenanya pelaksanaan Penambahan Modal akan dilakukan setelah
diperolehnya persetujuan para pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB sehubungan dengan
Penambahan Modal yang akan diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2021.

Pelaksanaan dari Penambahan Modal, termasuk harga pelaksanaan dan jumlah final atas Saham
Baru yang akan diterbitkan, akan diumumkan kepada masyarakat sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Penyetoran Saham Baru Perseroan akan dilakukan dalam bentuk
tunai.

5. Penetapan Harga Penambahan Modal

Harga pelaksanaan penerbitan Saham Baru dalam rangka Penambahan Modal merujuk pada
ketentuan Peraturan No. I-A, di mana penetapan harga pelaksanaan ditentukan berdasarkan
kesepakatan para pihak, dilaksanakan dengan wajar (arm's length transaction), tidak melanggar
undang-undang yang berlaku, dan dilaksanakan dengan tidak merugikan pemegang saham
bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama.

6. Periode Pelaksanaan Penambahan Modal

Penambahan Modal ini dapat dilaksanakan setelah disetujui oleh RUPSLB Perseroan. Perseroan
akan melaksanakan Penambahan Modal sesuai Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, termasuk POJK 14/2019 dan Peraturan BEI No. I-A.

5
Sesuai dengan ketentuan POJK 14/2019, Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi
sebagai berikut:

a) Paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan Penambahan Modal, Perseroan akan
memberitahukan kepada OJK serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai waktu
pelaksanaan Penambahan Modal tersebut.

b) Paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan Penambahan Modal, Perseroan akan
memberitahukan kepada OJK serta masyarakat hasil pelaksanaan Penambahan Modal,
yang meliputi informasi antara lain pihak yang melakukan penyetoran, jumlah dan harga
saham yang diterbitkan.

Dalam hal sebagian atau seluruh dana hasil dari Penambahan Modal digunakan untuk suatu
transaksi yang merupakan Transaksi Material, Transaksi Afiliasi dan/atau Transaksi Benturan
Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang berlaku di bidang pasar modal di
Indonesia, Perseroan juga akan mematuhi ketentuan Peraturan OJK mengenai Transaksi
Material, Transaksi Afiliasi dan/atau Transaksi Benturan Kepentingan.

7. Perkara Material

Sampai dengan diterbitkannya Keterbukaan Informasi ini, tidak terdapat perkara material baik di
dalam maupun di luar Pengadilan yang mungkin dapat berpengaruh secara negatif terhadap
kelangsungan usaha Perseroan dan rencana pelaksanaan Penambahan Modal.
AKTU

C. INFORMASI TENTANG PERSEROAN

1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan, berkedudukan di Jakarta Pusat, merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang
didirikan berdasarkan Hukum Indonesia. Perseroan didirikan dengan nama PT ACSET
INDONUSA berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan No. 2 tanggal 10 Januari
1995, dibuat di hadapan Liliana Arif Gondoutomo S.H., Notaris di Bekasi, dan telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia No. C2-3640.HT.01.01.TH.95 tanggal 22 Maret 1995, dan telah
diumumkan dalam BNRI No. 76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No. 7928.

Anggaran Dasar Perseroan terakhir adalah sebagaimana diubah berdasarkan Akta No. 37.
Melalui akta tersebut, para pemegang saham Perseroan menyetujui beberapa hal di antaranya:
(i) pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk masa jabatan tahun 2021-2023;
dan (ii) penyesuaian beberapa pasal dalam Anggaran Dasar Perseroan.

2. Susunan Pengurus dan Pengawas Perseroan

Berdasarkan Akta No. 37, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai
berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Franciscus Xaverius Laksana Kesuma (Frans Kesuma)
Komisaris : Iwan Hadiantoro
Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie
Komisaris Independen : Buntoro Muljono
Komisaris Independen : Wiltarsa Halim

6
Direksi
Presiden Direktur : Idot Supriadi
Direktur : David Widjaja
Direktur : Yohanes Eka Prayuda
Direktur : Hilarius Arwandhi
Direktur : Djoko Prabowo
3. Struktur Permodalan Perseroan

Sebelum Penambahan Modal ini Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas II
("PUT II"), di mana PUT II tersebut telah disetujui oleh RUPS Perseroan pada tanggal 8 Juni 2020,
telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 13 Agustus 2020 dan telah
mendapatkan persetujuan dari Menkumham pada tanggal 22 Oktober 2020. Berdasarkan Akta
No. 37 dan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Juni 2021 yang dikeluarkan oleh
PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan terakhir adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per saham


Persentase
Keterangan
Kepemilikan(%)
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000 -

PT Karya Supra Perkasa 4.165.808.885 416.580.888.500 64,84

PT Cross Plus Indonesia 457.744.567 45.774.456.700 7,12

Masyarakat Lainnya 1.801.606.548 180.160.654.800 28,04

Modal Ditempatkan dan Disetor 6.425.160.000 642.516.000.000 100,00

Jumlah saham dalam portepel 9.274.840.000 927.484.000.000

D. ALASAN DAN TUJUAN PENAMBAHAN MODAL

Pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak tahun 2020 membawa dampak signifikan terhadap kondisi
perekonomian Indonesia. Industri konstruksi yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian
terdampak cukup serius yang ditandai dengan menurunnya kinerja emiten-emiten konstruksi yang
tercatat di BEI. Perseroan sebagai salah satu kontraktor swasta terbesar di Indonesia turut mengalami
dampak secara langsung dan tidak langsung dari pandemi ini dan membutuhkan penambahan modal
guna memperbaiki posisi keuangan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan bermaksud untuk menerbitkan Saham Baru melalui
Penambahan Modal sesuai dengan POJK 14/2019 guna menjaga keberlangsungan usaha Perseroan.
Dengan adanya pelaksanaan Penambahan Modal ini, struktur permodalan Perseroan akan membaik
dan dapat mendukung perkembangan Perseroan di masa mendatang.

Secara khusus, pelaksanaan Penambahan Modal memberikan alternatif sumber pembiayaan baru bagi
Perseroan dan dapat memperbaiki kondisi solvabilitas dengan membayar utang atau kewajiban
finansial Perseroan. Di sisi lain, pelaksanaan Penambahan Modal ini akan berdampak positif bagi
Perseroan dalam hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan nilai aset lancar Perseroan; dan


2. Perbaikan likuiditas Perseroan.

7
E. PROFORMA STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN SEBELUM DAN SETELAH
PENAMBAHAN MODAL

Tabel di bawah ini menunjukkan proforma struktur permodalan Perseroan sebelum dan setelah
dilakukannya Penambahan Modal.

Keterangan Sebelum Penambahan Modal Setelah Penambahan Modal

Jumlah Saham Nilai Nominal Jumlah Saham Nilai Nominal


Saham @ Rp100 Saham @ Rp100
per saham (Rp) per saham (Rp)

Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000 25.700.640.000 2.570.064.000.000

Modal
ditempatkan 6.425.160.000 642.516.000.000 21.425.160.000 2.142.516.000.000
dan disetor
penuh

Sisa saham 9.274.840.000 927.484.000.000 4.275.480.000 427.548.000.000


dalam portepel

Tabel di bawah ini menunjukkan proforma komposisi dan struktur permodalan dan pemegang saham
Perseroan sebelum dan setelah dilaksanakannya Penambahan Modal dengan asumsi bahwa
Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya atau jumlah maksimum 15.000.000.000 (lima belas
miliar) Saham Baru. Data komposisi dan struktur permodalan sebelum peningkatan modal ditempatkan
dan disetor penuh Perseroan dalam tabel di bawah ini berdasarkan pada Daftar Pemegang Saham
Perseroan per tanggal 30 Juni 2021 yang dipersiapkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro
Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan.

Deskripsi Sebelum Penambahan Modal Setelah Penambahan Modal

Jumlah Saham Nilai Nominal Saham (%) Jumlah Saham Nilai Nominal Saham (%)
@ Rp100 per saham @ Rp100 per saham
(Rp) (Rp)

PT Karya 4.165.808.885 416.580.888.500 64,84 19.165.808.885 1.916.580.888.500 89,45


Supra Perkasa

PT Cross Plus 457.744.567 45.774.456.700 7,12 457.744.567 45.774.456.700 2,14


Indonesia

Masyarakat 1.801.606.548 180.160.654.800 28,04 1.801.606.548 180.160.654.800 8,41


Lainnya

Jumlah Modal 6.425.160.000 642.516.000.000 100,00 21.425.160.000 2.142.516.000.000 100,00


Ditempatkan
dan Disetor

Saham dalam 9.274.840.000 927.484.000.000 - 4.275.480.000 427.548.000.000 -


Portepel

8
F. ANALISIS MENGENAI PENGARUH PENAMBAHAN MODAL TERHADAP KONDISI
KEUANGAN DAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

1. Proforma Konsolidasi Keuangan Perseroan Sebelum dan Setelah Rencana Penambahan


Modal
Perseroan memperkirakan bahwa rencana Penambahan Modal ini akan berpengaruh positif
terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan. Berikut merupakan analisa perbandingan
untuk periode sebelum transaksi yang menggunakan Laporan Keuangan tahun 2020 dengan
kondisi setelah Penambahan Modal dilakukan dengan asumsi Perseroan mendapatkan dana
sebesar Rp. 1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus milyar Rupiah) dari hasil pelaksanaan
Penambahan Modal. Berikut penjelasan atas pos – pos yang terpengaruh:

a. Kas dan setara kas akan meningkat sebesar 763% (tujuh ratus enam puluh tiga persen) dari
Rp73.400 juta (tujuh puluh tiga miliar empat ratus juta Rupiah) menjadi Rp633.615 juta (enam
ratus tiga puluh tiga miliar enam ratus lima belas juta Rupiah);

b. Aset akan meningkat sebesar 18% (delapan belas persen) dari Rp3.055.106 juta (tiga triliun
lima puluh lima miliar seratus enam juta Rupiah) menjadi Rp3.615.321 juta (tiga triliun enam
ratus lima belas miliar tiga ratus dua puluh satu juta Rupiah);

c. Liabilitas akan berkurang sebesar 34% (tiga puluh empat persen) dari Rp2.731.074 juta (dua
triliun tujuh ratus tiga puluh satu miliar tujuh puluh empat juta Rupiah) menjadi Rp1.791.289
juta (satu triliun tujuh ratus sembilan puluh satu miliar dua ratus delapan puluh sembilan juta
Rupiah); dan

d. Ekuitas akan meningkat sebesar 463% (empat ratus enam puluh tiga persen) dari Rp324.032
juta (tiga ratus dua puluh empat miliar tiga puluh dua juta Rupiah) menjadi Rp1.824.032 juta
(satu triliun delapan ratus dua puluh empat miliar tiga puluh dua juta Rupiah).

*dalam jutaan Rupiah


Setelah
Sebelum
Penyesuaian Penambahan
Penambahan Modal
Modal
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 73.400 560.215 633.615
Piutang 761.580 761.580
Jumlah tagihan bruto pemberi
797.068 797.068
kerja
Aset lancar lain-lain 578.316 578.316
2.210.364 2.770.579
Aset tidak lancar
Piutang retensi 114.082 114.082
Aset tetap 657.998 657.998
Aset tidak lancar lain-lain 72.662 72.662
844.742 844.742

Jumlah aset 3.055.106 3.615.321

Liabilitas
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha 712.111 712.111
Utang non-usaha 231.708 (212.027) 19.681
Pinjaman bank jangka pendek 245.000 245.000
Pinjaman dari pemegang saham 727.758 (727.758) -
Liabilitas jangka pendek lain-lain 703.688 703.688
2.620.265 1.680.480

9
Liabilitas jangka panjang 110.809 110.809

Jumlah liabilitas 2.731.074 1.791.289

Jumlah ekuitas 324.032 1.500.000 1.824.032

Jumlah liabilitas dan ekuitas 3.055.106 3.615.321

Setelah
Sebelum
Penambahan
Penambahan Modal
Modal
Rasio Lancar (x) 0,84 1,65
Modal Kerja Bersih (409.901) 1.090.099
Total Liabilitas / Total Aset 89% 50%

Perubahan Jumlah Aset 18%


Perubahan Jumlah Liabilitas -34%
Perubahan Jumlah Ekuitas 463%

Dengan adanya rencana Penambahan Modal ini rasio lancar Perseroan (total aset lancar
dibandingkan dengan total kewajiban lancar) akan mengalami peningkatan dari sebelumnya 0,84x
(nol koma delapan puluh empat kali) menjadi 1,65x (satu koma enam puluh lima kali). Perbaikan
ini diakibatkan oleh meningkatnya kas dan setara kas Perseroan serta berkurangnya liabilitas
lancar Perseroan;

Di sisi lain modal kerja bersih Perseroan juga mengalami perbaikan dari sebelumnya negatif
Rp409.901 juta (empat ratus sembilan miliar sembilan ratus satu juta Rupiah) menjadi positif
sebesar Rp1.090.099 juta (satu triliun sembilan puluh miliar sembilan puluh sembilan juta Rupiah).

2. Penjelasan atas Akun yang Menyebabkan Posisi Keuangan Perseroan dalam Rangka
Memperbaiki Posisi Keuangan

Pengeluaran Saham Baru Perseroan dalam rangka Penambahan Modal dilakukan dalam rangka
memperbaiki kondisi keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8B POJK 14/2019,
yaitu bahwa penambahan modal dalam rangka memperbaiki kondisi keuangan dapat dilakukan
sepanjang memenuhi kondisi perusahaan terbuka yang memiliki modal kerja bersih negatif dan
memiliki liabilitas melebihi 80% (delapan puluh persen) dari aset perusahaan terbuka pada saat
RUPSLB yang menyetujui penambahan modal tersebut.

Berdasarkan Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, yang telah di
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan dengan opini wajar
dalam semua hal yang material, tertanggal 19 Februari 2021, dan telah diumumkan melalui situs
web BEI pada tanggal 24 Februari 2021, Perseroan memenuhi kondisi modal kerja bersih negatif
sebesar Rp409.901 juta (empat ratus sembilan miliar sembilan ratus satu juta Rupiah) dan jumlah
liabilitas Perseroan tercatat sebesar Rp2.731.074 juta (dua triliun tujuh ratus tiga puluh satu miliar
tujuh puluh empat juta Rupiah) yang melebihi 80% (delapan puluh persen) dari total aset Perseroan
yang tercatat sebesar Rp3.055.106 juta (tiga triliun lima puluh lima miliar seratus enam juta
Rupiah).

10
*dalam juta Rupiah

31 Desember 2020 (diaudit)


Modal kerja bersih (409.901)
Total Aset 3.055.106
Total Liabilitas 2.731.074
(%) Total Liabilitas / Total Aset 89%

G. RISIKO ATAU DAMPAK PENAMBAHAN MODAL

Rencana Penambahan Modal ini akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi
Perseroan dan entitas anak, yaitu antara lain akan memperbaiki struktur permodalan dan menurunkan
rasio utang terhadap ekuitas Perseroan. Pelaksanaan penerbitan Saham Baru melalui Penambahan
Modal ini juga akan meningkatkan jumlah saham yang diterbitkan oleh Perseroan sehingga nantinya
akan memberi dampak pada likuiditas perdagangan saham Perseroan.

Secara umum, tidak terdapat dampak lain selain dilusi yang akan dialami oleh pemegang saham
Perseroan lain yang tidak terlibat dalam Penambahan Modal ini. Dalam pelaksanaan Penambahan
Modal, Perseroan akan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama
mengenai ketentuan minimal kepemilikan saham pemegang saham publik.

Setelah pelaksanaan Penambahan Modal, maka jumlah saham Perseroan yang ditempatkan dan
disetor akan meningkat. Dengan asumsi jumlah lembar saham yang diterbitkan Perseroan dalam
Penambahan Modal adalah sebanyak-banyaknya atau dengan jumlah maksimum 15.000.000.000
(lima belas miliar) lembar Saham Baru, maka kepemilikan saham oleh pemegang saham Perseroan
akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar maksimum 70,01% (tujuh puluh koma nol satu persen)
dengan asumsi jumlah lembar saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 15.000.000.000 (lima
belas miliar) lembar Saham Baru.

H. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN

Keterbukaan Informasi ini akan dimintakan persetujuan dari pemegang saham Perseroan dalam
RUPSLB Perseroan yang akan diselenggarakan pada Rabu, 18 Agustus 2021 pukul 14.00 WIB-
selesai, bertempat di Ballroom United Tractors, Jl. Raya Bekasi Km.22 Jakarta Timur, dengan agenda
sebagai berikut:

1. Persetujuan atas Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“HMETD”); dan
2. Persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (1) mengenai Modal Dasar
Perseroan dan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan.

Ketentuan kuorum agenda pertama sebagaimana yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana
dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK 15/2020”)
adalah:

1. RUPSLB adalah sah dan dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri
oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
2. Keputusan RUPSLB adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPSLB.
3. Dalam hal kuorum tidak tercapai, RUPSLB kedua dapat dilangsungkan jika RUPSLB dihadiri
paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
4. Keputusan RUPSLB kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPSLB kedua.
5. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPSLB kedua tidak tercapai, RUPSLB ketiga dapat
dilangsungkan dengan ketentuan, kuorum kehadiran, kuorum keputusan, pemanggilan dan waktu
penyelanggaraan RUPSLB ketiga ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan.

11
Ketentuan kuorum agenda kedua sebagaimana yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan
dan POJK 15/2020 adalah:

1. RUPSLB adalah sah dan dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila dihadiri
oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
sah.
2. Keputusan RUPSLB adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang yang hadir dalam RUPSLB.
3. Dalam hal kuorum tidak tercapai, RUPSLB kedua dapat dilangsungkan jika RUPSLB dihadiri
paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
4. Keputusan RUPSLB kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPSLB kedua.
5. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPSLB kedua tidak tercapai, RUPSLB ketiga dapat
dilangsungkan dengan ketentuan, hak suara yang sah dengan kuorum kehadiran, kuorum
keputusan, pemanggilan dan waktu penyelanggaraan RUPSLB ketiga ditetapkan oleh OJK atas
permohonan Perseroan.

Penyelenggaraan RUPSLB akan dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK
mengenai Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan
Anggaran Dasar Perseroan dan Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka
Secara Elektronik.

Pengumuman dan pemanggilan RUPSLB masing-masing telah diumumkan pada situs web Perseroan,
situs web BEI dan eASY.KSEI pada tanggal 12 Juli 2021 dan 27 Juli 2021.

Berdasarkan pemanggilan RUPSLB tersebut, pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam
RUPSLB adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 26
Juli 2021 pada jam penutupan perdagangan saham atau bagi pemegang saham yang sahamnya
dimasukkan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada penutupan
perdagangan saham pada tanggal 26 Juli 2021.

KETERANGAN TENTANG PIHAK YANG MENGAMBIL BAGIAN DALAM PENAMBAHAN


MODAL

Sehubungan dengan pengungkapan dalam Butir A Pendahuluan, pada tanggal Keterbukaan Informasi
ini, KSP berencana untuk mengambil bagian atas Saham Baru yang akan diterbitkan oleh Perseroan
dalam rangka Penambahan Modal ini.

Lebih lanjut, berikut adalah keterangan terkait dengan KSP sebagai pihak yang mengambil bagian
dalam Penambahan Modal:

1. Riwayat Singkat KSP

KSP, berkedudukan di Jakarta Timur, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan Hukum Indonesia. KSP didirikan dengan nama PT Karya Supra Perkasa
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan No. 1 tanggal 3 Oktober 2014, dibuat
di hadapan Mardiana, S.H. dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-28200.40.10.2014 tanggal 7 Oktober 2014, telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan Nomor AHU-0102696.40.80.2014 tanggal 7 Oktober 2014.

Anggaran Dasar KSP adalah sebagaimana diubah beberapa kali, dan perubahan Anggaran Dasar
KSP terakhir sebagaimana tercantum dalam Akta No.33 tanggal 9 Juli 2021 yang dibuat di
hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menkumham Nomor AHU-0040111.AH.01.02. Tahun 2021 tertanggal 16 Julil
2021 dan telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan

12
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0429226 tanggal 16 Juli 2021.
Melalui akta ini, KSP mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) Anggaran Dasar KSP.

2. Susunan Pengurus dan Pengawas KSP

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 1 tanggal 1 Juli 2020, dibuat di
hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, sebagaimana telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0271101 tanggal 2 Juli 2020, susunan Direksi dan Dewan
Komisaris KSP adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris : Frans Kesuma
Direksi
Direktur : Iwan Hadiantoro
3. Struktur Permodalan KSP

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 33 tanggal 9 Juli 2021, dibuat di
hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, sebagaimana telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0429226 tanggal 16 Juli 2021, struktur permodalan dan
susunan pemegang saham KSP terakhir adalah sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Saham Nominal (Rp) %

Modal Dasar 7.511.600 Rp7.511.600.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

PT United Tractors Tbk 1.876.900 Rp1.876.900.000.000 99,95

PT United Tractors Pandu 1.000 Rp1.000.000.000 0,05


Engineering

Jumlah Modal Ditempatkan 1.877.900 Rp1.877.900.000.000 25,00


dan Disetor Penuh

Saham dalam Portepel 5.633.700 Rp5.633.700.000.000 75,00

4. Sifat Hubungan Afiliasi

KSP merupakan pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali Perseroan, dan
karenanya merupakan pihak terafiliasi dari Perseroan. Terkait hal ini, rencana Penambahan Modal
tidak akan mengakibatkan perubahan pengendalian pada Perseroan.

5. Penjelasan, Pertimbangan dan Alasan Dilakukan Penambahan Modal oleh Pemodal yang
Merupakan Pihak Terafiliasi Dibandingkan dengan Apabila Dilakukan oleh Bukan Pihak
Terafiliasi

Saat ini Perseroan memiliki kebutuhan yang mendesak untuk memperkuat serta memperbaiki
posisi keuangannya dan hal itu akan diatasi melalui Penambahan Modal. Sebagai pemegang
saham utama dan pemegang saham pengendali Perseroan, KSP telah berkomitmen untuk
memberikan kepastian dan dukungan yang penuh kepada Perseroan agar perbaikan posisi
keuangan Perseroan tersebut dapat dilakukan dalam waktu secepatnya, dengan berpartisipasi
penuh dalam Penambahan Modal yang akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

13
PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN

Keterbukaan Informasi ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, oleh karenanya
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan bertanggung jawab atas kebenaran informasi material yang
disampaikan dan pendapat yang dikemukakan dalam Keterbukaan Informasi ini adalah wajar dan
benar serta tidak ada informasi material lainnya yang belum diungkapkan sehingga dapat
menyebabkan adanya informasi yang disampaikan menjadi tidak benar atau menyesatkan.

INFORMASI TAMBAHAN

Para pemegang saham yang hendak memperoleh informasi tambahan sehubungan dengan rencana
Penambahan Modal dapat menghubungi Perseroan pada hari dan jam kerja di kantor pusat operasional
Perseroan:

Corporate Secretary Perseroan


Telepon: +62-21-3511961
Faksimili: +62-21-3441413
Website: http://www.acset.co
Email: corporate.secretary@acset.co

Jumat, 13 Agustus 2021


Direksi PT ACSET INDONUSA Tbk

14

Anda mungkin juga menyukai