Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Data Demografi
1) Nama
2) Usia
3) Jenis Kelamin
4) Suku / bangsa
5) Alamat
b. Keluhan Utama: hipertermi, diare kronis
c. Riwayat Penyakit Sekarang: sudah mengalami hipertiroid sejak 3 tahun yang
lalu dan sudah mendapatkan pengobatan
d. Riwayat Penyakit Dahulu : -
e. Riwayat Penyakit Keluarga: -
2. Pemeriksaan Fisik
a. B1 (breath) : RR meningkat >24x/menit, penggunaan otot bantu pernapasan,
pernapasan cuping hidung, napas pendek.
b. B2 (blood) : TD meningkat, HR meningkat > 100x/ menit (tachicardi), aritmia,
bisa berlanjut ke gagal jantung dan syok.
c. B3 (brain) : gelisah, gangguan mental, kebingungan, gangguan kesadaran
sampai koma.
d. B4 (bladder) :
e. B5 (bowel) : peningkatan motilitas GI, diare, peningkatan nafsu makan,
penurunan berat badan, dehidrasi.
f. B6 (bone) : kelemahan
3. Peeriksaan Diagnostik
a. T4 dan T3 serum : meningkat
b. T4 dan T3 bebas serum : meningkat
c. TSH : tertekan dan tidak berespon pada TRH (tiroid releasing hormon)
d. Tiroglobulin : meningkat
e. Gula darah : meningkat
f. Kortisol plasma : turun (menurunnya pengeluaran oleh adrenal)
g. Pemeriksaan fungsi hepar : abnormal
h. Elektrolit : hiponatremi, sebagai akibat dari respon adrenal atau efek delusi
dalam terapi cairan
i. Katekolamin serum : menurun
j. Kreatinin urine : meningkat
k. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek, kardiomegali
B. Diagnosis Keperawatan dan Perencanaan
PERENCANAAN
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Defisit volume cairan berhubungan Setelah diberi asuhan 1. Kaji status volume cairan (TD, suhu, 1. Takikardia, dispnea, atau
dengan status hipermetabolik keperawatan, cairan tubuh bunyi jantung) tiap 1 jam hipotensi dapat mengindikasikan
seimbang dengan kriteria: kekurangan volume cairan
a. Tanda-tanda vital tetap 2. Kaji turgor kulit dan membrane 2. Turgor kulit tidak elastis dan dan
stabil (TD 100-120/60-90 mukosa mulut setiap 8 jam membran mukosa kering dapat
mmHg, N: 60- menjadi gejala kurang cairan.
100x/menit, R” 16- 3. Ukur asupan dan haluaran setiap 1 3. Haluaran urin yang rendah
22x/menit, S: 36-37,5 sampai 4 jam. Catat dan laporkan mengindikasikan hipovolemi.
O perubahan yang signifikan termasuk
C)
urine.
b. Warna kulit dan suhu
4. Berikan cairan IV sesuai instruksi. 4. Cairan intravena yang cukup
dalam batas normal
dapat menormalkan
c. Balance cairan
dekompensasi homeostasis
seimbang
5. Kaji semua data laboratorium, 5. Nilai elektrolit abnormal dapat
d. Turgor kulit elastis dan laporkan nilai elektrolit abnormal menjadi tanda kekurangan cairan
membrane mukosa dan elektrolit
lembab 6. Berikan beta adrenergik sesuai 6. Beta adrenergik dapat
instruksi menurunkan gejala yang
dimediasi katekolamin sehingga
memulihkan fungsi jantung
2 Hipertermia berhubungan dengan Setelah diberi asuhan 1. Pantau Tanda Vital (Suhu ) Tiap 1 1. Menilai peningkatan dan
status hipermetabolik keperawatan, tidak terjadi jam penurunan suhu tubuh
hipertermi dengan kriteria: 2. Anjurkan banyak minum bila tidak 2. Hidrasi yang cukup dapat
a. Suhu dalam batas ada kontraindikasi menurunkan suhu tubuh
O
normal 36-37,5 C 3. Beri kompres hangat 3. Kompres hangat mendilatasi
b. Tidak ada konvulsi pembuluh darah sehingga
c. kulit tidak memerah mengurangi panas
d. tidak ada takikardi
4. Gunakan pakaian tipis dan 4. Pakaian tipis dan menyerap
menyerap keringat keringat menurunkan
metabolisme sehingga
menurunkan panas
5. Pertahankan cairan intravena sesuai 5. Cairan intravena memenuhi
progam kebutuhan cairan sehingga
menurunkan panas
6. Berikan antipiretik sesuai program 6. Antipiretik menghambat
produksi prostaglandin di
hipotalamus anterior sehingga
menurunkan suhu
3 Perubahan perfusi jaringan Setelah diberi asuhan 1. Kaji status neurologi tiap jam 1. Menskrining perubahan tingkat
serebral berhubungan dengan keperawatan, perfusi kesadaran dan status
hipertiroidisme jaringan serebral efektif, neurologis
dengan kriteria: 2. Lakukan tindakan pencegahan 2. Kejang merupakan tanda
a. Tingkat kesadaran terhadap kejang perburukan terhadap
meningkat (GCS: E:4, perubahan status neurologi
M:6, V:5) 3. Kaji adanya kelemahan, patensi 3. Ketidakpatenan jalan nafas,
b. Klien tidak mengalami jalan napas, keamanan, jika tingkat kelemahan, bisa terjadi karena
cedera kesadaran pasien menurun peningkatan status neurologi
c. Jalan napas paten 4. Lakukan tindakan pengamanan 4. Cedera rawan terjadi pada
untuk mencegah cedera pasien dengan perubahan
status neurulogi
4 Penurunan curah jantung Setelah diberi asuhan 1. Pantau tekanan darah tiap jam 1. Hipotensi umum atau ortostatik
berhubungan dengan gagal keperawatan, tidak terjadi dapat terjadi sebagai akibat dari
jantung, status hipermetabolik penurunan curah jantung, vasodilatasi perifer yang
dengan kriteria: berlebihan dan penurunan
a. Nadi perifer dapat teraba volume sirkulasi
normal (60-100x/menit, 2. Periksa kemungkinan adanya nyeri 2. Merupakan tanda adanya
kuat) dada atau angina yang dikeluhkan peningkatan kebutuhan oksigen
b. TD:100-120/80- pasien. oleh otot jantung atau iskemia.
90x.menit, RR: 16- 3. Auskultasi suara nafas. Perhatikan 3. S1 dan murmur yang menonjol
20x/menit, S:36-37,50C adanya suara yang tidak normal berhubungan dengan curah
c. Capilary reffil <2 detik (seperti krekels) jantung meningkat pada
d. Status mental baik keadaan hipermetabolik
e. Palpitasi berkurang 4. Observasi tanda dan gejala haus 4. Dehidrasi yang cepat dapat
yang hebat, mukosa membran terjadi yang akan menurunkan
kering, nadi lemah, penurunan volume sirkulasi dan
produksi urine dan menurunkan curah jantung
hipotensi,pengisian kapiler lambat
5. Kolaborasi : berikan obat sesuai 5. Diberikan untuk mengendalikan
dengan indikasi : Penyekat beta pengaruh tirotoksikosis
seperti: propranolol, atenolol, terhadap takikardi, tremor dan
nadolol gugup serta obat pilihan
pertama pada krisis tiroid akut.
Menurunkan frekuensi/ kerja
jantung oleh daerah reseptor
penyekat beta adrenergic dan
konversi dari T3 dan T4.

Anda mungkin juga menyukai