Anda di halaman 1dari 26

LAPISAN SELAPUT OTAK/ MENINGES

Otak merupakan organ vital bagi manusia, diotaklah segala proses kehidupan berjalan, maka dari
itu otak dijaga ketat agar tidak mengalami kerusakan jaringan otak untuk melindungi otak maka
terciptalah tiga organ pelindung yaitu Kulit kepala, Tengkorak, dan Lapisan Pelindung Otak
(Meninges).

Lapisan pelindung otak merupaka organ yang sangat tipis tetapi kuat yang membungkus otak.
Lapisan pelindung otak atau Meninges terdiri dari beberapa lapisan yaitu Duramater, Arachnoid,
dan Piamater.Duramater adalah lapisan pelindung otak paling luar Arachnoid terletak pada
bagian eksternal dari piamater.

Piamater adalah lapisan terdalam yang sangat halus dan tipis serta lapisan Piamater melekat erat
pada otak. Lapisan piamater banyak mengandung pembuluh darah karena berperan sebagai
penyuplai jaringan saraf.
1. Duramater

Dura kranialis atau pachymeninx adalah suatu struktur fibrosa yang kuat dengan suatu
lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar (periostal).Kedua lapisan dural yang melapisi otak
umumnya bersatu,kecuali ditempat di tempat dimana keduanya berpisah untuk menyediakan
ruang bagi sinus venosus (sebagian besar sinus venosus terletak diantara lapisan-lapisan dural),
dan di tempat dimana lapisan dalam membentuk sekat di antara bagian-bagian otak.

Duramater lapisan luar melekat pada permukaan dalam cranium dan juga membentuk
periosteum, dan mengirimkan perluasan pembuluh dan fibrosa ke dalam tulang itu
sendiri;lapisan dalam berlanjut menjadi dura spinalis.Septakuat yang berasal darinya
membentang jauh ke dalam cavum cranii. Di anatara kedua hemispherium terdapat invaginasi
yang disebut falx cerebri. Ia melekat pada crista galli dan meluas kecristafrontalis kebelakang
sampai keprotuberantia occipitalis interna, tempat dimana duramater bersatu dengan tentorium
cerebelli yang meluas ke dua sisi. Falx cerebri membagi pars superior cavum cranii sedemikian
rupa .sehingga masing-masing hemispherium aman pada ruangnya sendiri.

Tentorium cerebelli terbentang seperti tenda yang menutupi cerebellum dan letaknya
difossa craniii posterior.Tentorium melekatdi sepanjang sulcustransversus os occipitalis dan
pinggir atas os petrosusdan processus clinoideus. Disebelah oral ia meninggalkan lobus besar
yaitu incisura tentorii,tempat lewatnya trunkus cerebri.Saluran-saluran vena besar, sinus dura
mater, terbenam dalam dua lamina dura.

2. Arachnoidea

Membrana arachnoidea melekat erat pada permukaan dalam dura dan hanya terpisah
dengannya oleh suatu ruang potensial, yaitu spatium subdural. Ia menutup spatium
subarachnoideum yang menjadi liquor cerebrospinalis, cavum subarachnoidalis dan dihubungkan
ke piamater oleh trabekulae dan septa-septa yang membentuk suatu anyaman padat yang menjadi
system rongga-rongga yang saling berhubungan. Dari arachnoidea menonjol ke luar tonjolan-
tonjolan mirip jamur kedalam sinus-sinus venosusutama yaitu granulationes
pacchioni(granulationes/villi arachnoidea).

Sebagian besar villi arachnoidea terdapat di sekitar sinus sagitalis superior dalam lacunae
lateralis. Diduga bahwa liquor cerebrospinali memasuki circulus venosus melaluivilli. Pada
orang lanjut usiavilli tersebut menyusupke dalam tulang (foveolae granulares) dan berinvaginasi
ke dalam vena diploe. Cavum subaracnoidea adalah rongga diantara arachnoid dan piamater
yang secara relative sempit dan terletak di atas permukaan hemisfer cerebrum, namun rongga
tersebut menjadi jauh bertambah lebar di daerah-daerah pada dasar otak. Pelebaran rongga ini
disebut cisterna arachnoidea, seringkalidiberi nama menurut struktur otak yang berdekatan.

Cisternaini berhubungan secarabebas dengan cisterna yang berbatasan dengan rongga sub
arachnoidumum. Cisterna magna diakibatkan oleh pelebaran-pelebaran rongga di atas
subarachnoid di antara medulla oblongata dan hemisphere cerebellum; cistena ini bersinambung
dengan rongga subarachnoid spinalis.Cisternapontin yang terletak pada aspek ventral dari pons
mengandung arteri basilaris dan beberapa vena.

Di bawah cerebrum terdapat rongga yang lebar di antara ke dua lobus temporalis.
Rongga ini dibagi menjadi cisterna chiasmaticus di atas chiasma opticum, cisterna supraselaris
di atas diafragma sellae, dan cisterna interpeduncularis diantara peduncle cerebrum. Rongga di
antara lobus frontalis,parietalis,dan temporalis dinamakan cisternafissure lateralis(cisterna
sylvii).

3. Piamater

Piamater merupakan selaput jaringan penyambung yang tipis yang menutupi permukaan
otak dan membentang ke dalam sulcus, fissure dan sekitar pembuluh darah di seluruh otak.
Piamater juga membentang ke dalam fissure transversalis di bawah corpuscallosum. Ditempatini
pia membentuktela choroidea dari ventrikeltertius dan lateralis, dan bergabung denganependim
dan pembuluh-pembuluh darah choroideus untuk membentuk pleksus choroideus dariventrikel-
ventrikelini. Pia dan ependim berjalan di atas atap dari ventrikel keempat dan membentuk
telachoroidea ditempat itu.
SPATIUM LIQOUR CEREBROSPINALIS

Susunan syarafpusat (SSP) seluruhnya diliputi oleh liquor cerebrospinalis (LCS). LCS
juga mengisi rongga dalam otak, yaitu ventriculus, sehingga mungkin untuk membedakan
spatium liquor cerebrospinalis internum dan externum yang berhubungan pada regionventriculus
quartus.

1. Spatium Liquor Cerebrospinalis Internum

Sistem ventricular terdiri dari empat ventriculares; dua ventriculus lateralis (I & II)
didalam hemispheriitelencephalon, ventriculus tertius pada diencephalon dan ventriculusquartus
pada rombencephalon (pons dan med. oblongata). Kedua ventriculus lateralis berhubungan
dengan ventriculus tertius melalui foramen interventriculare (Monro) yang terletak didepan
thalamus pada masing-masing sisi.

Ventriculus tertius berhubungan dengan ventriculus quartus melalui suatu lubang


kecil,yaitu aquaductus cerebri (aquaductus sylvii). Sesuai dengan perputaran hemispherium
ventriculus lateralis berbentuk semi sirkularis, dengan taji yang mengarah ke caudal. Kita
bedakan beberapa bagian : cornu anterius pada lobus frontalis, yang sebelah lateralnya dibatasi
oleh caput nucleicaudate, sebelah dorsalnya oleh corpus callosum; pars centralis yang
sempit(cella media) di atas thalamus, cornu temporale pada lobus temporalis, cornu occipitalis
pada lobus occipitalis. Pleksus choroideus dari ventrikel lateralis merupakan suatu penjuluran
vascular seperti rumbai pada piamater yang mengandung kapiler arterichoroideus.

Pleksus ini menonjol kedalam rongga ventrikel dan dilapisi oleh lapisan epitel yang
berasal dari ependim. Pelekatan dari pleksusterhadap struktur-struktur otak yang berdekatan
dikenal sebagai tela choroidea. Pleksus ini membentang dari foramen inter ventrikular, dimana
pleksus ini bergabung dengan pleksus-pleksus dari ventrikel lateralis yang berlawanan, sampaike
ujung cornu inferior (pada cornu anterior dan posterior tidak terdapat pleksus choroideus). Arteri
yang menuju ke pleksus terdiri dari a. choroidalis ant., cabang a. carotis int. yang memasuki
pleksus pada cornu inferior; dan a. choroidalis post. Yang merupakan cabang-cabang dari
a.cerebrum post.
Ventrikeltertius merupakan suatu celah ventrikel yang sempit di antara dua paruhan
diencephalons. Atapnya dibentukoleh telachoroidea yang tipis, suatu lapisan ependim, dan
piamater dari suatu pleksus choroideus yang kecil membentang ke dalam lumen ventrikel.
Dinding lateral ventriculus tertius dibentuk oleh thalamus dengan adhesion interthalamica dan
hypothalamus. Recessus opticus dan infundibularis menonjolke anterior, recessus suprapinealis
dan recessus pinealis kearah caudal.

Ventriculus quartus membentuk ruang berbentuk kubah di atas fossarhomboidea, antara


cerebellum dan medulla serta membentang sepanjang recessuslateralis pada keduasisi. Masing-
masing recessus berakhir pada foramen Luscka, muara lateral ventriculus quartus.Pada
perlekatan vellum medulla reanteriorter dapat aperture mediana Magendie. Ventrikel keempat
membentang di bawah obeks kedalam canalis centralis sumsum tulang belakang.
2. Spatium Liquor Cerebrospinalis Externum

Spatium liquor cerebrospinalis externumterletak antara dua lapisan leptomeninx.


Disebelahinterna dibatasi oleh piamater dan sebelah externa dibatasi oleharachnoidea
(spatiumsubarachnoideum).Spatium ini sempitpada daerah konveksotak dan di dasar otak
membesar hanya pada daerah-daerah tertentu, tempat terbentuknya liquor cerebrospinalis yaitu
cisterna. Sedangkan piamater melekat erat pada permukaan luar SSP, membrane arachnoidea
meluas ke sulci, lekukan, dan fossa sehingga di atas lekukan yang lebih dalam terbentuklah
rongga yang lebih besar, yaitu cisternasubarachnoidea, yangdiisi liquor cerebrospinalis.

Rongga yang terbesar adalah cisterna cerebellomedullaris antara cerebellum dengan


medulla oblongata. Cisterna interpedicularis disudut antara dasar diencephalon, pedunculi
cerebri dan pons dan didepannya yaitu region chiasma terdapat cisterna chiasma.Permukaan
cerebellum, lamina quadrigeminalis dan epiphysis membatasi cisterna ambiens (cisterna
superior) yang dilintasi jaring-jaring jaringan ikat yang luas.

LIQUORCEREBROSPINALIS(LCS)

1. Fungsi
LCS memberikan dukunganmekanik pada otak dan bekerja seperti jaket pelindung dariair.
Cairan ini mengontroleksitabilitas otak dengan mengatur komposisi ion,membawa keluar
metabolit-metabolit(otak tidak mempunyai pumbuluh limfe), dan memberikan beberapa
perlindungan terhadap perubahan-perubahantekanan (volume venosus volume
cairancerebrospinal).

2. Komposisi dan Volume

Cairan cerebrospinal jernih, tidak berwarna dan tidak berbau. Nilai normal rata-ratanya yang
lebih penting diperlihatkan pada tabel 1.

LCS terdapat dalam suatu system yang terdiri dari spatium liquor cerebrospinalis internum dan
externum yang saling berhubungan. Hubungan antara keduanya melalui dua apertura lateral
dariventrikelkeempat (foramen Luscka) dan apetura medialdariventrikelkeempat (foramen
Magendie). Pada orang dewasa, volume cairan cerebrospinal total dalam seluruh rongga secara
normal ± 150 ml; bagian internal (ventricular)dari system menjadi kira-kira setengah jumlah
ini.Antara 400-500 ml cairan cerebrospinal diproduksi dan direabsorpsi setiap hari.

3. Tekanan

Tekanan rata-rata cairan cerebrospinal yang normal adalah 70-180 mm air; perubahan yang
berkala terjadi menyertai denyutan jantung dan pernapasan. Takanan meningkat bila terdapat
peningkatan pada volume intracranial(misalnya, pada tumor), volume darah (pada perdarahan),
atau volume cairancerebrospinal (pada hydrocephalus) karena tengkorak dewasa merupakan
suatu kotak yang kaku dari tulang yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap penambahan
volume tanpa kenaikan tekanan.
4. Sirkulasi LCS

LCS dihasilkan oleh pleksus choroideus dan mengalir dari ventriculus lateralis kedalam
ventriculus tertius,dan dari sini melalui aquaductus sylvii masuk ke ventriculus quartus. Disana
cairan ini memasuki spatium liquorcerebrospinalis externum melalui foramenlateralis dan
medialis dari ventriculus quartus. Cairan meninggalkan system ventricular melalui apertura garis
tengah dan lateral dari ventrikel keempat dan memasuki rongga subarachnoid. Dari sinicairan
mungkin mengalir diatas konveksitas otak ke dalam rongga subarachnoid spinal.Sejumlah kecil
direabsorpsi(melaluidifusi) ke dalam pembuluh-pembuluh kecil di piamater atau dinding
ventricular, dan sisanya berjalan melalui jonjotarachnoid kedalam vena (darisinus atauvena-
vena) diberbagai daerah – kebanyakan di atas konveksitas superior. Tekanan cairan
cerebrospinal minimum harus ada untuk mempertahankan reabsorpsi. Karena itu, terdapat suatu
sirkulasi cairan cerebrospinal yang terus menerusdi dalam dan sekitar otak dengan produksidan
reabsorpsi dalam keadaan yang seimbang.

5. Korelasi Klinis
Hambatan saluran sirkulasi LCS biasanya mengakibatkan dilatasi ventrikel dihulu
(hydrocephalus),karena produksi cairan biasanya berlanjut terus walaupun terjadi obstruksi. Ada
2 jenis hidrocephalus: tidakberhubungan (noncommunicating) dan berhubungan
(communicating). Pada hydrocephalus yang tidak berhubungan(obstruksi), yang terjadi lebih
sering daripada jenis yang lain, cairan cerebrospinal dari ventrikel tidak dapat mencapai rongga
subarachnoid karena terdapat obstruksi pada salah satu atau kedua foramen interventricular,
aquaductus cerebrum atau pada muara keluar dari ventrikel keempat. Hambatan pada setiap
tempat ini dengan cepat menimbulkan dilatasi pada satu atau lebih ventrikel. Produksi cairan
cerebrospinal terus berlanjut dan padatahap obstruksi yang akut, mungkin terdapat aliran
cerebrospinal transependim. Girus-girus memipih pada bagian dalam tengkorak.Jika tengkorak
masih lentur, seperti pada kebanyakan anak di bawah usia 2 tahun, maka kepala dapat membesar.

Pada hydrocephalus yang berhubungan, obstruksi terjadi pada rongga subarachnoid dan dapat
disebabkan oleh adanya darah atau nanah yang menghambat saluran-saluran arah balik atau
akibat pembesaran kompartemen supratentorium yang menutup incisura tentorii. Jika tekanan
intrakaranial meningkat akibat dari cairan cerebrospinal yang berlebihan (lebih banyak produksi
cairancerebrospinal), maka canalis centralis sumsum tulang belakang mengalami dilatasi. Pada
beberapa penderita, rongga-rongga yang berisi cairan cerebrospinal dapat membesar secara
seragam tanpa disertai peningkatan tekanan intracranial.Hidrocephalus dengan tekanan normal
ini mungkin disebabkan oleh atrofi dari otak usia lanjut atau mempunyai sebab yang tidak jelas
(suatu lesiatau trauma yang menyebabkan adanya darah di dalam rongga subarachnoid telah
dipertimbangkan).

Berbagai prosedur telah dikembangkan untuk memintas (bypass) obstruksi pada hydrocephalus
yang tidak berhubungan (non communicating)untuk memperbaiki absorpsi secara umum.

BLOOD -BRAIN BARRIER

Blood Brain Barrier (BBB=Sawar Darah Otak) adalah struktur membran yang secara
primer berfungsi untuk melindungi otak dari bahan-bahan kimia dalam darah, dimana fungsi
metabolik masih dapat dilakukan. Sawar darah otak ini terdiri dari sel-sel endotelial, yang
tersusun sangat rapat di kapiler otak. Kepadatan yang tinggi lebih banyak membatasi lewatnya
substansi-substansi dari aliran darah dibandingkan sel-sel endotelial kapiler tubuh lainnya.
Proyeksi sel-sel astrosit (juga disebut “glia limitans”) mengelilingi sel endotelial BBB,
menyediakan dukungan biokimia untuk sel tersebut. BBB berbeda dengan blood-cerebrospinal
fluid barrier yang menyerupainya, suatu sel-sel koroid pada pleksus koroideus, dan dari blood-
retinal barrier, yang dapat dimasukkan sebagai bagian dari BBB.

Diseluruh tubuh selain otak, dinding-dinding kapiler (pembuluh darah terkecil) dibuat
dari sel-sel endotel yang fenestrata, berarti mereka memiliki celah kecil yang disebut fenestrasi.
Bahan kimia yang larut dapat melewati celah ini, dari darah ke jaringan atau dari jaringan ke
darah. Selanjutnya di otak, sel-sel endotel ini tersusun lebih rapat disebut dengan tight junction.
Ini membuat BBB menghambat gerakan seluruh molekul kecuali yang mampu melewati
membran sel dengan kalarutan dalam lemak (mis : oksigen, karbondioksida, etanol, dan hormon-
hormon steroid) dan yang dapat melewati sistem transpor spesifik (mis : gula dan asam amino).
Substansi dengan berat molekul lebih dari 500 dalton (500 u) biasanya tidak dapat melewati
BBB, dimana molekul yang lebih kecil dapat melewatinya. Sebagai tambahan, sel-sel endotel
memetabolisme molekul-molekul tertentu untuk mencegah mereka masuk ke SSP. Contohnya :
L-DOPA, prekursor dopamin, dapat menembus BBB, dimana dopamin sendiri tidak dapat
menembusnya. (hasilnya, L-DOPA diberikan untuk defisiensi dopamin (mis : penyakit
parkinson) dibandingkan dopamin).
Dalam kimia, berat dihitung tidak dalam kg tetapi dalam Dalton. Faktanya, terungkap
bahwa hanya molekul yang berat molekulnya kurang dari 500 dalton yang dapat menembus
BBB. Sekaran berat molekul 500 dalton tidak sangat besar. Air memiliki berat molekul 18
dalton, insulin juga tidak begitu besar. Virus-virus (dengan berat molekul dalam hitungan juta)
jauh lebih besar daripada ini, dan bakteri sangat jauh lebih besar lagi. Jadi jarang untuk bahan
kimia, virus, dan bakteri untuk dapat menembus BBB dan masuk ke otak.
Sebagai tambahan dari tight junction yang berfungsi mencegah transpor anatara sel-sel
endotel, ada 2 mekanisme untuk mencegah difusi pasif melalui membran sel. Sel-sel glia yang
mengelilingi kapiler otak menyediakan rintangan kedua untuk molekul-molekul yang hidrofilik,
dan konsentrasi yang rendah dari protein interstitial di otak mencegah akses molekul hidrofilik.
BBB melindungi otak dari aliran bahan-bahan kimia dalam darah. Banyak fungsi tubuh
dikendalikan oleh hormon dalam dalam darah, dan ketika sekresi hormon-hormon tersebut
dikendalikan oleh otak, hormon-hormon ini umumnya tidak memasuki otak dari darah. Ini akan
mencegah otak untuk langsung memonitor tingkat hormon. Dalam tujuan untuk mengendalikan
sekresi hormon secara efektif, ada tempat khusus dimana neuron dapat “mencontohkan”
komposisi sirkulasi darah. Di tempat ini, BBB lemah; tempat ini termasuk tiga “organ
sirkumventrikular”, yaitu organ subfornikal, area postrema, dan organum vasculosum dari
lamina terminalis (OVLT).
BBB berfungsi sangat efektif untuk melindungi otak dari infeksi. Karena ini, infeksi pada
otak sangat jarang. Antibodi terlalu besar untuk menembus BBB, infeksi otak sering sangat
serius dan sulit diobati.

Fungsi Blood Brain Barrire


Blood Brain Barrier mempunyai beberapa fungsi penting :

1. Melindungi otak dari “substansi asing” dari darah yang dapat melukai otak.
2. Melindungi otak dari hormon-hormon dan neurotransmitter di seluruh tubuh.
3. Mempertahankan lingkungan yang konstan pada otak.

Anatomi
BBB adalah semi permeabel, yang membolehkan beberapa material untuk menembusnya,
tetapi menghalangi material lainnya. Jaringan endotelial memiliki ruangan kecil di antara tiap sel
individu sehingga substansi dapat lewat di antara bagian luar dan dalam pembuluh darah.
Meskipun, pada otak, sel-sel endotel saling berhubungan dan substansi-substansi tidak dapat
melewati aliran darah. (beberapa molekul, seperti glukosa, ditranspor oleh darah dengan cara
khusus).
Sel-sel glia (astrosit) membentuk lapisan disekitar pembuluh darah otak dan dapat
penting dalam perkembangan BBB. Astrosit juga dapat bertanggung jawab dalam transpor ion
dari otak ke darah.

Barrier Pelindung
BBB disusun oleh sel-sel yang mengikuti pembuluh darah kecil (kapiler) otak, disebut sel
endotelial. Sel-sel ini membentuk hubungan yang rapat satu sama lain yang tidak dihadirkan
secara umum dalam banyak organ dan menghentikan pertukaran substansi yang bebas terjadi
antara otak dan darah. Barrier ini melindungi otak menciptakan lingkungan yang unik.
Otak memerlukan transport khusus untuk nutrisi yang dibutuhkannya, seperti glukosa,
untuk menembus barrier dari darah ke otak.
Adanya BBB menyebabkan banyak obat yang ditujukan untuk penyakit syaraf pusat sulit
mencapai otak dalam jumlah yang penting untuk dapat efektif. Hal ini terjadi pada kondisi-
kondisi seperti tumor-tumor otak, penyakit parkinson, penyakit alzheimer, epilepsi, malaria,
HIV, meningitis dan tentu saja penyakit penyimpanan lisosomal neuropatik.

SENSORY SYSTEM
Sistem sensorik merupakan organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan
tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh system saraf sensoris dari berbagai organ indra
menuju otak untuk ditafsirkan dan di respon. Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat
menerima informasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat. Implus
listrik yang dihantarkan oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi. Sensasi dibagi atas
sensasi umum dan sensasi khusus. Yang termasuksensasi umum adalah suhu, nyeri, sentuhan,
tekanan, getaran, dan proprioreseptor (reseptor yang pada tubuh bagian dalam seperti otot,
tendon, persendian dan lain-lain). Reseptor sensori umum ini tersebar pada seluruh tubuh.
Sedangkan sensasi khususmisalnya sensasi bau, liat, rasa, keseimbangan, dan
pendengaran. Reseptor sensori khusus berada di lokasi organ-organ khusus seperti, penglihatan
dan pendengaran yang berfungsi melindungi jaringan sekitar.

Berdasarkan sumber sensasi, reseptor dibagi atas eksteroseptor,proprioseptor,


dan intereseptor. Eksteroseptor merupakan, reseptor yang sangat sensitive trhadap sensasi
eksternal tubuh dan terletak pada dekat permukaan tubuh seperti sensasi sentuhan, tekanan,
nyeri, penciuman, penglihatan, maupun pendengaran. Proprioseptor terletak pada tubuh dalam
otot, tendon, persendian, telinga bagian dalam untuk keseimbangan. Sedangkan intereseptor
merupakan reseptor yang berada pada organ tubuh bagian dalam dan pembuluh darah.

Untuk mendeteksi adanya stimulus, reseptor mempunyai karakteristik khusus yang


sensitive terhadap stimulus tertentu. Misalnya mekanoreseptor yang sensitive terhadap
renggangan, fibrasi, pendengaran, tekanan darah, termoreseptor yang sensitive terhadap
perubahan suhu, nosiseptor sensitive terhadap kerusakan jaringan, dan kemoreseptor yang
sensitive terhadap perubahan kimia.

A. Indra Peraba
1. Epidermis
Lapisan epidermis:
- Stratum korneum, merupakan lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan sel tanduk,
gepeng dan tidak berinti. Pada lapisan ini terdapat sel-sel mati, dan berganti dengan
yang baru.
- Stratum lusidum, lapisan ini ditemukan pada kulit yang tebal seperti pada telapak
tangan, dan telapak kaki. Pada lapisan ini terdiri dari sel yang sangat gepeng dan
bening fungsinya sebagai bantalan dan proteksi trauma.
- Stratum granulosum , merupakan lapisan-lapisan dengan sel-sel yang bergranula
keratohialin yang merupakan perkusor pembentukan keratin. Keratin merupakan
protein keras, untuk melindung terhadap kehilangan kelembapan kulit. Fungsinya
lapisan ini adalah proteksi benda asing , kuman, dan bahan kimia yang masuk dalam
tubuh.
- Stratum spinosum, adalah lapisan sel spina atau tanduk, karena sel-selnya dibentuk
oleh tonjolan yang menyerupai spina. Fungsi lapisan ini adalah menambah gerakan
dan tekanan dari luar.
- Stratum gremintivum atau stratum basalis, lapisan ini merupakan lapisan dasar pada
epidermis dan lapisannya mempunyai inti sel sehingga terjadi pembelahan inti sel
yang cepat dan sel-sel baru didorong masuk ke lapisan berikutnya.

Lapisan sel-sel epidermis

- Keratinosit, merupakan sel-sel tanduk dan penyususn terbesar dari epidermis.


Kratinosit menghasilkan keratin yang merupakan lapisan berier terluar dari kulit
untuk melindungi dari kuman pathogen, serta kehilangan cairan tubuh.
- Melanosit, merupakan pigmen epidermal yang memproduksi menanosum yang
mengandung melanin (pigmen pada kulit). Warna kulit dihasilkan oleh adanya 4
pigmen yaitu karotinoit untuk warna kuning,melanin untuk warna coklat,
oksigenisasi hemoglobin pada kapiler menimbulkan warna merah dan penurunan
hemoglobin pada venula menimbulkan warna biru. Melanin berperan penting untuk
warna kulit, dihasilkan pada lapisan epidermis dan disimpan dalam lapisan dermis.
Perbedaan warna kulit disebabkan oleh ukuran dan kualitas melanosom dan produksi
melanin. Pigmen kulit juga di pengaruhi oleh faktor keturunan, hormone dan faktor
lingkugan. Hormone yang berperan produksi melanosit adalah hormone melanosit
stimulating hormone (MSH) yaitu dengan merangsang perpindahan menalosom ke
cabang sitoplasma.
- Sel merkel, berada pada lapisan basal, merupakan reseptor mekanik atau sentuh pada
telapak tangan, telapak kaki, mulut.
- Sel langerhans, merupakan sel yang berbentuk bintang, berada menyebar diantara
kratinosit di epidelmal. Sel ini aslinya berasal dari sumsum tulang kemudian
bermigrasi ke epidermis. Fungsi utama sel langerhands berperan dalam reaksi
immune pada kulit.

Lapisan dermis
Lapisas dermis lebih tebal, sekitar 1-4mm berada di bawah erpidermis. Lapisan
dermis tersusun dari fibroblast,makrofag, mast sel dan klimfosit untuk meningkatkan
penyumbuhan luka. Pada lapisan ini juga terdapat limfatik kulit, faskuler dan jaringan
saraf.
Lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu papilla dermis dan reticular
dermi. Lapisan papilla dermis mengandung lebih banyak kolagen, pembuluh darah,
kelenjar keringat, dan elastin yang berhubungan langsung dengan erpidermis. Sedangkan
lapisan reticular mengandung banyak jaringan ikat yang lebih tebal, sel-sel fibrosa, sel
histiosit, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kelenjar sebasea, sel lemak, dan
otot penegak rambut. Pada lapisan ini membentuk jaringan koples serabut sensorik yang
sensitive terhadap nyeri, sentuhan dan suhu. Empat tipe utama dalam sensasi yaitu nyeri,
sentuhan, panas dan dingin. Rasa nyeri dapat di sebabkan oleh fisik,kimia,stimulus
mekanik.

Lapisan subkutanius
Merupakan lapisan khusus dari jaringan konektive atau disebut lapisan adi posa karena
mengandung lemak. Fungsi dari jaringan subkatanius adalah untuk simpanan lemak,
pencegahan troma, dan pengaturan suhu.

Table Lapisan kulit dan fungsi nya

Struktur Fungsi

EPIDERMIS

Stratum korneum Proteksi terhadap troma,


mikroorganisme,barier terhadap
kehilangan cairan, elektrolitdan zat
kimia.

Keratinosit Sintesis keratin dan empat belas hari


migrasi ke epidermis

Melanosit Memproduksi melanosom, melanin


untuk warna kulit, pencegahan terhadap
efek panas matahari.

Sel langerhans Reaksi imun

Sel basal Reproduksi epidermal

DERMIS

Kolagen, reticulum, elastin Merupakan protein kulit, berperan


dalam membentuk tekstur kulit

Fibroblast Sintesi kolagen, memberikan struktur


pada kulit dan penyembuhan pada luka

Makrofag Memfagosit benda asing dan mikroba.


Mast sel Mengasilkan histamine untuk
vasodilatasi dan berperan dalam respos
inflamasi.

Kelenjar limfatik Pembersihan mikro organism dan


pengeluaran cairan interstestial

Pembuluh darah Pembersihan hasil metabolic pada kulit


dan pengaturan suhu

Serabut saraf Presepsi dari stimulus

SUBKUTANEUS Cadangan enegi dan keseimbangan


energy

Kelenjar-kelenjar pada kulit

Kulit mempunyai kelenjar-kelenjar seperti :

a. Kelenjar keringat

Hampir diseluruh kulit terdapat kelenjar keringat, kecuali pada kulit bagian dasar kuku batas
bibir, glans penis dan gendang telinga kelenjar ini banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.
Kelenjar keringat terbagi menjadi dua yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar
keringat ekrin mensekresi air dan membantu pendinginan evaporative tubuh untuk
mempertahankan suhu tubuh. Kelenjar ini terdapat diseluruh tubuh dan lebih banyak pada area
telapak tangan, telapak kaki dan dahi. Kelenjar apokrin merupakan kelenjar keringat khusus dan
aktif mulai masa pubertas. Terletak pada area khusus seperti pada daerah ketiak. Kelenjar ini
memproduksi cairan yang tidak berbau dan akan berbau jika berhubungan dengan bakteri.

b. Kelenjar sbasea

Kelenjar sbasea mengasilkan sebum yang merupakan campuran lemak, zat lilin, minyak dan
pecahan sel yang berfungsi sebagai pelembut kulit dan bersifat bakterisd. Kelenjar ini bermuara
pada folikel rambut pada area glans penis, labium minus dan kelenjar pada kelopak mata.
c. Kelenjar mamae

Merupakan kelenjar apokrin yang termodifikasi yang khusus mengasil kan susu. Kelenjar ini
berfungsi sebagai menyusui.

Fungsi kulit

a) Proteksi, kulit melapisi organ luar tubuh sehinga sangat efektif mwlindungi tubuh dari
ancaman seperti invansi bakteri, panas, benda asing, trauma, zat kima dan radiasi.

b) Sensasi, stimulus dari luar akan di terima oleh reseptor-reseptor kulit sesuai dengan
jenisnya. Ujung reseptor kulitselalu memonitor kondisi lingkungan. Fungsi resepsor adalah
mendektesikan sensasi suhu, nyeri, raba dan tekanan ke susunan saraf pusat.

c) Homeostasis dan keseimbangan cairan. Stratum korneum lapisan paling luar dari
epidermis memiliki kemampuan untuk mengabsorsi air dan mencegah pengeluaran air dan
elektrolit dari tubuh. Sementara itu kulit juga sebagai media pengeluaran cairan atau keringat
melalui evaporasi atau insersible water loss ( IWL).

d) Produksi vitamin D. Jika kulit terpapar sinar ultraviolet atau sinar matahari vitamin D dapat
disintesis dalam kulit. Vitami D sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang.

e) Pengaturan suhu tubuh. Adanya pembuluh darah pada kulit yang dapat vasodilatasi dan
vasokontriksi menimbulkan kulit terasa hangat atau dingin dan suhu tubuh dipertahankan sekitar
37oC pada keadaan lingkungan yang panas tubuh akan banyak mengeluarkan banyak keringat
untuk menlembabkan dan mendinginkan badan.

f) Komunikasi. Adanya reseptor-reseptor pada kulit yang mampu medektesi berbagai


stimulus sehingga kita dapat membedakan berbagai jenis sensasi.

Mekanisme sensasi
Proses mekanisme sensasi di mulai dengan adanya stimulus, transduksi, konduksi atau implus
dan intregrasi. Adanya perubahan lingkungan merupakan stimulus yang dapat mengaktifkan
saraf sensori tersebut. Stimulus akan diterima oleh ujung-ujung saraf yang melekat pada
refseptor, dimana di setiap ujung saraf tersebut melekat satu refseptor. Terdapat empat sensasi
kulit yaitu raba-tekan, dingin hangat dan nyeri. Adanya refseptor pada kulit stimulus dari dalam
dan luar akan didektesi sesuai dengan jenisnya yang berupa sensai. Refsektor-refsektor tersebut
mampu mengubah energy menjadi potensial aksi pada saraf sensorik. Pontensial aksi
dibangkitkan dengan adanya depolarisasi yaitu berubahan muatan ion pada intra dan extrasel
secara cepat. Bila potensial mencapai ambang letuk, maka implus akan diantarkan kesusun
kearah saraf pusat untuk di interpretasikan menjadi presepsi. Interpretasi dari implus sampai
menjadi presepsi di lakukan oleh bagian spesifik dari otak.

B. Indra Penglihatan

Mata merupakan organ untuk pengeliatan dan sangat sensitif terhadap cahaya karena terdapat
photoreceptor. Inplus saraf dari stimulasi photoceptor dibawah ke otak pada lobus oksipital di
serebrum dimana sensi penglihatan diubah menjadi presepsi. Reseptor penglihatan dapat
merespon satu juta stimulus yang berbeda setiap detik.

1. Struktur mata
Bola mata berada di ruang cekung pada tulang tengkorak yang disebut orbit. Orbit tersusun
oleh tujuh tulang tengkorak yaitu tulang frontalis, lakrimalis, etmoid, zigomatikum,
maksila, sphenoid dan palatin yang berfungsi mendukung, menyanggah dan melindungi
mata. Pada orbit terdapat lubang yaitu foramen optic untuk lintasan saraf optik dan arteri
optalmik dan fisura orbital superior yang berfungsi untuk lintasan safaf dan arteri otot
mata. Bagaian-bagaian mata terdiri dari.

2. Sclera
Merupakan jarinagan ikat fibrosa yang kuat berwarna putih buram dan tidak tembus
cahaya, kecuali dibagian depan yang transparan yang disebut kornea. Sclera memberi
bentuk pada bola mata dan memberikan temapt melekat otot ekstrinsik.
3. Kornea
kornea merupakan jendela mata, unik karena bentuknya transparan, terletak pada bagian
depan mata berhubungan dengan skllera. Bagian ini merupakan tempat masuknya cahaya
dan memfokuskan bekas cahaya. korena tersusun atas 5 lapisan yaitu epithelium,
membrane , buwman, stroma, membrane descemet dan endothelim

4. Lapisan koroid
lapisan koroid berwarna coklat kehitaman dan merupakan lapisan yang berpigmen
mengandung banyak pertumbuhan darah untuk memberi nutrisi dan oksigen pada retina .
warna gelap pada koroit berfungsi untuk mencegah refleksi atau pemantulan sinar. Pada
bagian depan koroid membentuk korpus silialis yang berlanjut membentuk iris.

5. Iris
Iris merupakan perpanjangan dari korpus silialis ke anterior, bersambung dengan
permukaan lensa anterior. Iris tidak tembus pandang dan berpigmen berfungsi
mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk kedalam mata dengan cara merubah ukuran
pupil. Ukuran pupil dapat berubah karena mengandung serat-serat otot silkuler yang
mampu menciutkan pupil dan serta-serta radikal yang menyebabkan kelebaran pupil.

6. Lensa
Lensa mempunyai struktur bikonvfeks, tidak mempunyai pembuluh darah, transparan dan
tidak berwarna. Kapsul lensa merupakan membrane ke semifermiabel, tabelnya sekitar
4mm dan diameternya 9mm. lensa berada dibelakang iris dan ditahan oleh ligamentum
yang disebut zonula. Adanya ikatan lensa dengan ligamentum ini menyebabkan 2 rongga
bola maka yaitu bagian depan lensa dan bagian belakang lensa. Ruang bagian depan lensa
berisi cairan yang disebut aqueous humor , cairan ini diproduksi oleh korpus silialis dan
ruangan pada bagian belakang lensa berisi cairan vitreous humor. Kedua cairan tersebut
berfungsi menjaga alensa pada tempatnya dan dalam bentuk yang sesuai serta memberikan
makanan pada korne dan lensa . lensa tersusun dari 65% air dan sekitar 35% protein dan
sedikit mineral, terutama kalium. Lensa berfokus untuk menfokuskan cahaya yang masuk
kedalam retina melalui mekanisme akomudasi yaitu proses penyusuaian secara otomatis
pada lensa untuk memfokuskan objek secara jelas yang beragam.

7. Retina
Retina merupakan lapisan terdalam pada mata, melapisi lapisi 2/3 bola pada bagian
belakang. Pada bagian depan berhubungan dengan korpus silialis dioraserata. Retina
meruapakan bagian mata yang sangat peka terhadap cahaya. Pada bagian depan retina
terdapat lapisan berpigmen dan berhubungan dengan koroid dan pada bagian belakng
terdapat lapisan saraf dalam. Pada lapisan sel saraf dalam mengandung reseptor, sel bifolar,
sel ganglion, sel horizontar dan sel akmagrin.
Ada dua sel reseptor pada retina yaitu sel konus atau sel kerucut dan sel rod atau sel
batang. sel kerucut berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu.kedua
pigmen tersebut akan terurai jika terkena sianar terutama pada pigmen ungu yang terdapat
pada sel batang. Oleh karena itu pigmen pada sel batang berfungsi untuk situasi yang
kurang terang atau matahari sedangkan pada pigmen sel kerucut berfungsi lebih pada
suasana terang dan berperan dalam pengliatan disiang hari .
Pigmen ungu yang ada pada sel batang disebut dengan rodoksin yang merupakan
senyawa protein dan vitamin A apabila terpapar sianr, rodiksi akan terurai menjadi vitamin
A pembentukan kembali pigmen tersebut terjadi dalam keadaan kelap yang disebut
adaptasi gelap sedangkan pigmen lembayung dari sel kerucut merupakan senyawa iodopsin
yang merupakan gabungan antara retinin dan oksin. Pada sel kerucut terdapat 3 macam
yaitu sel yang peka terhadap merah, hijau dan biru sehingga sel kerucut dapat menagkap
sprektum warna. Kerusakan pada salah satu sel kerucut akan meyebabkan buta warna.

8. Saraf optic
Saraf optic merupakan saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk
menuju ke otak.

Mekanisme penglihatan
Fungsi utama mata adalah mengubah energy cahaya menjadi inplus saraf sehingga dapat
diterjemahkan oleh otak menjadi gambar fisual. Untuk menghasilkan gambar fisual yang tepat
dan diinginkan terjadilah proses yang sangat kompleks dimulai adanya gelombang sinar atau
cahaya yang masuk kemata berkas cahaya yang masuk kemata melalui konjungtiva, korne,
okueus humor, lensa dan fitreurus humor, diaman pada masing-masing tersebut berkas cahaya
dibiaskan (refraksi) sebelum akhirnyaa jatuh tepat diretina. Jumlah cahaya yang masuk akan
diatur oleh iris dengan jalan membesarka atau mengkecilakan pupil pada iris terdapa 2 otot polos
yang tersusun silkuler dan radial yang mampu bergerak dan mengecil membentuk pupil. Agar
sianar objek ,menghasilakan sinar yang jelas pada retina harus dibiaskan (terjadi proses yang
disebut pemfokusan). Pemfokusan cahaya merupakan peran utama dari lensa. Lensa akan
mebiaskan cahaya dan membiaskannya. Kemampuas lensa untuk menyusuaikan cahaya dekat
atau jauh ketitik retina disebut okumudasi .

Berkas cahaya dari lensa kemudian difokuskan ke retina. Retina merupakan bagian mata
veterbrata yang peka terhadap cahaya dan mampu mengubahnya menjadi implus saraf untuk
dihantarkan keotak melalui nervuesorticus (nervous cranial 2). Pada retina terdapat lapisan saraf
atau neuron yaitu neuron fotoreseptor, neuran difolar dan neuron ganglion. Neuron merupakan
reseptor yang peka terhadap cahaya karena mengandung sel batang (rods dan sel kerucut cones)
sel batang mengandung sel redoksin yang khusus untuk penglihatan hitam putih dalam cahaya
redup sedangkan sel kerucut berisikan pigmen lembayung yang merupakan senyawa
iodoksinyang peka terhapad warna merah, hijau dan biru sehingga dapat mendapat sprektum
berwana dalan cahaya tajam yang terang.

Cahaya yang diterima oleh neuron fotoreseptor akan diubah dalam bayangan pertama
kemudian akan diubah kembali jadi bayangan kedua disel bifolar dan diselanjutnya menjadi
bayangan ketiga disel ganglion yang kemudian dibawa kekorteks penglihatan primer untuk
dihasilkan fisual penglihatan.

C. Indra Pendengaran
Merupakan bagaian dari organ sensorik khusus yang mampu mendeteksi berbagai stimulus
bunyi. Indara pendengaran sangat penting dalam percakapan dan komunikasi sehari-hari. Ogan
yang berperan dalam indra pendengaran adalah telinga.

Struktur Telinga

Struktur telinga dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikula) dan saluran telinga luar
(meatus auditorius externus). Daun telinga terletak didua sisi kepala setinggi mata tersusun
oleh tulang rawan atau kartilago dan otot kecil yang dilapisi oleh kulit sehingga menjadi
tinggi, keras dan lentur. Daun telinga dipersyarafi oleh saraf fasialis. Fungsi dari daun
telinga adalah mengumpulkan gelombang suara untuk diteruskan kesaluran telinga luar yang
selanjutnya kegendang telinga.
Saluran telinga luar merupakan lintasan yang sempit, panjangnya sekitar 2,5cm dari daun
telinga kemembran timpani. Saluran ini tidak beraturan dan dilapisi oleh kulit yang
mengandung kelenjar khusus, glandula serumminosa yang menghasikan serumen. Serumen
berfungsi untuk melindungi kulitdari bakteri, menagkap benda asing yang masuk ketelinga.
Serummen juga dapat menggangu pendengaran jika terlalu banyak batas telinga luar dan
dalam adalah membrane timpani. Membrane timpani membentuk kerucut dengan dia meter
1cm. tersusun atas 3lapisan yaitu bagian luar adalah lapisan epitel, bagian tengah terdapat
lapisan fibosa dan lapisan dalam muklosa fungsi dari membrane timpani adalah
menlindungi organ telinga tengah dan menghanatarkan fibrilasi suara dari telinga luar ke
tulang pendengaran atau (osikel). Kekuatan getaran suara mempengaruhi tegangan, ukuran
dan ketebalan membrane timpani.

2. Telinga tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dalam bagian fetrosis tulang temporar.
Rongga tersebut dilalui oleh 3 tulang kecil yaitu meleuis, inkus dan stapes yang
membentang dari membrane timpani kekoramen ovale. Sesuai dengan namanya, tulamng
meleus berbentuk seperti palu dan menempel pada membrane timpani . tulang inkus
menghubungkan meleos dengan stapes dan tulang stapes melekat pada jendela oval dipintu
masuk telinga dalam. Tulang stape sisokong oleh otot stpeteus yang berperan menstabilkan
hubungan antara hubungan stapes dengan jendela oval dan mengatur hantaran suara. Jika
telinga mendengar suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga
rangkaian tulang akan kaku sehingga hanya sedikit suara yang dihantarkan. Rongga telinga
tengah berhubungan dengan tuba eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan
faring . fungsi tuba eustachius untuk keseimbangan tekanan antara sisi timpani dengan cara
membuka atau menutup pada keadaan biasa tuba menutup tetapi dapat membuka pada saat
menguap , menelan dang mengunyah.

3. Telinga dalam atau labirin


Telinga dalam atau labirin mengandung organ organ yang sensitive dalam pendengaran
keseimbangan dan saraf kermial kedelapan. Telinga dalan berisi cairan dan berada pada
perterosa tulang temporal. Telinga dalam tersusun atas bagian yaitu :
a. Labirin tulang
Meruapakan ruang yang berisikan cairan yang merupai cairan serebrospinalis yang
disebut cairan perilimf. Labirin yulang tersusun atas vestibula, kanalis semisirkularis
dan kolea. Vestibula menghubungkan kolea dengan kanalis semisirkularis , saluran semi
sikularis merupakan 3 saluran yang berisi cairan yang berfungsi menjaga keseimbangan
pada saat kepala ditegakan cairan tersebut bergerak dari salah satu saluran sesuai
dengan arah gerak kepala. Saluran ini mengandung sel sel rambut yang memberikan
respon terhadap gerak cairan utntuk disampaikan pesan keotak sehingga terjadi proses
keseimbangan. Kolea berbentuk rumah siput didalamnya terdapat duktus koklealiris
yang berisi cairan endolimf dan banyak reseptor pendengaran kolea bagian labirin
dibagi atas 3 ruangan (skala) yaitu bagian atas yang disebut skjala festibuli, bagaian
tengah disebut skala media dan bagian dasar disebut skala timpani . anatara skala
festibuli dengan skala media dipisahkan oleh memberan resiar sedangakan antara skala
media dan skala timpani dipisahkan oleh membrane basiler.

b. Labirin membranosa
Labirin membrannosa terendam dalam caairan perilimf yang mengandung cairan
endolimf kedua cairan tersebut terdapat keseimbangan yang tepat ditelinga dalam
sehingga pengaturan keseimbangan tetap terjaga. Labirin membranenosa terususun atas
utrikulus, sakulus dan kanalis semisirkularis, duktus kolealis dan organ korti. Utrikulis
terhubung dengan duktus semisirkularis, sedangkan sakulus terhubung dengan
dukturkoklearis dalam koklea. Organ korti terletak pada membrane basiler, tersusun atas
sel-sel rambut yang merupakan reseptor pengdengaran ada dua tipe sel rambut yaitu sel
rambut baris atau baris tunggal internal dan 3 baris sel rambut eksternal. Pada bagian
samping dan dasar sel rambut bersinap dengan jaringan ujung saraf koklealis.

Mekanisme pendengaran

Gelombang suara dari luar dikumpulkan oleh daun telinga masuk kesaluran eksternal
pendenganran (meatus dan kanalis ouduktirius eksterna) yang selanjutnya masuk kemembran
timpani. Adanya gelombang suaran yang masuk kemembran timpani menyebabkan membrane
timpani bergetar dan bergerak maju mundur gerakkan ini juga mengakibatkan tulang-tulang
pendengaran seperti meleus, onkus dan stapes ikut bergerakdan selanjutnya stapes menggerakan
voramen ovale serta menggerakan cairan felim pada skala vestibule. Getaran selanjutnya melalui
membrane resner yang mendorong endoklimf dan membrane basiler kearah bawah dan
selanjutnya menggerakan ferilim pada skala timpani pergerakan skala dalam timpani
menimbulkan aksi timpani pada sel rambut yang selanjutnya diubah menjadi implus listrik.
Implus listrik selanjut dihantarkan kenukleus kolearis, thalamus kemudian korteks pendengaran
untuk diasosiasikan.

SARAF CRANIAL

Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf
kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis
sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis
gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan
hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi.
Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia
seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar,
sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

Berikut adalah sistem Saraf Kranial dan fungsinya:

Nomor Nama Jenis Fungsi

Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya


I Olfaktorius Sensori
ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau

Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke


II Optik Sensori
otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses


V Trigeminus Gabungan di otak sebagai sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah


untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
VII Fasialis Gabungan
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah

Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan


VIII Vestibulokoklearis Sensori Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di
otak sebagai suara

Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah


IX Glosofaringeus Gabungan untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam


X Vagus Gabungan
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Anda mungkin juga menyukai