Anda di halaman 1dari 15

TUGAS ESSAY

BLOK SISTEM NEOROMUSKULOSKELETAL I

“Fisiologi Sistem Ventrikel, Liquor Cerebrospinal, dan Meningen”

Nama : Lalu Muhammad Farros Fikri

NIM : 021.06.0051

Blok : Sistem Neuromuskuloskeletal I

Dosen : dr. Rohmania Setiarini, Sp.N

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


LATAR BELAKANG

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkansistem saraf tepi
merupakan susunan saraf diluar Sistem saraf pusat yang membawa pesan kedan dari sistem
saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup melalui
berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Otak dibungkus oleh
selubung mesodermal, meninges. Lapisan luarnya adalah pachymeninx atau duramater dan
lapisan dalamnya, leptomeninx, dibagi menjadi arachnoidea dan piamater.

Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid di otak dan medulla spinalis mengandung
cairan cerebrospinal. Cairan serebrospinal diproduksi oleh pleksus koroideus yang terletak di
ventrikel lateral, ventrikel III dan ventrikel IV. Cairan serebrospinal juga diproduksi oleh
lapisan ependim ventrikel dan cairan ekstraseluler dari parenkim otak dalam jumlah sedikit.
Liquiro Cerebral Spinal yang berada di ruang subarachnoid merupakan salah satu proteksi
untuk melindungi jaringan otak dan medulla spinalis terhadap trauma atau gangguan dari
luar. Oleh karena itu pada tulisan ini akan dibahasa mengenai sistem ventrikel, mekanisme
fisiologi meningen, pembentukan dan absorpsi liquor cerebrospinal, fungsi liquor
cerebrospinal, kandungan liquor cerebrospinal, blood brain barrier atau sawar darah otak,
dan korelasi terkait klinis, untuk memahami mekanisme sistem saraf tepi dalam
mempertahankan fungsi tubuh.
PEMBAHASAN

Sistem ventrikel

Gambar: Sistem ventrikel

1). Spatium Liquor Cerebrospinalis Internum


Sistem ventricular terdiri dari empat ventriculares; dua ventriculus lateralis (I & II) di
dalam hemisphere telencephalon, ventriculus tertius pada diencephalon dan ventriculus
quartus pada rombencephalon (pons dan med. oblongata). Kedua ventriculus lateralis
berhubungan dengan ventriculus tertius melalui foramen interventriculare (Monro) yang
terletak di depan thalamus pada masing-masing sisi. Ventriculus tertius berhubungan dengan
ventriculus quartus melalui suatu lubang kecil, yaitu aquaductus cerebri (aquaductus sylvii).
Sesuai dengan perputaran hemispherium ventriculus lateralis berbentuk semisirkularis,
dengan taji yang mengarah ke caudal. Terdapat beberapa perbedaan pada bagian cornu
anterius di lobus frontalis, yang sebelah lateralnya dibatasi oleh caput nuclei caudate, sebelah
dorsalnya oleh corpus callosum; pars centralis yang sempit (cella media) di atas thalamus,
cornu temporale pada lobus temporalis, cornu occipitalis pada lobus occipitalis.
Pleksus choroideus dari ventrikel lateralis merupakan suatu penjuluran vascular
seperti rumbai pada piamater yang mengandung kapiler arteri choroideus. Pleksus ini
menonjol ke dalam rongga ventrikel dan dilapisi oleh lapisan epitel yang berasal dari
ependim. Pelekatan dari pleksus terhadap struktur-struktur otak yangberdekatan dikenal
sebagai tela choroidea. Pleksus ini membentang dari foramen interevntrikular, dimana
pleksus ini bergabung dengan pleksus-pleksus dari ventrikel lateralis yang berlawanan,
sampai ke ujung cornu inferior (pada cornu anterior dan posterior tidak terdapat pleksus
choroideus). Arteri yang menuju ke pleksus terdiri dari a. choroidalis ant., cabang a. carotis
int. yang memasuki pleksus pada cornu inferior; dan a. choroidalis post. Yang merupakan
cabang-cabang dari a. cerebrum post. Spatium Liquor cerebrospinalis Internum (tampak
samping/lateral) Ventrikel tertius merupakan suatu celah ventrikel yang sempit di antara dua
paruhan diencephalons. Atapnya dibentuk oleh tela choroidea yang tipis, suatu lapisan
ependim, dan piamater dari suatu pleksus choroideus yang kecil membentang ke dalam
lumen ventrikel. Dinding lateral ventriculus tertius dibentuk oleh thalamus dengan adhesion
interthalamica dan hypothalamus. Recessus opticus dan infundibularis menonjol ke anterior,
recessus suprapinealis dan recessus pinealis kearah caudal. Ventriculus quartus membentuk
ruang berbentuk kubah di atas fossa rhomboidea, antara cerebellum dan medulla serta
membentang sepanjang recessus lateralis pada kedua sisi. Masing-masing recessus berakhir
pada foramen Luscka, muara lateral ventriculus quartus. Pada perlekatan vellum medullare
anterior terdapat aperture mediana Magendie. Ventrikel keempat membentang di bawah
obeks ke dalam canalis centralis sumsum tulang belakang.
2). Spatium Liquor Cerebrospinalis Externum
Spatium liquor cerebrospinalis externum terletak antara dua lapisan leptomeninx. Di
sebelah interna dibatasi oleh piamater dan sebelah externa dibatasi oleh arachnoidea (spatium
subarachnoideum). Spatium ini sempit pada daerah konveks otak dan di dasar otak membesar
hanya pada daerah-daerah tertentu, tempat terbentuknya liquor cerebrospinalis yaitu cisterna.
Sedangkan piamater melekat erat pada permukaan luar SSP, membrane arachnoidea meluas
ke sulci, lekukan, dan fossa sehingga di atas lekukan yang lebih dalam terbentuklah rongga
yang lebih besar, yaitu cisterna subarachnoidea, yang diisi liquor cerebrospinalis. Rongga
yang terbesar adalah cisterna cerebellomedullaris antara cerebellum dengan medulla
oblongata. Cisterna interpedicularis di sudut antara dasar diencephalon, pedunculi cerebri dan
pons dan didepannya yaitu region chiasma terdapat cisterna chiasma. Permukaan cerebellum,
lamina quadrigeminalis dan epiphysis membatasi cisterna ambiens (cisterna superior) yang
dilintasi jaring-jaring jaringan ikat yang luas.
Mekanisme fisiologi meningen
Meningen adalah selaput otak yang membungkus otak dan medulla spinalis, struktur
meningen dari luar ke dalam terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
1) Duramater
Gambar: Duramater
Duramater adalah jaringan ikat yang kuat dan licin, duramater terdapat pada falx
cerebri, falx cerebell, tentorium cerebell, dan diaphragma sella. Duramater terdiri dari 2
lapisan (lapisan endosteal dan lapisan meningeal). Dura kranialis atau pachymeninx adalah
suatu struktur fibrosa yang kuat dengan suatu lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar
(periostal). Kedua lapisan dural yang melapisi otak umumnya bersatu, kecuali di tempat di
tempat dimana keduanya berpisah untuk menyediakan ruang bagi sinus venosus (sebagian
besar sinus venosus terletak di antara lapisan-lapisan dural), dan di tempat dimana lapisan
dalam membentuk sekat di antara bagian-bagian otak.
Duramater lapisan luar melekat pada permukaan dalam cranium dan juga membentuk
periosteum, dan mengirimkan perluasan pembuluh dan fibrosa ke dalam tulang itu sendiri;
lapisan dalam berlanjut menjadi dura spinalis.Septa kuat yang berasal darinya membentang
jauh ke dalam cavum cranii. Di anatara kedua hemispherium terdapat invaginasi yang disebut
falx cerebri. Ia melekat pada crista galli dan meluas ke crista frontalis ke belakang sampai ke
protuberantia occipitalis interna, tempat dimana duramater bersatu dengan tentorium cerebelli
yang meluas ke dua sisi. Falx cerebri membagi pars superior cavum cranii sedemikian rupa
sehingga masing-masing hemispherium aman pada ruangnya sendiri. Tentorium cerebelli
terbentang seperti tenda yang menutupi cerebellum dan letaknya di fossa craniii posterior.
Tentorium melekat di sepanjang sulcus transversus os occipitalis dan pinggir atas os petrosus
dan processus clinoideus. Di sebelah oral ia meninggalkan lobus besar yaitu incisura tentorii,
tempat lewatnya trunkus cerebri. Saluran-saluran vena besar, sinus dura mater, terbenam
dalam dua lamina dura.
Gambar: Susunan sinus dura matris
Pada tempat tertentu ruang potensial diantara antara 2 lapisan tersebut yang melebar
disebut sinus durae matris, sinus dura matris merupakan ruang-ruang yang melebar terletak di
antara 2 lapisan dari dura mater, seluruh pelebaran tersebut akan berakhir di vena jugularis
interna, pelebaran tersebut berada di beberapa tempat, seperti:
 Sinus sagitalis superior
 Sinus sagitalis inferior
 Sinus rectus
 Confluens sinuum
 Sinus transversus
 Sinus sigmoideus
 Sinus cavernosus
2) Arachnoidea mater

Gambar: Arachnoidea mater


Arachnoidea mater merupakan lapisan di bawah duramater, lapisan ini memiliki
banyak trabekula halus yang berhubungan dengan pia mater, di antara pia mater dan
arachnoidea mater terdapat ruang sub arachnoid yang berisi CCS dan pembuluh darah.
Pelebaran ruang sub arachnoidea terdapat ruang cisterna, ruang tersebut dapat ditemukan
pada cisterna magma (cerebellomedullary), pontis, dan interpeduncularis.
Membrana arachnoidea melekat erat pada permukaan dalam dura dan hanya terpisah
dengannya oleh suatu ruang potensial, yaitu spatium subdural. Ia menutupi spatium
subarachnoideum yang menjadi liquor cerebrospinalis, cavum subarachnoidalis dan
dihubungkan ke piamater oleh trabekulae dan septa-septa yang membentuk suatu anyaman
padat yang menjadi system rongga-rongga yang saling berhubungan. Dari arachnoidea
menonjol ke luar tonjolan-tonjolan mirip jamur ke dalam sinus-sinus venosus utama yaitu
granulationes pacchioni (granulationes/villi arachnoidea). Sebagian besar villi arachnoidea
terdapat di sekitar sinus sagitalis superior dalam lacunae lateralis. Diduga bahwa liquor
cerebrospinali memasuki circulus venosus melalui villi. Pada orang lanjut usia villi tersebut
menyusup ke dalam tulang (foveolae granulares) dan berinvaginasi ke dalam vena diploe.
Cavum subaracnoidea adalah rongga di antara arachnoid dan piamater yang se
cara relative sempit dan terletak di atas permukaan hemisfer cerebrum, namun rongga
tersebut menjadi jauh bertambah lebar di daerah-daerah pada dasar otak. Pelebaran rongga
ini disebut cisterna arachnoidea, seringkali diberi nama menurut struktur otak yang
berdekatan. Cisterna ini berhubungan secara bebas dengan cisterna yang berbatasan dengan
rongga sub arachnoid umum. Cisterna magna diakibatkan oleh pelebaran-pelebaran rongga
di atas subarachnoid di antara medulla oblongata dan hemisphere cerebellum; cistena ini
bersinambung dengan rongga subarachnoid spinalis. Cisterna pontin yang terletak pada
aspek ventral dari pons mengandung arteri basilaris dan beberapa vena. Di bawah cerebrum
terdapat rongga yang lebar di antara ke dua lobus temporalis. Rongga ini dibagi menjadi
cisterna chiasmaticus di ats chiasma opticum, cisterna supraselaris di atas diafragma sellae,
dan cisterna interpeduncularis di antara peduncle cerebrum. Rongga di antara lobus frontalis,
parietalis, dan temporalis dinamakan cisterna fissure lateralis (cisterna sylvii).
3) Pia mater
Gambar: Pia mater
Pia mater merupakan lapisan terdalam meningen, melekat pada permukaan otak
mengikuti setiap lekukan otak. Pia mater membentuk tela choroidae yang akan membentuk
plexus choroidae yang terletak di daerah ventrikel untuk memproduksi cairan subrospinal.
Piamater merupakan selaput jaringan penyambung yang tipis yang menutupi permukaan otak
dan membentang ke dalam sulcus,fissure dan sekitar pembuluh darah di seluruh otak.
Piamater juga membentang ke dalam fissure transversalis di abwah corpus callosum. Di
tempat ini pia membentuk tela choroidea dari ventrikel tertius dan lateralis, dan bergabung
dengan ependim dan pembuluh-pembuluh darah choroideus untuk membentuk pleksus
choroideus dari ventrikel-ventrikel ini. Pia dan ependim berjalan di atas atap dari ventrikel
keempat dan membentuk tela choroidea di tempat itu.

Pembentukan dan absorpsi Liquor Cerebrospinal


Liquor cerebrospinal adalah cairan yang ditemukan di ventrikel otak, sisterna dan
ruang subarachnoid yang mengelilingi otak dan medula spinalis. Seluruh ruangan
berhubungan satu sama lain, dan tekanan cairan diatur pada suatu tingkat yang konstan.
Liquor cerebrospinal diproduksi oleh plexus choroideus terutama di v. lateralis dan sedikit di
v. III & IV. Plexus choroideus dibentuk oleh invaginasi dari vaskular piamater ke dalam
ruang ventrikel (v. Lat, v.III dan v. IV). Liquor cerebrospinal merupakan cairan yang jernih
dan tidak berwarna, Volume Liquor cerebrospinal 130-150 ml, produksi total Liquor
cerebrospinal yang normal adalah sekitar 21 mL/jam (500 mL/ hari), jadi volume Liquor
cerebrospinal diganti 3,7x sehari. Tekanan normal liquor cerebrospinal posisi supinasi 130
mmH2O (10 mmHg) yang merupakan hasil kali kecepatan pembentukan cairan dan tahanan
terhadap absorpsi vilus arakhnoid (bila salah satu naik, tekanan naik).
Liquor cerebrospinal dibentuk oleh plexus khoroideus dan mengalir dari ventrikel
lateralis ke dalam ventrikel tertius, dari sini cairan liquor cerebrospinal mengalir di atas
konversitas otak ke dalam rongga submukoid spinal, serta dapat ditemukan sejumlah
pembuluh darah kapiler dikelilingi oleh epitel kuboid atau kolumner yang menutupi stroma di
bagian tengah dan modifikasi sel epindenmal yang menonjol ke ventrikel. Tujuh puluh persen
liquor cerebrospinal dibentuk oleh sel epindenmal dalam plexuskhoroideus didalam ventrikel
oleh otak melalui proses transport aktif dan ultrafiltrasi. Plexus khoroinedeus merupakan
kumpulan vena yang terdapa di keempat ventrikel otak. Tiga puluh persen sisanya dibentuk
oleh permukaan ventrikel serta permukaan yang mengelilingi rongga subaraknoid.
Distribusi Liquor Cerebrospinal

Gambar: Distribusi liquor cerebrospinal


Distribusi liquor cerebrospinal dari v. lateralis menuju v III melalui foramen
interventricularis (Monro) selanjutnya ke v. IV melalui aqueductus Sylvii, dan dari v. IV
cisterna magna dan ke arah cranial melalui foramen Magendi (medial) dan Luscka (lateral)
menuju rongga subarachoid. Absorpsi melalui villi arachnoid (granula Pacchioni) pd dinding
Sinus sagitalis superior kemudian ke dalam sinus durae matris sagitalis superior kemudian
masuk berakhir pada vena. Vili terdiri tonjolan membran arakhnoid dan endotel sinus ke
dalam sinus vena dan sekitar rute saraf spinalis fungsi sebagi katup yang memungkinkan
‘bulk flow’ (aliran langsung) liquor cerebrospinal ke dalam darah vena. Besar aliran melalui
vili 500 mL/hari, sejumlah kecil liquor cerebrospinal tambahan diserap melalui difusi ke
dalam pada serebrum. Darah dalam kapiler pleksus khoroidalis dipisahkan dari ruang
subarakhnoid oleh sawar darah liquor cerebrospinal (endotelium vaskuler, membran basalis,
epitelium pleksus) permeable terhadap air, oksigen, karbondioksida, relatif tidak permeabel
thd elektrolit sepenuhnya tidak permeabel terhadap sel. Cairan tertimbun bila kapasitas
reabsorpsi vili arakhnoidalis menurun (hidrosefalus eksterna, komunikan), cairan tertimbun
di proksimal sumbatan dan melebarkan ventrikel bila foramen Luschka dan Magendie
tersumbat/sumbatan dalam sistem ventrikel (hidrosefalus interna, non komunikan).

Gambar: Distribusi liquor cerebrospinal


Liquor cerebrospinal dihasilkan oleh pleksus choroideus dan mengalir dari ventriculus
lateralis ke dalam ventriculus tertius, dan dari sini melalui aquaductus sylvii masuk ke
ventriculus quartus. Di sana cairan ini memasuki spatium liquor cerebrospinalis externum
melalui foramen lateralis dan medialis dari ventriculus quartus. Cairan meninggalkan system
ventricular melalui apertura garis tengah dan lateral dari ventrikel keempat dan memasuki
rongga subarachnoid. Dari sini cairan mungkin mengalir di atas konveksitas otak ke dalam
rongga subarachnoid spinal. Sejumlah kecil direabsorpsi (melalui difusi) ke dalam pembuluh-
pembuluh kecil di piamater atau dinding ventricular, dan sisanya berjalan melalui jonjot
arachnoid ke dalam vena (dari sinus atau vena-vena) di berbagai daerah – kebanyakan di atas
konveksitas superior. Tekanan cairan cerebrospinal minimum harus ada untuk
mempertahankan reabsorpsi. Karena itu, terdapat suatu sirkulasi cairan cerebrospinal yang
terus menerus di dalam dan sekitar otak dengan produksi dan reabsorpsi dalam keadaan yang
seimbang.

Fungsi Liquor Cerebrospinal


1. Untuk melindungi sistem saraf pusat terhadap trauma
2. Berperan dalam pertukaran bahan antara sel-sel saraf dan cairan interstitium di
sekitarnya
3. Menjaga keseimbangan tekanan intrakranial, bersama dengan darah dan jaringan otak
4. Sebagai media untuk mengantar nutrisi ke jaringan otak dan membuang zat sisa dari
otak

Kandungan Liquor Cerebrospinal


Komposisi liquor cerebrospinal sama dengan cairan ekstrasel otak, membentuk 15%
dari volume otak. Liquor cerebrospinal terdapat dalam suatu system yang terdiri dari spatium
liquor cerebrospinalis internum dan externum yang saling berhubungan. Hubungan antara
keduanya melalui dua apertura lateral dari ventrikel keempat (foramen Luscka) dan apetura
medial dari ventrikel keempat (foramen Magendie). Pada orang dewasa, volume cairan
cerebrospinal total dalam seluruh rongga secara normal ± 150 ml; bagian internal
(ventricular) dari system menjadi kira-kira setengah jumlah ini. Antara 400-500 ml cairan
cerebrospinal diproduksi dan direabsorpsi setiap hari.
Blood Brain Barrier
Blood Brain Barrier atau Sawar Darah Otak merupakan struktur membran yang
secara primer memisahkan serta memfiltrasi darah ataupun zat dari sirkulasi sistemik yang
masuk ke dalam sirkulasi otak, sebagai penghalang fisik antara pembuluh darah lokal dan
sebagian besar dari sistem saraf pusat itu sendiri, dan tempat berhentinya zat makromolekul.
Blood Brain Barrier atau Sawar Darah Otak dibentuk oleh sel-sel yang membentuk dinding
kapiler otak yang disatukan bersama oleh taut erat yang impermeabel sehingga tidak ada
pertukaran zat secara menembus dinding sel tetapi hanya melalui sel endotel itu sendiri.
Bahan larut lemak seperti oksigen, karbondioksida, hormon steroid mudah menembus sel
endotel dengan larut dalam lipid membran plasmanya. Molekul air berukuran kecil mudah
berdifusi melalui celah antar molekul fosfolipid/melalui akuaporin. Seperti, glukosa, asam
amino dan ion ditranspor melalui kanal terikat membran yang sangat selektif.
Perisit dan astrosit berperan pada pembentukan dan pemeliharaan sawar darah otak
Perisit adalah sel kontraktil pembungkus sel endotel kapiler di seluruh tubuh, kapiler-kapiler
otak dikelilingi oleh prosesus-prosesus astrosit yang terletak di luar perisit. Peran astrosit
dalam sawar darah otak:
1) Memberi sinyal ke sel-sel yang membentuk kapiler otak untuk merapat, sel-sel kapiler
tidak memiliki kemampuan inheren untuk membentuk taut erat, taut terbentuk hanya
setelah ada perintah dari lingkungan saraf mereka
2) Mendorong pembentukan protein-protein karier spesifik dan kanal ion yang mengatur
transpor bahan tertentu melewati sel kapiler ini
3) Ikut serta dalam transport beberapa bahan melintasi sel spt K+
Korelasi terkait klinis
Hambatan saluran sirkulasi liquor cerebrospinal biasanya mengakibatkan dilatasi
ventrikel di hulu (hydrocephalus), karena produksi cairan biasanya berlanjut terus walaupun
terjadi obstruksi. Ada 2 jenis hidrocephalus: tidak berhubungan (non communicating) dan
berhubungan (communicating). Pada hydrocephalus yang tidak berhubungan (obstruksi),
yang terjadi lebih sering daripada jenis yang lain, cairan cerebrospinal dari ventrikel tidak
dapat mencapai rongga subarachnoid karena terdapat obstruksi pada salah satu atau kedua
foramen interventricular, aquaductus cerebrum atau pada muara keluar dari ventrikel
keempat. Hambatan pada setiap tempat ini dengan cepat menimbulkan dilatasi pada satu atau
lebih ventrikel. Produksi cairan cerebrospinal terus berlanjut dan pada tahap obstruksi yang
akut, mungkin terdapat aliran cerebrospinal transependim. Girus-girus memipih pada bagian
dalam tengkorak. Jika tengkorak masih lentur, seperti pada kebanyakan anak di bawah usia 2
tahun, maka kepala dapat membesar.
Pada hydrocephalus yang berhubungan, obstruksi terjadi pada rongga subarachnoid
dan dapat disebabkan oleh adanya darah atau nanah yang menghambat saluran-saluran arah
balik atau akibat pembesaran kompartemen supratentorium yang menutup incisura tentorii.
Jika tekanan intrakaranial meningkat akibat dari cairan cerebrospinal yang berlebihan (lebih
banyak produksi cairan cerebrospinal), maka canalis centralis sumsum tulang belakang
mengalami dilatasi. Pada beberapa penderita, rongga-rongga yang berisi cairan cerebrospinal
dapat membesar secara seragam tanpa disertai peningkatan tekanan intracranial.
Hidrocephalus dengan tekanan normal ini mungkin disebabkan oleh atrofi dari otak usia
lanjut atau mempunyai sebab yang tidak jelas (suatu lesi atau trauma yang menyebabkan
adanya darah di dalam rongga subarachnoid telah dipertimbangkan).
Cairan Serebrospinal berlebih di rongga otak karena terdapat sumbatan aliran keluar
dari beberapa ventrikel, pembengkakan ventrikel, perkembangan pleksus khoroid berlebih
pada bayi neonates, cairan yang terbentuk lebih banyak dari pada yang kembali ke sistem
vena, cairan terkumpul dalam ventrikel dan bagian luar otak menyebabkan kepala membesar
pada bayi.
Penyebab cairan serebrospinal berlebih di rongga otak karena ada 2 faktor, faktor
pertama, yaitu kongenital, merupakan kelainan bawaan yang terjadi karena gangguan di
dalam kandungan (infeksi ibu saat hamil seperti toxoplasmosis, kekurangan asam folat.
Penyebab kedua, Didapatkan karena gangguan di otak, misalnya stroke, meningitis, atau
tumor otak. Penyakit tersebut menyebabkan tersumbatnya sirkulasi cairan otak. Selain yang
telah disebutakan di atas korelasi klinis yang berhubungan dengan kelebihan cairan
serebrospinal dapat menyebabkan kondisi berikut:
1. Edem otak
Edem otak adalah peningkatan kandungan air di dalam jaringan otak, edem otak
dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
1) Edem otak sitotoksik : karena akumulasi cairan intra seluler
2) Edem otak interstisial : akibat dari peningkatan tekanan intraventrikuler dan
hidrosefalus, sehingga menyebabkan transudasi cairan serebrospinal
3) Edem otak vasogenik: peningkatan permeabilitas sawar darah otak, dapat terjadi
pada tumor otak dan abses otak
2. Trauma otak
Struktur pembuluh darah serebral dan endotelnya dapat rusak karena trauma, terjadi
kerusakan pula pada tight junction. Kerusakan mikro vaskuler post trauma, berhubungan
dengan proses terjadinya edem otak vasogenik yang terjadi akibat kerusakan integritas
sawar darah otak. Secara klinis terlihat adanya peningkatan tekanan intrakranial yang
dapat menyebabkan kompresi pada struktur otak
3. Infeksi
Target kuman patogen yang menyebabkan ensefalitis adalah endotel sawar darah otak
dan efitel pleksus koroideus pada meningitis. Masuknya kuman patogen melalui penetrasi
pada paraseluler dan transeluler. Kerusakan sawar darah otak disebabkan migrasi lekosit
dari darah dalam jumlah besar melalui dinding kapiler otak. Kerusakan sawar darah otak
ini secara klini berguna untuk pemberian antibiotika yang tidak larut dalam lemak.
4. Tumor otak
Tumor otak dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas sawar darah otak,
sehingga albumin dan protein lain dapat lewat, pembengkakan jaringan sekitar tumor, dan
terjadi absorpsi dan pengeluaran cairan dan protein dengan cairan serebrospinal di
ventrikel.
KESIMPULAN

Lapisan selaput otak terdiri dari tiga lapisan yaitu dari terluar ke dalam adalah
duramater, arachnoid dan piamater. Duramater terdiri dari lapisan periostal dan meningeal
yang terpisah pada beberapa tempat untuk ruang sinus venosus. Pada Arachnoidea terdapat
villi arachnoidales yang berada pada sinus sagittalis. Diduga liquor cerebrospinalis yang
berada pada rongga subarachnoid akan masuk ke sinus venosus melalui villi ini.

Sistem liquor cerebrospinalis terdiri dari spatium cerebrospinalis internum (ventrikel


lateralis, ventrikel tertius, ventrikel quartus) dan spatium cerebrospinalis externum (rongga
yang terletak antara arachnoid dan piamater). Liquor cerebrospinalis diproduksi oleh pleksus
choroideus 400-500 ml setiap harinya, adalah cairan jernih, tidak berbau yang berfungsi
sebagai pelindung mekanik otak. Cairan ini akan direabsorpsi (diffusi) ke dalam pembuluh-
pembuluh kecil di piamater atau ventrikel dan sebagian lagi oleh melalui villi arachnoid
masuk ke sinus venosus.

Terdapat sirkulasi cairan cerebrospinal yang terus menerus antara produksi dan
reabsorpsi dalam keadaan seimbang. Jika terjadi hambatan sirkulasi liquor cerebrospinal
maka akan terjadi dilatasi ventrikel di hulu (hydrocephalus). Terdapat dua jenis
hydrocephalus; communicating dan non communicating. Selain itu kelebihan cairan
serebrospinal dapat menyebabkan edem otak, trauma otak, infeksi, dan tumor otak.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarsa, I. G. N. K., Susilawathi, N. M., Yaputra, F., & Widyadharma, I. P. E. (2019).


Sawar Otak. Callosum Neurology, 2(1), 13-17.

Gunawan, P. Y., Feliana, F., & Cucunawangsih, C. (2018). Gambaran Klinis dan Analisa
Cairan Serebrospinal pada Pasien Meningitis Kriptokokus dengan atau tanpa Infeksi
Human Immunodeficiency Virus di Rumah Sakit SHLV. Medicinus, 4(8).

Guyton, Arthur C dan John E.Hall.(2016). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi
13.Jakarta:ECG

Sherwood, L. (2020). Fisisologi Manusi: Dari Sel Ke Sistem. alih bahasa, Brahm U. Pendit;
editor edisi bahasa Indonesia, Miranti Iskandar, Lydia I. Mandera. - Ed. 13.- Jakarta:
EGC. Jakarta

Tortora, Gerard J. (2016). Dasar anatomi & fisiologi : pemeliharaan dan kontinuitas tubuh
manusia / penulis, Gerard J. Tortora, Bryan Derrickson; alih bahasa, Brahm U. Pendit;
editor edisi bahasa Indonesia, Miranti Iskandar, Lydia I. Mandera. - Ed. 13.- Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai