Anda di halaman 1dari 27

Tumor ganas kulit merupakan suatu

penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan


sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat
merusak jaringan di sekitarnya dan mampu
menyebar ke bagian tubuh yang lain.
 KELOMPOK 6
F:\Klasifikasi dan Manifestasi Klinis tumor
ganas.docx
The American Joint Committee on Cancer (AJCC)
menerapkan klasifikasi standar sistem TNM.3,4
Sistem ini menggunakan micro-staging dengan
melihat kedalaman dan infiltrasi tumor di
lapisan kulit (Clark) dan juga mengukur
ketebalan tumor (Breslow). T menyatakan
besarnya tumor primer, N menyatakan keadaan
kelenjar getah bening regional dan juksta
regional, dan M menyatakan apakah ditemukan
metastasis atau tidak
Kategori T Kedalaman (mm) Status Ulserasi
T1 ≤1,0 1. Tanpa ulserasi dan
level II/III
2. Dengan ulserasi
atau level IV/V
T2 1,01-2,0 1. Tanpa ulserasi
2. Dengan ulserasi
T3 2,01 – 4,0 1. Tanpa ulserasi
2. Dengan ulserasi
T4 > 4,0 1. Tanpa ulserasi
2. Dengan ulserasi
Keterangan
Clark: Level I lesi hanya meliputi
epidermis; Level II invasi pada pars papilar
dermis, tapi tidak mencapai permukaan
papillaryreticular dermis; Level III invasi
masuk dan meluas pada dermis papilar,
tetapi tidak memasuki dermis retikuler;
Level IV invasi masuk ke dermis retikuler;
Level V invasi sampai ke dalam jaringan
subkutis.
Kategori N Jumlah Kelenjar Limfe Massa Kelenjar
Limfe yang
yang Termetastasis Termetastasis

N1 Metastasis ke-1 kelenjar 1. Mikrometastasisa


limfe 2. Makrometastasisb
N2 Metastasis ke-2 atau 3 1. Mikrometastasisa
kelenjar limfe 2. Makrometastasisb
3. Metastasis
intransit atau
satelit tanpa
metastasis
kelenjar limfe
N3 Metastasis ke-4 atau
lebih kelenjar limfe atau
metastasis in transit
atau satelit dengan
metastasis kelenjar limfe
Keterangan
a. Mikrometastasis bila terdiagnosis setelah
tindakan lymphadenectomy;
b. Makrometastasis bila KGB ditemukan
bermetastasis pada saat pemeriksaan fisik
kemudian dikonfirmasi oleh tindakan
lymphadenectomy.
Kategori M Lokasi Kadar Serum Laktat
Dehidrogenase
M1a Metastasis ke kulit Normal
yang jauh dari lesi
atau metastasis ke
jaringan kulit yang
lebih dalam, yaitu
subkutis, atau
ditemukan metastasis
KGB
M1b Metastasis ke paru- Normal
paru
M1c Metastasis ke organ Meningkat
viseral
1. Paparan terhadap sinar UV dalam jangka waktu yang lama
2. Memiliki banyak tahi lalat atau memiliki tahi lalat yang
besar
3. Laki-laki dengan riwayat keluarga memiliki kanker
payudara atau kanker ovarium
4. Dalam masa terapi imunosupresan
5. Pernah mengalami tumor ganas kulit sebelumnya
6. Paling banyak pada orang berkulit putih, rambut prang,
atau bermata biru
7. Lebih banyak terjadi pada orang lanjut usia
8. Riwayat keluarga dengan penyakit kanker.
F:\woc tumor ganas.pdf
1. Biopsi pada lesi yang dicurigai
2. Tes fungsi hati
3. CT Scan hati
4. Hitung darah lengkap
5. Serum darah
6. X-ray dada
7. Bone scan
8. CT Scan atau MRI otak
Tujuh acuan diagnostik MM dibagi menjadi kriteria
mayor dan kriteria minor.
Kriteria mayor antara lain:
1) Perubahan ukuran lesi
2) Bentuk lesi tidak beraturan
3) Perubahan warna lesi.
Kriteria minor antara lain:
1) Lesi berdiameter >7 mm
2) Terdapat proses inflamasi
3) Berkrusta atau berdarah
4) Ada perubahan sensasi seperti gatal
Jika salah satu kriteria mayor atau tiga kriteria minor terpenuhi, lesi
tersebut mengarah ke MM dan perlu segera ditindaklanjuti. Selain itu
dapat juga memakai rumus ABCDE + Ugly Duckling Sign

A: Assimetry (separuh dari nevi tidak sama dengan sisi lainnya)


B: Border irregularity (ujung yang tidak rata, tidak jelas atau berbiku-
biku)
C: Color variation
D: Diameter, biasanya lebih dari 6mm
E: evolving, mengalami perubahan

Ugly Duckling Sign : sebuah tahi lalat yang terlihat atau terasa berbeda
dari tahi lalat lainnya, atau berubah dari waktu ke
waktu dibandingkan dengan tahi lalat lainnya.
1. Terapi Pembedahan
a) Pembedahan dengan eksisi
b) Pembedahan dengan teknik Mohs
Micrographic Surgery (MMS)
c) Curretage and cautery (Bedah elektro)
d) Cryosurgery
2. Terapi Non-Pembedahan
a) Photodynamic therapy
b) Radiasi
c) Kemoterapi
F:\Jenis Terapi.docx
Prognosis Kanker kulit disesuaikan dengan masing-
masing tipenya.
1. Pada Karsinoma Sel Basal prognosisnya cukup baik
bila deteksi dan pengobatannya dilakukan secara
cepat dan tepat.
2. Karsinoma Sel Skuamosa prognosisnya tergantung
pada diagnosis dini, cara pengobatan dan
keterampilan dokter, serta prognosis yang paling
buruk bila tumor ditemukan diatas kulit normal (de
novo), sedangkan tumor yang ditemukan pada
kepala dan leher prognosisnya lebih baik daripada di
tempat lain. Demikian juga prognosis yang
ditemukan di ekstrimitas bawah lebih buruk
daripada ekstrimitas atas.
3. Pada Melanoma Maligna prognosis penyakitnya
adalah buruk. Yang mempengaruhinya adalah
lokasi tumor primer, stadium, organ yang telah
terinfiltrasi (metastasis ke tulang dan hati lebih
buruk daripada ke kelenjar getah bening dan
kulit), jenis kelamin (wanita lebih baik daripada
laki-laki), melanogen di urin (bila terdapat
melanogen di urin prognosisnya lebaih buruk),
dan kondisi hospes (jika fisik lemah dan imun
menurun prognosisnya lebih buruk).
1. Selulitis adalah lesi kanker yang terkontaminasi bakteri, tanda-
tanda yang dapat dilihat pada kulit adalah tanda-tanda
inflamasi seperti rubor, kalor, dolor, dan functiolesa.
2. Abses pada kulit.
3. Penyebaran kanker ke organ lain terutama pada jenis Melanoma
Maligna yang merupakan tipe yang paling sering bermetastasis
ke organ lain dan dengan jarak yang jauh.
4. Peningkatan resiko infeksi diakibatkan oleh kurangnya
higienitas saat perawatan lesi maupun saat proses
pembedahan.
5. Terjadi efek samping akibat radioterapi seperti kulit terbakar,
susah menelan, lemah, kerontokan rambut, nyeri kepala, mual
muntah, berat badan menurun, kemerahan pada kulit.
6. Terjadi efek samping akibat kemoterapi seperti anorexia,
anemia aplastik, trombositopeni, leukopeni, diare, rambut
rontok, mual muntah, mulut kering, dan rasa lelah.
Kasus:
Ny. S, 42 tahun, seorang buruh pemilih bijih besi, mengalami luka
ulserasi sedalam 1 cm dengan luas tidak beraturan sekitar 5 cm2 di area
pipi depan telinga. Warna luka merah seperti merah daging, sudah 5
minggu luka ulserasi itu bersarang di pipi kanan Ny. S. Awalnya Ny. S,
terdapat benjolan kecil di dekat telinga seperti kutil, namun dibiarkan
saja karena dirasa tidak mengganggu. Setelah 2 minggu kutilnya kian
membesar, lalu pecah dan mengeluarkan darah. Sejak awal tidak diberi
penanganan apa-apa, sehingga luka itu terus melebar sampai berukuran
5 cm2. Ny. S hanya mendapat salep dan obat antinyeri dari puskesmas 2
minggu lalu, dan mendapat anjuran untuk periksakan diri ke dokter.
Kadang luka itu menimbulkan rasa gatal yang sangat sehingga kadang
Ny. S menggaruk-garuk pelan di area sekitar luka. Tidak jarang Ny. S
merintih kesakitan akibat nyeri yang ditimbulkan dari luka ulserasi itu.
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama: Ny. S
Usia: 42 tahun
Pekerjaan: Buruh pemilih bijih besi
Alamat: Jl. Pendekar, Kab. Bengkulu
Pendidikan terakhir: SD
2. Keluhan Utama
Ny. S merasakan nyeri nyut-nyut pada luka ulserasin di pipi kanannya.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. S mengalami luka ulserasi sedalam 1 cm dengan luas tidak beraturan
sekitar 5 cm2 di area pipi depan telinga. Warna luka merah seperti merah
daging, sudah 5 minggu luka ulserasi itu bersarang di pipi kanan Ny. S.
Awalnya Ny. S, terdapat benjolan kecil di dekat telinga seperti kutil,
namun dibiarkan saja karena dirasa tidak mengganggu. Setelah 2
minggu kutilnya kian membesar, lalu pecah dan mengeluarkan darah
4. Riwayat penyakit dahulu
Klien pernah megalami luka melepuh di daerah tangan kanannya, karena
pekerjaannya yang memilih bijih besi. Dia bekerja sampai sore, dan tidak
memkai baju lengan panjang untuk menutupi kulitnya dari pajanan sinar
matahari. Luka itu sembuh setelah mendapat obat salep dan obat
minum dari pihak puskesmas.
5. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi: Warna luka ulserasi merah
seperti merah daging, luka berukuran:
lebar ± 5 cm2 dengan kedalaman ± 1 cm.
 Pemeriksaan palpasi kulit: hangat
Analisa Tumor Ganas.docx
1. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan
sel syaraf oleh massa tumor.
2. Gangguan integritas kulit berhubungan
dengan kerusakan kulit area tumor.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan luka
terbuka.
Intervensi Keperawatan.docx
1. Klien mengatakan nyerinya berkurang.
2. Integritas kulit klien mengalami perbaikan.
3. Rasa gatal berkurang dank lien dapat menangani gatal
dengan tindakan yang lebih aseptik

Anda mungkin juga menyukai