Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIFITAS FOOT MASSAGE DAN INHALASI AROMATERAPI LAVENDER

TERHADAP NYERI POST OPERASI MAYOR ELEKTIF


DI RSUD CILACAP TAHUN 2019

Effectiveness of Foot Massage and Inhalation Lavender Aromatherapy on Pain of Major Elective
Postoperative Patients in Cilacap Hospital 2019
Kiki Yulistiana1, Agus Prasetyo2*, Bejo Danang Saputra3*
1,2,3
Health Science Institute Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap
Jl. Cerme No.24, Sidanegara, Cilacap
Kiki.yulistiana18@gmail.com

ABSTRAK
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan
membuka atau menampilkan bagian tubuh,sedangkan bedah mayor merupakan operasi yang menembus dan
memperlihatkan rongga badan, termasuk tengkorak, pembedahan tulang atau kerusakan signifikan dari
anatomis atau fungsi faal yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri yang dapat mempengaruhi tingkat
nyaman seseorang. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya untuk melakukan pengobatan secara non farmakologi
untuk mengurangi nyeri tanpa menimbulkan efek samping, misalnya dengan pemberian foot massage dan
inhalasi aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas foot massage dan inhalasi
aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri pada pasien post operasi mayor elektif di RSUD Cilacap
tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif korelatif dengan metode pengambilan sampel purposive sampling
sesuai kriteria inklusi yaitu sebanyak 34 orang. Desain penelitian quasi experiment dengan rancangan
pretest-postest dengan kelompok kontrol dan menggunakan uji statistik Wilcoxon signed rank test. Hasil
penelitian menunjukan bahwa sebelum diberikan intervensi rata-rata skala nyeri pasien 3,12 menurun
menjadi 2,00 setelah diberikan intervensi. Terdapat pengaruh foot massage dan inhalasi aromaterapi lavender
terhadap nyeri pasien post operasi mayor elektif di RSUD Cilacap Tahun 2019 (pv = 0,000).
Kata Kunci: Foot massage, Inhalasi aromaterapi lavender, Post operasi mayor elektif.

ABSTRACT
Surgery are all treatment measures that use invasive methods by opening or displaying body parts, while
major surgery is an operation that penetrates and shows the body cavity, including the skull, including bone
surgery or significant anatomical damage or physiological function that can cause a response in the form of
pain which can affect one's level of comfort. Therefore an effort is needed to carry out non-pharmacological
treatments to reduce pain without causing side effects, for example by giving lavender aromatherapy foot
massage and inhalation. The purpose of this study was to determine the effectiveness of foot massage and
inhalation of lavender aromatherapy against pain reduction in patients post elective major surgery in
Cilacap Hospital in 2019.
This type of research is quantitative correlative with purposive sampling sampling method according to
the inclusion criteria as many as 34 people. The study design was quasi-experimental with a pretest-posttest
design with the control group and using the Wilcoxon signed rank test statistical test. The results showed
that before the intervention was given the average pain scale of patients 3.12 decreased to 2.00 after being
given an intervention. There is the effect of foot massage and inhalation of lavender aromatherapy on pain
in patients post elective major surgery in Cilacap Hospital in 2019 (pv = 0,000).
Keywords: Foot massage, Inhalation of lavender aromatherapy, Post elective major surgery.

1
A. PENDAHULUAN anatomis atau fungsi faal (Romadoni,

Pembedahan atau operasi 2016; Amarillah, 2017).

adalah semua tindakan pengobatan Adapun bedah elektif adalah

yang menggunakan cara invasif pembedahan dimana jika tidak

dengan membuat sayatan, pada dilakukan pembedahan (penundaan)

bagian tubuh yang akan ditangani, lalu tidak terlalu membahayakan pasien,

dilakukan tindakan perbaikan dilakukan berdasarkan pada pilihan

dan diakhiri dengan penutupan dan pasien,tidak penting dan mungkin tidak

penjahitan luka untuk mendiagnosa dibutuhkan untuk kesehatan (Brunner

atau mengobati suatu penyakit, and Suddarthh, 2010).

cedera atau cacat, serta mengobati Nyeri akibat pembedahan

kondisi yang sulit atau tidak merupakan pengalaman yang tidak

mungkin disembuhkan hanya menyenangkan akibat dari kerusakan

dengan obat-obatan sederhana jaringan yang aktual dan potensial, atau

(Potter dan Perry 2006; Sjamsuhidajat menggambarkan kondisi terjadinya

dan Jong, 2010). suatu kerusakan dan salah satu pemicu

Bedah mayor adalah tindakan yang dapat meningkatkan level hormon

bedah besar yang menggunakan stres seperti adrenokortikotropin,

anestesi umum/general anestesi yang kortisol, katekolamin dan interleukin

merupakan salah satu bentuk dari dan secara simultan dapat menurunkan

pembedahan yang sering dilakukan dan pelepasan insulin dan fibrinolisis yang

memperlihatkan rongga badan, akan memperlambat proses

termasuk tengkorak, serta pembedahan

tulang atau kerusakan signifikan dari

2
penyembuhan luka paska pembedahan meningkatkan keefektifan dalam

( Gian, 2017 ; Potter & Perry, 2010). pengobatan. Massage pada daerah yang

Salah satu intervensi diinginkan selama 20 menit dapat

keperawatan yang dapat dilakukan merelaksasikan otot dan memberikan

adalah manajemen nyeri yang istirahat yang tenang dan kenyamanan

menggunakan teknik farmakologi yang serta terdapat 50% penurunan nyeri,

berkolaborasi dengan tim medis kelelahan, stres / kecemasan, mual dan

ataupun intervensi mandiri teknik muntah pada klien paska operasi

nonfarmakologis. Tekhnik non (Chanif, 2013; Potter & Perry, 2010).

farmakologi komplementer dapat Foot massage therapy

meningkatkan kenyamanan pasien merupakan gabungan dari empat teknik

serta mempercepat proses masase yaitu effleurage (Mengusap),

penyembuhan dan mempunai resiko petrissage (memijit), Friction

yang sangat rendah, sebagai contoh (menggosok) dan tapotement

terapi musik, relaksasi, tekhnik (menepuk). Kaki memiliki 7000 syaraf

meditasi, massage, obat herbal, di setiap bagian sehingga mewakili

hipnotis terapi dan pijat refleksi. seluruh organ – organ yang ada

Massage efektif dalam memberikan didalam tubuh. Foot massage

relaksasi fisik dan mental, mengurangi merupakan mekanisme modulasi nyeri

nyeri dan meningkatkan keefektifan yang dipublikasikan untuk

dalam pengobatan. Massage efektif menghambat rasa sakit dan untuk

dalam memberikan relaksasi fisik dan memblokir transmisi impuls nyeri

mental, mengurangi nyeri dan sehingga menghasilkan analgetik dan

3
nyeri yang dirasakan setelah operasi linalool yang memberikan rasa rileks.

diharapkan berkurang (Chanif, 2013; Langkah dalam pemberian aromaterapi

Bright, 2001). lavender yaitu menggunakan berupa

Selain dengan foot massage alat uap diffuser elektrik. Uap lavender

salah satu terapi yang efektif dihasilkan dari campuran air kurang

menurunkan nyeri adalah dengan lebih sesuai takaran yang sudah ada

aromaterapi. Aromaterapi merupakan pada alat dengan aroma minyak

tindakan terapeutik dengan essensial lavender sebanyak 5 tetes.

menggunakan minyak esensial yang Alat tersebut dapat digunakan

bermanfaat untuk meningkatkan maksimal selama 4 jam. Inhalasi dapat

keadaan fisik dan psikologi sehingga dilakukan berulang-ulang selama nyeri

menjadi lebih baik Aromaterapi dirasakan (Primadiati, 2002).

lavender merupakan tindakan Hasil studi pendahuluan selama

terapeutik yang bermanfaat dua bulan terakhir, tercatat dari bulan

meningkatkan kondisi fisik dan Februari sampai dengan Maret 2019

psikologis. Secara fisik baik digunakan pasien operasi mayor berkisar 43 orang

untuk mengurangi rasa nyeri, yang masing-masing mengalami nyeri

sedangkan secara psikologis dapat dalam rentang skala nyeri sedang

merilekskan pikiran, menurunkan sampai dengan berat. Berdasarkan

ketegangan dan kecemasan serta Latar belakang dari fenomena diatas

memberi ketenangan karena peneliti tertarik untuk melakukan

Komponen kimia utama yang penelitian terkait efektifitas foot

dikandungnya adalah linail asetat, massage dan inhalasi aromaterapi

4
lavender terhadap nyeri pada pasien frekuensi jenis kelamin dan usia

post operasi mayor elektif diruang pasien, sedangkan analisis bivariat

bedah RSUD Cilacap tahun 2019. dilakukan terhadap kelompok

B. METODE PENELITIAN intervensi dan kelompok kontrol

Jenis penelitian ini adalah dengan menggunakan uji statistik

kuantitatif korelatif dengan metode Wilcoxon signed rank test.

pengambilan sampel purposive C. HASIL DAN PEMBAHASAN

sampling sesuai kriteria inklusi yaitu Hasil data penelitian meliputi analisa

sebanyak 34 orang di bangsal bedah univariat dan bivariat dibahas pada

RSUD Cilacap yang dilaksanakan pada tabel dibawah ini :

tanggal 30 April-20 Juni 2019. Desain 1. Karakteristik responden di

penelitian quasi experiment dengan RSUD Cilacap berdasarkan

rancangan pretest-postest dengan usia dan jenis kelamin.

kelompok kontrol.

Instrument dalam penelitian ini

adalah lembar observasi Wong Baker

Faces Pain Rating Scale. Alat ukur ini

digunakan untuk mengukur skala nyeri

pasien. Analisis data yang dilakukan

melalui editing, scoring, coding,

processing, tabulating dan uji statistik.

Analisis univariat dalam

penelitian ini meliputi distribusi

5
Berdasarkan tabel 4.1 dapat ekspresi gen yang berbeda antara

dilihat bahwa pasien post operasi laki-laki dengan perempuan, dan

mayor elektif berdasarkan jenis menyatakan bahwa perempuan

kelamin, terdapat sebagian besar lebih beresiko terkena penyakit

perempuan dengan jumlah 19 autoimun.

orang (55,9%) di bandingkan Penelitian tersebut juga

dengan laki-laki yang berjumlah 15 didukung oleh pendapat Aditya

orang (44,1%), sedangkan rentang (2017) yang mengatakan bahwa

usia pasien yang berada pada 20- wanita lebih beresiko terkena

40 dan 41-60 tahun sama penyakit kritis karena perbedaan

jumlahnya masing-masing 17 dan fluktuasi hormon yang

orang (50%). Hasil penelitian ini berlebihan, serta gaya hidup dan

juga sejalan dengan penelitian yang pola makan yang tidak sehat.

dilakukan oleh fitria (2014) yang Secara keseluruhan pasien dapat

berjudul efektifitas tekhnik dikategorikan dalam kategori

relaksasi progresif terhadap dewasa muda dan dewasa tua,

intensitas nyeri pada pasien pasca serta pada usia tersebut adalah

laparatomi dengan jumlah sampel usia produktif untuk bekerja, dan

15 orang, 7 orang berjenis kelamin melakukan banyak aktivitas,

laki-laki (46,7%) dan 8 orang karena gaya hidup kurang sehat,

perempuan (53,3%). Penelitian tekanan pekerjaan dan perubahan

yang dilakukan oleh Yun Liang hormone menyebabkan tubuh

(2017) mengatakan adanya rentan terserang berbagai

6
penyakit. Semakin bertambahnya intervensi foot massage dan inhalasi

usia, maka fungsi fisiologis aromaterapi lavender.

mengalami penurunan akibat Tabel 4.3

proses degeneratif, sehingga Test Statisticsa (experimental group)


PreTest Intervensi – Post Test
menjadi salah satu indikator Intervensi
Z -3.578b
menurunnya daya tahan tubuh
Asym
pada setiap orang. (Buletin p. Sig.
.000
(2-
jendela data dan informasi tailed)

kesehatan, 2013) Dalam uji Wilcoxon signed rank

Tabel 4.2 test pada tabel 4.3 pada kelompok


Descriptive statistic (experimental group)
intervensi didapatkan Hasil uji statistik
Intensitas N Mea Std. Mini Maxi
nyeri n Deviati mum mum diperoleh pv = 0,000 < dari 0,05
on
Pre test menunjukkan H0 ditolak yang berarti
17 3.12 .485 2 4
Intervensi
Ha diterima. Artinya bahwa ada
Post
test_Interv 17 2.00 .791 1 3 perbedaan yang signifikan antara
ensi
Berdasarkan hasil pada tabel pemberian foot massage dan inhalasi

4.2 menunjukan rata-rata (Mean) aromaterapi lavender.

penurunan intensitas nyeri pasien Tabel 4.4

pre dan post operasi mayor elektif Descriptive Statistics ( control group)
N Mea Std. Mini Maxi
dari rata-rata dari 3,12 menjadi 2,00. n Deviati mum mum
on
Dapat disimpulkan terdapat pre test
17 3.35 .702 2 4
kontrol
perbedaan rata-rata intensitas nyeri
post test
17 3.29 .849 1 4
sebelum dan sesudah diberi kontrol

7
Berdasarkan hasil pada tabel intensitas nyeri pasien post operasi

4.4 menunjukan penurunan nilai rata- mayor elektif pada kelompok

rata (Mean) intensitas nyeri pasien post intervensi dengan pv 0,000 < 0,05.

operasi mayor elektif dari 3,35 menjadi Adanya perbedaan ini dikarenakan

3,29. Dapat disimpulkan terdapat sebelum dilakukan post test, terlebih

perbedaan rata-rata intensitas nyeri dahulu diberi perlakuan berupa

pada kelompok kontrol. pemberian foot massage dan inhalasi

Tabel 4.5 aromaterapi lavender selama 15-20

Test Statisticsa (control group) menit. Hasil penelitian ini merujuk


Post test kontrol - Pre test
kontrol sesuai pendapat yang dikemukakan
Z -1.000b
Asymp oleh (Potter dan Perry, 2010) yang
. Sig.
.317 menyatakan massage yang dilakukan
(2-
tailed) pada daerah yang diinginkan selama
Dalam uji Wilcoxon signed rank 20 menit dapat merelaksasikan otot
test pada tabel 4.5 pada kelompok dan memberikan istirahat yang tenang
kontrol didapatkan Hasil uji statistik dan kenyamanan serta terdapat 50%
diperoleh pv = 0,317 > dari 0,05 penurunan nyeri, kelelahan,
menunjukkan H0 diterima yang berarti stress/kecemasan, pada klien paska
Ha ditolak. Artinya bahwa tidak ada operasi.
perbedaan terhadap intensitas nyeri Hasil penelitian sejalan
yang signifikan pada kelompok dengan penelitian yang dilakukan
kontrol. oleh Nila Krishna (2016) dengan
Dari data tersebut judul “ Pengaruh foot massage
menunjukan bahwa ada penurunan

8
terhadap penurunan skala nyeri pada menjadi 3,33 menggunakan skala

pasien post operasi laparatomi Visual Analog Scale.

diruang rawat inap RSUP Kaki adalah fokus alami untuk

Dr.M.Djamil padang” yang penyembuhan, karena setiap bagian

menyatakan bahwa ada pengaruh dipersarafi dengan 7000 ujung saraf

pemberian foot massage terhadap (Bright, 2001). Telah dipahami bahwa

penurunan intensitas nyeri pasien post foot massage dapat mendorong

operasi laparotomy setelah diberikan pelepasan terminal saraf dengan

terapi 1 kali pelaksanaan selama 20 meningkatkan modulasi nyeri, karena

menit, dan menunjukan bahwa setiap gerakan akan merangsang

sebelum diberikan foot massage rata- serabut saraf (serat A-beta) selanjutnya

rata skala nyeri 5,00 menjadi 2,42. impuls akan dikirimkan ke saraf pusat.

Penelitian ini juga didukung oleh Sistem kontrol gerbang diaktifkan

penelitian yang dilakukan Abdelaziz melalui interneuron penghambatan,

yang berjudul effect of foot massage sedangkan interneuron rangsang

on postoperative pain and vital sign terhambat, sehingga menutup gerbang

in breast cancer patient yang dan pesan rasa sakit tidak

menyatakan bahwa ada pengaruh ditransmisikan ke system saraf pusat

pemberian Foot massage terhadap ( Chanif, 2014).

penurunan nyeri pasien post operasi Penelitian ini juga sejalan

kanker payudara dengan penurunan dengan penelitian yang dilakukan oleh

rata-rata sebelum intervensi 6,43 Wahyuningsih (2014) yang berjudul “

Efektifitas aromaterapi lavender dan

9
massage effleurage terhadap 1. Pasien post operasi mayor elektif di

penurunan nyeri fase aktif kala 1 ibu RSUD Cilacap saat dilakukan

bersalin primigravida di PONEK penelitian berdistribusi merata antara

RSUD Karang Anyar” yang 20-40 dan 41-60 tahun, masing-

mengatakan adanya penurunan rata- masing sebanyak 17 (50 %)

rata skala nyeri sebesar 2,938 poin dari responden, jenis kelamin paling

skala sebelumnya setelah diberikan banyak kategori perempuan, yaitu

intervensi inhalasi aromaterapi sebanyak 19 (55,9 %) responden.

lavender dan massage effleurage. 2. Rata-rata tingkat nyeri pasien post

Aromaterapi lavender operasi mayor elektif sebelum

mengandung komponen kimia utama diberikan intervensi adalah 3,12.

linail asetat dan linalool yang dapat 3. Rata-rata tingkat nyeri pasien post

mempengaruhi limbic system di otak operasi mayor elektif sesudah

yang merupakan pusat emosi, diberikan intervensi adalah 2,00.

suasana hati atau mood untuk 4. Terdapat hubungan antara pemberian

menghasilkan bahan neurohormon foot massage dan inhalasi

endorphin dan encephalin yang bersifat aromaterapi lavender terhadap

sebagai penghilang rasa sakit penurunan intensitas nyeri pada

(Wahyuningsih, 2014). pasien post operasi mayor elektif di

D. KESIMPULAN RSUD Cilacap tahun 2019 dengan

Berdasarkan hasil penelitian dan pv=0,000 (α = 0,05).

pembahasan, maka dapat disimpulkan E. DAFTAR PUSTAKA

sebagai berikut: 1. Aditya Rio. (2017) ”Mengapa


wanita lebih rentan terkena

10
penyakit kritis” Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1
.www.klinikdokter.com.https://ww Fase Aktif Di Puskesmas Poned
w.klikdokter.com/infosehat/read/3 Plered Kabupaten Cirebon Tahun
067896/mengapa-wanita-lebih- 2017.
rentan-terkena-penyakit-kritis https://jurnal.unitri.ac.id/index.php
(diakses 07 juli 2019) /care/article/download/706/689,
(diakses tanggal 6 januari 2019)
2. Abdelaziz, S. H. H., & Mohammed,
H. E. (2014). Effect of foot 9. Gian, H. (2017). Asuhan
massage on postoperative pain and Keperawatan Pada Tn. A Dengan
vital signs in breast cancer Laparatomy Eksplorasi Atas
patient. Journal of Nursing Indikasi Hernia Inguinalis dengan
Education and Practice, 4(8), 115. AplikasiI Teknik Relaksasi Musik
Serta Optimalisasi Pelaksanaan
3. Amarillah, K. D. (2017). Hubungan Discharge Planning di Ruangan
Jenis Operasi Besar dan Operasi Bedah Pria RSUP DR. M. DJAMIL
Kecil Terhadap Tingkat PADANG (Doctoral dissertation,
Kecemasan Pasien Pra Operasi di Universitas Andalas).
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Gamping. 10. Nila, K. (2016). Pengaruh Foot
Massage Therapy Terhadap
4. Buletin jendela data dan informasi Penurunan Skala Nyeri Pada
kesehatan. (2013). Pasien Post Operasi Laparotomi
http://www.depkes.go.id/resources Diruang Rawat Inap Bedah RSUP
/download/pusdatin/profil- Dr. M. DJAMIL
kesehatan-indonesia/profil- PADANG (Doctoral dissertation,
kesehatan-indonesia-2013.pdf Universitas Andalas).
https://scholar.google.co.id/scholar
5. Bright, M. A. (2001). Holistic ?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=krisna
health and healing.Philadelphia, +pengaruh+foot+massage&btnG=,
PA: Davis Company (diakses tanggal 4 Februari 2019)
6. Brunner and Suddarth. (2010). Text 11. Perry, Potter. (2006). Buku Ajar
Book Of Medical Surgical Nursing. Fundamental Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta: ECG Jakarta : EGC
7. Chanif, C., Petpichetchian, W., & 12. Perry, Potter. (2010). Buku Ajar
Chongchareon, W. (2013). Does Fundamental Keperawatan. Jakarta
foot massage relieve acute : EGC
postoperative pain? A literature
review. Nurse Media Journal of 13. Primadiati R. Aromaterapi
Nursing, 3(1), 483-497. Perawatan Alami untuk Sehat dan
8. Fitrianingsih, Y., dan Prianti, A.V. Cantik. Jakarta: PT Gramedia
(2017). Perbedaan Metode Deep Pustaka Utama. 2002.
Back Massage Dan Metode
Endorphin Massage Terhadap

11
14. Romadoni, S. (2016). Karakteristik
Dan Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Kecemasan Pasien Pre
Operasi Mayor Di Rumah Sakit
Muhammadiyah
Palembang. Masker Medika, 4(1),
108-115.

15. Wahyuningsih, M. (2014).


Efektifitas aromaterapi lavender
(lavandula angustifolia) dan
massage effleurage terhadap
tingkat nyeri persalinan kala I fase
aktif pada primigravida Di BPS
Utami Dan Ruang Ponek RSUD
Karanganyar. Jurnal Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
Kusuma Husada Surakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai