Anda di halaman 1dari 2

B.

Pengertian Integritas Diri

Integritas adalah kesamaan antara kata dan perbuatan. A adalah A, dan B adalah B. orang yang memiliki
integritas adalah orang yang perkataannya bisa dipegang. Integritas diri adalah suatu pemahaman yang
membuat terwujudnya pemenuhan yang seimbang dan sinergis terhadap semua kebutuhankebutuhan
manusia. Misalnya, terpenuhinya kebutuhan terhadap makanan, prestasi di sekolah, pergaulan,
pelaksanaan ibadah, dan keikutsertaan dalam kegiatan social kemasyarakatan. Manusia dapat
berkembang secara utuh tanpa ada satu pun keperluan yang terabaikan. Dengan kata lain, kebutuhan-
kebutuhannya akan terpenuhi secara seimbang, tepat, dan proporsional (sesuai kebutuhan dan tidak
berlebihan). Misalnya, makan secara teratur, belajar setiap hari, bergaul dengan teman, peduli terhadap
sesame, dan melaksanakan kewajiban agama. Integritas diri memungkinkan semua perasaan diungkapkan
dengan kejujuran dan ketulusan meskipun kita harus melaksanakan sesuatu ytidak menyenangkan. Jika
kita melakukannya dengan alasan yang benar, semuanya akan dapat diterima. Individu-individu yang
mempunyai integritas diri akan memancarkan kepercayaan diri dan sikap yang tidak mementingkan diri
sendiri.

C. Manfaat Integritas Diri

Hidup yang terintegrasi adalah hidup yang terpenuhi kebutuhan dasar secara seimbang. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita perlu mengupayakan agar kebutuhan jasmani, intelektual, emosional, social, dan rohani
terpenuhi secara seimbang. Apabila kita mampu mewujudkan integritas diri sendiri, kita akan
memperoleh manfaat yang besar. Adapun manfaatmanfaat tersebut dapat dilihat berikut ini. 1. Secara
fisik, kita akan merasa sehat dan bugar. Kita selalu siap melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari.
Sebagai seorang siswa, kita harus menjaga kesehatan agar dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan
baik. Jika kita sering sakit, kita akan sering ketinggalan pelajaran. Di sekolah, kita sering menjumpai teman-
teman yang terkena penyakit, seperti flu, sakit mata, dan cacar. Jika kesehatan kita terjaga degnan baik,
kita tidaak akan mudah tertular penyakit-penyakit tersebut. Hal yang sangat penting adalah kita
menyadari bahwa kesehatan dan kebugaran fisik akan mempengaruhi kondisi mental. Ingatlah semboyan,
di dalam tubuh yang sehat terdapat pikiran yng sehat. 2. Secara intelektual, kita dapat mengoptimalkan
kemampuan otak kita. Otak kita terlatih berpikir secara ilmiah, terlatih menganalisis, dan terlaith
membuat kesimpulan yang logis dan rasioanal. Kita semakin mampu mengembangkan sifat kritis dan
rasional. Selain itu, kita juga mampu mengolah berbagai data dan informasi yang samapi kepada kita.
Kemampuan intelektual yang baik memungkinkan kita untuk mengikuti program studi yang kita inginkan.
Dengan kemampuan menganalisis yang baik, kit adapt menjahkan diri dari asumsi-asumsi yang bersifat
subjektif semata. Orang yang mampu melakukan penelitian dan menghasilkan berbagai penemuan ilmiah
adalah orangorang yang berhasil mengembangkan kemampuan intelektual secara memadai. 3. Secara
emosional, kemampuan EQ dalam diri seseorang akan membuat orang itu menjadi penuh motivasi, sadar
diri, empati, simpati, solidaritas tinggi, dan sarat kehangatan emosional dalam interaksi kerja.
Kematangan emosional yang dimiliki seseorang akan membuatnya dapat bekerja di bawah tekana. Itulah
sebabnya ada banyak orang yang memiliki IQ sedang bahkan rendah, namun dapat sukses dalam hidupnya
karena memiliki EQ yang tinggi, namun mengalami kegagalan dalam hidupnya karena memiliki tingkat EQ
yang rendah. Kecerdasan emosional berada di wilayah emosi dan bersifat asosiatif. Kecerdasan itu akan
membuat seseorang mampu menyesuaikandiri terhadap apapun yang sedang dihadapinya. 4. Secar
spiritual, kita dapat memaknai segala sesuatu, termasuk pengalaman-pengalaman hidup, baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, seperti keberhasilan, kegagalan, dan penderitaan.
Kecerdasan spiritual membuat kita dapat melihat berbagai kenyataan atau fenomena kehidupan dalam
perspektif yang lebih dalam, utuh, dan menyeluruh dalam mengatasi keragaman dan perbedaan yang
dihadapi. Kecerdasan ini juga membuat seseorang tidak mudah terombang-ambing oleh kekacauan yang
terjadi akibat arus gelombang yang kuat. 5. Secara social, kita semakin mampu mengembangkan
hubungan baik satu sama lain. Kita semakin betah bersama orang lain dan mau bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang menuntut kekompakan dan kerja sama yang baik. Kita memiliki kepekaan
hati dan perasaan untuk selalu memberi tempat bagi orang lain di dalam hati kita. Misalnya, interaksi
dengan lingkungan sekitar membuat kita tahu kesulitan orang lain. Hal tersebut akan mendorong kita
untuk ikut membantu sehingga kita merasa berharga dan bermanfaat bagi orang lain. Kepekaan seperti
ini akan membuat kita lebih tanggap terhadap kebuthan dan harapan orang lain, sehingga turut membuat
suasana hidup bersama menjadi nyaman, damai dan menyenangkan. Situasi seperti inilah yang menjadi
dambaan hati setiap orang.

D. Pribadi yang Memiliki Integritas Diri

Menurut Antonius Atosokhi Gea, seorang pribadi yang memiliki integritas diri yang tinggi akan tampak
sebagai berikut. 1. Selalu tampil dengan fisik segar dan bugar. Tidak banyak keluhan mengenai kesehatan
fisiknya. Ia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang banyak melibatkan fisik. Bahkan, tugas-tugas berat
sekalipun dapt diatasinya. 2. Dapat diandalkan secara intelektual. Orang yang dimaksud adalah orang yang
intelek dan mudah mempelajari hal baru dengan cepat. Ia dapat mempelajari banyak hal, senang
melibatkan diri dalam kegiatan penelitian, mampu mencari solusi/pemecahan dari masalah yang ada,
serta kritis dan rasional dalam bertindak. 3. Tidak mudah terbawa emosi, sabar, dan kuat dalam
menghadapi tantangan atau tekanan. Ia mapu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda. Selain
itu, ia memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalankan kegiatannya. Misalnya, tidak akan bersedih ketika
putus cinta karena dapat membuatnya malas untuk makan, bergaul, atau belajar. 4. Memiliki kehidupan
rahani yang mendalam. Ia mampu bersikap arif dan bijaksana dalambertindak, serta tidak hanya
menggunakan pertimbangan ekonomi dan untung rugi saja dalam mengambil keputusan. Ia memiliki
orientasi nilai moral atau agama sebagai penuntun penting dalam hidupnya. Selain itu, ia juga berani dan
bertanggung jawab dalam bertindak, adil, dan berpikiran maju. 5. Luwes dalam pergaulan. Ia suka berada
di tengah-tengah orang lain dan mau bekerja sama dengan banyak orang. Hal ini akan memudahkannya
diterima dan menerima orang lain. Oleh karena itu, orang lain merasa senang dan beruntung dapat
bergaul dengannya.

Anda mungkin juga menyukai