Anda di halaman 1dari 5

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM

INGATAN MANUSIA

A. Pendahuluan
Dramawan abad ke-20 Tennessee William pernah mengatakan bahwa hidup adalah memori
kecuali momen sekarang yang berlalu demikian cepat sehingga kita sulit untuk mengingatnya,
jadi apa itu memori?
Memori atau ingatan adalah retensi informasi dari waktu ke waktu yang melibatkan encoding,
penyimpanan dan pengambilan kembali. Para psikolog pendidikan mempelajari bagaimana
informasi diletakan atau disimpan dalam memori, bagaimana ia dipertahankan atau disimpan
setelah disandikan (encoded), dan bagaimana ia ditemukan atau diungkapkan kembali untuk
tujuan tertentu dikemudian hari. Memori membuat diri kita terasa berkesinambungan. Tanpa
adanya memori, kita tidak mampu menghubungkan apa yang terjadi kemarin dengan apa
yang sedang kita alami sekarang.
Otak merupakan perangkat yang paling kompleks di dunia. Trilyunan sel otak memiliki fungsi
spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan seluruh aspek fisik dan psikis manusia.
Baik secara sadar maupun tak sadar. Kapasitas penyimpanan memori di dalam otak jauh
melebihi kapasitas hardisk computer terbesar sekalipun. Otak memiliki kemampuan
menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam jumlah tak terbatas, jauh melebihi
kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi sayangnya manusia tidak mampu
mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut, sehingga otak tidak memungkinkan semua
jejak ingatan itu tersimpan terus dengan sempurna, melainkan berangsur-angsur akan
menghilang. Tetapi ketika orang yang bersangkutan diminta untuk mengingat kembali hal
yang sudah diingatnya, terkadang mulai terlupakan sebagiannya.

B. Pengorganisasian informasi
Pengorganisasian atau penataan informasi di dalam memori kita, maka kita akan terbantu
dalam mengingat dan menghadirkannya kembali. Strategi penataan memori yang baik, yakni
dengan mengelompokkan atau “mengepak” informasi menjadi unit-unit “higher order” yang
dapat diingat sebagai satu unit tunggal disebut juga dengan chunking. Chunking dilakukan
dengan membuat sejumlah besar informasi menjadi lebih mudah dikelola dan lebih bermakna.
Ingatan atau memory merujuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi
yang telah diperoleh seorang individu sepanjang masa. Hampir semua aktivitas manusia baik
yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor pasti melibatkan ingatan. Oleh karena itu
ingatan menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai proses yang dialami manusia.(Ellis
dan hunt, 1993; Matlin, 1989).
Berikut adalah tiga model ingatan yang berkaitan dengan pemrosesan informasi; yang
pertama adalah model yang dikemukakan oleh Atkinson dan Shiffrin yang membedakan
ingatan jangka pendek (Short Term Memory) dan ingatan jangka panjang (Long Term
Memory), yang kedua adalah model ingatan yang diajukan oleh Craik dan Lockhart yang
menekankan pada tingkatan proses informasi didalam ingatan dan yang ketiga adalah ingatan
episodik dan ingatan semantik (dalam Suharnan, 2005).
Model ingatan menurut Atkinson dan Shifrrin didasarkan kepada pemrosesan informasi.
Berdasarkan model ini, informasi yang diterima kemudian diproses melalui pencatatan indera
menuju pada ingatan jangka pendek, dan akhirnya sampai pada penyimpanan yang lebih
permanen di dalam ingatan jangka panjang. Menurut model ini informasi dimasukkan dan di
oleh melalui 3 tahap( Huitt, W ;2003).

Gambar 1. Diagram Model Ingatan Pemrosesan Informasi


Pemindahan informasi dari ingatan indera (ingatan sensori)menuju pada ingatan
jangka pendek akan dikendalikan oleh perhatian. Jika proses informasi dalam ingatan jangka
pendek sudah dikendalikan, maka informasi itu akan melakukan fungsi ingatan. Proses
pengendalian yang paling penting dalam ingatan jangka pendek adalah rehearsal atau
repetition, yaitu pengulangan informasi dalam pikiran.
Sedangkan menurut model pemrosesan informasi, orang dapat menganalisis
informasi menurut cara-cara yang berbeda, dari proses yang paling dangkal hingga yang
paling dalam (tentang makna). Menurut Craik dan Lockhart suatu proses pengulangan
informasi (rehearsal) dibedakan menjadi pengulangan untuk pemeliharaan dan untuk
elaborasi atau pendalaman. Pemrosesan informasi pada tingkat yang lebih dalam akan
meningkatkan kinerja penggalian kembali informasi di dalam ingatan(recall) karena adanya
faktor yang menonjol (distinctiveness) dan pemerincian (elaboration).
Model ingatan episodik dan semantik diperkenalkan oleh Endel tulving(Matlin, 1989).
Ingatan episodik menyimpan informasi mengenai kejadian-kejadian dan hubungan-hubungan
masing-masingkejadian itu, bersifat temporer dan berkaitan dengan perubahan peristiwa.
Sedangkan ingatan semantik adalah pengetahuan yang terorganisasikan mengenai segala
sesuatu yang ada dalam kehidupan. Ingatan semantik ini berkaitan erat dengan perngertian,
konsep, ide dan fakta.
Pada bagian ini akan dibahas tentang tentang proses pengorganisasian .
1. Konteks
Jalan lain yang dilakukan dalam pengorganisasian proses yang terlihat untuk
mengoperasikan memori adalah bagaimana pengaruh konteks dalam memori. Cara informasi
dikode dan disimpan dalam memori dapat dengan mudah dipengaruhi oleh konteks.
Contohnya kontek verbal dalam kata kemacetan dicodekan seperti strawberi versus
kemacetan lalu lintas akan menentukan jenis vitur yang dikodekan dalam memori. Aturan
konteks bisa menseleksi fitur tertentu yang ditujukan untuk pengkodean dan penyimpanan.
Singkatnya konteks berfungsi untuk membantu mengatur fitur tertentu dalam penempatannya
di memori.
Apabila kata-kata itu diproses pada tingkat yang dangkal, lebih sedikit kata-kata yang bisa di
ingat, ketika kata-kata itu diproses pada tingkat yang lebih dalam maka secara substansial
lebih banyak kata-kata yang bisa di ingat.
2. Proses Konstruktif
Secara umum, proses konstruktif merujuk pada tindakan bagaimana kita dapat
mengintegrasikan atau mengatur informasi dalam memori sebuah pola yang lebih kurang
koheren disebut skema. Dapat dipahami, sebuah skema dapat mempengaruhi bagaimana
informasi. informasi baru dapat diintegrasikan ke dalam memori jangka panjang.
Dalam sebuah penelitian, John Bransford dan Jeffrey Frank mengemukakan bahwa manusia
mengenal informasi meskipun itu tidak eksplisit di presentasikan untuk belajar. Mereka
disajikan dengan subjek daftar kalimat sederhana yang jika digabungkan akan mewakili
sebuah kalimat kompleks yang mengandung beberapa ide. Perhatikan kalimat berikut yang
merupakan ide kompleks: kucing takut berlari dari gonggongan anjing dan melompat di atas
meja. Ide kompleks ini dapat dibagi menjadi empat ide sederhana sebagai berikut:
a. Kucing itu takut
b. Kucing itu berlari
c. Anjing itu menggonggong
d. Kucing itu melompat di atas meja
3. Memori Semantik
Memori semantik adalah pengetahuan umum siswa tentang dunia. Memori ini mencakup:
1. Pengetahuan tentang pelajaran di sekolah (seperti pengetahuan geometri).
2. Pengetahuan tentang bidang keahlian yang berbeda (seperti pengetahuan catur).
3. Pengetahuan “sehari-hari” tentang makna kata, orang terkenal,tempat-tempat penting,
dan hal-hal umum (seperti apa arti kata gaul atau siapa itu Jokowi atau Syahrini).
Studi memori semantik menitik beratkan pada memori alami, yaitu memori yang
menyimpan apa-apa saja yang didapatkan dari pengalaman berbahasa. pandangan yang
populer tentang memori semantik yaitu beragam makna dari kata-kata yang saling
berhubungan di dalam memori dengan berbagai persetujuan dalam memori. Tidak semua link
diantara kata- kata yang terkait sama-sama penting. Kata-kata yang lebih kritis atau penting
terkait dengan makna konsep dianggap lebih dekat disbanding kata-kata lain. Sebagai contoh
“konsep manusia” mungkin memiliki link ke “orang, tangan , hati, dan orang”. Tetapi mereka
mungkin berbeda dalam mendefenisikan properti dari manusia.
Salah satu tes model jaringan seperti subjek di minta untuk menjawab pertanyaan
tentang apakah burung kenari berwarna kuning? Apakah burung kenari terbang?. Lama waktu
yang dibutuhkan seseorang untuk menjawab “ya” atau “tidak”. Hal ini berteori bahwa
pencarian di memori untuk pertanyaan ini memerlukan pengaktifan kode yang terlibat, seperti,
kinari dan kuning, kinari dan terbang, dan aktifitas kemudian menyebar keseluruh jaringan
kompleks link terkait. Versi kasus ini disebut teori penyebaran aktifitas memori semantic yang
dikembangkan oleh Allan Collins dan Elizabeth Loftus. Jika diansumsikan bahwa antara
kuning dan kenari lebih dekat dari pada hubungan antara terbang dan burung kenari.
Singkatnya waktu reaksi terhadap pertanyaan-pertanyaan seperti ini dianggap sebagai
ukuran kekuatan sambungan atau waktu antara dua kode.
4. Pengelompokan persepsi dan memori
Ide penting yang berasal dari teori Gelstalt memori adalah bahwa hal-hal yang
dikelompokkan perceptual akan menentukan cara mereka akhirnya diselenggarakan di
memori. Informasi di lingkungan kita terkadang special atau temporal terorganisasi sehingga
kita menggunakan organisasi ini untuk mengkodekan dan menyimpan informasi. Misalnya
nomor telepon dikelompokkan menjadi dalam urutan tiga dijit dan empat digit.
Singkatnya manusia harus memilki konsistensi dalam pengelompokan atau mereka
tidak akan mampu untuk mengkodekan dan menyimpan urutan. Generalisasi ini berlaku
dimana urutan yang harus dipelajari tidak memilki struktur tingkat tinggi yang jelas yaitu
dimana orang tidak mampu mendeteksi urutan tersembunyi dari angka atau huruf yang akan
lebih mudah untuk menyandikan bahwa urutan yang disajikan dalam studi.
5. Model Memori Assosiatif Manusia
Salah satu jenis model jaringan memori manusia yang telah terkenal adalah model memori
assosiatif manusia yang dikembangkan oleh Jhon Anderson dan Gordon Bower pada tahun
1973. Model ini menggambarkan memori sebagai kumpulan besar assosiasi terkait dalam
jaringan yang besar. Unit dasar dari model ini disebut sebagai proposisi yang merupakan
hubungan bermakna atau gramatikal unit yang dikodekan dari informasi yang tersimpan
dalam memori.

D. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, Pengorganisasian adalah cara lain untuk melihat
proses berlangsungnya pengorganisasian informasi di dalam memori adalah dengan melihat
pengaruh kontek di dalam memori. Bentuk lain dari proses kerja memori adalah constrative
process yaitu mengacu kepada tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk mampu
mengintegrasikan atau mengorganisasikan informasi di dalam memori sehingga informasi
tersebut menjadi lebih koheren.

Anda mungkin juga menyukai