Makalh Manajeman
Makalh Manajeman
TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan adalah upaya manusia secara sadar memilih alternatif masa depan yang
dikehendaki dan kemudian mengarahkan sumberdaya untuk mewujudkan tujuan (Gito
Sudarmo 2001). Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan manajerial yang
mencakup penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara keseluruhan
memperjelas visi, misi dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber daya organisasi,
mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan, memperkirakan efektifitas tindakan
dan menyiapkan karyawan untuk melaksanakannya (Gilles, 1994).
Perencanaan (planning), merupakan fungsi dasar dari manajemen dan semua fungsi
dalam manajemen tergantung dari fungsi perencanaan.. Hal ini sesuai dengan definisi
perencanaan dari Swansburg dan Swansburg (1999), bahwa perencanaan adalah proses
berkelanjutan yang diawali dengan menetapkan tujuan, dan kemudian melaksanakannya
sesuai dengan proses, memberikan umpan balik dan melakukan modifikasi rencana jika
diperlukan. Lebih lanjut Swansburg dan Swansburg (1999) menjelaskan bahwa perencanaan
merupakan proses berfikir atau proses mental dalam membuat keputusan dan peramalan yang
berorientasi pada masa yang akan datang (Sri Mugianti, 2016).
Berikut ini adalah tujuan perencanaan dalam manajemen (Sri Mugianti, 2016) :
1. Faktual atau Realitis. Hal ini berarti apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai
denan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapai
Keperawatan.
2. Logis atau Rasional. Hal ini berarti apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal
sehinggal perencanaan tersebut dapat dijalankan.
3. Fleksibel. Perencanaan yang baik justru diharapkan tetap dpat beradaptasi dengan
perubahan di masa yang akan datang, sekalipun tidak berarti bahwa Iplanning Idapat
kita ubah seenaknya.
a. Rencana Harian
Rencana Harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang dibuat
setiap hari sesuai perannya. Rencana dibuat oleh kepalaruang, ketua tim/perawat primer
dan perawat pelaksana. Isi rencana harian Kepala Ruangan meliputi:
- Asuhan Keperawatan
- Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain yang terkait
b. Rencana Bulanan
Rencana Bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana ini harus
disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasanya dibuat oleh kepala ruang dan
ketua tim/perawat primer.
Setiap skhir bulan KEpala ruangan melakukan evaluasi, berdasarkan hasil evaluasi tersebut
kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjur dalam rangka peningkatan kualitas
hasil. Kegiatan yang mencakup rencna bulanan karu adalah :
- Membuat jadwall supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
pelaksana
c. Rencana Tahunan
Rencana Tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali, yang dibuat berdasarkan
hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini biasanya dibuat oleh kepala ruang.
Rencana kegiatan tahunan mmencakup :
- Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik proses
kegiatan serta evaluasi mutu pelayanan
- Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang masih rendah
pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja yang telah dicapai MPKP
bahkan meningkatkannya di masa mendatang
1. Analisis situasi
Untuk membangun sebuah organisasi layanan keperawatan ataupun untuk
menjalankannya dengan membuat program,setiap organisasi layanan keperawatan
harusmerumuskan jati dirinya dan memetakan diri dan lingkungannya. Sangat diperlukan
upaya untuk memusatkan konsentrasi organisasi layanan keperawatan pada satu atau
beberapa bidang tertentu.
Proses manajemen merupakan proses yang holistik ,melibatkan banyak sisi yang akan
berinteraksi. Sebagai langkah dalam proses ini ,langkah teknis yang dapat dipelajari
adalah bagaimana keperawatan mampu meletakkan masalah dengan suatu metode
analisis tertentu seperti menggunakan analisis SWOT,analisis TOWS dll.
Analisi SWOT adalah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(menggambarkan situasi). S(Strength) adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kekuatan dari keperawatan atau program layanan asuhan keperawatan pada saat ini. W
(Weakness) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari keperawatan atau
program layanan asuhan keperawatan pada saat ini. O(Opprtunity) adalah situasi atau
kondisi yang merupakan peluang diluar keperawatan dan memberikan peluang di luar
keperawatan dan memberikan peluang berkembang bagi layanan keperawatan dimasa
depan . T(Threat) adalah situasi yang merupakan ancaman bagi keperawatan yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi layanan keperawatan dimasa depan.
2.4 Perencanaan dalam Manajemen Asuhan Keperawatan Diruang Rawat dan Puskesmas
a. Pengorganisasian
Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk membuat tim kerja dengan pembagian tugas
dari masing-masing personel. Sebagai contoh untuk pengelolaan di ruang rawat inap, maka
diselenggarakan pengorganisasian dengan pembagian peran sebagai berikut :
1. Kepala Ruangan.
2. Perawat Primer.
3. Perawat Asosiet.
Adapun penetapan tugas perawat diatas harus sesuai dengan visi dan misi Rumah
sakit atau Puskesmas, hasil penyelenggaraan model asuhan keperawatan sebelumnya,
bagaimana kekuatan sumber daya yang ada dan sarana serta prasarana yang telah
diidentifikasi pada pengumpulan data sebelumnya.
b. Rencana Strategi Perencanaan
Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan bagaimana rencana
strategis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan didalam Manajemen Keperawatan.
Organisasi mulai menentukan dan mendiskusikan bentuk dan penerapan praktek keperawatan
yang professional, bagaimana format dan pendokumentasian, mengatur kebutuhan tenaga
perawat, mengatur tugas dan wewenang dari masing-masing perawat di ruangan, jadwal
kerja dari masing-masing perawat, bagaimana mensupervisi perawat, bagaimana system
kepemimpinannya, instalasi instalasi yang menunjang idalam proses keperawatan seperti
farmasi, radiologi, laboratorium, gizi (jalur opersional). Hubungan dengan bagian-bagian lain
yang turut mendukung didalam organisasi rumah sakit ini (anggaran, karyawan, non medis).
c. Pengaturan dan Kegiatan
Pada tahap ini setelah semua rencana strategis disusun maka mulai dilakukan penentuan
kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya. Setelah seluruh kegiatan
ditentukan dan sudah pula ditentukan waktu pelaksanaanya, selanjutnya mulai dilakukan
persiapan untuk pelaksanaannya. Inti dari tahap ini adalah mulai menyiapkan bahan-bahan
yang diperlukan seperti dokumen-dokumen untuk pemberian bukti pelaksanaan, bagaimana
deskripsi tugasnya, sekaligus juga pengaturan kembali jadwal (pembagian tugas).
d. Persiapan Pendokumentasian
Dalam kegiatan pendokumentasian, hal yang perlu dipersiapkan antara lain bentuk sistim
dokumentasi keperawatan, format pengkajian, format perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasinya. Termasuk didalam pesiapan ini adalah mengevaluasi kesesuaian format yang
dipergunakan selama ini berdasarkan criteria : apakah sudah sesuai dengan standar
dokumentasi keperawatan, apakah mudah atau dipahami semua perawat yang ada di ruangan,
apakah efisien dan efektif dalam pelaksanaannya. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut
kemudian ditentukan tentang model pendokumentasian yang sesuai.
e. Persiapan Evaluasi
Evaluasi meliputi penentuan teknik evaluasi, pembuatan alat evaluasi dan sekaligus
didalamnya adalah pendokumentasian hasil kegiatannya secara umum.
Fungsi perencanaan pelayanan dan asuhan keperawatan dilaksanakan oleh kepala ruang.
Swanburg (2000) menyatakan bahwa dalam keperawatan, perencanaan membantu untuk
menjamin bahwa klien akan menerima pelayanan.
Lingkup Manajemen Keperawatan (Suyanto, 2008) terdiri dari:
Manajemen pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang perawatan
yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
a) Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)
b) Manajemen menengah (kepala unit pelayanan/supervisor)
c) Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)
d) Manajemen Asuhan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan menggunakan proses
keperawatan pada prinsipnya menggunakan konsep-konsep manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
(Suyanto, 2008).
Proses manajemen keperawatan. Proses manajemen keperawatan menurut
Nursalam (2007) yaitu:
a. Pengkajian- pengumpulan data. Pada tahap ini seseorang manajer dituntut tidak
hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien, melainkan juga
mengenai institusi (rumah sakit atau puskesmas):’’ tenaga keperawatan,
administrasi, dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi
keperawatn secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu
memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha
orang lain.
b. Perencanaan. Menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksud untuk
menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien,
menehgakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan
tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan.
c. Pelaksanaan. Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja melalui orang lain,
maka tahap implementasi dalam proses manajemen terdiri atas bagaimana
manajer memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah
direncanakan.
d. Evaluasi. Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu
melaksanakan perannya sesuai dengan organisasi yang telah ditetapkan serta
mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung
dalam pelaksanaan.