Anda di halaman 1dari 52

DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH

UNTUK IBU HAMIL KE BIDAN DESA

No. Dokumen :………………..

No. Revisi :………………..

Tgl. Mulai Berlaku :.....................


SOP

DINKES Halaman :

KAB.MUSI RAWAS

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


KELINGI IV/C Kelingi IV/C

dr. Winny Puspitasari

1.Pengertian 1. Tablet tambah darah (TTD) adalah tablet yang mengandung


200mg sulfas ferosus yang setara dengan 60mg besi elemental
dan 0,25mg asam folat
2. Distribusi tablet tambah darah (TTD) untuk ibu hamil ke bidan
desa adalah kegiatan distribusi tablet tambah darah ke bidan
desa untuk diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan jumlah
sasaran sebanyak minimal 90 tablet selama kehamilan yang
dimulai sejak ibu dinyatakan hamil

2.Tujuan Sebagai pendoman petugas untuk mencukupi kebutuhan zat besi


(Fe) guna mencegah terjadinya anemia gizi pada ibu hamil

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor / /UKM/SK/ /2019


tentang kegiatan yang ada di UKM

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 88 tahun 2014 tentang


pemberian tablet tambah darah (TTD) pada ibu hamil

5.Alat dan Bahan  Tablet tambah darah (TTD)


 Daftar tanda terima dari bidan desa

6.Langkah - langkah 1. Petugas melakukan pendataan sasaran atau merekap dari


kohort ibu hamil atau langsung penanyakan kepada bidan desa
setempat
2. Petugas mempersiapkan tablet tambah darah (TTD) sesuai
jumlah sasaran
3. Petugas mendistribusikan tablet tambah darah (TTD) kepada
bidan desa sesuai sasaran ibu hamil yang ada diwilayah bidan
desa bekerja
4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi tablet
tambah darah (TTD)

5. Pertugas membuat laporan ibu hamil yang mendapat tablet


tambah darah (TTD) pada bidan desasesuai dengan laporan dari
bidan desa dan buat rekap cakupan puskesmas kelingi IV/C
untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten MusiRawas

7. Unit Terkait 1. Petugas Gizi


2. Bidan Desa

8. Dokumen
Kohort ibu hamil

DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) UNTUK


IBU HAMIL KE BIDAN DESA
DAFTAR No Dokumen :
TILIK
No Revisi :
Tanggal Terbit :
KABUPATEN PUSKESMAS
MUSI RAWAS Halaman : KELINGI IV/C

No. Sesuai Tidak


Langkah-langkah
Sesuai
1. Petugas melakukan pendataan sasaran atau merekap
dari kohort ibu hamil atau langsung penanyakan
kepada bidan desa setempat.

2. Petugas mempersiapkan tablet tambah darah (TTD)


sesuai jumlah sasaran.
Petugas mendistribusikan tablet tambah darah (TTD)
3.
kepada bidan desa sesuai sasaran ibu hamil yang
ada diwilayah bidan desa bekerja.
4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
distribusi tablet tambah darah (TTD)
Petugas membuat laporan ibu hamil yang mendapat
tablet tambah darah (TTD) pada bidan desa sesuai
5. dengan laporan dari bidan desa dan buat rekap
cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

Petugas yang Memonitoring,


PJ, UKM

RENI ETIYANA, SKM


NIP.197009081992032007

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
Alamat : Jl. Lintas Trans Kelingi IV/C Desa Campursari Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas 31657 Email : puskesmaskelingiivc@gmail.com
Call Center 0821-9575-7630

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


DISTRIBUSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) UNTUK IBU HAMIL KE
BIDAN DESA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELINGI IV/C TAHUN 2019

A. Pendahuluan

Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang membina


peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
Program – program kegiatan puskesmas disusun oleh kepala
puskesmas serta bertanggung jawab pada program, program kegiatan
yang disusun setidaknya mengacu pada pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh kementerian kesehatan, dinas kesehatan propinsi,
kota/kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat terutama sasaran program.

Visi Puskesmas

Memberikan pelanyanan prima untuk menuju Musi Rawas Sempurna


Sehat

Misi puskesmas

1. Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif


2. Memberikan pelanyanan secara profesioanal, adil dan tidak
membedakan strata dan status sosial masyarakat
3. Menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat
4. Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesionalitas
SDM yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan
5. Memberikan pelanyanan kesehatan secara paripurna sesuai standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
6. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang
pelanyanan kesehatan

Tujuan Puskesmas Kelingi IV/C

Menjadikan puskesmas Kelingi IV/C sebagai puskesmas dambaan


masyarakat

Tata Nilai
Ke : Kekeluargaan

Lin : Lincah

Gi : Giat

4C : Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cermat

MOTTO

“ KESUKSESAN BERSAMA “

Artinya : Sehat, Aman, Bahagia, bekerjasama dengan masyarakat

B. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan jangka menengah nasioanal (RJPM)


bidang kesehatan 2019 – 2020, yang memuatan indikator luaran yang
harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan
sebagaimana dijabarkan dalam rencana aksi pembinaan gizi masyarakat
yang menetapkan 20 indikator diantaranya ibu hamil mendapat tablet
tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan.

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajatkesehatan


masyarakat yang optimal dengan meningkatkan pengetahuan ibu hamil
dalam menkonsumsi tablet tambah darah (TTD) selama kehamilan

Penyelengara dilakukan secara terpadu dan komprensif melalui


program gizi dan pelaksanaan program gizi tentunya diperlukan
sumberdaya yang memadai dan manajemen serta organisasi pembinaan
dan pengembangan program gizi yang sesuai dengan situasi dan kondisi
serta permasalahan dimana program tersebut dilaksanakan

Berkaitan dengan hal diatas puskesmas kelingi IV/C akan


melakukan pemberian tablet tambah darah (TTD) pada ibu hamil selama
kehamilan, memberikan tablet yang mengandung 200mg sulfas ferosus
kepada ibu hamil agar mencukupi kebutuhan zat besi (Fe) guna
mencegah terjadinya anemia gizi pada ibu hamil. Anemia gizi adalah
suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari
normal pada ibu hamil < 11gram %

Peran Lintas Program :

a. Bidan Desa :
a. Memberikan tablet tambah darah kepada setiap ibu hamil di
desanya
b. Mencatat nama ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah
c. Melaporkan data ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah
darah kepada petugas gizi puskesmas

Peran Lintas Sektor :


a. Ibu ketua TP PKK :
Memotivasi ibu hamil supaya minum tablet tambah darah secara
teratur sesuai petunjuk
b. Kader posyandu :
Mengingatkan ibu hamil supaya minum tablet tambah darah secara
teratur sesuai petunjuk

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman petugas untuk mencegah terjadinya anemia gizi
pada ibu hamil
2. Tujuan Khusus
Agar ibu hamil tidak mengalami kekurangan Fe atau anemia gizi

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Mendistribusikan tablet Memberikan tablet tambah


tambah darah (TTD) pada darah (TTD) pada bidan desa
bidan desa untuk ibu hamil untuk ibu hamil sesuai dengan
selama kehamilan laporan bidan desa

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas melakukan pendataan sasaran atau merekap dari kohort
ibu hamil atau langsung penanyakan kepada bidan desa setempat
2. Petugas mempersiapkan tablet tambah darah (TTD) sesuai jumlah
sasaran
3. Petugas mendistribusikan tablet tambah darah (TTD) kepada bidan
desa sesuai sasaran ibu hamil yang ada diwilayah bidan desa
bekerja
4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi tablet
tambah darah (TTD)
5. Pertugas membuat laporan ibu hamil yang mendapat tablet tambah
darah (TTD) pada bidan desa sesuai dengan laporan dari bidan desa
dan buat rekap cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

F. Sasaran

Ibu hamil diwilayah kerja puskesmas kelingi IV/C

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tempat : Polindes

Waktu : Waktu sesuai dengan jadwal posyandu setiap bulannya

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

Distribusi pemberian tablet tambah darah (TTD) agar tercapainya tujuan


dinas kesehatan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan nomor 88
tahun 2012 Tercapainya indikator kenerja dan target kegiatan
perbaikan gizi masyarakat pada tahun 2019 adalah 28 % dalam
wilayah puskesmas kelingi IV/C

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan

Seluruh kegiatan dalam program gizi ini dalam pelaksaannya dilakukan


pencatatan data untuk mendukung kegiatan monitoring dan evaluasi,
kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan tersebut
dirangkum dalam kesimpulan sebagai dasar rekomendasi dalam
penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan pada saat loka
karya mini puskesmas kelingi IV/C

PJ UKM, PETUGAS GIZI

RENI ETIYANA,SKM MIRA SARI, AMG


NIP.197009081992032007
PEMBERIAN VITAMIN A

PADA BALITA USIA 6 – 59 BULAN

No. Dokumen :………………..

No. Revisi :………………..

Tgl. Mulai Berlaku :.....................


SOP

DINKES
Halaman :
KAB.MUSI RAWAS

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


KELINGI IV/C Kelingi IV/C

dr. Winny Puspitasari

1.Pengertian Pemberian vitamin A adalah pemberian suplemen vitamin A pada


kelompok sasaran yaitu bayi dan balita, yang terdiri dari kapsul
vitamin A dosis 100.000 IU (biru) untuk bayi dan dosis 200.000 IU
(merah) untuk balita dimulai sejak usia 6 bulan – 59 bulan

2.Tujuan Sebagai pendoman petugas untuk meningkatkan cakupan


distribusi kapsul vit A untuk mencegah terjadinya kekurangan vit A

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor / /UKM/SK/ /2019


tentang kegiatan yang ada di UKM
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2015 tentang
standar kapsul vitamin A

5.Alat dan Bahan  Kapsul vitamin A 100.000 UI (biru)


 Kapsul vitamin A 200.000 UI (merah)
 Gunting
 Tissu
 Tempat sampah
 Buku catatan dan alat tulis

6.Langkah - langkah 1. Petugas memberitahukan satu bulan sebelum bulan februari


dan agustus waktunya pemberian kapsul Vitamin A pada bayi
dan balita di posyandu
2. Petugas melihat indentitas bayi dan balita di KMS dan
menanyakan kepada ibu bayi dan balita apakah sudah
menerima kapsul vitamin A pada bulan terakhir
3. Petugas memberikan kapsul warna biru untuk bayi usia 6 – 11
bulan dan warna merah untuk balita usia 12 – 59 bulan
4. Pertugas memotong ujung kapsul vitamin A dengan gunting
yang steril
5. Petugas memencet ujung kapsul dan pastikan anak menelan
semua isi kapsul dan tidak terbuang sedikit pun
6. Petugas memberikan kembali kapsul vitamin A jika bayi dan
balita ada yang dimuntahkan kembali
7. Petugas mencatat di KMS tanggal bulan dan tahun jika sdh
diberikan kapsul vitamin A

8. Petugas membuat laporan cakupan vitamin A untuk masing -


masing posyandu yang ada di desa kelingi IV/C dan buat rekap
cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

7. Unit Terkait 1. Petugas Gizi


2. Kader Posyandu

8. Dokumen terkait KMS


PEMBERIAN VITAMIN A

PADA BALITA USIA 6 – 59 BULAN

No Dokumen :
DAFTAR No Revisi :
KABUPATEN TILIK PUSKESMAS
Tanggal Terbit :
MUSI RAWAS KELINGI IV/C
Halaman :

No. Sesuai Tidak


Langkah-langkah
Sesuai
1. Petugas memberitahukan satu bulan sebelum bulan
februari dan agustus waktunya pemberian kapsul
Vitamin A pada bayi dan balita di posyandu

2. Petugas melihat indentitas bayi dan balita di KMS dan


menanyakan kepada ibu bayi dan balita apakah
sudah menerima kapsul vitamin A pada bulan
terakhir
3. Petugas memberikan kapsul warna biru untuk bayi
usia 6 – 11 bulan dan warna merah untuk balita usia
12 – 59 bulan
4. Pertugas memotong ujung kapsul vitamin A dengan
gunting yang steril
5. Petugas memencet ujung kapsul dan pastikan anak
menelan semua isi kapsul dan tidak terbuang sedikit
pun
6. Petugas memberikan kembali kapsul vitamin A jika
bayi dan balita ada yang dimuntahkan kembali
7. Petugas mencatat di KMS tanggal bulan dan tahun
jika sdh diberikan kapsul vitamin

Petugas yang Memonitoring,

PJ, UKM

RENI ETIYANA, SKM


NIP.197009081992032007
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
Alamat : Jl. Lintas Trans Kelingi IV/C Desa Campursari Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas 31657 Email : puskesmaskelingiivc@gmail.com
Call Center 0821-9575-7630

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA USIA 6 – 59 BULAN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELINGI IV/C TAHUN 2019

A. Pendahuluan

Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang membina


peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.

Program – program kegiatan puskesmas disusun oleh kepala


puskesmas serta bertanggung jawab pada program, program kegiatan
yang disusun setidaknya mengacu pada pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh kementrian kesehatan, dinas kesehatan propinsi,
kota/kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat terutama sasaran program.

Visi Puskesmas

Memberikan pelanyanan prima untuk menuju Musi Rawas Sempurna


Sehat

Misi puskesmas

1. Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif


2. Memberikan pelanyanan secara profesioanal, adil dan tidak
membedakan strata dan status sosial masyarakat
3. Menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat
4. Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesionalitas
SDM yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan
5. Memberikan pelanyanan kesehatan secara paripurna sesuai standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
6. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang
pelanyanan kesehatan
Tujuan Puskesmas Kelingi IV/C

Menjadikan puskesmas Kelingi IV/C sebagai puskesmas dambaan


masyarakat

Tata Nilai

Ke : Kekeluargaan

Lin : Lincah

Gi : Giat

4C : Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cermat

MOTTO

“ KESUKSESAN BERSAMA “

Artinya : Sehat, Aman, Bahagia, bekerjasama dengan masyarakat

B. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan jangka menengah nasioanal (RJPM)


bidang kesehatan 2019 – 2020, yang memuat indikator luaran yang
harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan
sebagaimana dijabarkan dalam rencana aksi pembinaan gizi masyarakat
yang menetapkan 20 indikator diantaranyabayi dan balita usia 6 – 59
bulan mendapatkan kapsul Vitamin A

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat yang optimal penyelengara dilakukan secara terpadu dan
komprensif melalui program gizi dan pelaksanaan program gizi tentunya
diperlukan sumberdaya yang memadai dan manajemen serta organisasi
pembinaan dan pengembangan program gizi yang sesuai dengan situasi
dan kondisi serta permasalahan dimana program tersebut dilaksanakan

Berkaitan dengan hal diatas puskesmas kelingi IV/C akan melakukan


pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita usia 6 – 59 bulan.
Vit. A adalah zat gizi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh tetapi bayi
dan balita membutuhkannya untuk bertahan hidup dan berkembang,
Tanpa vitamin A bayi dan balita akan mengalami kekurangan vitamin A
dapat penyebabkan kebutaandan meningkatkan penyakit infeksi. Seperti
diare,campak dll.
Pecegahan kekurangan vitamin A sangat penting bagi bayi dan balita
Pentingnya pemberian Vit A untuk
a. Meningkatkan kekebalan tubuh anak
b. Mengurang resiko anemia
c. Mengurangi resiko penyakit diare
d. Mengurangi resiko penyakit campak
e. Menekan angka kematian bayi dan balita hinga 24%
f. Mengurangi resiko kebutaan
g. Mengurangi resiko penyakit infeksi

Peran Lintas Program :

1. Bidan Desa :
Mengingatkan ibu yang mempunyai balita agar membawa anaknya ke
posyandu pada bulan februari dan agustus untuk mendapatkan
kapsul vitamin A

Peran Lintas Sektor :

1. Ibu Ketua TP - PKK :


Memotivasi ibu yang mempunyai anak balita untuk datang ke
posyandu secara teratur
2. Kader Posyandu :
a. Membantu memberikan kapsul vitamin A kepada balita yang tidak
datang ke posyandu
b. Membantu mencatat nama balita yang mendapatkan kapsul
vitamin A
c. Membantu melaporkan data balita yang mendapatkan kapsul
vitamin A kepada petugas gizi puskesmas

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman petugas untuk meningkatkan cakupan distribusi
kapsul Vitamin A pada bayi dan balita usia 6 – 59 bulan
1. Tujuan Khusus
Agar bayi dan balita tidak mengalami kekurangan vitamin A dan
mencegah agar tidak mengalami rabun jauh

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Mendistribusikan kapsul Memberikan kapsul vitamin A


Vitamin A pada bayi dan balita sesuai usia
untuk usia 6- 11 bulan kapsul
usia 6 – 59 bulan
bewarna biru dan usia 12 – 59
bulan kapsul bewarna merah

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Memberikan kapsul vitamin A pada bayi dan balita usia 6 – 59 bulan di
posyandu.

F. Sasaran

Bayi usia 6 – 11 bulan

Balita usia 12 – 59 bulan

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Tempat : posyandu
Waktu : dua kali dalam satu tahun setiap bulan Februari dan
Agustus

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


pemberian kapsul vitamin A agar tercapainya tujuan dinas kesehatan
sesuai dengan peraturan menteri kesehatan nomor 21 tahun 2015
tentang pemberian kapsul vitamin A.
Tercapainya indikator kenerja dan target kegiatan perbaikan gizi
masyarakat pada tahun 2019 adalah 90 % dalam wilayah puskesmas
keling IV/C

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan

Seluruh kegiatan dalam program gizi ini dalam pelaksaannya


dilakukan pencatatan data untuk mendukung kegiatan monitoring dan
evaluasi, kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan tersebut
dirangkum dalam kesimpulan sebagai dasar rekomendasi dalam
penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan pada saat loka
karya mini puskesmas kelingi IV/C

PJ UKM, PETUGAS GIZI


RENI ETIYANA,SKM MIRA SARI, AMG
NIP.197009081992032007

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)


PADA BALITA KEP

No. Dokumen :………………..

No. Revisi :………………..

Tgl. Mulai Berlaku :.....................


SOP

DINKES Halaman :

KAB.MUSI RAWAS

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


KELINGI IV/C Kelingi IV/C

dr. Winny Puspitasari


1.Pengertian Pemberian makanan tambahan pada balita KEP akan menambah
BB sehingga dapat mengurangi status gizi buruk dan kurang pada
balita menjadi status gizi baik/normal

2.Tujuan Sebagai pendoman petugas untuk meningkatkan cakupan gizi pada


balita kekurangan energi protein (KEP) agar tidak megalami status
gizi buruk dan kurang

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor / /UKM/SK/ /2019


tentang Kegiatan UKM

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 25 tahun 2014 tentang


pemberian makanan tambahan pada balita kekurangan energi
protein (KEP)

5.Alat dan Bahan  PMT BALITA

6. Langkah-langkah 1. Petugas memeriksa buku KIA atau KMS balita yang sudah di isi
kader posyandu
2. Petugas mencatat data balita yang ada di KMS hasil timbangan
berat badan dibawah garis merah (BGM) dan berat badan
dibawah garis kuning (BGK)
3. Petugas menanyakan kepada ibu balita apa faktor penyebab
anak mengalami berat badan BGM atau BGK
4. Petugas memberikan informasi kepada ibu balita trik – trik dan
bagaimana caranya agar anak tersebut bisa mencukupi
kebutuhan gizinya sesuai usia balita, konsumsi makanan yang
bergizi dan diberikan kepada anak porsi sedikit tapi sering,
makanan harus bervariasi, bawak anak makan ketempat yang
membuat anak senang dan nyaman
5. Pertugas menjelaskan kepada ibu balita sebelum memberikan
PMT agar dikonsumsi setiap hari untuk makanan selingan
bukan makanan pokok
6. Petugas memberikan PMT kepada balita dan memberi ucapan
semoga bulan berikutnya berat badan balita bertambah
7. Petugas membuat laporan balita yang mendapat PMT pada
masing masing posyandu yang ada di desa kelingi IV/C dan
buat rekap cakupan puskesmas kelingi IVC/ untuk dilaporkan
ke dinas kesehatan kabupaten musi rawas

7. Unit Terkait 1. Petugas Gizi


2. Kader Posyandu

8. Dokumen terkait KMS


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA
BALITA KEP

No Dokumen :

DAFTAR No Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
KABUPATEN PUSKESMAS
MUSI RAWAS Halaman : KELINGI IV/C

No. Sesuai Tidak


Langkah-langkah
Sesuai
1.
Petugas memeriksa buku KIA atau KMS balita yang
sudah di isi kader posyandu

2.
Petugas mencatat data balita yang ada di KMS hasil
timbangan berat badan dibawah garis merah (BGM)
dan berat badan dibawah garis kuning (BGK)

Petugas menanyakan kepada ibu balita apa faktor


3.
penyebab anak mengalami berat badan BGM atau
BGK
4.
Petugas memberikan informasi kepada ibu balita trik –
trik dan bagaimana caranya agar anak tersebut bisa
mencukupi kebutuhan gizinya sesuai usia
balita,konsumsi makanan yang bergizi dan diberikan
kepada anak porsi sedikit tapi sering,makanan harus
bervariasi,bawak anak makan ketempat yang
membuat anak senang dan yaman

Pertugas menjelaskan kepada ibu balita sebelum


5.
memberikan PMT agar dikonsumsi setiap hari untuk
makanan selingan bukan makanan pokok

Petugas memberikan PMT kepada balita dan memberi


6.
ucapan semoga bulan berikutnya berat badan balita
bertambah
7. Petugas membuat laporan balita yang mendapat PMT
pada masing masing posyandu yang ada di desa
kelingi IV/C dan buat rekap cakupan puskesmas
kelingi IVC/ untuk dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten musi rawas

Petugas yang Memonitoring,

PJ, UKM

RENI ETIYANA, SKM


NIP.197009081992032007
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
Alamat : Jl. Lintas Trans Kelingi IV/C Desa Campursari Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas 31657 Email : puskesmaskelingiivc@gmail.com
Call Center 0821-9575-7630

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA KEP
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELINGI IV/C TAHUN 2019

A. Pendahuluan

Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang membina


peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
Program – program kegiatan puskesmas disusun oleh kepala
puskesmas serta bertanggung jawab pada program, program kegiatan
yang disusun setidaknya mengacu pada pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh kementrian kesehatan, dinas kesehatan propinsi,
kota/kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat terutama sasaran program.

Visi Puskesmas

Memberikan pelanyanan prima untuk menuju Musi Rawas Sempurna


Sehat

Misi puskesmas

1. Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif


2. Memberikan pelanyanan secara profesioanal, adil dan tidak
membedakan strata dan status sosial masyarakat
3. Menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat
4. Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesionalitas
SDM yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan
5. Memberikan pelanyanan kesehatan secara paripurna sesuai standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
6. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang
pelanyanan kesehatan

Tujuan Puskesmas Kelingi IV/C

Menjadikan puskesmas Kelingi IV/C sebagai puskesmas dambaan


masyarakat

Tata Nilai

Ke : Kekeluargaan

Lin : Lincah

Gi : Giat

4C : Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cermat

MOTTO

“ KESUKSESAN BERSAMA “

Artinya : Sehat, Aman, Bahagia, bekerjasama dengan masyarakat

B. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan jangka menengah nasioanal (RJPM)


bidang kesehatan 2019 – 2020, yang memuat indikator luaran yang
harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan
sebagaimana dijabarkan dalam rencana aksi pembinaan gizi masyarakat
yang menetapkan 20 indikator diantaranya pemberian makanan
tambahan (PMT) pada balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang
atau balita yang kekurangan energi protein (KEP)

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajatkesehatan


masyarakat yang optimal dengan penyelengara dilakukan secara terpadu
dan komprensif melalui program gizi dan pelaksanaan program gizi
tentunya diperlukan sumberdaya yang memadai dan manajemen serta
organisasi pembinaan dan pengembangan program gizi yang sesuai
dengan situasi dan kondisi serta permasalahan dimana program tersebut
dilaksanakan

Berkaitan dengan hal diatas puskesmas kelingi IV/C akan melakukan


pemberian makanan tambahan pada balita yang mengalami gizi buruk
dan kurang.
Penyakit malnutrisi energi protein pada balita adalah asupan energi
dan protein yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh
balita tersebut
Penyakit malnutrisi terbagi pada 2 katagori
 Marasmus
Adalah bentuk malnutrisi yang parah, akan menyebabkan gizi buruk,
gejala utama nya berbadan kurus,anak dengan kondisi banyak
kehilangan masa otot dan lemak yang berada dibawah kulit, ini
sering terjadi pada angka kemiskinan yang tinggi dan kelaparan yang
cukup lama
 Kwashiorkor
Adalah bentuk malnutrisi yang bisa mengancam jiwa dan kelebahan
tubuh, kondisi ini kekurangan protein dalam makanan
Ciri dari khashiorkor penampilan yang sangat kurus disemua bagian
kecuali pergelangan kaki,bagian kaki dan perut yang membengkak
dengan cairan

Gejala malnutrisi energi protein adalah :

 Badan terlihat lemah dan lelah


 Diare
 Suhu tubuh menjadi lebih rendah
 Kulit kering
 Kerontokan pada rambut
 Mudah kesal
 Perubahan sikap misalnya gelisah,apatis atau kurang perhatian
 Pernafasan menjadi lebih lambat
 Kaki dan tangan menjadi kaku atau kesemutan

Penyebab malnutrisi energi protein bisa disebabkan faktor sosial karena


adanya kondisi kesehatan yang mendasari yaitu : Kelaparan atau
kekurangan bahan pangan,kemiskinan,masa penyapihan air susu ibu
yang tidak tepat pada anak serta ketergantungan pada bantuan orang
lain untuk makan.

Peran Lintas Program :

1. Bidan Desa :
Mengingatkan ibu yang mempunyai balita agar membawa anaknya ke
posyandu supaya bisa terdekteksi apakah anak tersebut mengalami
Gizi buruk atau kurang agar bisa diberi PMT Balita.

Peran Lintas Sektor :

a. Ibu Ketua TP - PKK :


Memotivasi ibu yang mempunyai anak balita mengalami gizi buruk
atau kurang untuk mengkonsumsi PMT yang sudah diberikan
petugas Puskesmas.
b. Kader Posyandu :
Membantu petugas Puskesmas dengan memberikan data balita yang
mengalami gizi buruk dan gizi kurang.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman petugas untuk meningkatkan cakupan status gizi
balita

2. Tujuan khusus
Agar balita tidak mengalami kekurangan energy protein (KEP)

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Mendistribusikan makanan Memberikan makanan


tambahan balita yang tambahan pada balita yang
mengalami gizi buruk dan gizi KMS nya dibawah garis merah
kurang atau kekurangan dan dibawah garis kuning
energy protein (KEP)

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Memberikan makanan tambahan pada balita yang kekurangan energy
protein (KEP)
F. Sasaran
Balita yang dibawah garis merah pada KMS
Balita yang dibawah garis kuning pada KMS

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tempat : Posyandu
Waktu : Setiap 4X dalam satu tahun pada bulan Januari, April,
Agustus dan bulan Desember

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

Pemberian makanan tambahan pada balita kekurangan energy


protein (KEP) agar tercapainya tujuan dinas kesehatan sesuai dengan
peraturan menteri kesehatan no 25 tahun 2014 tentang pemberian
makanan tambahan pada balita kekurangan energy protein (KEP)
Tercapainya indikator kenerja dan target kegiatan perbaikan gizi
masyarakat pada tahun 2019 adalah 90 % dalam wilayah puskesmas
keling IV/C

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi

Seluruh kegiatan dalam program gizi ini dalam pelaksaannya dilakukan


pencatatan data untuk mendukung kegiatan monitoring dan evaluasi,
kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan tersebut
dirangkum dalam kesimpulan sebagai dasar rekomendasi dalam
penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan pada saat loka
karya mini puskesmas kelingi IV/C

PJ UKM, PETUGAS GIZI

RENI ETIYANA,SKM MIRA SARI EKA P, AMG


NIP.197009081992032007

PEMBERIAN PMT IBU HAMIL KEK

SOP No. Dokumen :………………..


No. Revisi :………………..

Tgl. Mulai Berlaku :.....................

Halaman :
DINKES

KAB.MUSI RAWAS

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


KELINGI IV/C Kelingi IV/C

dr. Winny Puspitasari

1.Pengertian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah ibu hamil
yang ukuran LILA nya < 23,5cm

2.Tujuan Sebagai pendoman petugas untuk meningkatkan status gizi pada


ibu hamil agar terhindar dari KEK

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor //UKM/SK//2019 tentang


Kegiatan UKM

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 dan nomor 51 tahun 2016


tentang pemberian makanan tambahan (PMT) untuk mengatasi
KEK pada ibu hamil

5.Alat dan Bahan  PMT ibu hamil

6. Langkah-langkah 1. Perugas memeriksa buku KIA ibu hamil yang sudah diperiksa
bidan desa atau petugas puskemas
2. Petugas mencatat data ibu hamil
3. Petugas memberikan informasi bahwa LILA ibu hamil < dari
23,5cm dan menjelaskan penyebab KEK agar ditingkatkan lagi
konsumsi makanan yang bergizi untuk kesehatan ibu dan janin
4. Pertugas menjelaskan kepada bumil sebelum memberikan PMT
agar dikonsumsi setiap hari untuk makanan selingan bukan
makanan pokok
5. Petugas memberikan PMT kepada ibu hamil KEK dan memberi
ucapan semoga ibu dan janin didalam kandungan selalu sehat
6. Petugas membuat laporan ibu hamil yang mendapat PMT pada
masing masing posyandu yang ada di desa kelingi IV/C dan
buat rekap cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan
ke dinas kesehatan kabupaten musi rawas

7. Unit Terkait 3. Petugas Gizi


4. Kader Posyandu
8. Dokumen terkait KMS

PEMBERIAN PMT IBU HAMIL KEK

No Dokumen :
No Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
KABUPATEN PUSKESMAS
MUSI RAWAS Halaman : KELINGI IV/C
No. Sesuai Tidak
Langkah-langkah
Sesuai

1. Perugas memeriksa buku KIA ibu hamil yang sudah


diperiksa bidan desa atau petugas puskemas

2.
Petugas mencatat data ibu hamil

Petugas memberikan informasi bahwa LILA ibu hamil


3.
< dari 23,5cm dan menjelaskan penyebab KEK agar
ditingkatkan lagi konsumsi makanan yang bergizi
untuk kesehatan ibu dan janin

Pertugas menjelaskan kepada bumil sebelum


4.
memberikan PMT agar dikonsumsi setiap hari untuk
makanan selingan bukan makanan pokok

Petugas memberikan PMT kepada ibu hamil KEK dan


5.
memberi ucapan semoga ibu dan janin didalam
kandungan selalu sehat
Petugas membuat laporan ibu hamil yang mendapat
6.
PMT pada masing masing posyandu yang ada di desa
kelingi IV/C dan buat rekap cakupan puskesmas
kelingi IV/C untuk dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten musi rawas

7.
Perugas memeriksa buku KIA ibu hamil yang sudah
diperiksa bidan desa atau petugas puskemas

Petugas yang Memonitoring,

PJ, UKM

RENI ETIYANA, SKM


NIP.197009081992032007

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
Alamat : Jl. Lintas Trans Kelingi IV/C Desa Campursari Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas 31657 Email : puskesmaskelingiivc@gmail.com
Call Center 0821-9575-7630

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PMT PADA IBU HAMIL KEK DI WILAYAH PUSKESMAS KELINGI IV/C

TAHUN2019

A. Pendahuluan

Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang membina


peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
Program – program kegiatan puskesmas disusun oleh kepala
puskesmas serta bertanggung jawab pada program, program kegiatan
yang disusun setidaknya mengacu pada pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh kementrian kesehatan, dinas kesehatan propinsi,
kota/kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat terutama sasaran program.

Visi Puskesmas

Memberikan pelanyanan prima untuk menuju Musi Rawas Sempurna


Sehat

Misi puskesmas

1. Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif


2. Memberikan pelanyanan secara profesioanal, adil dan tidak
membedakan strata dan status sosial masyarakat
3. Menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat
4. Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesionalitas
SDM yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan
5. Memberikan pelanyanan kesehatan secara paripurna sesuai standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
6. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang
pelanyanan kesehatan

Tujuan Puskesmas Kelingi IV/C

Menjadikan puskesmas Kelingi IV/C sebagai puskesmas dambaan


masyarakat

Tata Nilai

Ke : Kekeluargaan

Lin : Lincah
Gi : Giat

4C : Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cermat

MOTTO

“ KESUKSESAN BERSAMA “

Artinya : Sehat, Aman, Bahagia, bekerjasama dengan masyarakat

B. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan jangka menengah nasioanal (RJPM)


bidang kesehatan 2019 – 2020, yang memuat indikator luaran yang
harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan
sebagaimana dijabarkan dalam rencana aksi pembinaan gizi masyarakat
yang menetapkan 20 indikator diantaranya pemberian makanan
tambahan (PMT) pada ibu hamil yang mengalami kekurangan energi
kronis (KEK)

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat yang optimal dengan penyelengara dilakukan secara terpadu
dan komprensif melalui program gizi dan pelaksanaan program gizi
tentunya diperlukan sumberdaya yang memadai dan manajemen serta
organisasi pembinaan dan pengembangan program gizi yang sesuai
dengan situasi dan kondisi serta permasalahan dimana program tersebut
dilaksanakan

Berkaitan dengan hal diatas puskesmas kelingi IV/C akan melakukan


pemberian makanan tambahan pada balita yang mengalami gizi buruk
dan kurang.
Pengertian dari kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil ibu hamil
yang ukuran LILA nya < dari 23,5 cm dan kekurangan gizi pada ibu
hamil yang berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) sumber dari
departemen kesehatan tahun 1999.
Faktor – faktor yang memepengaruhi kurang energi kronis adalah
1. Faktor sosial ekonomi ;
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Pendapatan
2. Faktor jarak kelahiran
 Jarak kelahiran < dari 2 tahun
3. Faktor paritas
 Jumlah anak
Penyebab kekurangan energi kronis pada ibu hamil adalah

a. Asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan


b. Usia ibu hamil terlalu muda atau tua
c. Beban kerja ibu terlalu berat
d. Penyakit infeksi yang dialami ibu hamil

Seorang ibu hamil yang kekurangan energi kronis (KEK) akan mengalami
merasa kelelahan terus menerus, merasa kesemutan,muka pucat dan
tidak bugar,mengalami kesulitan ketika melahirkan,ketika menyusui
nanti ASI ibu tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi
sehingga bayi akan kekurangan ASI.

Sementara, akibat ibu mengalami KEK akan bisa terjadi pada janin yang
dikandung keguguran dan pertumbuhan janin tidak maksimal
menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) kurang dari
2,5 kg.

Peran Lintas Program :

1. Bidan Desa :
a. Memberikan catatan kepada petugas Puskesmas data ibu hamil
yang mengalami KEK
b. Melaporkan data ibu hamil KEK yang mendapatkan PMT kepada
petugas puskesmas

Peran Lintas Sektor :


1. Ibu Ketua TP PKK :
Memotivasi ibu hamil mengkonsumsi PMT secara rutin agar tidak
mengalami KEK.

2. Kader Posyandu :
Mengingatkan ibu hamil mengkonsumsi PMT secara rutin agar tidak
mengalami KEK.

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Sebagai pedoman petugas untuk meningkatkan cakupan gizi pada ibu
hamil KEK
b. Tujuan Khusus
Agar ibu hamil tidak lagi mengalami KEK

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Mendistribusikan makanan Memberikan makanan


tambahan pada ibu hamil yang tambahan pada ibu hamil yang
megalami kekurangan energy kekurangan energi kronis
kronis (KEK) (KEK) pada ukuran LILA nya <
dari 23,5cm

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil yang kekurangan
energi kronis (KEK)

F. Sasaran
Ibu hamil LILA < 23,5cm

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tempat : Posyandu

Waktu : Setiap bulan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil agar tercapainya
tujuan dinas kesehatan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan
nomor 43 dan 51 tahun 2016.
Tercapainya indikator kenerja dan target kegiatan perbaikan gizi
masyarakat pada tahun 2019 adalah 95 % dalam wilayah puskesmas
keling IV/C
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
Seluruh kegiatan dalam program gizi ini dalam pelaksaannya
dilakukan pencatatan data untuk mendukung kegiatan monitoring dan
evaluasi, kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan tersebut
dirangkum dalam kesimpulan sebagai dasar rekomendasi dalam
penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan pada saat loka
karya mini puskesmas kelingi IV/C

PJ UKM, PETUGAS GIZI

RENI ETIYANA,SKM MIRA SARI, AMG


NIP.197009081992032007
PEMANTAUAN PENGGUNAAN GARAM
BERYODIUM PADA MASYARAKAT DAN
IBU HAMIL

No. Dokumen :………………..

No. Revisi :………………..

SOP Tgl. Mulai Berlaku :.....................

DINKES
Halaman :
KAB.MUSI RAWAS

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


KELINGI IV/C Kelingi IV/C

dr. Winny Puspitasari

1.Pengertian Pemantauan garam beryodium adalah Kegiatan pengumpulan


data yang meliputi bentuk garam yang dikonsumsi masyarakat,
merk dagang atau label garam tempat ibu membeli garam dan
kandungan yodium melalui iodine test

2.Tujuan Sebagai pendoman petugas untuk memperoleh gambaran tentang


cakupan konsumsi garam mengandung yodium yang memenuhi
standar atau syarat di masyarakat

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor //UKM/SK//2019 tentang


Kegiatan UKM.

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 54 tahun 2010 tentang


standar garam yang mengandung yodium

5.Alat dan Bahan  Garam


 Iodina test
 Alat atau tatakan uji test

6. Langkah - langkah 1. Petugas memberitahukan kepada kader posyandu untuk


menginformasikan masyarakat dan ibu hamil akan diadakan
tes penggunaan garam beryodium.
2. Petugas memberikan penyuluhan tentang garam beryodium
pada masyarakat dan ibu hamil
3. Petugas menyiapkan alat dan bahan

4. Petugas mengambil sample garam yang sudah dibawa


masyarakat dan ibu hamil untuk di tes apakah garam tersebut
mengandung yodium atau tidak

5. Pertugas meletakkan garam ditatakan yang sudah disediakan


6. Petugas meneteskan pada garam sebanyak 2 tetes yang sudah
diletakan pada tatakan dengan iodine test
7. Petugas memperlihatkan hasil tetesan garam yang berubah
warna
8. Petugas mencatat data dan hasil dari pengujian iodine test
9. Petugas merekap dan melaporkan hasil pemantauan garam
beryodium di desa kelingi IV/C dan buat rekap cakupan
puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten musi rawas

7. Unit Terkait 1. Petugas Gizi


2. Bidan Desa
3. Kader Posyandu

8. Documen terkait Daftar hadir


PEMANTAUAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM
PADA MASYARAKAT DAN IBU HAMIL
No Dokumen :
No Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
KABUPATEN PUSKESMAS
MUSI RAWAS Halaman : KELINGI IV/C

No. Sesuai Tidak


Langkah-langkah
Sesuai
Petugas memberitahukan kepada kader posyandu
1.
untuk menginformasikan masyarakat dan ibu hamil
akan diadakan tes penggunaan garam beryodium.

2. Petugas memberikan penyuluhan tentang garam


beryodium pada masyarakat dan ibu hamil

Petugas menyiapkan alat dan bahan


3.

Petugas mengambil sample garam yang sudah dibawa


4. masyarakat dan ibu hamil untuk di tes apakah garam
tersebut mengandung yodium atau tidak

Pertugas meletakkan garam ditatakan yang sudah


5. disediakan
Petugas meneteskan pada garam sebanyak 2 tetes
6.
yang sudah diletakan pada tatakan dengan iodine
test
7.
Petugas memperlihatkan hasil tetesan garam yang
berubah warna
8.
Petugas mencatat data dan hasil dari pengujian iodine
test
9.
Petugas merekap dan melaporkan hasil pemantauan
garam beryodium di desa kelingi IV/C dan buat rekap
cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan ke
dinas kesehatan kabupaten musi rawas

Petugas yang Memonitoring,

PJ, UKM

RENI ETIYANA, SKM


NIP.197009081992032007
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
Alamat : Jl. Lintas Trans Kelingi IV/C Desa Campursari Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas 31657 Email : puskesmaskelingiivc@gmail.com
Call Center 0821-9575-7630

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM DI WILAYAH
PUSKESMAS KELINGI IV/C TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
Program – program kegiatan puskesmas disusun oleh kepala
puskesmas serta bertanggung jawab pada program, program kegiatan
yang disusun setidaknya mengacu pada pedoman atau acuan yang sudah
ditetapkan oleh kementrian kesehatan, dinas kesehatan propinsi,
kota/kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan
masyarakat terutama sasaran program.

Visi Puskesmas

Memberikan pelanyanan prima untuk menuju Musi Rawas Sempurna


Sehat

Misi puskesmas

Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif


1. Memberikan pelanyanan secara profesioanal, adil dan tidak
membedakan strata dan status sosial masyarakat
2. Menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat
3. Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesionalitas
SDM yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan
4. Memberikan pelanyanan kesehatan secara paripurna sesuai standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
5. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang
pelanyanan kesehatan

Tujuan Puskesmas Kelingi IV/C


Menjadikan puskesmas Kelingi IV/C sebagai puskesmas dambaan
masyarakat

Tata Nilai

Ke : Kekeluargaan

Lin : Lincah

Gi : Giat

4C : Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cermat

MOTTO

“ KESUKSESAN BERSAMA “

Artinya : Sehat, Aman, Bahagia, bekerjasama dengan masyarakat

B. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan jangka menengah nasioanal


(RJPM) bidang kesehatan 2019 – 2020, yang memuata indikator luaran
yang harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus
dilaksanakan sebagaimana dijabarkan dalam rencana aksi pembinaan
gizi masyarakat yang menetapkan 20 indikator diantaranya pemantauan
garam beryodium.

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajatkesehatan


masyarakat yang optimal dengan melakukan pemantauan garam
beryodium

Penyelengara dilakukan secara terpadu dan komprensif melalui


program gizi dan pelaksanaan program gizi tentunya diperlukan
sumberdaya yang memadai dan manajemen serta organisasi pembinaan
dan pengembangan program gizi yang sesuai dengan situasi dan kondisi
serta permasalahan dimana program tersebut dilaksanakan

Berkaitan dengan hal diatas puskesmas kelingi IV/C akan


melakukan pemantauan garam beryodium pada ibu – ibu yang ada di
desa melalui posyandu setempat

Garam beryodium adalah garam natrium chloride (NaCL) yang


diproduksi melalui proses yodisasi yang memenuhi standar nasional
indosesia (SNI) mengandung iodium antara 30 – 80 ppm untuk konsumsi
manusia.manusia yang kekurangan menkonsumsi garam beryodium
akan mengakibatkan penyakit gondok

Garam yang banyak mengandung yodium pada iodine test akan


berubah warna menjadi biru pekat dan yang sedikit mengandung
yodium akan berubah warna biru muda sedangkan tidak ada perubahan
pada warna garam tersebut maka garam tidak ada kandungan
yodiumnya

Peran Lintas Program :

a. Bidan Desa :
a. Memberikan informasi kepada masyarakat dan ibu hamil untuk
membawa garam yang dikonsumsi untuk di tes.
b. Memberi edukasi kepada masyarakat dan ibu hamil tentang
penggunaan garam beryodium dan merk garam apa kandungan
yodium nya banyak.

Peran Lintas Sektor :


a. Ibu ketua TP PKK :
Memotivasi ibu hamil dan masyarakat untuk selalu mengkonsumsi
garam yang mengandung yodium banyak

b. Kader posyandu :
Mengingatkan ibu hamil dan masyarakat untuk selalu menggunakan
garam beryodium.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Sebagai pedoman petugas untuk mengetahui apakah masyarakat


menkomsumsi garam yang mengandung yodium menurut
standar nasional Indonesia (SNI)

2. Tujuan Khusus

Agar masyarakat bias mengetahui merk dagang mana yang banyak


mengandung yodium menurut standar nasional Indonesia (SNI)
untuk dikonsumsi setiap hariagar terhindar dari penyakit gondok
atau kekurangan garam yodium.

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Test garam berbagai merk Garam akan diketahui setelah


dagang yang dikonsumsi ibu – uji iodine test akan berubah
ibu setiap harinya warna apakah mengandung
yoduim atau tidak
mengandung yodium

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

Garam di teteskan 2 tetes dengan iodine test

F. Sasaran

Ibu – ibu rumah tangga

Masyarakat

Ibu hamil

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tempat : posyandu

Waktu : Maret dan November

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

Pemantauan garam beryodium agar tercapainya tujuan dinas


kesehatan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan nomor 54
tahun 2010 tentang pemantauan garam beryodium.
Tercapainya indikator kenerja dan target kegiatan perbaikan gizi
masyarakat pada tahun 2019 adalah 90 % dalam wilayah puskesmas
keling IV/C

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan

Seluruh kegiatan dalam program gizi ini dalam pelaksaannya


dilakukan pencatatan data untuk mendukung kegiatan monitoring
dan evaluasi, kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan
tersebut dirangkum dalam kesimpulan sebagai dasar rekomendasi
dalam penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan pada
saat loka karya mini puskesmas kelingi IV/C

PJ UKM, PETUGAS GIZI

RENI ETIYANA,SKM MIRA SARI EKA P, AMG


NIP.197009081992032007

PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)

No. Dokumen :………………..

No. Revisi :………………..

Tgl. Mulai Berlaku :.....................


SOP

DINKES
Halaman :

KAB.MUSI RAWAS

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


KELINGI IV/C Kelingi IV/C

dr. Winny Puspitasari


1.Pengertian Pemantauan status gizi (PSG) adalah pengukuran TB dan BB
untuk mengetahui status gizi balita apakah mengalami gizi buruk,
gizi kurang dan gizi baik/normal

2.Tujuan Sebagai pendoman petugas untuk memperoleh gambaran tentang


status gizi balita dilihat dari alat antropometri TB dan BB

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor / /UKM/SK/ /2019


tentang UKM

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2016 tentang


pemantauan status gizi dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor
23 tahun 2014 tentang upaya perbaikan gizi

5.Alat dan Bahan  Timbangan BB


 Alat Ukur TB
 KMS Balita

6. Langkah - langkah 1. Perugas memastikan timbangan BB dan alat ukur TB di angka


nol
2. Petugas menimbang dan mengukur bayi dan balita satu
persatu
3. Petugas mencatat hasil dari pengukuran BB dan TB di KMS
bayi dan balita
4. Pertugas memastikan letak titik yang ditulis di KMS agar tidak
keliru dalam penilaian status gizi bayi dan balita
5. Petugas akan mengetahui status gizi bayi dan balita setelah
hasil dari penimbangan BB dan pengukuran TB
6. Petugas mencatat hasil dari penilaian status gizi bayi dan
balita apakah diposisi gizi lebih, gizi buruk, gizi kurang atau
gizi baik
7. Petugas merekap dan melaporkan hasil pemantauan status
gizi bayi dan balita di desa kelingi IV/C dan buat rekap
cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan ke dinas
kesehatan kabupaten musi rawas

7. Unit Terkait 4. Petugas Gizi


5. Bidan Desa
6. Kader Posyandu

8. Documen terkait Daftar hadir


PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)

No Dokumen :
No Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
KABUPATEN PUSKESMAS
MUSI RAWAS Halaman : KELINGI IV/C

No. Sesuai Tidak


Langkah-langkah
Sesuai

1. Petugas memastikan timbangan BB dan alat ukur TB


diangka nol

2. Petugas menimbang dan mengukur bayi dan balita


satu persatu

Petugas mencatat hasil dari pengukuran BB dan TB di


3.
KMS bayi dan balita

Pertugas memastikan letak titik yang ditulis di KMS


4.
agar tidak keliru dalam penilaian status gizi bayi dan
balita

Petugas akan mengetahui status gizi bayi dan balita


5.
setelah hasil dari penimbangan BB dan pengukuran
TB

Petugas mencatat hasil dari penilaian status gizi bayi


6.
dan balita apakah diposisi gizi lebih, gizi buruk, gizi
kurang atau gizi baik
7.
Petugas merekap dan melaporkan hasil penilaian
status gizi balita di desa kelingi IV/C dan buat rekap
cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan ke
dinas kesehatan kabupaten musi rawas

Petugas yang Memonitoring,

PJ, UKM

RENI ETIYANA, SKM


NIP.197009081992032007

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
Alamat : Jl. Lintas Trans Kelingi IV/C Desa Campursari Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas 31657 Email : puskesmaskelingiivc@gmail.com
Call Center 0821-9575-7630

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) PADA BAYI DAN BALITA
DI WILAYAH PUSKESMAS KELINGI IV/C TAHUN 2019

A. Pendahuluan

Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang membina


peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
Program – program kegiatan puskesmas disusun oleh kepala
puskesmas serta bertanggung jawab pada program, program kegiatan
yang disusun setidaknya mengacu pada pedoman atau acuan yang sudah
ditetapkan oleh kementrian kesehatan, dinas kesehatan propinsi,
kota/kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan
masyarakat terutama sasaran program.

Visi Puskesmas

Memberikan pelanyanan prima untuk menuju Musi Rawas Sempurna


Sehat

Misi puskesmas

1. Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif


2. Memberikan pelanyanan secara profesioanal, adil dan tidak
membedakan strata dan status sosial masyarakat
3. Menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat
4. Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesionalitas
SDM yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan
5. Memberikan pelanyanan kesehatan secara paripurna sesuai standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
6. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang
pelanyanan kesehatan

Tujuan Puskesmas Kelingi IV/C

Menjadikan puskesmas Kelingi IV/C sebagai puskesmas dambaan


masyarakat

Tata Nilai

Ke : Kekeluargaan

Lin : Lincah

Gi : Giat

4C : Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cermat

MOTTO

“ KESUKSESAN BERSAMA “

Artinya : Sehat, Aman, Bahagia, bekerjasama dengan masyarakat

B. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan jangka menengah nasioanal


(RJPM) bidang kesehatan 2019 – 2020, yang memuata indikator luaran
yang harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus
dilaksanakan sebagaimana dijabarkan dalam rencana aksi pembinaan
gizi masyarakat yang menetapkan 20 indikator diantaranya pemantauan
status gizi bayi dan balita di posyandu.

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajatkesehatan


masyarakat yang optimal dengan melakukan pemantauan status gizi
bayi dan balita di posyandu

Penyelengara dilakukan secara terpadu dan komprensif melalui


program gizi dan pelaksanaan program gizi tentunya diperlukan
sumberdaya yang memadai dan manajemen serta organisasi pembinaan
dan pengembangan program gizi yang sesuai dengan situasi dan kondisi
serta permasalahan dimana program tersebut dilaksanakan

Berkaitan dengan hal diatas puskesmas kelingi IV/C akan


melakukan pemantauan status gizi bayi dan balita yang ada di desa
melalui posyandu setempat

Pemantauan status gizi bayi dan balita di posyandu adalah untuk


mengetahui status gizi berdasarkan BB dan TB.

Peran Lintas Program :

Bidan Desa :
Mengingatkan kepada ibu-ibu yang punya balita untuk rutin memantau
perkembangan BB dan TB balita dari 0 bulan – 5 tahun

Peran Lintas Sektor :

Ibu ketua TP PKK :


Memotivasi ibu-ibu supaya rutin melakukan pengukuran Tinggi Badan
sama Berat Badan pada balita usia 0 bulan – 5 tahun.
Kader posyandu :
Membantu petugas puskesmas untuk mengukur berat badan sama
tinggi badan balita usia 0 bulan – 5 tahun.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Sebagai pedoman petugas untuk mengetahui status gizi bayi dan


balita yang ada di posyandu

2. Tujuan Khusus

Bayi dan balita bisa terpantau status gizi melalui alat antropometri
TB dan BB
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Pemantauan status gizi (PSG) Dapat diketahui status gizi bayi


bayi dan balita dan balita dengan katagori gizi
lebih, gizi buruk, gizi kurang
dan gizi baik/norma

E. Cara Melaksanakan Kegiatan

Pengukuran TB dan penimbangan BB

F. SASARAN

Bayi dan balita

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tempat : posyandu

Waktu : Setiap bulan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

Pemantauan status gizi (PSG) bayi dan balita agar tercapainya


tujuan dinas kesehatan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan
nomor 43 tahun 2016 dan peraturan menteri kesehatan nomor 23
tahun 2014 tentang upaya perbaikan gizi.
Tercapainya indikator kenerja dan target kegiatan perbaikan gizi
masyarakat pada tahun 2019 adalah 80 % dalam wilayah puskesmas
keling IV/C

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Seluruh kegiatan dalam program gizi ini dalam pelaksaannya
dilakukan pencatatan data untuk mendukung kegiatan monitoring
dan evaluasi, kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan
tersebut dirangkum dalam kesimpulan sebagai dasar rekomendasi
dalam penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan pada
saat loka karya mini puskesmas kelingi IV/C

PJ UKM, PETUGAS GIZI

RENI ETIYANA,SKM MIRA SARI, AMG


NIP.197009081992032007

DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A UNTUK


IBU NIFAS KE BIDAN DESA
No. Dokumen :………………..

No. Revisi :………………..

Tgl. Mulai Berlaku :.....................


SOP

DINKES
Halaman :

KAB.MUSI RAWAS

PUSKESMAS Kepala Puskesmas


KELINGI IV/C Kelingi IV/C

dr. Winny Puspitasari

1.Pengertian 1. Kapsul vitamin A untuk ibu nifas adalah Kapsul vitamin A dosis
200.000 IU (berwarna merah)
2. Distribusi kapsul vitamin A untuk ibu nifas ke bidan desa
adalah kegiatan distribusi kapsul vitamin A ke bidan desa untuk
diberikan kepada ibu nifas sesuai dengan jumlah sasaran
sebanyak 2 kapsul (satu kapsul setelah melahirkan dan satu
kapsul pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah kapsul vit
A yang pertama dan tidak lebih dari enam minggu kemudian)

2.Tujuan Sebagai pendoman petugas untuk meningkatkan cakupan


distribusi kapsul vitamin A pada ibu nifas untuk mencegah
gangguan penglihatan seperti rabun senja

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor / /UKM/SK/ /2019


tentang kegiatan yang ada di UKM

4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2015 tentang


standar kapsul vitamin A

5.Alat dan Bahan  Kapsul vitamin A dosis 200.000 UI (warna merah)


 Daftar tanda terima dari bidan desa

6.Langkah - langkah 1. Petugas melakukan pendataan sasaran atau merekap dari


kohort ibu nifas atau langsung penanyakan kepada bidan desa
setempat
2. Petugas mempersiapkan kapsul vitamin A sesuai jumlah
sasaran
3. Petugas mendistribusikan kapsul vitamin A kepada bidan desa
sesuai sasaran ibu nifasl yang ada diwilayah bidan desa bekerja
4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi kapsul
vitamin A

5. Pertugas membuat laporan ibu nifas yang mendapat kapsul


vitamin A pada bidan desa sesuai dengan laporan dari bidan desa
dan buat rekap cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
7. Unit Terkait 1. Petugas Gizi
2. Bidan Desa

8. Dokumen
Kohort ibu nifas

DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A UNTUK IBU HAMIL


KE BIDAN DESA
No Dokumen :
No Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
KABUPATEN PUSKESMAS
MUSI RAWAS Halaman : KELINGI IV/C

No. Sesuai Tidak


Langkah-langkah
Sesuai
1. Petugas melakukan pendataan sasaran atau merekap
dari kohort ibu nifas atau langsung penanyakan
kepada bidan desa setempat.

2. Petugas mempersiapkan kapsul vitamin A sesuai


jumlah sasaran.
Petugas mendistribusikan kapsul vitamin A kepada
3.
bidan desa sesuai sasaran ibu nifas yang ada
diwilayah bidan desa bekerja.
4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan
distribusi kapsul vitamin A
Petugas membuat laporan ibu nifas yang mendapat
kapsul vitamin A pada bidan desa sesuai dengan
5. laporan dari bidan desa dan buat rekap cakupan
puskesmas kelingi IV/C untuk dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

Petugas yang Memonitoring,


PJ, UKM

RENI ETIYANA, SKM


NIP.197009081992032007

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KELINGI IV/C
Alamat : Jl. Lintas Trans Kelingi IV/C Desa Campursari Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas 31657 Email : puskesmaskelingiivc@gmail.com
Call Center 0821-9575-7630

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A UNTUK IBU NIFAS KE BIDAN DESA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELINGI IV/C TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Puskesmas merupakan pusat kesehatan masyarakat yang membina
peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok.Puskesmas mempunyai wewenang dan
tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
Program – program kegiatan puskesmas disusun oleh kepala
puskesmas serta bertanggung jawab pada program, program kegiatan
yang disusun setidaknya mengacu pada pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh kementerian kesehatan, dinas kesehatan propinsi,
kota/kabupaten, tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat terutama sasaran program.

Visi Puskesmas

Memberikan pelanyanan prima untuk menuju Musi Rawas Sempurna


Sehat

Misi puskesmas

1. Mengutamakan pelayanan promotif dan preventif


2. Memberikan pelanyanan secara profesioanal, adil dan tidak
membedakan strata dan status sosial masyarakat
3. Menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat
4. Menjadikan proses pembelajaran sebagai peningkatan profesionalitas
SDM yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan
5. Memberikan pelanyanan kesehatan secara paripurna sesuai standar
mutu dan terjangkau oleh seluruh masyarakat
6. Menjalin kemitraan dengan semua pihak yang terkait dibidang
pelanyanan kesehatan

Tujuan Puskesmas Kelingi IV/C

Menjadikan puskesmas Kelingi IV/C sebagai puskesmas dambaan


masyarakat

Tata Nilai

Ke : Kekeluargaan

Lin : Lincah

Gi : Giat

4C : Cerdas, Ceria, Cekatan dan Cermat

MOTTO
“ KESUKSESAN BERSAMA “

Artinya : Sehat, Aman, Bahagia, bekerjasama dengan masyarakat

B. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan jangka menengah nasioanal (RJPM)


bidang kesehatan 2019 – 2020, yang memuatan indikator luaran yang
harus dicapai dan kebijakan serta strategi yang harus dilaksanakan
sebagaimana dijabarkan dalam rencana aksi pembinaan gizi masyarakat
yang menetapkan 20 indikator diantaranya ibu nifas mendapat kapsul
vitamin A sebanyak 2X .

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan derajatkesehatan


masyarakat yang optimal dengan meningkatkan pengetahuan ibu nifas
dalam menkonsumsi kapsul vitamin setelah melahirkan

Penyelengara dilakukan secara terpadu dan komprensif melalui


program gizi dan pelaksanaan program gizi tentunya diperlukan sumber
daya yang memadai dan manajemen serta organisasi pembinaan dan
pengembangan program gizi yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta
permasalahan dimana program tersebut dilaksanakan

Berkaitan dengan hal diatas puskesmas kelingi IV/C akan


melakukan pemberian kapsul vitamin A ibu nifas setelah melahirkan,
memberikan kapsul vitamin A kepada ibu nifas agar meningkatkan
vitamin dalam tubuh, vitamin A juga berpengaruh pada ASI dan dapat
membantu menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi,
berkurangnya penyakit infeksi paska persalinan, mencegah terjadinya
gangguan penglihatan atau rabun senja mempercepat proses pemulihan
dan mencegah anemia pada ibu nifas.

Peran Lintas Program :

Bidan Desa :
1. Memberikan kapsul vitamin A kepada setiap ibu nifas 2X setelah
melahirkan di desanya
2. Mencatat nama ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
3. Melaporkan data ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
kepada petugas gizi puskesmas

Peran Lintas Sektor :


Ibu ketua TP PKK :
Memotivasi ibu nifas supaya minum kapsul vitamin A 2X setelah
melahirkan sesuai petunjuk
Kader posyandu :
Mengingatkan ibu nifas supaya minum kapsul vitamin A 2x setelah
melahirkan sesuai petunjuk

C. Tujuan
A. Tujuan Umum
Sebagai pedoman petugas untuk mencegah terjadinya gangguan
penglihatan atau rabun senja pada ibu nifas
B. Tujuan Khusus
Agar ibu nifas tidak mengalami gangguan penglihatan atau rabun
senja

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan pokok Rincian kegiatan

1. Mendistribusikan kapsul Memberikan kapsul vitamin A


vitamin A pada bidan desa pada bidan desa untuk ibu
untuk ibu nifas setelah nifas sesuai dengan laporan
melahirkan bidan desa

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas melakukan pendataan sasaran atau merekap dari kohort
ibu nifas atau langsung penanyakan kepada bidan desa setempat
2. Petugas mempersiapkan kapsul vitamin A sesuai jumlah sasaran
3. Petugas mendistribusikan kapsul vitamin A kepada bidan desa
sesuai sasaran ibu nifas yang ada diwilayah bidan desa bekerja
4. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan distribusi kapsul
vitamin A
5. Pertugas membuat laporan ibu nifas yang mendapat kapsul
vitamin A pada bidan desa sesuai dengan laporan dari bidan desa
dan buat rekap cakupan puskesmas kelingi IV/C untuk
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas

F. Sasaran

Ibu nifas diwilayah kerja puskesmas kelingi IV/C


G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Tempat : Polindes

Waktu : setiap bulan sesuai jadwal posyandu

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

Distribusi pemberian kapsul vitamin A agar tercapainya tujuan


dinas kesehatan sesuai dengan peraturan menteri kesehatan nomor
21 tahun 2015 Tercapainya indikator kenerja dan target kegiatan
perbaikan gizi masyarakat pada tahun 2019 adalah 90 % dalam
wilayah puskesmas kelingi IV/C
I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan

Seluruh kegiatan dalam program gizi ini dalam pelaksaannya


dilakukan pencatatan data untuk mendukung kegiatan monitoring
dan evaluasi, kemudian hasil monitoring dan evaluasi serta catatan
tersebut dirangkum dalam kesimpulan sebagai dasar rekomendasi
dalam penyusunan laporan dan evaluasi kegiatan dilakukan pada
saat loka karya mini puskesmas kelingi IV/C

PJ UKM, PETUGAS GIZI

RENI ETIYANA,SKM MIRA SARI, AMG


NIP.197009081992032007

Anda mungkin juga menyukai