4.1 Hasil
Gambar Keterangan
Metode Giemsa:
1. Neutrofil
1 1
2. Eusinofil
3. Limfosit
2
3 2
4.2 Pembahasan
Hitung jenis leukosit atau disebut juga dengan hitung diferensial leukosit
adalah nilai komponen-komponen sel yang menyusun sel darah putih. Hitung
jenis leukosit menentukan jumlah relatif atau persentase dari berbagai populasi
leukosit yang ada dalam darah yang dapat memberikan informasi mengenai
bila jumlah leukosit dalam darah adalah normal dan tidak ada kelainan
perubahan persentase ini, walaupun jumlah leukosit masih dalam batas normal.
(leucopenia) dapat terjadi pada infeksi virus, malaria, dan alkoholik. Selain itu
Hitung jenis leukosit dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu manual
jenis leukosit ini, pengamatan dilakukan pada bagian apusan sebelum ujung yang
tipis (ekor). Pada bagian tersebut sel-sel darah tersebar merata, berdekatan atau
bersentuhan tetapi tidak tumpang tindih dan area ini sering disebut counting area
(zona morfologi).
apusan menggunakan reagen methanol dan giemsa. Fungsi metanol adalah untuk
memfiksasi darah sehingga darah tidak hilang saat diamati sedangkan fungsi
giemsa adalah untuk mewarnai darah sehingga mudah dibedakan dan dapat
terlihat jelas saat diamati. Menguji giemsa dapat menggunakan kertas saring
Waktu perendaman ini sebaiknya jangan terlalu lama karena darah bisa tidak
terlihat akibat pewarnaan yang terlalu pekat. Prinsip pewarnaan giemsa adalah
presipitas hitam yang terbentuk dari penambahan larutan metilen blu dan eosin
emersi pada preparat . Setelah diamati didapatkan beberapa jenis leukosit yakni
Neutrofil: sel ini berukuran 12-15 μl, berbentuk bulat dan berbatas tegas. Inti
sel berlobus 2 sampai 5, dihubungkan satu sama lain oleh benang kromatin.
daerah tepi juga dijumpai neutrofil dengan inti berbentuk huruf C, U atau S yang
dinamakan neutrofil batang atau stab. Sitoplasma sel ini luas, terwarnai pink
pucat, dan bergranula halus yang terwarnai ungu muda. Neutrofil yang beredar di
darah tepi terbanyak adalah segmen, yaitu neutrofil yang matur, sedangkan batang
atau stab yang merupakan neutrofil imatur dapat bermultiplikasi dengan cepat
selama infeksi akut. Pada praktikum didapat jumlah neutrofil batang 18% dan
neutrofil segmen 47%, total jumlah neutrofil 65%. Dibandingkan dengan nilai
rujukan jumlah neutrofil batang melebihi nilai normal dan neutrofil segmen
Eosinofil: sel berukuran 12-15 μm dengan inti sel umumnya terdiri dari 2
lobus. Sitoplasmanya luas, memiliki banyak granula yang besar, bulat, homogen,
Limfosit: sel ini dikenal ada dua macam berdasarkan ukurannya, yaitu
limfosit kecil dan limfosit besar. Limfosit kecil berukuran 7-10 μm (hampir sama
dengan eritrosit), bentuknya bulat. Inti sel bulat atau berlekuk, menempati
sebagian besar ruang sel, kromatin padat, terwarnai ungu donker. Sitoplasma
sedikit/sempit, terwarnai biru pucat (pada sebagian besar kasus tampak sebagai
cincin tipis di sekitar inti), dan tidak mengandung granula. Pada praktikum
rujukan.