Tingkat Keberhasilan
Program Kerja Hari marga disepakati untuk menjadi program kerja karna banyak anggota
PMKRI cabang Bengkulu, dimana minat dan ketertarikan anggota untuk berkunjung
kesekeretariat sangatlah minim, hal ini perlu dibenahi demi meningkatkan rasa keperdulian dan
rasa kepemilikan kader terhadap perhimpunan. Selain itu program kerja ini di harapkan bisa
sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki kader agar para kader lebih
mengenali siapa diri mereka dan tahu kemana harus mengambil langkah sehingga apa yang
dijalankan masih sesuai dengan apa yang mereka miliki. Hubungan emosional kader juga perlu
ditingkatkan demi mencapai rasa persaudaraan yang kuat, disini kader dituntut supaya saling
memahami dan mengenal lebih satu sama lain agar hakikat dari persaudaraan bisa tercapai. Hari
marga hanya terlaksana satu kali yaitu pada tanggal 01 desember 2018, pada proses
pelaksanaannya masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi persiapan dan waktu
pelaksanaan sehingga kegiatan ini tidak berkelanjutan. Sesuai dengan indicator keberhasilan
maka tingkat keberhasilan dari program ini adalah 10%. Dapat dikatatakan bahwa program kerja
ini tidak terlaksana karna tidak mencapai target yaitu 10 kali kegiatan.
Kendala
Presidium Pengembangan Organisasi dan Biro kurang mengkonsep jalannya kegiatan dan
kurang memanajemen waktu pelaksanaan kegiatan dengan baik, sehingga program kerja hari
marga tidak terlaksana dengan maksimal.
Rekomendasi
Presidium Pengembangan Organisasi dan Biro seharusnya mengkonsep jalannya kegiatan
dan memanajemen waktu pelaksanaan kegiatan dengan baik, agar program kerja hari marga
dapat terlaksana dengan konsep dan waktu yang tepat.
Saran
Program kerja hari marga ini masih layak dilanjutkan ke kepengurusan berikutnya, namun dalam
proses pelaksanaanya harus benar-benar dikonsep dengan matang dan harus ada suatu hal yang
ingin dicapai lewat kegiatan yang dilakukan. Bidang PPO dan Biro juga lebih baik berkoordinasi
dengan bidang lain untuk gagasan dan ide-ide yang kreatif sebelum pelaksanaan hari marga
tersebut, dan kegiatan yang monoton dan membosankan yang dirasakan anggota akan lebih
minim atau bahkan tidak ada.
Tujuan
Memfasilitasi anggota dalam mengembangkan hobi, minat dan bakat anggota dalam seni
tarik suara.
Tingkat Keberhasilan
Program Kerja Paduan suara PMKRI disepakati untuk menjadi program kerja karna
melihat dari potensi diri yang dimiliki oleh anggota dibidang seni tarik suara sangat baik maka
dari itu perlu dilakukan pengembangan pada potensi tersebut. Selain itu, pengembangan potensi
diri ini juga didukung oleh hubungan PMKRI dengan gereja dimana ada kalanya akan menjadi
petugas kor di gereja, hal ini sangatlah baik untuk anggota menyalurkan bakat yang dimilikinya.
Pada proses pelaksanaan program kerja ini, hanya terlaksana tiga kali latihan dari target yang
seharusnya dilakukan 10 kali minimal. Sesuai indikator keberhasilan 100% dapat dikatakan
bahwa program kerja ini tidak terlaksana karna tidak mencapai target indicator yang telah
ditentukan dan tingkat keberhasilannya ialah 30%. Kegiatan ini tidak terlaksana dengan
maksimal karena waktu yang dilakukan untuk kegiatan ini tidak di managemen dengan baik,
antara waktu pelatih dengan perserta paduan suara dan waktu antar sesama peserta paduan suara.
Kendala
Presidium Pengembangan Organisasi dan biro kurang berkomunikasi dengan pelatih dan
peserta paduan suara sehingga proses latihan tidak berjalan dengan baik.
Rekomendasi
Seharusnya Presidium Pengembangan Organisasi dan biro lebih berkomunikasi dengan
pelatih dan peserta paduan suara agar proses latihan dapat berjalan dengan baik.
Saran
Program kerja ini masih layak dilanjutkan ke kepengurusan berikutnya, karena selain hanya
memfasilitasi dan meningkatkan potensi diri yang dimiliki anggota dalam seni tarik suara, juga
sangat membantu ketika menjadi bagian petugas di gereja. Pada proses pelaksanaannya PPO dan
Biro harus benar-benar memastikan kesiap-sediaan anggota-anggota yang tergabung dalam
paduan suara ini juga harus mencari seseorang yang pastinya bisa menjadi pelatih rutin agar
tidak menjadi kendala dalam proses pelaksanaannya.
3. Fraternitas Akbar
Tujuan
Meningkatkan rasa persaudaraan sesama anggota
Tingkat Keberhasilaan
Program kerja fraternitas akbar disepakati untuk menjadi program kerja degan harapan
sebagai sarana untuk menunjang dan mempererat tali persaudaraan sesama kader. Sebagai
seorang kader, setiap individu diharapkan bisa mengenali karakter sesama mereka seperti apa,
demi terjalinnya hubungan emosional yang tinggi karna rasa persaudaraan yang erat merupakan
landasan besar untuk berkarya bersama.
a. Mendaki bukit kaba 15-16 Desember 2018
Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan untuk melatih fisik dan mental. Kegiatan ini
menuntut kader agar dalam melakukan segala suatu hal itu perlu perencanaan yang matang
agar semua berjalan dengan baik. Selain itu hal yang paling penting ialah kader diajarkan
tentang menaklukkan diri sendiri dengan perjuangan, kerendahan hati, konsistensi, strategi
dan keteguhan niat untuk sampai pada apa yang diinginkan. Kegiatan ini juga dapat
membangun hubungan emosional terhadap sesama. Kegiatan ini diikuti 19 anggota, pada
proses pelaksanaannya kurang sesuai dengan yang direncanakan dikarenakan banyak
anggota yg tidak tahan dengan kondisi di atas bukit karna suhu terlalu dingin, seharusnya
dilakukan sharing-sharing sekaligus merefleksikan PMKRI di Bengkulu.
b. Fraternitas di pantai Zakat 12 mei 2019
Kapasitas dan kemampuan anggota merupakan asset terbesar dari perhimpunan. Meskipun
demikian kemampuan itu tidaklah cukup untuk mencapai sebuah keberhasilan, kegagalan
seringkali terjadi dalam prosesnya. Fraternitas ini dilakukan untuk menguatkan rasa
persaudaraan anggota melalui kegiatan kegiatan berupa permainan team building. Dimana
kerjasama dan kekompakan anggota akan terlatih, sehingga kolaborasi antar kader dapat
maksimal demi hasil yang efektif. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 30 orang anggota muda
dan anggota biasa.
Fraternitas akbar hanya terlaksana 2 kali dari target yg direncanakan yaitu 4 kali dalam satu
periode kepengurusan, indicator keberhasilan yaitu 50%, dapat dikatakan program kerja ini tidak
terlaksana melihat dari indikator keberhasilan 100%.
Kendala
Presidium Pengembangan Organisasi dan Biro kurang memanajemen waktu pelaksanaan
kegiatan dengan baik, sehingga program kerja fraternitas akbar tidak terlaksana sepenuhnya
karna waktu pelaksanaan tidak ada.
Rekomendasi
Seharusnya Presidium Pengembangan Organisasi dan Biro harus bisa memanajemen waktu
pelaksanaan kegiatan dengan baik, agar program kerja fraternitas akbar dapat terlaksana
sepenuhnya.
Saran
Program kerja ini masih layak dilanjutkan ke kepengurusan berikutnya, melihat dari situasi
anggota dimana rasa kekeluargaan dan hubungan emosional terhadap sesama kader yang sangat
perlu dijaga dan ditingkatkan. PPO dan Biro harus bisa melihat situasi dan kondisi yang terjadi
pada anggota dicabang dan bagaimana pemenuhan kebutuhan tersebut. Fraternitas ini merupakan
salah satu penunjang untuk membenahi dan meningkatkan rasa kekeluargaan dan hubungan
emosional pada anggota. Dalam proses pelaksanaannya PPO dan Biro harus mempersiapakan
baik dari segi hari pelaksanaan tepat dan yang paling utama konsep jalannya kegiatan fraternitas
harus benar-benar dikonsep dengan matang supaya kegiatannya dirasakan berkesan oleh
anggota.
4. Sarah Sehan Bersama Anggota Penyatu
Tujuan
Sarana untuk memfasilitasi anggota muda dan anggota biasa dalam bersilaturahmi dengan
anggota penyatu di provinsi Bengkulu.
Tingkat Keberhasilan
Program kerja Sarah sehan bersama anggota penyatu disepakati menjadi program kerja
dengan harapan mempererat hubungan kekeluargaan antara anggota muda dan anggota biasa
dengan anggota penyatu di provinsi Bengkulu, melihat kondisi anssggota di cabang masih
banyak anggota muda dan anggota biasa yang tidak mengetahui dan mengenal anggota penyatu
yang ada di provinsi Bengkulu. Namun program kerja Sarah sehan bersama anggota penyatu
ini tidak terlaksana karna kurangnya koordinasi dengan anggota penyatu terkait pelaksanaan
kegiatan. Walaupun demikian program kerja Sarah sehan bersama anggota penyatu ini masih
layak dilaksanakan.
Kendala
Presidium Pengembangan Organisasi dan Biro tidak bertanggungjawab terkait pelaksanaan
kegiatan serasehan sehingga kegiatan ini tidak terlaksana.
Rekomendasi
Seharusnya Presidium Pengembangan Organisasi dan Biro bertanggungjawab dengan
program kerja yang dibuat yaitu terkait pelaksanaan kegiatan serasehan agar kegiatan ini bisa
terlaksana.
Saran
Program kerja ini masih layak dilanjutkan ke kepengurusan berikutnya, karna hubungan anggota
baik angota muda, anggota biasa dan anggota penyatu harus tetap dijaga dengan baik.
Mengetahui dan mengenal para pendahulu PMKRI di cabang sudah menjadi keharusan bagi
anggota yang baru berproses. Selain menjaga ikatan tali persaudaraan, hubungan dengan anggota
penyatu juga bisa menjadi sumber solusi atas masalah yang terjadi baik itu masalah pribadi kader
ataupun masalah cabang itu sendiri. Pada proses pelaksanaannya PPO dan Biro harus benar-
benar bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan ini. Koordinasi dan komunikasi dengan
bidang lain adalah jalan menuju solusi dan kemudahan dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan kegiatannya. Keangkuhan dan rasa malas harus diminimalis, ketekunan dan percaya
diri dari biadang PPO dan biro menjadi kunci keberhasilan program kerja ini.