Anda di halaman 1dari 30

VOLUME XIV / NO.

145 /OKTOBER 2019

EDISI KHUSUS

ALI WARDHANA
Usianya terbilang muda kala beban negara dipercayakan padanya. Warisan persoalan ekonomi
menunggu dibereskan. Di tangan Ali dan timnya, hiperinflasi dicundangi, institusi keuangan dibenahi,
penerimaan negara dikukuhkan, pun kualitas hidup masyarakat dieskalasi. Kecakapan dan kejujuran
nurani jadi modal lima belas tahun mengampu Menteri Keuangan.

VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 1


ISSN 1907-6320
Daftar Isi
4 SAMBUTAN MENTERI
KEUANGAN
6 EKSPOSUR

LAPORAN UTAMA
8 Ali Wardhana, 1928 -
2015
12 Infografis
14 Tuan Pelopor
Pembaruan Birokrasi
17 Sang Penegak
Reformasi Pajak
19 Tegas Tuntas

8. 14.
Membenahi
22 Agar Berkah Minyak
Tak Jadi Musibah
24 Berimbang dahulu,
Bertumbuh Kemudian
26 Penakluk Hiperinflasi
32 Vokal di Forum Global
36 Mengenal Sisi Personal
Sang Legenda

17. 19. 22. 44 KATA MEREKA

KOLOM

46 Menteri Dengan
Nurani Intelektual
48 Kontribusi
Prof. Dr. Ali Wardhana
bagi Indonesia
50 Mengenang
Prof. Dr. Ali Wardhana

24. 26. 32. 36. BUGAR


52 Dari Sepak Bola
Sampai Teka Teki
Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. Pelindung: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pengarah: Wakil Menteri Silang
Keuangan Mardiasmo. Penanggung Jawab: Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto. Pemimpin Umum: Kepala Biro Komunikasi
dan Layanan Informasi Nufransa Wira Sakti. Pemimpin Redaksi: Kabag Manajemen Publikasi, Rahmat Widiana. Redaktur Pelaksana: Yani
Kurnia A. Dewan Redaksi: Ferry Gunawan, Dianita Suliastuti, Titi Susanti, Budi Sulistyo, Pilar Wiratoma, Purwo Widiarto, Muchamad Maltazam, LOKAL
Sri Moeji S, Alit Ayu Meinarsari, Teguh Warsito, Hadi Surono, Ali Ridho, Budi Prayitno, Budi Sulistiyo. Tim Redaksi: Farida Rosadi, Reni Saptati 55 Alunan Mendayu Nan
D.I, Danik Setyowati, Abdul Aziz, Rostamaji, Adik Tejo Waskito, Arif Nur Rokhman, Ferdian Jati Permana, Andi Abdurrochim, Muhammad
Mengalun Jauh
Fabhi Riendi, Leila Rizki Niwanda, Kurnia Fitri Anidya, Buana Budianto Putri, Muhammad Irfan, Arimbi Putri, Nur Iman, Berliana, Hega Susilo,
Ika Luthfi Alzuhri, Agus Tri Hananto, Irfan Bayu Redaktur Foto: Anas Nur Huda, Resha Aditya Pratama, Fransiscus Edy Santoso, Andi Al Hakim,
Muhammad Fath Kathin, Arief Kuswanadji, Intan Nur Shabrina, Ichsan Atmaja, Megan Nandia, Sugeng Wistriono, Rezky Ramadhani, Arif Taufiq Nugroho. BUKU
Desain Grafis dan Layout: Venggi Obdi Ovisa, Dimach Oktaviansyah Karunia Putra, A. Wirananda, Victorianus M.I. Bimo,. Alamat Redaksi: Gedung
56 Pak Ali, Sang Arsitek
Djuanda 1 Lantai 9, Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1, Jakarta Telp: (021) 3849605, 3449230 pst. 6328/6330. E-mail: mediakeuangan@kemenkeu.go.id.
Ekonomi

www.kemenkeu.go.id KemenkeuRI
Redaksi menerima kontribusi tulisan dan artikel yang sesuai dengan misi penerbitan. Redaksi berhak
KemenkeuRI KemenkeuRI mengubah isi tulisan tanpa mengubah maksud dan substansi. Bagi tulisan atau artikel yang dimuat akan
mendapatkan imbalan sepantasnya.
@KemenkeuRI majalahmediakeuangan

2 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 3


Sambutan Menteri Keuangan

Assalamu’alaikum warrahmatullahi inflasi yang sangat tinggi. yang sangat berharga bagi administrasi
wabarakatuh. Di saat yang sulit itu, Ali Wardhana perpajakan hingga saat ini.
Salam sejahtera untuk kita semua. melakukan restrukturisasi utang Dalam rangka Hari Oeang 73, Media
sehingga Indonesia memiliki jangka Keuangan mengangkat perjalanan
Ali Wardhana adalah seorang waktu yang cukup lama untuk dapat hidup Ali Wardhana sejak Beliau kecil
pembaharu. Ia memiliki visi yang jelas, melunasi utang-utang luar negerinya. hingga dewasa, dari masa mengabdi
cerdas memilih strategi, memiliki Dalam jangka waktu itu, Ali Wardhana di Kementerian Keuangan selama 15
kepemimpinan yang kuat dan yang bersama dengan Widjojo Nitisastro tahun, peranannya sebagai teknokrat
tidak kalah penting, punya nyali membangun fondasi-fondasi ekonomi di Universitas Indonesia, hingga kiprah
dan determinasi. Kualitas pribadi baru di bidang fiskal dan moneter. Beliau yang sangat dikenal di dunia
Ali Wardhana sejajar dengan tokoh- Defisit APBN diperhitungkan dengan internasional.
tokoh pembaharu lainnya yang secara matang, pembiayaan melalu pinjaman Semoga seluruh pembaca Media
sungguh-sungguh menggunakan segala juga dikelola dengan prudent. Lalu Keuangan dapat memetik hikmah
kemampuannya untuk membangun nusa pembiayaan defisit juga tidak dilakukan dan pelajaran yang bermakna dari
dan bangsa Indonesia pada masa-masa dengan cara mencetak uang. perjalanan hidup Bapak Ali Wardhana.
yang tidak mudah. Sebagai Menteri Keuangan terlama Semangat pembaharu, kerja keras dan
Di awal pemerintahan Orde Baru, yang menjabat selama 15 tahun, Ali pengabdian pada tanah air semoga
Ali Wardhana menjadi pembaharu dalam Wardhana merupakan pembaharu di dapat menjadi inspirasi bagi seluruh
meletakkan fondasi kebijakan makro organisasi yang kita cintai ini. Ia adalah pegawai Kementerian Keuangan untuk
ekonomi yang prudent, artinya Indonesia pelopor reformasi birokrasi sehingga mengerahkan segala kemampuannya
memiliki kebijakan fiskal dan moneter Kementerian Keuangan bisa lebih bersih untuk bangsa dan negara.
yang menjadi alat stabilisasi ekonomi dan lebih profesional. Integritasnya Saya juga berharap agar Media
untuk tumbuh, bukan sebaliknya. Di ditegakkan demi kinerja Kementerian Keuangan Edisi Khusus “Ali Wardhana”
awal kepemimpinannya sebagai Menteri Keuangan yang lebih baik. Bahkan beliau dapat memberikan manfaat seluas-
Keuangan tahun 1968, kondisi APBN pernah membubarkan Bea Cukai karena luasnya serta menciptakan nilai tambah
Indonesia sedang mengalami defisit pada saat itu korupsi sangat mendarah bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk
yang cukup besar, salah satunya karena daging. kita teladani bersama. Selamat Hari
kondisi politik yang masih membutuhkan Di sisi perpajakan, Ali Wardhana Oeang ke-73!
anggaran militer yang sangat besar. dengan Dirjen Pajak salah satunya Mar’ie
Menkeu Sri
Mulyani dan Ali Defisit tersebut ditutup dengan utang Muhammad, juga meletakkan fondasi Wassalamu’alaikum warahmatullahi
Wardhana saat dan mencetak uang, karena Dewan untuk pengelolaan pajak di Indonesia. wabarakatuh.
Peluncuran Buku
Ali Wardhana Moneter (Bank Indonesia) belum Dimulainya self assessment pajak
independen, sehingga mengakibatkan merupakan perubahan fundamental
Foto
Antara

Sri Mulyani Indrawati,


Menteri Keuangan Republik Indonesia

4 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 5


Eksposur

DE TJOLOMADOE:

Saksi Bisu
Semanis Madu
Foto Anas Nur Huda

M
useum yang terletak
di Karanganyar (eks-
Karesidenan Surakarta)
ini menempati komplek
bekas pabrik gula
pertama milik bumiputera. Bangunan
megah yang berhasil direstorasi
konsorsium BUMN ini mempertahankan
bentuk dari hasil renovasi besar di tahun
1928. Simbol kejayaan industri gula
tanah air, sekaligus saksi bisu lahirnya
Ali Wardhana. Di tahun yang sama beliau
dilahirkan di Surakarta.

6 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 7


Laporan Utama

Ali Wardhana,
1928 - 2015
O
ktober selalu menjadi
bulan spesial bagi institusi
Teks Nufransa Wira Sakti Kementerian Keuangan.
Sebab pada bulan ke-sepuluh
ini, Kementerian Keuangan
memperingati Hari Oeang setiap
tahunnya. Dalam peringatan Hari
Oeang ke-73 yang jatuh pada tanggal
30 Oktober 2019, Media Keuangan
kembali menerbitkan edisi khusus
profil mantan Menteri Keuangan. Kali
ini, kami mengangkat profil mantan
Menteri Keuangan yang menjabat
sebagai Menteri Keuangan terlama
dalam sejarah. Dia adalah Prof. Dr. Ali
Ali wardhana Wardhana.
dikenal sebagai Selama 15 tahun menjabat sebagai
menteri termuda
Menteri Keuangan (1968 – 1983), Ali
Wardhana menjadi tokoh penting
Foto yang pernah dimiiki oleh bangsa
Perpusnas Indonesia. Bagaimana tidak? Pada masa

8 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 9


terbatas pada bidang makro ekonomi dengan curah pendapat bersama Salim (kolega dan sahabat), dan JB.
dan moneter saja. Ali juga menorehkan sejarawan publik, Erwien Kusuma. Dari Sumarlin (mantan Menteri Keuangan
jasa di bidang pendidikan. Sebagaimana sini, kami mendapat sejumlah data sekaligus sahabat). Proses wawancara
diketahui, Ali merupakan Dekan informasi dan semakin meyakinkan dengan para tokoh senior ini menjadi
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia kami bahwa sosok Ali Wardhana sangat pengalaman yang istimewa bagi tim L A HIRN YA
terlama yang memegang amanah layak untuk diangkat pada edisi khusus penulis. Selain beroleh kesempatan
hingga sepuluh tahun. Sementara pada ini. Guna menyempurnakan informasi emas bertemu langsung dengan para L OGO K EMEN T ERI A N
institusi Kementerian Keuangan yang
dipimpinnya, Ali sangat memperhatikan
yang tersebar, kami mengundang
redaktur pelaksana investigasi sebuah
tokoh nasional senior, berbincang
dan mendengar secara langsung
K EUA NGA N
pengembangan kompetensi sumber media nasional, Bagja Hidayat, untuk testimoni dari mereka menjadi
daya manusia, khususnya bagi para membantu proses pembabakan tema, pengalaman berharga bagi kami ***
pegawai di lingkungan pemerintah. sekaligus pencarian narasumber yang yang rata-rata berasal dari generasi

L
Dengan kata lain, Ali Wardhana menjadi tepat. Direktur pemberitaan media milenial. Meski sayangnya, terdapat ogo Kementerian Keuangan
seorang teladan birokrat sekaligus harian nasional, Usman Kansong, juga rencana tim penyusun yang tidak yang sampai dengan saat ini
teladan pendidik. Atas dasar inilah, kami libatkan untuk proses pendalaman berhasil diwujudkan. Media Keuangan digunakan rupanya ditetapkan
kami memutuskan untuk mengangkat dan penyempurnaan unsur jurnalistik rencananya akan mewawancarai salah pertama kali oleh Ali Wardhana di
profil beliau pada edisi khusus Media dalam edisi ini. seorang narasumber yang merupakan tahun 1970 melalui Surat Keputusan
Keuangan. Tantangan dalam penyusunan edisi kolega birokrat, sekaligus tetangga Menteri Keuangan nomor KEP-579/
Penyusunan edisi khusus Ali setahun sekali ini dimulai dari upaya Ali Wardhana, yakni Prof. Dr. Ing. H. MK/6/9/1970 tentang Lambang
Wardhana diawali dengan riset kecil mencari kontak keluarga serta para Bacharuddin Jusuf Habibie. Namun Departemen Keuangan Republik
yang kami lakukan secara mandiri. Hal sahabat Ali Wardhana. Melalui bantuan dikarenakan alasan kesehatan beliau, Indonesia.
ini dilakukan untuk memperoleh data tim penulis dari sebuah media harian kesempatan wawancara tersebut tidak Lambang Departemen Keuangan
awal terkait profil sejumlah mantan nasional, serta berbekal informasi bisa dilaksanakan, hingga akhirnya ini ditetapkan oleh Ali Wardhana dengan
Menteri Keuangan yang akan kami minim dari kolega sejawat Ali Wardhana, beliau wafat. pertimbangan kebutuhan akan sesuatu
angkat. Selanjutnya, proses pencarian Media Keuangan berhasil bertemu Dari proses penyusunan yang mempunyai daya mempersatu
Ali Wardhana
meresmikan
data mengerucut pada sosok Ali dengan keluarga Ali Wardhana. Anak tulisan sosok Ali Wardhana yang dan menserasikan irama gerak kerja
gedung baru Wardhana. Pencairan pun berlanjut dan menantu Ali Wardhana adalah berlangsung selama kurang lebih serta untuk membina, memupuk
kantor bursa.
dengan mencari sumber-sumber tulisan narasumber pertama yang kami temui. 1,5 bulan, kami yang tadinya hanya serta mengikat kekuatan, kesetiaan,
terkait, diantaranya buku kumpulan Beruntung, dari empat putra putri Ali tahu Ali Wardhana sebagai pejabat kehormatan dan rasa kesatuan dan
Foto pidato “A Tribute to Ali Wardhana” Wardhana, kami berkesempatan untuk yang pernah mengemban Menteri persatuan di lingkungan Departemen
Perpusnas
karya Mari Elka Pangestu, kumpulan bertemu dengan salah satu putra beliau, Keuangan terlama, menjadi semakin Keuangan.
testimoni para sahabat Ali Wardhana Mahendra Wardhana, yang merupakan kagum atas kontribusi tokoh bangsa Lambang atau logo Kementerian
karya Marzuki Usman berjudul “Prof. putra satu-satunya yang masih tinggal kelahiran asli Solo ini. Jika Anda hanya Keuangan ditetapkan dengan
Dr. Ali Wardhana: Pembaharu Kebijakan di Indonesia. Dalam kesempatan yang tahu reformasi birokrasi dari Menteri mengusung moto “Nagara Dana Rakca”
kepemimpinan beliau, keadaan ekonomi pemulihan hiperinflasi dari 650 persen Moneter dan Fiskal di Indonesia”, buku sama, kami juga bertemu dengan Keuangan Sri Mulyani, maka Anda perlu dengan arti keseluruhan lambang yaitu
Indonesia yang tadinya serba tidak ke 10 persen, hanya dalam kurun waktu “Kesan Para Sahabat tentang Widjojo menantu Ali Wardhana, Ganesha Askari. mengenal Ali Wardhana. Jika Anda ungkapan sesuatu daya mempersatukan
pasti karena inflasi yang sangat tinggi, kurang lebih tiga tahun. Kesuksesan awal Nitisastro karya Moh. Arsjad Anwar, Informasi dari keluarga Ali hanya tahu blusukan dari Presiden Joko dan menserasikan dalam gerak kerja
berangsur-angsur dipulihkan. Bersama ini selanjutnya disusul oleh prestasi- Aris Ananta, dan Ari Kuncoro, serta Wardhana, serta kegiatan riset yang Widodo, maka Anda perlu mengenal Ali untuk melaksanakan tugas Departemen
Prof. Widjojo Nitisastro, keduanya prestasi Ali yang lain, hingga ekonom kumpulan kliping pemberitaan Ali telah kami lakukan sebelumnya Wardhana. Semoga dari edisi khusus Keuangan.
merupakan duo begawan ekonomi senior Anwar Nasution menyebutnya Wardhana semasa menjabat sebagai mengarahkan tim penulis dengan ini, para pembaca dapat mengenal
yang tak bisa dilepaskan dari sejarah dengan delapan prestasi Ali Wardhana. Menteri Keuangan yang dimuat narasumber lain yang dikenal sebagai lebih dekat Ali Wardhana, meneladani ***
pemulihan ekonomi di masa awal Orde Dikenal sebagai Menteri termuda, Ali sejumlah media nasional, seperti Koran sahabat dan kolega Ali Wardhana. semangat serta pemikiran beliau, serta ***
Baru pemerintahan Presiden Soeharto. mengawali karir sebagai teknokrat Kompas dan Majalah Tempo. Mereka diantaranya Marzuki Usman melanjutkan keteladanannya.
Prestasi Ali Wardhana dimulai dari pada akhir usia 30-an. Prestasi Ali tak Proses riset kami matangkan (mantan asisten pribadi), Emil

10 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 11


HANA * J
DH
AR
L
R

I
A

W
I W

DH
AR

ANA * JEJ
AL

DH

ANA * JEJ
ANA * JEJ
AKAN

Melakukan devaluasi
(17 April 1970)
BIJ

Infografis

AK
KE

K
K

AK
E
JA

Melaksanakan

B
E

I
J JA

EJA
* K
AN

AK
rescheduling utang Mendirikan Sekolah
A
AN

Melakukan devaluasi

E
ALI
WARDH

B
luar negeri sebesar 2,4 Tinggi Akuntansi
I
JA
15 November 1978
J

K
* K
miliar dolar AS melalui Negara (STAN)
AN

K
A

E
N
HA ALI W RD

B
Paris Agreement
A
Memulai tax reform

K
JA

E
K
AN

B
AN Memberlakukan

I
ALI JA
WARDH kebijakan mutasi
K
AN antarunit eselon II
Dilantik menjadi Mulai memanfaatkan Modernisasi dan
ALI W RDH
A Menteri Keuangan windfall money untuk Mengusulkan reformasi sistem
meningkatkan pemberian pinjaman perpajakan
Menurunkan kualitas hidup lunak kepada seluruh
hiperinflasi dari 650 masyarakat, misalnya pemerintah kota dan Mendorong
Persen (1966) menjadi pembangunan kabupaten pengembangan
112 Persen (1967) hingga Puskesmas dan SD ekspor nonmigas
85 Persen (1968) Inpres
Ali Wardhana

Melakukan deregulasi
Menururunkan dan debirokratisasi
Terpilih menjadi Ketua
JEJAK KEBIJAKAN

hiperinflasi dari 85% untuk mengurangi


Dewan Gubernur
(1968) menjadi 10% intervensi
Terpilih menjadi Ketua Islamic Development
(1969) pemerintah serta
Dewan Gubernur Asian Bank (IDB)
Development Bank (ADB) meningkatkan peran
Memberlakukan Melakukan devaluasi
perusahaan negara
anggaran rutin dan (21 Agustus 1971)
Terpilih sebagai ketua dan swasta
anggaran pembangunan
dalam APBN Menaikkan gaji PNS dari 20 panitia (Twenty
33,5% Comitte)

Menaikkan tunjangan
khusus PNS Kemenkeu
Sembilan kali lipat gaji
pokok disertai dengan
kebijakan perpanjangan
jam kerja pagawai Sumber: 4. Anwar, M.A., Ananta, A, dan Kuncoro, A. (2007).
1. Marzuki Usman (2017). Prof. Dr. Ali Wardhana: Kesan Para Sahabat Tentang Widjojo Nitisastro.
Kemenkeu Pembaharu Kebijakan Moneter dan Fiskal di Kompas, Jakarta.
Indonesia. PP ISEI, Jakarta. 5. Yasin, M. (2014). Economic Crisis and Financial
Terpilih sebagai 2. Thomas D’Agnes (2012). Dr. V: An Extraordinary Reform in Indonesia. Asia Forum 1999.
K KEBI Journey. iUniverse, Inc, Bloomington.
Foto Chairman Board of JEJA JA
KA 3. Fakhrurroji, A dan Zukarnain (2011). Kebijakan
Perpusnas Governors World Bank * Keuangan Indonesia: Ali Wardhana Dalam
A N
and IMF N Perkembangan Perekonomian Indonesia Tahun
A K KEBI 1968-1973.
12 M E D I AKE UAN G AN H JEJA JA
KA VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 13
*

A
A N
D

L
N
A
R

I
H
A

W
K KEBI
A

JEJA J
D

A
L
Laporan Utama
untuk dapat menjaga Ibu Pertiwi baik-baik katanya. Sri Mulyani juga menegaskan
saja. Setelah melalui beragam upaya sejak bahwa Ali tahu benar bahwa birokrasi Ji wa Seni A l i
dilantik, akhirnya Ali Wardhana mampu itu harus baik. Ali mengerti bahwa dalam
***

S
mengangkat stabilitas perekonomian birokrasi terbuka potensi munculnya
Indonesia. Dalam waktu yang relatif inefisiensi dan tindak korupsi. “Dari awal elain olah raga, Ali Wardhana
singkat, inflasi dapat digembosi sampai beliau sangat tahu mengenai sangat juga memiliki minat seni yang
menyentuh angka 10 persen pada 1969. bahayanya penyakit korupsi, begitu sangat cukup tinggi. Hal ini bisa
Setelah stabilitas membaik, Ali mulai mematikannya korupsi itu,” ia melanjutkan, terlihat dari koleksi lukisan yang dia
merapikan bagian-bagian lain dari “Pak Ali Wardhana adalah yang sebenarnya miliki, antara lain lukisan karya Basuki
struktur perekonomian negeri ini. Mulai melakukan reformasi birokrasi awal untuk Abdullah, Chusien, Soekamto, dll. Tak
dari disiplin fiskal, pelaksanaan anggaran membangun Kementerian Keuangan hanya itu, sebagai pria berdarah Jawa, Ali
berimbang, reformasi birokrasi, serta yang seharusnya lebih bersih dan lebih gemar dengan kesenian wayang orang.
pemberantasan korupsi. profesional, lebih kompeten.” Saking cintanya pada wayang orang, Ali
Secara konsep, upaya yang dilakukan muda pernah bermain wayang orang
Sapu bersih pungutan liar Ali sejatinya senada dengan upaya-upaya dan berperan sebagai Ken Arok dalam
J.B. Soemarlin mengatakan saat pencegahan korupsi yang dilakukan lakon Ken Arok Ken Dedes. Lain cerita
dirinya menjadi Menteri Negara Kementerian Keuangan belakangan ini. Ali dengan istri Ali, Rendasih yang memiliki
Penertiban Aparatur Negara (saat ini Wardhana bahkan memberikan tunjangan hobi melukis. Melukis bunga menjadi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara khusus kepada pegawai Kementerian kegemaran Rendasih. Tak heran di
dan Reformasi Birokrasi) turut membantu Keuangan sampai sembilan kali lipat kediaman Ali, terdapat beberapa koleksi
Ali memberantas pungutan liar. Menurut lebih tinggi dari institusi yang lain. Selain karya Rendasih.
kisahnya, kala itu pungutan liar terjadi di upaya mengungkit kesejahteraan pegawai,
Kantor Bendahara Negara. “Ngambil gaji ke Ali juga merombak kebijakan dengan ***

Tuan Pelopor
bendahara negara dipungut satu orang 25 melakukan deregulasi. Kebijakan lain
ribu waktu itu,” katanya. Pelakunya adalah terkait reformasi birokrasi yang cukup kebijakan ini, Chatib Basri menyanjung
oknum pegawai di Departemen Keuangan, mashyur di republik ini adalah pembekuan pemikiran progresif Ali. “Pak Ali itu

Pembaruan
tepatnya di kantor Kas Negara KBN di Bea Cukai.  termasuk orang yang skeptical dengan
Jalan Nusantara, Jakarta Pusat. birokrasi. Jadi kalau birokrasi dikasih
Dalam upayanya, J.B. Soemarlin Terapi Kejut dan Pemikiran Progresif wewenang terlalu banyak nanti di-

Birokrasi
Inspeksi bahkan menyamar sebagai staf sebuah Terkait pembubaran instansi yang saat abused, jadi kalau pajak itu ditentukan
mendadak
satuan kerja bernama Ahmad Sidik untuk itu ditengarai menjadi arena pungutan liar (pemerintah), dia akan abuse orang. Jadi
Ali Wardhana
di Kantor menemukan praktik pungutan liar. “ Begitu ini, Chatib Basri berkisah tentang situasi caranya yang paling baik adalah dilakukan
Bendahara
Teks A. Wirananda saya sudah tahu pasti, Pak Ali saya ajak saat itu. “Pak Harto bilang memang ini self assessment,” katanya.
Negara
ke situ,” katanya. Usai kejadian itu, tidak tidak bisa lagi,” ia melanjutkan, “Sudah Selaras dengan Chatib Basri, Sri
ada lagi yang berani melakukan pungutan dilakukan reform segala macam tidak Mulyani pun menyanjung pemikiran
Foto
Perpusnas liar. Di beberapa kantor di lingkungan cukup juga, korupsinya masih terjadi, Ali Wardhana terkait penerapan self
Departemen Keuangan, menurut kisahnya, pungutan masih terjadi, sudahlah bubarin assesment. “Itu adalah perubahan mindset

L
saat itu kerap memasang fotonya untuk saja. Istilahnya dibubarin itu dirumahkan.” yang fundamental karena memang itulah
ima puluh tahun silam, Ibu politik, ketimpangan sosial, ketersediaan ini sempat ragu akan mampu mengatasi mengantisipasi inspeksi mendadak yang Saat itu, fungsi pemeriksaan dialihkan yang dipakai kalau satu negara mau
Pertiwi sedang larut dalam pangan, pun praktik pungutan liar, seolah situasi saat itu. Soeharto tidak tinggal dilakukannya. ke Suisse Generale Surveillance (SGS). Ia menggunakan tax base yang luar biasa
pilu. Anak-anaknya terbenam makin meredupkan harapan negeri ini kala diam. Melalui kepemimpinannya, ia Kisah reformasi yang dilakukan mengatakan untuk situasi saat itu, terapi besar,” kata mantan***
Direktur Pelaksana
dalam sengkarut. Tumbuh dan itu. membangun kepercayaan diri Ali untuk Ali tak hanya dituturkan oleh J.B. kejut dan pengalihan fungsi macam ini Bank Dunia ini.
berkembang dalam keterbatasan, berani mengemban tugas berat itu. Sampai Sumarlin sebagai sejawat menteri kala terbukti efektif. Kendati, ia berpendapat, Ali Wardhana progresif meninggalkan
bahkan sekadar untuk peduli pada perut. Berawal dari keraguan akhirnya, Ali bersedia memikul peran itu. Menteri Keuangan Sri Mulyani kebijakan itu musykil dilakukan di era warisan besar untuk perekonomian
Perekonomian negara mencapai salah satu Pada 1968, Presiden Republik sebagai Menteri Keuangan. Indrawati mengatakan hal selaras. sekarang.  Indonesia. Ia yang memandikan tubuh
titik paling kelam. Harga kebutuhan naik Indonesia mendapuk seorang lelaki Inflasi melambung tinggi--bahkan “Nah beliau juga bisa dikatakan Bapak Lebih dari itu, Ali Wardhana keuangan negeri ini. Ia lantas memolesnya.
tinggi, pangan pokok tak terbeli. kelahiran Solo sebagai Menteri Keuangan, mencapai angka 650 persen pada 1966, Kementerian Keuangan pertama yang mewariskan kebijakan yang masih Ali Wardhana menuntaskan tugasnya
Di saat bersamaan, bertebaran Ali Wardhana. Ia bakal memikul tanggung pinjaman pemerintah terancam gagal membangun fondasi disiplin kebijakan dilestarikan sampai saat ini. Warisan dalam lima belas tahun kepemimpinan.
pekerjaan rumah yang mesti segera jawab yang tidak enteng. Semula, lelaki bayar, pun sektor produksi melemah. fiskal. Artinya dia hanya mau belanja kalau yang masih relevan lintas generasi, self Periode kepemimpinan Menteri Keuangan
dituntaskan oleh pemerintah. Gejolak muda penerima beasiswa Ford Foundation Mengingat catatan itu, Ali meramu upaya ada penerimaannya yang legitimate,” assesment di bidang perpajakan. Terkait paling lama sepanjang sejarah republik ini. 

14 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 15


Laporan Utama

Sang
K
egelisahan Ali tak semata tahun itu, Ali pernah memanggilnya
perkara ketergantungan untuk menghadap. Dalam kesempatan
APBN yang besar terhadap itu, sang menteri mengungkapkan BIN TA NG DA RI
Penegak
penerimaan migas. Sejak awal rencananya untuk melaksanakan
pemerintahan Orde Baru, reformasi perpajakan sehingga NEGERI S A K UR A
bahkan dari pertama Indonesia berdiri, kontribusi penerimaan pajak mampu

Reformasi
perpajakan di Indonesia menggunakan meningkat secara signifikan. Marzuki ***
sistem peninggalan kolonial Belanda. diminta untuk menghubungi Malcolm

A
Tarif beragam dan rumit, lagi sistem Gills dari Harvard Institute for tas jasanya meningkatkan

Pajak
pemungutannya berbelit. Bayangkan, International Development. Gills dikenal hubungan negara Indonesia
58 tarif pajak dikenakan kepada luas pernah mengerjakan program dan Jepang, Ali Wardhana
masyarakat. Sebanyak 48 tarif untuk reformasi perpajakan di Bolivia. pernah memperoleh penganugerahan

Teks Reni Saptati D.I. pajak perorangan dan 10 tarif untuk Tak lama kemudian, cerita Marzuki, bintang jasa tertinggi, The Grand
badan. Siapa yang tak bingung Tim Reformasi Pajak dibentuk. “Pak Gordon of the Order of the Sacred
berhitung? Ali sebagai ketuanya, sedangkan saya Treasure atau Bintang Jasa Harta
Tatkala Ali memimpin Kementerian Penyempurnaan sistem perpajakan sebagai sekretarisnya,” tutur Marzuki. Suci Agung dari pemerintah Jepang
Keuangan, sumur minyak dalam tak serta merta terjadi. Pelan-pelan, Meskipun tim ini telah ada sejak 1978, pada Desember 1988. Dalam acara
negeri memanen jutaan barel per hari. Ali merintisnya dari awal menjabat mereka baru diresmikan pada 1981. penyematan bintang jasa dari negeri
Pemasukan ke kas negara mengalir Menteri Keuangan. Pada tahun 1970, Selama bertahun-tahun, mereka sakura itu, dubes Jepang Edamura
deras, sumber penerimaan sektor minyak alumnus Universitas California tersebut merancang undang-undang baru mengatakan bahwa nama Ali Wardhana
dan gas mendominasi. Namun, Ali tak mengubah tarif pajak pendapatan seputar perpajakan. Tujuannya jelas, mirip dengan Bahasa Jepang ‘Arewa
ingin terlena dengan tuah minyak. Ia supaya lebih adil. Ia pun memberi yaitu memperbaharui sistem perpajakan Warudana’ yang secara hiperbola berarti
pun merancang langkah besar reformasi keringanan pajak penjualan, pajak yang telah usang dan meningkatkan “orang luar biasa, penuh inspirasi” dan
pajak. perseroan, dan bea ekspor-impor agar penerimaan negara dari sektor dalam Bahasa Inggris berarti resourceful
program penanaman modal dalam nonmigas. – dapat memecahkan segala kesukaran
negeri kala itu meraih sukses. Pada tahun 1983, Ali sang teknokrat dan menemukan solusi. Penghargaan
Namun, angka pendapatan berhasil merampungkan sistem ini melengkapi sederet penghargaan
pajak masih saja rendah, baik jika perpajakan baru yang lebih sederhana lainnya, diantaranya penghargaan dari
dibandingkan dengan negara-negara dan lebih meningkatkan peran serta Belanda dan Belgia. Selain itu, ia pernah
tetangga di kawasan Asia Tenggara, masyarakat. Tiga Rancangan Undang- diberi gelar oleh majalah ternama AS,
maupun dilihat dari posturnya di APBN. Undang (RUU) bidang perpajakan telah Institutional Investor, sebagai Menteri
Tampak jelas dalam dokumen anggaran dirumuskan, yaitu RUU Ketentuan Keuangan nomor tiga terbaik di dunia
negara bahwa migas masih terus- Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), setelah Jesus Silva-Herzog dari Meksiko
terusan jadi andalan. Pada akhir 1970-an RUU Pajak Penghasilan (PPh), dan RUU dan Mohamed Ali Abalkhail dari Arab
hingga 1980-an, penerimaan pajak Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Saudi.
nonmigas tak sampai menggapai 30 Namun, belum sempat ketiga
persen dari seluruh penerimaan pajak. RUU ini ditetapkan, pada kabinet ***
Ali Warhana
memperkenalkan Titik tolak reformasi perpajakan baru tahun 1983, Ali diamanahi
asas pemungutan besar-besaran oleh Ali Wardhana, jabatan baru oleh Presiden Soeharto
pajak self
assessment dikisahkan Marzuki Usman, ditegakkan menjadi Menteri Koordinator Bidang yang berhasil mengajukan ketiga RUU
pada 1978. Mantan Menteri Kehutanan Ekonomi, Keuangan, Industri, dan kepada DPR pada 5 November 1983. Era
dan Perkebunan yang juga pernah Pengawasan Pembangunan. Estafet baru perpajakan dimulai setelah ketiga
Foto menjadi Ketua Bapepam dari 1988- tugas sebagai Menteri Keuangan RUU tersebut ditetapkan DPR pada 31
Dok. DJP
1992 ini bercerita, pada suatu hari di diteruskan kepada Radius Prawiro Desember 1983 dan mulai diberlakukan

16 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 17


Laporan Utama

T EK NOK R AT
YA NG JUGA Tegas Tuntas Bukanlah sebuah rahasia, jika dahulu kala banyak pejabat Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai bersikap bak raja kecil yang gemar

Membenahi
P ENDIDIK menyalahgunakan kuasa. Meski telah diberikan tunjangan khusus
hingga sembilan kali gaji, penyelewengan yang terjadi tak begitu saja
berhenti. Ali tak mau tinggal diam. Baginya, integritas harus dijunjung
*** tinggi oleh institusi.
Teks Reni Saptati D.I

K
iprah Ali Wardhana di

Gedung Kantor pemerintahan sudah tak


Wilayah IPEDA diragukan lagi. Namun,
sebelum menjadi teknokrat, Ali memulai
karirnya menjadi seorang dosen dan
Foto
selama menjabat Menteri Keuangan ia
Dok. DJP
juga menjabat sebagai dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia selama
sepuluh tahun. Ali memulai karir
sebagai asisten dosen bidang moneter
pada 1 Januari 1984. negara, bahkan cukup kontroversial di Fakultas Ekonomi Universitas
Ali memperkenalkan asas saat itu. Namun, Ali optimis PPN akan Indonesia. Ia memang dikenal ahli
pemungutan pajak self assessment mampu membawa peningkatan pada dalam bidang ekonomi makro dan
pada sistem perpajakan yang baru, penerimaan sektor nonmigas. Warisan moneter. Studi doktornya di University
menggantikan asas official assessment. Ali ini terbukti berpengaruh bagi of California rampung di tahun 1962
Dalam self assessment, wajib pajak pertumbuhan pajak dan perekonomian dengan judul disertasi ”Monetary Policy
diberi kepercayaan untuk menghitung Indonesia hingga kini. in an Underdeveloped Economy with
kewajiban perpajakannya sendiri. Sistem perpajakan baru yang Special Reference to Indonesia”. Tulisan
Sementara, dalam official assessment, digagas Ali terasa dampaknya tak lama ilmiah Ali Wardhana juga dipublikasikan
petugas pajak yang melakukan setelah diberlakukan. Jumlah wajib secara nasional ataupun internasional,
penghitungan. Pada masa itu, self pajak meningkat 100 persen pada tahun seperti Foreign Exchange and Its
assessment merupakan mekanisme pertama pemberlakuan UU baru, dari Implications in Indonesia.
baru yang belum banyak diterapkan di sekitar 411.000 wajib pajak pada tahun Sebagai dosen, ia dikenal sebagai
dunia. Namun, Ali-lah yang mendorong 1983 menjadi 852.000 wajib pajak pada dosen yang bisa menjelaskan materi
Indonesia segera menggunakannya. Maret 1984. Peningkatan pelayanan dengan singkat dan jelas. Ia biasa
Chatib Basri, Menteri Keuangan aparatur pajak serta sistem pemungutan meminta para mahasiswanya mencari
2013-2014, menyebut Ali sebagai sosok yang lebih adil disebut sebagai alasan sendiri topik-topik yang relevan dengan
yang meyakini bahwa pemerintah jangan pesatnya kenaikan jumlah wajib pajak materi yang sedang diajarkan. Banyak
diberi wewenang terlalu berlebihan. baik perorangan maupun badan. juga yang tertipu penampilannya yang
Bagi Ali, jika wewenang birokrasi Kenaikan wajib pajak berbanding terkesan pendiam dan galak, nyatanya
terlalu banyak, mereka cenderung lurus dengan kenaikan penerimaan dalam kesehariannya Ali adalah seorang Ali Wardhana
berhasil
akan menyalahgunakannya, termasuk pajak dan alokasi dana pembangunan yang ramah dan santai. Dia termasuk membenahi
dalam pajak. “Jadi, cara yang paling baik dalam APBN. “Peran pajak menjadi dosen yang terbuka dan mau menerima Ditjen Bea dan
Cukai menjadi
adalah menerapkan self assessment,” ujar sangat penting. Perubahan secara masukan dari anak-anak muda dan para
institusi makin
Chatib. signifikan dilakukan mulai tahun 1984. mahasiswanya. bersih dan
makin baik
Hal baru lainnya yang dikenalkan Kemudian, Indonesia mengakhiri era
Ali adalah PPN. Sama halnya dengan ketergantungan penerimaan negara dari ***
self assessment, PPN juga masih migas,” tegas Chatib. Foto
Perpusnas
belum banyak diterapkan di berbagai

18 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 19


M
enengok sejarah negeri, menteri, penyelewengan di Bea dan Sebagaimana ditulis harian Kompas “Situasinya sangat mendesak karena
lembaga bea dan cukai sudah Cukai masih marak terjadi. Emil Salim, pada 26 Januari 1973, Ali memberikan waktu itu perizinan harus dipermudah,”
eksis sebelum bangsa ini kolega Ali di kabinet pemerintahan Orde teguran lisan di depan forum Konferensi jelas Chatib Basri, Menteri Keuangan

Dua merdeka. Pada masa Hindia Baru, menggambarkan secara sederhana Kerja Para Kepala Insepktorat dan 2013-2014.

dasawarsa
Belanda, keberadaannya betapa parahnya kondisi di sana. “Di Bea Inspeksi Bea dan Cukai. Pria lulusan Menteri Keuangan tiga periode itu K ek ac aua n di
terdeteksi dengan nama De Dienst der Cukai banyak orang kaya raya hingga Universitas Indonesia dan Universitas optimis langkah tersebut merupakan
lebih Invoer en Uitvoerrechten en Accijnzen tujuh turunan,” ujar Emil. California tersebut menyatakan tak upaya terbaik menuntaskan masalah Rua ng K er ja
merdeka, atau Dinas Bea Impor dan Bea Ekspor Menurut Emil, mudah saja bagi Ali segan-segan mengadakan tindakan ekonomi biaya tinggi. Ali lantas berhasil
Ali bertekad serta Cukai. Petugasnya bergelar jika ingin menumpuk kekayaan dari perbaikan dalam tubuh Bea dan Cukai. meyakinkan sang Presiden. Dalam ***
douane. Berabad sebelumnya, diduga posisinya sebagai Menteri Keuangan. Ia pun menekankan agar segala bentuk rapat kabinet terbatas yang dipimpin

B
Ditjen Bea berbagai kerajaan di nusantara pun Lahan basah, kata orang-orang. penyelewengan dan penyelundupan Presiden Soeharto, lahirlah Instruksi irokrat yang satu ini
dan Cukai punya lembaga serupa dengan sebutan Namun, Ali adalah Ali, sang teknokrat tidak terulang lagi. Presiden Nomor 4 Tahun 1985. Isinya, nampaknya tak pernah
harus di tata berbeda. berintegritas tinggi. Pria kelahiran Gebrakan lain yang Ali ambil untuk sementara waktu Bea dan Cukai ditutup menyusun kertas-kerta
Para douane pernah ambil bagian Solo tersebut tak silau akan harta meredam tindak kecurangan di Bea dan dan fungsinya digantikan oleh Société file-nya dalam suatu standar tertentu.
dalam perjuangan kemerdekaan terlarang. Ia pun enggan institusi Cukai ialah penerapan mutasi pejabat Générale de Surveillance (SGS) dari Seperti diberitakan Kompas pada 7
Indonesia. Arus lalu lintas barang di yang dipimpinnya sarat dengan tindak eselon II antarunit eselon I. Pada 1978, Swiss. Desember 1988, pria ini berujar “I
Tanjung Priuk sering dimanfaatkan korupsi. Meski dihadapkan pada kuatnya Ali merealisasikan langkahnya. Direktur Sebuah terapi kejut dilancarkan don’t have a filing system, I have a
pejuang untuk menyelundupkan barang resistensi, Ali tegas membenahi Bea dan Cukai sempat digantikan pejabat dari Ali. Namun, keputusan tersebut bukan piling system – Saya tidak memiliki
demi membiayai revolusi. Akan tetapi, Cukai. unit eselon I lain dalam beberapa datang begitu saja. “Pak Ali adalah sosok sistem pengarsipan, saya hanya punya
cerita heroik itu tentu tak membenarkan Pada Mei 1971, Ali menyambangi kali kesempatan. Akan tetapi, hal yang punya visi sangat jelas, strategi, sistem penumpukan”, ujarnya. Meja
keberlangsungan tindak kecurangan kantor Bea Cukai di Tanjung Priuk. tersebut ternyata tak kunjung efektif leadership, nyali, determinasi, dan di ruang kerja Ali memang seringkali
usai NKRI tegak berdiri. Bagaimana tak ingin marah, ia melihat meningkatkan kinerja Bea dan Cukai. kemampuan menjalankannya setahap penuh dengan tumpukan kertas
Dua dasawarsa lebih merdeka, para petugas bersantai-santai, bukannya Ali bagai bertemu jalan demi setahap,” tutur Menteri Keuangan laporan, koran, map, serta buku. Ia
Ali bertekad Ditjen Bea dan Cukai memberi pelayanan seperti seharusnya. buntu. Hingga Presiden Soeharto Sri Mulyani. sendiri suatu kali pernah bercanda
harus ditata. Tak boleh lagi lembaga Si menteri berkacamata itu makin geram mengangkatnya sebagai Menteri Terobosan fenomenal itu terbukti dengan menyebut kantornya sebagai
itu dipenuhi benalu penghisap uang usai mendengar kabar suram tentang Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, ampuh. Prosedur ekspor impor menjadi “kendang ayam”. Uniknya, di sebuah
negara. Indonesia juga butuh biaya usaha penyelundupan raturan ribu Industri, dan Pengawasan Pembangunan lebih mudah, biaya logistik menurun, sudut di ruang kerjanya, terpampang
untuk pembangunan dan peningkatan baterai merek terkenal. Padahal, ia baru pada 1983, Bea dan Cukai masih dan penerimaan dari sektor kepabeanan figura kecil bertulis, “Bless the Mess” –
kesejahteraan. “Saya bisa bayangkan memberikan tunjangan khusus sebesar dipenuhi benalu. Hingga akhirnya, dan cukai melonjak tinggi. Bea dan Cukai Berkatilah Kekacauan Ini. Meski ruang
itu adalah fenomena yang luar biasa sembilan kali gaji. Kenaikan tersebut pada tahun 1985, Ali membuat langkah berbenah, dan bisa kembali dipercaya kerjanya terkesan selalu berantakan,
kompleks, sangat sulit, dan bahkan bukan sebarang hadiah, melainkan penuh kejutan. Untuk meningkatkan menjalankan tugasnya. Kini institusi Ali tak pernah kehilangan selembar pun
mungkin bisa dikatakan impossible untuk disertai tuntutan kenaikan pelayanan kelancaran arus barang demi efektivitas tersebut makin bersih dan makin baik. kertas-kertas kerjanya. Andaipun Ali
bisa diselesaikan,” Menteri Keuangan Sri dan peniadaan penyelewengan. kegiatan ekonomi, pria kelahiran 6 Mei “Keputusan ini adalah sumbangan luar tak menemukan yang ia cari, maka Nani
Mulyani melukiskan situasi kala itu. Peringatan kepada Bea dan Cukai 1928 itu mengusulkan kepada Presiden biasa dari Pak Ali Wardhana,” kata Sri Gandabrata, sekretaris kepercayaannya,
Ketika Ali mulai menjabat sebagai tak sekali dua kali Ali sampaikan. Soeharto untuk menutup Bea dan Cukai. Mulyani. akan sigap dengan copy arsip sang
Menteri.

***

20 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 21


Laporan Utama

dan kebijakannya telah menghasilkan bersumber pada ekspor produk olahan Indonesia disebut sebagai salah satu dari
dampak berganda. Manfaatnya dan pertanian. Ketika menjelang era sedikit negara yang bisa menghindari
berkelanjutan, bahkan dirasakan 60-an ditemukan cadangan gas alam dutch disease. “Itu adalah jasa Pak Ali
antargenerasi. dalam jumlah besar yang mendatangkan yang didukung Pak Widjojo Nitisastro¸
Namun, perisitiwa yang melatari devisa besar. Gulden Belanda mengalami sang arsitek perekonomian Orde Baru,”
kebijakan-kebijakan itu pun tak kalah penguatan dan memicu overvalued. ujar Sri Mulyani.
istimewa. Berkah oil boom atau lonjakan Akibatnya, harga produk olahan dan Ali, kata Sri Mulyani telah
penerimaan negara akibat perolehan pertanian menjadi relatif mahal di pasar memperkirakan, Indonesia tidak bisa
pendapatan negara dari sektor internasional dan kehilangan daya saing. hanya bergantung pada pendapatan
minyak, yang terjadi dua kali, pada Hingga pada akhirnya, kinerja kedua dari minyak. Indonesia harus siap
1973 serta 1978, telah mempengaruhi sektor ini turun drastis. mengantisipasi bila suatu ketika, harga
perekonomian Indonesia selama satu “Akhirnya ekspor industri lain di minyak terpuruk. Ali menyadari betul,
dekade. Sebagai pengekspor, Indonesia luar sumber daya alam, kehilangan daya kekayaan sumber daya alam secara teori
dihujani pemasukan sangat besar saing karena harga yang mahal,” ujar akan menunjang pertumbuhan ekonomi,
karena harga minyak melambung Chatib. tapi justru, negara yang kaya potensi
tinggi, yaitu USD3 per barel pada 1973 Namun, risiko itu sukses ditepis juga kerap gagal bertumbuh.
melonjak tajam menjadi USD30 pada Ali, sang punggawa anggaran. Marzuki “Pak Ali mampu mengelola
Ali Wardhana 1978. Produksi minyak Indonesia pada Usman, mantan Menteri Pariwisata Pos penerimaan negara yang tiba-tiba
mempermudah 1977 mencapai 1,68 juta barel per hari, dan Telekomunikasi yang juga sempat melonjak tinggi untuk belanja yang
prosedur ekspor
dan impor sedangkan konsumsi domestik hanya menjabat Ketua Badan Pengelola Pasar produktif. Padahal, negara-negara lain
untuk memacu 300 ribu. Akibatnya, sisa produksi Modal (Bapepam) sekaligus mantan berpesta pora, membangun segala
penerimaan dari
perdagangan
minyak diekspor, sehingga penerimaan asisten pribadi Ali menceritakan, macam, menaikkan gaji, akhirnya sektor
internasional negara pun berlimpah. Departemen Keuangan di bawah non tradeable atau barang dan jasa yang
“Sebagai negara pengekspor pimpinan Ali merumuskan kebijakan dikonsumsi di pasar lokal, justru tidak
Foto minyak, Indonesia bak ketiban yang berhasil menghindarkan Indonesia maju,” ujar Sri Mulyani.
Perpusnas durian runtuh saat itu. Pemasukan dari kutukan minyak yang merundung
menjadi berlipat ganda,” ujar Chatib Iran dan Nigeria. “Sebaliknya, Indonesia Genjot manufaktur
Basri, mantan Menteri Keuangan. Ia berhasil menggunakan hasil dari Chatib Basri juga menyoroti langkah
mengomparasi kondisi tersebut dengan komoditi minyak itu untuk penguatan strategis Ali untuk mengantisipasi
yang terjadi pada 2017. Pada saat itu, fondasi ekonomi nasional,” kata Marzuki. kondisi nilai tukar rupiah agar terhindar

P
produksi minyak Indonesia hanya 949 Hal senada juga dipaparkan dari over valued yang terlalu kuat.

Agar Berkah
embangunan jalan hingga ke pelosok, ribu barel per hari dengan konsumsi Menteri Keuangan Sri Mulyani Salah satunya dengan melakukan
program listrik masuk desa, irigasi hingga 1,65 juta barel. “Bisa dibayangkan Indrawati. Pada Repelita 1, pengeluaran devaluasi. Langkah Ali lainnya yang
yang mengalirkan air ke pesawahan, saat itu, betapa kaya Indonesia dari pemerintah saat itu justru dioptimalkan juga patut diapresiasi ialah dukungan

Minyak Tak Jadi


implementasi revolusi hijau melalui penerimaan hasil ekspor minyak.” untuk mengembalikan produksi, penuh pada industri manufaktur. Ali
kegiatan Bimbingan Masyarakat, terutama pangan untuk memperkuat membenahi tata kelola pemerintahan
Hindari dutch disease perekonomian Indonesia. “Jadi saat

Musibah
hingga pendirian SD-SD Inpres dan sehingga lebih transparan dan bisa
Puskesmas, adalah daftar panjang warisan Namun, saat itu Ali melakukan oil boom terjadi, kemiskinan drop, dipertanggungjawabkan.
pembangunan Orde Baru yang hingga kini serangkaian gebrakan yang kemakmuran dirasakan masyarakat, Strategi itu diwujudkan Ali melalui
masih terasa manfaatnya. Sesungguhnya, menghindarkan Indonesia dari hingga didirikan Badan Usaha Logistik rangkain kebijakan yang mempermudah
semua derap pembangunan fisik dan fenomena dutch disease. Ketika berkah (Bulog). Pak Ali membuat logistik yang prosedur ekspor dan impor. Selain itu,
Teks Rukmi Hapsari dan Iis Zatnika
kesejahteraan sosial itu tak bisa dilepaskan minyak melimpah akibat oil bom, justru komprehensif serta fundamental Ali juga melakukan penurunan biaya
dari sosok Ali Wardhana. menjadi musibah. Istilah dutch disease economic management yang prudent, logistik, serta memacu penerimaan dari
Kontribusi sang Menteri Keuangan sendiri berawal dari penemuan sumber betul-betul strategis serta memikirkan perdagangan internasional. “Semua
tiga periode di era Orde Baru pada daya alam di negeri Belanda yang kebutuhkan masyarakat,” ujar Sri bertujuan agar berkah minyak itu
Ali Wardhana menyadari betul, kemurahan pengganggaran berbagai program semula dianggap berkah, tetapi ternyata Mulyani. menjadi motor pembangunan sektor
alam kerap menjadi sumber masalah ketika pembangunan yang menyentuh secara alamiah, justru menyimpan industri,” kata Chatib.
pengelolaannya tak bijak. infrastruktur, pangan dan sumber daya potensi merusak tatanan perekonomian. Menolak berfoya-foya
manusia itu menjadi penanda, pemikiran, Sebelum 1959, perekonomian Belanda Berkat strategi Ali, lanjut Sri Mulyani,

22 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 23


Laporan Utama

Indonesia pada era Orde Lama, Indonesia saat itu melakukan stabilitasi perekonomian. Sedangkan

Berimbang Dahulu,
B
menjalankan politik mercusuar nan ekonomi, salah satunya dengan kebijakan APBN berimbang yang
ung Karno tersenyum, agresif, memupuk nasionalisme dan menegosiasikan ulang pembayaran diimplementasikan Ali, menempatkan
nasionalisme terbakar dan pengakuan internasional dengan utang, kesuksesan strategi duet Ali dan kebutuhan fiskal sama besar dengan

Bertumbuh
Indonesia pun berbangga! berbagai proyek fenomenal, berwujud Widjojo ini, hingga sekarang, dinilai kapasitas yang dihimpun.Kebijakan
Selain sukses menyelenggaraan aneka bangunan monumental seperti sangat legendaris. “Kita nggak tahu APBN berimbang Ali sukses menurunkan
Asian Games, pesta olahraga Hotel Indonesia, Monumen Nasional, berapa utang saat itu dan pinjam ke inflasi dari 650% menjadi 20% dalam

Kemudian
se-Asia pada 1967, atlet-atlet nasional termasuk komplek Gelora Senayan, siapa saja. Utangnya banyak sekali, tiga tahun masa jabatannya.
berhasil meraih 51 medali, menempatkan hingga kegiatan yang mencuri perhatian karena pemerintah memang tidak punya
negara ini di peringkat kedua setelah dunia. uang. Renegosiasi itu yang disebut Paris Ada penerimaan, ada belanja
Jepang. Gelora Senayan, kini Gelora Kebanggaan yang menyulut Club. Indonesia menjadi negara yang Peranti fiskal dipakai untuk
Teks Rukmi Hapsari dan Iis Zatnika Bung Karno, yang berdiri megah menjadi nasionalisme bangsa itu, bagi Ali mampu mendapatkan skema penundaan distribusi dan alokasi pembangunan.
saksi kebanggaan Indonesia menjadi Wardhana yang menjabat Menteri pembayaran utang yang luar biasa “Ali Wardhana bisa dikatakan sebagai
tuan rumah bagi pertandingan yang Keuangan saat Orde Baru berkuasa sangat lunak. Utang Indonesia ditunda menteri keuangan pertama yang
Gebrakan Ali Wardhana pada APBN, menegosiasikan utang melibatkan 15 negara. pada 1968, menyisakan tantangan. hampir 45 tahun dengan bunga nol membangun fondasi disiplin kebijakan
dan merintis kebijakan berimbang, sukses mengungkit Proyek-proyek yang mengukuhkan persen,” ujar Sri Mulyani. fiskal,” ujar Chatib. Artinya, sebagai
pertumbuhan ekonomi. nasionalisme, kedaulatan dan keamanan Senada dengan Sri Mulyani, Chatib menteri keuangan, Ali hanya mau
teritorial Orde Lama yang butuh banyak Basri, Menteri Keuangan 2013-2014, membelanjakan anggaran jika disertai
ongkos, diwariskan Orde Lama dalam menegaskan konsolidasi fiskal yang penerimaan yang legitimate.
wujud APBN yang sarat defisit. dilakukan Ali merupakan implementasi Usai persoalan utang dan inflasi
“Saat itu fiskal dilakukan secara sistem anggaran berimbang. “Walaupun dibenahi, Ali membangun fondasi
unlimited. jangan lupa Presiden anggaran diseimbangkan dari utang, ekonomi baru. Pendekatan makro
Soekarno waktu itu melakukan politik dari Bank Dunia dan lembaga lainnya. ekonomi terutama fiskal dan moneter,
yang sangat heavy kepada masalah Namun, karena pinjaman luar negeri, dilakukan disiplin. “Karena sebelumnya,
security termasuk konfrontasi, dengan nggak ada efek kontraksi di dalam kalau dilihat fiskal dan moneter yang
Belanda karena Papua, juga dengan negeri. Berbeda dengan pembiayaan cetak uang terus menerus jadi sumber
Malaysia,” ujar Menteri Keuangan Sri dari pajak. Ada uang masyarakat yang terhadap destabilisasi dan rusaknya
Mulyani. diambil,” ujar Chatib. ekonomi,” ujar Sri Mulyani.
Buat mendanai kepentingan itu, Keputusan untuk menentukan
Indonesia mendapatkan pinjaman dari postur APBN, yang merupakan diskresi Derap pembangunan pun dimulai
Uni Soviet dan China untuk membeli pemerintah, akan menentukan apakah Strategi Ali dan tim ekonomi lainnya
peralatan militer, setelah sebelumnya akan bersifat defisit, surplus atau pun berdampak. APBN berimbang
mendapat kredit dari Amerika berimbang. Kebijakan defisit ditandai mendukung pertumbuhan, mendorong
Serikat. “Semuanya butuh biaya, tapi kebutuhan fiskal yang direncanakan sektor produksi, terutama pertanian
penerimaan pajak tidak cukup, begitu APBN lebih tinggi dari kapasitas yang yang menguasai hajat hidup orang
pula dari minyak,” kata Sri Mulyani. dapat dihimpun, sehingga pemerintah banyak. Tak hanya itu, APBN juga
Akibatnya jumlah uang yang beredar membutuhkan sumber pendanaan mendorong pembangunan sumber daya
jauh lebih besar dari kemampuan baru, dalam bentuk pinjaman atau manusia, pendidikan, kesehatan, hingga
produksi nasional, angka inflasi saat itu, hibah. Kebijakan defisit bersifat program keluarga berencana yang saat
menurut mantan Menteri Keuangan ekspansif, mendorong ekonomi agar itu sangat penting
Chatib Basri, menyentuh angka 650 mampu tumbuh. Saat ini Indonesia “Pada jaman Widjojo dan Ali inilah
Ali Wardhana
melakukan persen. Pembenahan pun dilakukan Ali mengaplikasikan kebijakan defisit dalam pembangunan ekonomi Indonesia
konsolidasi berduet dengan Widjojo Nitisastro, sang postur APBN-nya. dilakukan dengan prinsip- prudent,
fiskal berupa
arsitek perekonomian Indonesia, yang Kebalikannya, kebijakan surplus, fokus pada hal fundamental. Artinya
sistem anggaran
berimbang sama-sama duduk di kabinet sepanjang ketika kapasitas fiskal yang dihimpun kebijakan keuangan terutama fiskal dan
tiga periode. lebih besar dari kebutuhan APBN. moneter harus mampu menciptakan
Kebijakan ini bersifat kontraktif, fondasi stabilitas, agar ekonomi
Foto Renegosiasi utang nan legendaris melambatkan pertumbuhan ekonomi tumbuh,” ujar Sri Mulyani.
Perpusnas
Ali dan tim kabinet ekonomi untuk menghindari overheating

24 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 25


Laporan Utama

Penakluk
Hiperinflasi
Teks Moh. Farhan Zuhri dan Iis Zatnika

Usia muda bukan berarti tak punya taji untuk menata ekonomi.
Dua tahun saja angka inflasi yang fantatis dipangkas, ditebus
dengan perubahan-perubahan besar pada kebijakan ekonomi.

T
opik inflasi yang mencapai Keguncangan finansial pada era pemerintahan ekonomi yang dibangun Pak Ali dan
650 persen mengemuka dalam sebelumnya menyisakan masalah. Negara butuh ongkos tinggi Pak Widjojo mampu menciptakan
suatu rapat kabinet pada untuk membiayai pembangunan mercusuar dan berbagai pertumbuhan,” kata Sri Mulyani.
tahun 1968. Rapat yang rutin kepentingan non-ekonomi. Bank Indonesia (BI) yang saat Ali menghentikan praktik
diselenggarakan setiap Selasa itu sebagai bagian dari pemerintahan diminta jadi solusi. pencetakan uang oleh BI untuk
itu dipimpin langsung oleh Presiden Pemerintah masih bisa dengan leluasa memerintahkan BI membiayai pengeluaran pemerintah
Soeharto. Ali Wardhana sang Menteri mencetak uang guna mendanai kebutuhan negara. Disinyalir, dan menerapkan kebijakan anggaran
Keuangan saat itu meminta Marzuki hal ini pula yang menjadi salah satu pemicu utama serbuan berimbang. Defisit dibiayai oleh
Usman untuk menyiapkan laporan hiperinflasi. pinjaman multilateral dan bilateral luar
kondisi keuangan negara. Marzuki yang Ali yang saat itu masih sangat muda, kata Menteri negeri dengan bunga yang sangat lunak.
baru saja lulus dari Universitas Gadjah Keuangan Sri Mulyani, karena belum genap berusia 40 tahun
Mada dengan sigap merampungkannya. saat bergabung dengan kabinet, membuktikan kinerjanya. BI pun mandiri
Termasuk di dalam laporan adalah “Saat beliau menjabat, usinya jauh lebih muda daripada saya. Gebrakan lain yang dilakukan Ali,
seputar angka inflasi yang super tinggi. Namun, bersama Pak Widjojo Nitisastro, sang arsitek ekonomi kata mantan Menteri Keuangan Chatib,
“Pak Ali meminta saya Indonesia di era Orde Baru, Pak Ali berhasil menyelamatkan yaitu memisahkan fungsi fiskal dan
mengkoordinir bahan-bahan yang Indonesia yang kondisinya serba sulit,” ujar Sri Mulyani. moneter. BI menjadi independen sebagai
akan dibahas. Saat itu memang metode Upaya pengendalian hiperinflasi sesungguhnya sudah pengawal moneter, walaupun secara
pengukuran belum secanggih seperti dilakukan sebelum Ali menjabat menteri. Pada tahun 1967 ia koordinatif masih berada di bawah
saat ini, data juga lebih banyak diambil masuk ke dalam Tim Ahli Ekonomi yang dibentuk khusus oleh Dewan Moneter yang dipimpin Menteri
dari Jakarta karena kondisi daerah lain Presiden Soeharto. Berbagai kebijakan strategis yang dibuat Keuangan. “BI tidak bisa menjadi Pemerintah
berhasil
belum memungkinkan diambil angkanya. kemudian sukses memangkas laju inflasi hingga berhasil kasir, harus dibuat independen,” kata mengendalikan
Namun, Pak Ali memutuskan hasil data diturunkan menjadi 112 persen pada 1967. Setahun kemudian, Chatib. Kebiasaan mencetak uang yang hiperinflasi pada
saat itu
itu representatif,” kenang Marzuki, menjadi 85 persen dan menukik tajam hingga 10 persen sebelumnya, dianggap sebagai langkah
mantan Ketua Badan Pengawas Pasar pada 1969. Perekonomian nasional pun kembali berdenyut. mudah untuk memecahkan persoalan
Modal dan Lembaga Keuangan yang saat “Sebelumnya, bahkan pertanian, andalan Indonesia yaitu ekonomi, mendorong pertumbuhan dan
itu menjadi asisten pribadi Ali. sektor perekonomian mengalami kemerosotan. Fondasi menciptakan pekerjaan, dihentikan. Foto
Perpusnas

26 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 27


mata uang negara-negara mitra dagang pertumbuhan, salah satunya industri
utama Indonesia. BI menetapkan kurs manufaktur yang terbantu akibat
indikasi dan membiarkan kurs bergerak insentif pada impor barang modal.
di pasar dengan rentang atau spread Ekonomi bergerak, industri berderap,
tertentu. Maksud dari sistem nilai tukar dan Indonesia pun bertumbuh. In v e s ta si Sumber
tersebut, meskipun diarahkan ke sistem
nilai tukar mengambang, tetapi tetap Mengawal dekade kritis Indonesia
Daya M a nusi a
masih ada unsur pengendalian. Sri Mulyani menegaskan, Ali
Pada saat sistem nilai tukar sukses melanjutkan disiplin fiskal
mengambang terkendali ini diterapkan dan kebijakan moneter selama dua ***
di Indonesia, nilai tukar rupiah terus dekade kritis bagi Indonesia. “Dengan
mengalami depresiasi terhadap dolar AS mengimplementasikan kebijakan

P
antara Rp650/USD sampai Rp2.500/ nilai tukar atau devaluasi. Langkah ada masa kepimpinan Ali
Pemerintah USD. “Kita membolehkan terjadi ini dilakukan untuk mempertahankan Wardhana sebagai Menteri
berhasil
mengendalikan depresiasi, tapi range-nya hanya 5 daya saing, menghilangkan hambatan Keuangan, ia telah banyak
hiperinflasi pada persen. Jadi rupiah selalu bergerak terhadap pinjaman dan investasi asing. melakukan gebrakan reformasi termasuk
saat itu
dalam lebih kuat atau lebih lemah dari 5 Menteri alumnus Universitas Indonesia di dalamnya down sizing organisasi
persen,” ujar Chatib. dan Universitas Illinois di Urbana- dan juga yang tak kalah penting adalah
Keunggulan mengadopsi kurs Champaign tersebut mengatakan, investasi sumber daya manusia (human

Foto mengambang terkendali antara lain “Wujud implementasinya, dilakukan investment). Ali memiliki keyakinan
Perpusnas mampu menjaga stabilitas moneter kebijakan yang liberal pada pinjaman bahwa mendidik karyawan bukanlah
dengan lebih fleksibel, adanya aktifitas yang akan mendukung aktivitas ekspor dianggap sebagai cost, akan tetapi
demand dan supply dalam pasar valuta serta melibatkan industri padat karya.” merupakan investasi. Rupanya jauh
asing akan mampu menstabilkan nilai Ali pun taktis mengelola penerimaan hari, Ali telah menerapkan ide human
Strategi itu, menurut Chatib, menjadi pilihan terbaik, tukar mengambang, kekacauan harga tukar sesuai dengan kondisi ekonomi minyak dan gas bumi untuk mendorong investment. Di masa kepemimpinannya,
karena pembangunan kemudian bisa berjalan dan minyak global serta perubahan drastis yang terjadi serta memadukan sistem permintaan dan meningkatkan ia telah mengirimkan banyak staf
menghindarkan kontraksi di dalam negeri karena pendanaan harga minyak yang naik pada 1970-an tetap dan mengambang. produktivitas. Kombinasi rangkaian dan pegawai Departemen Keuangan
“Sebagai
bersumber dari luar negeri. yang kemudian turun pada 1980-an. Pembelajarannya, kata Chatib, kebijakan makro dan kebijakan untuk belajar ke luar negeri guna
Menteri Langkah Ali lainnya, disiplin anggaran yang dijalankan Pada 1980 dunia juga menghadapi dampak yang harus diantispasi, devisa struktural itu sukses menstabilkan mendapatkan gelar Master dan Doktor.
Keuangan, Pak dengan ketat. “Sehingga kebutuhan domestik terpenuhi, kondisi stagflasi yang dipicu kombinasi tetap harus selalu tersedia dan siap inflasi. Peningkatan investasi Sumber Daya

Ali menghapus kemiskinan dan kelaparan, lapangan kerja dibuka antara inflasi dan resesi ekonomi, yang digunakan sewaktu-waktu. Selain itu, “Sebagai Menteri Keuangan, Manusia ini dimulai sejak tahun 1973
dan pemerintah mendapat kepercayaan dari masyarakat menghasilkan Plaza Accord, perjanjian terjadi pula persaingan yang ketat Pak Ali berupaya seoptimal mungkin
berupaya dengan mengirimkan 2 orang pegawai
Indonesia,” ujar Sri Mulyani. yang dihasilkan dari depresiasi dolar antara pemerintah dan spekulan dalam melaksanakan kebijakan yang dinilainya Departemen Keuangan saat itu untuk
seoptimal AS terhadap nilai tukar Jepang, Jerman, memprediksi dan menetapkan kurs. Pun, baik seperti liberalisasi, pasar bebas, menuntut ilmu ke Amerika Serikat.
mungkin Bangun fondasi dasar dan Inggris. Situasi global memengaruhi pemerintah tidak selamanya mampu dan penguatan aturan serta institusi.
melaksanakan Ali juga menginisiasi fondasi dasar kebijakan Indonesia karena ketergantungan mengatasi neraca pembayaran atau Namun, dalam konteks kekuasaan Orde

kebijakan yang penganggaran, kebijakan moneter, serta kebijakan nilai tukar tinggi terhadap minyak sebagai sumber perdagangan. “Pada 1998 kita nggak kuat Baru, dia tidak bebas untuk mengoreksi,” ***
yang berfokus pada stabilisasi harga, yaitu tingkat inflasi keuangan negara dan ekonomi, juga pada waktu itu karena kalau kita mau kata Sri Mulyani.
dinilainya dan nilai tukar. Program itu tentu tidak mudah, membangun intensnya hubungan perdagangan dan coba bikin kurs mengambang terkendali Sri Mulyani memaparkan,
baik seperti fondasi kebijakan makroekonomi membutuhkan dukungan investasi dengan Jepang dan Amerika seperti yang di-adopt Pak Ali, cadangan sebagai sesama teknokrat di posisi
liberalisasi, politik untuk membatasi pengeluaran anggaran dan Serikat. devisa kita akan habis. Kan kalau ingin Menteri Keuangan, Ali juga dirinya
pasar bebas, mengarahkannya pada pengeluaran produktif. Ali pun memberlakukan kurs mempertahankan nilai tukar, setiap kali harus menjawab tiga tantangan yang ekonomi, yaitu kebijakan makro,
Tantangan lainnya yang sukses dihadapi Ali adalah mengambang terkendali yang ditetapkan ada permintaan dolar, Anda musti suplai dipastikan akan dihadapi mereka yang struktural dan pengembangan
dan penguatan
perubahan struktural. Pada 1970-an dan 1980-an Ali bersamaan dengan kebijakan devaluasi dolar,” ujar Chatib. dipercaya mengelola perekonomian institusi. Pak Ali adalah teknokrat yang
aturan serta memerankan peranan penting perekonomian Indonesia, Rupiah, sebesar 33 persen, pada 1978. Namun, saat Ali memberlakukan suatu negara, baik negara maju maupun berkontribusi besar pada perjalanan
institusi." ketika kondisi global tidak stabil dan tidak pasti, tantangan Pada sistem ini, nilai tukar rupiah kebijakan itu, sistem kurs sukses berkembang. “Ketiga tantangan itu sejarah perekonomian negeri ini,” ujar
muncul dari perubahan sistem standar emas pada sistem nilai diambangkan terhadap sekeranjang mengalirkan dampak pada menentukan ukuran kesuksesan Sri.

28 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 29


Ali Wardhana
menjabat
sebagai Menteri
Keuangan
selama 3
periode kabinet
yaitu kabinet
pembangunan
I, II, dan III dari
tahun 1968-
1983.

Foto
Antara

30 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 31


Laporan Utama

Vokal di
Forum
Global
Teks Rukmi Hapsari dan Iis Zatnika

K
isah tentang berkah timah di
Pulau Belitung yang saat itu
menjadi andalan nasional dan
mengalami gonjang-ganjing
harga akibat Amerika Serikat
mengeluarkan stoknya, melatari pidato
Ali Wardhana dalam sidang Bank Dunia
dan Dana Moneter Internasional pada
1970. Ali lugas meminta negara-negara
maju, termasuk Amerika Serikat, Pergerakan
Ali Wardhana
menjalankan apa yang diucapkan, walk di kancah
the talk. internasional
mempengaruhi
Ali memaparkan, kondisi stabilitas arus investasi
internal dan eksternal negara- Indonesia
negara maju memang tidak seperti
yang diharapkan, akibat inflasi dan
pengurangan permintaan. Amerika Foto
Perpusnas
Serikat pun mengantisipasi dengan

32 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 33


secara dramatis, bersama Jepang,
mengeluarkan stok komoditasnya, sehingga harga timah dan sama seperti yang didapat bangsa yang kemiskinan dan mengikis ketimpangan. hingga agreement itu tercapai, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong,
karet dunia pun merosot. telah maju, termasuk terkait hak atas   Ali memperlihatkan kemampuan Singapura, Thailand serta Malaysia.
“Kami telah minta agar langkah itu dimoderasi. Sebagai kekayaan intelektual. Kiprah Para Diplomat Ekonomi mempimpin, mengarahkan, dan Keajaiban yang dimaksud adalah GDP
“Ali dan negara berkembang, kami selalu didorong mengurangi Ali, kata Menteri Keuangan Sri Keberanian Ali menjadi bagian menyatukan beraneka pendapat para per kapita naik dua kali lipat seperti

kawan-kawan sumber pendanaan dari luar, namun di saat yang sama Mulyani, yang juga berkiprah di Bank dari pencapaian tim delegasi Indonesia peserta perundingan,” ujar Marzuki halnya grup regional lain pada 1965 dan
kapasitas juga dikurangi,” kata Ali yang menegaskan, tuntutan Dunia sebagai Direktur Pelaksana pada untuk memperjuangkan diplomasi Usman, mantan Mantan Ketua Bapepam, 1990, serta penurunan yang signifikan
adalah putera- bahwa negara-negara berkembang harus menstabilkan 2010 hingga 2016, sangat dihormati ekonomi di tingkat global. Selain Ali, sekaligus mantan asisten pribadi Ali. pada kemiskinan dan kesenjangan
putera bangsa perekonomiannya sangat bergantung pada dukungan global. para ekonom internasional karena ada pula Widjojo Nitisastro, Kepala pendapatan secara berkala.
yang berjuang tidak hanya lugas menyuarakan Bappenas yang memimpin tim Merintis IDB Ali saat itu mengoreksi, sebutan
di lingkup Berwibawa Karena Prestasi kepentingan Indonesia semata, tetapi ekonomi South Center, lembaga yang Jejak Ali di tataran internasional keajaiban seharusnya hanya disematkan
Langkah penuh strategi dan ketegasan Ali memang juga negara-negara berkembang lainnya. memproklamirkan diri sebagai kekuatan lainnya juga tertoreh dalam proses pada negara dengan industri manufaktur
internasional
bukan cuma diterapkan dalam kapasitasnya sebagai Menteri “Negara-negara yang sesudah meraih penyeimbang melalui OPEC. Sementara pendirian Islamic Development Bank yang menggembirakan. “Tidak ada
menyuarakan Keuangan selama 15 tahun, melainkan juga di tataran kemerdekaan lalu jatuh miskin dan di organisasi pengekspor minyak itu (IDB) yang berpusat di Jeddah, Saudi miracle jika negara tidak mampu
suara hati dan internasional. Emil Salim, koleganya dalam kabinet Orde Baru sering harus bernegosiasi alot pada sendiri, Indonesia diwakili Soebroto Arabia. Saat itu, pada 1975, sidang membangun industri non migas sebagai
kepentingan memaparkan istimewanya sosok Ali hingga dipercaya menjadi dunia internasional,” ujar Sri Mulyani. sebagai Sekretaris Jenderal. Organsiasi Konferensi Islam (OKI) tumpuan pertumbuhan yang menyerap
Dewan Gubernur Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional Perjuangan yang dilakukan Ali Indonesia memberdayakan bersepakat mendirikan IDB, sehingga tenaga kerja dan menyumbang ekspor.
negara-negara
pada 1971-1972. Padahal sebelumnya, pimpinan lembaga- tersebut, kata Sri Mulyani, menjadi ekonom-ekonom terbaiknya diperlukan rancangan Anggaran Dasar Ali menegaskan, Indonesia bukan negara
berkembang,” lembaga internasional itu dipimpin oleh orang Eropa Barat. gambaran, bagaimana seorang teknokrat mengimbangi kekuatan Washington atau The Statement of Establisment. yang bisa disebut miracle saat itu,” ujar
“Salah satu hasil kerja Ali yang menjadikannya dipercaya memaksimalkan seluruh kapasitasnya, Concensus serta tekanan-tekanan Marzuki Usman mengutip kisah Emil.
masyarakat internasional adalah keberhasilan menurunkan termasuk kepemimpinan manajerial negara maju lainnya. “Ali dan Karnaen A Perwataatmadja, mantan Ali selalu berprinsip, lebih baik jujur
inflasi yang pada 1965 mencapai 650 persen menjadi 15 dalam bernegosiasi. kawan-kawan adalah putera-putera Direktur Eksekutif IDB. Sidang OKI daripada membohongi diri tentang
persen pada 1968,” kata Emil Salim, ekonom yang juga mantan Emil menambahkan, pemikiran bangsa yang berjuang di lingkup saat itu dipimpin Menteri Keuangan prestasi yang sesungguhnya tidak
Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan strategis Ali juga berpadu dengan nyali internasional menyuarakan suara Saudi Arabia dan Ali menjadi wakilnya. nyata. “Ali berucap, Bank Dunia dan
Hidup. yang besar. Pada persidangan yang hati dan kepentingan negara-negara Rancangan itu merupakan dokumen dunia internasional itu suka memuji.
Selama sidang, Ali tampil lantang di depan para pimpinan dihadiri pemimpin dan menteri-menteri berkembang,” kata Emil. penting sehingga persidangan alot Di Hongkong, disebut-sebut The Asian
negara dunia di tengah kondisi ekonomi global yang tengah keuangan dari berbagai negara, Ali    karena pembahasan bertele-tele. Miracle, Thailand saat itu dipuji-puji.
bergejolak. Ia tegas menyikapi langkah Richard Nixon, menyuarakan argumentasinya. “Tanpa Berwujud The Jamaican Agreement “Namun, ketika Menteri Keuangan Namun, tiga bulan kemudian, jebol. Ali
Presiden Amerika Serikat yang melepaskan Dolar dari standar playing field yang sama, bagaimana Salah satu rangkaian perjuangan Saudi Arabia kembali ke Riyadh karena berpendapat, harus ada justifikasi kuat,
emas yang saat itu ditentukan USD35 per ons sehingga growth negara-negara berkembang bisa Ali berwujud The Jamaican Agreement, dipanggil rajanya dan Ali mengambil lebih baik tidak menjilat, walaupun
berdampak hebat bagi tataran global. “Keputusan itu diambil dicapai, apalagi growth with equity? Ali yang ia motori dan kemudian alih, sidang justru berjalan lancar,” ujar mungkin menyakitkan. Itu adalah bukti
dengan mengabaikan dampaknya pada dunia internasional, menegaskan, beri negara berkembang ditandangani Dewan Gubernur Bank Marzuki Usman. integritas Ali”, kata Emil.
khususnya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. kesempatan yang sama dan adil Dunia dan Dana Moneter Internasional Pasal demi pasal dari anggaran
Pertanyaannya, bagaimana menentukan nilai tukar antara sebagaimana diperoleh bangsa maju, pada 1976, di Kingston, Jamaica. Isinya, dasar  dibahas tuntas hari itu. Kredit Terjangkau, Investasi Berdatangan
mata uang negara-negara di dunia,” ujar Emil. baru growth with equity tercapai,” kata pengaturan tahap pertama dalam Sehingga, di akhir sidang, para peserta Berbagai pergerakan Ali di kancah
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Emil. reformasi sistem moneter internasional memberikan selamat pada Ali dan internasional, kata Sri Mulyani, selain
Perancis, Jerman dan Jepang yang kemudian berunding Tantangan eksternal itu berpadu yang memungkinkan kredit dengan mengucapkan terima kasih. Apresiasi kemudian berdampak pada interaksi
tentang antisipasi yang akan mereka lakukan, bernegosiasi dengan kondisi internal Indonesia yang bunga terjangkau bagi negara juga diberikan Presiden IDB Dr Ahmed antara negara maju dan berkembang,
secara eksklusif. Negara-negara berkembang tidak dilibatkan pada masa itu sangat mengedepankan berkembang. Muhammed Ali Al Madani. Ia sangat termasuk aliran kredit dengan bunga
dalam forum tersebut. Bahkan, ketika Bank Dunia, Dana nasionalisme. Dalam pidato-pidatonya, Dasar pemikiran perjanjian itu, mengapresiasi  sikap taktis Ali sehingga lebih terjangkau yang menggerakakkan
Moneter Internasional dan Departemen Keuangan Amerika Ali tegas memaparkan betapa beratnya kesempatan negara berkembang untuk setiap kali bertandang ke Jakarta, selalu pembangunan, juga mempengaruhi
Serikat merumuskan Washington Concencus, Indonesia usaha meloloskan diri dari tekanan bertumbuh sudah sulit karena bangsa- menyempatkan bertemu Ali. secara langsung arus investasi
dan pimpinan negara-negara yang jadi sasaran justru rumusan kebijakan negara-negara maju. bangsa maju sudah memangkas bantuan Indonesia.
tidak  dilibatkan. Padahal, konsensus itu berisi 10 formula Ali saat itu menuntut persamaan lunaknya. Promosi investasi pun Tolak Pujian Tanpa Justifikasi “Pak Ali banyak menggunakan ide-
untuk mengatasi krisis ekonomi negara berkembang tidak hanya berbentuk investasi fisik, mensyaratkan imbal hasil yang sama Kelugasan Ali di tataran ide dan best practise internasional. Itu
  seperti modal, mesin dan teknologi. Ia dari perolehan di negara maju. inernasional, juga diperlihatkan ketika sebabnya sejak 1970, reformasi luar biasa
Kesetaraan untuk Bertumbuh juga meminta hak yang sama pada aspek “Arifin Siregar, kolega di kabinet ia tegas menolak Indonesia dimasukkan banyak, sehingga investasi masuk dan
Dalam sidang Dewan Gubernur Bank Dunia, Ali kemudian pengembangan sumber daya manusia, yang juga mantan Gubernur Bank dalam daftar delapan negara berkategori ditunjang juga dengan Undang Undang
mempertanyakan ketidaksetaraan itu. Ia menegaskan, agar peningkatan kesehatan manusia dan Indonesia menyatakan selama empat The Asian Miracle karena dianggap No 1 tahun 1967 tentang Penanaman
negara berkembang bisa tumbuh harus ada kesempatan yang masyarakat serta usaha mengentaskan tahun pembahasan dan perundingan mencapai peningkatan ekonomi Modal Asing serta fondasi stabilisasi
produksi,” ujar Sri Mulyani.

34 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 35


Laporan Utama

Mengenal Sisi
Personal Sang
Legenda
Teks Farida Rosadi

Tidak ada lagi aktivitas yang bisa ditemui pada rumah di


kawasan Patra Kuningan Blok XV bernomor enam itu. Rumah
yang jauh dari kesan mewah karena berdekatan dengan
perkampungan warga dan pedagang kaki lima itu, memang
telah lama sepi. Terlebih, semenjak ditinggal wafat sang
pemilik rumah, Ali Wardhana.
Ali bersama
istri dan putra
putrinya

Foto
Dok. Pribadi

S
ebelum tutup usia pada 2015, Ali Cerdas sedari kecil Beruntung, kasih sayang ibu kembali Masa kecil Ali dihabiskan di Bukan yang pertama diminta untuk mandiri.
menghabiskan masa tuanya di Puluhan tahun sebelumnya, Kota dirasakan Ali tatkala sang ayah, Aliman, Kota Solo. Mahendra, putra kedua Tidak banyak yang tahu, bidang Tak menunggu waktu lama, Ali
rumah tersebut sejak 1990-an. Solo menjadi saksi lahirnya teknokrat menikah kembali dengan bulik, adik dari Ali menyebutkan, sang ayah sempat ekonomi bukanlah pilihan pertama Ali memutar haluan. Kali ini, bidang
Isyana Ika yang merupakan kebanggaan Indonesia. Siapa sangka, ibu Ali. beberapa kali berpindah tempat tinggal. melanjutkan studi. Sebelum berkuliah di ekonomi jadi pilihan. Apa pasal? “(Salah
putri pertama Ali, berkenan anak lelaki itu kelak dikenang sebagai Semasa belia, Ali tak mengenyam Ali sempat menumpang di rumah salah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia satunya) karena jurusan ekonomilah
merawat sang ayah hingga akhir usia. maestro ekonomi andal lagi disegani. pendidikan formal. Melalui bulik yang seorang paman yang juga merupakan (FEUI), Ali remaja sempat menekuni yang menyediakan beasiswa,” jelas
Apalagi, kekasih hati Ali, Rendasih, Kebijakannya diakui relevan, tak hanya juga merupakan ibu tirinya, Ali belajar tokoh nasional, Ali Sastroamidjojo. jurusan kedokteran setahun lamanya. Mahendra. Meski mengantongi
telah lebih dulu wafat pada 2000 silam. pada zamannya, tetapi juga bertahun- di rumah. Pada masa itu, kecerdasan Menurut pengakuan Mahendra, rumah Apa daya, keterbatasan biaya jadi beasiswa, Ali masih perlu bekerja
Uniknya, belum setahun ditinggal sang tahun setelahnya. Dialah Ali Wardhana. Ali telah nampak. Terbukti, begitu masa kecil Ali di Solo, saat ini telah musabab mundurnya Ali dari fakultas sampingan. Diceritakan Ganesha,
ayah, Ika menyusul berpulang. Tepat di Ali lahir di kota Solo pada 6 Mei dimasukkan ke sekolah formal, Ali menjadi pertokoan. yang hingga kini dikenal berbiaya mahal menantu Ali, sembari kuliah, Ali bekerja
hari ulang tahun Ali Wardhana pada 6 1928. Belum genap berusia lima tahun, langsung ditempatkan di kelas V Sekolah itu. Apalagi, kedua orang tua Ali tak lagi paruh waktu pada kantor penyedia jasa
Mei 2016. Ali kecil ditinggal wafat sang ibu. Rakyat (sekarang sekolah dasar). menyokong kebutuhan kuliahnya. Ali travel.

36 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 37


pendidikan di kampus yang sama. Saat pertama Ali. Direktur Jenderal Pajak
masih di negeri Paman Sam itulah, Ali kala itu, Sutadi Sukarya, bahkan secara INGIN JA DI
dikaruniai putra kedua yang diberi nama sukarela berinisatif menjadi ketua
Mahendra. panitia. “Dia (Suardi) cerita ke saya, P EDAGA NG
Teknokrat Ingusan
sebetulnya bapak gak minta dirjennya
jadi anggota panitia. Cuma mereka
DURI A N
Ali didapuk menjadi Dekan FEUI volunteer untuk itu,” ujar Mehendra.
pada 1967, menggantikan senior Sewaktu ditanya, sang dirjen mengaku ***
sekaligus sahabatnya, Widjojo Nitisastro. itu jadi kali pertama mereka membantu

D
Siapa sangka, amanah sebagai Dekan Ali di luar tugasnya. “Sebab (selama ini), i luar dugaan, teknokrat
FEUI mampu dijalankan Ali dengan mereka kerja tidak pernah digercoki yang dikenal tegas namun
begitu baik hingga sepuluh tahun anak menteri,” sebutnya. tetap humoris ini ternyata
setelahnya. Kurang dari satu tahun Keadaan ekonomi yang carut marut juga memiliki kebun durian dan hobi

Ali Wardhana menjabat sebagai dekan, Ali yang belum pada awal Ali menjabat, sudah barang berkebun. Kebun duriannya terletak
pada saat acara genap berusia 40 tahun dipercaya tentu jadi tantangan besar. Meski tidak di Ciputat, Jakarta Selatan dimana
pernikahannya
menjadi Menteri Keuangan. Sejarah pernah membawa masalah pekerjaan dahulu dia mengembangkan tanaman
mencatat, Ali bukan hanya dikenal ke rumah, beratnya beban yang dipikul durian Bangkok sebanyak 150 pohon.
Foto sebagai Menteri Keuangan termuda, Ali rupanya bisa dirasakan oleh anak- Selain durian, ia juga menanam buah
Dok. Pribadi
melainkan juga yang termuda di anaknya. Mahendra mengisahkan, pada cangkokan yang lain seperti mangga
kalangan menteri-menteri lainnya masa awal-awal bertugas, inflasi yang arum manis, simanalagi, sawo, dan
di kabinet. Beberapa media bahkan menyentuh angka ratusan membuat jambu jamaica. Contoh hasil kebun
Bertemu cinta baru segala sesuatunya lebih (baik),” menyematkan sebutan ‘menteri ingusan’ sang ayah tidak bisa tidur nyenyak. buahnya bahkan pernah ia berikan
Tidak satupun dari Mahendra maupun Ganesha yang tahu ungkap Ganesha. kepada Ali. “Setiap malem pas tidur, bapak kepada Menteri Perminyakan Arab
secara pasti, bagaimana kisah perkenalan Ali dengan Rendasih, Meski sempat gentar di awal, ngoceh terus. Saya gak ngerti ngoceh Saudi, Zaki Yamani. Sampai-sampai

“Setiap sang istri. Rendasih adalah gadis asal Bandung yang berprofesi Kuliah bersama keluarga Presiden Soeharto kala itu mampu apa. Baru sekarang saya tahu betapa beliau suka bergurau kepada wartawan
sebagai guru taman kanak-kanak. Tidak jarang Rendasih Ali memboyong serta istri dan meyakinkan Ali. “Pak Harto bilang, saya stresnya bapak,” kenangnya. Sebagai kalau ia pensiun, ia ingin menjadi
malem pas muncul di program acara anak-anak yang diselenggarakan putri pertamanya, Ika, yang masih juga belum pernah jadi presiden, Bung anak yang masih belia, Mahendra cukup pedagang durian saja. Kelakar ini juga
tidur, bapak Radio Republik Indonesia (RRI) saat itu. Barangkali, kesamaan berusia balita. Selama di Amerika, Ali Ali juga belum pernah jadi menteri, trauma mendengar igauan sang ayah sempat diangkat menjadi karikatur
ngoceh terus. jiwa pendidik diantara keduanya menjadi sebab Ali jatuh hati. berhasil merampungkan bukan hanya jadi kita sama-sama belajar,” demikian setiap malam. Kala itu, Rendasih terbiasa di Kompas Minggu dimana karikatur

Saya gak Diceritakan Ganesha, Rendasih banyak membantu Ali program masternya, melainkan juga Mahendra menirukan cerita sang ayah. menggilir putra-putrinya untuk bisa itu memuat gambar Ali Wardhana
pada masa-masa awal pernikahan. “Justru Ibu sebagai guru program doktoralnya. Gelar Master of Ali pun akhirnya bersedia melaksanakan tidur bersama. mengenakan sarung dan berjualan
ngerti ngoceh
TK membantu bapak. Meskipun bapak juga kerja di travel, tapi Arts diperoleh Ali pada 1961. Sementara tugas yang tidak ringan itu. Bahkan Tidak ada hal istimewa yang durian. Menurut Ali, berkebun bisa
apa. Baru pendapatan ibu yang membuat dapur mengepul,” ungkapnya. setahun setelahnya, Ali berhasil meraih selama tiga periode kepemimpinan berbeda sebelum dan sesudah Ali menghilangkan pusing.
sekarang saya Meski demikian, kegigihan Ali patut jadi teladan. Bahkan gelar Ph.D pada 1962. Soeharto. menjabat sebagai menteri. Kecuali,
tahu betapa semasa di kampus, kesibukan Ali tak melulu berkutat pada Menjalani pendidikan di negeri terkait penjagaan khusus yang diberikan
tugas kuliah. orang bukanlah perkara gampang. Ayahku menteri kepada Ali di kediamannya. Mahendra ***
stresnya
Bersama rekannya J.B. Sumarlin, Ali yang masih berstatus Beruntung Ali ditopang kawan-kawan Hal pertama yang dilakukan Ali menceritakan, bukannya senang, sang
bapak” mahasiswa dipercaya menjadi asisten dosen pada mata kuliah senasib sepenanggungan. Salah tak lama menjabat sebagai menteri ibu, Rendasih justru protes. “Sebab gak
berbeda. “Pak Ali (asisten dosen) moneter, saya menjadi satunya, J.B. Sumarlin yang juga beroleh adalah memberikan ‘ultimatum’ kepada ada uang untuk memberi (para penjaga)
asisten (dosen) keuangan negara. Dosennya sama,” tutur beasiswa. Bak baby sitter, Sumarlin keluarganya. “Yang ada (itu) menteri. itu makan,” kisahnya seraya tergelak. anaknya, Ali menularkan sifat mandiri,
Sumarlin. Tak hanya bersama-sama menjalani asisten dosen, mengaku, dirinya beberapa kali dimintai Tidak ada yang namanya ibu menteri, Oleh karena protes sang istri, dari tanpa boleh menunggangi fasilitas
kedua sejawat itu juga bersama-sama menamatkan kuliahnya bantuan untuk mengurus putri pertama tidak ada yang namanya anak menteri,” sekian banyak penjaga, hanya sedikit negara. “Mungkin karena pengalaman
di FEUI pada 1958. Ali. “Itu Ika, anaknya Pak Ali, dulu ucap Ali seperti diturukan Mahendra. yang masih bertahan. beliau sendiri terutama saat kehidupan
Diceritakan Ganesha, kehidupan Ali berangsur membaik (sewaktu) bayi, saya yang momong,” “Itu pula sebabnya, selama sekian tahun kemahasiswaannya, beliau berusaha
tatkala lulus sarjana. Karena kecerdasannya, Ali yang saat itu katanya. bapak menjabat, saya ke lapangan Tegas tanpa fasilitas sendiri,” ungkap Ganesha. Meski
telah menjadi dosen UI, diberangkatkan ke luar negeri guna Maklum saja, kala itu Sumarlin banteng (kantor Kemenkeu) bisa Bersama Rendasih, Ali dikarunia demikian, diakui Mahendra, Ali cukup
melanjutkan studi. Ali melanjutkan pendidikan masternya di masih berstastus bujang. Bukan hanya dihitung pakai jari,” kenangnya. empat orang anak. Mereka adalah keras jika menyangkut pendidikan.
University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Segala Ali, Sumarlin juga tak segan membantu Saking tidak pernah direpotkan, Isyana Ika Wardhana, Mahendra “Orangnya strick sekali, mengenai
ongkos pendidikannya saat itu dibiayai penuh melalui rekan-rekan lain, seperti Emil Salim, jajaran pejabat di bawah Ali bersedia Wardhana, Pradjnawita Wardhana, dan sekolah dan pendidikan. Malah strick
beasiswa yang diperolehnya dari Ford Fondation. “(Saat) itu, yang juga tengah menyelesaikan menjadi panitia pernikahan putri Pradjanamita Wardhana. Kepada anak- cenderung galak,” katanya.

38 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 39


ayah, Ika malah disugukan daftar alamat Selain menggandrungi olahraga,
kantor beserta bank di Jakarta. Sembari Ali dikenal begitu menggemari cerutu.
tersenyum, Ali meminta putrinya untuk Bahkan pada saat sakitnya, Ali sulit
memilih dan melamar sendiri ke kantor- meninggalkan kebiasaan yang satu
kantor tersebut tanpa secuilpun lembar ini. Pernah suatu kali, Mahendra gagal
rekomendasi. Pengalaman serupa membujuk sang ayah untuk pergi ke
nyatanya juga dirasakan Prajnawita rumah sakit. Untungnya, istri Mahendra
(Wita), anak ketiga Ali. Wita yang saat berhasil merayu ayah mertuanya itu.
itu telah diterima sebagai karyawati di “Trus (sebelum berangkat) Bapak bilang
sebuah hotel besar terburu jumawa. minta tunggu (karena) mau menghisap
Bagaimana tidak? Wita tahu betul, lagi cerutunya. (Lalu) sampai di RS, Mahendra (kiri)
dan Ganesha
sang ayah mengenal baik pemilik hotel, Bapak juga minta cerutu,” kenang (kanan)
sehingga dia mengira akan ditempatkan Mahendra seraya menggelengkan
pada tugas istimewa. Namun, apa mau kepala.
dikata. Wita justru dibiarkan sang Foto
Hal unik lainnya adalah kesenangan
Anas Nur
ayah berkarier dari bawah sebagai Ali menyetir mobil. Setiap kali berangkat Huda
housekeeping hotel. main golf di akhir pekan, Ali tidak
Tegas dan lugas. Demikian Ali pernah meminta bantuan sopir. “Bapak
mendidik putra dan putrinya. Bagi Ali, berhenti menyetir itu sudah akhir-akhir. pertamanya, tak jarang merindukan
sudah selayaknya bekerja dimulai dari Motor juga nyetir sendiri,” ungkap putra-putrinya yang lain. Diceritakan Kepergian Ali
bawah. Tidak ada yang langsung instan Ganesha. Tak jarang, anak-anaknya Mahendra, sang ayah punya cara sendiri Ali wafat di Rumah Sakit Medistra,
Ali dan istri di
kebun durian memperoleh posisi bagus. Ali percaya, tidak tahu-menahu kemana Ali pergi untuk memanggilnya datang ke rumah Jakarta pada 14 September 2015.
miliknya. pengalaman bekerja dari bawah akan dengan mobilnya. “Waktu (sudah) gak kala rindu melanda. “Biasanya daddy Sebelum meninggal, Ali sempat dirawat
sangat berguna bagi seorang pemimpin bisa nyetir, kesibukan bapak lebih bilang kalo komputer rusak, benerin selama tiga minggu lamanya. Beberapa
Foto karena bisa menguasai permasalahan. banyak di rumah,” lanjutnya. dong. Nah itu tandanya dia kangen,” hari sebelum wafatnya, Ali terlihat
Dok. Pribadi
cerita Mahendra sembari tersenyum. senang menyaksikan keempat anaknya
Melakukan hobi bersama Keseharian akhir sang legenda Itu sebabnya, Mahendra berkumpul di saat-saat terakhirnya.
Akhir pekan jadi agenda wajib Ali Hal yang cukup mengguncang Ali membekali sang ayah ponsel, sebagai Ali pun mengangkat keempat jarinya
Mahendra mengenang, meski dikenal galak dalam hal dengan keluarga. “Daddy kl ada dirumah adalah peristiwa wafatnya istri tercinta alat komunikasi. Sayangnya, ponsel di hadapan putra-putrinya itu. “Bapak
pendidikan, sang ayah justru memberikan kebebasan kepada pasti ngumpul sama kita, gak pernah pada 2000 silam. Kematian pasangan tersebut tak selalu aktif. Sambil tertawa, memberi isyarat empat, yang berarti
anak-anaknya dalam memilih bidang yang diminati. “Dia gak kalo kita lagi makan atau kumpul, trus hidup yang membersamai selama Ganesha bercerita bahwa mertuanya semua anakku ada di sini,” Mahendra
“Saya bisa pernah nuntut saya harus jadi apa, adik saya harus jadi apa. dia menghilang,” ungkap Ganesha. Ali hampir setengah abad, tentu bukan selalu menonaktifkan ponselnya. “Kalo mengenang.
lihat, Bapak Kalau sekolah apapun yang mau diikuti terserah, yang penting juga selalu mengajak istri dan semua perkara mudah. Begitupun bagi Ali. aktif, artinya beliau mau menelepon,” Sebagaimana permintaannya
yang terbaik. Itu aja prinsipnya,” ujarnya. Semasa muda, anaknya ikut serta dalam kegiatan “Saya bisa lihat, Bapak agak terpukul, kata Ganesha disambut gelak tawa terdahulu, Ali dimakamkan di
agak terpukul,
Mahendra bahkan pernah memanjangkan rambut mengikuti olahraga. padahal biasanya orangnya tegar,” Mahendra. Ujung-ujungnya, Mahendra pemakaman biasa, bukan di Taman
padahal idolanya, “(Bapak) orangnya agak bebas. Rambut saya pernah Kecintaan Ali pada kegiatan kenang Mahendra. Apalagi, kematian lebih sering menelepon sopir Ali untuk Makam Pahlawan Kalibata. “Beliau
biasanya agak panjang, dia juga gak masalah,” ucapnya. olahraga memang begitu besar. Tak Rendasih terjadi dalam waktu singkat. sekadar tahu kabar sang ayah. dimakamkan di samping ibu dan
orangnya Begitu pula yang menyangkut karier keempat anaknya. Ali heran, meski dilanda tekanan pekerjaan, “Proses ibu dari sakit sampai meninggal Selain ponsel, Ali juga dibekali ayahnya,” ucapnya. Sehari sebelum
sangat berhati-hati dalam memisahkan kepentingan keluarga Ali tetap terlihat bugar. Sumarlin cepat sekali,” lanjutnya. Praktis, lima ipad. Alat satu ini sengaja dihadiahkan dimakamkan di Taman Pemakaman
tegar,”
dengan kepentingan negara. Meski cukup lama berkarier mengungkapkan, Ali begitu bergembira belas tahun setelahnya, Ali hidup tanpa Mahendra, guna membantu kelancaran Umum (TPU) Tanah Kusir, para
di pemerintahan, tidak satupun anak-anak Ali mengelola bila memenangkan pertandingan tenis istri di sampingnya. Setelah ditinggal hobi sang ayah yang begitu menggemari kerabat datang ke kediaman Ali
bisnis besar. “Kita karir profesional semua. Kecuali adik,” ujar bersamanya. “Yang mau menang terus Rendasih, Ali sempat menunaikan ibadah teka-teki silang. Diceritakan Ganesha, untuk memberikan doa, diantaranya
Mahendra. Saat ini, kedua adik Mahendra berdomisili di luar (ya) Pak Ali. Kalo menang, dia puas,” haji. Sepulangnya dari ibadah itulah, Ali pada usia senja, Ali Wardhana begitu J.B. Sumarlin, Emil Salim, serta B.J
negeri dan menjalankan bisnis rumahan di bidang florist dan kisah Sumarlin. Kondisi fisik Ali mulai rutin memanggil guru mengaji ke rumah. meminati permainan satu itu. Setiap Habibie. Habibie yang juga merupakan
catering. Sementara dia sendiri memilih berkarier sebagai menurun tatkala aktivitas olah raganya Tentu saja, anak beserta cucunya diajak pagi setelah menyantap sarapan, Ali tetangga Ali, bahkan menyempatkan
bankir hingga menjelang usia pensiun. berkurang. “Kelihatan setelah gak golf, serta. dengan tekun menyelesaikan teka- diri membacakan Surat Yasin di depan
Salah satu kisah menarik dialami Ika selepas lulus dari kondisinya langsung turun,” ungkap Saat tak lagi didampingi sang teki silang sembari sesekali menghisap jenazah Ali. Sang teknokrat itu wafat di
sekolah di luar negeri. Bukannya mendapat rekomendasi sang Mahendra. istri, Ali yang saat itu dirawat putri cerutu kesayangannya. usianya yang ke-87 tahun.


40 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 41
Kata Mereka

P S
ak Ali Wardhana bersama capital, seperti akses pendidikan dan aya memanggil beliau: Pak Ali. ekspor dan manufaktur kita tumbuh,
Pak Widjojo Nitisastro kesehatan, serta makro ekonomi yang Di Fakultas Ekonomi Universitas dikeluarkanlah deregulasi pada
adalah dua orang peletak prudent. Indonesia (FEUI), saya tidak pertengahan 1980-an. Jadi, jejak Pak Ali
landasan ekonomi Indonesia modern Selain itu, Pak Ali Wardhana sangat pernah menjadi murid langsung Pak panjang sekali dalam sejarah ekonomi
pascakemerdekaan. Sesudah merdeka, terkenal di dunia sebagai Menteri Ali. Beliau berhenti sebagai Dekan FEUI Indonesia.
Indonesia sempat mengalami kondisi Keuangan yang mampu mengelola pada akhir tahun 1970-an lantaran Saya banyak belajar dari Pak Ali soal
ekonomi yang sangat sulit. Ditandai penerimaan yang tiba-tiba melonjak kesibukannya di pemerintahan, implementasi kebijakan. Dari banyak
pertumbuhan ekonomi yang kontraktif. tinggi dari penerimaan minyak dan sedangkan saya baru masuk di FEUI hal saya ingat, ada satu hal yang beliau
Kemudian karena alasan politik, di masa gas (oil boom) untuk belanja negara tahun 1986. Namun, saya mengenal sampaikan secara bercanda. Katanya,
orde Presiden Soekarno melakukan yang produktif. Membangun sektor Pak Ali lebih dalam tatkala ada di “De, kita tuh kalau bikin policy di
Sri Mulyani kebijakan yang heavy pada security. produksi yang rusak, irigasi, meng- Chatib Basri LPEM (Lembaga Pendidikan Ekonomi Indonesia, risiko untuk bocornya besar
Indrawati, Itu membutuhkan anggaran militer hire penyuluh-penyuluh Jadi, very Menteri Keuangan 2013- dan Masyarakat) FEUI. Sebelum itu, sekali dan ada kebijakan-kebijakan yang
Menteri Keuangan RI 2005- 2014
yang sangat besar. Kita mendapat comprehensive, betul-betul startegis ketika masih menulis disertasi, saya tidak boleh ada orang yang tahu.” Saya
2010 dan 2016-sekarang
pinjaman dari Uni Soviet, Cina, juga dan memikirkan kebutuhan Indonesia pun banyak berhubungan dengan tanyakan kepada beliau, “Misalnya apa,
Amerika. Pada saat yang sama, untuk yang waktu itu sangat miskin dan beliau. Saya banyak belajar dari beliau Pak?” Lalu, beliau menjawab, “Devaluasi.”
menumbuhkan nasionalisme dan kekurangan. Kemiskinan yang tadinya mengenai kebijakan ekonomi, reformasi Pak Ali bercerita, jika mau
kebanggaan terhadap Indonesia, 70 persen turun menjadi 40-20 birokrasi, juga deregulasi. melakukan devaluasi, beliau selalu
Presiden Soekarno menunjukkan persen di masa Pak Ali Wardhana. Pada periode pertama di menanyakan kepada sekretarisnya, “Itu
dengan berbagai pembangunan. Itu Kemakmuran di desa mulai muncul. Kementerian Keuangan yaitu 2006- keputusan terakhir nomornya berapa?”
semua membutuhkan biaya. Itu yang disebut sebagai Indonesia 2010, saya menjadi Staf Khusus Ibu Saya tanya, “Untuk apa, Pak?” Pak Ali
Karena tidak memiliki penerimaan termasuk a few country yang bisa Sri Mulyani. Waktu itu dicanangkan menjawab, “Saya ketik sendiri. Karena
dan pajak yang cukup, itu semua avoiding dutch disease pada 1970. reformasi birokrasi. Sebetulnya, kalau saya berikan keputusan itu,
dibiayai dengan utang dan meminta Fenomena lain terkait reputasi reformasi birokrasi yang dilakukan kemungkinan kertas karbonnya bocor
Bank Indonesia untuk mencetak uang. teknokrasinya. Beliau sangat dihormati tahun 2007 itu bukanlah yang dan macam-macam bisa terjadi.”
Jika butuh uang untuk membangun, di kalangan internasional. Namun, Pak pertama. Upaya reformasi birokrasi Ini satu hal kecil yang menunjukkan
maka cetak uang lagi. Akibatnya, uang Ali Wardhana tidak hanya memikirkan yang pertama dimulai oleh Pak Ali bagaimana Pak Ali Wardhana begitu
yang beredar jauh lebih besar dari Indonesia, tetapi juga negara-negara Wardhana sekitar tahun 1971. Termasuk akurat dan detail di dalam perencanaan
kemampuan produksinya. Ini yang berkembang di dunia yang jatuh miskin juga reformasi di Ditjen Bea dan untuk membuat satu kebijakan. Beliau
menyebabkan munculnya kemerosotan setelah merdeka. Pada semua pidato- Cukai. Pada saat itu, Ditjen Bea Cukai bukan hanya melihat substansinya,
yang sangat dalam di bidang ekonomi. pidatonya sebagai Gubernur World dianggap sebagai institusi yang sangat tetapi bagaimana kebijakan itu di-
Inflasi yang sangat tinggi, pinjaman Bank dan IMF, beliau memperjuangkan korup. Sejarah tunjangan kinerja manage sampai hal-hal yang paling kecil.
pemerintah yang tidak bisa dibayarkan negara-negara miskin. Terakhir, Kementerian Keuangan yang berbeda
kepada para kreditor luar negeri, dan beliau adalah orang yang punya visi dibanding institusi lain juga dimulai
sektor produksi yang merosot tajam. sangat jelas, punya strategi, punya kala itu. Tunjangan kinerja sebagai
Nah, pada era orde baru, Presiden leadership dan punya nyali. Sebab insentif diberikan untuk mengurangi
Soeharto menunjuk Pak Widjojo banyak orang bisa saja punya segalanya kemungkinan korupsi. Jadi, dasar-
Nitisastro dan Pak Ali Wardhana macam, tapi dia tidak punya nyali. Dia dasar reformasi birokrasi sebenarnya
di dalam kabinetnya. Bersama tim punya determinasi dan kemampuan diterapkan oleh Pak Ali Wardhana.
ekonominya, keduanya mencoba menjalankannya secara setahap demi Jika kita melihat pada tahun
membangun kembali ekonomi setahap. Itu adalah sumbangan yang 1980-an, Pak Ali pula yang sebetulnya
Indonesia dengan prinsip-prinsip luar biasa dari Pak Ali Wardhana dalam mendorong deregulasi, atau yang
pengelolaan ekonomi yang prudent dan konteks keuangan negara di Indonesia. sekarang disebut oleh Presiden Jokowi
berfokus pada fundamental. Bagaimana sebagai “izin dipermudah”. Ketika itu
membangun sektor produksi terutama harga minyak jatuh, kemudian rupiah
pertanian yang menguasai hajat hidup didevaluasi. Dan untuk membuat
orang banyak, fokus kepada human

42 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 43


J.B. Sumarlin, Hadiyanto, Emil Salim, Ganesha, Marzuki Usman,
Menteri Keuangan 1988-1993 Sekretaris Jenderal Ketua Dewan Pertimbangan Menantu Ali Wardhana Mantan Ketua Bapepam dan
Kementerian Keuangan Presiden 2010-2014 Asisten Pribadi Ali Wardhana

P K A P S
ak Ali menjadi Menteri Keuangan iprah Prof. Dr. Ali Wardhana li Wardhana memiliki dan cukai diserahkan kepada SGS ak Ali orangnya sangat informal. aya dengan pak Ali kenal cukup
selama lima belas tahun. Dia yang menjalani tugas sebagai background sebagai orang yang berkedudukan di Swiss. Dalam Beliau juga tegas dalam hal lama dari tahun 1968 sampai
mungkin orang yang paling Menteri Keuangan terlama kampus, bukan orang politik. waktu singkat, kepabeanan dan cukai disiplin terutama untuk urusan dengan 1998. Saya banyak
banyak berjasa kepada Kementerian yakni selama 15 tahun (1968-1983) dan Dalam menjalankan pekerjaannya, menjadi bersih dan terhindar dari menuntut ilmu, beliau ingin tahu. Ketika belajar dari cara bekerja Pak Ali. Pak Ali
Keuangan. Pengalamannya juga paling sebagai Menko Ekonomi, Industri, dan Ali sangat mengandalkan integritas. penyelewengan. kita masih sekolah, daddy (panggilan Ali sosok yang sangat teliti. Tidak boleh
banyak. Kami pernah bersama-sama Pengawasan Pembangunan selama 5 Baginya, bekerja bukan untuk Saat ini, kita bisa dengan mudah Wardhana di keluarganya) concerned salah titik koma, tidak boleh salah
menjadi menteri di kabinet. Ia menjabat tahun (1983-1988) adalah bukti dedikasi mendapatkan uang, mencari pangkat, membicarakan gebrakan-gebrakannya. menanyakan sekolah kita, tapi tidak kalimat. Itu semua saya contoh dan saya
Menteri Keuangan, sedangkan saya beliau untuk negara Indonesia tidak ataupun berpolitik. Dia bekerja Bagi dia, pasti setengah mati menuntut kita harus punya nilai bagus, banyak belajar dari beliau. Hubungan
menjadi Menteri Menteri Negara perlu diragukan lagi. mengikuti hati nuraninya sebagai intelek menjalankannya. Itulah yang sangat punya jurusan apa saja. Itu bebas. Tapi saya dengan Pak Ali lebih banyak
Penertiban Aparatur Negara. Saat Sebagai sosok yang cerdas dan yang selalu mencari the truth atau saya kagumi dari dirinya. Dia tetap setelah kita selesai sekolah dan bekerja, personal. Saya juga berani mengajukan
itu, saya membantu Pak Ali dalam tegas, beliau memberikan kontribusi kebenaran. selalu berada di jalan yang lurus meski dilepas saja. Itu urusan kita masing- pendapat ke beliau. Jadi hubungan
pemberantasan pungli di Kantor yang nyata bagi kebangkitan serta Mindset ini dibawa Ali sepanjang dikelilingi banyak tekanan. Ali adalah masing. Pak Ali dengan anak buahnya menjadi
Bendahara Negara di Jalan Juanda. Saya pembangunan perekonomian Indonesia. kehidupannya. Termasuk selama sosok pemberani dan bermoral tinggi. Daddy juga kalau menjelaskan seperti teman. Itulah kebolehan Pak
melakukan sidak di kantor tersebut pada Kepiawaiannya dalam menjaga stabilitas sepuluh tahun menjadi Dekan Fakultas bahasa-bahasa ekonomi selalu Ali, di kantor dia berwibawa, dihormati
Juli 1974. Waktu itu pungli masih banyak keuangan negara dibuktikan dengan Ekonomi Universitas Indonesia, dan dengan bahasa yang sederhana, tidak orang, namun ke bawahannya pun juga
terjadi di sana. berbagai terobosan kebijakan sejak pada saat yang bersamaan menjabat complicated sehingga mudah dicerna. beliau hormat.
Saya kira penting sekali menulis awal Pemerintahan Orde Baru dengan sebagai Menteri Keuangan. Tak pernah Itu yang saya alami ketika saya masih Pada periode Pak Ali, reformasi
tentang Pak Ali. Selama lima belas penguatan fondasi perekonomian dia memiliki pikiran menggunakan menjadi mahasiswa. Bahasa daddy Departemen Keuangan pertama
tahun di Kementerian Keuangan, dia untuk mendukung pertumbuhan dan jabatannya untuk memperkaya diri. akan menyesuaikan dengan siapa dia kali dilakukan seperti melakukan
banyak mengeluarkan kebijakan penting. pemerataan ekonomi. Ketika masuk ke Kementerian berbicara. promosi berdasarkan performance.
Misalnya, ketika fungsi Ditjen Bea dan Profesionalitas beliau juga didukung Keuangan, bisa dibayangkan seberapa Yang saya ingat ketika daddy Sebagai contoh mengangkat saya
Cukai digantikan SGS (Suisse Generale keilmuwannya di bidang ekonomi besar tekanan yang dialami Ali. Tapi pertama kali menjadi Menteri, menurut yang pangkatnya masih muda, masih
Surveillance) dari Eropa. Pada saat itu yang sangat mumpuni sehingga dia tak bilang ke siapa pun. Salah satu cerita beliau, saat itu challenge-nya golongan IIIc, dia berani. Selain itu,
banyak terjadi pungli sehingga Ditjen mampu menerapkannya dalam tugas langkahnya yang sangat berani di sangat luar biasa. Waktu itu inflasi 600 beliau menaikkan penghasilan pegawai
Bea dan Cukai tidak bisa bekerja dengan seorang menteri yang menjadi kunci tengah tekanan adalah membubarkan persen. Perekonomian kacau balau. Susu 9 kali. Kerja yang bagus dan reward
efektif. Inisiatif untuk membersihkan pembangunan pada masanya. Dalam Ditjen Bea dan Cukai. Ali sendiri tidak ada, gula tidak ada. Inflasi dari menjadi kompensasi untuk bekerja
Ditjen Bea dan Cukai datang dari Pak Ali internal Kementerian Keuangan, beliau yang mengusulkan kepada Presiden tiga digit di tahun 1968 bisa turun ke tetapi kalau macam-macam, ya sudah,
sendiri. Pak Ali meminta kantor SGS dari juga sangat peduli akan organisasi dan Soeharto agar tugas kapabeanan dua digit dalam kurun waktu satu tahun selesai. Langsung kita pecat saja. Saat
Eropa untuk menggantikan fungsi Ditjen menjaga integritas nama baik institusi. dan turun ke satu digit dalam waktu itu, filosofi reformasi adalah untuk
Bea dan Cukai. Kebijakan ini bagus untuk Kami berharap generasi muda Indonesia dua tahun. Bagi dia, (hal ini) dianggap mencegah korupsi.
ditulis dan diketahui masyarakat. dapat meneladani kiprah Prof. Dr. Ali sebagai suatu pencapaian yang luar Pak Ali juga seorang pembelajar,
Wardhana sebagai birokrat dan juga biasa bagi negara. belajar dari bawah. Itu yang membuat
akademisi yang sangat mencintai negara saya salut kepada beliau.
Indonesia.

44 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 45


Kolom

Menteri
dengan Nurani
Emil Salim,
Intelektual Ali Wardhana
Kolega sekaligus Ketua menerapkan
Dewan Pertimbangan disiplin anggaran
di lingkungan
Presiden merangkap anggota
pemerintah dan
Bidang Ekonomi dan
perusahaan
Lingkungan Hidup negara

Foto
Perpusnas

S
etelah generasi Widjojo menjalankan kebijaksanaan ekonomi secara faktual dalam angka dengan
Nitisastro pensiun dan yang secara ilmiah bisa dipertanggung proyeksi ekonomi pola “business as
digantikan oleh generasi muda, jawabkan namun juga harus berhadapan usual” di tahun-tahun depan yang sangat bergantung pada dana keuangan untuk dilaksanakan oleh Societe General tidaklah mudah. Menerapkan “bekerja
baik di Fakultas Ekonomi dengan tekanan politis dari kalangan suram dan proyeksi ekonomi dengan negara sementara investasi swasta, baik de Surveillance (SGS) berkedudukan di dengan disiplin anggaran”, terutama
Universitas Indonesia maupun Pemerintah dan para politisi yang pola “devaluasi”. Bung Ali padukan dalam dan luar negeri, masih terbatas. Geneva, Swiss.  di lingkungan Perusahaan Negara dan
di berbagai Badan Pemerintahan, berbeda pendapat. Suatu ketika kejujuran intelektualitasnya dengan Tarif bea masuk dari hasil impor-ekspor   Pengalaman Bung Ali Wardhana kekuatan politik di daerah menghendaki
Pak Widjojo merasa perlu secara Presiden Soeharto mengungkapkan janji tanggung jawab dirinya sebagai naik, namun hasil yang masuk ke kas lain yang dikisahkannya adalah keteguhan iman dan keuletan yang luar
berkala bertemu dengan angkatan di depan DPR untuk tidak melaksanakan Menteri Keuangan. Pak Harto terkejut negara mengecewakan. Dimanakah letak menanggapi krisis ekonomi di biasa. Di tengah berbagai bermacam
pengganti  dalam makan siang bersama devaluasi dengan menaikkan nilai tukar melihat proyeksi ekonomi “tanpa masalahnya? permulaan masa Orde Baru. Indonesia cercaan dari berbagai kalangan yang
di gedung Bimasena untuk berbagi rupiah terhadap uang dollar. Dalam devaluasi”. Beliau bertanya “Mengapa   Rasionalitas berpikir Bung Ali dihantam krisis ekonomi sejak 1966 tak pernah mengenal “bekerja dengan
pengalaman secara informil dan penuh perkembangan ekonomi global, harga ini dibiarkan?”. Secara bijak berbudaya berjalan. Ia pelajari pengalaman dengan tingkat inflasi 1.136,25 persen disiplin anggaran”, maka Bung Ali
suasana persaudaraan. minyak bumi merosot tajam dengan Jawa, Bung Ali berhasil dan keluar dari negara berkembang. Ia temukan (1966), cadangan devisa USD19 juta menderita hambatan dan tekanan yang
Dalam salah satu pertemuan makan akibat hasil devisa ekspor minyak bumi pertemuan dengan Surat Keputusan titik strategis yang perlu diperbaiki. (1966), rasio cadangan devisa dibanding luar biasa. Namun dengan ketabahan
siang inilah Bung Ali Wardhana pernah Indonesia merosot jatuh. Sementara Presiden mendevaluasi rupiah sehingga Secara bertahap Bung Ali berbicara impor 0,43, (1966), hutang luar-negeri daya juangnya, ia berhasil mengatasinya.
berbagi pengalaman secara santai nilai tukar rupiah tidak disesuaikan, menyelamatkan ekonomi kita. dengan Presiden dengan gaya bahasa USD530 juta, Produk Domestik Bruto  Ketika saya pada masa sakitnya
tapi serius. Bung Ali berpengalaman maka spekulan berbondong-bondong  Pengalaman Bung Ali yang kedua yang halus. Tidak hanya sekali, tetapi 26,6 milyar USD (pada harga konstan mengunjungi Bung Ali Wardhana
menjadi Dekan Fakultas Ekonomi menukarkan rupiahnya dengan dollar. adalah kisahnya tentang sulitnya kondisi berkali-kali. Walau kemudian Bung 1995) di tahun 1966. Dalam situasi di ICU Rumah Sakit, beliau sempat
Universitas Indonesia dan sekaligus Keadaan ini semakin besar menekan di Kementerian Keuangan, antara lain Ali beralih fungsi di tahun 1983 dari ekonomi seperti ini maka “Tim Ahli berbisik dengan senyum lebar: “We
Menteri Keuangan serta Menteri nilai tukar resmi rupiah terhadap Direktorat Jenderal Bea Cukai yang Menteri Keuangan menjadi Menteri Ekonomi Presidium Kabinet” dibawah had a good fight!”. “But now you must
Koordinator Ekonomi, Keuangan dan dollar. Kalangan politik, ABRI, para memegang peranan penting dalam Koordinator Ekonomi, Industri dan pimpinan Professor Widjojo Nitisastro, take a good rest”, saya jawab dengan
Industri sehingga tumbuhlah dalam menteri dan pejabat menolak gagasan meningkatkan pendapatan negara. Pembangunan (1983-1988) namun beliau bidang keuangan di tangani Professor suara parau. Hari ini, empat tahun lalu
diri beliau perpaduan tanggung jawab devaluasi, karena janji Presiden untuk Berbagai insentif sudah diberikan. Gaji secara gigih terus meyakinkan Presiden Ali Wardhana, serta rekan teknokrat Bung Ali Wardjana wafat, meninggalkan
selaku pejabat dengan ciri-ciri integritas tidak melakukannya. Apakah yang harus para pegawai Kementerian Keuangan Soeharto untuk mengambil langkan lainnya diminta Ketua Presidium jejak contoh bagi semua kita untuk
intelektual yang berpihak pada diperbuat seorang Menteri Keuangan dinaikkan 9 kali dibandingkan dengan reformasi aparatur Bea Cukai. Dalam Kabinet, Jenderal Soeharto, untuk menjalankan tugas dimanapun dan
kebenaran dan rasionalitas. dalam keadaan begini? gaji pegawai kementerian-kementerian sidang kabinet terbatas di tahun 1985, menanggulangi krisis ekonomi ini dalam keadaan apapun agar tetap
Dengan nada risau, Bung Ali  Sang Menteri Keuangan bersama lain. Tetapi, mengapa dampaknya tidak Presiden Soeharto mengeluarkan  Dalam usaha menundukkan inflasi berjuang dan bekerja dengan tabah,
Wardhana mengungkapkan kesulitan dengan Menko Ekonomi-Keuangan terasa? Apa lagi yang bisa diperbuat? Instruksi Presiden No. 4/1985 tentang pada masa pemerintahan yang sedang penuh komitmen dan hati-nurani
yang beliau hadapi ketika harus menghadap Presiden dan Bung Ali Padahal langkah kebijakan stabilisasi reformasi perdagangan dan keuangan dalam proses perubahan dari pola “serba intelektual.
memilih antara pikiran rasionalitasnya ungkapkan situasi keadaan ekonomi dan rehabilitasi ekonomi Indonesia dan mengalihkan tugas Ditjen Bea Cukai revolusi” ke pola “rasional intelektuil”

46 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 47


Kolom

Kontribusi
Prof. Dr. Ali Wardhana
bagi Indonesia
Marzuki Usman,
Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (1999) Proyek Peremajaan dan Ali Wardhana
Mantan Asisten Ali Wardhana Rehabilitasi Tanaman Ekspor membentuk
tim pengkajian
(PRPTE) reformasi sistem
perpajakan
Indonesia (tax
reform committe)

A
lkisah, rekan di Departemen dan bersifat ear-marked. Pekerjaan komoditi ekspor dan bersifat sebagai
Pertanian di tahun 1977 merasa membuat PP ini harus saya kerjakan subsidi diubah menjadi ada yang berupa Foto
Perpusnas
bahwa Badan Urusan Cess, sebagai Direktur Investasi dan Kekayaan komponen kredit, dan ada komponen
yaitu suatu badan yang secara Negara. Sebagai student dari free marked yang nonkredit.
ear-marked memungut biaya nya, Milton Friedman, saya mengusulkan Komponen kredit harus dibayar
dari para eksportir produsen komoditi kepada Bapak Ali Wardhana, agar niat kembali, jadi haruslah jelas siapa debitur meningkat menjadi Rp2 miliar. Dan ini lokasi di dalam dan di luar jalan lingkar draft surat Menteri Keuangan kepada
ekspor tradisional seperti: karet, kopra, dari Departemen Pertanian itu diabaikan penerima kredit. Sedangkan, komponen memerlukan keahlian untuk berbelanja yang direncanakan akan dibangun pada Menteri Dalam Negeri, dan Menteri
teh, kopi, dan biji cokelat. Uang ini tidak saja. Beliau setuju sekali. non kredit bersifat habis dibelanjakan, dan membuat proyek berhasil. Biasanya, kota-kota tertentu. Misalnya, pinjaman Pekerjaan Umum, yang isinya Menteri
masuk ke kas negara, dan digunakan Suatu siang, saya dipanggil oleh Pak sehingga menjadi semacam subsidilah. yang paling cepat dikerjakan ialah itu untuk 25 tahun termasuk 5 tahun Keuangan menawarkan pinjamanan
langsung oleh Badan Cess yang berada Ali Wardhana dan beliau minta supaya Pihak Departemen Pertanian mengklaim berbelanja. Maka, komponen nonkredit waktu tenggang (grace period) dengan lunak kepada bupati/walikota dengan
di bawah Departemen Pertanian, untuk saya menyampaikan draft PP-PET itu. bahwa hasil dari pada PET itu akan segera habis, sedangkan komponen suku bunga nol persen. persyaratan seperti diuraikan tadi.
membantu para petani tanaman ekspor Saya protes keras, bahwa hal ini secara merupakan hak mereka. Ketika dengan kredit dibuat menjadi fiktif. Akibatnya Saya mengatakan, dengan cara Aneh bin ajaib surat Menteri Keuangan
tersebut. teoritis menyalahi apa yang diajarkan PP-PET, uang itu ternyata dikontrol oleh uang habis, tapi proyek tidak jalan, seperti ini, bukanlah lebih baik dari itu lenyap tak berbekas. Ternyata
Ternyata dalam pelaksanaannya di mata pelajaran Seminar Keuangan Departemen Keuangan dan Bappenas kebanyakan gagal dan banyak pejabat pada subsidi Dati II. Pemerintah Dati surat Menteri Keuangan tadi berakhir
telah terjadi penyimpangan, di Negara di FE-UI, yaitu memperbolehkan dan tidak lagi semua berupa subsidi, terpaksa masuk penjara. II sebagai peminjam (borrower) baru di laci seorang pejabat eselon III di
samping itu, cakupan dari pungutan praktek ear-marked kedalam sistem mereka merasa, bahwa uang mereka mencicil pada tahun keenam, sementara Departemen Dalam Negeri, tidak tahu
hanya terbatas kepada barang-barang APBN Indonesia, dan bukankah kita telah dirampok oleh Departemen Inpres Dati II dia sudah menerima pembayaran IPEDA apa alasannya untuk tidak memproses.
komoditi ekspor tradisional. Pihak sudah sepakat mengabaikan ide yang Keuangan (oleh Marzuki Usman). Instruksi Presiden Bantuan Daerah (sekarang PBB) yang meningkat, karena Kemudian ketika teman saya Atar Sibero
Departemen Pertanian ingin cakupan tidak-tidak ini! Beliau berkata bahwa, Dalam praktek pelaksanaannya, Tingkat II Kabupaten/Kotamadya ini Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)-nya sudah menjadi Direktur Jenderal Pemerintahan
pungutan lebih luas dan langsung Marzuki, ini sudah keputusan sidang ternyata dugaan bahwa akan terjadi dijalankan dalam rangka pemerintahan menaik sebagai akibat proyek itu. Hasil dan Otonomi Daerah (Dirjen PUOD),
dipakai dan dilaksanakan oleh Direktorat kabinet, ya supaya dilaksanakan saja. penyimpangan menjadi kenyataan. Presiden Soeharto ingin mempercepat IPEDA yang bertambah ini dipergunakan Departemen Dalam Negeri, dia tahu
Jenderal Perkebunan. Untuk itu mereka Tetapi di dalam PP itu saya selipkan Kenapa demikian? Tentu setiap birokrat pembangunan daerah di seluruh untuk meningkatkan fasilitas perkotaan. akan surat itu. Beliau bertanya kepada
mengusulkan Pajak Ekspor Tambahan satu pasal yang menyatakan penggunaan senang sekali kalau punya proyek. Indonesia. Pada waktu itu Indonesia Akibat berikutnya, IPEDA secara saya di tahun 1988, apakah surat itu
(PET), dan bersifat ear-marked (Uang hasil PET itu haruslah dikoordinasikan Memiliki proyek berarti memiliki kuasa masih mengalami boom minyak. keseluruhan akan meningkat dan masih berlaku? Saya menjawab bahwa
hasil Pungutan bisa langsung dipakai, dengan Departemen Keuangan dan untuk berbelanja. Sebagai contoh, dinas Saya, pada suatu hari di tahun 1978 Menteri Keuangan tidak perlu lagi Indonesia tidak lagi dalam posisi yang
dalam arti tidak disetor ke Kas Negara). Bappenas melalui semacam Daftar perkebunan di Provinsi Jambi. Sebelum mengusulkan kepada Pak Ali Wardhana meneruskan program Inpres Dati II, seperti dulu, boom minyak sudah berlalu.
Menteri Keuangan diminta untuk Isian Proyek (DIP), kita sebut DIP ada Proyek Rehabilitasi Peremajaan bahwa sebaiknya ditawarkan pinjaman karena Dati II sudah mampu membiayai Jadi kebijakan itu tinggal nostalgia
membuat Peraturan Pemerintah Like. Kemudian oleh Prof. Dr. Widjojo Tanaman Ekspor (PRPTE), anggarannya lunak kepada para bupati dan walikota dirinya sendiri. belaka.
(PP) tentang Pajak Ekspor Tambahan Nitisastro, yang semula seluruh uang hanya sebesar Rp300 juta pertahun. untuk membiayai proyek pengembangan Pak Ali Wardhana setuju sekali
(PET) untuk seluruh komoditi ekspor, yang akan disalurkan kepada para petani Begitu ada proyek PRPTE, anggarannya tanah (land redevelopment project) di dengan ide ini dan meminta saya men-

48 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 49


Kolom

Mengenang
Prof. Dr. Ali Wardhana Ali Wardhana
mengatakan
Mirza Adityaswara, bahwa
Indonesia harus
Ekonom
meningkatkan
ekspor
nonmigas

T
Foto
erus terang saya bingung pada dari tiga tuntuan rakyat (TRITURA) pada dalam jangka waktu 3 tahun. Perpusnas

waktu diminta menulis tentang saat itu ialah turunkan harga. Komitmen Pada masa lalu Indonesia merupakan
Prof. Ali Wardhana, karena saya nasional untuk membenahi ekonomi net eksportir minyak. Tatkala periode
tentu mengenal nama besar beliau, mandatnya didapat dari TAP MPRS tahun boom minyak tahun 1973-1982, pemerintah minyak pada tahun 1980-1988 jatuh dari mengakui bahwa deregulasi sektor Wardhana dikenal sebagai pribadi yang
tetapi tidak sempat berinteraksi 1966. Ali Wardhana berperan penting menggunakan surplus penerimaan USD 120 per barel ke USD 40 sehingga keuangan terlalu agresif karena aturan tegas, tetapi sebenarnya bersahabat. J.B.
langsung. Pada waktu saya kuliah di merumuskan kesimpulan dua seminar untuk membangun sektor kesehatan, penerimaan pemerintah turun signifikan. permodalan terlalu kecil, likuiditas terlalu Kristiadi menceritakan bahwa pada waktu
Fakultas Ekonomi Univesitas Indonesia (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia dan pendidikan, serta infrastruktur pertanian Kurs Yen terhadap USD menguat dari longgar sehingga menimbulkan ekonomi masih tugas belajar, Pak Menkeu bersedia
(FEUI) tahun 1984, beliau sudah tidak Angkatan Darat) yang kemudian melahirkan demi meningkatkan produksi beras. Y250 ke Y150, akibatnya beban utang “bubble” dan perilaku bankir yang “tidak membalas surat-suratnya. Sementara Dani
lagi menjabat sebagai Dekan FEUI. Pada TAP MPRS tersebut. Usia beliau pada saat Banjirnya uang minyak membuat kurs pemerintah membengkak. Ali Wardhana prudent”. Maka dari itu kemudian di tahun Sudarsono bercerita bahwa Ali Wardhana
waktu saya mendapat amanah di Lembaga itu 38 tahun. rupiah menjadi terlalu kuat yang bisa mengatakan bahwa Indonesia harus 1991 pemerintah melakukan pengetatan mau ditemani golf oleh dirinya yang hanya
Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Dimulailah perencanaan pembangunan berdampak “traded sector” tidak kompetitif meningkatkan ekspor nonmigas. Dan agar aturan utang luar negeri serta Bank pegawai rendah, bahkan Pak Menkeu mau
Indonesia (BI) di tahun 2010-2019, Prof. Ali yang lebih baik, REPELITA periode pertama (biasa disebut “Dutch Disease”). Indonesia ekspor kompetitif, maka proses produksi Indonesia menerbitkan aturan kehati- berkunjung ke rumahnya.
Wardhana sudah tidak aktif di pemerintah. 1968-1973 yang mana pemerintah fokusnya menjadi terlena. Desakan politik sangat domestik harus efisien. Kemudian, hatian termasuk permodalan dan batas Pelajaran yang bisa ditarik dari
Beliau menjabat sebagai Menteri Keuangan membenahi infrastruktur serta mulai kuat untuk membangun mega proyek dilakukan reformasi pajak tahun 1983, maksimum kredit kepada satu pihak. seorang Ali Wardhana adalah beliau
terlama yaitu dari tahun 1968 sampai melakukan disiplin anggaran. Tidak ada “substitusi impor”. Pertamina melakukan memperkenalkan sistem self assesment dan Tapi ternyata berbagai aturan tersebut sadar bahwa Indonesia harus mendorong
1983, dan terakhir menjabat sebagai lagi pencetakan uang oleh Bank Indonesia ekspansi bisnis di luar wilayah bisnisnya. mengganti Pajak Penjualan dengan PPN. belum cukup ampuh untuk mencegah ekspor untuk mendapatkan devisa guna
Menko EKUIN di tahun 1983-1988. Setelah untuk membiayai defisit anggaran Pada periode inilah justru kemudian terjadi Ali Wardhana mengatakan, prinsip terjadinya “buble ekonomi di tahun 1995- membiayai impor dan membayar utang
tidak menjadi menteri, selama beberapa pemerintah. Pembiayaan defisit dilakukan krisis utang luar negeri Pertamina. Dalam deregulasi ialah harga harus wajar 1997 dan kemudian menjadi krisis ekonomi luar negeri. Beliau sadar bahwa utang
tahun beliau tetap aktif berperan sebagai dengan bantuan lunak dari negara donor. rangka menjaga daya saing sektor ekspor, (termasuk harga dana), berjalannya tahun 1998”. Kritik lain terhadap strategi luar negeri harus dikendalikan, dan
penasehat ekonomi pemerintah. Beliau Untuk menarik minat investasi, penanaman pemerintah kemudian melakukan devaluasi mekanisme pasar, serta proses ekspor ekonomi Orde Baru adalah pembangunan risiko BUMN harus dipantau ketat. Satu
wafat 14 September 2015 di usia 87 tahun. modal asing dibuka, beberapa bank asing di tahun 1978. Ali Wardhana mengatakan impor yang efisien. Tahun 1983 dilakukan masih terpusat di Jawa, membesarkan kemewahan yang dimiliki periode Ali
Kinerja Prof. Ali Wardhana bisa dibagi diperbolehkan masuk ke Indonesia dengan bahwa pelajaran dari keterlenaan deregulasi suku bunga, yaitu tidak ada konglomerasi dan belum berhasil Wardhana adalah sistem politik yang
dalam 3 periode, yaitu periode rehabilitasi harapan bahwa nasabah bank asing menjadi boom minyak adalah pemerintah harus lagi pagu suku bunga dan pagu kredit. membangun sektor usaha menengah yang sederhana, yaitu kekuasaan di satu tangan
ekonomi (tahun 1966-1973), periode boom terpikat masuk ke Indonesia. Di bidang mengawasi risiko BUMN serta harus Tahun 1985, Ditjen Bea Cukai dibekukan, kuat. yaitu Presiden, sehingga sangat mudah
minyak (tahun 1973-1982), dan periode moneter, sistem kurs mata uang Rupiah mempersiapkan lebih awal penguatan diganti dengan SGS. Tahun 1986, 1987, Ali Wardhana menaruh perhatian koordinasi dengan berbagai kementerian
turunnya harga minyak (1983-1991). Ali diganti dari “multiple exchange rate” sektor ekspor nonmigas. 1988 dilakukan deregulasi perdagangan. kepada sumber daya manusia. Ia mengirim dan pemerintah daerah, serta eksekusi bisa
Wardhana menyebut periode 1966-1973 menjadi kurs tunggal di tengah tantangan Kolapsnya harga minyak dan Deregulasi sektor keuangan (perbankan, pegawai Depkeu sejak tahun 1973 untuk cepat. Sebaliknya, pada periode sekarang
sebagai periode stabilisasi dan rehabilitasi. di tahun 1971 ketika dunia menghadapi penguatan kurs Yen pada periode pasar modal dan nonbank) berlanjut sekolah lanjutan di luar negeri. Untuk koordinasi menjadi barang yang paling
Ekonomi pada tahun 1966 menghadapi bubarnya sistem moneter Bretton Woods. 1983–1992 mengakibatkan pemerintah di periode tahun 1988-1992. Giro wajib peningkatan kinerja, pegawai Depkeu mahal.
hiperinflasi, serta anggaran pemerintah Hasil dari berbagai kebijakan stabilisasi harus melakukan penghematan dan minimum diturunkan drastis dari 11 persen diberi tunjangan khusus tapi jam kerja
dibiayai oleh pencetakan uang. Salah satu yakni hiperinflasi berhasil diturunkan melakukan deregulasi ekonomi. Harga ke 2 persen. Ali Wardhana kemudian ditambah 2 jam. Oleh bawahannya, Ali

50 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 51


Bugar

Dari Sepak Bola


S
elain dikenal dengan kaca kolega dan keluarganya. Bukan hanya boling, pasangan pensiunnya, Ali Wardhana juga gemar
mata dan badan tegapnya Boling adalah kegemaran yang tak suami istri ini juga gemar bermain golf mengisi Teka Teki Silang (TTS). Selain

sampai Teka Teki


setinggi 170 cm, Ali Wardhana lepas dari waktu luang Ali Wardhana. dan tenis. Bahkan jika bermain tenis, dengan rutin membaca surat kabar,
juga dikenal dengan hobi Bahkan Ibu Rendasih Ali Wardhana anak-anak beliau juga tak lupa diajak kegemaran barunya ini dilakukannya
bugarnya: olah raga. Memiliki pun juga melakukan hobi yang sama. turut serta. “Karena dia suka olahraga, untuk mengasah otak. Hobi barunya ini

Silang
postur tinggi dan atletis, Ali menjaga Tahun 1970 memang merupakan era dari tenis, boling, golf. Jadi waktu mendukung kemampuan memorinya
kebugarannya dengan menjalankan olah dimana Indonesia baru mengenal olah tenis dia selalu ngajak (anak-anaknya). sehingga beliau tidak pikun di usia senja.
raga teratur. Olah raganya pun tak cuma raga yang merupakan singkatan dari Dengan alm. Sumitro, alm. Sudharmono. Tak ayal, Ali tak hanya dikenal dengan
satu. Di sela-sela kesibukannya yang “bola gelinding” ini. Tak heran, Ali juga Kita anak-anak ikut diajak”, tutur putra kebugaran fisik saja namun juga bugar
Teks Yani Kurnia sangat padat, Ali selalu menyempatkan mengikuti olah raga yang sedang tren Ali Wardhana, Mahendra Wardhana. pemikirannya.
diri di hari liburnya untuk olah saat itu. Tempat favorit Ali dan keluarga Kegemaran tenis ini juga menular
tubuh. Kegemarannya ini dilakukan untuk bermain boling adalah Ancol padanya dan menjadi hobi sang putra
untuk menyalurkan hobi sekaligus Bowling Center yang terletak di area hingga dewasa.
bercengkrama secara informal dengan Jakarta Utara. Selain itu, sama seperti kaum pria
pada umumnya, Ali Wardhana juga K a mp u s A l i
senang bermain sepak bola. Biasanya
dia didapuk menjadi kiper di tim Wa rdh a n a
kesebelasannya. Pada tahun 1980, Ali
***
pernah menjadi penjaga gawang untuk

R
tim Departemen Keuangan dalam upanya kampus Sekolah
sebuah pertandingan persahabatan Tinggi Akuntansi Negara
melawan kesebelasan perusahaan (STAN) dahulu juga dikenal
asuransi milik negara dan berakhir dengan Kampus Ali Wardhana.
dengan skor 6-1 untuk kemenangan Pada tahun pertama berdirinya,
Departemen Keuangan. penyelenggaraan pendidikan STAN
Kepiawaian Ali di bidang olah masih menggunakan penyebutan
raga membuatnya fit dan menunjang kampus Purnawarman. Kampus STAN
pekerjaannya sebagai Menteri Keuangan Bintaro mulai digunakan pada tahun
selama 15 tahun. Kegemarannya 1988, 2 tahun setelah peresmiannya
melakukan olah raga nyatanya mampu oleh Menteri Keuangan RI saat itu,
mendukung kegiatan Ali hingga usianya Radius Prawiro pada tanggal 16 Juli
87 tahun. Kegemarannya merokok 1986. Sejak saat itu Kampus Bintaro
cerutu seakan tidak mempengaruhi menjadi kampus STAN atau yang
kebugarannya hingga usia senja. dikenal juga dengan nama kampus Ali
Banyak penelitian menyebutkan Wardhana. Nama kampus Ali Wardhana
bahwa gemar berolahraga tak hanya ini diberikan sebagai penghargaan
bermanfaat pada pada kesehatan kepadanya atas pengabdiannya sebagai
fisik saja. Faktanya olahraga juga Menteri Keuangan selama 15 tahun.
Pada tahun bermanfaat untuk kesehatan pikiran STAN sendiri secara legal dikukuhkan
1980, Ali pernah
maupun jiwa. Selain mendapatkan fisik dengan landasan hukum Peraturan
menjadi penjaga
gawang untuk yang prima, manfaat lain dari gemar Menteri Keuangan RI No.1/PMK/1977
tim Departemen
berolahraga yaitu mengatasi gangguan tanggal 18 Februari 1977 yang ditetapkan
Keuangan
kecemasan, mendongkrak sistem imun, Ali Wardhana sebagai Menteri Keuangan
membuat tidur lebih berkualitas, dan saat itu.
Foto mempertajam otak.
Dok. Pribadi
Yang patut untuk ditiru, di masa ***
***

52 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 53


im
Mus
**
ni *
n insa
Jalan-jalan erhatia
ja di P
u
ri dul
da
Se
i
in
u
m
at
ay
Riw

keroncong di nusantara. Siapa yang tahun lembaga kebudayaan tersebut. Tak hanya bergaya festival,
tak kenal ”Bengawan Solo” gubahan Pentas musik yang dimulai pukul keroncong juga dapat dinikmati
olo
nS

Gesang sang Buaya Keroncong. Lagu delapan malam itu diadakan di Balai dengan cara lain. Musisi jalanan pun
wa

yang erat dengan kota Bengawan dan Soedjatmoko yang merupakan markas memainkan musik ini. Meski formasi
Benga

membuat musik ini semakin dikenal luas dari Bentara Budaya Solo. yang ditampilkan tidak selalu lengkap
mendunia. Teras gedung berlanggam kolonial menampilkan tujuh instrumen pokok
Musik yang mengawinkan peranakan disulap menjadi panggung keroncong, yaitu: ukulele cak, ukulele
instrumen barat dengan penghayatan sederhana nan elok. Berhias kain yang cuk, biola, flute, sello dan kontrabass.
budaya lokal ini begitu dirayakan dengan menjuntai dari langit-langit sebagai Jika Anda beruntung, musisi keroncong
antusias oleh segenap warga kota. backdrop dipercantik dengan sorotan mungkin akan dapat Anda temukan
Meski syair-syair yang dilantunkan lampu warna-warni. Malam itu O.K saat melakukan wisata kuliner. Seperti
cenderung sendu mendayu, namun Swastika yang tampil. Kelompok yang saya temui saat mampir ke warung
nostalgia yang dibangkitkan lewat nada- seniman keroncong yang sangat Bakso Kadipolo. Alunan merdunya
nadanya memberi manis bagi pahitnya disegani itu membawakan 11 tembang menemani dan menambah kenikmatan
hidup masa tempo dulu. Tak hanya keroncong yang bertema air, selaras tiap suap hidangan yang saya santap.
”Keroncong
Bale”. Sebuah mereka yang tua, kaum muda pun kini tema perayaan ulang tahun yang Sungguh keroncong telah menjadi musik
acara bulanan turut melestarikan keroncong dengan mengangkat Bengawan Solo. Dan tentu latar di seluruh penjuru kota. Mengalun
pertunjukan
musik yang
pendekatan personal mereka. saja, gubahan sang maestro keroncong jauh mengisi tiap sisi kehidupan
menampilkan Sebagai kiblat musik keroncong, asli Solo tersebut menjadi pamungkas penduduk kota bengawan.
berbagai genre
tentu dibutuhkan wadah untuk dalam pertunjukan malam itu.
kelompok orkes
keroncong (O.K), menampung kreatifitas para
khususnya dari senimannya. Solo Keroncong Festival,
Solo Raya.
gelaran tahunan yang menampilkan
musisi keroncong nasional dan
Foto internasional telah diselenggarakan
Resha Aditya
Pratama sebanyak sepuluh kali di kota bengawan
ini. Tapi tak perlu menunggu setahun

S
sekali untuk dapat menikmati sajian

Alunan
olo, kota praja di tenggara Jawa Tengah ini musik yang sangat khas ini.
dikenal sebagai salah satu pusat seni dan budaya Rabu (18/09) lalu saya
Indonesia. Di kota yang masih kental dengan berkesempatan menghadiri ”Keroncong

Mendayu
nilai tradisi inilah Ali Wardhana lahir. Berbicara Bale”. Sebuah acara bulanan pertunjukan
tentang kesenian dan kebudayaan di Solo, musik yang menampilkan berbagai
mendiang Menteri Keuangan tersebut memiliki favoritnya genre kelompok orkes keroncong atian

Nan
j a di Perh
tersendiri. Menurut pengisahan anak dan para kerabat, Ali (O.K), khususnya dari Solo Raya. Acara
ri dulu
Wardhana dikenal sebagai penikmat musik keroncong. yang digagas oleh Bentara Budaya da
i Se
in

Mengalun
Aliran musik yang sering dianggap berakar dari Fado, Solo ini menjadi wadah bagi penggiat
u
seni musik Bangsa Portugis, memang tidak lahir dari tanah dan penikmat keroncong untuk dapat m

at
ay
para Raja Jawa. Asal keroncong justru dipercaya dari bertemu saling mengisi dahaga. Dahaga

Riw
Jauh
Kampung Tugu di Jakarta. Daerah itu merupakan hunian berkesenian bagi senimannya, dan

olo
komunitas keturunan eks budak-budak Portugis yang telah dahaga mendapat tontonan bagus bagi

nS
dimerdekakan. para peminatnya.

wa
Benga
Tidak bisa dipungkiri bahwa seiring perkembangannya Keroncong Bale biasanya diadakan
banyak nama-nama besar maestro keroncong yang pada Jumat ketiga setiap bulan. Namun
Teks Dimach Putra
justru lahir di kota ini. Tak heran, jika kini Solo semakin saat saya ke sana, kebetulan jadwalnya
menancapkan kukunya sebagai barometer musik disesuaikan dengan perayaan hari ulang

54 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 55


B
Buku
erawal dari makan siang belas pidato. Hal itu berarti sepanjang
bersama Ali Wardhana di kariernya sebagai Menteri Keuangan, Ali
awal 2014, Mari Pangestu senantiasa hadir dan berpidato di setiap
memperoleh ide untuk pertemuan tahunan WB-IMF.
menyusun sebuah buku Lima belas tahun menjabat
sebagai bentuk penghormatan (tribute) sebagai Menteri Keuangan tidak hanya
kepada sang maestro ekonomi menjadi bukti kemahirannya dalam
Indonesia. Ya, seorang ‘maestro’. Siapa bidang ekonomi dan moneter. Ia
yang tidak kenal dengan Ali Wardhana, juga diakui hingga level internasional
seorang profesor, guru, teknokrat, dan dengan ditunjuk sebagai Chairman
Menteri Keuangan terlama di Indonesia? dalam pertemuan tahunan WB-IMF
Sebagai editor dalam buku ini, 1972. Dalam berbagai ulasan hasil

Pak Ali,
Mari masih ingat betul permintaan Ali seminarnya, Ali Wardhana dikenal
Wardhana untuk menghubungi David berhasil mengeluarkan inovasi dan
Cole, seorang penasihat untuk kebijakan prinsip penting dalam kebijakan publik.

Sang
ekonomi dan keuangan Indonesia dari Salah satu yang fenomenal adalah
Harvard Institute for International keberhasilannya dalam menurunkan
Development. Dengan menggunakan hiperinflasi pada tahun 1966. Hanya

Arsitek
relasinya, Mari pun segera dalam waktu tiga tahun, ia berhasil
merealisasikan pekerjaan yang tidak menekan inflasi dari 650 persen menjadi
mudah itu. Ia harus menyusun serpihan 10 persen.

Ekonomi
pidato-pidato Ali Wardhana saat acara Buku berdimensi 306 halaman
pertemuan tahunan World Bank (WB) ini menggunakan Bahasa Inggris pada
and International Monetary Fund (IMF) setiap tulisannya. Sampul coklat pada
Peresensi Abdul Aziz periode 1969-1982 yang berjumlah lima halaman depan dikemas apik dengan
fokus foto saat Ali Wardhana sedang
menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia
kepada Presiden Soeharto. Secara plot "Transformasi birokrasi memang bisa memakan waktu. Tapi tanpa reformasi
cerita, Mari Pangestu berhasil mengurai lembaga-lembaga publik dan birokrasi, maka penyesuaian secara struktural tidak
Judul:
A Tribute Ali titik krusial dari sepak terjang Ali akan mencapai hasil maksimal"
Wardhana,
Wardhana ke dalam tiga bagian besar.
Indonesia’s
Longest Serving Bagian pertama tentu saja kelima ALI WARDHANA
Finance Minister:
from His
belas pidato spektakulernya saat
Writing and His pertemuan tahunan WB-IMF. Menurut
Collegues
Mari, buku ini tidak boleh sekedar
Pengarang:
Mari Pangestu berisi pidato-pidato saja, namun juga
Tahun Terbit:
2015
lebih sebagai bentuk apresiasi (tribute)
Dimensi: kepada kontribusi Ali Wardhana untuk
306 Halaman
Indonesia selama ini. Oleh sebab itu,
pada bagian kedua, Mari memasukkan
empat artikel terpilih yang merupakan
hasil pemikiran Ali Wardhana. Terakhir,
Mari juga mengungkapkan kisah
manusiawi sosok Ali Wardhana melalui
testimoni dari orang-orang terdekatnya.
Tak lupa kisah personal dari keluarga,
sahabat, rekan kerja, dan para menteri
keuangan setelahnya.

56 M E D I AKE UAN G AN VOL. XIII / NO. 145 / OKTOBER 2019 57


HARI PENERBANGAN NASIONAL
27 OK TOBER 2019

Foto
Perpusnas

58 M E D I AKE UAN G AN

Anda mungkin juga menyukai